BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Pelaya Pelayanan nan kepera keperawata watan n merupa merupakan kan bagian bagian integr integral al dari dari pelaya pelayanan nan kesehatan di rumah sakit, yang mempunyai posisi yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan pemuasan konsumen yang datang kerumah sakit. Jumlah tenaga keperawatan mendominasi tenaga kesehatan secara menyeluruh, juga sebagai penjalin kontak kontak pertama dan terlama dengan pelanggan (pasien dan keluarganya) (Nursalam, 20!). 20!). "unt "untuta utan n
masy masyara arakat kat terha terhada dap p
kuali kualita tass
pelay pelayana anan n
kepe kepera rawat watan an
dirasakan sebagai #enomena yang harus direspon oleh perawat. $espons yang ada harus bersi#at kondusi# dengan pengelolaan keperawatan dan langkah% langkah konkrit dalam pelaksanaannya.&anajemen keperawatan di 'ndonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan. al ini berkait berkaitan an dengan dengan tuntut tuntutan an pro#esi pro#esi dan tuntut tuntutan an global global bahwa bahwa setiap setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara pro#essional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di 'ndonesia (Nursalam, 20). &enuru &enurutt "hoha "hohah h &i#tah &i#tah (20) (20),, manajem manajemen en dide#in dide#inisi isikan kan sebaga sebagaii suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota sta## keperaw keperawata atan n untuk untuk member memberika ikan n asuhan asuhan keperaw keperawatan atan secara secara pro#esi pro#esiona onal. l. &anajer &anajer keperaw keperawata atan n ditunt dituntut ut untuk untuk merenca merencanak nakan, an, mengor mengorgan ganisaka isakan, n, memimpin, dan menge*aluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang see#ekti# dan see#isien mungkin bagi indi*idu, keluarga, dan masyarakat. &odel praktik keperawatan pro#essional (&P+P) adalah suatu system (sruktur, (sruktur, proses, dan nilai%nilai nilai%nilai pro#esional) pro#esional) yang memungkin memungkinkan kan perawat perawat pro#essional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan, yang dapat menopang pemberian asuhan tersebut (&aruis, -. . uston, /. J, 200). 1
ebagai ebagai suatu suatu model, model, berarti berarti ruang ruang rawat rawat tersebu tersebutt menjad menjadii contoh contoh telad teladan an dalam dalam prak prakti tik k kepe keperaw rawat atan an pro# pro#es esio iona nal. l. Peng Pengem emban banga gan n &P+P &P+P merupakan merupakan upaya banyak banyak Negara untuk memperdayak memperdayakan an keperawatan keperawatan dalam layanan kesehatan, terutama pada saat meningkatnya kebutuhan disertai biaya tinggi dalam layanan kesehatan. elama
ini pelayanan pelayanan keperawata keperawatan n yang diberikan diberikan rata%rata rata%rata masih masih
belum bersi#at pro#esional, dimana asuhan keperawatan yang diberikan pada klien tidak komprehensi#, terpilah%pilah dan lebih berorientasi pada tugas dan tidak tidak berori berorient entasi asi dengan dengan kebutu kebutuhan han klien. klien. al ini sering sering menimb menimbulk ulkan an ketidakpuasan pada klien, keluarga maupun masyarakat terhadap pelayanan keperawatan. Pelaya Pelayanan nan keperaw keperawatan atan yang yang disebu disebutt pro#ess pro#ession ional al bukan bukan sekeda sekedar r tera teramp mpil il
dala dalam m
keter keteram ampi pila lan n
mela melaku kuka kan n
pros prosed edur ur
inter interpe perso rsona nal, l, kete keteram rampi pila lan n
kepe kepera rawa wata tan n intel intelek ektu tual al
teta tetapi pi dan dan
menc mencak akup up
kete keteram rampi pila lan n
teknikal. 1alam keterampilan intelektual dan interpersonal komunikasi antara 2 orang atau kelompok yang dianggap ada dalam lingkungan keperawatan pro#essional misalnya antara antar a perawat dengan sesama ses ama perawat, perawat dengan pasien, perawat dengan dokter, dan perawat dengan manajer. $umah sakit sebagai suatu tempat pelayanan pelayanan kesehatan memiliki suatu sistem yang terdiri dari tim pelayanan kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gii dan tenaga keseh kesehata atan n lainn lainnya ya,, yang yang memp mempun unya yaii satu satu tuju tujuan an untu untuk k meni mening ngka katk tkan an pelayanan kesehatan ("hohah &i#tah, 20). $umah $umah sakit% sakit%rum rumah ah sakit sakit yang yang ada di &akassa &akassarr umumny umumnyaa sudah sudah mengarah kepelaksanaan manajemen keperawatan secara pro#esional, namun belum dapat terealisasi secara optimal, maka peningkatan kualitas dengan peranan instusi pendidikan keperawatan sangat dibutuhkan agar tercipta sinergitas antar keduanya. 'nstitusi pendidikan keperawatan memiliki peran yang yang kuat kuat untu untuk k menc mencet etak ak lulu lulusa san% n%lu lulu lusa san n kepe kepera rawa wata tan n yang ang puny punyaa kompetensi kompetensi khususnya khususnya dalam bidang bidang manajemen manajemen keperawatan, keperawatan, berdasarkan berdasarkan hal tersebut diatas, kami mahasiswa Program Pro#esi Ners "'+ &akassar 3ngkat 3ngkatan an 4 telah telah melaku melakukan kan pengka pengkajia jian n keperaw keperawatan atan manajem manajemen en beserta beserta
2
ebagai ebagai suatu suatu model, model, berarti berarti ruang ruang rawat rawat tersebu tersebutt menjad menjadii contoh contoh telad teladan an dalam dalam prak prakti tik k kepe keperaw rawat atan an pro# pro#es esio iona nal. l. Peng Pengem emban banga gan n &P+P &P+P merupakan merupakan upaya banyak banyak Negara untuk memperdayak memperdayakan an keperawatan keperawatan dalam layanan kesehatan, terutama pada saat meningkatnya kebutuhan disertai biaya tinggi dalam layanan kesehatan. elama
ini pelayanan pelayanan keperawata keperawatan n yang diberikan diberikan rata%rata rata%rata masih masih
belum bersi#at pro#esional, dimana asuhan keperawatan yang diberikan pada klien tidak komprehensi#, terpilah%pilah dan lebih berorientasi pada tugas dan tidak tidak berori berorient entasi asi dengan dengan kebutu kebutuhan han klien. klien. al ini sering sering menimb menimbulk ulkan an ketidakpuasan pada klien, keluarga maupun masyarakat terhadap pelayanan keperawatan. Pelaya Pelayanan nan keperaw keperawatan atan yang yang disebu disebutt pro#ess pro#ession ional al bukan bukan sekeda sekedar r tera teramp mpil il
