Apa Apa itu problem solving ? Istilah problem Istilah problem solving sering sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu dan memiliki pengertian yang berbeda-beda pula. Tetapi pengertian problem solving memiliki memiliki kekhasan tersendiri. Secara garis besar terdapat tiga macam interpretasi istilah problem istilah problem solving dalam dalam pembelajaran, yaitu (1) problem (1) problem solving solving sebagai tujuan (as (as a goal ), (2) ), (2) problem solving sebagai prses (as prses (as a process), dan (3) problem (3) problem solving sebagai sebagai keterampilan dasar (as (as a basic skill ). ). 1. Problem solving sebagai sebagai tujuan
!ara !ara pendidi pendidik, k, dan pihak pihak yang menaruh menaruh perhat perhatian ian pada pendidik pendidikan an
sering seringkal kalii
menetapkan problem menetapkan problem solving sebagai sebagai salah satu tujuan pembelajaran. "ila problem "ila problem solving ditetapkan atau dianggap sebagai tujuan pembelajaran maka ia tidak tergantung pada sal atau masalah masalah yang khusus, khusus,
prsedur, prsedur, atau metde, metde, dan juga isi isi pembelajaran pembelajaran.. Anggapan Anggapan
yang penting dalam hal ini adalah bah#a pembelajaran tentang bagaimana menyelesaikan masalah ( solve solve problems) problems) merupakan $alasan utama% ( primary primary reason) reason) dalam pembelajaran. Suatu pertanyaan akan merupakan suatu masalah jika seserang tidak mempunyai aturan aturan terten tertentu tu yang yang segera segera dapat dapat diperg diperguna unakan kan untuk untuk menemuk menemukan an ja#aba ja#aban n pertany pertanyaan aan tersebut. &unurut 'erge !lya (dalam udj, **+1*), terdapat dua macam masalah a. &asalah &asalah untuk menemukan, menemukan, dapat teritis teritis atau praktis, abstrak abstrak atau knkret, knkret, termasuk teka-t teka-teki eki.. ita ita harus harus mencar mencarii /ariab /ariabel el masala masalah h terseb tersebut, ut, kemudi kemudian an mencba mencba untuk untuk mend mendapa apatk tkan an,, mengh menghas asil ilkan kan atau atau mengk mengkn nst stru ruks ksii semu semuaa jeni jeniss bjek bjek yang yang dapat dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. "agian utama dari masalah adalah sebagai berikut. (1) Apakah Apakah yang yang dicari? dicari? () ("agaimana ("agaimana data data yang diketahu diketahui? i? (+) "agaimana "agaimana syaratnya? syaratnya? b. &asalah untuk membuktikan adalah untuk menunjukkan bah#a suatu pertanyaan itu benar atau salah atau tidak kedua-duanya.ita harus menja#ab pertanyaan %Apakah pernyataan itu benar atau salah ?%. "agian utama dari masalah jenis ini adalah hiptesis dan knklusi dari suatu terema yang harus dibuktikan kebenarannya. !enyelesaian masalah merupakan prses dari menerima tantangan dan usahausah usahaa
untu untuk k
meny menyel eles esai aikan kanny nyaa
samp sampai ai
memp memper erle leh h
peny penyel eles esai aian. an.
Seda Sedangk ngkan an
pengajaran penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendrng sis#a
agar menerima tantangan dari pertanyaan pertanyaan bersi0at menantang, dan mengarahkan mengarahkan sis#a agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut (Sukriyant, **11*+).
◘ Tu Tujuan juan Pembelajaran Problem Solving
"erhas "erhasil il tidakny tidaknyaa suatu suatu pembel pembelaja ajaran ran bergan bergantun tung g kepada kepada suatu suatu tujuan tujuan yang yang hendak hendak dicapai dicapai.. Tujuan ujuan dari dari pembel pembelaja ajaran ran problem solving adalah seperti apa yang dikemukakan leh udj (**+1), yaitu sebagai berikut. (1) (1) Sis Sis#a
menj menjad adii
ter terampi ampill
meny enyelek eleksi si
in0r n0rma masi si
yang ang
rel rele/an e/an
kem kemudia udian n
menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya. () epuasan intelektual akan timbul timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik intrinsik bagi sis#a. (+) !tensi !tensi intelektual intelektual sis#a sis#a meningkat. meningkat. () Sis#a belajar belajar bagaimana melakukan melakukan penemuan dengan melalui melalui prses melakukan melakukan penemuan.
2. Problem solving sebagai sebagai proses
!engertian !engertian lain tentang tentang prblem prblem sl/ing sl/ing adalah sebagai sebuah prses prses yang dinamis. 2alam aspek ini, prblem sl/ing dapat diartikan sebagai prses mengaplikasikan segala pengetahuan yang dimiliki pada situasi yang baru dan tidak biasa. 2alam interpretasi ini, yang perlu diperhatikan adalah metde, prsedur, strategi dan heuristik yang digunakan sis#a dalam menyelesaikan suatu masalah. &asalah prses ini sangat penting dalam belajar matematika dan yang demikian ini sering menjadi 0kus dalam kurikulum matematika. Sebenarnya, Sebenarnya, bagaimana bagaimana seserang seserang melakukan prses problem prses problem solving dan dan bagaimana seserang mengajarkannya tidak sepenuhnya dapat dimengerti. Tetapi usaha untuk membuat dan menguji beberapa teri tentang pemrsesan in0rmasi atau prses problem prses problem solving telah banyak dilakukan.
