RMK AUDIT MANAJEMEN AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN”
“
Oleh : Kelompok 6
Muhamad Yusuf Cokorda Gde Agung Wiadnyanta Putra Raka Witra Guna I Wayan Agus Suma Setiabudi IB Wisnhu Restyawangsa
UNIVERSITAS WARMADEWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI 2017
1433121283 1433121130 1433121313 1433121160 1433121314
AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN
A. Pengertian Audit Manajemen Keuangan Audit manajemen keuangan adalah analisis dan penilaian yang dilakukan secara sistematis, periodic, dan terdokumentasi terhadap pengambilan keputusan serta segala kebijakan dalam pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan. B. Tujuan Audit Manajemen Keuangan 1. Menilai ketepatan strategi dan kebijakan keuangan yang ditetapkan perusahaan, baik kebijakan investasi, operasi, maupun pendanaan. 2. Menilai apakah dokumentasi peraturan, pemantauan dan pelaporan manajemen keuangan telah memadai sebagai elemen penting dalam kerangka kerja menejemen keuangan termasuk perencanaan, kebijakan pengembangan keuangan, akuntabilitas, dan lain-lain. 3. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas tata kelola keuangan perusahaan baik aktivitas investasi, operasi, maupun pendanaan telah sesuai strategi dan kebijakan keuangan yang telah ditetapkan. C. Manfaat Audit Manajemen Keuangan 1. Deskripsi tentang ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas tata kelola keuangan perusahaan saat ini. 2. Kekurangan-kekurangan yang masih memerlukan perbaikan dalam tata kelola keuangan perusahaan. 3. Diperolehnya umpan balik untuk pencegahanterjadinya kerugian karena kurang baiknya tata kelola keuangan perusahaan. D. Ruang Lingkup Audit Secara lebih detail, ruang lingkup audit keuangan meliputi: 1. Ketepatan posisi organisasi manajemen keuangan dalam struktur organisasi perusahaan dan kapabilitas SDM pada departemen keuangan. 2. Penetapan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada setiap fungsi keuangan. 3. Prosedur dan pedoman tata kelola keuangan perusahaan. 4. Ketepatan keputusan dan kebijakan keuangan yang ditetapkan perusahaan 5. Tata kelola manajemen keuangan perusahaan E. Pendekatan Beberapa pendekatan yang sesuai dengan audit manajemen keuangan antara lain: 1. Pengujian terhadap ketepatan kebijakan tata kelola keuangan 2. Penilaian keselarasan tujuan dan program manajemen keuangan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan 3. Penilaian terhadap ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan program program manajemen keuangan.
F. Metodologi Beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai meliputi: 1. Review terhadap dokumen-dokumen penting 2. Wawancara terhadap beberapa personel kunci 3. Audit di lokasi (observasi) G. Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Mendapatkan dana yang tepat dalam jumlah yang memadai 2. Meningkatkan profitabilitas 3. Penggunaan dana dengan tepat 4. Memaksimalkan nilai perusahaan Untuk membantu perencanaan audit dan dalam menentukan area dan prioritas dari audit, auditor harus mempertimbangkan risiko-risiko berikut ini. 1. Aturan, wewenang, dan tanggung jawab khusus dalam manajemen keuangan tidak secara jelas didokumentasikan dan dikomunikasikan. 2. Manajemen senior tidak menerima informasi keuangan yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan kalkulasi biaya dan progress dari masing-masing bagian dalam pencapaian tujuan strategisnya 3. Kebijakan dan prosedur manajemen keuangan tidak stabil dan/atau tidak secara konsisten diikuti atau dimonitori di kantor pusat, cabang,and unit-unit operasional. 4. Struktur organisasi yang efektif berkaitan dengan tata kelola manajemen keuangan tidak ditetapkan dan/atau tidak dikomunikasikan secara tepat. H. Audit Organisasi Manajemen Keuangan Pencapaian tujuan fungsi keuangan dalam perusahaan sangat tergantung pada efektivitas organisasi manajemen keuangan. Manajemen keuangan harus ditempatkan pada posisi yang strategis dalam struktur organisasi yang efektif. Menempatkan manajemen keuangan pada lapisan bawah direksi menjadikan organisiasi tidak optimal dalam memberikan kontribusinya pada keberhasilan perusahaan. I. Audit atas Keputusan Investasi Empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam keputusan investasi adalah: 1. Jumlah investasi bersih yang dikeluarkan 2. Potensi keuntungan (arus kas masuk operasi bersih) yang diperoleh 3. Periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan (umur ekonomis investasi) 4. Pemulihan modal pada akhir umur investasi (nilai akhir)
J. Audit atas Keputusan Operasi Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan pendapatan dan beban yang membentuk laba: 1. Siapkan laporan keuangan bulanan, gunakan untuk menganalisis kinerja dan bandingkan bisnis dengan rata-rata industry 2. Pahami keuntungan yang bisa diperoleh dari setiap barang dan/jasa yang dijual. 3. Konsentrasi pada peningkatan penjualan yang sangat menguntungkan pada barang dan/ jasa 4. Jangan memberikan diskonto pada produk yang marginnya rendah 5. Jangan memberikan diskonto pada produk yang sangat menguntungkan kecuali diskonto tersebut mendorong peningkatan penjualan dengan keuntungan minimal sama 6. Identifikasi pengeluaran penting yang menjaga jalannya usaha, jangan dipotong biaya ini. 7. Lakukan review terhadap proses bisnis untuk melihat beberapa beban yang bisa dihilangkan secara penuh 8. Review rencana penyusunan staf 9. Pertahankan karyawan yang professional, ingat penggantian keryawan itu berbiaya mahal. Jumlah Optimal Aset Lancar Dua pertimbangan penting yang memengaruhi penentuan jumlah asset lancar yang harus disediakan perusahaan adalah: 1) tingkat output yang akan dicapai, dan 2) tingkat laba (ROI) yang diharapkan dari penggunaan asset lancar tersebut. Tingkat optimal asset lancar yang paling produktif adalah ketersediaan asset lancar pada tingkat minimum yang tidak mengganggu operasional perusahaan. Manajemen Kas Manajemen kas menyangkut pengelolaan secara efektif dan efisien sumbersumber dan penggunaan kas. Laporan kas harian sangat membantu manajemen mengatur pemenuhan kebutuhan kas dalam operasional perusahaan dan memanfaatkan kelebihan kas jangka pendek untuk menghindari inefisiensi Beberapa kebijakan lain yang dapat diambil dalam mengendalikan jumlah kas yang tepat antara lain: 1. Siapkan rencana arus kas secara regular 2. Tingkatkan kas melalui penjualan, tapi bukan penjualan produk di bawah harga
3. Hanya membayar komisi penjualan pada saat penjualan sudah diterima pembayarannya 4. Jangan sembunyikan permasalahan dari bank, sampaikan lebih awal jika perusahaan membutuhkan tambahan dana atau mengalami masalah arus kas. Manajemen Piutang Beberapa kebijakan yang bisa diambil untuk mengendalikan piutang antara lain: 1. Lakukan komunikasi secara regular dengan pelanggan, terutama pelanggan yang memiliki utang kepada perusahaan 2. Buat analisis umur piutang 3. Negosiasikan pembayaran periodic jika hal tersebut dapat membantu untuk menyelesaikan piutang kepada pelanggan yang telah jatuh tempo 4. Sebelum memberikan penjualan kredit kepada pelanggan, lakukan analisis kredit dan sepakati jangka waktu yang tepat untuk pemberian kredit atas penjualan. 5. Dorong pelanggan melakukan pembayaran segera dengan memberikan beberapa keuntungan seperti potongan penjualan. Manajemen persediaan Beberapa kebijakan pengelolaan persediaan berikut ini bisa dijadikan referensi dalam manajemen persediaan yang ekonomis, efisien, dan efektif. 1. Setiap pembelian harus berdasarkan permintaan dari unit penjualan 2. Tentukan batas maksimal dan diatas minimal persediaan 3. Pertahankan jumlah persediaan yang tepat untuk mengamankan pasokan kepada pelanggan 4. Identifikasi persediaan termasuk kategori slow moving dan dead stock , usahakan dijual walaupun dengan harga di bawah harga normal. 5. Lakukan negosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan kepastian p asokan dalam jumlah yang fleksibel. 6. Lakukan perhitungan fisik persediaan secara periodic untuk menentukan fisik persediaan yang benar dan menemukan persediaan yang tidak sesuai dengan standar kualitas. K. Audit atas Keputusan Pendanaan Kebijakan Pendanaan Kebijakan pendaan berkaitan dengan pemilihan sumber pendanaan yang paling ekonomis (biaya modal paling kecil dari berbagai alternative yang ada) untuk
memenuhi kebutuhan dana bagi perusahaan, baik untuk aktivitas operasi maupun investasi. Kebutuhan Dana Secara umum kebutuhan dana bagi perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu 1) kebutuhan dana jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan operasional (modal kerja perusahaan), dan 2) kebutuhan dana jangka panjang (investasi) untuk pengembangan perusahaan. Sumber Dana Sumber dana dikelompokkan menjadi dua sesuai dengan tujuan penggunaannya, yaitu sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang. Sumber dana jangka pendek dapat berupa utang usaha dari pemasok, utang wesel, pinjaman bank jangka pendek, dan lain-lain. Sementara sumber dana panjang meliputi utang jangka panjang, saham preferen, saham biasa, leasing, pinjaman bank jangka panjang, dan lain-lain. Pertimbangan dalam Memilih Sumber Dana Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan sumber dana meliputi: (1) biaya incremental, (2) fleksibilitas, (3) waktu, (4) pengendalian, dan (5) kemungkinan resiko. L. Audit atas kebijakan Dividen Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan pembagian dividen kepada pemegang sahamnya. Hal tersebut antara lain: 1. Tingkat likuiditas saham 2. Rencana ekspansi 3. Ketentuan-ketentuan yang membatasi pembagian dividen
DAFTAR PUSTAKA
Rahmalia, Dyah. 2016. Audit Manajemen Keuangan.
https://www.scribd.com/presentation/323506759/Audit-Manajemen-Keuangan. Diakses 13 Desember 2017.