dala dalam m
keter keteram ampi pila lan n
mela melaku kuka kan n
pros prosed edur ur
inter interpe perso rsona nal, l, kete keteram rampi pila lan n
kepe kepera rawa wata tan n intel intelek ektu tual al
teta tetapi pi dan dan
menc mencak akup up
kete keteram rampi pila lan n
teknikal. 1alam keterampilan intelektual dan interpersonal komunikasi antara 2 orang atau kelompok yang dianggap ada dalam lingkungan keperawatan pro#essional misalnya antara antar a perawat dengan sesama ses ama perawat, perawat dengan pasien, perawat dengan dokter, dan perawat dengan manajer. $umah sakit sebagai suatu tempat pelayanan pelayanan kesehatan memiliki suatu sistem yang terdiri dari tim pelayanan kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gii dan tenaga keseh kesehata atan n lainn lainnya ya,, yang yang memp mempun unya yaii satu satu tuju tujuan an untu untuk k meni mening ngka katk tkan an pelayanan kesehatan ("hohah &i#tah, 20). $umah $umah sakit% sakit%rum rumah ah sakit sakit yang yang ada di &akassa &akassarr umumny umumnyaa sudah sudah mengarah kepelaksanaan manajemen keperawatan secara pro#esional, namun belum dapat terealisasi secara optimal, maka peningkatan kualitas dengan peranan instusi pendidikan keperawatan sangat dibutuhkan agar tercipta sinergitas antar keduanya. 'nstitusi pendidikan keperawatan memiliki peran yang yang kuat kuat untu untuk k menc mencet etak ak lulu lulusa san% n%lu lulu lusa san n kepe kepera rawa wata tan n yang ang puny punyaa kompetensi kompetensi khususnya khususnya dalam bidang bidang manajemen manajemen keperawatan, keperawatan, berdasarkan berdasarkan hal tersebut diatas, kami mahasiswa Program Pro#esi Ners "'+ &akassar 3ngkat 3ngkatan an 4 telah telah melaku melakukan kan pengka pengkajia jian n keperaw keperawatan atan manajem manajemen en beserta beserta
2
rencana, pelaksanaan dan e*aluasi kegiatan dalam rangka praktik manajemen keperawatan keperawatan di $uang Perawatan Perawatan 1ahlia 1ahlia dan en%en di $s. 1r. "adjud "adjuddin din /halid &akassar. B. Tujuan
. "ujua juan 5m 5mum etelah menyelesaikan kegiatan praktik, mahasiswa mampu menerapkan konsep konsep konse konsep p dan prinsi prinsip p admini administra strasi6m si6mana anajeme jemen n keperaw keperawatan atan pada pada $umah akit dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 2. "ujuan juan +hu +husus sus etelah menyelesaikan kegiatan praktik mahasiswa mampu7 a.
&elanjutkan kegiatan praktik manajemen.
b.
&engidenti#ikasi kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan berdasarkan analisis situasi diruang perawatan.
c.
&enetapkan
kebutuhan
dan
masalah
manajemen
keperawatan bersama dengan kepala ruangan. d.
&enyusun tujuan dan rancana alternati# pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah.
e.
&engusulkan
alternati#
pemenuhan
kebutuhan
dan
penyelesaian masalah yang bersi#at teknik operasional. #.
&elaksanakan
alternati#
pemenuhan
kebutuhan
dan
penyelesaian masalah yang disepakati bersama unit terkait. g.
&enge*aluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses dan dampak pada manajemen keperawatan.
h.
&erencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerja sama dengan unit terkait di ruangan atau rumah sakit.
C. Manf Manfaa aatt Prak Prakti tik k
. -agi -agi $um $umah aki akitt 3
&elalui praktik ini, mahasiswa dapat membantu ruangan di rumah sakit untuk memecahkan masalah yang bersi#at teknik operasional dari satu aspek
manajemen
pelayanan
keperawatan
tertentu,
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan secara umum
yang
dapat
yang akhir
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. 2. -agi Program Pro#esi Ners "'+ &akassar 3ngkatan 4' Peningkatan
kualitas
kompetensi
dan
proses
pembelajaran
yang
melibatkan mahasiswa secara akti# dalam kegiatan adiministrasi dan manajemen rumah sakit. . -agi &ahasiswa &emperoleh pengalaman dan pengetahuan nyata dalam mengintegrasikan ilmu ilmu adminsitrasi6manajemen keperawatan langsung pada tatanan nyata rumah sakit, sehingga timbul percaya diri dan kemampuan dalam aplikasi manajemen keperawatan di masa mendatang. D. Tinjauan Teori 1
Teori Kepeipinan a. Defeni!i
+epemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan (&aruis, -. . 8 uston, /. J. 200) +epemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas % tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya (3smuji, 20). &aruis, -. . 8 uston, /. J. (200) kepemimpinan sebagai proses Pemujukan dimana indi*idu%indi*idu meransang kumpulannya meneruskan objekti# yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya. +epemimpinan adalah 9suatu proses yang kompleks dimana seseorang mempengaruhi orang%orang lain untuk menunaikan suatu
4
misi,
tugas,
atau
tujuan
dan
mengarahkan
organisasi
yang
membuatnya lebih kohesi# dan koheren. :&ereka yang memegang jabatan
sebagai
kepemimpinannya
pemimpin
menerapkan
(keyakinan,
nilai%nilai,
seluruh etika,
atribut karakter,
pengetahuan, dan ketrampilan). Jadi seorang pemimpin berbeda dari majikan, dan berbeda dari manajer. eorang pemimpin menjadikan orang%orang ingin mencapai tujuan dan sasaran yang tinggi, sedangkan seorang majikan menyuruh orang%orang untuk menunaikan suatu tugas atau mencapai tujuan. eorang pemimpin melakukan hal% hal yang benar, sedangkan seorang manajer melakukan hal%hal dengan benar (Nursalam, 20). ". #a$a Kepeipinan
) ;tokratis Pada kepemimpinan yang otokratik, pemimpin sangat mengatur kelompok dan membuat keputusan pada kelompok, kurang melibatkan kelompok sehingga seringkali kurang kreati#. "anggung jawab dan pengambilan keputusan banyak ditentukan pimpinan. 2) 1emokrasi +epemimpinan
gaya
demokratik
adalah
kemampuan
pemimpin dalam mempengaruhi orang lain dalam agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. pemimpin melibatkan kelompok dalam perencanaan
dan
pengambilan
keputusan,
sehingga
dapat
meningkatkan moti*asi dan kreati*itas anggota kelompok. )
kelompok diberi kebebasan sesuai
tanggung jawab dan kreati#itas anggota untuk melakukan tugasnya.
