BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu kiat keperawatan berbentuk pelayanan dengan konsep bio, psiko, social dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemajuan menuju kemandirian dalam berperilaku hidup sehat yang dilakukan dal am kehidupan sehari-hari. Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawta professional melalui kerja sama dengan klien, kelompok, dan masyarakat dengan menggunakan teknik berkolaborasi/kerja sama dengan tenaga kerja lain dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup tanggung jawab secara optimal. Melalui pelayanan keperawatan sebagai pelayanan professional yang bersifat humanistic dan terintegrasi, bersifat independen dan interdependen serta dilaksanakan dengan berorientasi kepada kebutuhan obyektif klien. Mengingat kompleksitas kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terpadu dan professional, maka mahasiswa diharapkan menyiapkan diri dengan pengetahuan tentang konsep Puskesmas dan melalui praktek yang nyata dapat menerapkan ilmunya yang telah diperoleh pada bangku pendidikan selama lima semester. B. Tujuan
1. Tujuan Umum Setelah menyelesaikan praktek, mahasiswa/i diharapkan mampu dan trampil dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan yang lazim terjadi pada semua tingkat usia dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan serta menerapkan berbagai teori, konsep dan prinsip keperawatan semua tingkat usia yang bersifat Promotif, Kuratif, Rehabilitatif sesuai dengan batas kewenangan, tanggung jawab, kemampuan dan landasan etika profesi keperawatan. 2. Tujuan Khusus Setelah menyelesaikan Praktek Klinik Keperawatan ini, Mahasiswa/I diharapkan mampu : Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 1
a. Melakukan pengkajian Fisik di Poliklinik dengan menerapkan teknik anamnesa, menetukan diagnose penyakit, dan menulis resep serta registrasi penyakit. b. Melakukan kegiatan Pemberantas Penyakit Menular (P2M) meliputi kegiatan Imunisasi, P2 Malaria, P2 TB, P2 Kusta. c. Mengenal berbagai penyakit yang berhubungan dengan maslah Gizi Gi zi d. Mengenal dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan ibu hamil, bayi dan balita. e. Menata, membaca resep, menyiapkan obat, dan menjelaskan cara pemakaian obat. f.
Mengenal dan mengelola laporan unit-unit dan laporan umum Puskesmas.
g. Melakukan penyuluhan didalam maupun diluar gedung Puskesmas. h. Melakukan kunjungan rumah i.
Membuat Asuhan Keperawatan Keluarga dan melakukan pembinaan keluarga di masyarakat.
C. Peserta
Peserta Praktek Klinik Keperawatan di Puskesmas Klasaman adalah 17 mahasiswa/I Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong Semester V (lima) yang telah menyelesaikan teori di kelas serta sanggup mamatuhi paraturan selama kegiatan praktek berlangsung. D. Waktu Pelaksanaan
Praktek Klinik Keperawatan dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu efektif, terhitung tanggal 16 januari s/d 9 februari 2017 dengan mengacu pada waktu/jam kerja Puskesmas.
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 2
BAB II DEMOGRAFI DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALAWEI
Di Indonesia puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan pada tahun 1998 ketika dilangsungkan rapat kerja kesehatan nasional (Rakerksenas) di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya mengorganisasikan sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan pada tingkat pertama waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, P4M dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsonalyang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada mesyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. B. Fungsi Puskesmas
Ada 3 fungsi pokok puskesmas, yaitu: 1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya. 2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalm rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. 3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilakukan dengan cara: 1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam angka menolong dirinya sendiri. 2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. 3. Memberi bantuan yang bersiifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada ma dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan. Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 3
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. 5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program puskesmas. C. Program Pokok Kegiatan Puskesmas
Management puskesmas malawei dalam operasional memiliki bagian-bagian antara lain: a. Upaya Kesehatan Perorangan 1. Rawat Jalan
Poli Umum
Poli Lansia
Poli KIA/KB
Poli Gigi
Poli TB
Poli IMS
Poli Pelayanan Imunisasi
Poli Pelayanan MTBS (Manajement Terpadu Balita Sakit) -
Pelayanan Kusta
-
Pelayanan Laboratorium Dasar
2. Pelayanan Administrasi 3. Pelayanan Rujukan 4. Kebidanan (Poned, Persalinan normal, Nifas) b. Upaya Kesehatan Masyarakat 1. Upaya Kesehatan Esential
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
KIA/KB
Gizi
Pengetahuan dan Pengendalian Penyakit
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Upaya Kesehatan Sekolah
Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 4
Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Jiwa
Prolance (Program Pelayanan Penyakit)
VCT (Coluntary Conseling and Test) HIV
D. Gambaran Umum Puskesmas Malawei Kota Sorong
1. Keadaan Umum Puskesmas malawei merupakan salah satu puskesmas yang terletak di daerah jalan baru dan berada disebelah kiri kantor distrik Manoi. Puskesmas malawei mempunyai luas wilayah kerja 192,32 km² dan wilayah kerja terdiri dari 8 kelurahan yaitu: kelurahan klademak, kelurahan malawei, kelurahan klaligi, kelurahan remu utara, kelurahan kampung baru, kelurahan malabutor, keluranan klaklubik, kelurahan klasur yang terdiri dari 6 pustu, 25 posyandu, 8 pos lansia, 16 taman kanak-kanak, 30 Sekolah Dasar, 19 SMP, 13 SMU dan SMK . Table 2,1 Sarana dan Prasarana Umum
NO
NAMA SARANA / PRASARANA UMUM
JUMLAH
1
Restoran / Rumah Makan
20
2
Depot Air Minum
8
3
SLTA
13
4
SLTP
9
5
SD
30
4
TK
16
7
Posyandu
25
8
Pos Lansia
6
9
Pustu
5
Puskesmas Malawei pada tahun 2017 memilikijumlah tenaga kesehatan yang adda di wilayah kerja sebanyak 79 tenaga, yang terdiri dari. Table 2.2 Tingkat pendidikan Akhir Pegawai Puskesmas Malawei 2017
NO
1
PENDIDIKAN PEGAWAI
Megister Public Healt
JUMLAH
KETERANGAN
1 Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 5
2
Sarjana Kedokteran Umum
5
3
Sarjana Kedokteran Gigi
1
4
Sarjana Keperawatan
7
5
Sarjana Kesehatan Masyarakat
5
6
Sarjana Apoteker
1
7
Sarjana Administrasi
1
8
Sarjana Hukum
1
9
D IV Kebidanan
1
10
D III Keperawatan
23
11
D III Kebidanan
12
12
D III Kebidanan
8
13
D I Kesling
1
14
SPK
3
15
SMK Farmasi
1
16
SPRG
1
17
Pekarya Kesehatan
1
18
SMU
1 JUMLAH
2 Orang penitipan luar Papua
Honorer
9 PTT
79
2. Batas Wilayah Distrik Sorong Manoi
Sebelah utara berbatasan dengan jalan Jend. A. Yani dengan Kel. Kalkubik, Jalan Jed. A. Yani Kel. Klademak Distrik Sorong, Jalan Basuki Rahmat Kel.Malaingkedi Distrik Sorong Utara, Jalan Basuki Rahmat Kel. Sawagumu Distrik Sorong Utara
Sebelah selatan Berbatasan dengan Kel. Duum Timur Distrik Sorong Kepulauan, Kel. Klawalu Distrik Sorong Timur
Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Basuki Rahmad Kel. Klawalu Distrik Sorong Timur
Sebelah Barat beerbatasan dengan Kel. Duum Distrik Sorong Kepulauan, Kel. Kampung Baru Distrik Sorong Distrik Sorong Manoi Terdiri Dari:
a. Kelurahan Klaligi, dengan luas wilayah 20, 02 Km² Batas-batas Wilayah Kelurahan Klaligi (adalah) :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Klakubik Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 6
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kelurahan Duum timur Distrik Kepulauan Sorong
Sebelah Timur Berbatasan dengan Kelurahan Malawei Kelurahan Malabutor
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kampung Baru
b. Kelurahan Malawei, Dengan Luas Wilayah 26,73 Km² Batas-btas Wilayah Kelurahan Malawei adalah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Malabutor
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Duum Timur Distrik Sorong Kepulauan
Sebelah Timur berbatasan ddengan Kelurahan Remu Selatan
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Klaligi
c. Kelurahan Malabutor, dengan luas wilayah 26,72 Km² Batas-batas Wilayah Malabutor adalah :
Sebelah Utara berbatsan dengan Kelurahan Klademak, Kelurahan Remu Utara
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kelurahan Malawei
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Remu Selatan
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Klaligi
3. Batas Wilyah Distrik Sorong
Batas – batas Wilayah Distrik Sorong adalah:
Sebelah Utara berbatasan Distrik Sorong Barat
Sebelah Selatan berbatasan Distrik Sorong Utara, Distrik Sorong Manoi
Sebelah Timur berbatasann dengan Distrik Makon
Sebelah Barat berbatasan Distrik Sorong Barat
Distrik Sorong Manoi Terdiri Dari: a. Kelurahan Kampung Baru dengan Luas Wilayah 25,03 Km² Batas-batas Wilayah Kelurahan Kampung Baru adalah :
Sebelah Utara Berbatasan dengan Kelurahan Klasuur
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kelurahan Duum Timur Distrik Sorong Kepulauan
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Klakubik dan Kelyrahan Klaligi
Sebelaah Barat berbatassan dengan Distrik Sorong Kepulauan Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 7
b. Kelurahann Klakubik, dengan luas Wilayah 20, 02 Km² Batas-batas Wilayah Keluran Klakubik adalah :
Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Klabala
Sebelah Selatan berbatsan dengan Kelurahan Klaligi
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Klademak
Sebelah barat berbatsan dengan Kelurahan Kampung Baru
c. Kelurahan Klasuur, dengan luas Wilayah 20,02 Km² Batas-batas Wilayah Kelurahan Klakubik adalah :
Sebelah Utara berbatsan dengan Kelurahan Klabala
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Klaligi
Sebelah Timur berbatasan dengan Keluran Klademak
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kampung Baru
d. Keluran Klademak dengan luas Wilayah 26,71 Km² Batas-batas Wilayah Kelurahan Klademak adalah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Klabala
