AUDITOR
A. Pengertia Pengertian n Audit Auditor or Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifkasi tertentu dalam melakukan audit audit atas atas laporan keuangan dan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi organisasi.. B. Jenis-jeni Jenis-jenis s Audito Auditor r Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit
atas keuangan pada instansiinstansi pemerintah. Di Indonesia Indonesia,, auditor pemerintah dapat dibagi menjadi dua yaitu: o
o
Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh !adan "emeriksa #euangan $!"#% #euangan $!"#% sebagai per&ujudan dari "asal '() ayat $*% Undangundang Dasar *+- yang *+- yang berbunyi Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.. ayat $'% Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada ewan Perwakilan !akyat" ewan Perwakilan aerah" dan ewan Perwakilan !akyat aerah"sesuai dengan kewenangannya. !adan "emeriksa #euangan merupakan badan yang tidak tunduk kepada pemerintah, sehingga diharapkan dapat bersikap independen independen.. Auditor #nternal Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat "enga&asan ungsional "emerintah $A""% "emerintah $A""% yang dilaksanakan oleh !adan "enga&asan #euangan dan "embangunan $!"#"%, "embangunan $!"#"%, Inspektorat /enderal Departemen01"2D, dan !adan "enga&asan Daerah. Daerah.
Auditor #ntern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan perusahaan dan oleh karenanya karenanya berstatus sebagai pega&ai pada perusahaan tersebut. Tugas Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja. Auditor #ndependen atau Akuntan Publik adalah adalah melakukan 3ungsi pengauditan atas laporan keuangan yang keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. "engauditan ini dilakukan dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go publi4, perusahaanperusahaan besar dan juga perusahaan
ke4il serta organisasiorganisasi yang tidak bertujuan men4ari laba. "raktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu #antor Akuntan "ublik $#A"%. "ublik $#A"%. AUDITOR I2T)R2A1 A"A A" A 5I6 I2T)R2A1 AUDIT ITU7 Latar Belakang Masalah Beberapa waktu teman saya menelepon untuk bercerita bahwa hari itu dia dipindahkan ke bagian internal audit untuk menjadi internal auditor. Meskipun sudah lebih dari 5 tahun bekerja sebagai staf accounng di perusahaan tersebut, namun dia belum paham tentang internal audit. Sehingga terlontar pertanyaan !pa sih internal audit itu" apa sih kerjaan internal auditor itu seharusnya" #an berbagai pertanyaan lain yang innya menunjukkan kedakpahamannya kedakpahamannya terhadap internal audit. $aktu $a ktu saya saya dicerc dicerca a pertan pertanya yaan an itu, itu, saya saya bisa bisa menger menger apabil apabila a dia dak dak paham, paham, namun namun sayangnya dia dak menger bahwa dak gampang menjawab pertanyaannya dalam waktu singkat% &arena terus mendesak, akhirnya saya jawab singkat bahwa pada innya bidang internal audit adalah tentan tentang g tujuan tujuan organi organisas sasi, i, ancama ancaman n terhad terhadap ap pencap pencapaia aian n tujuan tujuan'tu 'tujua juan n terseb tersebut, ut, kontr kontrol ol untuk untuk mengur mengurang angii ancama ancaman'a n'anca ncaman man ke ngka ngkatt yang yang dapat dapat diteri diterima, ma, dan secara secara berke berkesin sinamb ambung ungan an melakukan pemantauan dan perbaikan komponen'komponen komponen'komponen interak( tersebut.
Pembahasan Menurut )nstute o( )nternal !uditor *))!+, denisi resmi internal audit adalah sebagai berikut)nternal !uding is an independent, objece assurance and consulng acity designed to add alue and improe an organi/aon0s operaons. operaons. )t helps an organi/aon accomplish its objeces by bringing a systemac, systemac, disciplined approach to ealuate and improe the efeceness o( risk management, control, and goernance processes.
)nternal )nternal !udit !udit adalah adalah akitas akitas independen, independen, objek( dan konsult konsultasi asi yang dirancang dirancang untuk untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. )ni membantu organisasi mencapai tujuannya secara secara sistem sistema as, s, pendek pendekat atan an secar secara a disipl disiplin in untuk untuk menge mengealu aluasi asi dan mening meningka katka tkan n e(ek e(ekit itas as manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola *apabila dapat diarkan dari goernance process+. #alam beberapa tahun terakhir in denisi dari internal auding tersebut dak berubah, namun demikian khasanah mengenai peranan *role+ internal auditor banyak mengalami perkembangan dan paradigma. Sesuai denisi di atas, peranan internal audit adalah untuk mengealuasi dan meningkatkan e(ekitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses goernance.
Lalu apa yang sebenarnya dilakukan oleh internal auditor? ada dasarnya, audit internal melibatkan beberapa langkah dan proses yang berulang'ulang dalam pendekatan mereka, tetapi menghasilkan hasil audit yang berbeda tergantung tergantung pada si(at dan jenis area yang diaudit. 2angkah'langkah dasar dalam proses audit internal adalah sebagai berikut-
1. Melakukan penilaian risiko (ormal bagi organisasi3perusahaan *apa yang penng untuk dilihat+ 4. Menyusun audit unierse *apa yang berpotensi untuk dapat dilakukan audit+ . Menyusun rencana audit berbasis risiko *apa yang akan diaudit dan kapan dilaksanakan+ 6. elaksanaan rencana audit tahunan *pelaksanaan audit+ 5. eninjauan kembali dan mere(ormasi *mulai dari awal lagi+
)ni adalah langkah'langkah dasar. #alam seap seksi, ada juga standar konsistensi metodologi dan pendekatan yang harus diiku. Sebagai contoh, untuk seap pelaksanaan rencana audit tahunan, auditor umumnya melaksanakan langkah'langkah berikut-
1. Memaha Memahami mi dan mendoku mendokumen mentas tasik ikan an prose prosess dan prosedur prosedur dari dari (ungsi (ungsi atau atau area area yang yang akan akan diaudit diaudit *preliminary surey and analysis+ 4. Menentukan sasaran audit dari area atau (ungsi yang akan diaudit *audit objeces+ . Menentukan risiko terhadap pencapaian tujuan'tujuan audit tersebut
6. Mema Memaha hami mi peng pengen enda dali lian an inte intern rn yang yang ada ada untu untuk k meng mengur uran angi gi risi risik ko ke ngk ngkat at yang yang dapa dapatt diterima atau kontrol kelemahan yang ada untuk mendukung risiko 5. Melak Melakuk ukan an penguj pengujian ian terhad terhadap ap desain desain yang yang memada memadaii dan opera operasio sional nal yang yang memada memadaii e(ek e(ek serta mengukur dampak dari kelemahan pengendalian tersebut 7. Melapork Melaporkan an temuan temuan hasil hasil audit audit dan memberikan memberikan rekomend rekomendasi asi untuk pengendalian pengendalian intern dan 3 atau peningkatan esiensi operasi 8. Memoni Memonitor tor dan melapo melapork rkan an upay upaya a miga migasi si manajem manajemen en untuk untuk mengon mengontr trol ol kelem kelemaha ahan n yang yang diidenkasi berada di luar ngkat toleransi risiko manajemen. )tulah proses berulang'ulang paling mendasar yang diiku untuk seap area yang akan diaudit. Seluruhnya bermuara pada pada risiko, pengendalian intern serta proses goernance. #engan mengiku langkah'langkah langkah'langkah tersebut, maka kita dapat melakukan audit apa pun. Masalahnya adalah bahwa langkah'langkah tersebut di atas adalah suatu metodologi. #i dalam pelaksanaan audit, bukan hanya metodologi yang dilaksanakan namun juga dipengaruhi oleh (aktor keahlian *e9perse+. )ni adalah tentang bagaimana analisa dan rekomendasi yang diberikan oleh auditor denga dengan n penga pengalam laman an audit audit 1 tahun tahun dapat dapat berbed berbeda a denga dengan n yang yang diberi diberika kan n oleh oleh audit auditor or denga dengan n pengalaman audit 1: tahun.
#alam pekerjaannya, )nternal !uditor terkadang memperoleh julukan sebagai polisi erusahaan;.
>(ekitas >(ekitas dan esiensi operasi
'
?eliabilitas dan integritas in(ormasi keuangan dan operasional
'
engamanan asset
'
Siapa yang melaksanakan fungsi internal audit? @ungsi @ungsi ini tentu tentu saja dilaksanak dilaksanakan an oleh )nternal )nternal !uditor !uditor perusahaan perusahaan.. #alam perkembanga perkembangan n dewasa ini, hampir seluruh perusahaan telah memiliki (ungsi internal audit yang dilaksanakan oleh internal auditor perusahaan tersebut, meskipun terkadang hanya berada di leel holding company atau di kant kantor or pusat pusat grup grup perusa perusahaa haan. n. =amun =amun demiki demikian, an, dak dak sediki sedikitt pula pula perusa perusahaa haan n yang yang memili memilih h outsourci outsourcing ng pihak eksternal eksternal *konsul *konsultan+ tan+ untuk untuk melaksanak melaksanakan an seluruh seluruh (ungsi (ungsi internal internal audit audit tersebut. tersebut. Mekanisme lain adalah sebagian (ungsi internal audit dilakanakan oleh sta( intern perusahaan *misalnya perencanaan dan pelaksanaan+ dan sebagian pelaksanaan (ungsi audit lainnya *misalnya superise dan reiew reiew++ dilaks dilaksana anaka kan n melalu melaluii outso outsourc urcin ing. g. Mekani Mekanisme sme ini umumn umumnya ya disebu disebutt interna internall audit audit co' outsourci outsourcing. ng. )nternal )nternal auditor auditor,, )nternal )nternal audit audit co'outsour co'outsourcing cing atau internal internal audit audit outsourcin outsourcing g masing' masing' masing masing memiliki memiliki permbang permbangan an sisi keuntungan keuntungan dan kelemaha kelemahan. n. #alam prakknya prakknya pihak pihak internal internal perusahaan dianggap memiliki pemahaman yang memadai terhadap operasional dan risiko perusahaan, namun pihak internal perusahaan memiliki kelemahan dalam masalah (aktor 9ed'cost, kepenngan,
independensi dan obyekitas serta benchmarking dan pemahaman best pracces. Berbeda dengan pihak eksternal yang memiliki keunggulan dalam independensi, obyekitas, dak memiliki kepenngan dalam perusahaan, perusahaan, serta memiliki keunggulan keunggulan dalam dalam benchmarki benchmarking ng terhadap terhadap best pracces. Selain adantages tersebut, dalam hal biaya, outsourcing tentu memiliki permbangan biaya yang lebih esien dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam membangun departemen internal audit.
Kesimpulan )nternal !uding is an independent, objece assurance and consulng acity designed to add alue and improe an organi/aon0s operaons. )t helps an organi/aon organi/aon accomplish its objeces by bringing a systemac, systemac, disciplined approach to ealuate and improe the efeceness o( risk management, control, and goernance processes.
!A8AI9A2A T)9UA2 AUDIT ITU 7 Latar Belakang Masalah'ma Masalah'masala salah h penng penng *material+ *material+ yang yang ditemuka ditemukan n selama selama audit audit berlangsung berlangsung dan masalah masalah tersebut pantas untuk dikemukakan dan dikomunikasikan dengan auditee karena mempunyai dampak terhadap perbaikan dan peningkatan kinerja'ekonomi, kinerja'ekonomi, e(esiensi, dan e(ekitas'auditee.
Pembahasan Ciri Temuan Audit yang Baik Aerdapat ciri temuan audit yang dikategorikan baik, yaitu temuan audit, yaitu -
1 Temuan audit harus didukung oleh buk! yang memadai iri pertama adalah temuan audit seharusnya didukung oleh buk yang cukup agar auditee dan para pembaca temuan audit menjadi yakin tentang kebenaran isi temuan audit. Semua unsure *kondisi, criteria, dan sebab'akibat+ harys didukung oleh buk yang cukup. engembangan temuan audit dengan
dukungan buk yang kuat akan mempermudah penyusunan laporan sekaligus mempermudah penyiapan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan auditee.
" Temuan audit harus pen!ng #Material$ iri kedua adalah temuan audit harus penng *Material+. enng dan daknya seuatu temuan diindikasikan apabila pengguna laporan keuangan mengambil ndakan atau kebijakan berdasarkan in(ormasi yang ada dalam laporan temuan tersebut. !uditor Cudgment, yang merupakan permbangan pro(essional auditor, juga merupakan (actor dominan dalam menetapkan ngkat materialitas atau ngkat penngnya suatu permasalahan.
%
Temuan audit harus mengandung unsur temuan #kondisi& 'riteria& dan sebab( akibat$
iri kega adalah temuan audit harus meguraikan secara jelas kondisi, criteria, dan sebab'akibat. dalam melaksanakan audit kinerja, kosakata yang paling dikenal dan selalu dicantumkan diingatan auditor adalah kondisi, criteria, dan sebab'akibat. pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa kesulitan dalam pembuatan laporan audit yang cepat dan mudah dipahami sering kali berkaitan dengan pengembangan dan pengorganisasian atribut tersebut dalam laporan. Seringkali sulit membedakan secara jelas penyebab yang paling dominan terhadap suatu kondisi mengingat demikian banyak ariable penyebab. !kibat yang dimbulkan oleh penyebab tersebut juga dapat berariasi. Dntuk itu, auditor dituntut untuk cermat dalam menentukan hubungan sebab'akibat dalam suatu temuan audit serta menentukan penyebab yang paling dominan.
Adapun komponen temuan audit ) 1 Kondisi
&ondisi *what is+ adalah gambaran situasi yang sebenarnya terjadi di lembaga atau organisasi yang diaudit.
Adapun komponen temuan audit ) " Kriteria riteria *$hat should be+ adalah sesuatu yang seharusnya terjadi di organisasi yang diaudit *auditee+, yang pada umumnya berupa standar masukan *input+ serta standar proses kerja dan standar hasil *output+, baik yang bersi(at kualita( maupun kuanta(. riteria adalah standar yang digunakan untuk menentukan apakah suatu program dapat mencapai atau melebihi harapan. riteria merupakan suatu alat atau cara untuk dapat memahami hasil audit.
% Sebab(akibat %1 Sebab #engan mengetahui sebab; suatu masalah secara jelas, auditor akan lebih mudah membuat rekomendasi yang tepat untuk mengadakan perbaikan kinerja entas yang diaudit. Suatu masalah dapat merupakan akibat dari sejumlah (actor tertentu. Eleh karena itu, rekomendasi dapat lebih tepat jika auditor dapat dengan jelas menunjukkan buk dan alas an tentang kaitan antara masalah yang ada dengan (actor yang idenkasi sebangai penyebab. Sebab; dapat terjadi diluar kendali auditee. Dntuk itu, rekomendasi harus menjadi perhaan pihak'pihak luar auditee, yang terkait dengan temuan tersebut. Eleh karena itu, pihak'pihak yang terkait harus mendapat laporan audit, khususnya yang menyangkut temuan audit, untuk kemudian member komentarnya.
%" Akibat
Dntuk mengetahui penng daknya temuan yang diungkapkan, auditor perlu menetukan akibat; atau kemungkinan akibat yang mbul. !pabila akibatnya cukup material terhadap ngkat pencapaian kinerja, akibat tersebut harus dicantumkan dalam temuan audit. Sebaliknya, bila temuan tersebut dak material dan dak berpengaruh maka cukup diselesaikan dengan pihak pelaksana, dengan sepengetahuan pimpinan auditee dan dak perlu dicantumkan dalam temuan audit. !kibat; dapat dikuankasikan, misalnya biaya'biaya proses, input, atau (asilitas'(asilitas dak produk( lainnya yang mahal. !kibat juga dapat bersi(at kulalita(, misalnya akibat dari dak adanya internal control, kebijakan yang dak baik, sdb.
!kibat; suatu temuan harus dapat menunjukkan bahwa suatu ndakan perbaikan harus dilakukan, baik yang dapat terjadi di masa lampau, dimasa kini atau dimasa mendatang.
Kesimpulan Aemuan audit yang baik yaitu '
Aemuan audit harus didukung oleh buk yang memadai,
'
Aemuan audit harus penng *Material+,
'
Aemuan audit harus mengandung unsur temuan *kondisi, criteria, dan sebab'akibat+. &omponen !udit yaitu -
'
&ondisi,
'
riteria,
'
Sebab F !kibat.
Sumber - hGp-33kambingterbang.blog.binusian.org34:13:3163temuan'audit3
"ermasalahan Independensi Internal Auditor Latar Belakang Secara ideal, internal auditor dikatakan independen apabila dapat melaksanakan tugasnya secara bebas dan obyek(. #engan kebebasannya, memungkinkan internal auditor untuk melaksanakan tugasnya dengan dak berpihak. )deal"" rakteknya"" Aentu saja, hal ini bukanlah perkara mudah. #i sisi lain, internal auditor banyak menghadapi permasalahan dan kondisi yang menghadapkan internal auditor untuk HmempertaruhkanI independensinya. &ata internal; saja sudah berbau dak independen. Sebagai karyawan3pekerja, internal auditor mendapatkan penghasilan dari organisasi di mana dia bekerja, hal ini berar internal auditor sangat bergantung kepada organisasinya sebagai pemberi kerja. #isini internal auditor menghadapi HketergantunganI hasil kerja dan kariernya dengan hasil auditnya. )nternal auditor sebagai pekerja di dalam organisasi yang diauditnya akan menghadapi dilema keka harus melaporkan temuan'temuan yang mungkin mempengaruhi atau dak menguntungkan kinerja dan karirnya.
Pembahasan )ndependensi internal auditor akan dipengaruhi oleh permbangan sejauh mana hasil internal audit akan berdampak terhadap kelangsungan kerjanya sebagai karyawan3pekerja. engaruh ini dapat berasal dari manajemen atau dari kepenngan pribadi internal auditor. Sebagai contoh misalnya direktur perusahaan memberikan batasan terhadap internal auditor untuk dak mengakses data atau melakukan pemeriksaan terhadap penggajian karyawan. embatasan ini merupakan pembatasan terhadap independensi internal auditor, namun apabila hal tersebut dak dipatuhi maka sama halnya internal auditor akan menghadapi konsekwensi sanksi sebagai karyawan. Sebaliknya, bila internal auditor memiliki akses terhadap data penggajian tersebut akan berpotensi munculnya kepenngan pribadi internal auditor sebagai karyawan perusahaan.
&ondisi lain yang sangat berpotensi mempengaruhi independensi internal auditor adalah banyaknya pihak yang berkepenngan di dalam sebuah organisasi bisnis. &epenngan pihak'pihak eksternal serta kepenngan pihak'pihak internal organisasi seringkali berbeda. #i satu pihak, manajemen perusahaan ingin menyampaikan in(ormasi mengenai pertanggunjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar, di lain pihak, pihak eksternal ingin memperoleh in(ormasi yang andal dari manajemen perusahaan. &onJik dalam sebuah internal audit akan berkembang pada saat internal auditor mengungkapkan in(ormasi tetapi in(ormasi tersebut oleh manajemen dak ingin dipublikasikan kepada pihak eksternal atau in(ormasi tersebut dibatasi. &ondisi ini akan sangat menyulitkan internal auditor karena harus berhadapan dengan kepenngan manajemen internal. )ndependensi, integritas serta tanggung jawab internal auditor terhadap pro(esi dan masyarakat akan dipertaruhkan dengan menempatkan internal auditor sebagai bagian dari kepenngan manajemen internal organisasi. ontoh yang kongkrit adalah internal auditor suatu bank memiliki kewajiban untuk melaporkan hasil auditnya kepada Bank )ndonesia sebagai regulator secara periodik. )tu arnya laporan tersebut akan berpotensi dipengaruhi oleh kepenngan manajemen bank yang bersangkutan agar dak membawa dampak merepotkan; manajemen karena adanya sanksi dari Bank )ndonesia. Selain menghadapi perbedaan kepenngan dengan pihak eksternal, internal auditor juga harus menghadapi kepenngan'kepenngan pihak internal organisasi yang dak jarang pula berbeda'beda, bahkan bertentangan. #alam kondisi ini, internal auditor berpotensi dijadikan tunggangan; konJik kepenngan pihak'pihak tertentu. #isinilah sikap obyek( internal auditor akan mencerminkan independensinya. )nternal auditor harus menjaga agar dak muncul prasangka atau pendapat dari pihak manapun bahwa internal auditor berpihak pada kepenngan tertentu. )nilah yang disebut independen dalam penampilan. Sebagai contoh adanya kedakpuasan karyawan atau pihak tertentu karena gaji atau suatu jabatan, dimana internal auditor diharapkan dapat Hmenyambung lidahI sehingga HkeluhanI mereka
dindaklanju oleh manajemen puncak. !tau contoh lain adanya HpersainganI ditempat kerja sehingga salah satu pihak berusaha menjatuhkan pihak lainnya dengan meman(aatkan internal auditor. engaruh terhadap independensi internal auditor terkadang dak bersi(at HlangsungI terhadap hasil audit yang dihasilkan oleh internal auditor. =amun demikian interensi tersebut dapat mempengaruhi HkinerjaI internal audit termasuk mempengaruhi internal auditor dalam menetapkan ruang lingkup dan metodologi auditnya. ontohnya adalah dalam kondisi internal audit merupakan salah satu departemen3diisi di dalam perusahaan. &ondisi tersebut menempatkan pimpinan internal auditor juga berperan sebagai pimpinan departemen3diisi. eranan ini kemungkinan besar memiliki keterbatasan wewenang dan tanggung jawab yang hampir sama dengan pimpinan departemen3diisi yang lain. impinan #epartemen S#M dan esonalia misalnya, dapat memutasikan atau memindahkan karyawan #epartemen )nternal !udit *dalam hal ini adalah internal auditor+ ke departemen lainnya. #emikian pula sebaliknya, karyawan di departemen yang dianggap kurang Kualied di bidang tersebut ditempatkan sebagai internal auditor.
Kesimpulan #ari pembahasan diatas saya menyimpulkan bahwa &onJik dalam sebuah internal audit akan berkembang pada saat internal auditor mengungkapkan in(ormasi tetapi in(ormasi tersebut oleh manajemen dak ingin dipublikasikan kepada pihak eksternal atau in(ormasi tersebut dibatasi. &ondisi ini akan sangat menyulitkan internal auditor karena harus berhadapan dengan kepenngan manajemen internal. )ndependensi, integritas serta tanggung jawab internal auditor terhadap pro(esi dan masyarakat akan dipertaruhkan dengan menempatkan internal auditor sebagai bagian dari kepenngan manajemen internal organisasi.
Sumber ) h*p)++internalaudit(karma'onblogspot'om+",1,+,"+membangun(independensi(internal(audithtml
Laporan -nternal Auditor 2aporan internal auditor merupakan sarana pertanggung jawaban internal auditor atas penugasan pemeriksaan oleh pimpinan. Melalui laporan ini internal auditor akan mengungkapkan dan menguraikan kelemahan yang terjadi dan keberhasilan yang dapat dicapai. 1. emeriksaan. Sebelum membuat laporan, internal auditor terlebih dahulu mengadakan pemeriksaan terhadap bagian yang diperiksa. #alam melaksanakan internal auditor terlebih dahulu menyusun rencana kerja periksaan yang disetujui pimpinan perusahaan. Berdasarkan rencana kerja pemeriksaan yang telah disusun dan disetujui #ireksi atau berdasarkan in(ormasi yang diperoleh baik yang dari dalam maupun dari luar tentang adanya suatu penyelewengan yang akan merugikan kepenngan perusahaan, maka star internal auding *auditor+ akan mengadakan usulan pemeriksaan kepada manajemen. #alam usulan pemeriksaan, star internal auding hendaknya memberikan permbangan'permbangan yang beralasan, yang menjadi dasar usulan pemeriksaan yang dilakukan. #isamping itu seap usulan pemeriksaan harus dapat menggambarkan kepada manajemen jumlah waktu dan biaya yang dibutuhkan dan susunan auditor yang akan melaksanakan tugas tersebut. Sebagai dasar untuk melakukan suatu pemeriksaan, star i nternal auditor harus memperoleh sural penugasan yang dibuat oleh #ireksi atau yang ditunjuk untuk itu. Surat penugasan ini merupakan suatu bentuk buk persetujuan #ireksi untuk melaksanakannya tugas pemeriksaan dan bahwa program pemeriksaannya telah dapat dilaksanakannya. !gar pelaksanaan dilapangan dapat berjalan dengan lancar perlu persiapan, sebagai ber ikuta. engumpuian data3in(ormasi yang menjadi dasar usulan pemeriksaan. b. &ertas'kertas ke)ja pemeriksaan *working paper+, kertas ke)ja ini merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh sta('stanternal auding untuk menghimpun data. c. !uding program seap rencana pemeriksaan perlu disusun terlebih dahulu program pemeriksaan yang menggambarkan langkah'langkah apa yang harus dilakukan oleh star internal auding tersebut. d. eralatan lain'lain yang dapat membantu memperlancar jalannya pemeriksaan hendaknya dipersiapkan dengan baik. 4. 2aporan.
Setelah melakukan pemeriksaan, internal auditor menyusun laporan kepada pihak manajemen. !dapun bentuk penyajian laporan dapat berupaAertulis *$riGen+. 1. Aabulasi a. 2aporan akuntansi (ormal b. Stask 4. Draian atau paparan singkat . Lrak 6. Suatu kombinasi dari berbagai bentuk diatas. b. 2isan 1. resentasei (ormal group, ini dapat melipu penggunaan berbagai alat isual. 4. &on(erensi indiidual. #alam laporan tertulis, data disampaikan secara lengkap dan menyeluruh *konprehensi(+. Sementara lisan dapat berupa pemaparan atas hal'hal yang dianggap perlu ditonjolkan dan cenderung in(ormasi yang disampaikan dak menyeluruh. !gar laporan internal auditor in(orma(, maka sebaiknya laporan tersebut memenuhi beberapa unsur yang menjadi dasar bagi penyusunan laporan. Menurut =orma emeriksaan dan Aanggung Cawab &euangan =egara pada point norma pelopor yang disusun oleh Bapeka khususnya pada norma pelopor, point ga, disebutkanAiap laporan harus a. Menerangkan dengan jelas ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan. b. #ibuat seringkas mungkin, akan tetapi harus jelas dan cukup lengkap, agar dapat dimenger oleh pihak yang menggunakannya. c. Manyajikan (akta'(akta dengan teli, lengkap dan layak, apabila terdapat suatu penyimpangan atau kesalahan, sedapat mungkin dijelaskan sebab dan akibatnya. d. Menyajikan pendapat dan kesimpulan pemeriksa secara objek( dan dalam bahasa yang jelas dan sederhana. e. Semata'mata membuat in(ormasi yang didasarkan pada (akta pendapat dan kesimpulan yang di dalam kertas kerja didukung oleh buk yang memadai. (. Sedapat mungkin membuat rekomendasi pemeriksa sebagai dasar untuk pengambilan ndakan untuk mengusahakan kebaikan. g. 2ebih mengutamakan usaha'usaha perbaikan daripada kecaman. Selain sebagai pedoman yang diungkapkan sebelumnya, khusus dalam penyajian dalam laporan tertulis, internal auditor perlu memperhakan beberapa prinsip penyajia. rinsip penyajian tersebut lebih dikenal dengan prinsip 1: *sepuluh+ .
rinsip'prinsip tersebut adalaha. orrect, penyajian harus tepat dan benar. b. omplete, disajikan secara lengkap. c. oncise, penyajian sesingkat mungkin. d. lear, in(ormasi yang disampaikan harus jelas. e. omprehensie, laporan harus bersi(at menyeluruh. (. omperae, sedapat mungkin laporan harus diperbandingkan. g. onciderate, in(ormasi yang disajikan harus relean. h. elerity, laporan harus selesai pada waktunya. i. andid, laporan harus objek(. j. oordinate, laporan harus dapat dikoordinasikan dengan laporan'laporan lainnya.
Lalu, apa fungsi dan peranan internal auditor? Mengapa manajemen perusahaan perlu internal auditor?
