ASUHAN KEPERAWAT KEPERAWATAN AN ULKUS DIABETIKUM DIABETIKUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) sering disebut the great imitator karenapenyakit karenapenyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh seperti otak (stroke), ginjal (gagal ginjal), jantung, mata, kaki (gangren diabetik). Gejala DM dapat timbul perlahan-lahan sehingga pasien tidak menyadari adanya perubahan pada dirinya seperti minum menjadi lebih banyak (polidipsi), buang air kecil lebih sering (poliuri), (poliuri), makan lebih banyak (polifagi) (polifagi) ataupun berat badan menurun tanpa sebab yang jelas (rmstrong, !""#). Pada penyandang diabetes melitus (DM) dapat terjadi komplikasi pada semua tingkat sel dan semua tingkatan tingkatan anatom anatomik. ik. Manif Manifestas estasii kompli komplikasi kasi kronik dapat terjadi pada tingk tingkat at pembul pembuluh uh darah kecil (mikro faskuler). Pada pembuluh darah besar, menisfestasi komplikasi kronik DM dapat terjadi pada pembuluh darah serebral, jantung (penyakit jantung koroner) dan pembuluh darah perifer (tungkai ba$ah). %omplikasi lain DM dapat berupa kerentanan berlebihan terhadap infeksi dengan akibat mudahnya terjadi infeksi saluran kemih, tuberkulosis paru dan infeksi kaki, yang kemudian dapat berkembang menjadi ulkus&gangren diabetes ('udoyo,!""). stilah kaki diabetik digunakan untuk kelainan kaki mulai dari ulkus sampai gangren yang terjadi pada orang dengan diabetes akibat neuropati atau iskemia perifer, atau keduanya (Grace * +orley,, !""). +orley +erdasarkan data rganisasi %esehatan Dunia (/) tahun !"0", pasien diabetes mellitus tipe ti pe ! (k (kro roni nis) s) di n ndo done nesi siaa na naik ik da dari ri 1, 1,2 2 ju juta ta pa pada da !"" !""" " me menj njad adii !0, !0,3 3 ju juta ta ta tahu hun n !" !"0". 0". 'edangkan 'edangk an nter nternatio national nal Diabetes 4ederation 4ederation memper memperkirak kirakan an pada !"3" jumla jumlah h penderi penderita ta diabetes di seluruh dunia mencapai 2" juta orang (Mayfield, !""#). B. Tujuan 5ujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui asuhan kepera$atan klien dengan gangrene (ulkus kaki diabetik).
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Definisi Kaki Diaetik
Gangren %aki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai.
stilah kaki diabetik digunakan untuk kelainan kaki mulai dari ulkus sampai gangren yang terjadi pada orang dengan diabetes akibat neuropati atau iskemia perifer, atau keduanya. %aki diabetik merupakan salah satu komplikasi kronik Diabetes Melitus ('udoyo, !""). Masalah Masal ah khusus pada pasien ini adalah berkembangnya berkembangnya ulkus pada kaki dan tungkai ba$ah. 6lkus terutama terjadi karena distribusi tekanan abnormal sekunder karena neuropati diabetik. %emungkinan lain ulkus dia$ali pemakaian sepatu yang tidak pas dan tertusuk benda asing seperti jarum dan paku pada pasien dengan defisit sensori yang menghalangi pasien mengalami nyeri (sselbacher, !"""). B. Anat!"i #isi!l!gi
Pankreas adalah kelenjar ber$arna merah muda keabuan dengan panjang 0! 7 0 cm dan tran8ersal membentang pada dinding abdomen posterior dibelakang lambung, kelenjar inilah yang mengekresikan insulin melalui pulau langerhans yang berada dalam kelenjar pankreas. Didala Did alam m kel kelenj enjar ar pank pankrea reass ter terdapa dapatt sel bet betaa yan yang g men mengha ghasil silkan kan ins insuli ulin, n, did didala alam m pen penkre kreas as mengandung lebih kurang 0"".""" pulau langerhans dan tiap pulau berisi 0"" sel beta. 'elain itu pankreas juga terdapat sel alfa, yang bekerja sebaliknya insulin, sel ini menghasilkan glukagon yang berfungsi untuk meningkatkan gula darah. nsu n suli lin n ad adal alah ah su suat atu u hor hormo mon n ya yang ng me menur nurunk unkan an kad kadar ar gul gulaa dar darah ah den denga gan n me mera rans nsang ang perubahan glukosa menjadi glukagen untuk disimpan dan d engan meningkatkan ambilan glukosa selula sel ularr. ns nsuli ulin n ber berfun fungsi gsi mem memper perbai baiki ki kem kemamp ampuan uan sel tub tubuh uh unt untuk uk men mengobs gobser8 er8asi asi dan menggunakan glukosa serta lemak. supan glukosa yang terdapat dalam darah dihasilkan dari pemecahan karbohidrat dalam berbagai bentuk termasuk monosakarida dan unit-unit kimia yang komplek, disakarida dan polisakarida. %arbohidrat dikosumsi didalam tubuh dan dipecahkan menj me njad adii mo monos nosaka akari rida da ke kemu mudi dian an di dise sera rap p da dala lam m tu tubu buh h me mela lalu luii du duode odenu num m da dan n je jeju junu num m proksimal. (98elyn, !""3) $. Eti!l!gi Kaki Diaetik
dapun etiologi dari kaki diabetik adalah sebagai berikut: 0. Su%l ;ikaa sir sirkul kulasi asi ter terham hambat bat aki akibat bat pem pembul buluh uh dar darah ah men menyem yempit pit,, kak kakii Su%la& a& 'ar 'ara( a( kur kurang ang. ;ik menjadi kurang peka terhadap gangguan seperti udara dingin, infeksi, atau luka. !. Neur!%ati adalah kondisi kerusakan saraf akibat tingginya tingkat kadar gula darah sehingga terjadi gejala kesemutan, nyeri, dan akhirnya mati rasa pada kaki dan tungkai ('ustrani dkk, !""<). !"" <). =eu =europ ropati ati mer merupak upakan an sal salah ah sat satu u kom kompli plikas kasii yan yang g ser sering ing dit ditemu emukan kan pada pen pender derita ita diabetes diabet es meli melitus tus yang menyeb menyebabkan abkan penderita beresiko mengalami kaki diabet diabetes es ('udoyo dkk, !""). !"" ). /ip /iper ergli glikem kemia ia pad padaa pend penderi erita ta dia diabet betes es mel melitu ituss men menyeba yebabka bkan n ker kerusa usakan kan pad padaa sar saraf af ('udoyo dkk, !""). %erusakan pada saraf membuat kaki kurang peka terhadap rasa sakit dan suhu. ;ika kaki seseorang menjadi kurang peka, memungkinkan orang tersebut tidak mengetahui
stilah kaki diabetik digunakan untuk kelainan kaki mulai dari ulkus sampai gangren yang terjadi pada orang dengan diabetes akibat neuropati atau iskemia perifer, atau keduanya. %aki diabetik merupakan salah satu komplikasi kronik Diabetes Melitus ('udoyo, !""). Masalah Masal ah khusus pada pasien ini adalah berkembangnya berkembangnya ulkus pada kaki dan tungkai ba$ah. 6lkus terutama terjadi karena distribusi tekanan abnormal sekunder karena neuropati diabetik. %emungkinan lain ulkus dia$ali pemakaian sepatu yang tidak pas dan tertusuk benda asing seperti jarum dan paku pada pasien dengan defisit sensori yang menghalangi pasien mengalami nyeri (sselbacher, !"""). B. Anat!"i #isi!l!gi