kepemimpinan
5
laisse
#aire,
karyawan
menentukan sendiri kegiatannya tanpa ada pengarahan, super*ise dan koordinasi, bawahan menge*aluasi tugasnya sesuai dengan caranya sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber in#ormasi dan pengendalian secara minimal. Pada kelompok yang anggotanya sudah
matur,
gaya
kepemimpinan
ini
dapat
mendorong
pencapaian tujuan ($atna itorus 8 $umondang Panjaitan, 20). %. Tipe Kepeipinan
) "ipe ;tokratik emua
ilmuan
yang
berusaha
memahami
segi
kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negati#. 1ilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. eorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan 9keakuannya=. 2) "ipe aisse >aire Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang%orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran%sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing%masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering inter*ensi. ) "ipe Paternalistik "ipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersi#at tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. alah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. -iasanya tokoh%tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
6
!) "ipe +epemimpinan &iliteristik "ipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. 3dapun si#at%si#at dari tipe kepemimpinan militeristik adalah7 a) ebih banyak menggunakan sistem perintah6komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana. b) &enghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan. c) angat menyenangi #ormalitas, upacara%upacara ritual dan tanda%tanda kebesaran yang berlebihan. d) &enuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, e) "idak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan%kritikan dari bawahannya. #) +omunikasi hanya berlangsung searah. ?) "ipe +epemimpinan 1emokratis +epemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang e#isien kepada para pengikutnya. "erdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi akti# dari setiap warga kelompok. +epemimpinan
demokratis
menghargai
potensi
setiap
indi*idu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. -ersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing%masing. &u meman#aatkan kapasitas setiap anggota see#ekti# mungkin pada saat%saat dan kondisi yang tepat ($atna itorus 8 $umondang Panjaitan, 20).
&. Teori ' teori Kepeipinan
) "rait "heory
7
9Trait Theory= yang mengidenti#ikasi karakteristik yang menentukan kepemimpinan yang baik. +arakteristik tersebut bisa mencakup kepribadian, dominasi dan kehadiran pribadi, karisma, kepercayaan diri, pencapaian atau prestasi, atau bisa juga kemampuan untuk mem#ormulasikan *isi dengan jelas. alah satu diskusi yang menarik dari teori ini adalah apakah karakteristik seorang pemimpin tersebut bias gender, misalnya apakah pemimpin itu harus pria, atau sebaliknya, apakah wanita bisa menjadi pemimpin. Pertanyaan lainnya, apakah karakteristik tersebut menjamin bahwa seseorang akan menjadi pemimpin yang baik, apakah seorang pemimpin itu sebatas membuat perubahan saja, serta apakah pemimpin itu dilahirkan atau diciptakan. 2) -eha*ioural "heory Behavioural Theory yang secara tersirat menyatakan bahwa seorang pemimpin itu bisa dilatih, yaitu dengan memusatkan pada cara melakukan sesuatu, misalnya tugas, pekerjaan, dan berbagai akti*itas lainnya. 1engan penguasaan cara tersebut maka seseorang bisa mempunyai kemampuan lebih dari orang lain. 3khirnya, orang lain pun bisa mengikuti apa yang anda lakukan. 3khirnya orang yang mempunyai penguasaan tersebut menjadi seorang pemimpin. >okus itu sendiri terdiri dari dua, yaitu pemimpin #okus terhadap kelembagaan dari pekerjaan secara terstuktur, atau membangun hubungan (relationship) yang ber#okus pada proses. Jadi bisa saja ada pemimpin yang lebih mementingkan pekerjaan (walaupun mungkin relasi dengan bawahannya buruk), namun ada juga pemimpin yang lebih menitikberatkan pada relasi yang baik dengan bawahannya dibanding hasil akhir atau tujuan organisasi. Pertanyaan yang manarik adalah, adakah pemimpin yang dapat meraih keduanya,
8
yakni pekerjaan sukses dibarengi dengan relasi yang harmonis dengan bawahan. ) /ontingency "heory &enurut teori ini, kepemimpinan bersi#at luwes atau #leksibel.
yang
berbeda
tergantung
lingkungannya.
1engan
demikian, kepemimpinan bukanlah sekumpulan karakteristik yang dapat dialihkan begitu saja dalam konteks yang berbeda. 'ntinya, seseorang mungkin bisa menjadi otoriter pada lingkungan tertentu, namun berubah menjadi pemimpin yang demokratis pada lingkungan yang lain. ebagai contoh kasus, apakah seorang bapak rumah tangga akan mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda
antara
di
rumah
atau
dibandingkan ketika menjadi
di
lingkungan
seorang manajer
rumahnya di sebuah
perusahaan. Jadi gaya kepemimpinan tersebut bisa berubah tergantung tipe bawahan, sejarah organisasi atau bisnisnya, budaya perusahaan, kualitas hubungan, wujud perubahan yang diinginkan, serta norma%norma yang dianut di perusahaan (&aruis, -. . 8 uston, /. J. 200). (. Manajeen a. Defini!i
&anajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber % sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang e#ekti# baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat (Nursalam, 20!). &anajemen adalah suatu pendidikan yang dinamis dan proakti# dalam menjalani suatu kegiatan di organisasi sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota
9
sta# keperawatan untuk memberikan 3suhan +eperawatan secara pro#esional. &anajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata, yaitu di $umah akit dan +omunitas sehingga perawat perlu memahami konsep dan aplikasi. +onsep manajemen keperawatan perencanaan berupa rencana strategi melalui pendekatan yaitu pengumpulan data, analisa @;" dan menyusun langkah%langkah khususnya
perencanaan,
dalam
pelaksanaan
pelaksanaan
metoda
secara asuhan
operasional, keperawatan,
melakukan pengawasan dan pengadilan serta dokumentasi yang lengkap (atrianegara, &. >, 20!). ". )ung!i Manajeen 1* Perencanaan ( Planning )
Perencanaan merupakan susunan langkah%langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu. Perencanaan juga diartikan sebagai upaya meman#aatkan sumber%sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala keterbatasan guna mencapai tujuan secara e#isien dan e#ekti#. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan akti*itas organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi di#okuskan pada pencapaian tujuan organisasi. (* Pengorganisasian (Organizing )
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas%tugas pada orang yang terlibat dalam akti*itas organisasi, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. 1engan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih orang%orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana
untuk menunjang tugas orang%orang itu
dalam
organisasi, serta mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan program dan tujuan organisasi.
10
+* Penyusunan pegawai (Staffing )
alah
satu
#ungsi
manajemen
berupa
penyusunan
personalia pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangan sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimak kepada organisasi. ,* &emimpin ( Leading )
&erupakan salah satu #ungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana menggunakan pengaruh untuk memoti*asi pegawai dalam mencapai sasaran organisasi. -* Pengawasan (Controlling )
/ontrolling bukanlah hanya
sekedar mengendalikan
pelaksanaan program dan akti*itas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. 1engan demikian apa yang dilakukan sta## dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah direncanakan. 'nti dari controlling adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana. +. Manajeen A!uan Kepera/atan
a. Pengkajian "ahap ini merupakan awal dari proses keperawatan. "ahap pengkajian memerlukan kecermatan dan ketelitian untuk mengenal masalah.
+eberhasilan
proses
keperawatan
berikutnya
sangat
bergantung pada tahap ini. ) Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan kegiatan untuk menentukan kebutuhan
dan
masalah
keperawatan.
Jenis
data
yang
dikumpulkan adalah data yang tepat atau rele*an. 3rtinya data tersebut mempunyai pengaruh atau hubungan dengan situasi yang sedang ditinjau. 1ata ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis 7 data subjekti# dan data objekti#.
11
2) umber data a) +lien b) +eluarga6orang yang mengenal klien c) "enaga kesehatan d) /atatan yang dibuat oleh tenaga kesehatan e) asil pemeriksaan ) /ara pengumpulan data a) @awancara b) ;bser*asi c) Pemeriksaan #isik () Pola kebutuhan dasar (2) Persistem () ead to toe (&uninjaya, <.3.3, 20) b. 1iagnosa +eperawatan 1iagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat, dan pasti, tentang masalah klien serta pengembangan yang dapat dipecahkan atau diubah melalui tindakan keperawatan. 1iagnosa keperawatan dapat dibagi menjadi 7 diagnosa aktual, potensial, dan resiko. $umus diagnosa keperawatan adalah 7 Problem A Btiologi A "anda6
penyusunan
sebagai berikut 7
12
perencanaan
keperawatan
adalah
a. &enentukan urutan prioritas masalah Prioritas tertinggi diberikan pada masalah yang mempengaruhi kehidupan atau keselamatan klien. &asalah nyata mendapatkan perhatian atau prioritas lebih tinggi daripada masalah potensialdan resiko b. &erumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai "ujuan keperawatan adalah hasil yang ingin yang dicapai dari asuhan keperawatan untuk menanggulangi dan mengatasi masalah yang telah dirumuskan dalam keperawatan. c. &enentukan rencana tindakan keperawatan &enentukan rencana tindakan keperawatan adalah langkah penentu dalam tindakan keperawatan yang akan dikerjakan oleh perawat dalam rangka menolong klien, untuk mencapai suatu tujuan keperawatan (&uninjaya, <.3.3, 20). d. 'mplementasi "indakan keperawatan atau implementasi keperawatan adalah pelaksanaan perencanaan tindakan yang telah ditentukan dengan maksud agar kebutuhan klien terpenuhi secara optimal. "indakan keperawatan dapat dilaksanakan sebagian oleh klien itu sendiri, oleh perawat secara mandiri, atau bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain (&uninjaya, <.3.3, 20). e. B*aluasi B*aluasi keperawatan adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana keperawatan. al%hal yang die*aluasi adalah 7 a. 3pakah asuhan keperawatan tersebut e#ekti#C b. 3pakah tujuan keperawatan dapat dicapai pada tingkat tertentuC c. 3pakah perubahan klien seperti yang diharapkanC d. trategi keperawatan manakah yang e#ekti#C
13
,. Pen&okuenta!ian
a. 1e#enisi 1okumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk mendukung in#ormasi dan kejadian. Jadi, dokumentasi asuhan keperawatan dokumentasi tentang #akta%#akta terhadap penyakit klien, gejala%gejala, diagnosa, mudah dan cepat diakses serta sistematis sehingga dapat dan memberikan in#ormasi yang akurat (+untoro, 3. 200). b. "ujuan 1okumentasi +eperawatan ) &em#asilitasi pemberian perawatan yang ber#okus pada klien. 2) &emastikan kemajuan hasil yang ber#okus pada klien. ) &em#asilitas komunikasi antara disiplin mengenai konsistensi tujuan dan kemajuan pengobatan. !) "eknik e*aluasi. ?) Pencatatan dan pelaporan dibuat untuk mempermudah penilaian terhadap perawatan yang telah diberikan pada klien dan dapat dipastikan
apakah rencana
yang diimplementasikan sudah
mencapai kemajuan. D) Penguatankembali (rein#orcement) E) /atatan perawatan merupakan sumber untuk mendapatkan in#ormasi tentang penanganan klien dan memberikan bukti adanya pelayanan. F) 3kreditasi G) alah satu syarat penting bagi #asilitas perawatan kesehatan menurut
lembaga
pemberi
lisensi
dan
akreditasi
adalah
mempertahankan rekam medik, termasuk dokumentasi asuhan keperawatan. c. al%hal yang Perlu 1iperhatikan dalam Pendokumentasian 3suhan +eperawatan
14
) Blemen dari proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan e*aluasi. 2) /atatan data dasar awal menggunakan #ormat yang sistematis, serta berdasarkan sistem tubuh atau dari kepala sampai ke kaki. ) 1ata pengkajian dikumpulkan dan diletakkan sesuai dangan #ormat yang dirancang oleh institusi. !) 1iagnosa
keperawatan
di#ormulasikan
dari
data
yang
dikumpulkan.. ?) $encana keperawatan ditulis untuk setiap klien dan meliputi tujuan, hasil yang diharapkan, dan akti#itas keperawatan yang ditetapkan berdasarkan diagnosa keperawatan. D) 'mplementasi rencana keperawatan mencakup inter*ensi yang membuat
klien
dapat
berpartisipasi
dalam
promosi
dan
pemeliharaan kesehatan dan juga untuk memaksimalkan potensi kesehatan. E) /atatan e*aluasi tentang perkembangan kesehatan dan percapaian tujuan yang diharapkan. F) 3kti#itas, prioritas dan tujuan inter*ensi berdasarkan respon klien terhadap perawatan atau perubahan dalam kondisi klien. d. Pedoman 5mum dalam &endokumentasikan Proses +eperawatan 1okumentasi harus ditulis objekti# tanpa bias dan in#ormasi subjekti#.
15
dicoret, tetapi harus dapat dibaca, selanjutnya dipara#. Pencatatan harus selalu dimulai, jam dan diakhiri dengan tanda tangan, nama jelas serta jabatan perawat (-ustami, 202). e. 1okumentasi sebagai Proses +eperawatan 1okumentasi proses keperawatan sangat penting untuk dilakukan. ) Pendokumentasikan merupakan mekanisme komunikasi antara anggota "im pelayanan kesehatan. 3da hubungan bebagi disiplin ilmu yang terlibat dalam pelayanan kesehatan 7 a) &asing%masing disiplin ilmu in#ormasi mutakhir klien melalui pengkajian. b) 3gar
in#ormasi
terpelihara
dengan
baik,
maka
perlu
didokumentasikan. 2) 1engan catatan yang akurat dapat membantu tercapainya hubungan yang kreati# antara klien dan pro*ider. ) 1apat mempermudah pelaksanaan pelayanan klien dan #okus asuhan keperawatan dapat ditentukan. !) esuai dengan empat peran yang harus dijalankan perawat, tanggung jawab dan tanggung gugat. ?) 1ata yang lengkap dapat digunakan untuk menentukan status kesehatan klien dan tingkat ketergantungan klien, sehingga dapat diperkirakan jumlah kebutuhan tenaga perawat. D) -ahan audit keperawatan, penghitung jasa, pertimbangan pihak ketiga dan bukti tuntutan hukum. #. 5nsur%5nsur 1okumentasi 3suhan +eperawatan &enurut imamora, $.. (202) unsur%unsur dari dokumentasikan 3suhan +eperawatan diantaranya adalah 7 ) Pengkajian Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses keperwatan, dimana pada #ase ini perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, dan berkesinambungan.
16
2) &engumpulkan data &eliputi pengumpulan data dasar yang mencakup in#ormasi tentang klien7 a) $iwayat kesehatan dahulu, seperti riwayat alergi terhadap makanan atau obat tertentu, riwayat pernah dilakukan tindakan bedah, riwayat menderita penyakit kronis, dan lain% lain. b) $iwayat kesehatan sekarang, seperti adanya perasaan nyeri, mual, ganguan tidur, dan lain%lain. c) Pemeriksaan #isik, dalam hal ini perawat dapat menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dengan prinsip pemeriksaan =head totoe= (cephalocaudal) atau berdasrkan sistem
tubuh,
seperti
sistem
pernapasan,
pencernaan,
meliputi
pemeriksaan
eliminasi dan lain%lain. d) Pemeriksaan
penunjang
yang
laboratorium, radiology, /" can dan lain%lain. ) Pengorganisasian data 5ntuk
mendapatkan
data
secara
sistematis,
perawat
menggunakan #ormat pengkajian, atau disebut juga pengkajian keperawatan. >ormat pengkajian dapat dimodi#ikasi sesuai dengan keadaan kesehatan klien. 1alam keperawatan, #ormat pengakajian yang digunakan dapat didasarkan pada berbagai teori keperawatan, diantaranya 7 a) "eori
17
'n#ormasi yang telah dikumpulkan harus lengkap, akurat dan sesuai dengan keadaan klien sehingga dilakukan *alidasi atau pemeriksaan kembali terhadap data yang telah dikumpulkan.
?) Pencatatan data 5ntuk melengkapi pengkajian, dokumentasi data harus akurat dan mencangkup semua keadaan kesehatan klien dan tidak berdasarkan hasil inter*ensi perawat. D) 1iagnosa keperawatan 1iagnosa keperawatan adalah kesimpulan klinis tentang indi*idu, keluarga atau masyarakat yang aktual, resiko dari status kesehatan seseorang. 1iagnosa keperawatan ini merupakan dasar untuk melakukan inter*ensi keperawatan dalam mencapai tujuan dan dapat die*aluasi (uarli , dan -ahtiar H. 200). "ipe diagnosa keperawatan yaitu7 a) 3ktual Haitu
pernyataan
tentang
respon
klien
terhadap
kesehatannya saat ini berdasarkan hasil pengkajian yang meliputi tanda dan gejala seperti jalan na#as tidak e#ekti#. b) $esiko Haitu pernyataan klinis dari kondisikesehatan klien dimana masalah lebih beresiko untuk menjadi actual pada klien tersebut dibanding dengan orang lain pada kondisi atau situasi yang sama. +omponen dari diagnosa keperawatan yaitu 7 () Problem (masalah) &enggambarkan masalah kesehatan klien atau responnya terhadap terapi yang diberikan oleh perawat yang dituliskan dalam beberapa kata, antara lain 7 (a) Perubahan (perubahan dari sebelumnya).
18
(b)
(kelemahan,
kerusakan,
dan
pengurangan). (c) Penurunan(pengecilan dari segi ukuran, jumlah atau tingkat6derajat). (d) "idak e#ekti# (tidak menghasilkan e#ek yang sesuai). (e) 3kut (terjadi dalam waktu mendadak dan pendek). (#) +ronis (terjadi dalam waktu yang lama, berulang dan tetap). (2) Etiologi (penyebab) &engidenti#ikasi masalah
kemungkinan
kesehatandalam
dari
melakukan
penyebab inter*ensi
keperawatan yang mencakup tingkah laku, lingkungan sekitar atau gabungan dari keduanya. () Symptom (gejala) Pengelompokan tanda dan gejala yang merupakan bagian dari diagnosa keperawatan (Nursalam, 20). E) Perencanaan Perencanaan adalah tahap sistematik proses keperawatan yang melibatkan pembuatan suatu keputusan dan menyelesaikan masalah. 1alam perencanaan, perawat mengacu pada pengkajian data klien dan diagnostik sebagai acuan dan mewujudkan tujuan klien dan dan mendesain strategi keperawatan untuk mencegah, mengurangi masalah kesehatan klien. Proses perencanaan keperawatan meliputi7 a) &embuat prioritas perencanaan Prioritas perencanaan adalah suatu proses dalam melakukan strategi keperawatan b) &embuat tujuan dan kriteria hasil "ujuan adalah penataan yang lebih luas tentang dampak dari inter*ensi keperawatan.