MEMASTIKAN BAHWA SETIAP ELEMEN DI DALAM PERUSAHAAN TAAT KEPADA ATURAN .Itu saja. Sederhana kan?Tunggu dulu. Mungkin tidak sesederhana kelihatanna . “Taat aturan” yang saya sebutkan tadi kan hanya konsep dasar. Selanjutnya, aturan ini ada 2 macam: !" aturan di dalam perusahaan internal"# dan 2" aturan di luar perusahaan e$ternal". Supaya lebih jelas, kita bahas satu%per%satu. !. Aturan di Dala" # Internal $
Sedikit kebelakang: tujuan perusahaan adalah &'('. )ntuk mencapai tujuan ini perusahaan membuat alat kendali yang disebut dengan “sistem pengendalian internal” S*I". +ah ungsi internal auditor adalah memastikan bah-a setiap elemen di dalam perusahaan taat kepada S*I. ujud dari S*I ini berupa: /0(I1'/'+ *0)S'3''+ company or corporate policy" yang kemudian dirinci menjadi 'T)'+%'T)'+ atau *4S05)%*4S05). Sehingga% k&nkretna% tugas internal audit&r ke dala"% 'er(a'ang lagi "en)adi *% aitu :
a" 6emastikan bah-a setiap orang di dalam perusahaan bekerja sesuai dengan aturan dan prosedur internal perusahaan# dan b" Setiap asset di dalam perusahaan digunakan sesuai dengan aturan dan prosedur. 5ari sini saja, sudah jelas terlihat bah-a ungsi dan peranan internal auditor tidak sesederhana yang dibayangkan oleh orang kebanyakan. 1auh lebih luas ketimbang sekedar mendeteksi dan menangkap pega-ai yang melakukan penggelapan raudulence". 6elainkan memastikan bah-a setiap denyut akti7itas perusahaan berjalan sesuai dengan S*I8atau aturan dan prosedur internal perusahaan. *. Aturan di Luar # External $
'turan di luar ini juga tak kalah banyknya, hanya saja ber7ariasi antara satu perusahaan dengan lainnya8tergantung jenis usahanya, tergantung dengan pihak eksternal mana perusahaan berhubungan, minimal: #d$ Pe"erintah Daerah dan Pusat 9 Sebagai badan usaha lokal maupun *6'" yang berada di -ilayah yurisdiksi Indonesia, -ajib mengikuti aturan baik itu yang ditetapkan oleh pemerintah daerah maupun pusat. Tugas internal auditor adalah memastikan bah-a perusahaan menjalankan hak dan ke-ajibannya terhadap pemerintah daerah lokal" di mana perusahaan berada, maupun pusat
5ari “taat aturan di luar perusahaan” ini bisa dilihat bah-a tugas internal auditor tidak sesempit yang dibayangkan oleh orang kebanyakan terutama mereka yang tidak pernah terlibat langsung di dalamnya". TI5'/ semata%mata untuk memastikan laporan keuangan perusahaan sudah sesuai *S'/8seperti ungsi auditor eksternal. 1auuuuuhhh lebih luas dari itu. 6emastikan bah-a “*0)S'3''+ T''T *'5' 'T)'+” di dalam perusahaan itu sendiri internal" ditambah dengan eksternal, maka bisa disimpulkan ba-a ungsi dan peranan internal auditor di dalam perusahaan sangat luas dan kompleks. “ Saya seorang internal auditor, perasaan tugas saya nggak sebanyak dan seru mit itu” mungkin ada yang berpikir seperti itu. +a,a'an saa: sukurlah anda tidak ada di dalam perusahaan saya. 1ika anda berada di dalam perusahaan dimana saya menjadi salah satu eksekutinya, sudah pasti saya meminta standar kinerja yang mungkin jauh lebih berat dibandingkan apa yang anda jalankan saat ini. Sekalilagi, berskurlah jika tugas anda selama ini tidak seberat itu. 1ika boleh saya sarankan, cobalah untuk mulai berpikir untuk menjalankan ungsi%ungsi yang saya sebutkan di atas, mungkin anda bisa naik gaji atau jabatan dengan lebih cepat. BA-AIMANA PARA INTERNAL AUDITR MEN+ALANKAN /UN-SIN0A Bagaimana seorang internal auditor menjalankan fungsi dan tugas-tugasnya yang begitu banyak dan kompleks?Seperti eksternal auditor, internal auditor juga menggunakan metode dan teknik pemeriksaan audit" tersendiri yang tentunya hanya dikuasai oleh mereka%mereka yang memang ualiied untuk posisi tersebut. Tetapi secara umum mereka melakukan ; tahapan proses berikut ini:!. 1eri2ikasi 9 *ertama%tama mereka melakukan 7eriikasi yang paling mendasar yaitu: memeriksa apakah semua akti7itas telah memiliki standar operating procedure S4*"? 1ika belum maka mereka merancang prosedur baru untuk kemudian diusulkan di dalam rapat audit commitee. 1ika disetujui oleh komite maka prosedur tersebut disyahkan dan diberlakukan. 1ika sudah ada prosedur, maka internal auditor melakukan 7eriikasi lanjutan yaitu dengan membandingkan prosedur yang ada dengan akta yang terjadi di lapangan. Misalna : salah satu prosedur perusahaan berbunyi “ setiap pembelian aktiva tetap yang melibihi angka Rp 200 juta harus memperoleh approval dari Financial Controller terlebih dahulu“. Internal auditor melakukan 7eriikasi dengan memeriksa semua dokumen pembelian akti7a tetap yang melebihi angka p 2<< juta, untuk memperoleh kepastian apakah prosedur tersebut ditaati secara konsisten atau tidak. 3asil 7eriikasi bisa: “sudah sesuai 3r&sedur standar ” does comply the
standard procedure" atau “'elu" sesuai 3r&sedur standar ” does not comply the standard procedure". =ang belum memenuhi standar, di masukan ke dalam list “ollo- up.” *. In4estigasi 9 'spek atau elemen yang belum patuh terhadap aturan dan prosedur yang masuk dalam list ollo- up" ditindaklanjuti dengan tindakan in7estigasi untuk menge tahui mengapa terjadi penyimpangan, mengapa belum bisa memenuhi standar, apakah aktor orang, lingkungan atau sistem pengendalian internal S*I"%nya yang tidak terancang dengan baik sehingga perlu perubahan re7isi." Misalna melanjutkan contoh pertama di atas": dalam proses 7eriikasi internal auditor menemukan 2 dari 2< transaksi yang melebihi nilai 2<< juta ternyata tidak memeperoleh appro7al dari >inancial controller terlebih dahulu. +ah ini dianggap masalah atau kasus, di tahapan ini internal auditor melakukan in7estigasi guna mencari tahu: mengapa ada pembelian akti7a tetap melebihi 2<< juta tetapi tidak memperoleh appro7al? apa sesungguhnya yang terjadi, apakah karena tidak tahu ada prosedur seperti itu atau karena tahu tapi lalai, atau karena sengaja untuk mekasud tertentu? 5. Pela3&ran 9 'papun hasil 7eriikasi dan in7etigasi dituangkan ke dalam laporan hasil audit untuk dilaporkan, yang selanjutnya dibahas di dalam rapat audit committee. 5i rapat audit commitee setiap penyimpangan dibahas, tentunya dilengkapi dengan bukti dan akta yang ditemukan dalam proses in7estigasi. 5alam kasus yang rumit, kerap terjadi dimana koordinasi dilakukan di luar rapat sembari proses in7estigasi terus dilakukan." (erdasarkan hasil in7etigasi dan rekomendasi yang diajukan oleh internal auditor, komite mengambil keputusan: apakah perlu melakukan re7isi terhadap prosedur yang telah ada atau tidak. 1ika tidak, selanjutnya eksekuti tinggal menentkan apakah masalah tersebut perlu di ba-a ke dalam rapat de-an direksi board o directors" guna ditindaklanjuti oleh direktur yang bertanggungja-ab di bagian dimana ketidakpatuhan terjadi, atau tidak. 5i titik ini internal auditor sudah tidak berperanan lagi. +anti saat direktur bagian melakukan ollo-%up, jika memang diperlukan, internal auditor bisa memberikan masukan%masukan dan saran%saran yang mungkin siatnya lebih speciik, meskipun tidak bersiat -ajib.
/etiga tahapan proses ini terus bersiklus dari -aktu%ke%-aktu, sepanjang masih a da yang namanya internal auditor dan audit commitee. 3anya saja, panjangnya -aktu yang dibutuhkan untuk setiap tahapan bisa berbeda%beda tergantung apakah ada kasus atau tidak, apakah kasusnya mudah diselesaikan atau tidak." Tentunya, internal auditor tidak memiliki kapasitas -e-enang dan tanggungja-ab" untuk menyelesaikan atau mengatasi suatu masalah atau kasus yang mereka temukan. Tetapi mereka diharapkan dan memang seharusnya" bisa menjadi “pembuka jalan” serta bertindak selaku navigator dalam proses policy maupun decisionmaking sehubungan dengan masalah atau kasus yang ditemukan. apan dan terhadap apa saja tindakan audit dilakukan? Semua aspek terkait dengan aturan
dan prosedur di7eriikasi dan diin7estigasi bila ada ketidakpatuhan atau incompliance." 'udit, ada yang dilakukan secara terjad-al untuk -ilayah%-ilayah yang dianggap tidak terlalu ra-an penyimpangan, ada juga yang dilakukan secara dadakan se-aktu%-aktu untuk -ilayah%-ilayah yang dianggap ra-an terhadap ketidakpatuhan. Setiap masalah ketidakpatuhan" yang ditemukan harus disertai rekomendasi prosedur baru yang lebih eekti8berdasarkan hasil in7estigasi yang dilakukan, sehingga hasil audit berikutnya
menunjukan kemajuan yang signiikan. 6ereka juga di-ajibkan untuk selalu melakukan pemantauan untuk mendeteksi dan mencegah potensi ketidakpatuhan di semua -ilayah opersional perusahaan. Termasuk memberikan petunjukan, arahan, kalau perlu training terhadap pega-ai yang dianggap tidak bisa menjalankan prosedur dan aturan. APA ENAK N0A +ADI AUDITR
P&,er #We,enang6Pengaruh$ Besar 9 Sudah bukan rahasia lagi, setiap orang di dalam perusahaan menganggap bah-a para internal auditor adalah orang%orang yang dekat dengan para eksekuti, bahkan ada yang mengatakan internal auditor adalah “mata-mata atau telinga-telinga”%nya eksekuti. =ang sinis mungkin mengatakan “tukang ngadu/tukang lapor ”. 'nggapan yang sugguh keliru. =ang ngadulapor adalah data yang mereka temukan, bukan pribadi internal auditornya. *ada kondisi yang paling tidak saya sukai, para internal auditor ini sering menjadi rebutan8untuk diajak masuk ke dalam kelompok%kelompok tertentu8dalam oice politic yang sekali lagi, sebuah kondisi yang paling tidak saya sukai. Internal auditor yang ketahuan terlibat dalam oice politic biasanya saya pindahkan ke -ilayah lain. Banak Pengetahuan 9 5i mata saya pribadi, jauh lebih menarik dibandingka gaji dan pengaruh adalah pengetahuan dan pengalaman. Seperti telah saya sampaikan di a-al tulisan: siapapun yang ingin menduduki posisi eksekuti di bagian keuangan, di masa depan, mulai sekarang sebaiknya ajukan diri untuk menjadi seorang internal auditor. 6engapa? /arena di posisi ini anda dituntut mengetahui hampir semua aspek operasional perusahaan. 6eskipun tidak bisa melakukan pekerjaan marketing misalnya, tetapi anda jadi tahu prosedur yang harus dijalankan dan standar yang harus dipenuhi di -ilayah marketing, aturan yang harus diikuti, dan lain sebagainya. Ini sudah merupakan modal a-al untuk memasuki jenjang karir yang lebih tinggi.
Source: http:jurnalakuntansikeuangan.com2
Internal Audit itu sebenarnya apa sih7 Apa sih internal audit itu? Beberapa waktu teman saya menelepon untuk be rcerita bahwa hari itu dia dipindahkan ke bagian internal audit untuk menjadi internal auditor. Meskipun sudah lebih dari 5 tahun bekerja sebagai staf accounng di perusahaan tersebut, namun dia belum paham tentang internal audit. Sehingga terlontar pertanyaan !pa sih internal audit itu" apa sih kerjaan internal auditor itu seharusnya" #an berbagai pertanyaan lain yang innya menunjukkan kedakpahamannya terhadap internal audit. $aktu saya dicerca pertanyaan itu, saya bisa menger apabila dia dak paham, namun sayangnya dia dak menger bahwa dak gampang menjawab pertanyaannya dalam waktu singkat% &arena terus mendesak, akhirnya saya jawab singkat bahwa pada innya bidang internal audit adalah tentang tujuan organisasi, ancaman terhadap pencapaian tujuan'tujuan tersebut, kontrol untuk mengurangi ancaman' ancaman ke ngkat yang dapat diterima, dan secara berkesinambungan melakukan pemantauan dan perbaikan komponen'komponen interak( tersebut. Menurut )nstute o( )nternal !uditor *))!+, denisi resmi internal audit adalah sebagai berikut-
Internal Auding is an independent, objecve assurance and consulng acvity designed to add value and improve an organizaon's operaons. It helps an organizaon accomplish its objecves by bringing a systemac, disciplined approach to evaluate and improve the efecveness o risk management, control, and governance processes. )nternal !udit adalah akitas independen, objek( dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. )ni membantu organisasi mencapai tujuannya secara sistemas, pendekatan secara disiplin untuk mengealuasi dan meningkatkan e(ekitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola *apabila dapat diarkan dari goernance process+. #alam beberapa tahun terakhir in denisi dari internal auding tersebut dak berubah, namun demikian khasanah mengenai peranan *role+ internal auditor banyak mengalami perkembangan dan paradigma. Sesuai denisi di atas, peranan internal audit adalah untuk mengealuasi dan meningkatkan e(ekitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses goernance. Lalu apa yang sebenarnya dilakukan oleh internal auditor? ada dasarnya, audit internal melibatkan beberapa langkah dan proses yang berulang'ulang dalam pendekatan mereka, tetapi menghasilkan hasil audit yang berbeda tergantung pada si(at dan jenis area yang diaudit. 2angkah'langkah dasar dalam proses audit internal adalah sebagai berikut1. Melakukan penilaian risiko (ormal bagi organisasi3perusahaan *apa yang penng untuk dilihat+ 4. Menyusun audit unierse *apa yang berpotensi untuk dapat dilakukan audit+ . Menyusun rencana audit berbasis risiko *apa yang akan diaudit dan kapan dilaksanakan+ 6. elaksanaan rencana audit tahunan *pelaksanaan audit+ 5. eninjauan kembali dan mere(ormasi *mulai dari awal lagi+ )ni adalah langkah'langkah dasar. #alam seap seksi, ada juga standar konsistensi metodologi dan pendekatan yang harus diiku. Sebagai contoh, untuk seap pelaksanaan rencana audit tahunan, auditor umumnya melaksanakan langkah'langkah berikut1. Memahami dan mendokumentasikan proses dan prosedur dari (ungsi atau area yang akan diaudit diaudit *preliminary surey and analysis+ 4. Menentukan sasaran audit dari area atau (ungsi yang akan diaudit *audit objeces+ . Menentukan risiko terhadap pencapaian tujuan'tujuan audit tersebut 6. Memahami pengendalian intern yang ada untuk mengurangi risiko ke ngkat yang dapat diterima atau kontrol kelemahan yang ada untuk mendukung risiko 5. Melakukan pengujian terhadap desain yang memadai dan operasional yang memadai e(ek serta mengukur dampak dari kelemahan pengendalian tersebut 7. Melaporkan temuan hasil audit dan memberikan rekomendasi untuk pengendalian intern dan 3 atau peningkatan esiensi operasi 8. Memonitor dan melaporkan upaya migasi manajemen u ntuk mengontrol kelemahan yang diidenkasi berada di luar ngkat toleransi risiko manajemen. )tulah proses berulang'ulang paling mendasar yang diiku untuk seap area yang akan diaudit. Seluruhnya bermuara pada pada risiko, pengendalian intern serta proses goernance. #engan mengiku langkah'langkah tersebut, maka kita dapat melakukan audit apa pun. Masalahnya adalah bahwa langkah'langkah tersebut di atas adalah suatu metodologi. #i dalam pelaksanaan audit, bukan hanya metodologi yang dilaksanakan namun juga dipengaruhi oleh (aktor keahlian *e9perse+. )ni adalah tentang bagaimana analisa dan rekomendasi yang diberikan oleh auditor dengan pengalaman audit 1 tahun dapat berbeda dengan yang diberikan oleh auditor dengan pengalaman audit 1: tahun.
#alam pekerjaannya, )nternal !uditor terkadang memperoleh julukan sebagai polisi erusahaan;. (ekitas dan esiensi operasi N ?eliabilitas dan integritas in(ormasi keuangan dan operasional N engamanan aset N
Siapa yang melaksanakan fungsi internal audit? @ungsi ini tentu saja dilaksanakan oleh )nternal !uditor perusahaan. #alam perkembangan dewasa ini, hampir seluruh perusahaan telah memiliki (ungsi internal audit yang dilaksanakan oleh internal auditor perusahaan tersebut, meskipun terkadang hanya berada di leel holding company atau di kantor pusat grup perusahaan. =amun demikian, dak sedikit pula perusahaan yang memilih outsourcing pihak eksternal *konsultan+ untuk melaksanakan seluruh (ungsi internal audit tersebut. Mekanisme lain adalah sebagian (ungsi internal audit dilakanakan oleh sta( intern perusahaan *misalnya perencanaan dan pelaksanaan+ dan sebagian pelaksanaan (ungsi audit lainnya *misalnya superise dan reiew+ dilaksanakan melalui outsourcing. Mekanisme ini umumnya disebut internal audit co'outsourcing. )nternal auditor, )nternal audit co'outsourcing atau internal audit outsourcing masing'masing memiliki permbangan sisi keuntungan dan kelemahan. #alam prakknya pihak internal perusahaan dianggap memiliki pemahaman yang memadai terhadap operasional dan risiko perusahaan, namun pihak internal perusahaan memiliki kelemahan dalam masalah (aktor 9ed'cost, kepenngan, independensi dan obyekitas serta benchmarking dan pemahaman best pracces. Berbeda dengan pihak eksternal yang memiliki keunggulan dalam independensi, obyekitas, dak memiliki kepenngan dalam perusahaan, serta memiliki keunggulan dalam benchmarking terhadap best pracces. Selain adantages tersebut, dalam hal biaya, outsourcing tentu memiliki permbangan biaya yang lebih esien dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam membangun departemen internal audit.
Apa )nak dan Tidak )naknya 9enjadi 5eorang Auditor7
Latar Belakang Menjadi !uditor )nternal dalam perusahaan menurut penglihatan saya adalah menjadi suatu jabatan yang berbeda dari para pegawai'pegawai. Mengapa" &arena semua akitas dalam perusahaan harus diketahui oleh !uditor )nternlah, melihat semua aktas yang dilakukan oleh para pegawai' pegawai e(ek(, esien dan ekonomis dalam melakukan tugasnya.
Pembahasan
Seap pro(esi, seap jabatan, sudah pas ada enak dan dak enaknya. Saya mulai dari enaknya HdehI *supaya terlihat menarik hehehe+-
.a/i 0ela!e Besar F Laji internal auditor relae lebih besar dibandingkan dengan sta( lain di bagian nancial dan accounng, karena tanggungjawanya lebih besar.
Po2er #3e2enang+Pengaruh$ Besar F Sudah bukan rahasia lagi, seap orang di dalam perusahaan menganggap bahwa para internal auditor adalah orang'orang yang dekat dengan para ekseku(, bahkan ada yang mengatakan internal auditor adalah mata'mata atau telinga'telinga;'nya ekseku(. Oang sinis mungkin mengatakan tukang ngadu3tukang lapor;. !nggapan yang sugguh keliru. Oang ngadu3lapor adalah data yang mereka temukan, bukan pribadi internal auditornya. ada kondisi yang paling dak saya sukai, para internal auditor ini sering menjadi rebutanPuntuk diajak masuk ke dalam kelompok'kelompok tertentuPdalam oQce polic yang sekali lagi, sebuah kondisi yang paling dak saya sukai. )nternal auditor yang ketahuan terlibat dalam oQce polic biasanya saya pindahkan ke wilayah lain.
Banyak Pengetahuan F #i mata saya pribadi, jauh lebih menarik dibandingka gaji dan pengaruh adalah pengetahuan dan pengalaman. Seper telah saya sampaikan di awal tulisan- siapapun yang ingin menduduki posisi ekseku( di bagian keuangan, di masa depan, mulai sekarang sebaiknya ajukan diri untuk menjadi seorang internal auditor. Mengapa" &arena di posisi ini anda dituntut mengetahui hampir semua aspek operasional perusahaan. Meskipun dak bisa melakukan pekerjaan markeng misalnya, tetapi anda jadi tahu prosedur yang harus dijalankan dan standar yang harus dipenuhi di wilayah markeng, aturan yang harus diiku, dan lain sebagainya. )ni sudah merupakan modal awal untuk memasuki jenjang karir yang lebih nggi. Oang enak'enaknya sudah. Sekarang nggal yang dak enaknya, dan bisa dibilang sangat banyak. Aetapi pada dasarnya hanya 4 ini-
Menga2asi 3ilayah 4ang Begitu Luas F )ni bukan pekerjaan mudah. #isamping dituntut tahu semua macam prosedur, cakupan wilayah yang luas membutuhkan daya mobilisasi yang nggi. #an ini semua sangat menguras tenaga dan pikiran.
Tekanan Mental dan 5isik 4ang Tinggi F Sudah begitu banyak dan luas pekerjaan yang harus ditangani, masih harus mengahadapi tekanan mental bahkan ancaman sik yang lumrah dilakukan oleh mereka'mereka *sta( maupun manajer+ yang bermasalah *dak taat prosedur dan aturan+. Sudah ada banyak kejadian dimana seorang internal auditor diancam, bahkan dihadang dijalanan. #i sini para internal auditor diharapkan memiliki mental dan kecerdasan di atas rata'rata. &alau di kepolisian mungkin intelI'nya lah ya. Masa intel mengkeret hanya karena diancam oleh polisi lalulintas, iya kan" Bukan berar komite tak peduli dengan risiko itu. Aentu komite dak segan'segan untuk turun tangan menghadapi situasi yang dianggap membahayakan. Sudah beberapa kali saya harus melibatkan kepolisian untuk menangani masalah seper ini. Bicara pekerjaan, apapun itu, sudah pas bukan hal yang mudah, lebih banyak dak enaknya kembang enaknya. Dntuk apa perusahaan merekrut pegawai, apa hanya untuk enak'enakan" Aentu dak. Aentunya untuk menangani hal'hal yang dak enak atau sulit. Betul. !da orang'orang yang lebih suka melihat kesulitan sebagai tantangan dibandingkan beban, sehingga mereka bisa melakukannya dengan sangat baik dan tanpa beban yang berlebihan. Aetapi ada wilayah dimana para internal auditor sering dak berkuk menghadapinya. Bahkan para ekseku(pun saya yakin juga dak mudah menyikapinya. Masalah apa itu" &onJik kepenngan. &onJik kepenngan antar departemen atau diisi atau indiidu, adalah pemandangan sehari'hari di dalam perusahaan. Saya yakin para internal auditor tahu bagaimana cara menempatkan diri yang baikPinnya dak boleh terlibat konJik kepenngan apapun di dalam perusahaan selain tujuan utama perusahaan.
Bagaimana jika itu adalah konJik kepenngan antara perusahaan dengan pihak luar" #alam banyak kasus, menejemen *termasuk ekseku(3board o( director tentunya+, dengan sengaja melakukan kedakpatuhan dalam menjalankan kewajibannya dengan pihak luar *mengakali pemegang sahamP melalui modikasi laporan keuangan, pajak, bea cukai, bank, dan pihak eksternal lainnya+. Mungkinkah internal auditor mampu mengatakan jangan; atau dak;" #i satu sisi mereka tahu itu pelanggaranP aspek pro(esionalisme mereka menuntut supaya itu dicegah, di sisi lainnya mereka juga harus berpikir realissPbagimanapun juga mereka dibayar oleh manajemen perusahaan, mereka bertanggung jawab kepada audit commiGee yang nota benanya adalah manajemen perusahaan.
Bagaimana internal auditor menghadapi konJik seper itu" Bagaimana seharusnya bersikap" Saya akan bahas di lanjutan seri internal auditor ini. #i tulisan berikutnyaPsebagai lanjutan dari seri ini saya akan membahas mengenai orporate Loernance;, menurut ersi seorang mantan pegawai accounng abal'abal. Aerkait dengan hal yang sama saya juga akan membahas mengenai- hubungan internal auditor dengan e9ternal auditor, termasuk kantor akuntan publik *&!+ yang seharusnya hanya menyediakan jasa independent audit tetapi belakangan menjadi makin rakus dengan menyediakan jasa internal audit outsourching;. Dntuk sementara selamat berakhir pekan.
Kesimpulan )nilah enaknya menjadi
seorang
!uditor
)nternal yaitu Laji ?elae
Besar,
ower
*$ewenang3engaruh+ besar, banyak pengetahuan, Mengawasi $ilayah Oang Begitu 2uas, Aekanan Mental dan @isik Oang Ainggi. Sehingga gaji yang diperoleh oleh !uditor )nternal rela( nggi.
Sumber - hp!""jurnalakuntansikeuangan.com"#$%#"$&"apasejanyaungsisertaperananinternal auditorsehinggagajinyabesar"
PERS0ARATAN MEN+ADI AUDITR INTERNAL Latar Belakang
)ntuk diterima sebagai pega-ai apapun dalam suatu pekerjaan,harus ada syarat%syarat tertentu yang harus dipenuhi. 1ika tidak memenuhi syarat yang sudah ditentukan maka peluang untuk diterima sebagai karya-anpega-ai kemungkinan kecil. 6enjadi seorang auditor bukanlah menjadi suatu hal yang mudah. 6enjadi seorang auditor selain yang ahli dibidang akuntansi tapi harus mempunyai integritas yang tinggi. Reading Report ini menjelaskan bagaimana sih untuk menjadi auditorauditor Internal? 'pa sih syarat%syarat nya? Pe"'ahasan
*enilaian yang baik adalah yang dilakukan secara obyekti oleh orang yang ahli kompeten" dan cermat due care" dalam melaksanakan tugasnya. )ntuk menjamin obyekti7itas penilaian, pelaku audit auditor" baik secara pribadi maupun institusi harus independen terhadap pihak yang diaudit auditi", dan untuk menjamin kompetensinya, seorang auditor harus memiliki keahlian dibidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidangyang diauditnya. Sedangkan kecermatan dalam melaksanakan tugas ditunjukkan oleh perencanaan yang baik, pelaksanaan kegiatan sesuai standar dan kode etik, super7isi yang diselenggarakan secara akti terhadap tenaga yang digunakan dalam penugasan, dan sebagainya. !. K&"3etensi
/ompeten artinya auditor harus memiliki keahlian di bidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidang yang diauditnya# a" /ompetensi seorang auditor dibidang auditing ditunjukkan oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya. 5ari sisi pendidikan, idealnya seorang auditor memiliki latar belakang pendidikan pendidikan ormal atau pendidikan dan latihan sertiikasi" dibidang auditing. Sedangkan pengalaman,
laAimnya ditunjukkan oleh lamanya yang bersangkutan berkarir di bidang audit atau intensitassering dan ber7ariasinya melakukan audit. 1ika auditor menugaskan orang yang kurangbelum berpengalaman, maka orang tersebut harus disuper7isi dibimbing" oleh seniornya yang berpengalaman. b" /ompetensi auditor mengenai bidang yang diauditnya juga ditunjukkan oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya. 'uditor yang mengaudit laporan keuangan harus memiliki latar belakang pendidikan dan memahami dengan baik proses penyusunan laporan keuangan dan standar akuntansi yang berlaku. 5emikian pula dengan auditor yang melakukan audit operasional dan ketaatan, dia harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kegiatan operasional yang diauditnya, baik cara melaksanakannya, maupun kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian. 1ika auditor kurang mampu atau tidak memiliki kemampuan tersebut, maka dia auditor" -ajib menggunakan tenaga ahli yang sesuai. *. Inde3endensi
Independen artinya bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen yang bertanggung ja-ab atas penyusunan laporan maupun terhadap para penggunalaporan tersebut. 3al ini dimaksudkan agar auditor tersebut bebas dari pengaruh subyektiitas para pihak yang tekait, sehingga pelaksanaan danhasil auditnya dapat diselenggarakan secara obyekti.Independensi yang dimaksud meliputi independensi dalam kenyataan infact " dan dalam penampilan in appearance". Independensi dalam kenyataan lebih cenderung ditunjukkan oleh sikap mental
yang tidak terpengaruh olehpihak manapun. Sedangkan independensi dalam penampilan ditunjukkanoleh keadaan tampak luar yang dapat mempengaruhi pendapat orang lainterhadap independensi auditor.Contoh penampilan yang dapat mempengaruhi pendapat orang terhadap independensi auditor, apabila dia auditor" sering tampak makan%makan ataubelanja bersama% sama dengan dan dibayari oleh auditinya. alaupun padahakekatnya in fact " auditor tetap
memelihara independensinya, kedekatan
dalam
penampilan
itu
dapat
merusak
citra
independensinya dimata publik.Independensi tidak hanya dari sisi kelembagaan. Tetapi juga dari sisi pekerjaan. 6isalnya suatu /antor 'kuntan *ublik menjadi konsultan pada suatu perusahaan atau membantu perusahaan menyusunkan laporan keuangannya. Terhadap perusahaan tersebut, /antor 'kuntan *ublik yang bersangkutan tidak boleh memberikan jasa audit. 5. Ke(er"atan dala" "elaksanakan tugas.
5alam melaksanakan tugasnya, auditor harus menggunakan keahliannya dengan cermat due professional care", direncanakan dengan baik, meng%gunakan pendekatan yang sesuai, serta memberikan pendapat berdasarkanbukti yang cukup dan ditelaah secara mendalam.5i samping itu, institusi audit harus melakukan pengendalian mutu yang memadai# organisasinya ditata dengan baik, terhadap S56 yang digunakan dilakukan pembinaan, diikut sertakan dalam pendididkan dan pelatihan yang berkesinambungan, pelaksanaan kegiatannya disuper7isi denganbaik, dan hasil pekerjaannya dire7ie- secara memadai. /ecermatan merupakan hal yang mutlak harus diterapkan auditor dalam pelaksanaan tugasnya. /arena hasil audit yang dilakukan akan berpengaruh pada sikap orang yang akan menyandarkan keputusannya pada hasil audityang dilakukannya. 4leh karena itu, auditor harus mempertimbangkan bah-a suatu saat dia harus mempertanggung ja-abkan hasil auditnya,termasuk apabila dia tidak dapat menemukan kesalahan yang sebenarnya telah terjadi dalam laporan yang diauditnya, namun tidak berhasil meng%ungkapkannya. Kesi"3ulan
Secara umum audit dapat diartikan sebagai akti7itas pengumpulan dan pengujian data, yang dilakukan oleh pihak yang kompeten dan independen,dalam rangka menentukan kesesuaian inormasi yang diaudit dengan standarkriteria yang telah ditetapkan, untuk disampaikan kepada
para pihak yang berkepentingan. /egiatan audit tersebut dapat dilakukan oleh auditor eksternaldan internal. 'udit internal sektor publik adalah audit yang dilakukan auditor internal organisasilembaga yang bergerak di bidang penyediaan barang dan jasa publik public goods and services". Sebenarnya peran auditor internal tidak hanya semata%mata sebagai auditor, untuk
meningkatkan nilai tambah keberadaannya, auditor internal dapat pula berperan sebagai konsultan bagi auditinya. +amun peran tersebut tidak boleh mengurangi independensinya terhadap auditinya tersebut. )ntuk mendapat hasil audit yang baik maka orang yang menjadi auditor internal harus memenuhi berbagai persyaratan, yaitu memiliki kompetensi memiliki keahlian di bidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidang yang diauditnya", independen terhadap auditi, baik dalam kenyataan in fact " dan dalam penampilan in appearance", serta cermat dalam melaksanakan tugasnya. Sumber : hGp-33thomsonsilanus.blogspot.co.id34:1631:3persyaratan'menjadi'auditor'internal.html
AUDITOR /A28A2 9)2ARIARI #)5A1A6A2 $#ATA2;A%<<<
!da beberapa hal yang dapat membuat saya dak senang. Salah satunya adalah kalau ada orang atau pihak tertentu yang mengatakan kepada saya sebagai berikut - &alau anda jadi auditor, jangan mencari'cari kesalahan. ernyataan ini pertama kali saya dengar keka untuk pertama kalinya saya mendapat penugasan audit ke suatu instansi pemerintah. Saat itu sebagai auditor junior, saya bersikap posi( saja. Mungkin orang itu pernah mempunyai pengalaman buruk terhadap para auditor. =amun perkataan itu saya catat di dalam ha agar saya dak melakukan hal yang seper itu. &emudian, saya mendengar kembali hal itu, keka saya melamar posisi sebagai auditor internal di perusahaan swasta yang besar dan terkenal. #alam suatu wawancara, sta( # perusahaan itu mengatakan ()alau nan diterima jadi auditor, jangan caricari kesalahan ya* . Saya hanya tertawa dalam ha dan berkata,; Apa mba punya pengalaman buruk dengan para auditor ;. (+idak*, jawab sta( # itu. Saya cecar lagi *loh yang diwawancarai siapa ya..hehehe+, ()alau begitu mengapa mba mengatakan hal demikian* . Cawab Sta( # itu lagi, (anyak teman yang mengatakan demikian* . 2alu saya katakan bahwa kalau itu dak benar. Bagaimana mungkin seorang auditor mencari'cari kesalahan. Oang jelas' jelas benar'benar salah saja *didukung (akta dan buk dokumen+ para pelaku (raud langsung membela diri, bagaimana kalau kesalahan yang dicari'cari. Aentu mereka marah dan bisa menuntut para auditor telah menyebarkan tnah. !uditor bukan polisi yang punya senjata dan kewenangan untuk menahan dan
menyidik. ernyataan auditor jangan mencari kesalahan kembali saya baca di &ompas, baru'baru ini. $alau dalam bahasa yang lain namun innya sama. &ali ini pernyataan itu dikeluarkan oleh )rjen #epkeu,
Aerus terang saja, saya kecewa terhadap pernyataan )rjen #epkeu ini yang juga sekaligus senior saya di kampus dan dulu di instansi keka saya masih menjadi auditor. Cujur saja saya katakan, selama saya menjadi auditor dak pernah saya berlomba'lomba menemukan penyimpangan. Selama ini begitu banyak penyimpangan yang terjadi di seluruh instansi pemerintah dan BDM=3BDM# sudah terang berderang; dak ditutup'tutupi. Bahkan hampir lebih dari R: temuan penyimpangan yang saya jumpai dak membutuhkan lebih dari 4: kepintaran saya. *Sombong dikit ah+. 2ebih susah mengerjakan soal'soal ujian AataBuku dan
4leh : 1ohanes ardy Sitinjak
!agaimana mendeteksi kebohongan 7 Teknik mendeteksi suatu kebohongan dalam suatu -a-ancara atau inter7ie- harus dikuasai oleh para polisi, jaksa, raud e$aminer atau auditor sehubungan dengan tugas yang diemban. 3al ini bisa juga dikuasai oleh orang%orang yang tidak mempunyai proesi seperti di atas seperti manager, pemilik perusahaan atau orang biasa. Ini berguna untuk mencegah diri mereka menjadi korban penipuan atau kebohongan lainnya. +amun, hendaknya ini digunakan secara bijaksana, karena tidak semuanya bisa tahan mengetahui seseorang, misalnya mengetahui suami atau istri mereka berbohong.