Pankreas adalah kelenjar ber$arna merah muda keabuan dengan panjang 0! 7 0 cm dan tran8ersal membentang pada dinding abdomen posterior dibelakang lambung, kelenjar inilah yang mengekresikan insulin melalui pulau langerhans yang berada dalam kelenjar pankreas. Didala Did alam m kel kelenj enjar ar pank pankrea reass ter terdapa dapatt sel bet betaa yan yang g men mengha ghasil silkan kan ins insuli ulin, n, did didala alam m pen penkre kreas as mengandung lebih kurang 0"".""" pulau langerhans dan tiap pulau berisi 0"" sel beta. 'elain itu pankreas juga terdapat sel alfa, yang bekerja sebaliknya insulin, sel ini menghasilkan glukagon yang berfungsi untuk meningkatkan gula darah. nsu n suli lin n ad adal alah ah su suat atu u hor hormo mon n ya yang ng me menur nurunk unkan an kad kadar ar gul gulaa dar darah ah den denga gan n me mera rans nsang ang perubahan glukosa menjadi glukagen untuk disimpan dan d engan meningkatkan ambilan glukosa selula sel ularr. ns nsuli ulin n ber berfun fungsi gsi mem memper perbai baiki ki kem kemamp ampuan uan sel tub tubuh uh unt untuk uk men mengobs gobser8 er8asi asi dan menggunakan glukosa serta lemak. supan glukosa yang terdapat dalam darah dihasilkan dari pemecahan karbohidrat dalam berbagai bentuk termasuk monosakarida dan unit-unit kimia yang komplek, disakarida dan polisakarida. %arbohidrat dikosumsi didalam tubuh dan dipecahkan menj me njad adii mo monos nosaka akari rida da ke kemu mudi dian an di dise sera rap p da dala lam m tu tubu buh h me mela lalu luii du duode odenu num m da dan n je jeju junu num m proksimal. (98elyn, !""3) $. Eti!l!gi Kaki Diaetik
dapun etiologi dari kaki diabetik adalah sebagai berikut: 0. Su%l ;ikaa sir sirkul kulasi asi ter terham hambat bat aki akibat bat pem pembul buluh uh dar darah ah men menyem yempit pit,, kak kakii Su%la& a& 'ar 'ara( a( kur kurang ang. ;ik menjadi kurang peka terhadap gangguan seperti udara dingin, infeksi, atau luka. !. Neur!%ati adalah kondisi kerusakan saraf akibat tingginya tingkat kadar gula darah sehingga terjadi gejala kesemutan, nyeri, dan akhirnya mati rasa pada kaki dan tungkai ('ustrani dkk, !""<). !"" <). =eu =europ ropati ati mer merupak upakan an sal salah ah sat satu u kom kompli plikas kasii yan yang g ser sering ing dit ditemu emukan kan pada pen pender derita ita diabetes diabet es meli melitus tus yang menyeb menyebabkan abkan penderita beresiko mengalami kaki diabet diabetes es ('udoyo dkk, !""). !"" ). /ip /iper ergli glikem kemia ia pad padaa pend penderi erita ta dia diabet betes es mel melitu ituss men menyeba yebabka bkan n ker kerusa usakan kan pad padaa sar saraf af ('udoyo dkk, !""). %erusakan pada saraf membuat kaki kurang peka terhadap rasa sakit dan suhu. ;ika kaki seseorang menjadi kurang peka, memungkinkan orang tersebut tidak mengetahui
bila terjadi luka atau infeksi sehingga memperparah luka jika tidak segera diobati ('uriadi, !""2). 3. Berkurangn&a 'a&a ta(an tuu( ter(a'a% infeksi. 'ecara umum penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi . /al ini dikarenakan kemampuan sel darah putih untuk membunuh kuman berkurang pada kondisi kadar gula darah diatas !""mg>. D. )anifestasi Klinik
0. 6mumnya pada daerah plantar kaki !. %elainan bentuk kaki? deformitas kaki 3. +erjalan yang kurang seimbang 2. danya fisura dan kering pada kulit . Pembentukan kalus pada area yang tertekan <. 5ekanan nadi pada area kaki kemungkinan normal #. + normal 1. @uka biasanya dalam dan berlubang . 'ekeliling kulit dapat terjadi selulitis 0". /ilang atau berkurangnya sensasi nyeri 00. Aerosis (keringnya kulit kronik) 0!. /yperkeratosis pada sekeliling luka dan anhidrosis 03. 9ksudat yang tidak begitu banyak 02. +iasanya luka tampak merah Gejalaa permul Gejal permulaannya aannya adalah pares parestesi tesiaa (rasa tertusuk-tusuk tertusuk-tusuk,, kesemu kesemutan tan atau peningk peningkatan atan kepekaan) dan rasa terbakar (khususnya pada malam hari) dan bertambah lanjutnya kaki merasa matii ras mat rasa. a. Di sam sampin ping g itu itu,, pen penuru urunan nan fun fungsi gsi pro propri priose osepti ptiff (ke (kesad sadara aran n ter terhad hadap ap pos postur tur ser serta ta gerakan tubuh dan terhadap posisi serta berat benda yang berhubungan dengan tubuh) dan penurunan sensibilitas terhadap sentuhan ringan dapat menimbulkan gaya berjalan yang terhuyung-huy terhu yung-huyung. ung. Penuru Penurunan nan sensi sensibili bilitas tas nyeri dan suhu membuat pender penderita ita kaki diabet diabetes es beresiko untuk mengalami cedera dan infeksi pada kaki tanpa diketahui (+runner, !""0). E. Pat!fisi!l!gi
Penyakit neuropati dan 8askular adalah faktor utama yang mengkontribusi terjadinya luka. Masalah luka yang terjadi pada pasien dengan diabetik terkait dengan adanya pengaruh pada saraf yang terdapat pada kaki. Pasien dengan diabetik juga mengalami gangguan pada sirkulasi. 9fek sirkulasi inilah yang menyebabkan kerusakan pada saraf yang sering disebut neuropati dan berdampak pada sistem saraf autoimun yang mengontrol fungsi otot-otot halus, kelenjar dan organ 8iseral. Gangguan pada saraf autonomi pengaruhnya adalah terjadi perubahan tonus otot yang menyebabkan abnormalnya aliran darah, dengan demikian kebutuhan akan nutrisi dan oksige oks igen n mau maupun pun pem pember berian ian ant antibi ibioti otik k tid tidak ak men mencuku cukupi pi ata atau u ti tidak dak dapa dapatt men mencap capai ai jar jaring ingan an
perifer, dan atau untuk kebutuhan metabolisme pada lokasi tersebut. 9fek pada autonomi neuropati ini akan menimbulkan kulit menjadi kering, anhidrosis yang memudahkan kulit menjadi rusak dan luka yang sukar sembuh, dan dapat menimbulkan infeksi dan mengkontribusi untuk terjadinya gangren. Dampak lain adalah karena adanya neuropati perifer yang mempengaruhi pada saraf sensori dan sistem motor yang menyebabkan hilangnya sensasi rasa nyeri, tekanan dan perubahan temperatur. #. Klasifikasi
Menurut 9dmond !""2-!"" dalam 'udoyo (!"") klasifikasi kaki diabetes berdasarkan pada perjalanan alamiah kaki diabetes terbagi menjadi < stage, yaitu: 0. 'tage 0B normal foot tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai dengan pembentukan kalus Ccla$C !. 'tage ! B /igh isk 4oot ulkus superfisial terbatas pada kulit 3. 'tage 3 B 6lcerated foot ulkus dalam dan menembus tendon dan tulang 2. 'tage 2 B nfected foot abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis . 'tage B =ecrotic foot gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selullitis <. 'rage < B 6nsal8able foot gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai ba$ah 6ntuk stage 0 dan stage !, peran pencegahan primer sangat penting dan semuanya dapat dikerjakan pada pelayanan kesehatan primer, baik oleh podiatrist&chiropodist maupun oleh dokter umum atau dokter keluarga. 'tage 3 dan 2 kebanyakan sudah memerlukan pera$atan di tingkat pelayanan kesehatan yang lebih memadai umumnya sudah memerlukan pelayanan spesialistik. 6ntuk stage , apalagi < jelas merupakan kasus ra$at inap, dan jelas sekali memerlukan suatu kerjasama tim yang sangat erat, dimana harus ada dokter bedah, terutamanya dokter ahli bedah 8askuler atau ahli bedah plastik dan rekonstruksi ('udoyo, !"") %lasifikasi lesi kaki diabetik juga dapat didasarkan pada dalamnya luka dan luasnya iskemik yang dimodifikasi oleh +rodsky dara klasifikasi kaki diabetik menurut agner, yaitu:
%edalaman luka
Defenisi
"
%aki berisiko, tanpa ulserasi
0
6lserasi superficial, tanpa infeksi
!