Semua ini memberikan beberapa prinsip dasar atau petunjuk dalam
belajar problem solving dan dan aplikasi aplikasi dalam pembelajaran. pembelajaran. Problem Problem solving sebagai prses meliputi a. Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving
Adapun langkah-la langkah-langkah ngkah yang harus diperhati diperhatikan kan leh guru di dalam pembelajaran pembelajaran problem solving menurut menurut 3hn 2e#ey dalam 4ina Sanjaya (*1* 15) menjelaskan
ada 6 langkah yang dinamakan metde pemecahan masalah (problem solving ) yaitu sebagai berikut 1. &erumuskan masalah, yaitu langkah sis#a menetukan masalah yang akan dipecakan. . &enganalis masalah, yaitu langkah sis#a meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang. +. &erumuskan hiptesis, yaitu langkah sis#a berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilkinya. . &engumpulkan data, yaitu langkah sis#a mencari dan mengambarkan in0rmasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah. . !engujian hiptesis, yaitu langkah sis#a mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penlakan hiptesis yang diajukan. 6. &erumuskan rekmendasi pemecahan masalah, yaitu langkah
sis#a
menggambarkan rekmendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hiptesis dan rumusan kesimpulan. Sedangkan menurut udj dan Suta#ijaya (dalam udj, **+16), menjelaskan bah#a langkah-langkah yang diikuti dalam penyelesaian problem solving yaitu sebagai berikut. (1)
!emahaman terhadap masalah.
()
!erencanaan penyelesaian masalah.
(+)
&elaksanakan perencanaan.
()
&elihat kembali penyelesaian.
b. Strategi Pembelajaran Problem Solving Strategi belajar mengajar penyelesaian masalah adalah bagian dari strategi belajar
mengajar inkuiri. !enyelesaian masalah menurut 3. 2e#ey (dalam udj, **+16+), ada enam tahap (1) &erumuskan masalah mengetahui dan menemukan masalah secara jelas. () &enelaah masalah menggunakan pengetahuan untuk memperinci, menganalisis masalah dari berbagai sudut. (+) &erumuskan hiptesis berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab akibat dan alternati0 penyelesaian.
() &engumpulkan dan mengelmpkkan data sebagai bahan pembuktian hiptesis kecakapan mencari dan menyusun data, menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar. () !embuktian hiptesis cakap menelaah dan membahas data, menghitung dan menghubungkan, keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan. (6) &enentukan pilihan penyelesaian kecakapan membuat alternati0 penyelesaian, kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap langkah.
3 . Problem solving sebagai keterampilan dasar
Problem solving sebagai keterampilan dasar (basic skill). !engertian problem solving sebagai keterampilan dasar lebih dari sekedar menja#ab tentang pertanyaan apa itu problem solving ? Ada banyak anggapan tentang apa keterampilan dasar dalam pembelajaran. "eberapa yang
dikemukakan
antara
lain
keterampilan
berhitung,
keterampilan
aritmetika,
keterampilan lgika, keterampilan memahami7mengha0al, keterampilan mengungkapakan ide atau ja#aban dan lainnya. Satu lagi yang baik secara implisit maupun eksplisit sering diungkapkan adalah keterampilan problem solving . "eberapa prinsip penting dalam problem solving berkenaan dengan keterampilan ini haruslah dipelajari leh semua sis#a, seperti yang dikemukakan leh 'erge !lya tahun 18. &enurut !lya, pekerjaan pertama serang guru
adalah mengerahkan seluruh
kemampuannya untuk membangun kemampuan sis#a dalam menyelesaikan masalah. &engapa hal ini menjadi penting? Alasan pertama adalah karena sis#a (bahkan guru, kepala seklah, rang tua, dan setiap rang) setiap harinya selalu dihadapkan pada suatu masalah, disadari atau tidak. arena itu pembelajaran pemecahan masalah sejak dini diperlukan agar sis#a dapat menyelesaikan prblematika kehidupannya dalam arti yang luas maupun sempit. Problem sl/ing sebagai knteks menekankan pada penemuan tugas-tugas atau masalah yang menarik dan yang dapat membantu sis#a memahami knsep atau prsedur. 4alaupun secara umum para pendidik hanya ter0kus pada materi pembelajaran pemecahan masalah, namun sesungguhnya ada dua dimensi atau dua $materi% yaitu (1) pembelajaran