Tanda7tanda ke'&h&ngan
B&d Language &2 Lies8
D Eerakan tubuh secara keseluruhan kaku, canggung dan ekpresi -ajah keliatan lebih tegang dari biasanya. D Seseorang yang berbohong kepada anda selama pembicaraan dengan anda selalu berusaha menghindari kontak mata langsung. /alau pun terjadi kontak mata, hanya sebentar saja. D Tangan sering menggaruk%garuk -ajah, hidung, kepala dan leher. E"&ti&nal -estures 9 :&ntradi(ti&n
D Eerakan tubuh untuk merespons emosi telihat gugup. D (icara terbata%bata dan pelan.. D 1a-aban terlihat tidak pas dengan e$presi -ajah dan tubuh. D 0kpresi -ajah terbatas pada gerakan mulut saja. Intera(ti&ns and Rea(ti&ns
D Seseorang yang bersalah akan membela diri. Sebalik, orang yang jujur sering kata%katanya menyerang atau menyudutkan orang lain. D Seseorang yang berbohong tidak senang berlama%lama berhadapan dengan orang yang menanyaimenginterogasinya. (iasanya mereka akan mengeser kepala dan tubuhnya menjauhi sipenanya. D Seseorang yang berbohong secara tidak sadar menempatkan benda antara dia dan kita. (ila ia seorang perokok maka ia akan menghisap rokoknya berbeda dari normal. 6ungkin terburu%buru, tangan gemetar atau terlihat tenang dengan isapan rokok yang dalam dan hembusan panjang. 1er'al :&nte;t and :&ntent
D Seseorang yang berbohong yang terlihat hati%hati sehingga ia selalu mengulangi pertanyaan anda sebelum menja-abnya. Contoh : 5i mana anda malam itu? Sebenarya bisa dija-ab langsung tetapi seorang yang berbohong cenderung mengatakan, “ 6alam itu saya ada diF.” D Seorang yang berbohong mungkin akan menja-ab pertanyaan dengan pertanyaan? 6isalnya surat ini mengapa hanya anda sendiri yang tandatangan? 5ija-ab : apakah salah jika saya sendiri yang tandatangan? D Seseorang yang berbohong mungkin banyak bicara tetapi bukan hal yang penting dan sesuai pokok pembicaraan. 6ereka tidak suka ada keheningan antara mereka dan kita. D Seseorang yang berbohong mungkin berbicara datar%datar saja. Tidak ada tekanan pada kata% kata yang seharusnya diucapkan dengan khusus.
ther signs &2 a lie8 D 1ika anda percaya seseorang berbohong kepada anda, ubah pokok pembicaraan cepat. *erhatikan -ajah orang itu akan berubah dari kakutegang menjadi tenangrela$ dan terlihat dari intonasi kata%kata yang berbeda dari sebelummya. (erbeda dengan orang yang berbohong senang dengan pergantiaan pokok pembicaraan dengan tiba%tiba, orang yang tidak berbohong akan heran mengapa pokok pembicaraan berubah. 'pabila orang yang jujur ini belum merasa selesai dengan pokok pembicaraan sebelumnya, ia akan mencoba balik kembali ke pokok pembicaraan semula. D 4rang yang berbohong menceritakan humor atau mengucapakan makian untuk menghindari pokok pembicaraan.
Penutu3 8
Semua hal diatas hanyalah alat bantu, kesimpulan akhir apakah seseorang berkata bohong atau memberikan inormasi tidak benar harus dicrosscheck dengan akta di lapangan dan teknik audit lainnya. Sumber : 3o- to 5etect &ies ---. blialoo.com"
"rosedur, Teknik dan !ukti Audit By masimamcom 7-4: !M =o comments #alam pelaksanaan audit, auditornharus melakukan pengumpulan buk. Drutan langkah yang ditempuh oleh auditor dalam rangka memperoleh buk disebut prosedur audit.
!rens terjemahan $ibowo *4::6-464+ mendenisikan bahwa prosedur audit *audit procedure+ adalah metode atau teknik yang digunakan auditor untuk memperoleh dan menilai suatu buk.;
Sedangkan, jenis'jenis prosedur audit yang dipergunakan dalam pemeriksaan diantaranya-
1. Inspectng, melipu pemeriksaan atau penelian secara cermat atas dokumen dan catatan secara detail. Cuga melipu pemeriksaan sik atas aka berwujud untuk memperoleh pengetahuan langsung mengenai eksistensi dan kondisi *menilai physical evidence+.
4. Confrming, suatu bentuk pengajuan pertanyaan yang memungkinkan auditor memperoleh in(ormasi secara langsung dari sumbernya yang independen. rosedur audit ini menghasilkan con7rmaon evidence.
. Inquiring, suatu bentuk pengajuan pertanyaan lisan atau tertulis kepada pihak internal *manajemen+ atau eksternal *pengacara+ perusahaan. rosedur audit ini menghasilkan oral evidence atau rien representaon.
6. Countng, teknik pemeriksaan dengan melakukan penghitungan kembali atas aka berwujud, misalnya penghitungan kas atau persediaan. rosedur audit ini digunakan untuk menilai physical evidence.
5. Observing, yaitu cara memeriksa dengan mengama langsung suatu akitas dimana subjek pemeriksaannya melipu personel, prosedur, dan proses. rosedur audit ini memungkinkan auditor memperoleh pengetahuan langsung atas aka dalam bentuk physical evidence.
7. Tracing, teknik pemeriksaan dengan cara menelusuri proses suatu kegiatan untuk menentukan apakah transaksi telah dicatat dengan benar. !rah pengujian dari dokumen ke catatan. rosedur audit ini berhubungan dengan documentary eidence, untuk mendeteksi completeness.
8. Vouching, teknik pemeriksaan dengan menginspeksi dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan untuk menentukan aliditas dan kecermatan pencatatan. !rah pengujian dari catatan ke dokumen. rosedur audit ini untuk mendeteksi e8istence.
T. Reperorming, teknik pemeriksaan dengan cara mengulang kembali penghitungan dan rekonsiliasi yang telah dibuat oleh klien, misalnya menghitung kembali penjumlahan dan perkalian. rosedur audit ini menghasilkan mathemacal evidence.
R. Analtcal proce!ures, studi dan perbandingan hubungan antara data melipu penggunaan rao, analisa, perbandingan, dan strategi regresi. rosedur audit ini menghasilkan analycal evidence.
1:. Compu"er Assis"e! Au!i" Techniques, penggunaan program soUware untuk membantu auditor dalam melaksanakan prosedur'prosedur audit tertentu bagi klien yang akuntansinya telah computerized.
Buk! audit adalah semua media atau simpulan in(ormasi yang digunakan oleh auditor untuk mendukung argumentasi, pendapat atau simpulan dan rekomendasinya dalam meyakinkan ngkat kesesuaian antara kondisi dan criteria.
!da penulis yang menyatakan bahwa syarat'syarat buk audit ada yaitu
?elean *?>+
&ompeten *&E+
ukup *D+
Aetapi ada juga yang menyatakan 6 karena ditambah dengan
Material *M!+
Cika digabungkan, kita nggal mengingat 06K7C8MA, penjelasannya adalah sebagai berikut-
0elean
Buk yang relean maksudnya adalah buk yang secara logis mempunyai hubungan dengan permasalahannya. Buk yang dak ada kaitannya dengan permasalahan *kondisi+ tentu dak ada gunanya karena dak dapat dipakai guna mendukung argumentasi, pendapat atau simpulan dan rekomendasi dari auditor. ?eleansi buk dapat dilihat dari seap in(ormasi. Aiap in(ormasi sekecil apapun harus relean dengan permasalahannya.
Kompeten
&ompeten atau daknya buk dipengaruhi oleh sumber buk, cara mendapatkan buk dan kelengkapan persyaratan yuridis buk tersebut. #ilihat dari sumbernya, buk tentang kepegawaian yang didapat dari bagian kepegawaian lebih kompeten disbanding dengan buk yang didapat dari pihak lain.buk yang jelas sumbernya lebih kompeten daripada buk yang didapat dari sumber yang dak jelas sumbernya.
Cukup
Buk yang cukup berkaitan dengan jumlah3kuantas dan3atau nilai keseluurhan buk. Buk yang cukup berar dapat mewakili3menggambarkan keseluruhan keadaan3kondisi yang dipermaslaahkan.
Material
Buk yang material adalah buk yang mempunyai nilai yang cukup berar dan penng bagi pencapaian tujuan organisasi. Mempunyai ar tersebut harus dinjau baik dari kuantas maupun kualitas.
Sedangkan !rens terjemahan $ibowo *4::6-464+ mendenisikan buk audit sebagai berikut- Buk audit adalah seap in(ormasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah in(ormasi *asersi+ yang diaudit disajikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.;
9enis(/enis buk! audit dikelompokkan menjadi 4 bagian-
a Buk! pendukung laporan keuangan
0ournal, ledger, subledger9
edoman akuntansiV dan
2emorandum, orksheets, rekonsiliasi.
b Buk! penguat #'orrobora!ng eiden'e$
#okumen'dokumen seper (aktur, cek, dan kontrak
&onrmasi dan pernyataan tertulis lainnya
)n(ormasi yang diperoleh melalui inKuiry, obseraon, inspecon.;
#aUar ustaka
!rens, !lin !.,et al, 4::6, Audi!ng dan Pelayanan :eri;kasi Pendekatan Terpadu , Aerjemahan oleh m #ejacarta, >disi &esembilan, Cilid 1 dan 4, Cakarta, )ndeks.
5uka Duka 9enjadi 5eorang Auditor777 Banyak orang melihat bahwa menjadi orang audit itu adalah pekerjaan yang menyenangkan karena bisa bepergian keluar kota dan mengetahui banyak sekali daerah4 di luar kota. namun ada juga yang dak suka pekerjaan audit karena sangat beresiko nggi apalagi menyangkut dengan keselematan nyawa diri sendiri. jadi bagaimanakah suka duka nya seorang audit" Suka #uka apabila menjadi seorang audit. ' Berpergian keluar daerah Bagi orang yang senang trael atau berpetualang keluar kota mungkin pekerjaan audit adalah hal yang ditunggu apalagi apabila orang tersebut pernah bermimpi untuk mengelilingi indonesia atau dunia, audit adalah salah satu cara untuk mewujudkan impian mereka, kesenangan untuk mengenal daerah ' daerah di indonesia atau didunia tanpa mengeluarkan duit sendiri adalah hal yang paling dimina oleh seorang yang suka dengan traelling, kita bisa mencoba kuliner disuatu daerah, adat di suatu daerah, ataupun tempat wisata di suatu daerah, mempelajari bahasa daerah orang lain adalah kesempatan kesempatan yang sangat berharga dan sangat ditunggu oleh orang yang senang dengan traeling. Bagi (resh graduaon hal ini sangat dicari karena ada suatu kebanggaan apabila kantor mereka menyuruh orang tersebut untuk melakukan tugas luar kota. namun lama kelamaan kesenangan tersebut akan hilang apabila orang tersebut telah berulang kali bepergian ke tempat yang sama atau ada pengalaman yang dak mengenakkan yang terjadi pada orang tersebut di daerah tersebut atau biasanya seseorang yang telah mempunyai keluarga keluarga apabila ditugaskan keluar kota untuk bebe rapa waktu adalah hal yang dak mengenakkan. namun untuk orang yang masih single hal itu adalah tantangan tersendiri. Araelling Araelling ke beberapa daerah membuat kita bangga sehingga apabila ada orang baru yang kita kenal yang berasal daerah yang pernah kita kunjungi adalah hal yang bisa memulai pembicaraan terhadap orang tersebut. atau apabila ada sesuatu yang terjadi dengan daerah yang pernah kita kunjungi di teleisi adalah hal yang menarik karena kita mengetahui suasana didaerah tersebut. =amun ada hal yang kurang baik apabila kita dak tahan godaan di luar kota, contohnya contohnya sering terjadi perselingkuhan diluar kota atau pun kebanyakan mencicipi hal yang dak baik diluar kota sehingga terkadang hal itu juga sering menjadi momok bagi auditor. auditor. perjalanan yang jauh ke suatu daerah bisa menjadi hal yang paling melelahkan atau pun membahayakan apabila kita datang ke daerah yang masih rawan perampok ataupun kecelakan, namun itu adalah resiko dari pekerjaan sebagai auditor. ' mengenai pekerjaan audit suka duka dalam pekerjaan audit juga cukup menarik untuk disimak dan banyak sekali hal'hal yang luar biasa apabila kita lihat dari semua aspek seper1. apabila kita sedang mendalami kasus berat dalam audit kita sering sekali harus melakukan inesgasi kepada auditee yang membutuhkan keahlian bicara ataupun kemampuan kita yang terkadang bisa membahayakan nyawa kita sendiri.. 4. apabila kita memiliki patner dalam bekerja sering sekali terjadi perdebatan yang dapat membuat selisih paham antara sesama audit.
. apabila temuan kita dak dianggap atau dikatakan material oleh atasan padahal menurut kita itu sangat material sehingga itu menuntut sikap sabar dan legowo untuk menghadapinya. 6. apabila kita dihadapkan dengan sikap pro(esionalisme kita dimana kita disuap dengan berbagai cara baik dari wanita, uang dan barang4 yang lain. 5. apabila kita dihadapkan dengan ancaman dari auditee ataupun seseorang yang menekan mental kita sehingga kita merasakan ketegangan yang luar biasa. 7. runitas yang terus menerus akan menimbulkan kejenuhan. 8. kebuntuan dalam temuan. T. Berhadapan dengan !uditee yang dak kopera( R. Schedule padat sehingga memerlukan lembur sampai pagi. 1:. Serice auditee yang luar biasa sehingga terkadang ada rasa iba terhadap temuan. 11. bertemu dengan saudara seiman namun dia melakukan kecurangan. 14. inesgasi yang melelahkan. 16. proses audit yang terlewatkan. dan lain'lain. Mungkin beberapa orang yang memiliki pengalaman audit merasakan hal yang sama atau mungkin ada yang berbeda namun saya rasa semua hampir merasakan sama seper yang diatas. namun pekerjaan adalah pekerjaan yang penng pekerjaan itu disenangi dan disyukuri itu akan membawa kita lebih semangat untuk bekerja. Salam auditor, salomo
)=A>?=!2 !D#)A
AUDIT INTERNAL !.
*engertian 'udit Internal
6enurut Sukrisno 'goes 2<
Tujuan 'udit Internal 6enuru 6enurutt 3iro 3iro Tu Tugim giman an 2<
c"
6emastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungja-abkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan. d" 6emastikan bah-a pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya. e" 6enilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen. " 6enyarankan perbaikan%perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan eisiensi dan eektiitas. ;.
>ungsi dan uang &ingkup 'udit Internal >ungsi audit internal adalah sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai eisien dan keeektian pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan, kemudian memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindak selanjutnya. 6enurut /onsersium 4rganisasi *roesi 'udit Internal 2<
B.
e-enang dan Tanggung 1a-ab 'uditor Internal 6enurut 3udri Chandry 2<
program audit internal, mengarahkan personel, dan akti7itas%akti7itas departemen audit internal juga menyiapkan rencana tahunan untuk pemeriksaan semua unit perusahaan dan menyajikan program yang telah dibuat untuk persetujuan. Secara garis besar dan tanggungja-ab seorang auditor internal di dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut: !. 6emberikan inormasi dan saran%saran kepada manajemen atas kelemahan%kelemahan yang ditemukannya. 2. 6engkoordinasikan akti7itas%akti7itas yang ada dalam perusahaan untuk mencapai tujuan audit dan tujuan organisasi atau perusahaan.
K.
a" b" c" d"
J.
a"
/edudukan dan *eran 'uditor Internal /edudukan auditor internal dalam struktur organisasi sangat mempengaruhi keberhasilannya menjalankan tugas, sehingga dengan kedudukan tersebut memungkinkan auditor internal dapat melaksanakan ungsinya dengan baik serta dapat bekerja dengan lu-es dalam arti independen dan objekti. Struktur organisasi penetapan bagian auditor internal secara jelas disertai dengan job description yang jelas akan memba-a dampak yang positi dalam proses komunikasi antara auditor internal dengan pihak pemilik perusahaan atau manajer. +amun sebaliknya, penempatan yang tidak jelas akan menghambat jalannya arus pelaporan dari auditor internal karena itu perlu ditentukan secara tegas kedudukan auditor internal ini. 6enurut Sukrisno 'goes 2<
b"
'udit (erorientasi 6anajemen, penelaahan atas semua akti7itas sesuai dengan perspekti manajer atau konsultan manajemen. 'udit berorientasi manajemen dibedakan dari jenis%jenis lainnya berdasarkan cara pandangnya, bukan dari segi prosedur audit. 'udit berorientasi manajemen memokuskan diri pada membantu organisasi mencapai tujuannya. 3asil yang signiikan adalah membantu manajer mengelola perusahaan dengan lebih baik dan untuk membuat manajer, bukan auditor, kelihatan baik. 'udit berorientasi manajemen jangan disamakan dengan “audit manajemen”, yang merupakan audit atas manajer itu sendiri. 'uditor proessional menghindari implikasi seperti ini karena penilai sejati atas manajer adalah atasan mereka sendiri. c" 'udit *artisipati, proses yang melibatkan bantuan klien dalam mengumpulkan data, menge7aluasi operasi, dan mengoreksi masalah. 1adi audit ini merupakan kemitraan untuk menyelesaikan masalah, sehingga terkadang disebut audit kemitraan. d" 'udit *rogram, penelaahan atas seluruh program, baik perusahaan publik maupun pri7at, untuk menentukan apakah manaat yang diinginkan telah tercapai. *rogram dalam istilah ini berarti serangkaian rencana dan prosedur untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan. Istilah tersebut berbeda dari penelaahan atas akti7itas secara terus%menerus dalam sebuah perusahaan. L.
a"
b" c"
a" b" c" d" e" " g"
*rogram 'udit Internal *rogram audit internal merupakan perencanaan prosedur dan teknik%teknik pemeriksaan yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan pemeriksaan secara eisien dan eekti. Selain itu berungsi sebagai alat perencanaan yang juga penting untuk mengatur pembagian kerja. 6emonitor jalannya kegiatan pemeriksaan. 6enelaah pekerjaan yang telah dilakukan. 6enurut 6ulyadi 2<<2:!
2. Sering menimbulkan hambatan untuk berpikiran kreati dan membangun. ;. /egiatan audit menjadi monoton
H.
a" b" c" d"
*elaksanaan 'udit Internal *elaksanaan audit menurut /onsersium 4rganisasi *roesi 'udit Internal 2<ollo-ing up” /erja 'udit harus mencakup perencanaan audit, memeriksa dan menge7aluasi kinerja inormasi kerja audit harus mencakup !. *erencanaan audit 2. 6enguji dan menge7aluasi inormasi ;. 6engkomunikasikan hasil B. 6enindaklanjuti
a" b" c" d" a"
!"
2" ;"
Sama halnya yang diungkapkan (oynton et al, menurut 3iro Tugiman 2<
B" *emberitahuan kepada para pihak yang dipandang perlu. K" 6elaksanakan sur7ey untuk mengenali kegiatan yang diperlukan, risiko%risiko dan penga-asan% penga-asan. J" *enulisan program audit. L" 6enentukan bagaimana, kapan dan kepada siapa hasil%hasil audit akan disampaikan. H" 6emperoleh persetujuan bagi rencana kerja audit. b"
!" 2" ;" B" K" c"
!" 2" ;" B" K" J" L" d"
*engujian dan *enge7aluasian Inormasi *ada tahap ini audit intern haruslah mengumpulkan, menganalisa, menginterprestasi dan membuktikan kebenaran inormasi untuk mendukung hasil audit. 6enurut 3iro Tugiman 2<
G.
&aporan 'udit Internal 3asil akhir dari pelaksanaan audit internal dituangkan dalam suatu bentuk laporan tertulis melalui proses penyusunan yang baik dan teratur. &aporan ini merupakan suatu alat penting untuk menyampaikan pertanggungja-aban kepada manajemen. 6enurut ''. 'rens, .1. 0lder, 6.S. (easley 2<
Tujuan dan Ruang 1ingkup Audit Internal By masimamcom -17 !M =o comments
Sebagai seorang !uditor, kita harus mengetahui Aujuan dan ?uang 2ingkup !udit )nternal. Berikut ini Beberapa sumber yang menjelaskan Aujuan dan ?uang 2ingkup !uditor ) nternal. Sebagai berikut.
Menurut
Menurut SawyerIs *4::R-1:+ 0uang lingkup audit internal adalah sebagai berikut!udit internal adalah sebuah penilaian yang sistemas dan objek( yang dilakukan auditor internal terhadap terhadap operasi operasi dan kontrol kontrol yang berbeda'bed berbeda'beda a dalam organisasi organisasi untuk untuk menentukan menentukan apakah *1+ in(ormasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkanV *4+ risiko yang dihadapi perusahaan telah diidenkasi dan diminimalisasiV *+ peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuV *6+ kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhiV *5+ sumber daya telah digunakan secara esien dan ekonomisV dan *7+ tujuan organisasi telah dicapai secara e(ek('semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggungjawabnya secara e(ek(.; Menurut
a# $%inancial Au!itng
&egiatan ini antara lain mencakup pengecekan atas kecermatan dan kebenaran segala data keuangan, mencegah terjadinya kesalahanatau kecurangan dan menjaga kekayaan perusahaan.
b# Operatonal Au!itng
&egiatan pemeriksaan ini lebih ditujukan pada operasional untuk dapat memberikan rekomendasi yang berupa perbaikan dalam cara kerja, sistem pengendalian dan sebagainya.;
?uang lingkup audit internal tersebut haruslah dilaksanakan dengan sebaik'baiknya guna membantu pihak manajemen dalam mengawasi dan mengealuasi berjalannya roda suatu organisasi.
ungsi dan Tanggung /a&ab Audit Internal By masimamcom 8-54 !M =o comments Aerdapat erdapat beberapa beberapa pendapat pendapat yang menjelaskan menjelaskan mengenai mengenai fungsi dan tanggung/a2ab audit internal . Menurut &onsersium Erganisasi ro(esi !udit )nternal *4::6-11+ (ungsi audit internal adalah sebagai berikutenanggungjawab (ungsi audit internal harus mengelola (ungsi audit internal secara e(ek( dan esien untuk memaskan bahwa kegiatan (ungsi tersebut memberikan nilai tambah bagi organisasi.;
5ungsi audit internal menurut
rencana tahunan untuk pemeriksaan semua unit perusahaan dan menyajikan program yang telah dibuat untuk persetujuan, 4. !uding !uding superior superior bertanggung bertanggung jawab jawab membantu membantu direktur direktur audit intern intern dalam dalam mengembangk mengembangkan an program audit tahunan dan membantu dalam mengkoordinasi usaha auding dengan akuntan publik agar memberikan cakupan audit yang sesuai tanpa duplikasi, . Senior auding auding bertangg bertanggung ung jawab jawab menerima menerima program program audit dan intruks intruksii untuk area area audit yang yang ditugaskan dari auding superisor, memimpin staf auditor dalam pekerjaan lapangan audit, 6. Staf audit audit bertanggung bertanggung jawab jawab dalam melaksa melaksanak nakan an tugas audit audit pada suatu suatu lokasi lokasi audit. audit.
#ode )tik Audit Internal By masimamcom 8-56 !M =o comments
)lustrasi #enisi dari eka itu sendiri menurut !.!rens, et al. *4::T-RT+ yang dialih bahasakan oleh ka *ethics * ethics++ secara garis besar dapat diarkan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral. Bagi pro(esi audit internal, kode ek merupakan hal yang sangat penng dan diperlukan dalam pelaksanaan tugas pro(essional terutama yang menyangkut manajemen risiko, pengendalian dan proses tatakelola. Menurut Instute o Internal Auditors *))!+ dan dikup oleh Moh.$ahyudin Warkasyi *4::T-45+ bahwa ada dua komponen penng dalam kode ek audinternal, diantaranya diantaranya yaitu 1.rinsip'prinsip yang relean dengan pro(esi maupun prakk audit internal. 4. :ule o conduct yang yang mengatur norma perilaku yang diharapkan dari auditor internal. !dapun penjelasan dari kedua komponen penng dalam kode ek audit internal tersebut yaitu -
a -ntegritas)ntegritas dari auditor internal menimbulkan kepercayaan dan memberikan basis untuk mempercayai keputusannya. b 7b/ek!f !uditor internal membuat penilaian yang berimbang atas hal'hal yang relean dan dak terpengaruh kepenngan pribadi atau pihak lain dalam pengambilan keputusan. ' Con;den!al!uditor internal harusmenghargai nilai'nilai dan pemikiran atas in(ormasi yang mereka terima dan dak menyebarkan tanpa i/in kecuali ada kewajiban pro(esional. d Kompetensi!uditor internal menerapkan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan jasa audit internal.
5tandar "ro3esi Audit Internal $5"AI% =* 5tandar Atribut By masimamcom 7-5: !M =o comments
Standar profesi audit internal #SPA-$ diterbitkan oleh &onsorsium Erganisasi ro(esi !udit )nternal membagi standar audit menjadi dua kelompok besar yaitu Standar !tribut dan Standar &inerja. Berikut ini uraian lengkap standar pro(esi audit internal *S!)+ yang dikup dari buku pusdiklat bpkp yang disusun oleh Caa(ar *4::T-TR'1:+-
Standar Atribut
Standar ro(esi !udit )nternal *S!)+ X1 Standar !tribut
a Tu/uan& Ke2enangan& dan Tanggung /a2ab Aujuan, kewenangan, dan tanggung jawab (ungsi audit internal harus dinyatakan secara (ormal dalam harter !udit )nternal, konsisten dengan Standar ro(esi !udit )nternal *S!)+, dan mendapat persetujuan dari impinan dan #ewan engawas Erganisasi.
b -ndependensi dan 7b/ek!itas
@ungsi audit internal harus independen, dan auditor internal harus objek( dalam melaksanakan pekerjaannya. 1. )ndependensi Erganisasi, @ungsi audit internal harus ditempatkan pada posisi yang memungkinkan (ungsi tersebut memenuhi tanggung jawabnya. )ndependensi akan meningkat jika (ungsi audit internal memiliki akses komunikasi yang memadai terhadap impinan dan #ewan engawas Erganisasi. 4. Ebjekitas !uditor )nternal, !uditor internal harus memiliki sikap mental yang objek(, dak memihak dan menghindari kemungkinan mbulnya pertentangan kepenngan *conJict o( interest+. . &endala terhadap rinsip )ndependensi dan Ebjekitas, Cika prinsip independensi dan objekitas dak dapat dicapai baik secara (akta maupun dalam kesan, hal ini harus diungkapkan kepada pihak yang berwenang. Aeknis dan rincian pengungkapan ini tergantung kepada alasan dak terpenuhinya prinsip independensi dan objekitas tersebut.