6lterasi yang dalam sampai mengenai tendon
3
6lserasi yang luas& abses
@uas daerah iskemia
Defenisi
5anpa iskemia
+
skemia tanpa gangrene
E
Patial gangrene
D
Complete foot gangrene (/andaya, !"")
*. E+aluasi Diagn!stik ,Pe"eriksaan Penunjang-
0. Gula darah meningkat: !""-0""" mg&dl atau lebih. !. ceton plasma: positif secara mencolok 3. sam lemak bebas: kadar lipid dan kolesterol 2. smolalitas serum: F33" dlB mosB spanBH . 9lektrolit I =atrium: Meningkat & menurun I %aium: =ormal&meningkat I 4osphor: @ebih sering meninggi I GD: +iasanya
menunjukkan
p/
rendah
dan
menurun
pada
/E3
dengan
kompensasi
alkalosis respiratorik. I Darah: 7 5rombosit darah: /J mungkin meninggi (dehidrasi) 7 6reum kreatinin: Meningkat atau normal nsulin darah: Pada tipe mungkin menurun atau tidak ada. Pada tipe mungkin normal. I 6rin 7 Gula dan aseton J, berat jenis menurun. 7
%ultur dan sensi8itas : kemungkinan adanya infeksi saluran kemih.
H. Penatalaksanaan )e'is 'an Ke%eraatan /. )e'is
Menurut 'oegondo (!""<), penatalaksanaan Medis pada pasien dengan Diabetes Mellitus meliputi:
a. bat hiperglikemik oral (/). +erdasarkan cara kerjanya / dibagi menjadi 2 golongan : 0) Pemicu sekresi insulin. !) Penambah sensiti8itas terhadap insulin. 3) Penghambat glukoneogenesis. 2) Penghambat glukosidase alfa. b. nsulin nsulin diperlukan pada keadaan : 0) Penurunan berat badan yang cepat. !) /iperglikemia berat yang disertai ketoasidosis. 3) %etoasidosis diabetik. 2) Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat. c. 5erapi %ombinasi Pemberian / maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah. 0. Ke%eraatan 6saha pera$atan dan pengobatan yang ditujukan terhadap ulkus antara lain dengan antibiotika atau kemoterapi. Pera$atan luka dengan mengompreskan ulkus dengan larutan klorida atau larutan antiseptic ringan. Misalnya ri8anol dan larutan kalium permanganate 0:"" mg dan penutupan ulkus dengan kassa steril. lat-alat ortopedi yang secara mekanik yang dapat merata tekanan tubuh terhadap kaki yang luka amputasi mungkin diperlukan untuk kasus DM. Menurut 'meltKer dan +are (!""0), tujuan utama penatalaksanaan terapi pada Diabetes Mellitus adalah menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk menghindari terjadinya komplikasi. da beberapa komponen dalam penatalaksanaan 6lkus Diabetik: a. Diet Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar untuk memberikan semua unsur makanan esensial, memenuhi kebutuhan energi, mencegah kadar glukosa darah yang tinggi dan menurunkan kadar lemak. b. @atihan Dengan latihan ini misalnya dengan berolahraga yang teratur akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian kadar insulin. c. Pemantauan Dengan melakukan pemantaunan kadar glukosa darah secara mandiri diharapkan pada penderita diabetes dapat mengatur terapinya secara optimal.
I.
Pe"eriksaan Sensitifitas Kaki D)
0.
Monofilamen Pemeriksaan dengan monofilamen ini adalah untuk menge8aluasi tekanan sensasi pada kaki pasien dengan diabetes. Eara melakukan pemeriksaan monofilamen adalah dengan memberikan sentuhan nilon monofilamen pada sisi plantar (area metatarsal, tumit dan dan di antara metatarsal dan tumit) dan sisi dorsal. 6ji monofilamen merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana dan cukup sensitif untuk mendiagnosis pasien yang memiliki risiko terkena ulkus karena telah mengalami gangguan neuropati sensoris perifer. /asil tes dikatakan tidak normal apabila pasien tidak dapat merasakan
sentuhan nilon monofilamen ('uriadi, !""2). !. efleks /ammer
efleL /ammer&palu refleks adalah alat medis yang digunakan oleh
dokter
untukmenguji refleks
tendon dalam&lutut. Pengujian
refleksitas
pasien merupakan bagianpenting dari pemeriksaan fisik neurologis untuk mendeteksi kelainan pada sistem sarafpusat atau perifer. Eara pemeriksaan reflek hammer adalah sebagai berikut: a. Pasien tidur terlentang atau duduk. b. +ila pasien tidur terlentang pemeriksa berdiri dan bila pasien duduk pemeriksa jongkok disisi kiri pasien. c. +ila pasien tidur terlentang lutut fleksi " derajat dan disilangkan diatas kaki berla$anan, bila pasien duduk kaki menggelantung bebas.
d.Pergelangan kaki dorsofleksikan dan tangan kiri pemeriksa memegang& menahan kaki pasien. e. Earilah tendon achiles diantara ! cekungan pada tumit yang terasa keras dan makin tegang bila posisi kaki dorsofleksi. f. yunkan refleks hammer diatas tendon achiles.
3.
Pemeriksaan biotesiometer
+iotesiometer merupakan instrumen yang dirancang untuk mengukur sederhana dan akurat ambang apresiasi getaran pada subyek manusia. +iotesiometer digunakan sebagai alat penelitian di penyakit saraf banyak. Pada dasarnya +iotesiometer adalah sebuah garpu tala listrikC yang amplitudonya dapat diatur untuk setiap tingkat yang telah ditentukan atau yang amplitudonya dapat ditingkatkan secara bertahap sampai ambang sensasi getaran tercapai. 'ebaliknya, amplitudo dapat diturunkan sampai getaran tidak terlihat lagi dilihat. +iotesiometer tidak hanya jauh lebih unggul garpu tala dalam akurasi, namun akan mendeteksi perubahan neurologis yang tidak diungkapkan dengan garpu tala. J. Pr!se'ur Peraatan Luka Kaki Diaetik
Peralatan
- =ampan balutan balutan steril (gunting, forsep, bantalan kasa jika perlu) - +alutan kasa steril - Mangkok steril - Plaster ! inchi - 'arung tangan steril - 'arung tangan bersih - /anduk atau alas linen - +ola kapas dan lidi kapas (jika perlu) - 'alin irigasi atau air steril - '$ab iodin po8idon (betadin) - 'alep bakterio statik
-
%antong kertas, kantong plasik 5ujuan
0. Menghilangkan sekresi yang tera kumulasi dan jaringan mati dari luka atau tempat insisi. !. Menurunkan pertumbuhan mikroorganisme pada luka atau tempat insisi.
3. Meningkatkan penyemb!an "ka =o 5indakan
asional
0
Menurunkan perpindahan mikroorganisme
Euci tangan dan atur peralatan
Meningkatkan efisiensi !