melalui mdel atau strategi pemecahan masalah, dan () pembelajaran
pemecahan masalah itu sendiri. 9ang pertama $pemecahan masalah% sebagai mdel atau strategi7
pendekatan pembelajaran, sedang yang kedua $pemecahan masalah% sebagai
materi pembelajaran. &engenai mdel atau pendekatan pemecahan masalah ( problem solving approach), berikut merupakan karakteristik khusus pendekatan pemecahan masalah (dalam Taplin, ***). 1. Adanya interaksi antar sis#a dan interaksi guru dan sis#a. . Adanya dialg dan knsensus antar sis#a. +. 'uru menyediakan in0rmasi yang cukup mengenai masalah, dan sis#a mengklari0ikasi, menginterpretasi, dan mencba mengknstruksi penyelesaiannya. . 'uru menerima ja#aban ya-tidak bukan untuk menge/aluasi. . 'uru membimbing, melatih dan menanyakan dengan pertanyaan-pertanyaan ber#a#asan dan berbagi dalam prses pemecahan masalah. 6. Sebaiknya guru mengetahui kapan campur tangan dan kapan mundur membiarkan sis#a menggunakan caranya sendiri. 5. arakteristik lanjutan adalah bah#a pendekatan problem solving dapat menggiatkan sis#a untuk melakukan generalisasi aturan dan knsep, sebuah prses sentral dalam pembelajaran. "agaimana tahap-tahap pembelajaran dengan pendekatan problem solving berbeda-beda menurut pendapat para ahli. Ada kalanya kita kurang memahami karakteristik serang pemecah masalah ( problem solver ) yang baik, sehingga seringkali identi0ikasi kita hanya ter0kus pada hasil (apa yang ditemukan sis#a, ja#aban sis#a), atau pada kecckan prses penyelesaian. 2engan mengenali karakteristik pemecah masalah, maka kita dapat melihat ptensi apa yang dimiliki leh sis#a serta apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan sis#a dalam memecahkan masalah. Ada banyak literatur dan pendapat mengenai ciri-ciri serang pemecah masalah (yang baik). Suydam (18:*+6) telah menghimpun dan menyaring ciri-ciri pemecah masalah yang baik dengan mengacu pada berbagai sumber (2dsn, llander, rutetskii, ;binsn, Taltn dan lain-lain) menjadi 1* macam ciri. "erikut ini kesepuluh macam ciri pemecah masalah tersebut
1. &u memahami istilah dan knsep. . &u mengenali keserupaan, perbedaan, dan analgi. +. &u mengindenti0ikasi bagian yang penting serta mampu memilih prsedur dan data yang tepat. . &u mengenali detail yang tidak rele/an. . &u memperkirakan dan menganalisis. 6. &u mem/isualkan dan mengintepretasi 0akta dan hubungan yang kuantitati0. 5. &u melakukan generalisasi dari beberapa cnth. :. &u mengaitkan metde-metde dengan mudah. 8. &emiliki harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi, dengan tetap memiliki hubungan baik dengan rekan-rekannya. 1*. Tidak cemas terhadap ujian atau tes. ita seygyanya dapat mengidenti0ikasi ciri-ciri tersebut pada peserta didiknya, dan selanjutnya dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan perbaikan pada prses pembelajaran secara terus menerus. !enilaian terhadap kemampuan sis#a dalam pemecahan masalah disarankan mencakup kemampuan yang terlibat dalam prses memecahkan masalah, yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, menyelesaikan masalah (melaksanakan rencana pemecahan masalah), mena0sirkan hasilnya. 2ari hasil karya sis#a dalam memecahkan masalah , dapat dilihat seberapa jauh kemampuan sis#a dalam memecahkan masalah ditinjau dari kemampuan-kemampuan tersebut. !enilaian dapat dilakukan secara hlistik (keseluruhan) atau analitik (perbagian). !ada kenyataannya, sis#a sering terhalang dalam memecahkan masalah karena lemahnya (tidak terbiasa) mengembangkan strategi pemecahan masalah dan kurangnya pemahaman knsep atau prsedur yang terkandung dalam penyelesaian masalah. Indikatr keberhasilan memecahkan masalah ditunjukkan leh kemampuan a.
&enunjukkan pemahaman masalah.
b.
&enyajikan masalah secara sistematik dalam berbagai bentuk. c. &engrganisasi data dan memilih in0rmasi yang rele/an dalam pemecahan masalah.
d.
&emilih pendekatan dan metde pemecahan masalah secara tepat.
e.
&engembangkan strategi pemecahan masalah.
f.
&embuat dan mena0sirkan mdel dari suatu masalah, menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
i.