' Keahlian dan Ke'ermatan Profesional enugasan harus dilaksanakan dengan meme rhakan keahliann dan kecermatan pro(esional. 1. &eahlian, !uditor internal harus memiliki pengetahuan, ketrampilan,dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untukmelaksanakan tanggung jawab perorangan. @ungsi !udit)nternal secara kolek( harus memiliki atau memperolehpengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi lainnya yangdibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. a+enanggung jawab @ungsi !udit )nternal harusmemperoleh saran dan asistensi dari pihak yangkompeten jika pengetahuan, ketrampilan, dankompetensi dari sta( auditor internal dak memadaiuntuk pelaksanaan sebagian atau seluruhpenugasannya. b+ !uditor )nternal harus memiliki pengetahuan yangmemadai untuk dapat mengenali, meneli, danmenguji adanya indikasi kecurangan. c+ @ungsi !udit )nternal secara kolek( harus memiliki pengetahuan tentang risiko dan pengendalian yang penng dalam bidang teknologi in(ormasi dan teknik' teknik audit berbasis teknologi in(ormasi yang tersedia. 4. &ecermatan ro(esional, !uditor )nternal harus menerapkan kecermatan dan ketrampilan yang layaknya dilakukan oleh seorang auditor internal yang prudent dan kompeten. #alam menerapkan kecermatan pro(esional auditor internal perlu mempermbangkana+ ?uang lingkup penugasan. b+ &ompleksitas dan materialitas yang dicakup dalam penugasan. c+ &ecukupan dan e(ekitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses goernance. d+ Biaya dan man(aat penggunaan sumber daya dalam penugasan. e+ enggunaan teknik'teknik audit berbantuan komputer dan teknik'teknik analisis lainnya. . engembangan ro(esional yang Berkelanjutan *2+, !uditor internal harus meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensinya melalui engembangan ro(esional yang Berkelanjutan.
d Program k !udit )nternal. 1. enilaian terhadap rogramYuality !ssurance, @ungsi audit internal harus menyelenggarakan suatuproses untuk memonitor dan menilai e(ekitas programKuality assurancesecara keseluruhan. roses ini harusmencakup penilaian *assessment+ internal maupuneksternal. a+ enilaian )nternal. @ungsi audit internal harusmelakukan penilaian internal yang mencakupo ?eiu yang berkesinambungan atas kegiatan dankinerja (ungsi audit internal, dan o ?eiu berkala yang dilakukan melaluisel(assessmentatau oleh pihak lain dari dalamorganisasi yang memiliki pengetahuan tentangstandar dan praktek audit internal. b+ enilaian >ksternal. enilaian eksternal harus dilakukan sekurang'kurangnya sekali dalam ga tahun oleh pihak luar perusahaan yang independen dan kompeten. 4. elaporan rogram Yuality !ssurance, enanggung jawab (ungsi audit internal harus melaporkan hasil reiu dari pihak eksternal kepada impinan dan #ewan engawas Erganisasi. . ernyataan &esesuaian dengan S!), #alam laporan kegiatan periodiknya, auditor internal harus memuat pernyataan bahwa akitasnya Hdilaksanakan sesuai dengan Standar ro(esi !udit )nternalI. ernyataan ini harus didukung dengan hasil penilaian rogram Yuality !ssurance. 6. engungkapan atas &edakpatuhan, #alam hal terdapat kedak'patuhan terhadap S!) dan &ode >k yang mempengaruhi ruang lingkup dan akitas (ungsi audit internal secara signikan, maka hal ini harus diungkapkan kepada impinan dan #ewan engawas Erganisasi.
5tandar "ro3esi Audit Internal $5"AI% =' 5tandar #inerja By masimamcom 8-64 !M =o comments Standar pro(esi audit internal *S!)+ diterbitkan oleh &onsorsium Erganisasi ro(esi !udit )nternal membagi standar audit menjadi dua kelompok besar yaitu Standar !tribut dan Standar &inerja. Berikut ini uraian lengkap standar pro(esi audit internal *S!)+ yang dikup dari buku pusdiklat bpkp yang disusun oleh Caa(ar *4::T-TR'1:+-
1. Standar !tribut 4. Standar &inerja
)lustrasi oleh cmawebline
a Pengelolaan 5ungsi Audit -nternal
enanggung jawab (ungsi audit internal harus mengelola (ungsi audit internal secara e(ek( dan esien untuk memaskan bahwa kegiatan (ungsi tersebut memberikan nilai tambah bagi organisasi.
1+ erencanaan
enanggung jawab (ungsi audit internal harus menyusun perencanaan yang berbasis risiko *risk'based plan+ untuk menetapkan prioritas kegiatan audit internal, konsisten dengan tujuan organisasi.
?encana penugasan audit internal harus berdasarkanpenilaian risiko yang dilakukan paling sedikit setahunsekali. Masukan dari pimpinan dan dewan pengawasorganisasi serta perkembangan terkini harus jugadipermbangkan dalam proses ini. ?encana penugasanaudit internal harus mempermbangkan potensi untukmeningkatkan pengelolaan risiko, memberikan nilaitambah dan meningkatkan kegiatan organisasi.
4+ &omunikasi dan ersetujuan
enanggung jawab (ungsi audit internal harusmengomunikasikan rencana kegiatan audit, dan kebutuhansumberdaya kepada pimpinan dan dewan pengawasorganisasi untuk mendapat persetujuan. enanggungjawab (ungsi audit internal juga harus mengomunikasikandampak yang mungkin mbul karena adanya keterbatasansumberdaya.
+ engelolaan Sumberdaya
enanggung jawab (ungsi audit internal harus memaskanbahwa sumberdaya (ungsi audit internal sesuai, memadai,dan dapat digunakan secara e(ek( untuk mencapairencana'rencana yang telah disetujui.
6+ &ebijakan dan rosedur
enanggung jawab (ungsi audit internal harus menetapkan kebijakan dan prosedur sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan (ungsi audit internal.
5+ &oordinasi
enanggung jawab (ungsi audit internal harus berkoordinasi dengan pihak internal dan eksternal organisasi yang melakukan pekerjaan audit untuk memaskan bahwa lingkup seluruh penugasan tersebut sudah memadai dan meminimalkan duplikasi.
7+ 2aporan kepada impinan dan #ewan engawas
enanggung jawab (ungsi audit internal harus menyampaikan laporan secara berkala kepada impinan dan #ewan engawas mengenai perbandingan rencana dan realisasi yang mencakup sasaran, wewenang, tanggung jawab, dan kinerja (ungsi audit internal. 2aporan ini harus memuat permasalahan mengenai risiko, pengendalian, proses goernance , dan hal lainnya yang dibutuhkan atau diminta oleh pimpinan dan dewan pengawas.
b Lingkup Penugasan
@ungsi audit internal melakukan ealuasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan goernance, dengan menggunakan pendekatan yang sistemas, teratur dan menyeluruh.
1+ engelolaan ?isiko
@ungsi audit internal harus membantu organisasi dengan cara mengidenkasi dan mengealuasi risiko signikan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern.
4+ engendalian
@ungsi audit internal harus membantu organisasi dalam memelihara pengendalian intern yang e(ek( dengan cara mengealuasi kecukupan, esiensi dan e(ekitas pengendalian tersebut, serta mendorong peningkatan pengendalian intern secara berkesinambungan.
a+ Berdasarkan hasil penilaian risiko, (ungsi audinternal harus mengealuasi kecukupan dane(ekitas sistem pengendalian intern, yangmencakupgoernance, kegiatan operasi dan sistemin(ormasi organisasi. >aluasi sistem pengendalianintern harus mencakup
>(ekitas dan esiensi kegiatan operasi.
&eandalan dan integritas in(ormasi.
&epatuhan terhadap peraturan perundang'undangan yang berlaku.
engamanan aset organisasi.
b+ @ungsi audit internal harus memaskan sampaisejauh mana sasaran dan tujuan program sertakegiatan operasi telah ditetapkan dan sejalan dengansasaran dan tujuan organisasi.
c+ !uditor internal harus mereiu kegiatan operasi dan program untuk memaskan sampai sejauh mana hasil'hasil yang diperoleh konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
d+ Dntuk mengealuasi sistem pengendalian intern
e+ diperlukan kriteria yang memadai.
+ rosesLoernance
@ungsi audit internal harus menilai dan memberikanrekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan prosesgoernancedalam mencapai tujuan'tujuan berikut-
a+ Mengembangkan eka dan nilai'nilai yang memadai didalam organisasi.
b+ Memaskan pengelolaan kinerja organisasi yange(ek( dan akuntabel.
c+ Secara e(ek( mengomunikasikan risiko danpengendalian kepada unit'unit yang tepat di dalamorganisasi.
d+ Secara e(ek( mengoordinasikan kegiatan dari,danmengomunikasikan in(ormasi di antara pimpinan,dewan pengawas, auditor internal dan eksternal sertamanajemen.
@ungsi audit internal harus mengealuasi rancangan,implementasi dan e(ekitas dari kegiatan, program dansasaran organisasi yang berhubungan dengan ekaorganisasi.
' Peren'anaan Penugasan
!uditor internal harus mengembangkan dan mendokumentasikan rencana untuk seap penugasan yang mencakup ruang lingkup, sasaran, waktu, dan alokasi sumberdaya.
1+ ermbangan erencanaan
#alam merencanakan penugasan, auditor internal harus mempermbangkan-
a+ Sasaran dan kegiatan yang sedang direiu dan mekanisme yang digunakan kegiatan tersebut dalam mengendalikan kinerjanya.
b+ ?isiko signikan atas kegiatan, sasaran, sumberdaya, dan operasi yang direiu serta pengendalian yang diperlukan untuk menekan dampak risiko ke ngkat yang dapat diterima oleh organisasi.
c+ &ecukupan dan e(ekitas pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern.
d+ eluang yang signikan untuk meningkatkan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern.
4+ Sasaran enugasan
Sasaran untuk seap penugasan harus ditetapkan.
+ ?uang 2ingkup enugasan
!gar sasaran penugasan tercapai maka (ungsi audit internal harus menentukan ruang lingkup pe nugasan yang memadai.
6+ !lokasi Sumber #aya enugasan
!uditor internal harus menentukan sumber daya yang sesuai untuk mencapai sasaran penugasan. enugasan sta( harus didasarkan pada ealuasi atas si(at dan kompleksitas penugasan, keterbatasan waktu, dan ketersediaan sumber daya.
5+ rogram &erja enugasan
!uditor internal harus menyusun dan mendokumentasikan program kerja dalam rangka mencapai sasaran penugasan.
rogram kerja harus menetapkan prosedur untuk mengidenkasi, menganalisis, mengealuasi, dan mendokumentasikan in(ormasi selama penugasan. rogram kerja ini harus memperoleh persetujuan sebelum dilaksanakan. erubahan atau penyesuaian atas program kerja harus segera mendapat persetujuan.
d Pelaksanaan Penugasan
#alam melaksanakan audit, auditor internal harus mengidenkasi, menganalisis, mengealuasi, dan mendokumentasikan in(ormasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.
1+ Mengidenkasi )n(ormasi
!uditor internal harus mengidenkasi in(ormasi yang memadai, handal, relean, dan berguna untuk mencapai sasaran penugasan.
4+ !nalisis dan >aluasi
!uditor internal harus mendasarkan kesimpulan dan hasil penugasan pada analisis dan ealuasi yang tepat.
+ #okumentasi )n(ormasi
!uditor internal harus mendokumentasikan in(ormasi yang relean untuk mendukung kesimpulan dan hasil penugasan.
6+ Superisi enugasan
Seap penugasan harus disuperisi dengan tepat untuk memaskan tercapainya sasaran, terjaminnya kualitas, dan meningkatnya kemampuan sta(.
e Komunikasi =asil Penugasan
!uditor internal harus mengomunikasikan hasil penugasannya secara tepat waktu.
1+ &riteria &omunikasi
&omunikasi harus mencakup sasaran dan lingkuppenugasan, simpulan, rekomendasi, dan rencana ndaklanjutnya.
Z &omunikasi akhir hasil penugasan, bilamemungkinkan memuat opini keseluruhan dankesimpulan auditor internal.
Z !uditor internal perlu memberikan apresiasi, dalamkomunikasi hasil penugasan, terhadap kinerja yangmemuaskan dari kegiatan yang direiu.
Z Bilamana hasil penugasan disampaikan kepada pihak di luar organisasi, maka pihak yang berwenang harus menetapkan pembatasan dalam distribusi dan penggunaannya.
4+ &ualitas &omunikasi
&omunikasi yang disampaikan baik tertulis maupun lisan harus akurat, objek(, jelas, ringkas, konstruk(, lengkap, dan tepat waktu.
&esalahan dan kealpaan. Cika komunikasi nal mengandung kesalahan dan kealpaan, penanggung jawab (ungsi audit internal harus mengomunikasikan in(ormasi yang telah dikoreksi kepada semua pihak yang telah menerima komunikasi sebelumnya.
+ engungkapan atas &edak'patuhan terhadap Standar
#alam hal terdapat kedak'patuhan terhadap standar yang mempengaruhi penugasan tertentu, komunikasi hasil'hasil penugasan harus mengungkapkan-
Z Standar yang dak dipatuhi.
Z !lasan kedak'patuhan.
Z #ampak dari kedak'patuhan terhadap penugasan.
6+ enyampaian
enanggung jawab (ungsi audit internal harusmengomunikasikan hasil penugasan kepada pihak yangberhak
(. emantauan Aindak 2anjut
enanggung jawab (ungsi audit internal harus menyusun dan menjaga sistem untuk memantau ndak lanjut hasil penugasan yang telah dikomunikasikan kepada manajemen.
enanggung jawab (ungsi audit internal harus menyusun prosedur ndak lanjut untuk memantau dan memaskan bahwa manajemen telah melaksanakan ndak lanjut secara e(ek(, atau menanggung risiko karena dak melakukan ndak lanjut.
g. ?esolusi enerimaan ?isiko oleh Manajemen
!pabila manajemen senior telah memutuskan untuk menanggung risiko residual yang sebenarnya dak dapat diterima oleh organisasi, penanggung jawab (ungsi audit internal harus mendiskusikan masalah inidengan manajemen senior. Cika diskusi tersebut dak menghasilkan keputusan yang memuaskan, maka penanggung jawab (ungsi audit internal dan manajemen senior harus melaporkan hal tersebut kepada impinan dan #ewan engawas Erganisasi untuk mendapatkan resolusi.
#ompetensi Auditor Internal By masimamcom T-4T !M =o comments #alam menunjang kinerjanya, !uditor harus memiliki Kompetensi yang memadai untuk melaksanakan pekerjaannya. Sebagai sebuah hubungan cara'cara seap indiidu meman(aatkan pengetahuan, keahlian, dan perilakunya dalam bekerja. Kompetensi diwujudkan dalam kinerja. Cadi, kompetensi dapat dihubungkan ke hal'hal yang berkaitan dengan jenis tugas kontekstual tertentu, yakni berkenaan dengan apa yang harus dikerjakan, dan sebagus apa pekerjaan yang dilakukan *SawyerIs, 4::R-18+.
Aerdapat beberapa ahli yang mendenisikan kompetensi auditor diantaranya adalah Mulyadi *4::R-5T+ yang menjelaskan bahwa&ompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman, seap anggota harus melakukan upaya untuk mencapai ngkatan kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang di berikan memenuhi ngkatan pro(esionalisme nggi seper di syaratkan oleh prinsip eka.; Menurut Si &urnia ?ahayu dan >ly suhaya *4:1:-4+ menjelaskan kompetensi adalah&ompetensi arnya auditor harus mempunyai kemampuan, ahli dan berpengalaman dalam memahami kriteria dan dalam menentukan jumlah bahan buk yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kesimpulan yang akan diambil.; Menurut !rens, et al. *4::T-64+ yang dialih bahasakan oleh
&ompetensi sebagai keharusan bagi auditor untuk memiliki pendidikan (ormal di bidang auding dan akuntansi, pengalaman prakk yang memadai bagi pekerjaan yang sedang dilakukan, serta mengiku pendidikan pro(esional berkelanjutan.; Spencer dan Spencer dalam alan *4::8-T6+ mengemukakan bahwa kompetensi menunjukkan karakterisk yang mendasari perilaku yang menggambarkan mo(, karakterisk pribadi *ciri khas+, konsep diri, nilai'nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul *superior perormer + di tempat kerja. !da 5 *lima+ karakterisk yang membentuk kompetensi yakni-
1. Pengetahuan V @aktor pengetahuan melipu masalah teknis, administra(, proses kemanusiaan, dan sistem. 4. Keterampilan V merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. . Konsep diri dan nilai(nilai V merujuk pada sikap, nilai'nilai dan citra diri seseorang, seper kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi. 6. Karakteris!k pribadiV merujuk pada karakterisk sik dan konsistensi tanggapan terhadap situasi atau in(ormasi, seper pengendalian diri dan kemampuan untuk tetap tenang dibawah tekanan. 5. Mo!f V merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongan'dorongan lain yang memicu ndakan.;
Berdasarkan desinisi diatas kompetensi dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dimiliki oleh seseorang berupa pengetahuan ketrampilan dan pengalaman serta (aktor'(aktor internal indiidu lainnya untuk dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan.
&omponen Kompens! Auditor internal yang dak terpisahkan menurut Mulyadi *4::R-5T+ adalah1. endidikan, dan 4. engalaman.
&ompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. !nggota seyogianya dak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang dak mereka punyai. #alam semua penugasan dan dalam semua tanggug jawabnya, seap anggota harus melakukan upaya untuk mencapai ngkatan kompetensi yang akan menyakinkan bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi ngkat pro(esionalisme nggi seper disyaratkan oleh prinsip eka.
emerintah mensyaratkan engalaman &erja sekurang'kurangnya ga tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik di bidang audit bagi akuntan yang ingin memperoleh i/in prakk dalam pro(esi akuntan
publik *Mulyadi, 4::R-5T+. Selain itu untuk meningkatlan kompetensi pro(esional menurut Caa(ar dan Sumiya *4::T- 14+ dapat dibagi menjadi 4 (ase terpisah-
a. encapaian kompetensi pro(esional. encapaian kompetensi pro(esional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang nggi, diiku oleh pendidikan khusus, pelahan dan ujian pro(esional dalam subyek'subyek yang relean, dan pengalaman kerja.
b. emeliharaan &ompetensi ro(esional.
&ompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen untuk belajar dan melakukan peningkatan pro(esional secara berkesinambungan selama kehidupan pro(esional anggota. emeliharaan kompetensi pro(esional memerlukan kesadaran untuk terus mengiku perkembangan pro(esi akuntansi, termasuk diantaranya pernyataan'pernyataan akuntansi, auding, dan peraturan lainnya, baik nasional maupun internasional yang relean. !nggota harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memaskan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa pro(esional yang konsisten dengan standar nasional dan internasional.;
Independensi Auditor Internal By masimamcom 8-4 !M =o comments !uditor juga harus bebas dari pengaruh klien dalam melaksanakan auditnya dan melaporkan temuan' temuannya. -ndependensi menurut
-ndependensi menurut Sa2yer>s #",,)@$ merupakan suatu sikap yang harus bebas dari hambatan, memberikan opini yang objek(, dak bias, dak dibatasi, dan melaporkan masalah yang sebenarnya, bukan berdasarkan keinginan ekseku( atau lemabaga. #ari berbagai denisi diatas dapat disimpulkan bahwa indepensi merupakan suatu sikap yang bebas dan dak terpengaruh, dak memihak, dan melaporkan suatu kejadian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. &umaat *4:11-R+ menjelaskan bahwa independensi merupakan kata kunci yang paling penng untuk menilai peran internal audit. &umaat menambahkan bahwa )ndependensi internal audit; [ keberpihakan internal audit pada kebenaran (actual, yang di njau dari1. !danya buk serta data material yang otenk, relean, dan cukup 4. !danya praktek bisnis yang menjunjung nggi eka3moral serta memperhaka resiko terukur . !danya kapasitas tanggung jawab dan wewenang seseorang yang terukur dalam organisasi bisnis 6. !danya administrasi dan pengendalian yang memadai serta konsisten.;
Sedangkan menurut Standar emeriksaan &euangan =egara *S&=+ *4::8-46+ menjelaskan bahwa -ndependensi adalah sebagai berikut#alam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksa, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya.; #ari beberapa denisi diatas, dapat disimpulkan bahwa )ndependensi sikap mental yang bebas dari pengaruh dari gangguan pribadi, ekstern dan organiasi serta melaporkan suatu kejadian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
)ndependensi !uditor )nternal Menurut Standar emeriksaan &euangan =egara *4::8-45'4R+ yang mengemukakan ga macam gangguan terhadap independensi yaitu-
1 .angguan Pribadi
Erganisasi pemeriksa harus memiliki sistem pengendalian mutu intern untuk membantu menentukan apakah pemeriksa memiliki gangguan pribadi terhadap independensi. Erganisasi pemeriksa perlu memperhakan gangguan pribadi terhadap independensi petugas pemeriksanya .Langguan pribadi yang disebabkan oleh suatu hubungan dan pandangan pribadi mungkin mengakibatkan pemeriksa membatasi lingkup pertanyaan dan pengungkapan atau melemahkan temuan dalam segala bentuknya. emeriksa bertanggung jawab untuk memberitahukan kepada pejabat yang berwenang dalam organisasi pemeriksanya apabila memiliki gangguan pribadi terhadap independensi. Langguan pribadi dari pemeriksa secara indiidu melipu antara lain
a. Memiliki hubungan pertalian darah ke atas, ke bawah, atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan jajaran manajemen entas atau program yang diperiksa atau sebagai pegawai dari entas yang diperiksa, dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh langsung dan signikan terhadap entas atau program yang diperiksa.
b. Memiliki kepenngan keuangan baik secara langsung maupun daklangsung pada entas atau program yang diperiksa. c. ernah bekerja atau memberikan jasa kepada entas atau program yangdiperiksa dalam kurun waktu dua tahun terakhir. d. Mempunyai hubungan kerjasama dengan entas atau program yang diperiksa. e. Aerlibat baik secara langsung maupun dak langsung dalam kegiatan obyek pemeriksaan, seper memberikan asistensi, jasa konsultasi, pengembangan sistem, menyusun dan3 atau mereiu laporan keuangan entas atau program yang diperiksa. (. !danya prasangka terhadap perorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu program, yang dapat membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadiberat sebelah. g. ada masa sebelumnya mempunyai tanggung jawab dalam pengambilankeputusan atau pengelolaan suatu entas, yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan atau program entas yang sedang berjalan atau sedang diperiksa. h. Memiliki tanggung jawab untuk mengatur suatu entas atau kapasitasyang dapat mempengaruhi keputusan entas atau program yang diperiksa, misalnya sebagai seorang direktur, pejabat atau posisi senior lainnya dari entas, akitas atau program yang diperiksa atau sebagai anggota manajemen dalam seap pengambilan keputusan, pengawasan atau (ungsi monitoring terhadap entas, akitas atau program yang diperiksa. i. !danya kecenderungan untuk memihak, karena keyakinan polik atau sosial, sebagai akibat hubungan antar pegawai, keseaan kelompok, organisasi atau ngkat pemerintahan tertentu. j. elaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah sebagai pejabat yang menyetujui (aktur, daUar gaji, klaim, dan pembayaran yang diusulkan oleh suatu entas atau program yang diperiksa. k. elaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah menyelenggarakan catatan akuntansi resmi atas entas3unit kerja atau program yang diperiksa. l. Mencari pekerjaan pada entas yang diperiksa selama pelaksanaanpemeriksaan.
" .angguan 6kstern
Langguan ekstern bagi organisasi pemeriksa dapat membatasi pelaksanaan pemeriksaan atau mempengaruhi kemampuan pemeriksa dalammenyatakan pendapat atau simpulan hasil pemeriksaannya secara independen dan obyek(. )ndependensi dan obyektas pelaksanaan suatu pemeriksaan dapat dipengaruhi apabila terdapat-
a. ampur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi atau mengubah lingkup pemeriksaan secara dak semesnya. b. ampur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan prosedur pemeriksaan atau pemilihan sampel pemeriksaan.
c. embatasan waktu yang dak wajar untuk penyelesaian suatu pemeriksaan.
d. ampur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa.
e. embatasan terhadap sumber daya yang disediakan bagi organisasi pemeriksa, yang dapat berdampak nega( terhadap kemampuan organisasi pemeriksa tersebut dalam melaksanakan pemeriksaan. (. $ewenang untuk menolak atau mempengaruhi permbangan pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan. g. !ncaman pengganan petugas pemeriksa atas kedaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan, simpulan pemeriksa, atau penerapan suatu prinsip akuntansi atau kriteria lainnya. h. engaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai, selain sebab'sebab yang berkaitan dengan kecakapan pemeriksa atau kebutuhan pemeriksaan.
% .angguan 7rganisasi
)ndependensi organisasi pemeriksa dapat dipengaruhi oleh kedudukan, (ungsi, dan struktur organisasinya. #alam hal melakukan pemeriksaan, organisasi pemeriksa harus bebas dari hambatan independensi. emeriksa yang ditugasi oleh organisasi pemeriksa dapat dipandang bebas dari gangguan terhadap independensi secara organisasi, apabila melakukan pemeriksaan di luar entas tempat ia bekerja.;
Terhadap #inerja Auditor Internal, Apa "engaruh #ompetensi dan Independensi Auditor Internal7 By masimamcom 5-1: !M =o comments )ndonesia merupakan negeri yang sedang berkembang yang memiliki berbagai jenis perusahaan yang beraneka ragam. Aerdapat perusahaan swasta maupun perusahaan milik pemerintah yang ikut meramaikan persaingan usaha di bumi perwi ini. #engan perusahaaan yang selalu berkembang, manajemen dak bisa mengawasi secara langsung kinerja perusahaan apakah sudah berjalan secara e(ek(, esien dan ekonomis. Salah satu pro(esi yang dapat diberdayakan oleh manajemen untuk melakukan (ungsi pengawasan ini adalah !uditor )nternal. Audit internal adalah sebuah akitas konsultasi dan keyakinan objek( yang dikelola secara independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh loso penambahan nilai untuk meningkatkan operasional perusahaan *Sawyer 4::R - T+. &eberadaan !udit )nternal pada BDM= sudah diatur berdasarkan Dndang'undang ?) =o. 1R Aahun 4::
mengenai BDM= asal 78 yang menyebutkan bahwa pada seap BDM= dibentuk satuan engawas internal yang merupakan aparat pengawas internal perusahaan.
Audit internal membantu organisasi dalam mencapai tujuan dengan menerapkan pendekatan yang sistemas dan berdisiplin untuk mengeakuasi kontrol dan pengelolaan organisasi *Sawyer, 4::R - T+. !uditor internal diharapkan dapat membuat kinerja perusahaan lebih e(ek(, esien dan ekonomis. Melalui pengawasan internal yang baik dapat diketahui apakah suatu perusahaan pemerintah telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan (ungsinya secara e(ek( dan esien, serta sesuai dengan rencana, kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan, dan ketentuan perundang'undangan yang berlaku. Sehingga perlu dingkatkan kinerja para auditor agar dapat membatu tercapainya tujuan perusahaan.
Kiner/a adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas'tugas yag dibebankan kepadanya, yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. &inerja auditor merupakan perwujudan kerja yang dilakukan dalam rangka mencapai hasil kerja yang lebih baik atau lebih menonjol ke arah tercapainya tujuan organisasi. encapaian kinerja auditor yang lebih baik harus sesuai dengan standar dan kurun waktu tertentu.
Menurut $akil Menteri &euangan Mardiasmo, Masyarakat 6konomi AS6A #M6A$ merupakan tantangan bagi daya saing )ndonesia. Sehingga, peningkatan kompetensi tenaga kerja menjadi hal yang mutlak diperlukan, termasuk bagi internal auditor. )a menambahkan, kesiapan aparat internal auditor dalam meghadapi M>! menjadi kunci keberhasilan indonesia ke depan. &alau tenaga kerja terdidik kita dak siap, maka bisa kita bayangkan nan tenaga internal auditor datang dari pasar bebas !S>!=, ujar $amenkeu dalam Seminar =asional )nternal !udit 4:15 di Solo, ?abu *153:6+. Dngkapan dari $amenkeu ini tentu saja menjadi pertanyaan besar apakah auditor internal telah benar'benar siap untuk menghadapi M>!, apakah kinerja auditor internal sudah siap menghadapi auditor'auditor dari pasar bebas !S>!=, dan apakah auditor internal sudah siap bersaing dengan auditor internal dari !S>!=. *hGp-33www.kemenkeu.go.id3Berita3hadapi'mea'auditor'internal'harus'ngkatkan'daya'saing+.
!kibat dari kinerja auditor yang dak baik adalah terjadinya kompromi antara koruptor dan auditor. Menurut ?oy Salam seorang peneli dari )ndonesia Budget e nter *)B+ terjadi cincai'cincai *kompromi+ antara auditor dengan koruptor; *sumber- hGp-33www.jpnn.com3 read3 4:163 :73 :73 4T7863 Oang' Aerjadi,'incai'cincai'!uditor'dengan'&oruptor'+.
Milik =egara dimana juga memiliki !uditor internal yang memiliki tugas untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya. Menarik untuk diketahui bagaimana kesiapan auditor internal di A &!) *ersero+ menghadapi pasar bebas !S>!=.
@aktor'(aktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya adalah Kompetensi dan -ndependensi seorang auditor. Sebagai sebuah hubungan cara'cara seap indiidu meman(aatkan pengetahuan, keahlian, dan perilakunya dalam bekerja. &ompetensi diwujudkan dalam kinerja. Cadi, kompetensi dapat dihubungkan ke hal'hal yang berkaitan dengan jenis tugas kontekstual tertentu, yakni berkenaan dengan apa yang harus dikerjakan, dan sebagus apa pekerjaan yang dilakukan *SawyerIs, 4::R-18+. !uditor internal juga harus menjaga reputasinya agar tetap objek( dan bebas dari bias. Sebagai sebuah pro(esi, auditor internal memiliki kerangka ilmu *ommon body o( knowledge+. &erangka tersebut membentuk dasar' dasar konseptual dan berlakunya sebagai standar pendidikan, pelahan, perekrutan, dan uji kompetensi bagi yang ingin menjadi seorang auditor. &ompetensi dapat diwujudkan dalam kinerja. Cadi, kompetensi dapat dihubungkan kedalam hal'hal yang berhubungan dengan tugas kontekstual tertentu, yakni berkenaan dengan apa yang harus dikerjakan dan sebagus apa yang harus dilakukan.
&inerja !uditor ia cybe9 Selain itu, untuk memenuhi predikat auditor yang pro(esional seorang auditor harus memiliki independensi untuk memenuhi kewajiban pro(esionalnya. !uditor internal yang pro(esional harus memiliki independensi untuk memenuhi kewajiban pro(esionalnyaV memberikan opini objek(, dak bias, dan dak dibatasiV dan melaporkan masalah apa adanya, bukan melaporkan sesuai keinginan ekseku( atau lembaga. !uditor internal harus bebas dari hambatan dalam melaksanakan auditnya.
#inerja Auditor Internal By masimamcom 5-5 !M =o comments
Kiner/a secara emologi, berasal dari kata prestasi kerja 4perormance6. Menurut
#ari beberapa denisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kiner/a karya2an adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantas yang dilakukan oleh seseorang yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, dan waktu.
&inerja !uditor )nternal >sya *4::T+ mendeniskan Kiner/a Auditor adalah sebagai ekspresi potensi kerja auditor berupa perilaku kerja seorang auditor dalam melaksanakan tugas kerja untuk mencapai hasil kerja yang opmal, yang dapat diukur melalui (aktor obyek( *hasil kerja dan disiplin kerja+ dan (actor subjek( *inisia(, kerjasama dan loyalitas+.
#enisi Kiner/a auditor menurut Loldwasser *1RR+ dalam @annani dkk *4::T+ adalahKiner/a auditor merupakan perwujudan kerja yang dilakukan dalam rangka mencapai hasil keria yang lebih baik atau lebih menonjol ke arah tercapainya tujuan organisasi. encapaian kinerja auditor yang lebih baik harus sesuai dengan standar dan kurun waktu tertentu, yaitu- #1$ kualitas ker/aPyaitu mutu penyelesaian pekerjaan dengan bekerja berdasar pada seluruh kemampuan dan keterampilan, serta pengetahuan yang dimiliki oleh auditorV #"$ kuan!tas ker/aPyaitu jumlah hasil kerja yang dapat diselesaikan dengan target yang menjadi tanggung jawab pekerjaan auditor, serta kemampuan untuk meman(aatkan sarana dan prasarana penunjang pekerjaanV #%$ ketepatan 2aktuPyaitu ketepatan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang tersedia.; Menurut beberapa pengeran diatas, dapat disimpulkan bahwa pengeran &inerja !uditor adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh seseorang auditor dalam melaksanakan tugas'tugas yang dibebankan kepadanya secara kualitas dan kuantas yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mempermbangkan kuantas, kualitas, dan ketepatan waktu.
!dapun dimensi dan indikator kinerja auditor menurut menurut Loldwasser *1RR+ dalam @annani dkk *4::T+ adalah-
1. &ualitas kerja, yaitua. Mutu penyelesaian pekerjaan dengan bekerja berdasar pada seluruh kemampuan dan keterampilan, serta b. engetahuan yang dimiliki oleh auditorV 4. &uantas kerja, yaitua. Cumlah hasil kerja yang dapat diselesaikan dengan target yang menjadi tanggung jawab pekerjaan auditor, b. Serta kemampuan untuk meman(aatkan sarana dan prasarana penunjang pekerjaanV . &etepatan waktu, yaitu&etepatan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang tersedia.
Tahapan Audit By masimamcom 8-46 !M =o comments Bagi orang yang baru belajar menjadi seoarang !uditor mungkin perlu mengetahui tahapan'tahapan !udit. Tahapan audit adalah tahap'tahap yang harus dilalui oleh seseorang auditor dalam melaksanakan suatu proses audit. Aiap tahap mempunyai tujuan dan man(aat tertentu untuk mencapai tujuan audit. Aiap jenis audit memiliki tahapan yang berbeda.
Menurut !rens *4::8+, tahapan dalam audit operasional adalah sebagai berikut-
Aahap ) - erencanaan !udit
Aahap )) - engumpulan dan >aluasi Buk Aahap ))) - elaporan dan Aindak 2anjut
Meskipun tujuan audit dan jenis audit berbeda, menurut Aaylor dan Lle/en *1RR8+, secara umum tahapan audit mencakup hal'hal berikut1. erencanaan audit 4. emahaman dan pengujian pengendalian intern . engujian substane 6. elaporan
Cika digambarkan dengan bagan, tahapan audit adalah sebagai berikut-
Aahapan !udit
engembangan tujuan dalam proses dimulai dari -otensial Audit ;bjecves *!E+ yaitu pernyataan tujuan'tujuan audit dalam rumusan umum seper ketaatan, e(ekitas dan e(esiensi. Setelah tahap survey pendahuluan, !E dirinci menjadi +entave Audit ;bjecves *A!E+. A!E telah merinci !E menjadi tujuan'tujuan pengujian substanve. A!E akan diseleksi dan disusun prioritas pengujian substansinya setelah ealuasi Sistem engendalian )ntern *SM+ dilaksanakan. Setelah ealuasi S M, A!E menjadi
Secara sederhana, tahapan !udit )nternal dapat diuraikan pada penjelasan diatas. !pabila ada pertanyaan berkaitan dengan dunia !udit silahkan kirim email pada kolom kontak yang telah disediakan. Sekian sedikit in(ormasi mengenai Tahapan Audit& semoga berman(aat%
DaEar Pustaka)
!rens, !lin !.,et al, 4::6, Audi!ng dan Pelayanan :eri;kasi Pendekatan Terpadu , Aerjemahan oleh m #ejacarta, >disi &esembilan, Cilid 1 dan 4, Cakarta, )ndeks.
"eren4anaan Audit "rogram #erja Audit By masimamcom 8-15 !M =o comments
Program Ker/a Audit #PKA$ adalah rancangan prosedur dan teknik audit yang disusun secara sistemas yang harus diiku3dilaksanakan oleh auditor dalam kegiatan audit untuk mencapai tujuan audit. &! disusun setelah auditor telah memiliki pemahaman yang cukup tentang tujuan audit di seap tahap. emahaman ini diperoleh sebelum penugasan, saat survey pendahuluan. Saat ealuasi Sistem engendalian Manajemen *SM+ dan setelah pengembangan temuan sampai pada 7rm audit objecves.
&onsep &! disiapkan oleh ketua Aim. &emudian, pengendalian teknis *A+ mereiu untuk memberikan tambahan in(ormasi dan arahan. Setelah itu, &! direiu kembali oleh pengendali mutu *M+ untuk disetujui. &! ibarat peta bagi turis yang menunjukan tempat'tempat penng yang harus didatanginya. Bila turis dak membaca peta, ia dak mungkin memilih objek wisata yang paling baik dengan ekonomis, e(esien dan e(ek(.
Aujuan dan man(aat &! adalah sebagai berikut1. Sarana pemberian tugas kepada m audit. 4. Sarana engawas pelaksanaan audit secara berjenjang mulai dari ketua m sampai dengan pengendalian mutu. . edoman kerja3pegangan bagi auditor. 6. 2andasan untuk membuat ikhsar3ringkasan hasil audit. 5. Sarana untuk mengawasi mutu audit.
@oto oleh- projectsmart.co.uk
Sebuah audit harus direncanakan sedemikian rupa agar sebagian besar kegiatan audit ber(okus pada area'area yang memiliki (aktor'(aktor risiko ternggi. !da ga jenis risiko dalam melakukan audit, yaitu1. 0isiko -nheren adalah toleransi atas risiko yang material dengan mempermbangkan kedakberadaan pengendalian. ontohnya, sebuah system yang menerapkan pemrosesan on' line, jaringan, soUware database, telekomunikasi,I dan bentuk teknologi canggih lainnya, memiliki lebih banyak risiko inheren daripada suatu sistem pemrosesan batch yang t radisional. 4. 0isiko Pengendalian adalah risiko yang mbul dari kesalahan penyajian yang material dan berdampak hingga ke struktur pengendalian internal serta ke laporan keuangan. Sebuah.perusahaan yang memiliki pengendalian internal lemah memiliki lebih banyak risiko pengendalian daripada perusahaan dengan pengendalian internal yang kuat. ?isiko pengendalian dapat ditetapkan dengan cara melakukan njauan atas lingkungan pengendalian dan mempermbangkan kelemahan pengendalian yang diidenkasi dalam audit terdahulu, dan dengan mengealuasi bagaimana kelemahan'kelemahan tersebut telah diperbaiki. . 0isiko Pendeteksian adalah risiko yang mbul akibat dak dapat terdeteksinya sebuah kesalahan atau kesalahan penyajian oleh auditor dan prosedur audit yang dibuatnya.
#ertas #erja Audit By masimamcom 5-8 !M =o comments Menurut S! Seksi R &ertas &erja paragraph : dalam Mulyadi *4::4-1::+ mendenisikan&ertas kerja adalah catatan'catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, in(ormasi yang diperolehnya dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.;
&ertas kerja pemeriksaan merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan klien dengan laporan audit. Eleh karena itu, kertas kerja pemeriksaan merupakan alat penng dalam pro(esi auditor.
!dapun tujuan dari dibuatnya kertas kerja pemeriksaan, !rens terjemahan $ibowo *4::6-1R8+ mengemukakan tujuan kertas kerja pemeriksaan secara menyeluruh untuk membantu auditor memberikan keyakinan yang memadai bahwa audit yang layak telah dilakukan sesuai dengan standar auding yang ditetapkan )katan !kuntan )ndonesia.;
9enis kertas ker/a audit adalah sebagai berikut)
a. KKA 8tama adalah &&! yang berisi simpulan hasil audit untuk keseluruhan3suatu segmen3bagian3kegiatan yang diaudit. &&! utama sering juga disebut sebagai top schedule atai lead schedule. &&! utama dibuat untuk seap segmen3bagian kegiatan yang diaudit.
b. KKA -kh!sar adalah &&! yang berisi ringkasan in(ormasi dari &&! yang berisi in(ormasi yang sejenis3sekelompok tertentu. &&! ihksar dak harus ada dalam susunan &&!. &&! ikhsar hanya disusun jika diperlukan untuk membantu pemahaman permasalahan agar menjadi lebih sederhana.
c. KKA Pendukung *supporng 3chedul + adalah &&! yang berisi data daasar yang digunakan untuk mendukung &&! utama. &&! pendukung merupakan buk audit yang diperoleh langsung selama pelaksanaan kegiatan audit, sehingga &&! pendukung berisi in(ormasi rinci dari seap permasalahan.
&&! pendukung dibuat seap lembar untuk suatu permasalahan. &&! pendukung disusun selama proses audit dilaksanakan dengan mengiku &! dan menuliskan re(erensi &!'nya.
&ertas &erja !udit
#aUar ustaka
!rens, !lin !.,et al, 4::6, Audi!ng dan Pelayanan :eri;kasi Pendekatan Terpadu , Aerjemahan oleh m #ejacarta, >disi &esembilan, Cilid 1 dan 4, Cakarta, )ndeks.
)katan !kuntan )ndonesia, 4::1, Standar Profesional Akuntan Publik , Cakarta, Salemba >mpat.
+ Ungkapan yang "erlu Dihindari "ada Il
By masimamcom 4-:R !M =o comments #alam melaksanakan tugasnya, seorang auditor atau m audit harus membuat sebuah laporan yang biasa disebut 2aporan
)lustrasi 2aporan !uditor
Saya bukanlah seorang praksi yang akan memberikan !nda ps dan trik berkaitan dengan pembuatan laporan audit yang baik dan benar. =amun saya akan mengup sebuah arkel dari resident dan >E o( Ahe ))! yaitu ?ichard @. hambers, )!, Y)!2, L!, S!, ?M! yang saya terjemahkan secara bebasa. Berikut ini R &ata Oang erlu #ihindari ada 2aporan !uditor. 1 9angan Katakan Sebaiknya Management Memper!mbangkanF 2aporan audit harus memberikan rekomendasi yang tepat dan baku. Bila rekomendasi yang kita berikan hanya untuk mempermbangkan sesuatu, maka keputusan yang harus diambil oleh managemen secara sepat akan menjadi samar'samar. Sebagai auditor kita ingin mendengar bahwa managemen mengatakan Baiklah kami akan mempermbangkan rekomendasi Saudara;.
" 9angan Sampaikan Pendapat Auditor #alam laporan auditor sebaiknya didukung dengan (akta yang dapat dipercaya.
% .unakan kata atau ungkapan dengan hemat enulisan sebuah laporan sebetulnya dak perlu banyak karena pada prinsipnya pembaca internal auditor telah mengetahui proses bisnis perusahaan. ukup dengan kondisi yang bertolak belakang dengan kreiteria. enggunaan kata yang e(ek( juga akan membuat pembaca dak berangan'angan. Seper contohnya kata 1: atau ?pM adalah sebuah (akta. =amun menggunakan kata sangat besar; dak akan memberikan gambaran yang jelas.
G Masalah yang ada sangat umum ter/adi engungkapan masalah kedalam laporan sebaiknya menghindari kata dak pernah;, Selalu;, Aidak !da;. Sangat dak enak dibaca keka seorang auditor menulis !nda Aidak ernah; !nda selalu; dan sebagainya.
dengan kreiteria+. 2ebih baik anda mengatakan dari 1: dokumen yang disampling dan semuanya dak ada materai, kurang aman jika anda mengatakan dokumen dak ada materai.
H =indari laporan yang menyalahkan Aujuan pembuatan laporan audit adalah untuk membawa perubahan yang posi(, bukan untuk menyalahkan seseorang. 2ebih baik auditor bersikap dengan netral dan dak kon(ronta(, tujuannya untuk mendapatkan akar permasalahan atau penyebab masalah terjadi. Memang dak ada masalah dengan adanya laporan yang mencari seorang yang harus bertanggungjawab, untuk memberikan rekomendasi yang tepat. =amun sebaiknya hindari untuk menyalahkan seorang seper semua itu adalah salahnya (reddy;.
I 9angan katakan bah2a Management gagalF Membuat pernyataan bahwa management telah gagal dalam menerapkan kontrol yang memadai akan membuat mereka terganggu dan membuat down; bagi mereka yang ingin melakukan perbaikan. Sebagai auditor kita hanya cukup untuk menuliskan kondisi sesuai (akta yang ada dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi tanpa menghakimi keputusan management.
@ Kata AuditeeF sudah kuno Beberapa tahun yang lalu kita menggunakan kata auditee; untuk menyebut management yang kita periksa. Saat ini, kata auditee telah menjadi ungkapan yang berkonotasi nega( karena berar bahwa auditee menyiratkan seseorang yang melakukan sesuatu dan perlu diaudit oleh auditor. !udit internal telah mengalami proses kolabora( dan islah klien audit;, pelanggan audit; atau mitra audit; menunjukan bahwa auditor internal bekerja untuk management dak mengerjainya.
J =indari kata(kata yang terlalu teknis Sepa pro(esi membutuhkan jargon teknis, namun keta kita berusahan menghindari kata'kata teknis yang hanya kita pahami oleh salah satu pre(esi maka harapan kita bahwa dalam laporan pesannya jelas. Cika anda menggunakan lebih dari satu (rase seper metodologi berngkat; atau menggunakan robability sampling;, jangan terkejut saat beberapa pembaca !nda memeriksanya tanpa membaca !khir laporan.
9angan menggungkapkan telah ditemukanF Sangat menggoda untuk menggunakan ungkapan audit internal menemukan; atau kami temukan;. #engan ungkapan tersebut, management akan beranggapan bahwa auditor internal mendapatkan sesuatu yang luput dari pengawasan management.
2aporan audit harusnya bisa diterima dengan baik oleh pembacanya, pesan yang ingin disampikan oleh auditor dapat dipahami tanpa adanya pertanyaan mengenai ungkapan' ungkapan yang ada. !rkel ini jauh dari kata sempurna dan kemungkinan ada beberapa pemahaman penulis yang dak sesuai. #ari itu, mohon untuk diberikan komentarnya apabila ada pertanyaana atau beberapa hal yang dapat kita diskusikan.
#ualitas "ribadi seorang Auditor Internal 4leh 's-in ahab Senin 2K >ebruari 2
Siat Ingin 6engetahui, /etekunan dan /eteguhan 3ati, *endekatan =ang 6embangun, +aluri dan *emahaman /e-irausahaan, /erjasama, 5aya Imajinasi, *embelajar 'uditor internal yang kompeten paling tidak harus memiliki ciri%ciri sebagai berikut: Si2at Ingin Mengetahui
Tertarik pada semua jenis operasi secara utuh. 6enanyakan pertanyaan seperti: “'pa yang sebenarnya di7isi itu sedang lakukan? /egiatan tersebut bertujuan apa ? (agaimana kaitan kerja di7isi tersebut dengan kerja unit%unit lain ? 'pakah ada cara yang lebih baik dan lebih cepat ? 'uditor harus peka terhadap persoalan yang sedang terjadi dalam organisasi di semua tingkatan. 'uditor harus berusaha agar seluruh pihak mau terbuka tentang segala hal yang terkait dengan ruang lingkup auditnya. Ketekunan dan Keteguhan Hati
6elakukan in7estigasi sampai tuntas, hingga seluruh kedalaman situasi dan permasalahan secara penuh dimengerti. 'uditor harus mencoba terus, jika perlu, auditor dapat memodiikasi program dan langkah%langkahnya untuk mencapai tujuannya. 'uditor harus melakukan pengujian, pemeriksaan, analisa dan lainnya, sampai auditor memiliki keyakinan yang memadai atas keterangan yang diperolehnya. Tujuan auditor adalah membantu pihak organisasi. Suatu temuan dianggap sebagai pedoman untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Pendekatan 0ang Me"'angun
6elihat masalah%masalah yang tampaknya salah sebagai kunci a-al untuk membuka rahasia atau tanda konteks : mencari clues bukan identiikasi tindakan kriminalcrimes". 'uditor harus memandang suatu temuan sebagai sesuatu yang harus diselesaikan atau disempurnakan bukan sebagai suatu kejahatan. 'uditor harus ikut memikirkan agar temuan tersebut nantinya dapat dihindarkan. Suatu temuan dianggap sebagai pedoman untuk perbaikan di masa yang akan datang. Naluri dan Pe"aha"an Ke,irausahaan
6enelaah setiap hal dari pandangan yang luas dan meninjau akibatnya pada operasi organisasi secara utuh. 'uditor menelaah semua pengaruh yang terjadi terhadap eisiensi dan eektiitas kegiatan organisasi. 5alam menetapkan penilaian terhadap suatu bidang tertentu, auditor harus selalu mengingat pola hubungan dari masing%masing kegiatan satu sama lain dan terhadap kegiatan organisasi secara keseluruhan. 5alam proses analisa, selalu digunakan perspekti secara luas, bukan secara sempit. Ker)asa"a
6emandang auditansebagai mitra. Tujuannya bukan untuk mencari kesalahan semata, akan tetapi untuk memperbaiki operasi organisasi. Tujuan auditor adalah membantu pihak organisasi. Titik perhatian seorang auditor adalah peningkatan kinerja organisasi daripada sekedar pemberian jasa audit belaka. Daa I"a)inasi
Imajinasi adalah perpaduan pemikiran ide%ide baru dari bagian%bagian pengamatan yang dialami secara terpisah. 5engan ide%ide tersebut, pertanyaan atau usul yang tidak ormaltidak mengikat dapat diajukan dan disajikan lebih lanjut. 'uditor harus menghilangkan apa yang selalu disebut sebagai Mprinsip dan Mstandar. Standar dideinisikan sebagai Mapa yang diinginkan berlangsung secara ideal, tetapi jika terjadi penyimpangan dari standar, tidak serta merta merupakan tindakan kriminal. *enyimpangan yang terjadi merupakan pertanda harus dilakukan suatu pemeriksaan dan analisa oleh auditor, di mana pertimbangan auditor harus dibangun berdasarkan atas apa yang dianggap terbaik bagi kepentingan organisasi. Pe"'ela)ar
Seorang auditor mempunyai tanggung ja-ab untuk pengembangan kapasitas diri. 3al ini dapat dicapai dengan : meneruskan studi ormal, mengikuti pendidikan proesi, membaca dan mencoba mengimplementasikan petunjuk dari literasi yang ada. *emeriksa internal Internal 'uditor" bertanggungja-ab untuk merencanakan dan melaksanakan tugas pemeriksaan, yang harus disetujui dan ditinjau atau direvie! oleh penga-as. Peren(anaan Pe"eriksaan
*erencanaan pemeriksaan internal harus didokumentasikan dan meliputi hal%hal berikut ini: !. *enetapan tujuan pemeriksaan dan lingkup pekerjaan.
Tujuan pemeriksaan adalah pernyataan paling luas yang dihasilkan oleh pemeriksa internal dan menyebutkan berbagai hal yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pemeriksaan. (erbagai tujuan dan prosedur pemeriksaan secara bersama%sama akan menyatakan lingkup pekerjaan pemeriksaan internal. Tujuan dan prosedur pemeriksaan haruslah ditujukan pada berbagai risiko yang berhubungan dengan kegiatan yang akan diperiksa. Istilah risiko merupakan kemungkinan bah-a suatu peristi-a atau perbuatan dapat menimbulkan akibat buruk terhadap kegiatan yang akan diperiksa. *edoman yang terdapat pada (ab NII, nomor B haruslah dipergunakan oleh pemeriksa dalam melakukan perkiraan risiko bagi tugas pemeriksaan yang dilakukan. Tujuan pemeriksaan risiko yang dilakukan pada tahap persiapan adalah untuk menentukan area yang penting dalam kegiatan yang akan diperiksa.
2. 6emperoleh inormasi dasar background information" tentang kegiatan yang akan diperiksa. !. *eninjauan atau revie! terhadap inormasi dasar haruslah dilakukan untuk menentukan dampaknya terhadap pemeriksaan. 3al%hal tersebut mencakup hal%hal berikut.
*ernyataan tentang tugas, sasaran dan rencana. Inormasi organisasional, misalnya jumlah dan nama para pega-ai, pega-ai yang memiliki kedudukan penting, pembagian kerja, kebijaksanaan dan petunjuk%petunjuk tentang prosedur serta perincian tentang berbagai perubahan yang baru terjadi dalam organisasi, termasuk perubahan sistem yang pokok. Inormasi anggaran, hasil%hasil kegiatan, dan data keuangan tentang kegiatan yang akan diperiksa. /ertas kerja pemeriksaan yang sebelumnya.
3asil%hasil dari pemeriksaan lainnya, termasuk pekerjaan dari pemeriksaan eksternal e"ternal auditor ", yang telah selesai atau sedang dikerjakan. >ile%ile pembanding correspondence file" untuk menentukan persoalan%persoalan pemeriksa penting yang potensial. &iteratur%literatur teknis dan yang dikeluarkan oleh pihak ber-enang, yang sesuai dengan kegiatan yang akan diperiksa.
*. (erbagai keperluan pelaksanaan pemeriksaan lainnya, seperti jangka -aktu pelaksanaan pemeriksaan, luas, periode yang akan diperiksa, dan perkiraan saat selesainya pemeriksaan, haruslah ditentukan. 3arus pula dipertimbangkan bentuk laporan pemeriksaan yang inal.
;. *enentuan berbagai tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan.
1umlah dan tingkat pengalaman sta pemeriksa yang diperlukan haruslah didasarkan pada e7aluasi siat dan tingkat kesulitan dari tugas pemeriksaan, batas -aktu penyelesaian, dan tenaga yang tersedia. *engetahuan, kecakapan, dan disiplin ilmu dari sta pemeriksa haruslah dipertimbangkan dalam pemilihan pemeriksa yang akan ditugaskan. &atihan yang dibutuhkan oleh para pemeriksa harus pula dipertimbangkan karena tiap% tiap tugas pemeriksaan akan berungsi sebagai dasar tercapainya perkembangan yang dibutuhkan oleh bagian audit internal. *ertimbangan penggunaan tenaga eksternal apabila terdapat kebutuhan akan pengetahuan, kecakapan, dan disiplin ilmu tambahan.
B. *emberitahuan kepada para pihak yang dipandang perlu. !. 3aruslah dilakukan rapat dengan manajemen yang bertanggungja-ab kegiatan yang akan diperiksa. 3al%hal yang didiskusikan dapat mencakup:
(erbagai tujuan dan lingkup kerja pemeriksaan yang direncanakan#
aktu pelaksanaan pemeriksaan#
*ara pemeriksa yang akan ditugaskan#
*roses pembicaraan selama pemeriksaan, termasuk metode yang digunakan, susunan -aktu dan indi7idu%indi7idu yang akan bertanggungja-ab# /eadaan dan pelaksanaan usaha pada kegiatan yang akan diperiksa, termasuk berbagai perubahan yang baru saja terjadi dalam manajemen atau sistem yang pokok#
(erbagai perhatian atau permintaan kepada manajemen#
3al%hal yang merupakan kepentingan khusus atau menjadi perhatian pemeriksa internal#
Eambaran tentang berbagai prosedur pelaporan dan proses tindak lanjut oleh bagian audit internal.
*. angkuman hal%hal yang didiskusikan pada rapat dan berbagai kesimpulan yang dihasilkan haruslah dibuat, didistribusikan kepada indi7idu%indi7idu yang memerlukan, dan disimpan dalam kertas kerja pemeriksaan.
K. 6elaksanakan sur7ai secara tepat untuk lebih mengenali kegiatan yang diperlukan, risiko%risiko, dan penga-asan%penga-asan, untuk mengidentiikasi area yang ditekankan dalam pemeriksaan, serta untuk memperoleh berbagai ulasan dan sasaran dari pihak yang akan diperiksa. !. Sur7ai merupakan suatu proses untuk mendapatkan inormasi, tanpa melakukan 7eriikasi secara terperinci, tentang kegiatan yang akan diperiksa. Tujuan utama sur7ai adalah untuk:
6emahami kegiatan yang ditinjau.
6engidentiikasi berbagai area penting yang memerlukan penekanan khusus.
6emperoleh inormasi yang akan dipergunakan dalam melaksanakan pemeriksaan, dan
6enentukan apakah perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
*. Suatu sur7ai akan menghasilkan berbagai keterangan yang akan dipergunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan dan pemeriksaan, serta merupakan suatu alat yang eekti bagi penentuan penggunaan sumber daya bagian pemeriksaan internal secara eekti. 5. Focus suatu sur7ai bermacam%macam, tergantung pada siat atau keadaan pemeriksaan. <. &ingkup pekerjaan dan -aktu yang diperlukan bagi pelaksanaan sur7ai bermacam%macam. 3al yang mempengaruhi adalah kemampuan dan pengalaman para pemeriksa internal, pengetahuan tentang kegiatan yang sedang diteliti, jenis pemeriksaan yang akan dilakukan, dan apakah sur7ai tersebut merupakan bagian dari tugas yang telah dilakukan berulang kali ataukah tugas baru. aktu yang diperlukan akan dipengaruhi pula oleh ukuran dan tingkat kesulitan kegiatan yang akan diteliti, serta oleh penyebaran kegiatan secara geograis. =. Suatu sur7ai meliputi penggunaan prosedur%prosedur berikut ini, yaitu:
5iskusi dengan pihak yang akan diperiksa, a-ancara dengan indi7idu%indi7idu yang terpengaruh oleh kegiatan yang akan diperiksa, misalnya para pemakai hasil dari kegiatan,
4bser7asi lapangan,
*eninjauan atau re7ie- terhadap laporan dan penelitian yang dilakukan oleh manajemen,
*rosedur pemeriksaan analitis,
*embuatan bagan arus atau flo! charting
6elakukan pengujian terhadap pelaksanaan pekerjaan tertentu dari a-al hingga selesai functional “!alk-thru#", 6endokumentasikan akti7itas kunci pengendalian.
>. *ada akhir sur7ai haruslah dibuat suatu risalah tentang hasil sur7ai, yang isinya harus mengidentiikasikan:
*ersoalan pemeriksaan yang penting dan alasan melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkapkan persoalan tersebut secara lebih mendalam# (erbagai inormasi yang berhubungan dengan persoalan yang diperoleh selama pelaksanaan sur7ai# Tujuan pemeriksaan, prosedur pemeriksaan, dan pendekatan khusus seperti teknik%teknik pemeriksaan yang didukung oleh pengguna komputer# Titik%titik penga-asan yang kemungkinan besar berada dalam keadaan kritis, ketidaksempurnaan penga-asan, dan atau penga-asan yang berlebihan#
*erkiraan sementara tentang -aktu dan tenaga yang diperlukan#
*erubahan tanggal bagi tahap pelaporan dan penyelesaian pelaksanaan pemeriksaan#
'pabila disimpulkan berdasarkan hasil, alasan%alasan untuk tidak meneruskan pemeriksaan.
J. *enulisan program pemeriksaan *rogram pemeriksaan haruslah
6embuktikan prosedur pemeriksaan dalam pengumpulan, analisis penasiran, dan penyimpangan inormasi yang diperoleh selang pemeriksaan# 6enetapkan tujuan pemeriksaan# 6enyatakan lingkung dan tingkat pengujian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemeriksaan#
6engidentiikasi aspek%aspek teknis, risiko, proses, dan transaksi yang akan diteliti#
6enetapkan siat dan luas pengujian yang diperlukan#
6erupakan persiapan bagi a-al pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan dan perubahan, bila dipandang perlu, selama pelaksanaan pemeriksaan.
L. 6enentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil%hasil pemeriksaan akan disampaikan. *impinan audit internal bertanggungja-ab menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil pemeriksaan akan disampaikan. 3asil penentuan tersebut haruslah didokumentasikan, dapat dibuktikan, dan diberitahukan kepada manajemen, dalam lingkup yang didasarkan pada pertimbangan praktis selama tahap persiapan pemeriksaan. (erbagai perubahan yang terjadi kemudian, yang mempengaruhi -aktu pelaksanaan atau pelaporan hasil pemeriksaan, harus pula diberitahukan kepada manajemen, apabila dianggap perlu. H. 6emperoleh persetujuan bagi rencana kerja pemeriksaan.
encana kerja pemeriksaan haruslah disetujui secara tertulis oleh pimpinan audit internal atau orang yang ditunjuk sebelum a-al pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan. (erbagai penyelesaian terhadap rencana kerja pemeriksaan haruslah disetujui dalam -aktu yang tepat. *ada a-alnya, suatu persetujuan dapat diperoleh secara lisan apabila terdapat berbagai hal yang menghalangi perolehan persetujuan tertulis sebelum pekerjaan pemeriksaan dimulai.
$isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *'elaksanaan +egiatan 'emeriksaan )nternal, 'enulis% iro .ugiman al% -1 &E#> >A)& )=A>?=!2 !D#)A
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar Oualiied Internal 'uditor OI'" adalah para calon harus terlebih dahulu membaca dan bersedia untuk mematuhi kode etik OI', di samping pendidikan yang dipersyaratkan. (erikut ini adalah isi dari kode etik OI'. ?uali2ied Internal Audit&r K&de Etik Pendahuluan
Oualiied Internal 'uditor OI'" mempunyai ke-ajiban pada proesi manajemen, pemegang saham, dan pada masyarakat umum untuk selalu memelihara standar perilaku proesional yang tinggi. /eharusan dipatuhinya standar proesi ini, maka *erhimpunan 'uditor Internal Indonesia *'II" menerapkan kode etik ini bagi mereka yang berkualiikasi OI'. /etaatan pada kode etik ini, yang didasarkan pada kode etik bagi anggota *'II, merupakan persyaratan untuk menjadi OI'. Seorang OI' yang dinilai oleh *'II telah melanggar ketentuan yang ada di dalam kode etik dapat kehilangan gelar OI'%nya.
Pen)elasan tentang Prinsi37Prinsi3
/etentuan%ketentuan dalam kode etik ini meliputi prinsip%prinsip dasar yang ada dalam berbagai bidang praktek audit internal. OI' harus menyadari bah-a pertimbangan pribadi diperlukan dalam menerapkan prinsip%prinsip ini. *ara anggota bertanggungja-ab untuk mempunyai perilaku yang baik, sehingga nama baik dan integritasnya tidak dipertanyakan. &ebih jauh, mereka harus menggunakan gelar OI'%nya dengan bijaksana dan penuh martabat, selalu menyadari tentang arti gelar tersebut, dan selalu mengikuti aturan%aturan yang telah ditetapkan. 5alam hal adanya keterbatasan kemampuan teknis, anggota harus berusaha sekerasnya untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan standar audit internal, untuk kepentingan perusahaan dan organisasinya. Pasal7Pasal
OI' di-ajibkan untuk bersikap jujur, objekti dan hati%hati dalam menjalankan tugas% tugas maupun ke-ajiban%ke-ajibannya. )ntuk mempertahankan kepercayaan dari pemberi tugas, OI' harus menunjukkan loyalitas kepada pemberi tugas. alaupun demikian OI' dilarang untuk mengambil bagian dalam kegiatan%kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum. OI' harus menghindari untuk terlibat kegiatan yang dapat menimbulkan konlik den gan kepentingan pemberi tugas, atau yang dapat menimbulkan prasangka yang meragukan kemampuannya untuk secara objekti menyelesaikan tugas dan ke-ajibannya. OI' dilarang untuk menerima imbalan atau hadiah dari pemberian tugas, klien, pelanggan, atau relasi bisnis pemberi tugas, kecuali yang menjadi haknya. OI' harus bersikap bijaksana dan hati%hati dalam menggunakan inormasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. OI' dilarang untuk menggunakan inormasi rahasia untuk kepentingan pribadi, atau menggunakan sedemikian rupa sehingga merugikan kepentingan pemberi tugas. 5alam menyatakan pendapat, OI' harus menggunakan semua kemampuannya untuk memperoleh bukti%bukti yang memadai yang dapat mendukung pernyatannya. 5alam laporannya, OI' harus mengungkapkan akta%akta material yang diketahuinya yang jika tidak diungkapkan akan dapat merubah laporan hasil kegiatan yang dire7ie-, atau dapat menutupi merubah laporan hasil kegiatan yang dire7ie-, atau dapat menutupi adanya praktek%praktek yang menyalahi prosedur dan kebijakan. OI' harus secara terus menerus berusaha meningkatkan keahlian dan keeekti7an dalam melakukan pekerjaannya.
Pen)elasan
*asal%pasal dalam kode etik *'II dan OI' secara umum adalah sama, kecuali kode etik OI' tidak memasukkan pasal !" dan pasal G" dari kode etik *'II, yang berisi aAas organisasi, tujuan%tujuan *'II dan pemeliharaan atau standar *'II. alaupun pasal%pasal dalam kedua etik tersebut sama, ada beberapa perbedaan penting dalam bagian%bagian lain dari kode etik tersebut yaitu: !. /ode etik OI' ditetapkan oleh 5e-an Sertiikasi Oualiied Internal 'uditor atau *'II, suatu organisasi yang bersiat proesional independen, dan nin politik yang berasaskan *ancasila dan )ndang%)ndang 5asar !GBK, maka anggota OI' secara otomatis -ajib mematuhi ketentuan%ketentuan *'II. 2. /ode etik OI' memberi sanksi pencabutan gelar OI' oleh 5e-an Sertiikasi Oualiied Internal 'uditor atau *'II bagi anggota yang melanggar peraturan dalam kode etik. $isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *+ode 3tik 4ualified )nternal (uditor, 'enulis% iro .ugiman al% 506-550
K&de Etik Perhi"3unan Audit&r Internal Ind&nesia 4leh ebadmin abu ;< 5esember 2
/etentuan%ketentuan dalam kode etik ini meliputi prinsip%prinsip dasar yang ada dalam berbagai praktek audit internal. *ara anggota *'II adalah mereka yang bertugas sebagai auditor internal dan atau mereka yang berkualiikasi Oualiied Internal 'udit OI'" harus menyadari bah-a pertimbangan pribadi diperlukan dalam penerapan prinsip%prinsip ini. *ara anggota bertanggungja-ab untuk mempunyai perilaku yang baik sehingga nama baik dan integritasnya tidak dipertanyakan. 5alam hal adanya keterbatasan kemampuan teknis, anggota harus berusaha
sekerasnya untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan standar audit internal, untuk kepentingan perusahaan, organisasi, dan masyarakat. Pasal7Pasal
*'II berasaskan *ancasila dan )ndang%)ndang 5asar !GBK. *ara anggota di-ajibkan untuk bersikap jujur, objekti dan hati%hati dalam menjalankan tugas%tugas maupun ke-ajiban%ke-ajibannya. )ntuk mempertahankan kepercayaan dari pemberi tugas, para anggota harus loyalitas kepada pemberi tugas. alaupun demikian anggota dilarang untuk mengambil bagian dalam kegiatan%kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum. *ara anggota harus menghindari untuk terlibat kegiatan yang dapat menimbulkan konlik dengan kepentingan pemberi tugas, atau yang dapat menimbulkan prasangka yang meragukan kemampuannya untuk secara objekti menyelesaikan tugas dan ke-ajibannya. *ara anggota dilarang untuk menerima imbalan atau hadiah dari pemberi tugas, klien, pelanggan, atau relasi bisnis pemberi tugas, kecuali yang menjadi haknya. *ara anggota harus bersikap bijaksana dan hati%hati dalam menggunakan inormasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. *ara anggota dilarang menggunakan inormasi rahasia untuk kepentingan pribadi, atau menggunakan sedemikian rupa sehingga merugikan kepentingan pemberi tugas. 5alam menyatakan pendapat, para anggota harus menggunakan semua kemampuannya untuk memperoleh bukti%bukti yang memadai yang dapat mendukung pernyatannya. 5alam laporannya, para anggota harus mengungkapkan akta%akta material yang diketahuinya yang jika tidak diungkapkan akan dapat merubah laporan hasil kegiatan yang direvie!, atau dapat menutupi adanya praktek%praktek yang menyalahi prosedur dan kebijakan. *ara anggota harus secara terus menerus berusaha meningkatkan keahlian dan keeekti7an dalam melakukan pekerjaannya. *ara anggota harus mematuhi peraturan dan mendukung pencapaian tujuan *'II. 5alam menjalankan proesinya para anggota harus selalu sadar akan ke-ajibannya untuk memelihara standar yang tinggi tentang kompetensi, moralitas dan kehormatan yang telah ditetapkan oleh *'II dan para anggotanya.
Pen)elasan
/ode etik ini memberi batasan kriteria perilaku proesional dan mengharapkan para anggota *'II untuk memelihara standar kompetensi, moralitas dan kehormatan. 5alam kode etik ini diungkapkan bah-a etika merupakan pertimbangan penting dalam praktek audit internal modern,
dan mengharuskan para anggota *'II untuk bersikap jujur, objekti, dan loyal kepada pemberi tugas# untuk menghindari konlik kepentingan dan untuk tidak menerima imbalan atau hadiah untuk memperlakukan inormasi yang diperoleh sebagai rahasia# untuk mendukung pendapatannya dengan akta%akta untuk mengungkapkan semua akta material yang diketahui# dan untuk selalu mengembangkan keahliannya. 5alam *ernyataan atas Tanggung1a-ab 'uditor Internal tidak terdapat adanya ketentuan% ketentuan kebijakan, dan tidak menyebutkan ke-ajiban%ke-ajiban hukum untuk auditor internal. 5iharapkan agar perusahaan mengembangkan anggaran dasar untuk audit internalnya dengan dasar pernyataan ini di dalam pernyataan dipergunakan ide%ide dari kode etik sebagai reerensi, maka perusahaan yang mempunyai anggaran dasar yang mengacu pada kode etik, dapat mengharapkan auditor internalnya untuk memenuhi kriteria yang dinyatakan di dalamnya, terutama jika auditor internal perusahaan tersebut merupakan anggota *'II. 5i dalam Standar *roesional 'udit Internal menyebutkan bah-a auditor internal harus tunduk pada standar proesional tentang tingkah laku. 3al ini secara spesiik mengacu, maka satu% satunya kriteria perilaku yang dapat diterima adalah standar umum yang ditetapkan oleh proesi itu sendiri. *erkembangan selanjutnya bukan tidak mungkin nanti akan ada orang%orang yang berpraktek dalam proesi audit internal baik anggota *'II, atau mereka yang berkualiikasi Oualiied Internal 'uditor OI'", baik diberi jabatan auditor internal atau istilah lain# yang terbukti merugikan seseorang dalam menjalankan proesinya, dapat dituntut perilakunya ternyata tidak sesuai dengan kode etik. 6emang tanggungja-ab audit internal akan berbeda antara tiap organisasi, sehingga pembuatan kode etik yang bisa diterima secara umum menjadi tidak mungkin. alaupun tanggungja-ab mungkin berbeda, namun auditor internal mempunyai tujuan umum yang sama, sehingga kode etik dapat diterima sebagai panduan untuk meningkatkan disiplin pribadi dan perilaku. $isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *+ode 3tik 'erhimpunan (uditor )nternal )ndonesia, 'enulis% iro .ugiman al% 507-508
#ode )tik Auditor Internal 4leh ebadmin Senin 2H 5esember 2
dalam melayani masyarakat secara jujur dan bertanggungja-ab, serta diatur oleh kode etik proesi yang ketat. /epercayaan akan semakin besar jika pemakai jasa proesional dapat dipercaya bah-a proessional yang melanggar kode etik akan mendapatkan sanksi dari rekan% rekan seproesinya. 5apat disimpulkan bah-a untuk setiap disiplin ilmu yang menjadi suatu proesi, serta adanya kode etik yang didukung oleh organisasi proesi yang bersangkutan, akan menambah keabsahan pada klien atas proesionalitas proesi tersebut. $isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *+ode 3tik (uditor )nternal, 'enulis% iro .ugiman al% 50
"ernyataan Tanggungja&ab Audit Internal 4leh ebadmin 1umat 2K 5esember 2
Internal audit atau audit internal adalah suatu ungsi penilaian independen yang dibuat dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan menge7aluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan organisasi. Tu)uan dan Ruang Lingku3
Tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggungja-abnya secara eekti. )ntuk hal tersebut, auditor internal akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan inormasi sehubungan dengan kegiatan yang sedang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yang eekti dengan biaya -ajar. 'nggota organisasi yang dibantu dengan adanya audit internal mencakup seluruh tindakan manajemen dan de-an. uang lingkup pemeriksaan internal menilai keeekti7an sistem pengendalian internal serta penge7aluasian terhadap kelengkapan dan keeekti7an sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggungja-ab yang diberikan. *emeriksaan internal harus:
1. Mereiew keandalan *reliabilitas dan integritas+ in(ormasi nansial dan operasional serta cara yang dipergunakan untuk untuk mengidenkasi, mengukur, mengklasikasi, dan melaporkan in(ormasi tersebut. 4. Mereiew berbagai sistem yang telah ditetapkan untuk memaskan kesesuaiannya dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan yang dapat berakibat penng terhadap kegiatan organisasi, serta harus menentukan apakah organisasi telah mencapai kesesuaian dengan hal'hal tersebut. . Mereiew berbagai cara yang dipergunakan untuk melindungi harta dan bila dipandang perlu, memerikasi keberadaan harta'harta tersebut. 6. Menilai keekonomisan dan keesienan penggunaan berbagai sumber daya. 5. Mereiew berbagai operasi atau program untuk menilai apakah hasilnya akan konsisten atau program tersebut dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
Tanggung)a,a' dan Ke,enangan
(agian audit internal merupakan bagian integral dari organisasi dan berungsi sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh manajemen senior dan atau de-an. Tujuan, ke-enangan, dan tanggungja-ab bagian audit internal harus dinyatakan dalam dokumen tertulis yang ormal, misalnya dalam anggaran dasar organisasi. *impinan audit internal harus mendapat persetujuan dari manajemen senior dan sehubungan dengan anggaran tersebut. 'nggaran dasar harus menjelaskan tentang tujuan bagian audit internal, menegaskan lingkup pekerjaan yang tidak dibatasi, dan menyatakan bah-a bagian audit internal tidak memiliki ke-enangan atau tanggungja-ab dalam kegiatan yang mereka periksa. (idang pemeriksaan internal internal auditing " dilaksanakan di dalam berbagai lingkungan yang berbeda dan organisasi yang tujuan, ukuran, dan strukturnya ber7ariasi, selian itu terdapat pula perbedaan antara ketentuan dan kebiasaan di berbagai organisasi. /arena itu, perbedaan ini dapat mempengaruhi pelaksanaan audit internal pada masing%masing lingkungan atau organisasi. *enerapan kodiikasi atau standar ini karenanya akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bagian audit internal melaksanakan tanggungja-abnya. /esesuaian dengan konsep%konsep yang dinyatakan oleh kualiikasi ini sangatlah penting apabila para pemeriksa internal ingin memenuhi tanggungja-abnya. Sebagaimana dinyatakan dalam kode etik, para anggota haruslah menggunakan cara%cara yang tepat sesuai dengan standar. Standar ini perlu disahkan oleh organisasi proesi, yaitu *erhimpunan 'uditor Internal Indonesia *'II". Ke"andirian
*emeriksa internal haruslah mandiri dan tidak memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diperiksanya. *emeriksa internal dianggap mandiri atau independen apabila mereka dapat melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objekti. /emandirian akan memungkinkan pemeriksa untuk membuat penilaian yang tidak berpihak dan tidak didasari oleh suatu prasangka,
hal yang sangat penting bagi pelaksanaan pemeriksaan yang tepat. Ini dapat dicapai melalui status organisasi dan sikap objekti para pemeriksa. Status organisasi bagian audit internal haruslah memadai serta memberikan keleluasaan untuk memenuhi tanggungja-ab pemeriksaan yang diberikan. *impinan audit internal harus bertanggungja-ab kepada pimpinan di dalam organisasi yang memiliki ke-enangan cukup untuk meningkatkan independensi dan untuk memastikan luas pemeriksaan yang dicakup, pertimbangan yang cukup terhadap laporan pemeriksaan, dan tindakan yang sesuai berdasarkan rekomendasi pemeriksaan. 4bjekti7itas adalah sikap mental yang mandiri atau independen yang harus dikembangkan oleh pemeriksa internal dalam melaksanakan pemeriksaan. *emeriksaan internal tidak boleh menempatkan penilaiannya dengan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain atau menilai sesuatu yang hubungan dengan pemeriksaan berdasarkan penilaian orang lain. 6endesain, memasang, dan mengoperasikan sistem bukanlah ungsi pemeriksaan. Selain itu, perancangan dan pembuatan prosedur bagi berbagai sistem bukanlah ungsi pemeriksaan. *elaksanaan kegiatan tersebut dianggap akan mempengaruhi sikap objekti7itas para pemeriksa. $isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *'ernyataan .anggung ja!ab (udit )nternal, 'enulis% iro .ugiman al% 11-502
*impinan audit internal harus membuat berbagai kebijakan dan prosedur secara tertulis sebagai pedoman bagi sta pemeriksa. (entuk dan isi kebijaksanaan serta prosedur tertulis harus sesuai dengan besar dan struktur bagian audit internal serta tingkat kesulitan pekerjaan yang dilaksanakan. Tidak seluruh bagian audit internal membutuhkan pedoman administrasi ormal dan teknik pemeriksaan. (agian audit internal yang sederhana atau kecil dapat dikelola secara inormal. Sta bagian audit internal yang sederhana dapat diatur dan dikendalikan dengan cara penga-asan dari dekat close supervision" dan penggunaan memorandum tertulis yang dilakukan setiap hari. *ada bagian audit internal yang besar, berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang lebih ormal dan luas sangatlah penting untuk mengarahkan sta pemeriksa agar secara konsisten memenuhi standar pelaksanaan yang ditetapkan bagi bagian audit internal. Mana)e"en Pers&nel
*impinan audit internal harus menetapkan suatu program untuk menyeleksi dan mengembangkan sumber daya manusia pada bagian audit internal. *rogram tersebut dilaksanakan dengan maksud untuk: !. 6enetapkan pembagian tugas bagi tiap%tiap tingkat sta pemeriksa secara tertulis. 2. 6enyeleksi indi7idu%indi7idu yang memenuhi syarat%syarat dan kompeten.
;. 6elatih dan menyediakan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berkelanjutan bagi tiap%tiap pemeriksa. B. 6enilai pelaksanaan pekerjaan dari tiap%tiap pemeriksa, paling tidak setiap tahun, dan K. 6emberi bimbingan kepada para pemeriksa internal untuk pengembangan pelaksanaan pekerjaan serta kemampuan proesionalisme. Audit&r Eksternal
*impinan audit internal harus mengkoordinasikan usaha atau kegiatan audit internal dengan auditor eksternal. !. *ekerjaan audit internal dan pemeriksaan eksternal oleh auditor eksternal, harus dikoordinasikan untuk memastikan kecukupan dari lingkup pemeriksaan yang dilakukan dan mengurangi pelaksanaan pemeriksaan rangkap.
&ingkup pekerjaan audit internal internal auditing" mencakup tujuan dan kegiatan inansial serta operasional. &ingkup pekerjaan audit internal dinyatakan pada (ab N dalam buku ini. Sementara itu, pengujian yang pada umumnya dilakukan oleh pemeriksa eksternal auditor" ditujukan untuk mendapatkan berbagai hal yang bersiat membuktikan secara cukup, untuk mendukung pendapat tentang ke-ajaran pernyataan keuangan tahunan secara keseluruhan. &ingkup pekerjaan yang dilakukan oleh auditor ditentukan berdasarkan standar proesi mereka. 6ereka bertanggungja-ab menilai kecukupan prosedur yang dilaksanakan dan bukti yang diperoleh, dengan tujuan menegaskan pendapat mereka terhadap pernyataan keuangan tahunan. /eseluruhan pelaksanaan pekerjaan auditor, termasuk koordinasi dengan bagian audit internal, pada umumnya merupakan tanggungja-ab de-an, khususnya audit komite. /oordinasi aktual haruslah merupakan tanggungja-ab pimpinan audit internal. *impinan audit internal membutuhkan dukungan de-an agar koordinasi pekerjaan pemeriksaan dapat dilakukan secara eekti. 5alam mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan internal dengan pekerjaan auditor, pimpinan audit internal harus memastikan bah-a pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemeriksa internal tidak akan rangkap dengan pekerjaan pemeriksaan eksternal yang dapat diandalkan. Sepanjang tanggungja-ab proesional dan organisasi tentang pelaporan memungkinkan, pemeriksaan internal harus dilaksanakan dengan cara eisien dan koordinasi pemeriksaan yang maksimal. *impinan audit internal dapat menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan bagi pemeriksaan eksternal sehubungan dengan pemeriksaan tahunan yang dilakukan oleh auditor terhadap pernyataan keuangan. *ekerjaan yang dilaksanakan oleh pemeriksa internal untuk membantu auditor dalam memenuhi tanggungja-abnya tunduk terhadap seluruh ketentuan standar yang rele7an.
*impinan audit internal harus melakukan e7aluasi regular terhadap pelaksanaan koordinasi antara pemeriksa internal dan auditor. 07aluasi ini dapat pula meliputi penilaian terhadap eisiensi pemeriksaan internal dan eksternal secara keseluruhan, termasuk jumlah biaya pemeriksaan. 5alam menjalankan peranannya secara keseluruhan, de-an dapat meminta pimpinan audit internal untuk menilai pekerjaan yang dilakukan oleh auditor. *enilaian yang diberikan oleh pimpinan audit internal harus didasarkan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan eksternal. *impinan audit internal harus memberitahukan hasil dari e7aluasi terhadap koordinasi antara pemeriksaan internal dan eksternal kepada manajemen senior dan de-an, disertai berbagai tanggapan tentang pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor. (erdasarkan standar proesinya, terdapat kemungkinan pemeriksa eksternal harus memastikan telah dilakukannya pembicaraan mengenai berbagai hal tertentu dengan de-an.
*impinan audit internal harus membicarakan hal tersebut dengan auditor, dengan maksud memperoleh kesepakatan tentang pokok%pokok persoalan. 3al tersebut antara lain:
/elemahan penga-asan yang penting
/esalahan atau error dan ketidakberesan dari kegiatan
Tindakan ilegal
9anagement judgements dan accounting estimates
*enyesuaian pemeriksaan yang penting significant audit adjusments"
*erbedaan pendapat dengan manajemen, dan
/esulitan yang dihadapkan dalam pelaksanaan pemeriksaan.
2. /oordinasi dalam pemeriksaan meliputi hal%hal berikut ini.
*ertemuan periodik untuk membicarakan berbagai hal yang merupakan kepentingan bersama. /egiatan audit internal dan eksternal direncanakan untuk memastikan bah-a lingkup pemeriksaan yang dicakup telah dikoordinasi dan usaha pemeriksaan yang duplikasi dapat diperkecil. *erlu dilakukan penjad-alan pertemuan%pertemuan secara cukup selama proses pemeriksaan, untuk memastikan koordinasi dalam pekerjaan pemeriksaan serta mengusahakan penyelesaian pemeriksaan secara eisien dan tepat -aktu, serta untuk
menentukan apakah berbagai temuan pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan sampai saat itu, hingga mengharuskan perubahan lingkup pekerjaan yang direncanakan.
*emberian akses pada tiap%tiap program pemeriksaan dan kertas kerja pemeriksaan. 'kses pada program%program dan kertas kerja pemeriksaan eksternal disertai dengan tanggungja-ab untuk menjaga kerahasiannya. Ini bertujuan agar pemeriksa internal merasa yakin dan menganggap layak untuk mendasarkan beberapa hasil dari tujuan dilakukannya pemeriksaan internal pada pekerjaan yang dilakukan oleh auditor. *ertukaran laporan pemeriksaan dan surat%surat manajemen.
a". &aporan pemeriksaan internal, tanggapan manajemen terhadap laporan tersebut, re7ie- yang dilakukan oleh bagian audit internal terhadap tanggapan manajemen follo! up revie!" harus dapat diperoleh auditor. &aporan%laporan ini akan membantu auditor dalam menentukan dan menyesuaikan adjusting " lingkup pekerjaannya. b". *emeriksa internal memerlukan akses bagi surat%surat manajemen yang diberikan kepada auditor. (erbagai hal yang dibicarakan pada surat%surat manajemen akan membantu pemeriksaan internal dalam menentukan area yang akan ditekankan pada pemeriksaan internal yang akan datang. Setelah mere7ie- surat%surat manajemen serta berbagai tindakan korekti yang dilakukan oleh anggota manajemen dan de-an, pimpinan audit internal harus memastikan apakah tindak lanjut dan tindakan korekti yang tepat telah dilakukan.
(erbagai teknik, metode, dan istilah pemeriksaan yang berlaku umum adalah sebagai berikut.
a". *impinan audit internal harus memahami lingkup pekerjaan yang direncanakan oleh auditor, dan harus memastikan apakah pekerjaan tersebut sejalan dengan pekerjaan yang direncanakan oleh pemeriksa internal, dan sesuai dengan berbagai persyaratan yang ditetapkann pada (ab IN dalam buku ini. /esesuaian dengan persyaratan tersebut mengharuskan pemahaman mutu materialitas yang dipergunakan oleh auditor dalam perencanaan serta siat dan luas prosedur yang direncanakan oleh auditor. b". *impinan audit internal harus memastikan bah-a berbagai teknik, metode, dan istilah yang digunakan oleh auditor cukup dipahami oleh pemeriksa internal sehingga memungkinkan pimpinan audit internal untuk: !. 6engkoordinasi pekerjaan audit internal dan eksternal. 2. 6enge7aluasi pekerjaan pemeriksa eksternal, untuk meyakinkan bah-a hasil kerja pemeriksa eksternal dapat diandalkan, dan ;. 6emastikan bah-a para pemeriksa internal yang melaksanakan pekerjaan untuk menyelesaikan berbagai sasaran pemeriksaan eksternal dapat berkomunikasi secara eekti dengan auditor.
*impinan audit internal harus memberikan inormasi yang cukup kepada auditor, agar mereka memahami berbagai teknik, metode, dan istilah yang digunakan oleh pemeriksa internal, sehingga auditor dapat meyakinkan bah-a pekerjaan yang dilaksanakan dengan menggunakan teknik, metode, dan istilah tersebut dapat diandalkan. 'kan lebih eisien bagi pemeriksa internal dan auditor bila mereka menggunakan berbagai teknik, metode, dan istilah yang sama atau mirip sehingga pekerjaan mereka dapat dikoordinasi secara lebih eekti dan saling mendasarkan diri pada pekerjaan pihak lain yang dapat diandalkan.
Pengendalian Mutu
*impinan audit internal harus menetapkan dan mengembangkan program pengendalian mutu untuk menge7aluasi berbagai kegiatan dari bagian audit internal. !. Tujuan pemeriksaan program ini untuk memberikan jaminan yang layak bah-a pelaksanaan audit internal dilaksanakan secara sesuai dengan standar, anggaran organisasi, dan bagian audit internal, serta berbagai standar lain yang dapat diterapkan. *rogram jaminan kualitas harus meliputi unsur%unsur penga-asan, berbagai re7ieinternal dan berbagai re7ie- eksternal.
*engendalian mutu yang layak, sebagaimana disebutkan dalam pedoman ini, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan beberapa unsur pokok, selain berbagai kebutuhan pimpinan audit internal. )nsur%unsur pokok tersebut antara lain manajemen senior, auditor, de-an dan bagian pembuat keputusan, serta para pihak yang memiliki alasan untuk mendasarkan diri pada hasil kerja bagian audit internal. /esesuaian dengan berbagai standar yang dapat diterapkan tidak hanya sekadar mematuhi berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang telah ditetapkan. 3al tersebut mencakup pelaksanaan pekerjaan audit internal dengan tingkat eisiensi dan eekti7itas yang tinggi. 1aminan kualitas tersebut sangat penting bagi keberhasilan suatu pelaksanaan pekerjaan, selain dapat pula meningkatkan kredibilitas bagian audit internal. /riteria pokok yang harus dipergunakan untuk mengukur pekerjaan bagian audit internal adalah yang mengaturnya. *ertimbangan terhadap ketentuan harus selalu disertai dengan penilaian terhadap ketentuan yang mengaturnya, yaitu anggaran dasar dipandang d ari segi mendasar yang ditentukan pada standar proesi ini.
/ode etik
(erbagai tujuan, kebijaksanaan, dan prosedur bagian audit internal
(erbagai kebijaksanaan dan prosedur organisasi yang diterapkan pada bagian audit internal
(erbagai hukum, pengaturan dan standar pemerintah atau industri yang menetapkan tentang persyaratan pemeriksaan dan pelaporan (erbagai metode mengidentiikasi kegiatan%kegiatan yang dapat diperiksa auditable activities", memperkirakan risiko assessing risk ", dan menentukan rekuensi serta lingkup pemeriksaan (erbagai dokumen perencanaan pemeriksaan, khususnya dokumen yang diberikan kepada menajemen senior dan de-an. encana organisasi, pernyataan tentang syarat%syarat pekerjaan job re:uiretments", pembagian posisi position descriptions" dan rencana pengembangan proesi pada bagian audit internal.
2. *enga-asan atau super7ision terhadap pekerjaan audit internal harus dilakukan secara terus menerus untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar audit internal, kebijaksanaan bagian audit internal, dan program%program pemeriksaan.
*enga-asan yang cukup adalah hal mendasar dari program jaminan kualitas. 3al tersebut akan memberikan landasan bagi berbagai re7ie- internal dan eksternal yang akan dilakukan kemudian. Siat dan tanggungja-ab dalam penga-asan supervision" dinyatakan pada standar ini dan berbagai pedoman yang berkaitan. *enga-asan antara lain meliputi:
a". *erencanaan yang matang dan pemberian berbagai instruksi yang sesuai kepada sta b". 6enetapkan bah-a program pemeriksaan yang disetujui telah diselesaikan dan didokumentasikan dalam kertas kerja pemeriksaan dan ulasan yang diberikan terhadap laporan pemeriksaan yang dihasilkan telah selesai, dan c". *enga-as yang cukup dan dapat dibuktikan sebagaimana mestinya terhadap seluruh kegiatan audit internal pada akhirnya merupakan tanggungja-ab pimpinan bagian audit internal.
/ata “terus%menerus” menunjukkan bah-a penga-asan haruslah dilakukan sejak perencanaan, pelaksanaan, e7aluasi, pelaporan dan menindaklanjuti, bagi seluruh penugasan. *enga-asan tersebut harus pula mencakup pelatihan, e7aluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan masing%masing pega-ai, penga-asan terhadap -aktu dan pengeluaran, dan area%area administrati yang serupa lainnya.
;. e7ie- internal harus dilakukan secara periodik oleh anggota%anggota sta audit internal untuk menilai kualitas pekerjaan pemeriksaan yang telah dilakukan. e7ie- ini harus dilakukan dengan cara yang sama dengan audit internal lainnya.
e7ie ormal internal adalah penilaian terhadap diri sendiri self assessments" yang dilakukan oleh bagian audit internal secara periodik. e7ie- ini pada umumnya
dilaksanakan oleh suatu tim atau indi7idu yang dipilih oleh pimpinan audit internal. (agian audit internal yang lebih besar dapat memiliki yang ditunjuk sebagai manajer jaminan kualitas manager of :uality assurance" atau dengan jabatan dan tanggungja-ab yang mirip.
e7ie- internal tentang pengendalian mutu tersebut terutama sekali dilakukan untuk memenuhi keperluan pimpinan audit internal, namun hasil penilaian re7ie- ini dapat pula diberikan kepada manajemen senior dan de-an. e7ie- ini harus terstruktur sedemikian rupa untuk menunjukkan tingkat kesesuaian bagian audit internal dengan standar, tingkat keeekti7an pemeriksaan, dan tingkat kesesuaian dengan berbagai kebijaksanaan dan standar organisasi bagian audit internal. e7ie- ini harus pula memberikan berbagai rekomendasi bagi perkembangan bagian audit internal. *rogram re7ie- internal, khususnya bagi bagian audit internal yang lebih sederhana, akan menghendaki berbagai penyesuaian dengan mempertimbangkan struktur bagian audit internal tersebut dari tingkat keterlibatan pimpinan dalam pemeriksaan indi7idu. (ila re7ie- ormal internal atau pelaksanaan suatu re7ie- sejenis tidak sesuai dengah kebutuhan bagian audit internal, metode diba-ah ini dapat memberikan hal%hal dasar yang dicakup dalam re7ie- internal. e7ie- oleh pimpinan audit internal, manajer%manajer pemeriksaan atau pen ga-asan supervision" terhadap suatu sampel pemeriksaan dan area dari pelaksanaan pemeriksaan" di mana pekerjaan telah dilakukan di ba-ah pengaturan manajer atau penga-as yang lain. Sebagai proses yang berlangsung secara terus%menerus, ini akan memberikan latihan, pertukaran dan pandangan yang lebih luas, dan juga memberikan keyakinan bagi pimpinan audit internal. )mpan balik dari pihak yang diperiksa ditambah dengan yang diperoleh dari hubungan personal" melalui penggunaan datar pertanyaan atau sur7ai, baik secara periodik rutin setelah setiap pemeriksaan dilakukan maupun secara periodik bagi pemeriksaan% pemeriksaan yang dipilih. *roses ini akan memberikan pandangan manajemen terhadap bagian audit internal lebih eekti dan tanggap akan kebutuhan manajemen. *impinan audit internal harus menjalankan dan memonitor proses re7ie- internal. 5alam menyeleksi dan memberikan instruksi kepada suatu tim yang akan melakukan re7ieinternal, pimpinan audit internal harus memastikan bah-a tim tersebut memenuhi syarat kualitas dan mandiri. *impinan harus menerima laporan tertulis tentang hasil masing%masing re7ie- dan memastikan bah-a suatu tindakan yang tepat akan dilakukan, -alaupun tujuan re7ieinternal adalah untuk menilai keeekti7an bagian audit internal bagi tujuan internal. (ila dipandang perlu, pimpinan dapat memberitahukan hasil re7ie- kepada pihak di luar bagian audit internal, seperti manajemen senior, de-an, dan pemeriksa eksternal. e7ieinternal dapat pula berguna sebagai bagian dari proses penilaian diri sendiri self assessment " dalam mempersiapkan re7ie- eksternal.
B. e7ie- eksternal terhadap bagian audit internal haruslah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan yang dilaksanakannya. e7ie- ini harus dilakukan oleh orang%orang yang memenuhi syarat dan kualitas, yang tidak memiliki keterkaitan dengan organisasi dan tidak memiliki konlik kepentingan yang nyata ataupun samar atau sepatutnya diduga. e7ie- eksternal harus dilakukan sekurang%kurangnya setiap tiga tahun sekali. Setelah re7ie- eksternal selesai dilaksanakan, harus dikeluarkan suatu laporan tertulis yang ormal. &aporan ini harus mengungkapkan pendapat tentang tingkat pemenuhan standar proesi oleh bagian audit internal, dan bila dianggap perlu, harus pula mencantumkan berbagai rekomendasi bagi perkembangan bagian audit internal.
e7ie- eksternal dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pimpinan dan anggota bagian audit internal. Tujuan penting lainnya dari re7ie- eksternal adalah untuk memberikan kepastian. 1aminan kualitas bagian audit internal oleh pihak yang tidak memiliki kepentingan dan independen kepada manajemen senior, de-an, dan pihak lain yang mendasar pada hasil pekerjaan bagian pemeriksaan internal. *impinan audit internal harus membicarakan dengan manajemen senior dan de-an tentang siat re7ie- eksternal dalam kriteria program jaminan mereka dalam menyeleksi pere7ie- eksternal. e7ie- eksternal harus dilakukan oleh orang%orang yang memenuhi syarat dan berkualitas, yang tidak memiliki keterkaitan independen" dengan organisasi dan tidak memiliki konlik kepentingan yang nyata maupun samar. Indi7idu yang memenuhi syarat dan berkualitas adalah orang%orang yang memiliki keahlian teknis dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan kegiatan yang akan dire7ie- dan merupakan pemeriksa eksternal di luar organisasi. Tidak memiliki keterkaitan dengan organisasi berarti orang tersebut bukan merupakan bagian audit internal yang akan dire7ie-. 5alam menyeleksi keterkaitan dengan organisasi berarti orang tersebut bukan merupakan bagian audit internal yang akan dire7ie-. 5alam menyeleksi re7ie-er eksternal, harus dilakukan pertimbangan terhadap kemungkinan terdapatnya konlik kepentingan yang nyata atau samar, yang mungkin dimiliki oleh re7ie-er karena hubungannya dengan organisasi atau bagian audit internal pada saat ini atau -aktu yang lalu. 4rganisasi pemeriksa eksternal dalam beberapa prosedur re7ie- yang terbatas harus diperhatikan dalam menge7aluasi dan menggunakan hasil kerja bagian audit internal. Ini terutama berhubungan dengan kualitas pekerjaan dan tingkat kemandirian degree of independence" pihak yang diperiksa. *rosedur re7ie- terbatas yang digunakan oleh pemeriksa yang mereka lakukan terhadap pernyataan keuangan financial statements" organisasi, dan tidak mencakup re7ie- eksternal. Setelah re7ie- eksternal selesai dilaksanakan, tim yang melakuka n re7ie- harus mengeluarkan laporan ormal yang berisi pendapat tim tentang tingkat pemenuhan standar oleh bagian pemeriksaan internal audit internal". &aporan ini harus pula mencantumkan tingkat pemenuhan ketentuan pada bagian audit internal dan standar lain yang dapat diterapkan, juga disertai berbagai rekomendasi yang sesuai bagi perkembangan bagian pemeriksaan internal. &aporan tersebut harus diserahkan kepada
orang atau organisasi yang meminta pelaksanaan re7ie-. *impinan audit internal harus membuat rencana tindakan secara tertulis, sebagai tanggapan pada laporan re7ieeksternal. Selain itu, pimpinan audit internal juga bertanggungja-ab melakukan tindak lanjut yang selayaknya.
e7ie- eksternal harus dilakukan paling tidak setiap tiga tahun. 6eskipun demikian, terdapat berbagai situasi yang merupakan alasan pembenar atas dilakukannya re7ieeksternal dalam inter7al -aktu yang berbeda. /eadaan%keadaan tersebut antara lain:
a". e7ie- yang penting, berarti, dan memonitor yang dilakukan oleh de-an b". (erbagai re7ie- yang dilakukan secara menyeluruh oleh pemeriksa eksternal atau pihak lain c". /eadaan yang relati stabil sehubungan dengan anggaran dasar, organisasi, sta dan datar kegiatan yang dapat diperiksa auditable activities" pada bagian audit internal. Siat, lingkup, tingkat kemandirian degree of independence" dan hasil keseluruhan program internal haruslah dipertimbangkan dalam menentukan pelaksanaan re7ie- eksternal.
e7ie- eksternal merupakan unsur dasar program yang penting untuk mencapai jaminan kualitas. alaupun demikian, bila sumber daya tersedia terbatas, atau karena berbagai alasan yang telah disebutkan sebelumnya, pada saat ini re7ie- eksternal tidak harus dilakukan perhatian yang lebih pada super7ise, re7ie- internal yang dilakukan secara periodik, dan metode jaminan kualitas lainnya yang tersedia pada bagian audit internal. *impinan audit internal bertanggungja-ab menilai berbagai kondisi yang membatasi pelaksanaan re7ie- eksternal. 6etode yang dapat dipergunakan untuk menge7aluasi adalah dengan penggunaan group internal yang berkualitas dalam melaksanakan suatu re7ie-, misalnya mantan manager pemeriksaan yang bekerja pada bagian lain organisasi, pimpinan pemeriksaan pada organisasi pemeriksaan yang disentralisasi, atau personel penasihat manajemen internal. alaupun demikian, re7ie- ini tidak dapat diharapkan akan mencapai seluruh sasaran dari suatu re7ie- eksternal.
$isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *+ebijaksanaan dan 'rosedur (udit )nternal, 'enulis% iro .ugiman al% 6-16 Pi"3inan audit internal harus "engel&la 'agian audit internal se(ara te3at
*impinan audit internal bertanggungja-ab mengelola bagian audit internal secara tepat, sehingga. !. *ekerjaan pemeriksaan memenuhi tujuan umum dan tanggungja-ab yang disetujui oleh manajemen senior dan diterima oleh de-an. 2. Sumber daya bagian audit internal dipergunakan secara eisien dan eekti, dan ;. *elaksanaan pekerjaan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar proesi.
Tu)uan% Ke,enangan% dan Tanggung)a,a'
*impinan audit internal harus memiliki pernyataan tentang tujuan, ke-enangan, dan tanggungja-ab untuk bagian audit internal. *impinan audit internal bertanggungja-ab untuk memperoleh persetujuan dari manajemen senior dan de-an terhadap dokumen tertulis yang ormal untuk bagian audit internal. Peren(anaan
*impinan audit internal harus menetapkan rencana bagi pelaksanaan tanggungja-ab bagian audit internal. encana ini harus sejalan dengan anggaran dasar organisasi, bagian audit internal dan bagian dari berbagai sasaran organisasi. !. *roses perencanaan ini meliputi penetapan:
Sasaran,
1ad-al pelaksanaan pemeriksaan,
encana susunan kepega-aian dan anggaran keuangan, serta
&aporan kegiatan.
2. Sasaran bagian audit internal harus memungkinkan untuk dicapai dan dalam pelaksanannya harud dapat diukur. Sasaran tersebut harus disertai dengan kriteria pengukuran hasil yang dicapai dan tanggal yang ditargetkan bagi pencapaian sasaran. ;. 1ad-al pekerjaan pemeriksaan harus mencantumkan tentang:
/egiatan apa yang akan diperiksa
/apan kegiatan tersebut akan diperiksa, dan
*erkiraan tentang -aktu yang diperlukan
5engan mempertimbangkan lingkup pekerjaan pemeriksaan yang direncanakan dan tara atau tingkat pekerjaan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh pihak lain. (erbagai hal yang dipertimbangkan dalam menentukan prioritas dari jad-al pekerjaan pemeriksaan harus mencakup.
Tanggal dan hasil pemeriksaan terakhir atau sebelumnya
/eadaan keuangan yang diketahui atau financial e"posure
/erugian dan risiko yang potensial
*ermintaan manajemen
(erbagai perubahan penting dalam operasi, program, sistem, dan penga-asan.
/esempatan untuk mencapai berbagai keuntungan yang berhubungan dengan pelaksanaan operasi. *erubahan dalam kapabilitas sta pemeriksa.
B. 1ad-al pekerjaan haruslah cukup leksibel agar kebutuhan bagian audit internal yang tidak dapat diantisipasi dapat dikerjakan.
*erkiraan risiko atau risk assessment adalah suatu proses sangat penting untuk mengembangkan jad-al pekerjaan pemeriksaan yang penting. *roses perkiraan risiko mencakup identiikasi kegiatan yang dapat diperiksa, berbagai aktor risiko yang rele7an, dan memperkirakan berbagai hal yang sangat erat kaitannya dengan aktor%aktor risiko tersebut. Istilah “risiko” menunjukkan kemungkinan bah-a suatu kejadian atau tindakan akan menimbulkan akibat merugikan bagi organisasi. 'kibat%akibat yang ditimbulkan oleh risiko antara lain adalah :
a". /esalahan dalam pembuatan keputusan sebagai akibat penggunaan inormasi yang tidak benar, tidak sesuai berdasarkan pertimbangan -aktu, tidak lengkap, dan inormasi lain yang tidak dapat diandalkan# b". *embuatan catatan secara salah, perhitungan akuntansi yang tidak tepat, kesalahan dalam pembuatan laporan keuangan, kerugian inansial, dan kerugian lainnya. c". /egagalan dalam melindungi harta secara tepat# d". /etidakpuasaan pelanggan, publisitas negati, dan menurunnya reputasi organisasi# e". /egagalan dalam menjalankan berbagai kebijaksanaan, rencana dan prosedur organisasi, atau ketidaksesuaian dengan berbagai hukum dan peraturan yang rele7an# ". 6endapatkan berbagai sumber daya secara tidak ekonomis atau penggunaannya secara tidak eisien atau tidak eekti. g". /egagalan dalam mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan bagi suatu operasi atau program.
Tahap pertama dalam pelaksanaan proses perkiraan risiko risk assessment " adalah mengidentiikasi dan menyusun datar kegiatan yang dapat diperiksa auditable activity" /egiatan yang dapat diperiksa terdiri dari berbagai hal, unit, atau sistem yang dapat dideinisikan dan die7aluasikan. /egiatan yang dapat diperiksa antara lain adalah:
a". (erbagai kebijaksanaan, prosedur, dan praktek# b". Cost centers, proit centers dan in7estment centers# c". Saldo akhir buku kas induk# d". Sistem inormasi baik manual maupun yang dikomputerisasi# ". (erbagai kontrak dan program yang utama# g". (erbagai unit organisasi seperti jaringan produksi atau jaringan pelayanan# h". (erbagai ungsi seperti pemrosesan data elektronik, pembelian, pemasaran, produksi, keuangan, akuntansi, dan sumber daya manusia. i". Sistem transaksi bagi kegiatan seperti penjualan, penagihan, pembelian, pembayaran, perhitungan biaya dan in7entaris, produksi, datar gaji, dan akti7a modal capital assets". j". *ernyataan keuangan atau financial statements. k". (erbagai hukum dan peraturan.
>aktor%aktor risiko adalah kriteria yang dipergunakan untuk mengidentiikasikan hal%hal yang erat kaitannya dengan kondisi dan atau peristi-a yang mungkin terjadi dan menimbulkan akibat yang merugikan organisasi, serta kemungkinan terjadinya kondisi atau peristi-a tersebut. 1umlah dari aktor risiko yang dipergunakan dalam perkiraan risiko atau risk assessment haruslah dibatasi, tetapi dapat meyakinkan pimpinan audit internal bah-a perkiraan risiko tersebut telah dilakukan secara menyeluruh. >aktor%aktor risiko yang dimaksud antara lain adalah:
a". Suasana yang berhubungan dengan etik dan tekanan yang dihadapi manajemen dalam usaha mencapai tujuan%tujuan. b". /ompetensi, kecukupan, dan integritas dari personil. c". )kuran aset, likuiditas atau 7olume transaksi.
d". /ondisi inansial dan ekonomi. e". /ondisi yang kompetiti. ". /erumitan atau mudah berubah volatility" kegiatan. g". 5ampak dari konsumen, rekanan, atau perubahan%perubahan kebijaksanaan pemerintah. h". Tingkat komputerisasi sistem inormasi. i". *enyebaran operasi secara geograis. j". /ecukupan dan keeekti7an sistem pengendalian internal. k". (erbagai perubahan organisasi, operasi, teknologi atau ekonomi. l". 9anagement judgements dan accounting estimates m". 5ukungan terhadap temuan pemeriksaan dan tindakan korekti yang dilaksanakan, dan n". Tanggal dan hasil pemeriksaan terdahulu.
*impinan audit internal dapat memutuskan untuk menimbang berbagai aktor risiko, untuk menentukan tingkat keterkaitan aktor%aktor risiko tersebut dengan suatu risiko. 3asil pertimbangan terhadap aktor risiko tersebut merupakan penilaian pimpinan terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan. *enilaian ini digunakan untuk menyeleksi kegiatan yang akan diperiksa. *erkiraan risiko atau risk assessment merupakan proses sistematis untuk memperkirakan dan menerapkan penilaian yang potensial terhadap berbagai kondisi dan atau kejadian, yang dapat menimbulkan akibat yang merugikan. *roses perkiraan risiko akan menghasilkan suatu cara bagi pengaturan dan penerapan penilaian yang potensial dalam penyusunan jad-al pekerjaan pemeriksaan. *impinan audit internal pada umumnya harus memberi prioritas pemeriksaan lebih tinggi terhadap kegiatan yang memiliki risiko tinggi. *ada proses perkiraan risiko, pimpinan audit internal harus menggabu ngkan inormasi dari berbagai sumber. Sumber%sumber tersebut mencakup, namun tidak terbatas, pada diskusi dengan de-an dan berbagai anggota manajemen, diskusi antara manajemen dan sta bagian audit internal, diskusi dengan para auditor, pengaturan oleh hukum dan berbagai peraturan yang dapat diterapkan, analisa terhadap data inansial dan pelaksanaan operasi, re7ie- terhadap pemeriksaan terdahulu, serta kecenderungan trend " industri atau ekonomi. (erdasarkan hasil proses perkiraan risiko, pimpinan audit internal harus menetapkan prioritas jad-al pekerjaan pemeriksaan. *impinan dapat mengubah jad-al pekerjaan
pemeriksaan yang telah direncanakan, setelah mempertimbangkan hal%hal seperti koordinasi dengan pihak eksternal auditor serta permintaan manajemen dan de-an.
3arus pula dilakukan perkiraan secara periodik terhadap akibat berbagai perubahan yang pokok dalam datar kegiatan yang dapat diperiksa auditable activity" atau berbagai aktor risiko berkaitan yang telah terjadi setelah jad-al pekerjaan pemeriksaan disusun. *erkiraan tersebut akan membantu pimpinan audit internal dalam membuat perubahan yang diperlukan terhadap prioritas pemeriksaan dan jad-al pekerjaan pemeriksaan. *roses perkiraan risiko risk assessment " harus dilakukan setiap periode, misalnya setengah tahun. alau demikian, karena perubahan berbagai kondisi, prioritas pemeriksaan yang ditetapkan berdasarkan proses perkiraan risiko perlu di revie! dan diperbaharui sepanjang tahun.
K. encana susunan kepega-aian dan anggaran keuangan, termasuk jumlah pemeriksa dan pengetahuan, kecakapan dan disiplin ilmu yang diperlukan bagi pelaksanaan pemeriksaan, harus ditentukan berdasarkan jad-al pekerjaan pemeriksaan, kegiatan administrati, persyaratan pendidikan dan pelatihan, riset pemeriksaan, dan usaha%usaha pengembangan para pemeriksa. J. &aporan kegiatan harus diserahkan secara periodik kepada manajemen senior dan de-an. &aporan ini harus melakukan perbandingan antara:
*elaksanaan sasaran dari bagian audit internal dan jad-al pekerjaan pemeriksaan, serta.
*engeluaran%pengeluaran dengan anggaran inansial.
&aporan tersebut harus menjelaskan sebab terjadinya perbedaan yang pokok dan menyatakan berbagai tindakan yang telah dilakukan atau dibutuhkan. $isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *9anajemen bagian (udit )nternal, 'enulis% iro .ugiman al% 81-6
*emeriksa internal harus terus%menerus meninjau dan melakukan tindak lan jut follo! up" untuk memastikan bah-a terhadap temuan pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat. *emeriksaan internal harus memastikan apakah suatu tindakan korekti telah dilakukan dan memberikan berbagai hasil yang diharapkan, ataukah manajemen senior atau de-an telah menerima risiko akibat tidak dilakukannya tindakan korekti atas temuan yang dilaporkan. !. Tindak lanjut oleh pemeriksa internal dideinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan kecukupan, keeekti7an, dan ketepatan -aktu dari berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen terhadap berbagai temuan pemeriksaan yang dilaporkan. Suatu temuan dapat mencakup berbagai temuan lain yang rele7an yang didapat oleh pemeriksa dan lainnya.
2. Tanggungja-ab untuk melakukan tindak lanjut harus dideinisikan dalam ketentuan yang memuat tujuan, ke-enangan, dan tanggungja-ab bagian audit internal. ;. 6anajemen bertanggungja-ab menentukan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tanggapan terhadap temuan pemeriksaan yang dilaporkan. *impinan audit internal bertanggungja-ab memperkirakan tindakan manajemen yang diperlukan, agar berbagai hal yang dilaporkan sebagai temuan pemeriksaan tersebut dapat dipecahkan secara tepat -aktu. 5alam menentukan luas dari tindak lanjut, auditor internal harus mempertimbangkan berbagai prosedur dari hal%hal yang berkaitan dengan tindak lanjut, yang dilaksanakan oleh pihak lain dalam organisasi. B. Sebagaimana dinyatakan pada (ab III nomor J dari standar proesi manajemen senior dapat menetapkan untuk menerima risiko akibat tidak dilakukannya tindakan korekti terhadap keadaan yang dilaporkan, berdasarkan pertimbangan biaya atau pertimbangan lainnya. 5e-an harus diberi laporan tentang seluruh keputusan manajemen senior terhadap berbagai temuan pemeriksaan penting. K. Siat, ketepatan -aktu, dan luas tindak lanjut ditentukan oleh pimpinan audit internal. J. (erbagai aktor yang diharuskan dipertimbangkan dalam menentukan berbagai prosedur tindak lanjut yang tepat adalah:
*entingnya temuan yang dilaporkan,
Tingkat usaha dan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi yang dilaporkan,
isiko yang mungkin terjadi bila tindakan korekti yang dilakukan gagal,
Tingkat kesulitan pelaksanaan tindakan korekti, dan
1angka -aktu yang dibutuhkan.
L. (eberapa temuan tertentu yang dilaporkan mungkin sangat penting dan segera memerlukan tindakan manajemen. /ondisi tersebut harus terus dimonitor oleh pemeriksa internal hingga diperbaiki karena berbagai akibat yang mungkin ditimbulkan terhadap organisasi. H. Terdapat pula berbagai keadaan di mana pimpinan audit internal menilai bah-a tindakan yang dilakukan oleh manajemen telah cukup, bila dibandingkan dengan pentingnya temuan pemeriksaan. 5alam hal%hal tertentu, tindak lanjut dapa t dilaksanakan sebagai bagian dari pemeriksaan yang akan diadakan kemudian. G. *emeriksaan harus memastikan bah-a tindakan yang dilakukan terhadap temuan pemeriksaan memperbaiki berbagai kondisi yang mendasari dilakukannya tindakan tersebut.
!<. *impinan unit audit internal bertanggungja-ab membuat jad-al kegiatan tindak lanjut sebagai bagian dari pembuatan jad-al pekerjaan pemeriksaan. !!. *enjad-alan tindak lanjut harus didasarkan pada risiko dan kerugian yang terkait, juga tingkat kesulitan dan perlunya ketepatan -aktu dalam penerapan tindakan korekti. !2. *impinan audit internal harus menetapkan berbagai prosedur yang meliputi:
1angka -aktu yang disediakan bagi manajemen untuk memberikan tanggapan#
6enge7aluasi terhadap tanggapan manajemen#
6engadakan 7eriikasi terhadap tanggapan manajemen, bila perlu#
*emeriksaan terhadap tindak lanjut, bila perlu#
*rosedur laporan kepada tingkatan manajemen yang sesuai tentang tindakan yang tidak memuaskan, termasuk tentang pemeriksaan risiko akibat tidak dilakukannya tindakan korekti.
!;. (erbagai teknik yang dipergunakan untuk menyelesaikan tindak lanjut secara eekti adalah sebagai berikut.
*engiriman laporan tentang temuan pemeriksaan kepada tingkat manajemen yang tepat, yang bertanggungja-ab untuk melaksanakan tindakan korekti. 6enerima dan menge7aluasi tanggapan manajemen terhadap temuan pemeriksaan selama pelaksanaan pemeriksaan, atau dalam jangka -aktu yang -ajar setelah laporan hasil pemeriksaan diterbitkan. Tanggapan akan lebih berguna apabila mencantumkan berbagai inormasi yang cukup bagi pimpinan audit internal untuk menge7aluasi kecukupan dan ketepatan -aktu dari tindakan korekti. 6enerima laporan perkembangan perbaikan dari manajemen secara periodik, untuk menge7aluasi status usaha manajemen untuk memperbaiki kondisi yang sebelumnya dilaporkan. 6enerima dan menge7aluasi laporan dari berbagai organisasi lain yang ditugaskan dan bertanggungja-ab mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan proses tindak lanjut. 6elaporkan kepada manajemen atau de-an tentang status tanggapan terhadap berbagai temuan pemeriksaan.
$isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *.indak ;anjut asil 'emeriksaan )nternal, 'enulis% iro .ugiman al% 8-86
*emeriksa internal harus melaporkan hasil pemeriksaan yang dilakukan nya.
!. &aporan tertulis yang ditandatangani haruslah dikeluarkan setelah pengujian terhadap pemeriksaan audit e"amination" selesai dilakukan. &aporan sementara dapat dibuat secara tertulis atau lisan dan diserahkan secara ormal atau inormal.
&aporan sementara dapat dipergunakan untuk memberitahukan inormasi yang perlu perhatian segera, untuk memberitahukan perubahan lingkup pemeriksaan pada kegiatan yang sedang dire7ie- atau agar manajemen mengetahui perkembangan pemeriksaan apabila dilaksanakan untuk -aktu yang lama. *enggunaan laporan sementara tidak mengurangi atau menghapuskan keharusan pembuatan laporan akhir. ingkasan laporan summary report " mengemukakan tentang berbagai hasil pemeriksaan yang mungkin diperlukan oleh manajemen yang berkedudukan di atas pihak yang diperiksa. ingkasan laporan dapat dibuat secara terpisah atau tergabung dalam laporan akhir. Istilah “ditandatangani” berarti bah-a nama pemeriksa yang ber-enang untuk mengesahkan harus dicantumkan secara manual pada laporan yang berupa tanda tangan atau para. Sebagai alternati, penandatanganan tersebut dapat pula dilakukan pada surat pengantar atau cover letter . *emeriksa internal yang ber-enang untuk mengesahkan laporan haruslah ditunjuk oleh pimpinan audit internal. 'pabila laporan pemeriksaan didistribusikan dengan menggunakan peralatan elektronik, 7ersi laporan yang ditandatangani haruslah tetap disimpan dalam arsip bagian audit internal.
2. *emeriksa internal harus terlebih dahulu mendiskusikan berbagai kesimpulan dan rekomendasi dengan tingkatan manajemen yang tepat, sebelum mengeluarkan laporan akhir.
5iskusi tentang berbagai kesimpulan dan rekomendasi pada umumnya telah diselesaikan pada -aktu pelaksanaan pemeriksaan dan atau pada rapat%rapat setelah pemeriksaan selesai dilaksanakan post audit meeting ". Cara lain adalah pelaksanaan revie! terhadap rancangan laporan pemeriksaan, yang dilakukan oleh manajemen pihak yang diperiksa. 5iskusi dan revie! ini berguna untuk memastikan bah-a tidak terdapat kesalahpahaman atau kesalahan penasiran tentang akta, dengan memberikan kesempatan kepada pihak yang diperiksa untuk menjelaskan berbagai hal tertentu, dan mengemukakan pendapatnya terhadap berbagai pemeriksaan, kesimpulan, dan rekomendasi. alaupun tingkatan para peserta diskusi atau re7ie- akan berubah%ubah, tergantung pada pengaturan dan siat laporan, pada umumnya diskusi atau re7ie- akan diikuti oleh indi7idu%indi7idu yang sangat mengetahui perincian pelaksanaan kegiatan yang diperiksa" dan yang dapat mengesahkan pelaksanaan suatu tindakan korekti.
;. Suatu laporan haruslah objekti, jelas, singkat, konstrukti dan tepat -aktu.
!. &aporan yang objekti adalah laporan yang aktual, tidak berpihak dan terbebas dari distorsi. (erbagai temuan, kesimpulan dan rekomendasi haruslah dilakukan tanpa ada suatu prasangka.
(ila telah ditentukan bah-a dalam suatu laporan pemeriksaan akhir terdapat kesalahan atau error , pinjaman audit internal harus mempertimbangkan perlunya pembuatan laporan perubahan yang menyebutkan tentang berbagai inormasi yang diperbaiki. &aporan tambahan harus dibagikan kepada seluruh pihak yang telah menerima laporan akhir sebelumnya. Suatu kesalahan atau error dideinisikan sebagai penulisan suatu pernyataan secara salah atau tidak dicantumkannya inormasi yang penting dalam laporan pemeriksaan akti, yang tidak sengaja terjadi.
2. &aporan yang jelas mudah dimengerti dan logis. /ejelasan suatu laporan dapat ditingkatkan dengan cara menghindari penggunaan bahasa teknis yang tidak diperlukan dan pemberian berbagai inormasi yang cukup mendukung. ;. &aporan yang diringkas langsung membicarakan pokok permasalahan lahan dan menghindari berbagai perincian yang tidak diperlukan. &aporan tersebut disusun dengan menggunakan kata% kata secara eekti. B. &aporan yang konstrukti adalah laporan yang berdasarkan isi dan siatnya akan membantu pihak yang akan diperiksa dan organisasi serta menghasilkan berbagai perbaikan yang dibutuhkan. K. &aporan yang tepat -aktu adalah laporan yang penerbitnya tidak memerlukan penundaan dan mempercepat kemungkinan pelaksanaan berbagai tindakan eekti . B. &aporan haruslah mengemukakan tentang maksud, lingkup, dan hasil pelaksanaan pemeriksaan# dan bila dipandang perlu, laporan harus pula berisikan pernyataan tentang pendapat pemeriksa. !. alaupun bentuk dan isi laporan pemeriksaan dapat bermacam%macam, tergantung pada pengaturan atau jenis pemeriksaan, laporan tersebut paling tidak harus mengemukakan maksud lingkup dan hasil pemeriksaan. 2. 5alam laporan pemeriksaan dapat pula dicantumkan inormasi latar belakang background information" dan ringkasan laporan. Inormasi latar belakang antara lain menjelaskan tentang unit%unit organisasi dan kegiatan yang diperiksa dan memberikan berbagai inormasi rele7an yang bersiat menjelaskan. 5alam laporan pemeriksaan dapat pula dicantumkan keadaan berbagai temuan, kesimpulan, dan rekomendasi pada pemeriksaan terdahulu. 3al tersebut dapat menunjukkan apakah laporan mencakup pemeriksaan yang direncanakan atau tanggapan terhadap suatu permintaan atau perintah. 'pabila dicantumkan, ringkasan laporan haruslah dibuat sesuai dengan isi yang dikemukakan pada laporan pemeriksaan.
;. *ernyataan tentang maksud pemeriksaan haruslah menggambarkan tujuan pemeriksaan dan bila perlu menjelaskan pada pembaca sebab%sebab pelaksanaan pemeriksaan dan hal%hal apa saja yang diinginkan dicapai. B. *ernyataan tentang lingkup pemeriksaan harus menjelaskan tentang kegiatan yang diperiksa dan mencakup pula berbagai inormasi pendukung yang dianggap perlu, seperti periode -aktu yang diperiksa. (erbagai kegiatan lain yang berhubungan, tetapi tidak diperiksa, harus pula diidentiikasi, bila dianggap perlu, untuk menjelaskan batas%batas pelaksanaan pemeriksaan. Siat dan luas pemeriksaan yang dilaksanakan harus pula digambarkan. K. 3asil pemeriksaan dapat berupa berbagai temuan, kesimpulan, pendapat, dan rekomendasi. J. Temuan pemeriksaan adalah hal%hal yang berkaitan dengan pernyataan tentang akta. (erbagai temuan yang diperlukan untuk mendukung atau menghindari kesalahan pengertian tentang kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat oleh pemeriksa internal harus dicantumkan dalam laporan pemeriksaan akhir. (erbagai inormasi atau temuan yang diperlukan untuk mendu kung atau menghindari kesalahan pengertian tentang kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat oleh pemeriksa internal harus dicantumkan dalam laporan pemeriksaan akhir. (erbagai inormasi atau temuan yang kurang penting dapat diberitahukan secara lisan atau melalui korespondensi inormasi. L. Temuan pemeriksaan dihasilkan dari proses perbandingan antara “apa yang seharusnya terdapat” dan “apa yang ternyata terdapat”. 5ari hasil perbandingan tersebut, auditor internal memiliki dasar untuk membuat laporan. 'pabila berbagai keadaan yang terdapat ternyata sesuai dengan kriteria, dalam laporan pemeriksaan dapat dibuat pernyataan tentang pengakuan atas hasil pekerjaan yang memuaskan. Temuan%temuan haruslah didasarkan pada berbagai hal berikut ini.