;elaskan prosedur dan bantuan yangMenurunkan ansietas diminta dari klien
Meningkatkan kerjasama
%aji tingkat nyeri klien dan tungguMenurunkan
ketidaknyamanan
karena
sampai medikasi menunjukkan efeknya, penggantian balutan sebelum prosedur dimulai 3
5empatkan alat-alat di samping tempatMemudahkan tidur dekat area luka.
penatalaksanaan
steril
dan
benda-benda
'iapkan alat-alat:
- 5empatkan alat-alat disamping tempat - Mempercepat tindakan tidur
- Plaster kantong kertas atau kantong - Mempermudah pembuangan sisa bahan yang sampah di samping tempat tidur.
terkontaminasi
- +uka sarung tangan sterilmenggunakan bagian
dalamkemasan
sarung
tangan
sebagai area steril.
- +uka
kemasan
kasa
dan
jatuhkan
- Memfasilitasi beberapa kasa ke dalam area steril, biarkan sisa kasa dalam $adah plastik.
- +uka nampan balutan dan mangkok.
kontaminasi
penggunaan
bahan
tanpa
- +uka cairan dan basahi dua kasa dengan salin normal dalam $adah plastik dan
- Memungkinkan kasa dalam keadaan basah
basahi 2 kasa dengan betadin.
- +uka s$ab betadin, jika digunakan, untuk memajankan ujung lidi plastik.
- 5empatkan beberapa lidi kapas steril dan bola kapas pada area steril
- Mencegah perpindahan organisme dari tempat
Gunakan sarung tangan bersih
tidur ke benda 5empatkan handuk atau alas di ba$ahMenghindari kontaminasi 2
area luka %endurkan plaster dengan menarik keMenjaga kebersihan alas kasur
arah luka dan lepaskan balutan yang kotor, perhatikan penampilan balutan dan luka. +asahi balutan dengan salin normalMemungkinkan
<
obser8asi
luka
jika melekat pada luka dan kemudianmemajankan tempat untuk pembersihan tarik dengan perlahan Masukkan balutan kotor dalam kantong kertas. +uang sarung tangan dan cuci tangan.
Menghindari kontaminasi
# Gunakan sarung tangan steril (jika perlu) Mencegah penyebaran mikroorganisme 1 mbil
balutan
yang
dibasahi
salin
dengan forsep dan bentuk s$ab besar Gunting dan buang jaringan mati yang terdapat pada luka
dan
0" +ersihkan debris dan drainase dari luka, dengan menggerakkan s$ab dari bagianMemudahkan terbentuknya jaringan baru 00 tengah ke luar dan gunakan s$ab baru untuk setiap area yang dibersihkan, buang s$ab lama menjauhi benda steril Mencegah kontaminasi luka oleh organisme 0!
permukaan kulit 6sap luka dengan s$ab yang dibasahiMempertahankan sterilitas alat-alat betadin, mulai dari bagian tengah luka ke luar, buang forsep leskan saleb bakterio statik pada area luka
03
Mengurangi pemindahan mikroorganisme Menghindari kontaminasi silang
@etakkan balutan di atas luka sampai luka tertutup rapat Mencegah pertumbuhan bakteri pada luka 02 5empel plaster pada kasa yang menutup luka. Memungkinkan udara mencapai luka 0 +uang sarung tangan dan cuci tangan Memberikan fiksasi 0< Posisikan klien untuk kenyamanan Eatat tanggal dan $aktu penggantianMencegah penyebaran mikroorganisme 0# balutan Memberika kenyamanan pada klien 01 Dokumentasi 0
'umber: ;ohnson (!"") K. Pen1ega(an k!"%likasi &ang 'a%at 'ilakukan /. *agal ginjal kr!nik
a) Pengendalian kadar gula darah (olahraga, diet, obat anti diabetes). b) Pengendalian tekanan darah (diet rendah garam). Pembatasan asupan garam adalah 2 sampai gram&hari. c) Perbaikan fungsi ginjal (diet rendah protein). supan protein hingga ",1
g&kg&bb&hari.
d) Mengendalikan kadar lemak dan mengurangi obesitas e) Melakukan gaya hidup yang sehat meliputi olahraga rutin, diet, menghentikan merokok serta membatasi konsumsi alkohol. lahraga rutin yang dianjurkan adalah berjalan 3 sampai km&hari dengan kecepatan sekitar 0" sampai 0! menit&km, 2 sampai kali seminggu. 0. Retin!%(at&
a) @akukan pemeriksaan mata setiap setahun sekali atau lebih sering lagi oleh dokter spesialis mata yang harus dimulai tahun sesudah diagnosis diabetes tipe ditegakkan atau pada tahun ketika diagnosis diabetes tipe ditegakkan. b) @akukan terapi laser dini disertai dengan pengendalian glukosa dan tekanan darah yang baik dapat mencegah kehilangan penglihatan akibat retinopati. c) %enali gejala hipoglikemia dan hiperglikemia sebagai dua keadaan yang menyebabkan penglihatan kabur.
2. $ar'i!+askuler
a) Pengendalian kadar glukosa darah dalam tingkat normal atau mendekati normal melalui terapi insulin. b) Menjaga status giKi. c) Menjaga kadar kolesterol. d) Pola hidup sehat. e) Menjaga tekanan darah. L. K!la!rasi
+erikan diet kira-kira <"> karbohidrat, !"> protein, dan !"> lemak dalam penataan makan& pemberian makanan tambahan. %ompleks karbohidrat (seperti jagung, $ortel, brokoli, buncis gandum, dan lain-lain) menurunkan kadar glukosa& kebutuhan insulin, menurunkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan rasa kenyang. Pemasukan makanan akan dijad$alkan sesuai karakteristik insulin yang spesifik (misal efek puncaknya) dan respon pasien secara indi8idual.
Eatatan : makanan tambahan dari kompleks karbohidrat terutama sangat penting (jika insulin diberikan dalam dosis terbagi) untuk mencegah hipoglikemia selama tidur (Doenges, !"""). Daftar menu makanan seimbang bagi pasien kaki diabetes
Makanan #eimbang akan membant meng$nt%$" &iabete# &an men'amin peng$batan be%'a"an e(ekti(. Tabe" &i ba)a! ini be%i#i *$nt$! makanan yang #ebaiknya &ik$n#m#i. 'arapan
Makanan ingan
0. 'usu krim atau semi krim
oti, pasta, atau kentang dengan isi rendah
!. Pemanis buatan sebagai pangganti gula
lemak, seperti seiris daging, kacang-kacangan,
3. 'ereal kaya akan serat
keju rendah lemak, atau ikan kalengan
2. oti dari beras atau tepung
+uah segar atau kalengan dengan jus alami
. Mentega tak jenuh atau lo$ fat
'ayuran atau salad
<. 'elai dengan sedikit gula #. +uah Makanan 6tama
%ue-%ue Diantara aktu Makan
0. Makanan dari tepung, kentang, pasta, nasi, /indari makan terlalu banyak kue-kue jika atau roti
ingin
mengurangi
berat
tubuh,
dan
!. 'edikitnya dua porsi sayuran, dan termasuk menggantinya dengan buah kacang
polong
dan
kacang-kacangan oti panggang dengan isi rendah lemak
sesering mungkin
'emangkuk sereal atau bubur
3. 'eporsi kecil daging iris atau ikan tanpa %eripik rendah lemak lemak, dang hindari digoreng
+iskuit ta$ar
2. +uah segar atau kalengan dalam jus alami, tidak manis, jeli tidak manis . Nogurt tanpa lemak 'umber: +ilous, (!""1) ). Diagn!sa 'an Inter+ensi Ke%eraatan &ang )ungkin )un1ul se1ara Te!ritis 0. Diagn!sa ke%eraatan &ang "ungkin "un1ul dapun diagnosa kepera$atan yang mungkin muncul pada pasien dengan gangren kaki diabetik menurut smail (!""1) adalah sebagai berikut: a.
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya& menurunnnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
b. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstremitas. c.
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iskemik jaringan.
d. %eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pad a luka. e.
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang tidak adekuat.
f.
Potensial terjadinya penyebaran infeksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.
g. Eemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit. h. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh. i.
+.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki. Intervensi
=o Diagnosa kepera$atan 0 Gangguanperfusi jaringan b.d menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi 0. pembuluh darah
5ujuan& %riteria /asil
nter8ensi
asional
5;: mempertahankan
0. jarkan pasien untuk
sirkulasi perifer tetap
melakukan mobilisasi
meningkatkan
!. jarkan tentang faktor-
sirkulasi darah
normal %/:
0. Dengan mobilisasi
faktor yang dapat
Denyut nadi perifer teraba meningkatkan aliran kuat dan reguler
!. Meningkatkan dan
darah: tinggikan kaki
melancarkan aliran
!. arna kulit disekitar luka sedikit lebih rendah dari tidak pucat&sianosis
darah sehingga
jantung (posisi ele8asi
tidak terjadi
3. %ulit sekitar luka teraba pada $aktu istirahat), hangat
hindari penyilangan kaki,
2. edem tidak terjadi dan
hindari penggunaan bantal
luka tidak bertambah
di belakang lutut dan
parah
sebagainya, hindari
. 'ensorik dan motorik membaik
oedema.
balutan ketat 3. jarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa: hindari diet tinggi kolesterol, teknik relaksasi, menghentikan kebiasaan merokok, dan 3. %olesterol tinggi penggunaan obat
dapat mempercepat
8asokontriksi.
terjadinya arterosklerosis, merokok dapat menyebabkan
2. %olaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian 8asodilator, pemeriksaan gula darah secara rutin dan terapi oksigen.
terjadinya 8asokontriksi pembuluh darah, relaksasi untuk mengurangi efek stres.
2. Pemberian 8asodilator akan meningkatkan dilatasi pembuluh darah sehingga perfusi jaringan dapat diperbaiki, sedangkan pemeriksaan gula darah secara rutin dapat mengetahui perkembangan dan keadaan pasien, terapi oksigen untuk memperbaiki oksigenisasi daerah ulkus&gangren !
Ganguan integritas 5;: 5ercapainya proses 0. %aji luas dan keadaan 0. Pengkajian yang jaringan penyembuhan luka. luka serta proses tepat terhadap luka berhubungan %/: penyembuhan. dan proses dengan adanya gangren pada 0. +erkurangnya oedema penyembuhan ekstrimitas. sekitar luka. akan membantu !. Pus dan jaringan berkurang
dalam menentukan !. a$at luka dengan baik
tindakan
3. danya jaringan
dan benar : membersihkan selanjutnya.
granulasi. 2. +au busuk luka berkurang.
luka secara abseptik
!. Mera$at luka
menggunakan larutan yangdengan teknik tidak iritatif, angkat sisa
aseptik, dapat
balutan yang menempel
menjaga
pada luka dan nekrotomi kontaminasi jaringan yang mati. 3. %olaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
luka dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringan nekrosis dapat menghambat proses granulasi.
3. nsulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui perkembangan penyakit. 3.
Gangguan
rasa5ujuan : 'etelah dilakukan%aji tingkat, frekuensi, danuntuk
nyaman
(nyeri)tindakan
berhubungan dengan jaringan.
kepera$atanreaksi nyeri yang dialami berapa berat nyeri
selama 2 L !2 jam rasa pasien.
iskemik nyeri
yang
hilang&berkurang ;elaskan
%riteria hasil : a. Penderita
secara
mengatakan
pada
tentang
8erbaltimbulnya nyeri. nyeri
pasien pasien. pemahaman pasien tentang
penyebab
nyeri yang terjadi
b. Penderita dapat melakukan atau
dialami
sebab-sebab
berkurang atau hilang. metode
mengetahui
akan
tindakan
mengurangi
ketegangan pasien
untuk mengatasi nyeri.
dan
memudahkan
c. 9lspresi $ajah klien rileks.
pasien untuk diajak
d. 5idak ada keringat dingin,
bekerjasama dalam
tanda 8ital dalam batas
melakukan
normal.(' : 3< 7 3#," E,
tindakan.
=: <" 7 1" L &menit, 5 :3.Eiptakan
lingkungan angsang
yang
0!"&1"mm/g, : 01 7 yang tenang.
berlebihan
dari
!" L &menit ).
lingkungan
akan
memperberat
rasa
jarkan teknik distraksinyeri. dan relaksasi.
5eknik
distraksi
dan relaksasi dapat mengurangi tur
posisi
pasiennyeri
rasa yang
senyaman mungkin sesuaidirasakan pasien. keinginan pasien.
Posisi
yang
nyaman
akan
membantu memberikan kesempatan @akukan
massage
pada
saatotot untuk relaksasi
ra$at luka .
seoptimal mungkin.
#. %olaborasi dengan dokter Massage untuk
dapat
pemberianmeningkatkan
analgesik.
8askulerisasi
dan
pengeluaran pus bat-obat analgesik
dapat
membantu mengurangi
nyeri
pasien 2
%eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
5;: Pasien dapat mencapai 0. %aji dan identifikasi
0. 6ntuk mengetahui
tingkat kemampuan
tingkat kekuatan otot pada derajat kekuatan
akti8itas yang optimal.
kaki pasien.
%/:
0. Pergerakan paien
otot-otot kaki pasien.
!. +eri penjelasan tentang
bertambah luas. !. Pasien dapat
pentingnya melakukan !. Pasien mengerti akti8itas untuk menjaga
pentingnya
melaksanakan akti8itas
kadar
akti8itas sehingga
sesuai dengan
gula darah dalam keadaan dapat kooperatif
kemampuan (duduk,
normal.
dalam tindakan
berdiri, berjalan). 3. asa nyeri berkurang. 3. 2. Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai dengan kemampuan. 2.
kepera$atan. njurkan pasien untuk menggerakkan&mengangka t ekstrimitas ba$ah sesui3. 6ntuk melatih otot kemampuan.
7 otot kaki sehingg
+antu pasien dalam
berfungsi dengan
memenuhi kebutuhannya. baik.
. %erja sama dengan tim kesehatan lain : dokter 2. gar kebutuhan ( pemberian analgesik ) pasien tetap dapat dan tenaga fisioterapi. terpenuhi. . nalgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih pasien melakukan akti8itas secara bertahap dan benar.
Gangguan 5;: %ebutuhan nutrisi 0. pemenuhan nutrisi dapat terpenuhi (kurang dari) kebutuhan tubuh %/: berhubungan 0. +erat badan dan tinggi dengan intake badan ideal. makanan yang !. Pasien mematuhi dietnya. !. kurang. 3. %adar gula darah dalam batas normal.
%aji status nutrisi dan kebiasaan makan.
0. 6ntuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat
njurkan pasien untuk
diberikan tindakan
mematuhi diet yang telah dan pengaturan diprogramkan.
diet yang adekuat. !. %epatuhan
3. 5imbang berat badan setiap seminggu sekali.
terhadap diet dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. dentifikasi perubahan 3. Mengetahui pola makan.
perkembangan berat badan pasien (berat badan
. %erja sama dengan tim kesehatan lain untuk
merupakan salah satu indikasi untuk
pemberian insulin dan diet menentukan diet). diabetik.
2. Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan. . Pemberian insulin
akan meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberia n diet yang sesuai dapat mempercepat penurunan gula darah dan mencegah komplikasi. <
Potensial terjadinya 5;: menggurangi infeksi0. bser8asi tanda-tanda 0. Mengetahui sejauh penyebaran
yang terjadi
infeksi b&ddengan %/:
infeksi dan peradangan
mana infeksi telah
seperti demam,
terjadi.
tingginya kadar 0. 5anda-tanda infeksi tidak kemerahan, adanya pus guladarah
ada.
atau luka.