19
+riteria hasil adalah pernyataan yang lebih spesi#ik dan diukur untuk menge*aluasi apakah tujuan tercapai. F) 'mplementasi 1alam proses keperawatan, implementasi merupakan suatu tahap dimana perawat melaksanakan rencana keperawatan dalam suatu tindakan. 'mplementasi terdiri dari melaksanakan tindakan keperawatan, mendelegasi dan mencatat apa yang dilakukan. 1alam
melaksanakan
tindakan
keperawatan,
perawat
mencatat tindakan keperawatan, perawat mencatat tindakan yang dilakukan serta respon klien. G) B*aluasi B*aluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan. B*aluasi
adalah
perencanaan,
pelaksanaan,
kemajuan
akti#itas yang mana klien dan tenaga pro#esional kesehatan lainnya dapat mempertimbangkan kemajuan klien sesuai tujuan dan
kee#ekti#an
rencana
keperawatan
($atna
itorus
8
$umondang Panjaitan, 20). -. 0i!te Mo&el A!uan Kepera/atan Profe!ional
ystem &3+P adalah suatu kerangka kerja yang mende#enisikan empat
unsur, yakni 7
standar, proses
keperawatan, pendidikan
keperawatan, dan system &3+P. 1e#enisi tersebut berdasarkan prinsip% prinsip nilai yang di yakini akan menentukan kualitas produksi6jasa layanan keperawatan. Jika perawat tidak memiliki nilai%nilai tersebut tersebut sebagai suatu pengambilan keputusan yang independen, maka tujuan pelayanan kesehatan6keperawatan dalam memenuhi kepuasan pasien tidak akan terwujud ($atna itorus 8 $umondang Panjaitan, 20). istem model asuhan keperawatan pro#esional merupakan suatu kerangka kerja yang mende#enisikan standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan
dan system model asuhan keperawatan
pro#esional. 1imana keberhasilan suatu asuhan keperawatan pada klien
20
sangat
ditentukan
oleh
metode
pemberian
asuhan
keperawatan
pro#esional. 1asar pertimbangan asuhan keperawatan (&3+P) adalah7 a) esuai dengan *isi dan misi $umah akit. b) 1apat diterapkannya prosedur keperawatan. c) B#esisensi dan e#ekti# penggunaan biaya. d) "erpenuhinya kepuasan klien, keluarga dan masyarakat. e) +epuasan kinerja perawat. #) "erlaksananya komunikasi yang adekuat antar perawat dan tim kesehatan. . 2eni! Mo&el A!uan Kepera/atan Profe!ional
a) &odel >ungsional &odel #ungsional bedasarkan orientasi tugas dari #iloso#i +eperawatan, dimana perawat melaksakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan
jadwal
kegiatan
yang
ada.
&etode
#ungsional
dilaksanakan oleh perawat pengelolaan dalam 3suhan +eperawatan sebagai pilihan utama. Penanggung jawab model #ungsional adalah perawat yang bertugas pada tindakan tertentu, misalnya dalam pemasangan in#us, pemberian obat, dan lain%lain. +elebihan dari metode #ungsional yaitu7 ) &enekankan e#esiensi, pembagian tugas yang jelas dan pengawasan 2) angat baik untuk $umah akit yang kekurangan tenaga ) Perawat senior menyibukan diri dengan tugas manajerial, sedangkan pasien di serahkan kepada perawat yunior dan atau yang belum berpengalaman. +ekurangan dari metode #ungsional yaitu 7 ) "idak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat. 2) Pelayanan keperawatan terpisah%pisah, tidak menerapakan proses keperawatan.
21
) Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan keterampilan saja. b) &odel +asus &odel +asus berdasarkan pendekatan holistik dari #iloso#i. +eperawatan, dimana perawat bertanggung jawab terhadap 3suhan obser*asi pada pasien tertentu dan ratio Pasien 7 Perawat adalah 7. etiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani semua kebutuhannya pada saat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda oleh orang yang sama pada hari berikutnya. &etode penugasan kasus biasanya ditetapkan satu pasien satu perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat pri*ate untuk perawatan khusus seperti isolasi, intensi*e care. Penanggung jawab pada model kasus adalah &anajer +eperawatan. +elebihan dari metode kasus yaitu7 ) Perawat lebih memahami kasus per kasus. 2) istem e*aluasi dari manajerial menjadi lebih mudah. +elemahan dari metode kasus yaitu7 ) -elum dapat di identi#ikasi perawat penanggung jawab. 2) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama. c) &odel "im &odel "im berdasarkan pada kelompok #iloso#i keperawatan. Bnam atau tujuh perawat pro#esional dan perawat associate bekerja sebagai suatu tim, disuper*isi oleh tim. &etode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda%beda dalam memberikan 3suhan +eperawatan terhadapsekelompok pasien, perawat ruangan dibagi menjadi 2 atau tim6grup yang terdiri dari tenaga pro#esional. Penanggung jawab dalam &odel "im ini adalah +etua "im. +elebihan dari metode ini adalah7 ) &emungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh 2) &endukung pelaksanaan proses keperawatan
22
) &emungkinkan komunikasi antar tim sehingga kon#lik mudah di atasi dan memberikan kepuasan kepada anggota tim +elemahan dari metode ini adalah7 +omunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk kon#erensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada waktu%waktu sibuk. d) &odel Primer &odel primer berdasarkan pada tindakan yang komprehensi# dari #iloso#i +eperwatan. Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek 3suhan +eperawatan dari hasil pengkajian, kondisi pasien untuk mengkoordinir 3suhan +eperwatan, dimana ratio Perawat 7 Pasien 7 ! 6 7?. &etode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 2! jam terhadap 3suhan +eperawanan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. &odel primer mendorong praktek kemandirian perawat dan terdapat kejelasan antara si pembuat rencana 3suhan dan pelaksana. &etode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan koordinasi 3suhan +eperawatan selama pasien dirawat. Penanggung jawab pada model primer ini adalah Perawat primer. +elebihan dan sistem model primer adalah 7 ) -ersi#at kontinuitas dan komprehensi# 2) Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri. ) +euntungan terhadap pasien, perawat, dokter dan $umah akit misalnya pasien merasa dimanusiakan karena terpenuhinya kebutuhan secara indi*idu. +elemahan dan sistem model primer adalah7 anya
dapat
dilakukan
oleh perawat
yang
memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan kemampuan
23
sel# direction, kemampuan mengambil keputusan yang tepat menguasai keperawatan klinik dan mampu bekolaborasi dengan berbagai disiplin. e) &odel &odular &odel modular adalah suatu *ariasi dari metode keperawatan primer. &etode ini sama dengan model keperawatan tim karena baik perawat pro#esional maupun non pro#esional bekerja bersama dalam memberikan asuhan keperawatan dibawah kepemimpinan seorang perawat pro#esional. 1isamping itu, dikatakan memiliki kesamaan dengan metode keperawatan primer karena dua atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas sekelompok kecil pasien sejak masuk dalam perawatan hingga pulang bahkan sampai dengan waktu #ollow up care. ekalipun
didalam memberikan
asuhan
keperawatan
dengan
menggunakan metode ini dilakukan oleh dua hingga tiga orang perawat, tanggung jawab yang paling besar tetap ada pada perawat pro#esional. Perawat pro#esional juga memiliki kewajiban untuk membimbing dan melatih non pro#esional. 3pabila perawat pro#esional sebagi ketua tim dalam keperawatan modular ini tidak masuk, tugas dan tanggung jawab dapat digantikan oleh perawat pro#esional lainnya yang berperan sebagai ketua tim. Peran perawat kepala ruang (nurse unit manager) diarahkan dalam hal membuat jadwal dinas dengan mempetimbangkan kecocokan anggota untuk bekerja sama dan berperan sebagai #asilitator, pembimbing serta moti*ator ($atna itorus 8 $umondang Panjaitan, 20). #) >ungsi &anajerial ) +epala $uangan +epala ruangan adalah petugas atau perawat yang diberikan tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin pelaksanaan pelayanan keperawatan serta tata laksana personalia pada suatu ruangan atau bangsal $umah akit.