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kelurahan Malabutor
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Remu Utara
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Klakubik
e. Keluran Remu Utara, dengan luas Wilayah 30,07 Km² Batas-batas Wilayah Kelurahan Klakubik :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Klabala
Sebelah Selatan berbatasan Kelurahan Malanu
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Matamalagi
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Klabala Tabel 2.3
NO
KELURAHAN
JUMLAH RW
JUMLAH RT
1
Klaligi
5
18
2
Malawei
5
20
3
Malabutor
5
22
4
Kampung Baru
4
15
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 8
5
Klakubik
6
25
6
Klasuur
4
13
7
Klademak
6
28
8
Remu Utara
12
34
47
175
JUMLAH
››
Kependudukan
Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Tahun 2017 sebesar 63.559 jiwa, terdiri dari laki-laki 33.484 dan perempuan 30.075 yang terdiri dari 8 kelurahan. E. VISI DAN MISI PUSKESMAS MALAWEI VISI:
Menjadikan puskesmas terbaik dalam memberikan pelayanan kesehatan guna meningkatkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat dan sejahtera. MISI:
1. Menciptakan pelayanan kesehatan yang optimal. 2. Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yanag paripurna merata. Bermutu dan berkeadilan. 3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakt melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta untuk tercapainya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan. 4. Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia dibidang kesehatan 5. Menjadikan puskesmas sebagai tempat untuk meningkatkan pengetahuan. Keterampian dan sikap yang professional dalam bidang pendidkan kesehatan.
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 9
BAB III KEGIATAN PUSKESMAS
KEGIATAN DALAM PUSKESMAS A. Ruang Loket
Loket adalah ruang kartu, dimana setiap pasien yang ingin berobat jalan, mereka harus mendaftar terlebih dahulu di ruangan kartu. a. Target Pencapaian -
Dapat mengerti dan memahami alur didalam ruang loket
-
Mengentri data pada computer
b. Target yang telah dicapai -
Kita dapat mengetahui status pasien dengan area wilayah masing-masing.
-
Kita dapat mengantar status pasien ke ruangan-ruangan
-
Kita dapat mencatat di buku register pasien
-
Kita dapat mengentri data di computer
Jadi pada saat kita praktek di ruangan loket, kita sudah mencapai target yang dimaksud, selain itu banyak juga yang kita pelajari di ruangan loket. Selain itu juga data yang kita dapat selama praktek di ruangan loket dari tanggal 16 Januari s/d 09 Februari 2017 dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini. Tabel 1.1 Jumlah pasien yang Berobat di Puskesmas Malawei No
JKN
UMUM
1
1.101
770
Sumber : data sekunder 2016-2017 Grafik 1.2 Jumlah pasien yang Berobat di Puskesmas Malawei R. Kartu 1200
1000
800
600
400
200
0 JKN
UMUM
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 10
c. Saran Untuk ruangan loket, sudah sangat bagus urutan no rekam medisnya. Namun kalau bisa ruangan rekam medis dibesarkan lagi, laci-laci untuk menaruh rekam medis diperbanyak dan disesuaikan dengan ukuran amlop rekam medis atau agak kecil dari ukuran amplop rekam medis, agar amplop rekam medis tidak terselip masuk ke ruang laci yang kosong bagian belakang dan juga bila perlu setiap lacinya dibuat untuk amplop yang disimpan hanya satu sampai tiga puluh amplop agar tidak terlalu padat dan pencariannya juga tidak terlalu susah. B. Ruangan Poli Umum
Tempat ini merupakan ruangan pelayanan kesehatan yang melayani segala kalangan masyarakat. Mulai dari anak berusia 6 tahun hingga dewasa tua ( 40-59 tahun ). a. Target Pencapaian -
Menganamnesa
-
Melakukan pemeriksaan fisik
b. Target yang telah dicapai -
Kita sudah melakukan anamnesa
-
Kita sudah melakukan pemeriksaan fisik
Di Poli Umum kita telah mencapai target yang kita inginkan. Adapun data yang kami peroleh dari Poli Umum yaitu penyakit yang terbanyak dapat di lihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel 2.1 Sepuluh penyakit terbanyak pada Poli Umum
NO
Jenis Penyakit
Jumlah
1
ISPA
357
2
Mialgia
83
3
Kehamilan Abdominal
82
4
Gastritis
49
5
Nekrosis Pulpa
42
6
Diare
38
7
Hipertensi
34
8
Tbc
32
9
Kusta
30
10
HIV
13
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 11
Grafik 2.2 Sepuluh penyakit terbanyak diruangan Poli Umum
POLI UMUM 357
83
82
49
42
38
34
32
30
13
C. Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan jalan nafas b/d produksi sputum yang berlebihan 2. Nyeri akut b/d proses inflamasi 3. Kekurangan volume cairan tubuh b/d kehilangan cairan aktif 4. Hipertermi b/d proses inflamasi 5. Intolenransi aktivitas b/d kelemahan umum 6. Kerusakan integritas kulit b/d lesi dan proses inflamasi 7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan mencerna makanan 8. Ansietas b/d perubahan dalam : status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, dan status peran 9. Gangguan pola tidur b/d proses penyakit 10. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi d. Saran Pada Poli Umum sudah sangat bagus pemeriksaannya namun kalau bisa ditambahkan tanaga medisnya seperti Dokter.
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 12
D. Ruangan MTBS
MTBS ( MAnajemen Terpadu Balita Sakit ), Tempat ini merupakan ruangan pelayanan kesehatan yang melayani mulai dari anak usia 0 bulan sampai 5 tahun. a. Target Pencapaian -
Menganamnesa
-
Melakukan pemeriksaan fisik
b. Target yang telah dicapai -
Kita sudah melakukan anamnesa
-
Kita sudah melakukan pemeriksaan fisik
Di ruangan ini kami telah mencapai target yang kami inginkan. Dan data yang kami peroleh dari ruangan ini dapat dilihat pada tabel 3.1 dan garafik 3.2 Tabel 3.1 Jumlah Penyakit di Ruangan MTBS NO
DIAGNOSA
JUMLAH
1
ISPA
169
2
FEBRIS
34
3
DIARE
12
4
MALARIA
4
5
PNEUMONI
2
Berdasarkan table diatas kami dapat membuat grafik 3.2 dibawah ini dengan penyakit yang paling banyak terdapat di ruangan MTBS. Grafik 3.2 Jumlah penyakit yang terbanyak di Ruangan MTBS
MTBS 169
34 12
ISPA
FEBRIS
DIARE
4
2
MALARIA
PNEUMONI
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 13
c. Saran Di Poli MTBS sudah sangat tertata dengan baik dan harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi pelayanannya. E. Ruangan Poli Lansia
Poli ini merupakan ruangan pelayanan kesehatan yang melayani pasien dengan usia lanjut, mulai dari umur 60 tahun ke atas. a. Target Pencapaian -
Menganamnesa
-
Melakukan pemeriksaan fisik
b. Target yang telah dicapai -
Kita sudah melakukan anamnesa
-
Kita sudah melakukan pemeriksaan fisik
Di Poli ini kami sudah mencapai target yangdiinginkan, dan data yang kami peroleh di poli ini dapat dilihat pada tabel 4.1 dan grafik 4.2 Tabel 4.1 Jumlah penyakit terbanyak diruangan Poli Lansia NO
DIAGNOSA
JUMLAH
1
HIPERTENSI
69
2
LARINGO FARINGITIS
14
3
NYALGIA
10
4
GASTRISTIS
8
5
HIPERURICEMIA
5
6
DIABETES MILITUS
5
7
COUGH
4
8
IDIOPATIK GOUT
3
9
ISPA
3
10
HEAD ACHE
3
Sumber : Data Sekunder tahun 2016-201
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 14
Grafik 4.2 Lima Penyakit terbanyak di Ruangan Poli lansia
F. Ruangan Laboratorium
Ruangan ini merupakan tempat pemeriksaan secara terperinci tentang sebuah penyakit. a. Target Pencapaian -
Dapat melakukan pemeriksaan diantarnya : DDR, Hb, Leukosit, Trombosit, LED, Cholesterol, Asam Urat, GDS, Hepatiti, Sifilis, TB, test kehamilan, HIV, Golongan darah.
b. Target yang telah dicapai -
Kami telah melakukan pemeriksaan DDR, Hb, Leukosit, Trombosit, LED, Cholesterol, Asam Urat, GDS, Hepatitis, Sifilis, TB, test kehamilan, HIV, Golongan darah. Kami telah mencapai target yang diinginkan, dan data yang kami peroleh di Ruangan Laboratorium dapat dilihat pada tabel 5.1 dan grafik 5.2
Tabel 5.1 Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan di Laboratorium No.
Jenis Pemeriksaan
Jumlah
1.
DDR
170
2.
Hemoglobin
157
3.
Lokosit
110
4.
Trombosit
97
5.
Uric Aucid
76
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 15
6.
Tes HIV
69
7.
Cholesterol
57
8.
Syphilis
54
9.
Hepatitis
31
10.
Tes IMS
26
11.
Glukosa
21
12.
Tes BTA
19
13.
PP Tes
15
14.
LED
1
15.
Protein
1
Sumber : data sekunder tahun 2016-2017 Grafik 5.2 Jumlah Pasien yang melakukan pemeriksaan Laboratorium
c. Saran Fasilitasnya ditingkatkan, tenaga analisnya perlu ditambah.
G. Ruangan Imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu program pelayanan kesehatan masyarakat yang di sediakan di Puskesmas Malawei. Tujuan dari ini adalah untuk mengurangi angka kematian yang di sebabkan oleh beberapa mickroorganisme. Kegiatan ini di tujukan pada
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 16
bayi, anak-anak serta ibu hamil. Pemberian imunisasi harus berdasarkan jadwal pemberian dan sesuai dengan umur setiap anak. a. Target Pencapaian -
Memberikan Vaksin Imunisasi pada bayi dan ibu hamil
b. Target yang telah dicapai -
Kami sudah melakukan imunisasi TT pada ibu hamil
Yang belum tercapai yaitu memberikan vaksin imunisasi pada bayi, dan data yang kami peroleh di ruangan Imunisasi dapat dilihat pada tabel 6.1, 6.3 dan grafik 6.2, 6.4 Tabel 6.1 Jumlah Imunisasi HB0,BCG,DPT+POLIO,CAMPAK No
Vaksin
Jumlah
1
HB 0
37
2
CAMPAK
28
3
26
4
BCG+ POLIO 1 DPT/HB2 + POLIO 4
5
DPT/HB3 + POLIO 2
14
6
DPT/HB1 + POLIO 3
8
17
Grafik 6.2 Jumlah Imunisasi HB0, BCG, DPT+POLIO, CAMPAK
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 17
Tabel 6.3 Jumlah Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil NO
Vaksin
Jumlah
1
TT 1
6
2
TT 2
9
3
TT 3
9
4
TT 4
13
5
TT 5
10
Grafik 6.4 Jumlah Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil
c. Saran Tingkatkan dan pertahankan pelayanan yang sudah ada. H. Ruangan Apotek
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan No. 922/MENKES/PER/X/1993, mengenai ketentuan dan tata cara pemberian apotek, yang di maksud dengan apotek, adalah suatu tempat tertentu, tempat di lakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran pembekalan farmasi kepada masyarakat. Kefarmasian yang di maksud sesuai dengan ketentun umum undang-undang kesehatan No. 23 tahhun 1992, meliputi perbuatan, pengolahan, peracikan,pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerah obat atau bahan obat : pengadaan, penyimpanan, penyaluran penyerahan pembekalan farmasi lainnya dan pelayanan informasi (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (simplisia) alat kesehatan dan kosmetik. Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 18
Apotek berdasarkan peraturan pemerintah NO. 25 tahun 1980, tugas dan fungsi apotek adalah sebagai berikut :
Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
Sarana farmasi yang telah melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran ,dan penyerahan obat atau bahan obat
Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang di perlukan masyarakat secara luas dan merata.
Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.
Personalia apotek tenaga kerja yang mendukung kegiatan suatu apotek adalah sebagai berikut:
Apoteker pengolah apotek ( AA) adalah apoteker yang telah di beri surat ijin apotek (SIA).
Asisten Apoteker (AA) adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai asisten apoteker di bawah pengawas apoteker. a. Target Pencapaian -
Meracik obat
-
Membuat puyer
-
Membuat kapsul
-
Menghitung dosis obat
-
Menulis etiket
-
Membaca resep
b. Target yang telah dicapai -
Meracik obat
-
Membuat puyer
-
Membuat kapsul
-
Menghitung dosis obat
-
Menulis etiket
-
Membaca resep
Selama parkatek di apotek kami sudah mencapai semua target yang diinginkan. Data yang kami peroleh di apotek dapat dilihat pada tabel 7 .1 dan grafik 7.2
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 19
Tabel 7.1 Jumlah Obat Terbanyak yang di Gunakan
NO.
NAMA OBAT
JUMLAH
1
Paracetamol Tablet
1,314
2
CTM
1,260
3
Amoxilin tablet
1,204
4
Vit. C
1,003
5
Ranitidine
892
6
Dexametason
803
7
GG
760
8
Bcom
654
9
Dexametason Inj
545
10
Ambroxol
479
11
Asam Mefenamat
458
12
Dasabion
405
13
Meloxicam
320
14
Antasida Tablet
312
15
Zink
207
Grafik 7.2 Obat-obatan yang paling banyak digunakan 1,400
1,314 1,260
1,200
1,204 1,003
1,000 800
892
803
760
654
600
545
479
458
405
400
320
312
207
200 0
APOTEK
c. Saran Di ruang Apotek kalau bisa ruangannya sedikit diperbasar, membuat laci-laci obat, dipertahankan dan ditingkatkan lagi pelayanannya.
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 20
I.
Ruangan Administrasi
Tempat ini merupakan ruangan yang memberikan pelayanan pada semua kalangan usia dalam pembuatan surat rujukan, surat kesehatan, surat izin istirahat, dan surat keterangan sakit. a. Target Pencapaian -
Mengetik surat kesehatan
-
Mencatat surat rujukan, memberikan nomor surat dan memberikan cap
-
Mencatat surat keterangan sakit dan memberikan cap
-
Mencatat surat izin istirahat dan memberikan cap
b. Target yang telah dicapai -
Sudah bisa mengetik surat kesehatan
-
Mencatat, memberikan nomor dan memberikan cap pada surat rujukan, keterangan sakit, dan izin istirahat.
Di ruangan ini kami telah mencapai target yang diinginkan, data yang kami peroleh dari ruangan ini yaitu dapat dilihat pada tabel 8.1 dan grafik 8.2 Tabel 8.1 Jumlah dan Jenis Surat No
Uraian
Jumlah
1
Surat Rujukan
106
2
Surat Kesehatan
89
3
Surat Ket. Sakit
21
Grafik 8.2 Jumlah dan Jenis Surat
ADMINISTRASI 120
106
100
89
80 60 40
21
20 0 Surat Rujukan
Surat Kesehatan
Surat Ket. Sakit
ADMINISTRASI
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 21
c. Saran Di ruangan ini sangat tertata dengan baik surat-surat yang dibuat, namun perlu ditingkatkan dan mempertahankan pelayanan yang sudah diberikan. J.
Ruangan P2M
Tempat ini merupakan ruangan pelayanan kesehatan yang melayani pasien dengan penyakit menular. Mulai dari anak hingga lanjut usia atau yang biasa dikenal dengan kata Lansia. a. Target Pencapaian -
Menganamnesa
-
Melakukan pameriksaan fisik
b. Target yang telah dicapai -
Telah melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
Di ruangan ini kami telah mencapai target yang diinginkan, data yang kami peroleh dari ruang P2M yaitu data TB, KUSTA, IMS dan dapat dilihat pada tabel 9.1 dan grafik 9.2 Tabel 9.1 Jumlah Penyakit Menular No
Jenis Penyakit
Jumlah
1
TB
23
2
IMS
21
3
KUSTA
16
Grafik 9.2 Jumlah Penyakit Menular
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 22
c. Saran Tingkatkan dan pertahankan pelayanan yang sudah ada. KEGIATAN DILUAR PUSKESMAS 1. Posyandu
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait. Kegiatan yang dilakukan selama kami mengikuti kegiatan posyandu yaitu kami menimbang berat badan balita, mencatat hasil penimbangan kedalam KMS, memberikan imunisasi pada bayi-bayi, vaksin yang diberikan selama kami mengikuti pesyandu dengan jumlah pemberiannya adalah : Tabel 10.1 Jumlah Pemberian Vaksin saat Kegiatan Posyandu
Berdasarkan table diatas jumlah keseluruhan bayi yang melakukan imunisasi saat kegiatan posyandu dapat dilihat pada grafik 1.2 dibawah ini. Grafik 10.2 Jumlah Pemberian Vaksin saat imunisasi
7 U 6 D 5 N 4 A Y 3 S O2 P 1 0
HB0 BCG+ POLIO 1 DPT/HB1+POLIO 2 DPT/HB2+POLIO 3 DPT/HB3+POLIO 4 CAMPAK
Kegiatan yang kami lakukan selama mengikuti kegiatan posyandu terdiri dari : a. Meja 1 : Pendaftaran Bayi dan balita yang baru datang didaftar pada meja 1, dicatat nama bayi / balita, umur, nama orang tua. Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 23
b. Meja 2 : Penimbangan Setelah didaftar, bayi dan balita ditimbang untuk mengetahui berat badan bayi dan balita tersebut. Jika ada ibu hamil maka ibu hamil juga harus ditimbang untuk mengetahui berat badannya. c. Meja 3 : Pencatatan dan pengisian KMS d. Meja 4 : Penyuluhan Memberikan penyuluhan dan informasi kepada orang tua yang membawa anaknya ke posyandu berdasarkan hasil penimbangan anak tersebut. Memberikan informasi tentang pentingnya gizi bagi perkembangan anak dan juga bagi ibu hamil. e. Meja 4 : Pelayanan Kesehatan dan KB Pada bayi yang belum mendapat imunisasi maka diberikan imunisasi berdasarkan jadwal dan umur bayi dan balita, dan juga pemberian imunisasi TT pada ibu hamil berdasarkan jadwal. 2. Pos lansia
Poslansia sama halnya dengan posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu ) yang dilakukan pada anak-anak balita sedangkan pada pos lansia dilakukan pada orang lanjut usia. Nama tempat poslansia dan jumlah pasien lansia, adalah sebagai berikut : Table2.1 Jumlah Pasien yang Mengikuti Kegiatan Poslansia NO
JENIS PENYAKIT
JUMLAH
1
Hipertensi
17
2
OA
10
3
ISPA
6
4
MIALGIA
5
5
CEPALGIA
3
6
HIPOKSIA
2
7
RINITIS
2
8
GASTRITIS
2
9
DIARE
2
10
CARIES
2
11
DM
1
12
ARTALGIA
1
Berdasarkan table 2.1 jumlah keseluruhan pasien yang mengikuti kegiatan poslansia adalah 53 pasien dan dapat dilihat pada grafik 2.2 dibawah ini.
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 24
Grafik 2.2 Jumlah Pasien yang Mengikuti Kegiatan Poslansia 18
17
16 14 12
10
10 8 6
6
5
4
3
2
2
2
2
2
2
1
1
0
POS LANSIA
FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENUNJANG
1. Faktor Penunjang Factor penunjang yang ada di puskesmas malawei adalah puskesmas malawei telah menggunakan perangkat lunak untuk memasukan data pasien sehingga lebih mempermudah untuk mendata pasien yang berada di wilayah kerja puskesmas malawei disamping itu juga bagi kami mahasiswa praktek juga lebih mudah dalam mengambil data baik harian, mingguan ataupun bulanan. Puskesmas malawei juga memiliki gedung baru yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan sehingga membuat pasien yang datang berobat lebih merasa nyaman. Puskesmas malawei memiliki alat transportasi berupa kendaraan roda empat untuk membantu kerja petugas apabila di haruskan untuk mengambil obat ataupun vaksin di gudang farmasi. Selain itu, alat transportai juga dapat membantu melakukan kegiatan yang lainnya diluar gedung. Puskesmas malawei juga memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan kader – kader yang aktif sehingga membantu dalam terjalannya program Puskesmas di masyarakat. Factor penunjang lainnya adalah Puskesmas Malawei menggunakan Aplikasi Simpus Jojo ( membantu pengecekan pasien dan pengentrian data ). Sudah ada peran yang pernah mengikuti pelatihan keperawatan jiwa sehingga bias maningkatkan pelayanan asuhan keperawatan jiwa di masyarakat. Selain itu Puskesmas Malawei juga memiliki perawat yang sudah pernah mengikuti pelatihan Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 25
TB PARU dan pelatihan-pelatihan lainnya yang menunjang tugas di masing-masing poli. 2. Faktor Penghambat a. Ada pasien yang lupa membawa kartu berobat sehingga petugas di loket harus menelusuri kapan waktu terakhir pasien datang berobat. Hal ini membutuhkan waktu yang agak lama sehingga pelayanan terhadap pasien tersebut tidak bisa secepat pada pasien yang lain. b. Waktu kunjungan pasien yang seharusnya sudah selesai tetapi masih ada pasien yang datang untuk berobat, hal ini membuat waktu pelayanan loket kartu memanjang dan otomatis waktu pelayanan di poli pun memanjang.
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 26
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah kami melakukan kegiatan Praktek Puskesmas selama 3 minggu dari tanggal ( 16 Januari s/d 09 Februari 2017 ) yang bertempat di Puskesmas Malawei yaitu pada Ruangan Loket, Ruangan Poli Umum, Ruangan Poli MTBS, Ruangan Poli Lansia, Ruangan Laboratorium, Ruangan Imunisasi, Ruangan P2M, Ruangan Apotek, Ruangan Administrasi, setiap ruangan memiliki system kerja yang berbeda – beda. Maka dapat kami jelaskan sebagai berikut : 1. Kamar Kartu Pada ruangan kartu merupakan tempat dimana setiap pasien yang ingin berobat harus mendaftar terlebih dahulu. Tempat dimana penderita berkumpul dan menunggu sesuai antrean, sehingga kadang menimbulkan keluhan karena lama menunggu. Berkaitan dengan hal tersebut dapat kami simpulkan bahwa kendala yang kami dapatkan sehubungan dengan lamanya mengantri dikamar kartu disebabkan karena pencarian kartu status yang memakan waktu,terkadang juga ada status pasien yang hilang sehingga harus dibuat dari awal lagi. 2. Poli Umum Poli umum merupakan tempat dimana petugas melakukan anamnesa untuk pengambilan data pasien meliputi observasi TTV,dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Disamping itu ada kendala yakni keterbatasan fasilitas di poli umum,seperti tirai atau screen yang digunakan untuk menjaga privasi pasien pada saat pemeriksaan fisik. 3. Poli TB Poli TB merupakan tempat untuk melayani segala kalangan masyarakat yang menderita penyakit TB maupun suspek.Adapun kendala yang dihadapi yakni pasien yang ditemui tidak control berobat dan mengambil obat sesuai dengan waktu yang ditentukan adapun masih banyak pasien yang masih kurang serius dalam pengobatan dan tidak mendengar arahan petugas. 4. Poli Kusta Poli kusta merupakan tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang menderita penyakit kusta.Adapun kendala yang ditemukan masih kurangnya kesadaran pasien akan status dirinya yang masih menjalani pengobatan.
Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 27
Selain itu kendala yang ditemui adanya pasien yang tidak control berobat dan mengambil obat sesuai dengan waktu yang ditentukan. 5. Apotek Apotek merupakan tempat pengambilan obat untuk semua jenis penyakit,setiap pasien yang datang wajib membawa resep dari dokter sesuai dengan ruangan. 6. Laboratorium Laboratorium merupakan tempat pemeriksaan secara terperinci tentang penyakit.Adapun beberapa pemeriksaan penyakit yang kita ketahui di laboratorium
yaitu
pemeriksaan
darah,urin,sputum,HB,pemeriksaan
malaria(DDR),gula darah,dan asam urat.
B. Saran 1. Untuk Institusi Pendidikan Kami mengharapkan agar praktek Puskesmas dapat terlaksana dalam waktu yang lebih lama, agar mahasiswa/i dapat memahami perannya serta cara kerja di wilayah Puskesmas. 2. Untuk Puskesmas Malawei Kami
mengharapkan
kepada
pihak
Puskesmas
Malawei
untuk
terus
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut,maka kami ingin menyampaikan beberapa saran dan masukan kepada pihak manajemen Puskesmas Malawei,sebagai masukan untuk mengatasi beberapa hal yang kami temui dalam pembahasan diatas.Adapun saran dan masukan kami sebagai berikut : a. Kamar Kartu
Pada penyusunan status pasien lebih baik bila menggunakan rak panjang bertingkat,kemudian status disusun sesuai abjad,wilayah kerja dan diletakkan secara vertical agar lebih mudah ditemukan,sehingga status pasien terlihat lebih rapi and lebih hemat waktu.
Amplop yang berisikan status pasien lebih baik jika menggunakan amplop plastic,agar tidak mudah robek dan lebih awet.
Untuk setiap poli,akan lebih baik jika status pasien yang telah digunakan dan dicatat didalam simpus ataupun buku segera dikembalikan ke loket agar petugas loket dapat menata kembali status pasien tersebut.Hal ini Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 28
kemungkinan mencegah status pasien tercecer dan tidak hilang.di samping itu meringankan kerja petugas loket dalam mencari status pasien yang datang berobat. b. Poli Umum
Observasi Saran kami sebaiknya dilakukan secara lengkap dengan memeriksa tekanan darah,nadi,suhu badan,dan respirasi.
Pemeriksaan fisik” head to toe”( Kepala sampai kaki)
Mengingat kendala yang dihadapi di poli umum yakni keterbatasan waktu,dan banyaknya julah pasien yang tidak memungkinkandilakukan pemeriksaan fisik head to toe maka dapat digunakan format pengkaian fisik dimana didalam format tersebut petugas tinggal mengisi atau mencentang bagian bagian yang telah di periksa.Sebagai referensi bisa memakai format pengkajian pola fungsi Gordon. c. Poli TB
Memberikan informasi kepada masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas bahwa di puskesmas juga melayani pengobatan TB secara gratis dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar mau memeriksakan diri jika memiliki tanda-tanda penyaki TB.
Libatkan pengawas minum obat(PMO) untuk mengawasi keteraturan waktu minum obat baik pada saat pasiean datang mengambil obat ataupun saat pasien menelan obat di rumah. Disamping itu PMO harus membuatdaftar catatan menelam obat pasien setiap harinya yang dimana harus diserahkan ke petugas kesehatan setiap kali pasien datang untuk mengambil obat di puskesmas agar dapat dilihat peerkembangan terapi OAT.Sehingga bukan saja petugas kesehatan yang memiliki daftar atu catatan minum obat klien melainkan PMO juga memilikinya sampai pasien tersebut menyelesaikan pengobatan :
Untuk pasien yang akan bepergian keluar kota atau ke tempat kerja yang jauh mungkin dapat diberikan obat TB sesuai dengan lamanya waktu beapergian pasien dan dipastikan agar dapat kembali tepat waktu untuk melanjutkan pengobatan, sehingga tidak terjadi putus obat.
Disi peran aktif kader sangat di butuhkan dalam menunjang keberhasilan pemberantasan TB dan juga menemukan penderita BTA+ untuk diberikan OAT. Untuk itu kami sarankan agar dapat Kelompok Puskesmas Malawei /XXI | 29