!. 5anda-tanda 8ital dalam batas normal (5: 3<3#,"E). 3. %eadaan luka baik dan
!. 5ingkatkan upaya pencegahan dengan
!. Mencegah
melakukan cuci tangan
timbulnya infeksi
kadar gula darah normal. yang baik pada semua
silang (infeksi
orang yang berhubungan nosokomial) dengan pasien termasuk pasiennya sendiri. 3. %olaborasi @akukan pemeriksaan kultur dan sensitifitas sesuai dengan indikasi.
3. 6ntuk mengidentifikasi
2. %olaborasi +erikan obat antibiotik yang sesuai
organisme sehingga dapat memilih memberikan terapi
antibiotik yang terbaik. 2. Penanganan a$al dapat membantu mencegah timbulnya sepsis.
#
Eemas
5ujuan : setelah dilakukan 0.%aji tingkat kecemasan 6ntuk menentukan
berhubungan
tindakan
dengan
kepera$atanyang dialami oleh pasien. tingkat kecemasan
kurangnyaselama 3 L !2 jam rasa
pengetahuan
yang
cemas berkurang&hilang.
pasien
tentang penyakit.%riteria /asil : a. Pasien
stabil,
tenang c. stirahat cukup.
bisa
memberikan
mengidentifikasikan sebab b. 9mosi
sehingga
pera$at dapat
kecemasan.
dialami
inter8ensi
yang
!. +eri kesempatan padacepat dan tepat. pasien pasien
untuk Dapat
mengungkapkan
rasameringankan beban
cemasnya.
pikiran pasien
. 3. Gunakan
komunikasigar terbina rasa
terapeutik.
saling percaya antar pera$at pasien sehingga pasien kooperatif dalam tindakan kepera$atan.
2. +eri akurat penyakit
informasi tentang dan
yang proses nformasi yang
anjurkanakurat tentang
pasien untuk ikut serta penyakitnya dan dalam kepera$atan.
tindakankeikutsertaan pasien dalam melakukan
. +erikan keyakinan padatindakan dapat
pasien
bah$a
pera$at,mengurangi beban
dokter, dan tim kesehatan pikiran pasien. lain
selalu
memberikan
berusaha pertolongan 'ikap positif dari
yang terbaik dan seoptimaltimkesehatan akan mungkin.
membantu
<. +erikan pada
kesempatanmenurunkan
keluarga
untuk kecemasan yang
mendampingi
pasiendirasakan pasien.
secara bergantian. #. Eiptakan
lingkungan
yang tenang dan nyaman. Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang menunggu. lingkungan yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi rasa cemas pasien. 1
Gangguan 5ujuan : setelah dilakukan 0.%aji perasaan&persepsi Mengetahui gambaran diri tindakan kepera$atan pasien tentang perubahanadanya rasa negatif berhubungan diri pasien terhadap dengan perubahanselama 2 L !2 jam Pasiengambaran bentuk salah satudapatmenerima perubahan berhubungan dengandirinya. anggota tubuh bentuk salah satu anggotakeadaan anggota tubuhnya tubuhnya secar positif.
yang
%riteria /asil :
secara normal.
a.
Pasien
lingkungan.
berfungsi
mau !. @akukan pendekatan dan
berinteraksi beradaptasi
kurang
dan bina
hubungan
saling
dengan percaya dengan pasien. 5anpa
malu dan rendah diri.
rasa5unjukkan
rasa
empati,
perhatian dan penerimaan Memudahkan dalm pada pasien
menggali
b. Pasien
yakin
akan 2.+antu
pasien
kemampuan yang dimiliki.mengadakan
untuk permasalahan hubungan pasien.
dengan orang lain Pasien
akan
merasa dirinya di hargai. . +eri kesempatan kepada. pasien
untuk 2.dapat meningkatkan
mengekspresikan perasaankemampuan dalam kehilangan. mengadakan <. +eri dorongan pasienhubungan dengan untuk berpartisipasi dalam orang lain dan pera$atan diri dan hargai pemecahan masalah yangmenghilangkan konstruktif dari pasien. perasaan terisolasi. .6ntuk mendapatkan dukungan proses
dalam
berkabung
yang normal.
<.6ntuk meningkatkan perilaku
yang
adiktif dari pasien.
Gangguan pola 5;: Gangguan pola tidur0. Eiptakan lingkungan yang 0. @ingkungan yang tidur berhubungan pasien akan teratasi. nyaman dan tenang. nyaman dapat dengan rasa nyeri membantu pada luka di kaki. %/: 0. Pasien mudah tidur dalam !. %aji tentang kebiasaan meningkatkan $aktu 3" 7 2" menit.
tidur pasien di rumah.
!. Pasien tenang dan $ajah
tidur&istirahat. !. mengetahui
segar. 3. Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup. 3. %aji adanya faktor
perubahan dari halhal yang merupakan kebiasaan
penyebab gangguan pola pasien ketika tidur
tidur yang lain seperti
akan
cemas,
mempengaruhi
efek obat-obatan dan
pola tidur pasie
suasana ramai.
3. Mengetahui fak penyebab
2. njurkan pasien untuk
gangguan pola
menggunakan pengantar
tidur yang lain
tidur dan teknik relaksasi. dialami dan dirasakan pasie . %aji tanda-tanda kurangnya pemenuhan 2. Pengantar tidur kebutuhan tidur pasien. akan memudahk pasien dalam jat dalam tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri. . 6ntuk mengeta terpenuhi atau tidaknya kebutu tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang tepat. BAB III KASUS A. Uraian Kasus
'eorang laki-laki berusia 2! tahun datang ke ' dengan keluhan kaki kanan membusuk. %eluhan dirasakan sejak 0 bulan yang lalu setelah tertusuk paku. @uka berbau, keluar nanah dan mengeluarkan darah. $alnya kaki kiri terluka karena tertusuk kayu, namun lama-kelamaan luka semakin bertambah parah. i$ayat berobat ke puskesmas, diberi obat pil untuk membuat luka kering, luka sudah dikompres dengan air hangat dan diberi madu ada perubahan pada luka, luka menjadi agak kering. +erat badan menurun sejak ! bulan ini. i$ayat sakit diabetes melitus
sejak tahun yang lalu. %eluhan dirasakan sering merasa haus, cepat lapar, banyak buang air kecil, penglihatan kabur sejak 3 tahun yang lalu, kadang merasa kesemutan di tangan dan kaki. utin berobat di Puskesmas dan mendapat obat Glibenclamid. Pada ekstremitas inferior deLtra tampak udem, pedis deLtra tampak ulkus, pus dan hiperemis. Pemeriksaan gula darah se$aktu 33! mg&d@, mata kelihatan cekung dan terlihat lingkaran hitam di sekitar mata, pasien mengalami kesulitan tidur sejak dira$at dan anoreksia dan mual. Pasien hanya makan !-3 sendok. +P: 03"&" mm/g, P:# L&i, : !< L&i, 5: 3<,2 E. Pasien terlihat putus asa dan murung, kha$atir dengan keadaannya. B. Pengkajian
Data bjektif: 0. @uka berbau, keluar nanah, dan mengeluarkan darah. !. %eluhan kaki kanan membusuk 3. 9kstremitas inferior deLtra tampak udem, pedis deLtra tampak ulkus, pus, danhiperemis. 2. Gula darah: 33! mg&d@. . %reatinin : 0,#2 mg&dl (=ormalnya: ",<-0,3 ) <. /b: #,# > (normal:0!-0<) #. %onjungti8a anemis 1. ++ :1 kg (++ a$al :<3 kg, 5+: 0<" cm) .
Mata kelihatan cekung dan terlihat lingkaran hitam disekitar mata.
0". +P: 03"&" mm/g . 00. P: # L&i. 0!. : !< L&i. 03. 5: 3<,2
.