. "erbagai ;intangan dalam !emecahan &asalah 1)
2.2.1
Karakteristik agi !rang "ang #ampu #elakukan Problem Solving
!emecahan masalah telah dilakukan beberapa puluh tahun yang lalu diantaranya di lakukan leh 2dsn (1851)= llander (185) dalam 4n Setya "udi (**+). &enurut mereka kemampuan pemecahhan masalah yang harus ditumbuhkan adalah a. emampuan mengerti knsep dan istilah matematika. b. emampuan untuk mencatat kesamaan, perbedaan dan analg. c. emampuan untuk mengidenti0ikasi elemen terpenting dan memilih prsedur yang benar. d. emampuan untuk mengetahui hal yang tidak berkaitan. e. emampuan menaksir dan menganalisa. 0. emampuan meng/isualisasi dan menginterpretasi kuantitas. g. emampuan untuk memperumum berdasarkan beberapa cnth. h. emampuan untuk berganti metda yang di ketahui. Selain kemampuan di atas, sis#a mempunyai keadaan yang tentu untuk masa yang akan datang sehingga dengan percaya diri dapat mengembangkan kemampuan tersebut. 2.2.2
Kelebihan dan Kelemahan Problem Sol$ing
2alam menerapkan prblem sl/ing menurut !lya dalam pembelajaran matematika, terdapat kelebihan dan kekurangan, antara lain sebagai berikut
a. Kelebihan: &endidik sis#a berpikir secara sistematis dengan memberikan kesempatan kepada •
•
sis#a untuk menemukan hal-hal dengan dirinya sendiri. Sis#a dimungkinkan memperleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang telah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang
•
• • •
tidak rutin. &erangsang perkembangan kemajuan ber0ikir sis#a untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. &emecahkan masalah yang dihadapi secara realistis. &endidik sis#a untuk lebih percaya diri dalam memecahkan masalah &engidenti0ikasi dan melakukan penyelidikan, mena0sirkan dan menge/aluasi hasil
pengamatan. &endidik anak agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan • "elajar menganalisa suatu kesalahan. • &u mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi. • b. Kelemahan "eberapa pkk bahasan akan sangat sulit untuk menerapkannya. • &emerlukan #aktu yang lebih lama untuk menerapkannya dalam pembelajaran • anya bisa digunakan di kelas yang sis#anya memiliki kemampuan berpikir yang • •
tinggi. "agi guru, apabila tidak berhati-hati didalam memilih sal, pemecahan masalah diajarkan sebagai latihan untuk keterampilan belaka yang sebenarnya hanya mengulang prses dan tidak bermakna bagi sis#a.
"eberapa pakar teri menganggap pemecahan masalah menjadi prses kunci dalam pembelajaran, khususnya di ranah-ranah seperti Sains dan matematika (Andersn, 188+). !emecahan masalah mengacu pada usaha rang-rang untuk mencapai tujuan karena mereka tidak memiliki slusi tmatis. Tidak semua akti/itas pembelajaran mencakup pemecahan masalah. !emecahan masalah biasanya tidak muncul ketika kemampuan sis#a begitu baik sehingga mereka secara tmatis melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan yang muncul dengan berbagai kemampuan dalam ranah yang berbeda. !emecahan masalah juga tidak akan terjadi pada tingkat pembelajaran yang rendah, dimana sis#a tahu apa yang harus dipelajari.
eberapa perspektif historis mengenai peme%ahan masalah dibahas sebagai latar belakang dalam pandangan kognitif terkini&
1.'ji (oba )Trial and error *
Thrndike memperlakukan pemecahan masalah sebagai uji cba. Akan tetapi uji cba tidak bisa digantungkan dan sering kali tidak e0ekti0. al itu bisa membuang-buang #aktu, tidak akan membuahkan hasil, memba#a pada slusi yang kurang tepat, dan bisa berpengaruh negati0. 2alam keadaan putus asa, serang guru bisa saja melakukan uji cba dengan materi bacaan yang berbeda sampai sis#a mulai membaca dengan baik. !endekatan ini bisa saja e0ekti0, tetapi juga bisa memperlihatkan bah#a materi-materi yang ada membuktikan rasa 0rustasinya dan justru menghambat kemajuan membacanya. 2.Pemahaman
!emecahan masalah sering diperkirakan melibatkan pemahaman atau penyadaran tiba-tiba untuk slusi. 4allas (181) meneliti rang yang mampu memecahkan masalah yang hebat dan mem0rmulasikan mdel yang memiliki empat tahapan sebagai berikut 1. !ersiapan, #aktu untuk mempelajari masalah dan mengumpulkan in0rmasi yang mungkin sesuai dengan slusi. . Inkubasi, peride memikirkan masalah yang juga bisa berupa pengabaian masalah untuk sejenak. +. Iluminasi, peride perenungan ketika slusi yang mungkin bisa digunakan muncul tibatiba dalam kesadaran. . >eri0ikasi, #aktu untuk menguji slusi yang ada untuk memastikan kebenarannya.