24
"anggung jawab +epala $ungan 7 () Perencanaan (a) &enunjukan ketua
tim akan bertugas
diruangan
masing%masing. (b) &engikuti serah terima pasien di shi#t sebelumnya. (c) &engidenti#ikasi tingkat ketergantungan klien, gawat, transisi dan persiapan pulang bersama ketua tim. (d) &engidenti#ikasi strategi pelaksanaan keperawatan. (e) &engikuti *isite dokter, untuk mengetahui kondisi, pato#isiologi, tindakan medis, yang dilakukan. Program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien. (#) &engatur dan mengendalikan 3suhan +eperawatan i.
&embimbing pelaksanaan 3suhan +eperawatan.
ii. &embimbing penerapan proses keperawatan dan menilai 3suhan +eperawatan. iii. &engadakan diskusi untuk pemecahan masalah. i*. &emberikan in#ormasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk. (g) &embantu
mengembangkan
niat
pendidikan
dan
latihan diri. (h) &embantu
membimbing
terhadap
pesrta
didik
keperawatan. (i) &enjaga terwujudnya *isi dan misi +eperawatan dan rumah sakit. (2) Pengorganisasian (a) &erumuskan metode penugasan yang digunakan. (b) &erumuskan tujuan metode penugasan. (c) &embuat rincian ketua tim 3nggota tim secara jelas.
25
(d) &embuat
rentang kendali
+epala $uangan
dan
membawahi 2 ketua tim dan ketua tim membawahi 2% Perawat. (e) &engatur dan mengendalikan tenaga +eperawatan membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, dll. (#) &engatur dan mengendalikan logistik ruangan. (g) &engatur dan mengendalikan situasi tempat praktek. (h) &endelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak berada ditempat kepada ketua tim. (i) &emberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi pasien. (j) &engatur penugasan jadwal pos dan pakarnya. (k) 'denti#ikasi masalah dan cara penanganan. () Pengarahan (a) &emberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim. (b) &emberi
pujian
kepada
anggota
tim
yang
melaksanakan tugas dengan baik. (c) &emberi moti*asi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. (d) &engin#ormasikan hal%hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan 3skep pasien. (e) &elibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan. (#) &embimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. (g) &eningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain. (!) Pengawasan (a) &elalui komunikasi 7 mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan
26
ketua
tim
maupun
pelaksana
mengenai 3suhan +eperawatan yang diberikan kepada pasien. (b) &elalui super*isi. (c) B*aluasi. (d) &enge*aluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang sudah disusun bersama ketua tim. (e) 3udit +eperawatan.
2) +etua "im +etua "im merupakan perawat yang memiliki tanggung jawab dalam perencenaan, kelancaran dan e*aluasi dari askep untuk semua pasien yang di lakukan oleh "im di bawah tanggung jawabnya (Nursalam 20?). "anggung Jawab ketua "im7 (a) Perencanaan. (b) &embuat penugasan, super*isi dan e*aluasi. (c) &engenal6mengetahui kondisi pasien dan pendapat menilai tingkat kebutuhan pasien. (d) &engembangkan kemampuan anggota. (e) &enyelenggarakan kon#erence. ) Perawat Pelaksana Perawat pelaksanaan adalah merupakan seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk melaksanakan pelayanan6 3suhan keperawatan di ruang rawat. "anggung jawab perawat pelaksana 1alam melaksanakan tugasanya perawat pelaksan diruang rawat bertanggung jawab kepada kepala ruangan6kepala instalasi terhadap hal%hal sebagai berikut7 (a) +ebenaran
dan
ketepatan
dalam
mendokumentasikan
pelaksanaan 3suhan keperawatan6kegiatan lainnya yang dilakukan.
27
(b) +ebenaran
dan
ketepatan
dalam mendokumentasikan
pelaksanaan 3suhan +eperawatan atau kegiatan lain yang dilakukan.
@ewenang
Perawat
Pelaksana
1alam
melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana diruang rawat mempunyai wewenang sebagai berikut () &eminta in#ormasi
dan petunjuk kepada
+atim
mengenai 3suhan keperawatan. (2) &emberikan
3suhan
+eperawatan
kepada
pasien6keluarga pasien sesuai kemampuan dan batasan dan kewenangan. 5raian tugas perawat pelaksana () &emelihara keberhasilan ruang rawat dan lingkungan. (2) &enerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku. () &emelihara keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap. (!) &elakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa sesuai batas kewenangan. (?) &enyusun
rencana
keperawatan
sesuai
dengan
kemampuannya. (D) &elakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas kemampuanya antara lain 7 &elaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan &emberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai penyakitnya. (E) &elatih6membantu pasien untuk melakukan latihan gerak. (F) &elaksanakan e*aluasi tindakan, keperawatan sesuai batas kemampuannya.