02. Pasien terlihat putus asa dan murung, kha$atir dengan keadaannya. Data 'ubjektif: 0. %eluhan dirasakan sejak satu bulan yang lalu karena tertusuk paku. !. $alnya kaki kiri terluka karena tertusuk kayu namun lama kelamaan luka semakin bertambah parah. 3. +erat badan menurun sejak dua bulan ini 2. %lien sering merasa haus, cepat lapar, banyak buang air kecil. . Penglihatan kabur sejak sejak 3 yang lalu. <. Pasien mengalami kesulitan tidur sejak dira$atdan anoreksia dan mual. #. %adang-kadang merasa kesemutan pada di tangan dan kaki. 1. Pasien hanya makan !-3 sendok. . utin berobat di puskesmas dan mendapat obat Glibenclamid.
C. Analisa data
=o
Data
9tiologi
Masalah %epera$atan
0 D': 0. %eluhan dirasakan sejak satu
Gangguan perfusi i$ayat DM
jaringan
bulan yang lalu karena tertusuk paku. !. $alnya kaki kiri terluka karena tertusuk kayu namun
Disfungsi endotel makro8askuler
lama kelamaan luka semakin bertambah parah.
terosklerosis Makroangiopati
D: 0. Gula darah: 33! mg&d@.
Penyakit pembuluh darah kapiler
!. %eluhan kaki kanan membusuk 3. @uka berbau, keluar nanah,
6lkus
dan mengeluarkan darah. 2. %adang-kadang merasa kesemutan pada di tangan dan kaki. . %reatinin : 0,#2 mg&dl (=ormalnya: ",<-0,3 )
Gangren Gangguan perfusi jaringan
! D':
=europati perifer
Gangguan mobilitas fisik
0. %adang-kadang merasa kesemutan pada di tangan dan kaki. D:
=europati sensorik
0. 9kstremitas inferior deLtra tampak udem, pedis deLtra tampak ulkus, pus, dan
/ilang rasa
hiperemis. !. @uka berbau, keluar nanah,
5rauma : tertusuk paku
dan mengeluarkan darah. 6lkus
Gangguan mobilitas fisik 3 D':
6lkus
0. Pasien mengalami anoreksia
nutrisi kurang dari
dan mual.
kebutuhan tubuh
!. Pasien hanya makan !-3 sendok.
%ecemasan %eningkat
3. +erat badan menurun sejak dua bulan ini D: -Pasien tampak lemah
- /b: #,# > (normal:0!-0<) - %onjungti8a anemis - ++ :1 kg
Gangguan pemenuhan
/E@ meningkat
(++ a$al :<3 kg, 5+: 0<" cm) noreksia
Gangguan Pemenuhan =utrisi %urang dari %ebutuhan 5ubuh
2 D': 0. %eluhan kaki kanan membusuk. !. %eluhan dirasakan sejak satu bulan yang lalu karena tertusuk.paku. 3. %adang-kadang merasa
Gangguan integritas
/iperglikemia
jaringan terosklerosis =utrisi dan oksigen tidak sampai ke jaringan perifer
kesemutan pada di tangan dan kaki. Gangguan D:
integritas jaringan
0. @uka berbau, keluar nanah, dan mengeluarkan darah. !. 9kstremitas inferior deLtra tampak udem, pedis deLtra tampak ulkus, pus, dan hiperemis. 3. Gula darah: 33! mg&d@. D : 0. @uka berbau, keluar nanah, dan mengeluarkan darah. !. 9kstremitas inferior deLtra
nsulin menurun
nfeksi
tampak udem, pedis deLtra tampak ulkus, pus, dan
'el P=M tidak bekerja dengan baik
hiperemis. D': 0. %eluhan kaki kanan membusuk !. %eluhan dirasakan sejak satu bulan yang lalu karena
4agositosis @ambat terjadi
tertusuk paku. 3. $alnya kaki kiri terluka karena tertusuk kayu namun lama kelamaan luka semakin
nfeksi
bertambah parah. < D:
/iperglikemi
0. 9kstremitas inferior deLtra tampak udem, pedis deLtra tampak ulkus, pus, dan hiperemis. !. Mata kelihatan cekung dan terlihat lingkaran hitam
Glukosoria
disekitar mata. D': 0. %eluhan kaki kanan membusuk
Diaresis osmotik
!. $alnya kaki kiri terluka karena tertusuk kayu namun lama kelamaan luka semakin bertambah parah. 3. Pasien mengalami kesulitan
Poliuria polidipsi
tidur sejak dira$at.
gengguan pola tidur D. Diagn!sa Ke%eraatan
Gangguan pola tidur
0. Gangguan perfusi jaringan b.d menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah !. %eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pad a luka di kaki. 3. Gangguan pemenuhan nutrisi (kurang dari) kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang. 2. Ganguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. . nfeksi b.d perlukaan, luka yang sukar sembuh, dan gangguan pada autonomi neuropati <. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki E. Asu(an ke%eraatan
=o Diagnosa 5ujuan& %riteria /asil nter8ensi asional kepera$atan 0 Gangguanperfusi 5;: mempertahankan0. jarkan pasien untuk 0. Dengan mobilisasi jaringan b.d sirkulasi perifer tetap melakukan mobilisasi meningkatkan menurunnya aliran normal sirkulasi darah darah ke daerah gangren akibat %/: adanya obstruksi0. Denyut nadi perifer !. jarkan tentang faktor- !. Meningkatkan dan pembuluh darah teraba kuat dan reguler faktor yang dapat melancarkan aliran !. arna kulit disekitar meningkatkan aliran
darah sehingga
luka tidak
darah: tinggikan kaki
tidak terjadi
pucat&sianosis
sedikit lebih rendah dari
oedema.
3. %ulit sekitar luka
jantung (posisi ele8asi
teraba hangat
pada $aktu istirahat),
2. edem tidak terjadi
hindari penyilangan kaki,
dan luka tidak
hindari penggunaan bantal
bertambah parah
di belakang lutut dan
. 'ensorik dan motorik sebagainya, hindari membaik
balutan ketat 3. jarkan tentang modifikasi faktor-faktor 3. %olesterol tinggi resiko berupa: hindari diet dapat mempercepat tinggi kolesterol, teknik
terjadinya
relaksasi, menghentikan
arterosklerosis,
kebiasaan merokok, dan
merokok dapat
penggunaan obat
menyebabkan
8asokontriksi.
terjadinya
8asokontriksi pembuluh darah, relaksasi untuk 2. %olaborasi dengan tim mengurangi efek kesehatan lain dalam stres. pemberian 8asodilator, pemeriksaan gula darah secara rutin dan terapi 2. Pemberian 8asodilator akan oksigen. meningkatkan dilatasi pembuluh darah sehingga perfusi jaringan dapat diperbaiki, sedangkan pemeriksaan gula darah secara rutin dapat mengetahui perkembangan dan keadaan pasien, terapi oksigen untuk memperbaiki oksigenisasi daerah ulkus&gangren !
%eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
5;: Pasien dapat
0. %aji dan identifikasi
mencapai tingkat
0. 6ntuk mengetahui
tingkat kekuatan otot pada derajat kekuatan
kemampuan akti8itas kaki pasien.
otot-otot kaki
yang optimal.
pasien.
%/:
!. +eri penjelasan tentang
0. Pergerakan paien bertambah luas. !. Pasien dapat
pentingnya melakukan !. Pasien mengerti akti8itas untuk menjaga
pentingnya
kadar
akti8itas sehingga
melaksanakan akti8itasgula darah dalam keadaan dapat kooperatif sesuai dengan kemampuan (duduk, berdiri, berjalan).
normal.
dalam tindakan kepera$atan. 3. 6ntuk melatih otot
3. asa nyeri berkurang. 7 otot kaki sehingg 2. Pasien dapat 3. njurkan pasien untuk berfungsi dengan memenuhi kebutuhan menggerakkan&mengangka baik. sendiri secara bertahap t ekstrimitas ba$ah sesui sesuai dengan kemampuan. kemampuan.