Tahapan 4allas bersi0at deskripti0 dan tidak diperlakukan untuk /eri0ikasi empiris. !akar psiklgi 'estalt juga mendalilkan bah#a kebanyakan pembelajaran manusia berupa pemahaman dan mencakup perubahan persepsi. 'estalt menekankan pada peran pemahaman memahami makna beberapa kejadian atau meraih prinsip aturan yang mendasari kinerja. &asalah diselesaikan dengan menemukan susunan situasi dan hubungan antar elemen untuk pemecahan masalah. 2engan menyusun dan mengatur kembali elemen-elemen tersebut, sis#a akan mendapatkan pemahaman menuju slusi. 3.+euristika
ara lain untuk memecahkan masalah ialah dengan menggunakan heuristika yang merupakan metde umum untuk memecahkan masalah menggunakan prinsip-prinsip yang biasanya menghasilkan slusi (Andersn, 188*). "rans0rd dan Stein (18:) mem0rmulasikan sebuah heuristika yang sama dikenal dengan I2@A 1. Identify mengidenti0ikasi masalah . Define mende0inisikan dan menampilkan masalah +. Eplore mendalami strategi yang mungkin dilakukan . !ct melaksanakan strategi . "ook back melihat kembali dan menge/aluasi pengaruh akti/itas anda euristika berguna ketika kita bekerja dengan knten yang tidak dikenal (Andre, 18:6). euristika akan kurang e0ekti0 dalam ranah yang telah dikenal, karena ketika kemampuan dalam ranah spesi0ik berkembang, sis#a secara meningkat menggunakan pengetahuan prsedural yang ada. euristika umum memiliki keuntungan pengajaran. euristika ini dapat membantu sis#a menjadi rang yang mampu memecahkan masalah yang sistematis. Brang yang mampu memecahkan masalah membentuk sebuah representasi mental masalah dan melakukan perasi untuk mengurangi kesenjangan antara tujuan di a#al dan tujuan terkini.
,.Strategi Peme%ahan #asalah
1. !enciptaan strategi dan strategi ujian. Strategi ini paling ampuh ketika berbagai slusi bisa diurutkan dalam terma kecenderungan dan sedikitnya satu slusi digunakan untuk memecahkan masalah. &eski kntennya tidak harus dikenal, beberapa pengetahuan harus digunakan untuk meman0aatkan metde ini secara e0ekti0. !engetahuan a#al membangun hierarki bagi slusi yang mungkin. . Analisis cara hasil. Sub tujuannya adalah mengurangi perbedaan. ita melakukan perasi untuk memenuhi sub tujuan, di titik di mana prses diulang hingga tujuan terpenuhi. Analisis cara hasil merupakan heuristika pemecahan masalah yang sangat kuat. etika sub tujuan telah teridenti0ikasi dengan baik, analisis cara hasil cenderung akan menyelesaikan masalah. Analisis cara hasil bisa dilakukan dari tujuan hingga keadaan a#al atau dari keadaan a#al menuju tujuan. 2alam pengerjaan terbalik, kita menga#alinya dengan tujuan dan menanyakan apa sub tujuan yang dibutuhkan untuk mencapainya. !engerjaan terbalik yaitu kita merencanakan serangkaian pergerakan, masing-masingnya dirancang untuk mencapai sub tujuan. eberhasilan pengerjaan secara terbalik membutuhkan jumlah pengetahuan yang memadai dalam ranah masalah untuk menentukan tujuan dan prasyarat sub tujuan. +. !enalaran analgis. !enalaran analgis mencakup pembuatan analgi di antara situasi masalah dan situasi yang telah dikenal. !enalaran analgis melibatkan pengaksesan jaringan kerja ranah yang telah dikenal di T& dan membuat peta pada situasi masalah di 4&. Agar menjadi yang paling e0ekti0, pemecahan masalah analgis membutuhkan pengetahuan yang baik mengenai ranah yang dikenal dan ranah masalah. Sis#a sering menemui kesulitan menggunakan analgi untuk memecahkan masalah bahkan ketika strategi slusi tersebut disrti. !emecahan masalah analgis berman0aat dalam pengajaran. 2engan sis#a yang sulit belajar, guru akan memprsesnya secara perlahan, menggunakan pengalaman nyata kapan pun memungkinkan, dan memberikan pengajaran indi/idual sebanyak mungkin.
. #rainstorming . !emecahan masalah yang berguna untuk mem0rmulasikan slusi bagi masalah disebut brainstrming (IsakhenC'aulin, **). angkah-langkah dalam brainstrming yaitu •
&ende0inisikan masalah
•
&embuat sebanyak mungkin slusi tanpa menge/aluasinya
•
&emutuskan kriteria untuk menilai slusi yang paling memungkinkan
•
&enggunakan kriteria tersebut untuk memilih slusi terbaik
#rainstorming yang sukses mengharuskan partisipan untuk mengkritisi ide hingga semua ide didapatkan. 3umlah pengetahuan yang dimiliki seserang mengenai ranah masalah memengaruhi keberhasilan brainstrming karena pengetahuan pada ranah secara lebih baik menyebabkan seserang menciptkan slusi yang lebih ptensial dan kriteria untuk menilai kemungkinan. #rainstorming bisa dilakukan secara indi/idu, meski interaksi kelmpk biasanya akan memba#a lebih banyak slusi. "rainstrming ber0ungsi dengan baik pada berbagai pengajaran dan keputusan administrati0 yang dibuat seklah. .Peme%ahan #asalah dan Pembelajaran
