STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
LAPORAN PENDAHULUAN ULKUS DIABETES RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
OLEH: KHOMSATUN KHOMSATUN MUNIFAH, S. Kep.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PENDIDIKAN NERS PURWOKERTO 2!2
A. PENDAHULUAN
!.
L"#"r $e%"&"'( Jumlah penyandang DM di Indonesia dari tahun ke tahun semakin
menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi. Indonesia kini menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita DM didunia. Pada tahun 2000, jumlah penyandang di Indonesia sebanyak ,4 juta ji!a. Pada tahun 200", jumlah penyandang DM di Indonesia men#apai $4 juta orang. Dari jumlah itu, baru %0& penderita yang sadar mengidap, dan sekitar '0& di antaranya melakukan pengobatan se#ara teratur. Penderita DM diperkirakan akan men#apai angka 2$,' juta ji!a pada tahun 20'0 nanti ()ans, 200*. +ingginya angka kejadian DM ini sangat perlu di!aspasai akan terjadinya komplikasi yang mungkin akan terjadi. etelah bertahun-tahun penyakit diabetes melitus ini dapat merusak jaringan tubuh disebabkan terjadinya berbagai komplikasi. omplikasi tersebut diantaranya yaitu komplikasi pada mata (penglihatan kabur, katarak, retinopati*, gangguan pada sara (neuropati*, ulkus diabetikum dan komplikasi pada sistem kardio/askuler (idharto, 2001*. )ingga saat ini belum ada obat yang se#ara pasti dapat menyembuhkan penyakit DM. kan tetapi, terapi (pengobatan* yang dilakukan bertujuan untuk mengendalikan kadar gula dalam darah sehingga penderita tidak mengalami gangguan berupa rasa sakit. +erapi yang selama ini dilakukan juga memerlukan biaya yang #ukup tinggi (idharto, 2001*.
2.
T)*)"'
a.
+ujuan 3mum +ujuannya adalah untuk mengetahui konsep teori ulkus diabetes dan asuhan kepera!atan yang tepat.
b.
+ujuan husus $* Mengetahui pengertian dari ulkus diabetes. 2* Mengetahui etiologi ulkus diabetes. '* Mengetahui patoisiologi ulkus diabetes.
4* Mengetahui tanda dan gejala ulkus diabetes. %* Mengetahui path!ay ulkus diabetes. "* Mengetahui maniestasi klinis ulkus diabetes. 1* Mengetahui komplikasi ulkus diabetes. * Mengetahui penatalaksanaan ulkus diabetes. * Mengetahui pengkajian ulkus diabetes. $0* Mengetahui ren#anan asuhan kepera!atan ulkus diabetes.
B. TINJAUAN PUSTAKA
!.
Pe'(er#+"' 3lkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes
mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat. 3lkus diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya komplikasi makroangiopati sehingga terjadi /askuler insusiiensi dan neuropati, yang lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan dapat berkembang menjadi ineksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob (indharto, 2001*. lasiikasi 3lkus diabetika pada penderita diabetes mellitus menurut agner dikutip oleh aspadji , terdiri dari " tingkatan5 0 $ 2 ' 4
+idak ada luka terbuka, kulit utuh. 3lkus uperisialis, terbatas pada kulit. 3lkus lebih dalam sering dikaitkan dengan inlamasi jaringan. 3lkus dalam yang melibatkan tulang, sendi dan ormasi abses. 3lkus dengan kematian jaringan tubuh terlokalisir seperti pada ibu jari kaki,
bagian depan kaki atau tumit. % 3lkus dengan kematian jaringan tubuh pada seluruh kaki. 2.
E#+%(+
pabila pada seseorang penderita ken#ing manis kadar glukosa darahnya tinggi dalam jangka !aktu yang lama, maka akan timbul komplikasi menahun (kronis yang mengenai mata menyebabkan gangguan penglihatan bila mengenai sistem syara akan menyebabkan gangguan rasa dan gangguan bila mengenai ginjal menyebabkan
gangguan
ungsi
ginjal*.
dapun
gambaran
luka
padapenderita ken#ing manis dapat berupa5 demopati (kelainan kulit berupa ber#ak-ber#ak bitam di daerah tulang kering*, selulitis (peradangan dan ineksi kulit*, nekrobiosisi lipiodika diabetik (berupa luka o/al, kronik, tepi keputihan*, osteomielitis (ineksi pada tulang* dan gangren (lika kehitaman dan berbau busuk*. da beberapa hal yang mempengaruhiterjadinya ulkus diabetik, yaitu5 a.