2. gar kebutuhan 2. +antu pasien dalam
pasien tetap dapat
memenuhi kebutuhannya. terpenuhi. . nalgesik dapat membantu mengurangi rasa . %erja sama dengan tim nyeri, fisioterapi kesehatan lain : dokter untuk melatih ( pemberian analgesik ) pasien melakukan dan akti8itas secara tenaga fisioterapi. bertahap dan benar. 3
Gangguan
5;: %ebutuhan nutrisi0.
pemenuhan nutrisi dapat terpenuhi (kurang dari)
%aji status nutrisi0. 6ntuk mengetahui
dan kebiasaan makan.
%/:
tentang
keadaan
dan
kebutuhan
kebutuhan tubuh0. +erat badan dan tinggi
nutrisi
berhubungan
sehingga
dengan intake makanan yang kurang.
badan ideal. !. Pasien mematuhi
pasien dapat
diberikan tindakan
dietnya.
dan
3. %adar gula darah
pengaturan
diet yang adekuat.
dalam batas normal. !. njurkan pasien untuk !. %epatuhan mematuhi diet yang telah terhadap diet dapat diprogramkan.
mencegah komplikasi
lebih
lanjut. 3. 5imbang berat badan setiap seminggu sekali.
3. Mengetahui perkembangan berat badan pasien (berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet).
2. dentifikasi perubahan 2. Mengetahui pola makan.
apakah pasien telah melaksanakan program diet yang
. %erja sama dengan tim kesehatan lain untuk
ditetapkan. . Pemberian insulin
pemberian insulin dan diet akan meningkatkan
diabetik.
pemasukan glukosa ke dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberia n diet yang sesuai dapat mempercepat penurunan gula darah dan mencegah komplikasi.
2
Ganguan integritas 5;: 5ercapainya proses 0. %aji luas dan keadaan 0. Pengkajian yang jaringan penyembuhan luka. luka serta proses tepat terhadap luka berhubungan %/: penyembuhan. dan proses dengan adanya gangren pada 0. +erkurangnya oedema penyembuhan ekstrimitas. sekitar luka. akan membantu !. Pus dan jaringan
dalam menentukan
berkurang 3. danya jaringan granulasi. 2. +au busuk luka berkurang.
tindakan !. a$at luka dengan baik
selanjutnya.
dan benar : membersihkan !. Mera$at luka luka secara abseptik
dengan teknik
menggunakan larutan
aseptik, dapat
yang tidak iritatif, angkat menjaga sisa balutan yang
kontaminasi
menempel
luka dan larutan
pada luka dan nekrotomi yang iritatif akan jaringan yang mati.
merusak jaringan granulasi tyang timbul, sisa balutan
3. %olaborasi dengan dokter jaringan nekrosis untuk pemberian insulin, dapat menghambat pemeriksaan kultur pus pemeriksaan gula darah proses granulasi. pemberian anti biotik. 3. nsulin akan menurunkan kadar
gula darah, pemeriksaan kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui perkembangan penyakit.
nfeksi b.d
5;: menggurangi
perlukaan, luka
infeksi yang terjadi
infeksi dan peradangan
mana infeksi telah
yang sukar
%/:
seperti demam,
terjadi.
sembuh, dan gangguan pada autonomi neuropati
0. 5anda-tanda infeksi tidak ada.
0.
bser8asi tanda-tanda0. Mengetahui sejauh
kemerahan, adanya pus atau luka.
!. 5anda-tanda 8ital dalam batas normal (5: !. 3<-3#,"E).
5ingkatkan upaya
pencegahan dengan
!. Mencegah
3. %eadaan luka baik danmelakukan cuci tangan
timbulnya infeksi
kadar gula darah
yang baik pada semua
silang (infeksi
normal.
orang yang berhubungan nosokomial) dengan pasien termasuk pasiennya sendiri. 3. %olaborasi @akukan pemeriksaan kultur dan sensitifitas sesuai dengan 3. 6ntuk indikasi.
mengidentifikasi organisme sehingga dapat memilih memberikan terapi antibiotik yang
2. %olaborasi +erikan obat terbaik. antibiotik yang sesuai 2. Penanganan a$al
dapat membantu mencegah timbulnya sepsis
<
Gangguan pola 5;: Gangguan pola tidur berhubungan tidur pasien akan dengan rasa nyeri pada luka di kaki. teratasi. %/:
0.
Eiptakan
0. @ingkungan yang
lingkungan yang nyaman nyaman dapat dan tenang.
membantu meningkatkan
0. Pasien mudah tidur !. %aji tentang kebiasaan dalam $aktu 3" 7 2" tidur pasien di rumah. menit.
tidur&istirahat. !. mengetahui perubahan dari hal-
!. Pasien tenang dan $ajah segar. 3. Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan 3. %aji adanya faktor cukup. penyebab gangguan pola
hal yang merupakan kebiasaan pasien ketika tidur akan
tidur yang lain seperti
mempengaruhi
cemas,
pola tidur pasien.
efek obat-obatan dan suasana ramai.
3. Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain
2. njurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi.
dialami dan dirasakan pasien.
2. Pengantar tidur akan memudahkan . %aji tanda-tanda kurangnya pemenuhan
pasien dalam jatuh dalam tidur, teknik
kebutuhan tidur pasien.
relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri. . 6ntuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
E 6lkus %aki Diabetes ;umlah reseptor insulin menurun
BAB I3 PENUTUP A Kesi"%ulan
%aki diabetik digunakan untuk kelainan kaki mulai dari ulkus sampai gangren yang terjadi pada orang dengan diabetes akibat neuropati atau iskemia perifer, atau keduanya. dapun etiologi dari kaki diabetik adalah 'uplay darah kurang, =europati dan +erkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Manifestasi %linik untuk ulkus diabetik adalah 6mumnya pada daerah plantar kaki, %elainan bentuk kaki? deformitas kaki, +erjalan yang kurang seimbang, danya fisura dan kering pada kulit, Pembentukan kalus pada area yang tertekan, 5ekanan nadi pada area kaki kemungkinan normal, + normal, @uka biasanya dalam dan berlubang, 'ekeliling kulit dapat terjadi selulitis, /ilang atau berkurangnya sensasi nyeri, Aerosis (keringnya kulit kronik), /yperkeratosis pada sekeliling luka dan anhidrosis, 9ksudat yang tidak begitu banyak, +iasanya luka tampak merah.Pemeriksaan dignostik yang dapat dilakukan pada ulkus diabetikum yaitu Gula darah, ceton plasma, sam lemak bebas: kadar lipid dan kolesterol , smolalitas serum,9lektrolit (=atrium, %alium, 4osphor, GD, Darah, 6rin. Penatalaksanaan Medis ulkus diabetik yaitu bat hiperglikemik oral (/), nsulin dan 5erapi %ombinasi dan penatalaksanaan kepera$atan nya yaitu Diet (Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar untuk memberikan semua unsur makanan esensial, memenuhi kebutuhan energi, mencegah kadar glukosa darah yang tinggi dan menurunkan kadar lemak) .@atihan (Dengan latihan ini misalnya dengan berolahraga yang teratur akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian kadar insulin). Pemantauan (Dengan melakukan pemantaunan kadar glukosa darah secara mandiri diharapkan pada penderita diabetes dapat mengatur terapinya secara optimal). dapun Pemeriksaan =europati untuk 6lkus diabetik ini adalah Monofilamen, efleks /ammer dan Pemeriksaan biotesiometer B. Saran
,. Untk k"ien &i!a%apkan meng$nt%$" g"a &a%a! &an *$nt%$" ke &$kte% ata %ma! #akit #etiap b"an &engan te%at% me"akkan pe%a)atan "ka mempe%!atikan p$"a makan $"a!%aga &an minm $bat &engan te%at%.