!emecahan masalah sering terdapat dalam pembelajaran, tetapi knsepnya tidaklah sama dalam makna. !embelajaran di seklah yang sangat diatur mungkin tidak membutuhkan pemecahan masalah. !emecahan masalah tidak bisa dilakukan ketika sis#a memiliki sebuah tujuan dan cara yang jelas untuk mendapatkannya. !emecahan masalah menjadi lebih penting ketika guru beralih dari langkah-langkah mati, pengajaran yang sangat diatur dan mendrng lebih banyak pemikiran asli dan kritis yang ditunjukkan sis#a. Sementara sis#a harus mempelajari strategi pemecahan masalah umum dan khusus sehingga mereka bisa mengantisipasi tuntutan yang terkait dengan pembelajaran. Terdapat banyak perbedaan antara pemula dan pakar yang memecahkan masalah. 2ibandingkan pemula, kaum ahli
1. &emiliki lebih banyak pengetahuan deklarati0 . &emiliki susunan pengetahuan hierarki yang lebih baik +. &enghabiskan lebih banyak #aktu dalam merencanakan dan menganalisis . &engenali 0rmat masalah secara lebih mudah . &enampilkan masalah pada tingkatan yang lebih dalam 6. &emnitr kinerja mereka secara lebih cermat 5. &emahami nilai strategi yang digunakan secara lebih baik. !enalaran ilmiah dilakukan secara indukti0 atau pun dedukti0. !enalaran indukti0 berarti mengembangkan aturan, prinsip dan knsep umum dari bser/asi dan pengetahuan dari cnthcnth spesi0ik (!ellegrin, 18:). Anak-anak mulai menggunakan penalaran indukti0 dasar ketika berusia : tahun. Seiring perkembangan, anak-anak mampu memberi alasan secara lebih cepat dan terhadap materi yang kmpleks. !enalaran dedukti0 berarti menerapkan aturan kesimpulan pada mdel 0rmal masalah untuk memutuskan apakah cnth-cnth spesi0ik sesuai dengan lgika. etika seserang melakukan penalaran secara dedukti0, dia berprses dari knsep umum menuju cnth spesi0ik untuk menentukan apakah hal terakhir mengikuti hal a#al. @/aluasi melibatkan penggunaan kriteria untuk menilai ketapatan pemecahan masalah. @/aluasi juga termasuk dalam hal memutuskan apa yang bisa yang terjadi sebelumnya yaitu mem0rmulasikan hiptesis mengenai kejadian di masa mendatang dengan mengasumsikan bah#a pemecahan sal yang dilakukan seserang telah benar sejauh ini. !rses metakgniti0 masuk dalam semua aspek penalaran ilmiah. Sis#a memnitr usaha mereka untuk memastikan bah#a pertanyaan-pertanyaan diajukan dengan tepat dan data yang berasal dari sumber yang tepat tersedia dan digunakan untuk menarik kesimpulan, dan kriteria terkait digunakan dalam e/aluasi. &engajarkan penalaran membutuhkan pengajaran dalam kemampuan dan dalam strategi metakgniti0.
./mplikasi bagi Pengajaran
aitan antara pembelajaran dan pemecahan sal memperlihatkan bah#a sis#a bisa mempelajari heuristika dan strategi dan menjadi pemecah masalah yang lebih baik ("runing et al., **). Andre (18:6) membuat beberapa saran yang diambil dari teri dan penelitian sehingga berman0aat dalam melatih kemampuan pemecahan masalah sis#a, yaitu 1. &emberikan representasi meta0ra bagi sis#a. . &eminta sis#a membuat pernyataan selama pemecahan masalah. +. &enggunakan pertanyaan. . "erikan cnth . rdinasikan ide 6. 'unakan pembelajaran penemuan 5. "erikan deskripsi /erbal :. Ajarkan strategi belajar 8. 'unakan kelmpk kecil 1*. &empertahankan iklim psiklgi psiti0.
0T P'STK
Sudjana, nana.*11. Dasar$Dasar Proses #ela%ar &ega%ar. "andung Algensind 2jamarah, syai0ul bahri. *1+. 'trategi #ela%ar &enga%ar. 3akarta ;ineka ipta
!upu
&argaret.
**5. &athematics
hrogh
Problem
solving .
2alam http77###.mathgdies.cm7articles7 diakses Bktber *1. http77###.slideshare.net7ummirachma#ati57pendekatan-prblem-sl/ing diakses Bk tber *1
Problem based learning (mel-Sil/er, **) mena#arkan penerapan pengajaran lain. 2alam pendekatan ini, sis#a bekerja dalam kelmpk untuk menyelesaikan sal yang tidak memiliki satu pun ja#aban yang benar. Sis#a mengidenti0ikasi apa yang harus mereka ketahui untuk memecahkan sal. 'uru bertindak sebagai 0asilitatr dengan memberikan pandampingan bukan ja#aban. !endekatan ini sangat e0ekti untuk mendalami sal atau masalah. arena pendekatan ini memakan banyak #aktu, guru harus menyadari kesesuaiannya dengan tujuan pengajaran.
aitan antara pembelajaran dan pemecahan sal memperlihatkan bah#a sis#a bisa mempelajari heuristika dan strategi dan menjadi pemecah masalah yang lebih baik ("runing et al., **). Andre (18:6) membuat beberapa saran yang diambil dari teri dan penelitian sehingga berman0aat dalam melatih kemampuan pemecahan masalah sis#a, yaitu 1. &emberikan representasi meta0ra bagi sis#a. . &eminta sis#a membuat pernyataan selama pemecahan masalah. +. &enggunakan pertanyaan. . "erikan cnth . rdinasikan ide
6. 'unakan pembelajaran penemuan 5. "erikan deskripsi /erbal :. Ajarkan strategi belajar 8. 'unakan kelmpk kecil 1*. &empertahankan iklim psiklgi psiti0. Problem based learning (mel-Sil/er, **) mena#arkan penerapan pengajaran lain. 2alam pendekatan ini, sis#a bekerja dalam kelmpk untuk menyelesaikan sal yang tidak memiliki satu pun ja#aban yang benar. Sis#a mengidenti0ikasi apa yang harus mereka ketahui untuk memecahkan sal. 'uru bertindak sebagai 0asilitatr dengan memberikan pandampingan bukan ja#aban. !endekatan ini sangat e0ekti untuk mendalami sal atau masalah. arena pendekatan ini memakan banyak #aktu, guru harus menyadari kesesuaiannya dengan tujuan pengajaran.
aitan antara pembelajaran dan pemecahan sal memperlihatkan bah#a sis#a bisa mempelajari heuristika dan strategi dan menjadi pemecah masalah yang lebih baik ("runing et al., **). Andre (18:6) membuat beberapa saran yang diambil dari teri dan penelitian sehingga berman0aat dalam melatih kemampuan pemecahan masalah sis#a, yaitu 1. &emberikan representasi meta0ra bagi sis#a. . &eminta sis#a membuat pernyataan selama pemecahan masalah. +. &enggunakan pertanyaan. . "erikan cnth . rdinasikan ide 6. 'unakan pembelajaran penemuan
5. "erikan deskripsi /erbal :. Ajarkan strategi belajar 8. 'unakan kelmpk kecil 1*. &empertahankan iklim psiklgi psiti0. Problem based learning (mel-Sil/er, **) mena#arkan penerapan pengajaran lain. 2alam pendekatan ini, sis#a bekerja dalam kelmpk untuk menyelesaikan sal yang tidak memiliki satu pun ja#aban yang benar. Sis#a mengidenti0ikasi apa yang harus mereka ketahui untuk memecahkan sal. 'uru bertindak sebagai 0asilitatr dengan memberikan pandampingan bukan ja#aban. !endekatan ini sangat e0ekti untuk mendalami sal atau masalah. arena pendekatan ini memakan banyak #aktu, guru harus menyadari kesesuaiannya dengan tujuan pengajaran.
0aftar Pustaka
4algit, "im. **. Pengantar Psikologi +mm,!enerbit Andi 9gyakarta. Schunk, 2eke ., *1. "erning heiries !n Edcational Perspective eori$eori Pembela%aran Perspektif Pendidikan,!ustaka !elajar 9gyakarta. ing, aura A., *1. Psikologi +mm 'ebah Pandangan !presiatif/"ara !. *ing , Salemba umanila 3akarta.
!enghambat dalam pemecahan masalah adalah 0unctinal 0iDedness, atau ketidakmampuan menerima gegunaan yang berbeda bagi bjek-bjek atau kn0igurasi elemen baru pada sebuah situasi (2uncker, 18). !enelitian psiklgi menunjukan empat langkah dalam prses pemecahan masalah, diantaranya (aura A. ing, *1*)
1) ) +) )
&enemukan dan membatasi masalah. &engembangkan setrategi-setrategi pemecahan masalah yang baik. &enge/aluasi slusi- slusi. &emikirkan kembali dan mende0inisikan kembali masalah dan slusi yang dihasilkan seiring dengan #aktu. &ari kita menelusuri bagaimana tiap-tiap langkah memberikan sumbangan untuk
memecahkan masalah. 1) &enemukan dan membatasi masalah. Seperti apa yang dikatakan di a#al, memahami atau menyadari adanya sebuah permasalahan adalah langkah
pertama
untuk
munculnya
slusi.