/riteria: yaitu berbagai standar, ukuran, atau harapan yang digunakan dalam melakukan e7aluasi dan atau 7eriikasi apa yang seharusnya terdapat". /ondisi: yaitu berbagai bukti nyata yang ditemukan oleh pemeriksa dalam pelaksanaan pemeriksaan apa yang ternyata terdapat". Sebab: yaitu alasan yang dikemukakan atas terjadinya perbedaan antara kondisi yang diharapkan dan kondisi sesungguhnya mengapa terjadi perbedaan". 'kibat: yaitu berbagai risiko atau kerugian yang dihadapi oleh unit organisasi dari pihak yang diperiksa dan atau unit organisasi lain karena terdapatnya kondisi yang tidak sesuai dengan kriteria dampak dari perbedaan". 5alam menentukan tingkat risiko atau kerugian, pemeriksa internal harus mempertimbangkan pula akibat%akibat yang mungkin ditimbulkan oleh berbagai temuan tersebut terhadap pernyataan keuangan financial statement " organisasi.
5alam laporan tentang berbagai temuan, dapat pula dicantumkan berbagai rekomendasi, hasil yang telah dicapai oleh pihak yang diperiksa, dan inormasi lain bersiat membantu yang tidak dicantumkan di tempat lain.
H. /esimpulan atau pendapat adalah hasil e7aluasi pemeriksaan terhadap dampak berbagai temuan terhadap kegiatan yang diperiksa. /esimpulan selalu menempatkan berbagai temuan dalam perspekti yang didasarkan pada implikasi temuan tersebut secara keseluruhan. (ila dicantumkan dalam laporan pemeriksaan, kesimpulan dapat mencakup keseluruhan lingkup pemeriksaan atau berbagai aspek khusus. /esimpulan dapat meliputi, tetapi tidak terbatas pada, apakah tujuan dan sasaran operasi atau program sejalan dengan tujuan dan sasaran organisasi, apakah tujuan dan sasaran organisasi akan dapat dicapai, dan apakah kegiatan yang diperiksa berungsi sebagaimana diharapkan. K. &aporan%laporan dapat mencantumkan berbagai rekomendasi bagi berbagai perkembangan yang mungkin dicapai, pengakuan terhadap kegiatan yang dilaksanakan secara meluas dan tindakan korekti.
ekomendasi didasarkan pada berbagai temuan dan kesimpulan pemeriksaan. ekomendasi dibuat dengan tujuan untuk meminta tindakan guna perbaikan terhadap keadaan yang ada atau meningkatkan operasi. 5alam rekomendasi dapat disarankan berbagai pendekatan yang diperlukan untuk memperbaiki atau meningkatkan pelaksanaan kegiatan. Saran tersebut akan digunakan sebagai pedoman bagi manajemen dalam mencapai hasil yang dikehendaki. ekomendasi dapat bersiat khusus atau umum. Sebagai contoh, dalam keadaan tertentu perlu untuk dilakukan rekomendasi tentang suatu tindakan umum dan saran khusus bagi penerapan tindakan tersebut. 5alam keadaan lain, saran bagi pelaksanaan penyelidikan atau penelitian lebih lanjut, sudah tepat. 3asil yang telah dicapai oleh pihak yang diperiksa, dalam arti kemajuan yang dicapai sejak pemeriksaan terakhir atau pelaksanaan suatu operasi yang tera-asi dengan baik !ell-controlled operations", dapat dicantumkan pada laporan pemeriksaan. Inormasi ini perlu dicantumkan untuk menggambarkan keadaan yang ada secara adil dan memberi sudut pandang yang tepat serta menjaga keseimbangan laporan pemeriksaan.
J. *andangan dari pihak yang diperiksa tentang berbagai kesimpulan atau rekomendasi dapat pula dicantumkan dalam laporan pemeriksaan. 5alam diskusi dengan pihak yang diperiksa, pemeriksa harus berusaha mencapai persetujuan tentang hasil pemeriksaan dan rencana tindakan untuk meningkatkan operasi, sejau diperlukan. 'pabila di antara mereka tidak terdapat kesepakatan tentang hasil pemeriksaan, laporan pemeriksaan akan mengemukakan tentang posisi masing%masing pihak dan berbagai alasan yang menyebabkan tidak tercapainya kesepakatan. /omentar tertulis dari pihak yang diperiksa dapat dicantumkan sebagai lampiran laporan pemeriksaan. Sebagai alternati, pandangan dari pihak yang diperiksa dapat dicantumkan pada pokok laporan, surat pengantar, atau cover letter
L. *impinan audit internal atau sta yang ditunjuk harus mere7ie- dan menyetujui laporan pemeriksaan akhir, sebelum laporan tersebut dikeluarkan, dan menentukan kepada siapa laporan tersebut akan disampaikan.
*impinan audit internal atau sta yang ditunjuk harus menyetujui dan menandatangani seluruh laporan akhir yang telah memenuhi syarat. (ila keadaan tertentu menghendaki demikian, persetujuan dan penandatanganan laporan akhir dapat dilakukan oleh pemeriksa yang diserahi tugas, penga-as, atau pemeriksa yang memimpin, sebagai -akil pimpinan audit internal. &aporan pemeriksaan harus dibagikan kepada anggota organisasi yang dapat memastikan bah-a laporan pemeriksaan tersebut akan mendapat tanggapan yang diperlukan. Ini berarti laporan pemeriksaan harus diserahkan pada pihak yang ber-enang untuk melaksanakan tindakan korekti atau memastikan bah-a suatu tindakan korekti akan dilaksanakan. &aporan pemeriksaan akhir harus dibagi pula pada manajemen pihak yang diperiksa. 'nggota organisasi dalam tingkatan yang lebih tinggi dapat memperoleh ringkasan laporan summary report ". &aporan dapat pula dibagikan kepada pihak yang berkepentingan atau berpengaruh seperti auditor eksternal. (eberapa inormasi tidak perlu diungkapkan pada semua pihak penerima laporan sebab inormasi tersebut hanya dapat diketahui oleh tingkatan tertentu, merupakan suatu hak milik, atau berhubungan dengan perbuatan yang tidak patut atau ilegal. Inormasi tersebut dapat pula dikemukakan dalam laporan terpisah. 'pabila kondisi yang dilaporkan menyangkut manajemen senior, laporan harus diberikan pada de-an organisasi.
$isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *'enyampaian asil 'emeriksaan )nternal, 'enulis% iro .ugiman al% <6-8
*emeriksa internal haruslah mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran inormasi untuk mendukung hasil pemeriksaan. *roses pengujian dan penge7aluasian inormasi adalah sebagai berikut. !. (erbagai inormasi tentang seluruh hal yang berhubungan dengan tujuan pemeriksa dan lingkup kerja haruslah dikumpulkan. !. *emeriksa internal mempergunakan berbagai prosedur pemeriksaan analitis pada saat menguji dan menge7aluasi inormasi. 2. *rosedur pemeriksaan analitis dilakukan dengan cara meneliti dan memperbandingkan berbagai hubungan antara inormasi inansial dan non%inansial. ;. *enerapan prosedur pemeriksaan analisis didasarkan pada pemikiran dasar atau premis bah-a apabila tidak terdapat berbagai keadaan yang diketahui bertentangan, hubungan antara inormasi tersebut secara masuk akal dapat dianggap ada dan dilanjutkan. Contoh dari keadaan yang bertentangan antara lain adalah transaksi atau kegiatan yang tidak dilakukan, tidak biasa atau
tidak -ajar, perubahan akuntansi, organisasi, operasional, lingkungan atau suasana, dan teknologi, ketidakeisienan, ketidakeekti7an, kesalahan, ketidakteraturan, atau tindakan ilegal. B. *rosedur pemeriksaan analitis memberikan cara eisien dan eekti bagi audit internal dalam menilai berbagai inormasi yang dikumpulkan selama pemeriksaan. *enilaian tersebut diperoleh sebagai hasil perbandingan antara suatu inormasi dengan dugaan yang diidentiikasi atau dikembangkan oleh pemeriksa internal. K. *rosedur pemeriksaan sangat berguna dalam mengidentiikasikan berbagai hal seperti
*erbedaan atau selisih yang tidak diharapkan#
Tidak adanya perbedaan atau selisih yang diharapkan#
/esalahan atau error yang potensial#
/etidakteraturan atau perbuatan ilegal yang potensial#
(erbagai transaksi atau kejadian yang tidak -ajar atau tidak dilaksanakan.
J. *rosedur pemeriksaan meliputi hal%hal berikut ini.
*erbandingan antara inormasi dalam periode saat ini dengan inormasi sejenis pada periode sebelumnya. *erbandingan antara inormasi dalam periode saat ini dengan anggaran atau prakiraan forecast ". *enelitian terhadap hubungan antara inormasi inansial dengan inormasi non%inansial yang sesuai, misalnya pengeluaran datar gaji yang dicantumkan dibandingkan dengan perubahan jumlah pega-ai rata%rata. *enelitian terhadap hubungan di antara berbagai unsur inormasi, misalnya luktuasi dalam pengeluaran bunga yang dicantumkan dibandingkan dengan perubahan saldo dari hutang yang bersangkutan. *erbandingan suatu inormasi dengan inormasi sejenis yang diberikan kepada unit organisasi lain. *erbandingan suatu inormasi dengan inormasi sejenis yang diberikan kepada industri yang dijalankan oleh organisasi.
L. *rosedur pemeriksaan analitis dapat dilakukan dengan menggunakan jumlah moneter, kuantitas isik, rasio, atau persentase.
H. *rosedur pemeriksaan analitis yang khusus meliputi, namun tidak terbatas pada rasio, analisis terhadap kecenderungan trend " dan kemunduran regresi", tes tentang kelayakan reasonableness test ", perbandingan antar periode, perbandingan dengan anggaran, prakiraan forecast " dan inormasi ekonomi eksternal. G. *rosedur pemeriksaan analitis akan membantu audit internal dalam mengidentiikasikan berbagai keadaan yang mungkin membutuhkan berbagai prosedur pemeriksaan tambahan. 'uditor internal harus menggunakan prosedur pemeriksaan analitis dalam merencanakan pelaksanaan pemeriksaan, sejalan dengan berbagai pedoman yang terdapat pada bagian *erencanaan *emeriksaan dari standar proesi. !<. *rosedur pemeriksaan analitis harus pula digunakan dalam pelaksanaan pemeriksaan, untuk menguji dan menge7aluasi inormasi guna mendukung hasil pemeriksaan. 5alam menentukan luas bagian tempat diterapkannya prosedur pemeriksaan analitis, pemeriksa internal harus mempertimbangkan aktor%aktor.
*entingnya area yang akan diuji.
/ecukupan sistem pengendalian internal.
/etersediaan dan reliabilitas dari inormasi inansial dan non%inansial.
/etelitian yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan hasil dari prosedur pemeriksaan analitis, dan Tersedianya dan dapat diperbandingkannya inormasi tentang industri yang dijalankan oleh organisasi. Setelah menge7aluasi berbagai aktor tersebut, pemeriksa harus mempertimbangkan dan menggunakan berbagai prosedur pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemeriksaan.
!!. (ila prosedur pemeriksaan analitis mengidentiikasi hasil atau hubungan yang tidak dikehendaki, auditor internal harus menguji dan menge7aluasi hasil atau hubungan tersebut. !2. *engujian hasil atau hubungan yang tidak dikehendaki haruslah mencakup berbagai keterangan manajemen dan penerapan berbagai prosedur pemeriksaan lainnya sehingga auditor internal merasa puas bah-a hasil atau hubungan tersebut dapat dijelaskan secara tepat. !;. 3asil atau hubungan yang tidak dapat dijelaskan, yang diperoleh dari penerapan prosedur pemeriksaan analitis, dapat merupakan petunjuk tentang berbagai keadaan yang berkaitan erat, seperti kesalahan yang potensial potensial error ", ketidakberesan atau tindakan ilegal. !B. 3asil atau hubungan yang diperoleh dari penerapan prosedur pemeriksaan analitis yang tidak dapat dijelaskan secara tepat harus diberitahukan pada tingkatan manajemen yang sesuai. 'uditor internal dapat mengusulkan tentang rangkaian tindakan yang diperlukan, tergantung pada keadaan.
2. Inormasi haruslah mencukupi, kompeten, rele7an dan berguna untuk membuat dasar yang logis bagi temuan pemeriksaan dan rekomendasi.
Inormasi yang mencukupi adalah inormasi yang aktual, cukup dan meyakinkan sehingga orang bijaksana yang mengetahui inormasi tersebut akan membuat kesimpulan yang sama dengan pemeriksaan tepat. Inormasi yang kompeten dapat dibuktikan kebenarannya dan akan memberikan hasil terbaik melalui penggunaan teknik pemeriksaan yang tepat. Inormasi yang rele7an akan mendukung berbagai temuan pemeriksaan dan rekomendasi serta konsisten dengan tujuan pelaksanaan pemeriksaan.
;. *rosedur pengumpulan, analisis, penasiran, dan pembuktian kebenaran inormasi haruslah dia-asi untuk memberikan kepastian bah-a sikap objekti pemeriksa terus dijaga dan sasaran pemeriksaan dapat dicapai. B. *roses pengumpulan, analisis, penasiran, dan pembuktian kebenaran inormasi haruslah dia-asi untuk memberikan kepastian bah-a sikap objekti pemeriksa terus dijaga dan sasaran pemeriksaan dapat dicapai. K. /ertas kerja pemeriksaan adalah dokumen pemeriksaan yang harus dibuat oleh pemeriksa dan ditinjau atau di-revie! oleh manajemen bagian audit internal. /ertas kerja ini harus mencantumkan berbagai inormasi yang diperoleh dan dianalisis yang dibuat serta harus mendukung dasar temuan pemeriksaan dan rekomendasi yang akan dilaporkan. !. /ertas kerja pemeriksaan pada umumnya berungsi untuk:
6emberi dukungan utama atas laporan pemeriksaan#
6embantu perencanaan, pelaksanaan, dan peninjauan atau revie! terhadap pemeriksaan#
6embuktikan apakah tujuan pemeriksaan telah dicapai#
6emudahkan peninjauan atau revie! yang dilakukan oleh pihak ketiga#
6emberi dasar bagi penge7aluasian jaminan kualitas dari bagian audit internal#
6emberi dukungan dalam berbagai keadaan tertentu, seperti klaim asuransi, kasus kecurangan dan tuntutan hukum# 6embantu mengembangkan proesi sta bagian audit internal# 6enunjukkan kesesuaian antara pelaksanaan tugas bagian audit internal dengan standar proesi.
2. *engaturan dan isi kertas kerja pemeriksaan tergantung pada pemeriksaan. alau demikian, kertas kerja pemeriksaan haruslah membuktikan aspek%aspek dari proses pemeriksaan berikut ini:
*erencanaan#
*engujian dan e7aluasi kecukupan serta keeekti7an sistem pengendalian internal#
*rosedur pemeriksaan yang dilaksanakan, inormasi yang diperoleh dan kesimpulan yang dicapai#
*eninjauan atau revie!#
*elaporan dan#
6enindaklanjuti atau follo! up
;. /ertas kerja pemeriksaan haruslah lengkap dan mencantumkan berbagai hal yang mendukung kesimpulan audit yang dicapai. B. /ertas kerja pemeriksaan antara lain meliputi:
5okumen perencanaan dan program pemeriksaan# 5atar pertanyaan penga-asan control :uestionnaire", bagian alur flo! charts", checklist dan keterangan narrativest "#
Catatan dan memorandum hasil tanya ja-ab#
5ata organisasi, seperti bagan organisasi dan pembagian tugas#
Salinan berbagai kontrak dan persetujuan yang penting#
Inormasi tentang berbagai kebijaksanaan operasional dan keuangan#
3asil e7aluasi terhadap penga-asan#
Surat konirmasi dan representasi#
'nalisis dan pengujian terhadap transaksi, proses dan saldo akhir#
3asil prosedur pemeriksaan analitikal#
&aporan pemeriksaan dan tanggapan manajemen#
*ersesuaian pemeriksaan audit correspondence", bila hal tersebut dapat membuktikan kesimpulan pemeriksaan yang dicapai.
K. /ertas kerja pemeriksaan bentuknya dapat berupa kertas, pita rekaman, disk atau piringan, disket, ilm, atau berbagai media lain. (ila ormat kertas kerja pe meriksaan selain dari kertas, perlu dipertimbangkan pembuatan salinan cadangan kertas kerja tersebut. J. 'pabila auditor internal melaporkan suatu inormasi inansial, pada kertas kerja pemeriksaan harus dinyatakan apakah catatan%catatan akuntansi accounting record " sesuai atau cocok dengan inormasi inansial tersebut. L. (eberapa kertas kerja pemeriksaan dapat digolongkan sebagai arsip pemeriksaan yang permanen. 'rsip ini pada umumnya mengandung inormasi yang selalu dianggap penting. H. *impinan audit internal harus menetapkan kebijaksanaan tentang jenis berkas kertas kerja pemeriksaan yang disimpan, peralatan tulis%menulis yang digunakan, pembuatan indeks atau inde"ing dan berbagai hal lain yang berhubungan. *enggunaan kertas kerja pemeriksaan yang telah distandarisasi, seperti datar pertanyaan atau :uestionnaire dan program pemeriksaan, akan meningkatkan eisiensi pemeriksaan dan memudahkan pendelegasian pekerjaan pemeriksaan. G. (erikut ini adalah teknik persiapan kertas kerja pemeriksaan yang khas.
Tiap%tiap kertas kerja pemeriksaan harus memuat judul atau heading . 1udul pada umumnya terdiri dari nama organisasi atau kegiatan yang akan diteliti, judul atau gambaran isi atau kegunaan kertas kerja, dan tanggal atau periode yang dicakup oleh pemeriksa. Tiap%tiap kertas kerja pemeriksaan harus ditandatangani , diberi inisial atau para, dan diberi tanggal oleh auditor internal.
Tiap%tiap kertas kerja pemeriksaan harus memuat indeks atau nomor penunjuk.
Simbol 7eriikasi pemeriksaan atau tick mark harus dijelaskan nomor penunjuk.
Sumber data haruslah diidentiikasi secara jelas.
!<. Seluruh kertas kerja pemeriksaan harus di%revie! untuk memastikan bah-a kertas kerja tersebut mendukung laporan pemeriksaan dan seluruh prosedur pemeriksaan yang diperlukan telah dilakukan. (ukti tentang pelaksanaan revie! untuk tujuan penga-asan atau supervisory revie! harus dicantumkan dalam kertas kerja pemeriksaan. *impinan audit internal bertanggungja-ab secara keseluruhan atas pelaksanaan revie! kepada sta bagian audit internal. Revie! harus dilakukan pada tingkatan tanggungja-ab yang lebih penting bila dibandingkan dengan tingkatan pembuat kertas kerja pemeriksaan.
!!. (ukti tentang pelaksanaan revie! untuk tujuan penga-asan atau supervisory revie! harus terdiri dari penandatanganan dan penggalangan oleh petugas revie! atas setiap kertas kerja yang telah di%revie!. !2. (erbagai teknik revie! lain yang memberikan bukti tentang pelaksanaan revie! untuk tujuan penga-asan supervisory revie!" mencakup pengisian checklist bagi revie! terhadap kertas kerja pemeriksaan dan atau membuat sebuah memorandum yang menjelaskan tentang siat, luas dan hasil dari pelaksanaan re7ie-. !;. *etugas yang mengadakan revie! dapat membuat catatan tertulis r evie! notes" tentang pertanyaan%pertanyaan yang muncul selama proses pelaksanaan revie!. *ada saat menyatakan penerimaan clearing " terhadap catatan%catatan tertulis revie! notes", petugas revie! harus terlebih dahulu meneliti untuk memastikan bah-a kertas kerja telah menyediakan bukti%bukti yang cukup sehingga berbagai pertanyaan yang muncul selama proses revie! dapat terja-ab. 'lternati%alternati yang dapat diterima sehubungan dengan disposisi dari catatan%catatan tertulis revie! notes" adalah sebagai berikut.
*enyimpanan revie! notes dalam catatan tentang berbagai pernyataan%pernyataan yang diajukan oleh petugas revie! dan tahap%tahap tindakan yang dilakukan untuk memecahkannya. 6engeluarkan revie! notes dari catatan%catatan setelah pernyataan%pernyataan yang muncul dapat terja-ab dan berbagai kertas kerja yang sesuai telah ditambahkan untuk memberikan berbagai tambahan inormasi yang diminta.
!B. /ertas kerja pemeriksaan merupakan milik bagian audit internal. !K. 'rsip kertas kerja pemeriksaan secara umum tetap berada dalam penga-asan bagian audit internal, dan hanya dapat diketahui oleh personel yang diberikan ke-enangan untuk itu. !J. 6anajemen dan anggota organisasi yang lain dapat meminta akses atau iAin untuk mengetahui kertas kerja pemeriksaan. Suatu akses mungkin diperlukan untuk mendukung atau menjelaskan berbagai temuan pemeriksaan atau pemanaatan untuk berbagai tujuan usaha. *ermintaan akses ini terlebih dahulu perlu disetujui oleh pimpinan audit internal. !L. 'dalah praktek yang umum bagi para pemeriksa internal dan eksternal untuk saling memberikan akses terhadap tiap%tiap kertas kerja pemeriksaannya. 'kses terhadap kertas kerja pemeriksaan yang diberikan kepada pemeriksa eksternal haruslah disetujui oleh pimpinan audit internal. !H. Terdapat keadaan di mana permintaan bagi akses terhadap pekerjaan pemeriksaan dan laporan diajukan oleh pihak ketiga di luar organisasi selain para pemeriksa eksternal. Sebelum memberikan suatu dokumen, pimpinan audit internal harus memperoleh persetujuan dari manajemen senior dan bagian hukum yang dianggap perlu.
!G. *impinan audit internal harus membuat berbagai ketentuan penyimpanan kertas kerja pemeriksaan. *ersyaratan penyimpanan ini harus konsisten dengan pedoman organisasi serta hal% hal yang berkaitan dengan berbagai persyaratan hukum atau persyaratan lainnya. $isarikan dari buku% &tandar 'rofesional (udit )nternal *'engujian dan 'engevaluasian )nformasi, 'enulis% iro .ugiman al% 1-<6
ARTI#)1 !)R#AITA2 D)28A2 "RO)5I AUDITOR
Bisik7'isik di Balik Sel Sang Audit&r Ilustrasi: 0di ahyono Senin, ; 1uli 2ahri 3amAah ke 6arkas /epolisian esor 1akarta Timur hingga kini masih menyimpan banyak pertanyaan. Sebulan yang lalu itu, ia bertemu dengan ochmadi Saptogiri, yang tengah mendekam di ruang tahanan 6apolres 1akarta Timur. 'uditor utama (adan *emeriksa /euangan tersebut mengaku kalau tak tahu%menahu soal uang suap yang menyeretnya. >ahri datang sebagai akil /etua 5e-an *er-akilan akyat bersama anggota /omisi III 5* dari >raksi *5I *erjuangan, 6asinton *asaribu. /ehadiran mereka menuai cibiran dari /omisi *emberantasan /orupsi karena auditor itu berada pada masa pengenalan, pengamanan, penelitian lingkungan, yang artinya hanya keluarga tahanan yang boleh menjenguk. “/*/ belum
dimintai iAin dan tidak pernah memberikan iAin,” ucap juru bicara /*/, >ebri 5iansyah. ochmadi ditangkap /*/ dalam operasi tangkap tangan bersama Irjen /ementerian 5esa, *embangunan 5aerah Tertinggal, dan Transmigrasi Sugito# pejabat eselon III /emendes, 1arot (udi *rabo-o# dan auditor (*/, 'li Sadli. 6ereka diduga melakukan praktek suap sebesar p 2B< juta berkaitan dengan pemberian predikat opini -ajar tanpa pengecualian terhadap laporan keuangan /emendes 2ahri ke sel ochmadi terbilang mengejutkan pada -aktu itu. 6enurut sumber detik@ di (*/, ochmadi bukanlah auditor sembarangan. *angkatnya sudah tinggi. 5* sudah pasti punya kepentingan untuk membungkamnya. “5ia memba-ahi B; auditee kementerian dan lembaga yang menjadi obyek audit", 5* salah satunya,” tutur sumber tersebut. +amun >ahri mengaku tak mengenal dekat ochmadi. /unjungannya ke sel tahanan *olres 1akarta Timur tak berkaitan dengan satu kasus. Ia datang untuk melihat pelayanan dan asilitas di markas polres itu. “(elum pernah kenal sebelumnya. *ascabom /ampung 6elayu, kami
berkunjung melihat pelayanan dan asilitas di *olres 1akarta Timur, termasuk melihat ruang tahanan,” tutur >ahri.
+ah, rupanya, selain oleh >ahri, aksi selonong ke sel auditor yang memiliki kekayaan p 2,BJ miliar pada 2ahri, sudah dija-ab, kan,” ujarnya ketika dimintai konirmasi. (isik%bisik di balik tahanan ini menunjukkan pentingnya peran ochmadi dalam kasus yang menjeratnya. akil /etua /*/ &aode 6. Syari menyebutkan dugaan suap audit (*/ ini menggunakan kode khusus, yakni kata “perhatian”. “/ode untuk sejumlah uang yang disepakati adalah tanda kutip" perhatian dengan huru besar,” jelasnya. Sumber detik@ di (*/ menyebutkan kata “perhatian” itu diucapkan oleh salah satu auditor lapangan kepada Sugito. 6aksud kata itu adalah setoran uang untuk tim auditor yang ada di kantor (*/. Setiap kali melakukan audit, (*/ membagi dua tim auditor, yakni auditor lapangan dan penanggung ja-ab audit di kantor (*/. 5alam audit /ementerian 5esa, ochmadi duduk sebagai penanggung ja-ab, sedangkan 'li merupakan -akil penanggung ja-ab. Sumber tersebut menyebutkan auditor diperintah ochmadi dan 'li untuk minta sejumlah uang buat mereka. *erintah semacam ini tak mungkin diberikan oleh sembarang auditor. ochmadi merupakan salah satu auditor berpengaruh di (*/. Itu sebabnya ia punya kuasa terhadap auditor. /ariernya sebagai auditor boleh dikatakan melejit. *enelusuran detik@ menyebutkan, ochmadi pernah dikirim untuk mengikuti fello!ship Eo7ernment 'ccountability 4ice, yakni badan audit 'merika Serikat, pada 2<<;. +amanya
terpampang dalam buku International 'uditor >ello-ship *rogram di halaman K< sebagai -akil negara partisipan Indonesia. Saat Indonesia mendapat kehormatan terpilih dan ditetapkan sebagai pemeriksa eksternal International 'tomic 0nergy 'gency I'0'organisasi nuklir *erserikatan (angsa%(angsa" pada !L 5esember 2
https:00>.detik.4om0detail0in?estigasi0'@*@B(@0!isikbisikdi!alik 5el5angAuditor0inde>.php 1anjutan
Menula3 :a(at Dana Penda"3ing Desa Ilustrasi: 0di ahyono Senin, !< 1uli 2
detik@ mendapatkan hasil lengkap &aporan 3asil *emeriksaan &3*" (*/ dan pertanggungja-aban belanja tahun 2
&aporan bernomor 2H 3* QNI
'uditor (*/ ochmadi Saptogiri masuk ke mobil /*/. /&t&8 Agung Pa"'udh6detik(&" Cacat dana desa itu memiliki datar panjang. 3asil uji petik ke *ro7insi /alimantan (arat dan 1a-a Timur menunjukkan biaya honorarium tidak dilengkapi dokumen pertanggung ja-aban. Selain itu, bantuan operasional tidak dilengkapi dengan bukti dan tidak memenuhi persyaratan kunjungan di *ro7insi 1a-a Timur dan /alimantan (arat. Soal pemberian asuransi kepada pendamping pun tak dapat dipertanggungja-abkan. Sebab, pembayaran asuransi kepada tenaga pendamping proesional T**" di 1a-a Timur tidak menggunakan mekanisme at cost biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah". &aporan (*/ menyebutkan T** tak dapat mencegah penggunaan dana desa yang tidak sesuai dengan prioritas sesuai dengan ketetapan /emendes. (*/ melaporkan, dampak cacat ini berimbas pada pemanaatan dana desa. 'nggaran dana desa sendiri sebesar p 2<,L triliun pada 2
5ana desa bukan menjadi anggaran /ementerian 5esa, melainkan disalurkan langsung oleh /ementerian /euangan. +amun dana desa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendamping desa. /arena itulah angka ini dicantumkan dalam audit tersebut. 'ngka salah manaat dana desa ini cukup besar, yakni p !,H triliun. ealisasi dana desa seharusnya diprioritaskan secara berurutan untuk pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan pemerintah desa, dan pembinaan masyarakat desa. (*/ mencatat pemanaatan dana desa untuk keperluan penyelenggaraan pemerintah desa dan pembinaan masyarakat desa masih cukup besar. 5ua prioritas pertama justru dikesampingkan. *ada 2
5irjen *embangunan dan *emberdayaan 6asyarakat 5esa /ementerian 5esa, *embangunan 5aerah Tertinggal, dan Transmigrasi 'hmad 0rani =ustika /&t&8 Ra(h"an Harant&6detik(&" *ada semester pertama 2
“=a, berdasarkan cara mereka mengukurnya, seharusnya demikian. Tapi kan kami tidak berani melakukan apa pun tanpa ada aturan hukumnya. 1adi yang menjadi sumber perselisihan itu di situ. Setelah dijelaskan ke (*/, mereka mengerti,” ujarnya kepada detik@ . Sedangkan soal rangkap pekerjaan T**, menurut 0rani, hal itu terjadi karena selama ini /emendes merangkul perguruan tinggi untuk mengisi tenaga pendamping. 5alam datar yang diterimanya, beberapa T** tengah mengurus proses kelulusan. Seluruh polemik dalam &3* ini, dia menuturkan, sudah diselesaikan. *roses pemeriksaan dilakukan dua kali setahun dan setiap selesai pasti ada perbaikan. Soal dana bermasalah yang dipaparkan dalam &3* /emendes, ujarnya, sudah diselesaikan sehingga mendapat status audit T*. /epala (iro 3umas dan /erja Sama Internasional (*/ =udi amdan (udiman menyebutkan hal yang sama dengan 0rani. *erbedaan perspekti pertanggungja-aban antara auditor dan pihak /emendes sudah diselesaikan.
Ba(a +uga 8 N&da Perekrutan Penda"3ing Desa
oy Salam, 5irektur Indonesia (udget Center /&t&8 d&k. :NN Ind&nesia “(*/ itu biasanya laporan yang dianggap belum diyakini pertanggungja-abannya bisa diselesaikan dengan dua hal, administrasi atau kemudian ditindaklanjuti apakah memang ada indikasi atau apa pun misalnya. +ah, itu bisa dija-ab ketika tindak lanjut,” jelasnya. /emendes telah menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan (*/ tersebut melalui surat +omor