6europati diabetik. dalah kelainan urat sara akibat DM karena tinggi kadar dalam darah yang bisa merusak urat sara penderita dan menyebabkan hilang atau
menurunnya rasa nyeri pada kaki, sehingga apabila penderita mengalami trauma kadang-kadang tidak terasa. 7ejala-gejala neuropati5 kesemutan, rasa panas (!edangan5 bahasa ja!a*, rasa tebal ditelapak kaki, kram, badan sakit semua terutama malam hari. b.
ngiopati Diabetik (Penyempitan pembuluh darah* Pembuluh darah besar atau ke#il pada penderita DM mudah menyempit dan tersumbat oleh gumpalan darah. pabila sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang8 besar pada tungkai maka tungkai akan mudah mengalami gangren diabetik yaitu luka pada kaki yang merah kehitaman dan berbau busuk. dapun angiopati menyebabkan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotik terganggu sehingga menyebabkan kulit sulit sembuh.
#.
Ineksi Ineksi sering merupakan komplikasi akibat berkurangnya aliran listrik (neoropati* (oeparman, 2000*.
.
P"#+/+%(+ alah satu akibat komplikasi kronik atau jangka panjang Diabetes
mellitus adalah ulkus diabetika. 3lkus diabetika disebabkan adanya tiga aktor yang sering disebut trias yaitu 5 Iskemik, 6europati, dan Ineksi. Pada penderita DM apabila kadar glukosa darah tidak terkendali akan terjadi komplikasi kronik yaitu neuropati, menimbulkan perubahan jaringan syara karena adanya penimbunan sorbitol dan ruktosa sehingga mengakibatkan akson menghilang, penurunan ke#epatan induksi, parastesia, menurunnya relek otot, atroi otot, keringat berlebihan, kulit kering dan hilang rasa, apabila diabetisi tidak hati-hati dapat terjadi trauma yang akan menjadi ulkus diabetika. Iskemik merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh karena kekurangan darah dalam jaringan, sehingga jaringan kekurangan oksigen. )al ini disebabkan adanya proses makroangiopati pada pembuluh darah sehingga sirkulasi jaringan menurun yang ditandai oleh hilang atau berkurangnya denyut nadi pada arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki menjadi atroi, dingin
dan kuku menebal. elainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai (Pri#e, 2001*. terosklerosis merupakan sebuah kondisi dimana arteri menebal dan menyempit karena penumpukan lemak pada bagian dalam pembuluh darah. Menebalnya arteri di kaki dapat mempengaruhi otot-otot kaki karena berkurangnya suplai darah, sehingga mengakibatkan kesemutan, rasa tidak nyaman, dan dalam jangka !aktu lama dapat mengakibatkan kematian jaringan yang akan berkembang menjadi ulkus diabetika. Proses angiopati pada penderita diabetes mellitus berupa penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah perier, sering terjadi pada tungkai ba!ah terutama kaki, akibat perusi jaringan bagian distal dari tungkai menjadi berkurang kemudian timbul ulkus diabetika. Pada penderita DM yang tidak terkendali akan menyebabkan penebalan tunika intima (hiperplasia membram basalis arteri* pada pembuluh darah besar dan pembuluh kapiler bahkan dapat terjadi kebo#oran albumin keluar kapiler sehingga mengganggu distribusi darah ke jaringan dan timbul nekrosis jaringan yang mengakibatkan ulkus diabetika. 9ritrosit pada penderita DM yang tidak terkendali akan meningkatkan )b$: yang menyebabkan deormabilitas eritrosit dan pelepasan oksigen di jaringan oleh eritrosit terganggu, sehingga terjadi penyumbatan yang menggangu sirkulasi jaringan dan kekurangan oksigen mengakibatkan kematian jaringan yang selanjutnya timbul ulkus diabetika (indharto, 2001*. Peningkatan kadar ibrinogen dan bertambahnya reakti/itas trombosit menyebabkan tingginya agregasi sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat dan memudahkan terbentuknya trombosit pada dinding pembuluh darah yang akan mengganggu sirkulasi darah. Penderita Diabetes mellitus biasanya kadar kolesterol total, ;D;, trigliserida plasma tinggi.
terjadi
penumpukan lemak pada lumen pembuluh darah, konsentrasi )D; (highdensity-lipoprotein* sebagai pembersih plak biasanya rendah. danya aktor
risiko
lain
yaitu
hipertensi
akan
meningkatkan
kerentanan
terhadap
aterosklerosis. onsekuensi adanya aterosklerosis yaitu sirkulasi jaringan menurun sehingga kaki menjadi atroi, dingin dan kuku menebal. elainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai. aerobik taphylokokus atau treptokokus serta kuman anaerob yaitu :lostridium perringens, :lostridium no/y, dan :lostridium septikum Patogenesis ulkus diabetika pada penderita (oeparman, 2000*.