&enemukan dan membuat batasan permasalahan seringkali prses bertanya dengan cara-cara yang kreati0 dan melihat apa yang tidak dilihat rang lain. Seperti halnya para penemu yang melihat masalah yang semula tidak dianggap masalah leh rang lain siapa yang membutuhkan leptp?, sebuah telephn?, sbuah i-ped?, sebuah lampu bhlam?, ja#abanya adalah setiap rang (setidaknya untuk saat ini), namun hanya rang yang /isiner ini yang dapat melihat masalah yang dapat diatasi, sementara rang kebanyakan cukup puas dengan kenyataan saat itu. &engenali masalah melibatkan prses menyadari pengalaman dan keterbukaan terhadap pengalaman itu sendiri. al ini juga berarti mendengarkan secara
seksama
pada
suara-suara
yang
ada
dikepala
yang
terkadang
menyampaikan, $pasti ada cara yang lebih baik.% ) &engembangkan setrategi-setrategi pemecahan masalah yang baik. 2iantara sejumlah setrategi yang e0ekti0, ada beberapa metde yaitu membuat tujuan-tujuan lebih kecil (subgaling), algritma, heuristic. a) &embuat tujuan-tujuan lebih kecil (subgaling). &elibatkan tujuan-tujuan jangka menengah atau mende0inisikan masalah masalah jangka menengah yang memberikan anda situasi yang lebih baik untuk mencapai tujuan atau slusi akhir. &isalkan saat anda menulis makalah pada kelas psiklgi pembelajaran. &aka anda akan membuat tujuan-tujuan yang lebih kecil untuktugas ini. "ila makalah tersebut harus diselesikan selama satu minggu, maka hari pertama anda akan mencari re0erensi berupa jurnal penelitian serta buku-buku re0erensi yang terkaid dengan tugas anda. 2an esk harinya anda bisa menghasilkan
dra0 pertama danseterusnya sebelum tanggal pengumpulan. ketika itu, anda menetapkan tujuan-tujuan yang lebih kecil untuk memenuhi tanggat #aktu yang ditentukan, anda bekerja kearah yang berla#anan.bekerja kearah yang berla#anan dengan menentukan tujuan-tujuan yang lebih kecil yang paling dekat dengan tujuan akhir, dan kemudian bekarja kebalakang hingga mencapai titik terdekat dengan tahapan a#al untuk menyelesaikan masalah. b) Algritma (algrithms) Algritma adalah setrategi-setrategi yang menjamin slusi untuk masalah. Algritma- algritma dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti ;umus-;umus, industry danmenguji segala kemungkinan slusi. ita sering menggunakan setrategi algritma dengan memasak (dengan mengikuti ;esep) dan mengemudi (dengan mengikuti petunjuk arah ke sebuah alamat). Setrategi algritma dapat memakan #aktu yang lama. 2uduk di hadapan setumpukan huru0 dalam permainan Scrabble, anda mungkin akan diri anda tengah mengarahkan batu-batu huru0 dan mencba semua kemungkinan kmbinasi untuk menghasilkan kata yang bernilai benar. &encba
semua
kmbinasi
yang
mungkin
adalah
cara
untuk
menyelesaikan masalah. endati demikian sebaiknya algritma digunakan pada pemecahan masalah yang mempunyai kemungkinan yang terbatas. c) euristik (heuristics). euristik adalah setrategi-setrategi yang menggunakan jalan pintas atau panduan yang mengarahkan, namun tidak nenjamin sebuah slusi untuk setiap masalah. 2alam permainan Scrable anda mungkin juga dapat menggunakan dasar mengenai kata-kata dan bahasa, beberapa aturan sederhana tentang apa yang bisa diletakkan bersebelahan. Anda tahu bah#a bila anda memiliki huru0 E, anda akan membutuhkan huru0 u. bila anda memiliki huru0 D dan sebuah t, maka kemungkinan besar t tidak akan di
tempatkan
setelah
huru0
D.
2engan
situasi
seperti
itu,
euristikmenungkinkan kita lebih e0isien dalam bekerja disbanding dengan algritma.
euristic merupakan metde umum untuk memecahkan masalah yang menggunakan perinsip-perinsip (aturan praktis). 2a0tar prasi mental !lya (187185) yang mencakup pemecahan masalah adalah memahami masalah, merancang rencana, menjalankan rencana, dan melihat kembali &emahami masalah dengan bertanya $apa yang tidak anda ketahui?% dan $apa datanya?%, seringkali membantu dalam membuat diagram yang menampilkan in0rmasi yang dibutuhkan. 2alam membuat rencana, memecah masalah menjadi sub-sub tujuan memiliki man0aat, karena
tetap
memiliki
masalah
yang
sama
dan
bagai
mana
menyelesaikannya. etika menjalankan rencana memeriksa ketepatan pelaksanaan
merupakan
hal yang
penting. &elihat kembaliberarti
memeriksa slusi. euristik umumnya sangat berguna ketika kita bekerja dengan knten yang tidak dikenal. euristic itu akan kurang e0ekti0 dalam ranah yang telah dikenal, karena ketika kemampuan dalam ranah spesi0ik berkembang, sis#a secara tmatis akan menggunakan pengetahuan prcedural yang ada(Schunk, *1). +) &enge/aluasi slusi- slusi Sesudah kita ber0ikir bah#a kita telah menyelesaikan sebuah masalah, kita tidak akan tahu seberapa e0ekti0nya slusi yang kita gunakan, sampai kita menemukan hal itu bekerja. Akan sangat membantu apabila kita memiliki sebuah criteria kee0ekti0an slusi dalam pilihan kita. ) &emikirkan kembali dan mende0inisikan kembali masalah dan slusi yang dihasilkan seiring dengan #aktu Sebuah langkah akhir yang penting dalam penyelesaian masalah adalah untuk
memikirkan
kembali
dan
mende0inisikan
kembali
permasalahan-
permasalahn secara berkala. Brang-rang yang merupakan penyelesai masalah yang baik cenderung lebih termti/asi dibandingkan rang kebanyakan untuk meningkatkan kinerja dimasa lalu dan untuk membuat knstribusi yang risinil.