28
(G) &engobser*asi kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil obser*asi sesuai batas kemampuannya. (0)
-erperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam
membahas kasus dan upaya meningkatkan mutu 3suhan +eperawatan. ()
&elaksanakan kasus dan upaya meningkatkan mutu
3suhan keperawatan ($atna itorus 8 $umondang Panjaitan, 20). 3. 0kenario Manejeen Kepera/atan
a) ;peran Jaga ) Pengertian &erupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. iapa yang melakukan timbang terimaC iapa yang menerima timbang terimaC +apan timbang terima dilaksanakanC 2) "ujuan (a) &enyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data #okus) (b) menyampaikan hal yang sudah6belum dilakukan dalam asuhan keperawatan kepada pasien. (c) menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya. ) &an#aat -agi perawat. (a) &eningkatkan kemmapuan komunikasi antar perawat. (b) &enjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat. (c) Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan. (d) Perawatan dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna. -agi pasien
29
+lien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap. !) angkah%angkah ;peran (a) +edua kelompok shi#t dalam keadaan sudah siap. (b) Petugas hi#t yang akan mengoperkan mempersiapkan hal% hal yang akan disampaikan. (c) Perawat primer atau ketua tim menyampaikan kepada penanggung jawab shi#t yang selanjutnya. (d) Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas 8 tidak terburu%buru. (e) Perawat primer atau ketua tim 8 anggota kedua shi#t obser*asi langsung kondisi klien. ?) Prosedur operan (a) Persiapan i.
+edua kelompok sudah dalam keadaan siap.
ii.
+elompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
(b) Pelaksanaan i.
;peran dilaksanakan setiap pergantian shi#t.
ii. 1ari
nurse
station
melaksanakan
operan
komprehensi#
yang
perawat
berdiskusi
untuk
dengan
mengkaji
secara
berkaitan
tentang
masalah
keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah 8 yang belum dilaksanakan serta hal%hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan. (c) al%hal yang si#atnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian
diserahterimakan
kepada
perawat
berikutnya. (d) al%hal yang perlu disampaikan pada saat operan 7 i.
'dentitas pasien 8 diagnosa medis.
ii.
&asalah keperawatan yang muncul.
30
jaga
iii.
"indakan keperawatan yang sudah dan yang belum.
i*.
'nter*ensi kolaborati# dan dependensi.
*.
$encana umum 8 persiapan lain.
(e) Perawat
yang
melakukan
operan
dapat
melakukan
klari#ikasi, tanya jawab dan melakukan *alidasi terhadap hal%hal yang dioperkan. (#) Penyampaian pada operan secara singkat 8 jelas. (g) ama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari ? menit, kecuali pada kondisi khusus. (h) Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh Perawat primer. D) 1okumentasi 1alam ;peran (a) 'dentitas klien (b) 1iagnosa medis klien (c) 1okter yang menangani (d) +ondisi saat klien ini. (e) &asalah +eperawatan. (#) 'nter*ensi yang sudah dilakukan. (g) 'nter*ensi yang belum dilakukan. (h) "indakan kolaborasi. (i) $encana umum dan persiapan lain (j) "anda tangan dan nama terang b) Pre 1an Post +on#erence +on#erensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. +on#erensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. kon#erence sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar. +on#erensi terdiri dari pre con#erence dan post con#erence yaitu 7 41* Pre /on#erence
31
Pre con#erence adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shi#t tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre con#erence ditiadakan. 'si pre con#erence adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim @aktu 7 etelah operan "empat 7 &eja masing I masing tim Penanggung jawab 7 +etua tim atau Pj tim +egiatan 7 (a) +etua tim atau Pj tim membuka acara (b) +etua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing I masing perawat pelaksana. (c) +etua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu. (d) +etua tim atau Pj tim memberikan rein#orcement (e) +etua tim atau Pj tim menutup acara (2) Post /on#erence Post con#erence adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shi#t dan sebelum operan kepada shi#t berikut. 'si post con#erence adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post con#erence dipimpin oleh katim atau Pj tim. @aktu 7 ebelum operan ke dinas berikutnya. "empat 7 &eja masing I masing tim. Penanggung jawab 7 ketua tim atau Pj tim
32
+egiatan 7 (a) +etua tim atau Pj tim membuka acara. (b) +etua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan. (c) +etua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang harus dioperkan kepada perawat shi#t berikutnya. (d) +etua tim atau Pj menutup acara. () "ujuan Pre dan Post /on#erence ecara umum tujuan kon#erensi adalah untuk menganalisa masalah%masalah secara kritis dan menjabarkan alternati# penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang e#ekti# untuk menghasilkan perubahan non kogniti# (&c+eachie, GD2). Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak
terjadi pengulangan
asuhan,
kebingungan dan #rustasi bagi pemberi asuhan. (a) "ujuan pre con#erence adalah7 i.
&embantu untuk pasien,
mengidenti#ikasi
merencanakan
asuhan
masalah%masalah
dan
merencanakan
e*aluasi hasil. ii.
&empersiapkan hal%hal yang akan ditemui di lapangan.
33
iii.
&emberikan
kesempatan
untuk
berdiskusi tentang
keadaan pasien (b) "ujuan post con#erence adalah7 5ntuk
memberikan
kesempatan
mendiskusikan
penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai. (!) yarat Pre dan Post /on#erence (a) Pre con#erence dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post con#erence dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan. (b) @aktu e#ekti# yang diperlukan 0 atau ? menit (c) "opik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan data% data yang perlu ditambahkan. (d) Hang terlibat dalam con#erence adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim (?) Panduan perawat pelaksanaan dalam melaksanakan kon#erensi 3dapun panduan bagi PP dalam melakukan kon#erensi adalah sebagai berikut7 ($atna itorus, 200D). (a) +on#erensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana. (b) +on#erensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan P3 dalam timnya masing I masing.
34
(c) Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil e*aluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam. (D) al hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi 7 (a) +eluhan klien (b) ""4 dan kesadaran (c) asil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru. (d) &asalah keperawatan. (e) $encana keperawatan hari ini. (#) Perubahan keadaan terapi medis. (g) $encana medis. c) $onde +eperawatan $onde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya trans#er pengetahuan dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala ruangan, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim keperawatan.
+arakteristik dari ronde
keperawatan meliputi 7 pasien dilibatkan secara langsung, pasien merupakan #okus kegiatan, perawat yang terlibat melakukan diskusi, konselor mem#asilitasi kreati#itas dan membantu mengembangkan kemampuan perawat dalam meningkatkan kemampuan mengatasi masalah. () "ujuan (a) &enumbuhkan cara ber#ikir kritis
35