0.
P"#1"3 Proses menu8kemunduran
Life style yang jelek ( junk food , minim olahraga, konsumsi alkohol, dll*
=ungsi penge#ap >
=ungsi pankreas >
onsumsi gula ??
> kualitas dan kuantitas insulin
)IP9@7;I9MI (DM*
7lukosa intra sel > 7lukoneogenesis A
omplikasi /askuler Proses pembentukan +P8energi terganggu
osmotik diuresis
:adangan lemak
Mikro/askuler
<< >
@etinopati
P5 D
Ke#+4"&/e+5$"'("' N)#r+/+: &)r"'( 4"r+ Ke$)#)1"' #)$)1
7ly#osuria
Makro/askuler
6europati
6eropati Ke%e%"1"'8 Ke%e#+1"'
R+/+& 7e4er"
Ke&)"r"'("' 6%)5e 7"+r"'
parestesia (kesemutan* semibilitas nyeri suhu menurun
P5 77 R+/+& +'e&/+ N3er+
3lkus
9kstremitas
+idak dira!at8kurang pera!atan urang /askularisasi 7angren Ker)/"&"' +'#e(r+#"/ &)%+#
9.
M"'+e/#"/+ &%+'+/
3lkus diabetikum akibat mikriangiopatik disebut juga ulkus panas !alaupun nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri dibagian distal. Proses mikroangipati menyebabkan sumbatan pembuluh darah, sedangkan se#ara akut emboli membrikan gejala klinis % P yaitu 5 a. Pain (nyeri*
b. Paleness (kepu#atan* #. Paresthesia (kesemutan* d. Pulselessness (denyut nadi hilang* e. Paralysis (lumpuh*
K5p%+&"/+
omplikasi diabetes Mellitus adalah sebagai berikut (Mansjoer, $* 5 a.
omplikasi akut $* ronik hipoglikemia 2* etoasidosis untuk DM tipe I '* oma hiperosmolar nonketotik untuk DM +ipe II b. omplikasi kronik $* Makroangiopati mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi, dan pembuluh darah otak 2* Mikroangiopati mengenai pembuluh darah ke#il retinopati diabetik dan neropati diabetik '* 6europati diabetik 4* @entan ineksi seperti tuberkulosis paru dan ineksi saluran kemih %* 3lkus diabetikum (Pri#e, 2001*.
;.
Pe'"#"%"&/"'""' a. trategi Pen#egahan
=okus pada penanganan ulkus diabetikum adalah pen#egahan terjadinya luka. trategi yang dapat dilakukan meliputi edukasi kepada pasien, pera!tan kulit, kuku dan kaki serta pengunaan alas kaki yang dapat melindungi. Pada penderita dengan resiko rendah boleh menggunakan sepatu hanya saja sepatu yang digunakan jangan sampai sempit atau sesak.
Pera!atan kuku yang dianjurkan pada penderita @esiko tinggi adalah kuku harus dipotong se#ara tran/ersal untuk men#egah kuku yang tumbuh kedalam dan merusak jaringan sekitar. b.
Penanganan 3lkus Diabetikum Penangan ulkus diabetikum dapat dilakukan
dalam berbagai
tingkatan5 $* +ingkat 0 Penanganan pada tingkat ini meliputi edukasi kepada pasien tentang bahaya dari ulkus dan #ara pen#egahan. 2* +ingkat I Memerlukan debrimen jaringan nekrotik atau jaringan yang ineksius '* +ingkat II Memerlukan debrimen antibioti# yang sesuai dengan hasil kultur, pera!atan luka dan pengurangan beban yang lebih b erarti. 4* +ingkat III Memerlukan debrimen yang sudah menjadi gangren, amputasi sebagian, imobilisasi yang lebih ketat dan pemberian antibiotik parenteral yang sesuai dengan kultur. %* +ingkat I Pada tahap ini biasanya memerlukan tindakan amputasi sebagaian atau seluruh kaki (indhart, 2001*. <.
Pe'(&"*+"' a. Pengumpulan data Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam
menentukan
status
mengidentiikasikan,
kesehatan
dan
kekuatan dan
pola
pertahanan
penderita,
kebutuhan penderita yang dapat
diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan isik, pemerikasaan laboratorium b.
serta pemeriksaan penunjang lainnya. namnese $* Identitas penderita
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perka!inan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis. 2* eluhan 3tama danya rasa kesemutan pada kaki 8 tungkai ba!ah, rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh E sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka. '* @i!ayat kesehatan sekarang
keluarga terhadap penyakit penderita. Pemeriksaan =isik $* tatus kesehatan umum Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bi#ara, tinggi badan, berat badan dan tanda E tanda /ital. 2* epala dan leher aji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur 8 ganda, diplopia, lensa mata keruh. '* istem integumen
+urgor kulit menurun, adanya luka atau !arna kehitaman bekas luka, kelembaban dan shu kulit di daerah
sekitar ulkus dan gangren,
kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku. 4* istem pernaasan dakah sesak naas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM mudah terjadi ineksi. %* istem kardio/askuler Perusi jaringan menurun, nadi perier lemah atau berkurang, takikardi8bradikardi, hipertensi8hipotensi, aritmia, kardiomegalis.
"* istem gastrointestinal +erdapat poliagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas. 1* istem urinary Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat berkemih. * istem muskuloskeletal Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, #epat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas. * istem neurologis +erjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, d.
letargi,
mengantuk, relek lambat, ka#au mental, disorientasi. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah 5 $* Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah meliputi 5 7D ? 200 mg8dl, gula darah puasa ?$20 mg8dl dan dua jam post prandial ? 200 mg8dl. 2* 3rine Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan dilakukan dengan #ara
=.
Re'7"'" A/)1"' Keper""#"' Menurut 66D (20$2* diagnosa kepera!atan yang mun#ul untuk
penderita ulkus diabetes adalah5 a. 7angguan integritas kulit berhubungan dengan adanya gangren pada b. #.
ekstrimitas. 6yeri akut berhubungan dengan agen #idera biologi. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh mengabsorbsi Gat-Gat giGi berhubungan
d. e.
dengan aktor biologis. @esiko ineksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah. ekurangan /olume #airan berhubungan dengan kegagalan mekanisme
pengaturan. . @isiko #idera berhubungan dengan retinopati. g. elelahan berhubungan dengan status penyakit .
D+"('/" Kr+#er+" H"/+% Keper""#"' 7angguan integritas etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama ' kulit berhubungan H 24 jam, di harapkan integritas kulit klien utuh. dengan adanya riteria hasil5 gangren pada Indikator !al khir ekstrimitas $. +emperatur jaringan sesuai yang di harapkan 2. arna sesuai yang diharapkan '. +ekstur sesuai yang diharapkan 4. etebalan sesuai yang di harapkan %.
I'#er6e'/+
$. 2. '. 4. %. ". 1. . .
Pressure management (manajemen daerah penekanan* njurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar )indari kerutan pada tempat tidur Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering Mobilisasi pasien setiap 2 jam sekali Monitor kulit akan adanya kemerahan leskan lotion atau baby oil pada daerah yang tertekan Monitor aktiitas dan mibilisasi pasien Memonitor status nutrisi pasien Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
eterangan5 $. eluhan ekstrim 2. eluhan berat '. eluhan sedang 4. eluhan ringan %. +idak ada keluhan
6yeri akut etelah dilakukan tindakan kepera!atan ' H 24 berhubungan jam, diharapkan nyeri klien teratasi, dengan dengan agen #idera kriteria5 biologi. Indikator kala kala a!al tujuan 9kspresi nyeri pada !ajah Pernyataan nyeri =rekuensi nyeri Perubahan rekuensi pernaasan Perubahan nadi Perubahan tekanan darah
$.
2. '.
4.
%. ". 1.
;akukan pengkajian nyeri se#ara komprehensi termasuk lokasi, karakteristik, durasi, rekuensi, kualitas dan aktor presipitasi. bser/asi reaksi non/erbal dari ketidaknyamanan. ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pen#ahayaan dan kebisingan. jarkan tentang teknik non armakologi5 napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat8 dingin.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA