LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK “ PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS “ Dosen Pembimbing : Arif Sanoso S!Farm!"A#
Dis$s$n O%e& : Ke%m#o' I( ) , + 4
D*a& Ar$m Anggraeni Efa Ef a Fa$0 Fa$0ii Efi Rana Sari Fa&ima Ar*ani 5anarsi& A*$ Safiri
)+),-./.)/ )+), )+),-. -./. /.)1 )1 )+),-./.)2 )+),-./.)3 )+),-./.-.
S6) Farmasi
STIKES KAR7A PUTRA BAN5SA TULUN5A5UN5
-.)4 : Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis I! J$8$% : Untuk Menentukan kerapatan dan Bobot Jenis II! T$9$an III!Dasar Teori : Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur tertentu. Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan sekaligus merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitive dengan demikian dapat digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat !Martin ". #$$%&. 'ubungan antara massa dan volume tidak hanya menun(ukan ukuran dan bobot molekul suatu komponen tetapi (uga gaya)gaya yang mempengaruhi sifat karakteristik *pemadatan+ !* Packing Characteristic+&. ,alam sistem matriks kerapatan diukur dengan gram-milimeter !untuk airan& atau g ram-m/ !Martin ". #$$%&. Kerapatan dan berat (enis. "hli farmasi sering kali mempergunakan besaran pengukuran ini apabila mengadakan perubahan antara massa dan volume. Kerapatan adalah turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan volume. Batasannya adalah massa per satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu dan dinyatakan dalam sistem gs dalam gram per sentimeter kubik !gram-m%& !Martin ". #$$%&. Berbeda dengan kerapatan berat (enis adalah bilangan murni tanpa dimensi0 yang dapat diubah men(adi kerapatan dengan menggunakan rumus yang ook. Berat (enis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama (ika tidak dengan ara lain yang khusus. 1stilah berat (enis dilihat dari definisinya sangat lemah0 akan lebih ook apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif !Martin ". #$$%&. Berat (enis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa se(umlah volume air yang sama pada suhu 2o atau temperatur lain yang tertentu. 3otasi berikut sering ditemukan dalam pembaaan berat (enis: /4o-/4o /4o-2o dan 2o-2o. "ngka yang pertama menun(ukkan temperatur udara di mana zat ditimbang0 angka di ba5ah
garis miring menun(ukkan temperatur air yang dipakai. Buku)buku farmasi resmi menggunakan patokan /4o-/4o untuk menyatakan berat (enis !Martin ". #$$%&. Berat (enis dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai tipe piknometer neraa Mohr)6estphal hidrometer dan alat)alat lain. Pengukuran dan perhitungan didiskusikan di buku kimia dasar fisika dan farmasi !Martin ". #$$%&. 7apatan diperoleh dengan membagi massa suatu obyek dengan volumenya. Suatu sifat yang besarnya tergantung pada (umlah bahan yang sedang diselidiki disebut sifat ekstensif. Baik massa maupun volume adalah sifat)sifat ekstensif. Suatu sifat tergantung pada (umlah bahan adalah sifat intensif. 7apatan yang merupakan perbandingan antara massa dan volume adalah sifat intensif. Sifat) sifat intensif umumnya dipilih oleh para ilmu5an untuk peker(aan ilmiah karena tidak tergantung pada (umlah bahan yang sedang diteliti !Petrui 7. '. #$84&. I(! ALAT DAN BAAN
"lat :
#. 3eraa 9lektronik
issue
/. Piknometer dilengkapi thermometer
%. Pipet tetes
2. ;abu takar 4. Pinset
Bahan :
#. "ir
/. 9s batu
<.
%. =at air : kloroform atau "seton
2. =at padat : gotri
(! ;ARA KERJA a. Penentuan ara volume piknometer pada suhu perobaan
,itimbang piknometer kosong yang bersih dan kering dengan seksamsa
↓
,i isi piknometer dengan air sampai penuh lalu rendam dalam air es sampai suhu ± /o> di ba5ah suhu perobaan
↓
,i tutup piknometer biarkn pipa kapiler terbuka dan suhu air naik sampai menapai suhu perobaan lalu tutup piknometer
↓
Biarkan suhu air dalam piknometer menapai suhu kamar. "ir yang menempel diusap dengan tissue timbang piknometer
↓
'asil
b. Penentuan kerapatan dan berat (enis zat air
,itimbang piknometer kosong yang bersih dan kering dengan seksamsa
↓
,i isi piknometer dengan klorofrom sampai penuh lalu rendam dalam air es sampai suhu ± /o> di ba5ah suhu perobaan
↓
,i tutup piknometer biarkn pipa kapiler terbuka dan suhu air naik sampai menapai suhu perobaan lalu tutup piknometer
↓ 'asil
.
Penentuan berat (enis dan kerapatan zat padat yang berat (enis dan kerapatanny lebih besar dari air
;akukan penimbangan ?otri yang akan ditentukan kerapatannya. Bobot gotri @ A !gram&
↓
Masukkan gotri tersebut dalam piknometer. 1si piknometer dengan air penuh. utup piknometer dan airan keluar diusap dengan tissue
↓
;akukan penimbangan dengan memerhatikan suhu perobaan. Bobot @ !gram&
↓ 'asil
(I!
DATA ASIL PER;OBAAN
(II!
Pemba&asan
Bobot jenis Bobot jenis adalah suatu besaran yang menyatakan perbandingan antara massa (g) dengan volume (ml), jadi satuan bobot jenis g/ml. Sedangkan keapatan yaitu massa per unit volume suatu zat pada temperature tertentu. Di bidang farmasi, selain bobot jenis digunakan untuk mengetahui kekentalan suatu zat air juga digunakan untuk mengetahui kemurnian suatu zat dengan menghitung berat jenisnya kemudian dibandingkan dengan teori yang ada, jika berat jenisnya mendekati maka dapat dikatakan zat tersebut memiliki kemurnian yang tinggi. !ada perobaan kali ini kami menggunakan metode piknometer untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis suatu zat. Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa airan dan penentuan ruang yang ditempati airan ini. Ketelitian metode piknometer akan bertambah hingga menapai keoptimuman tertentu dengan bertambahnya volume piknomete.r "euntungan
menggunakan metode ini yatu karena mudah dalam pengerjaan tetapi tingkat ketelitian dalam pnimbagan sangat rendah.
!ada perobaan pertama, yang dilakukan terlebuh dulu yaitu menimbang piknometer kosong harus dalam keadaan bersih dan kering agar tidak membiaskan hasil penimbangan, diperoleh bobot #$,%& gram., lalu piknometer diisi air sampai penuh dan direndam dalam air es sampa menapai suhu diba'ah #* yang bertujuan untuk menentukan kerapatan seara lebih epat karena ada rongga + rongga. "emudian ditutup piknometer dengan pipa kapiler dibiarkan terbuka sampai suhu kamar, terakhir ditimbang dan diperoleh bobot sebesar , gram, sehingga diperoleh volume piknometer -,$% ml. "erapatan air ini diguanakan sebagai parameter atau pembanding untuk menghitung kerapatan zat zat lain !erobaan selanjutnya yaitu menentukan kerapatan aeton dan minyak goreng dengan perlakuan yang sama diperoleh bobot aetaon sebesar 0,% gram lalu dibandingkan kerapatan air diperoleh kerapatan aeton sebesar .0- g/ml. Sedangkan pada penentuan kerapatan minyak diperoleh bobot minyak setelah diberi perlakuan yang sama yaitu sebesar $.$0gram sehingga diperoleh kerapatan minyak sebesar ,$ g/ml. !erobaan terakhir yaitu penentuan kerapatan zat padat, pada perobaan ini kami menggunakan gotri untuk ditentukan kerapatannya. 1erlebih dahulu gotri ditimbang, diperoleh bobot sebesar &,% gram, selanjutnya piknometer ditimbang dalam keadaan kosong dan bersih agar tidak membiaskan hasil penimbangan sebesar #$,# gram. "emudian gotri dimasukkan kedalam piknometer, pikno diisi air hingga penuh direndam dalam air es sampai diba'ah #* atau * diba'ah suhu perobaan bertujuan
untuk menentukan kerapatan seara lebih epat karena ada rongga rongga, lalu dibiarkan pada suhu ruangan untk mengembalikan pada suhu perobaan. 1erakhir ditimbang diperoleh bobot seluruhnya sebesar ,%gram. Sehingga dapat diketahui kerapatan gotri yang diperoleh melalui perhitungan rumus sebesar ,% g/ml. erdapat penyimpangan dalam perobaan ini perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh : #. Kesalahan pembaaan skala pada alat. /. >airan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot (enisnya. %. Pengaruh suhu dari pemegang alat (uga berpengaruh pada alat. 2. Kesalahan)kesalahan praktikan seperti tidak senga(a memegang piknometer yang sebaiknya menggunakan tisu agar lemak pada tangan tidak mempengaruhi penimbangan akhir pikno. (III! KESIMPULAN
"erapatan diukur untuk mengetahui kemurnian dari suatu
zat. !ada dasarnya kerapatan dipengaruhi oleh volume dan massa. Semakin besar massa benda maka semakin besar pula kerapatan yang dimiliki, sedangkan semakin besar nilai volumenya maka semakin keil kerapatan yang dimiliki. Bobot jenis dipengaruhi oleh besr atau keilnya nilai kerapatan, semakin besar kerapatan maka berat jenis juga semakin besar
Berat (enis sebanding dengan kerapatan apabila kerapatan zat keil maka berat (enisnya pun keil demikian pula sebaliknya.
Urutan kerapatan dan BJ zat berdasarkan perobaan dari yang terkeil hingga terbesar "seton 9tanol Parafin "ir Peluru dan terakhir
kloroform. Kloroform meiliki kerapatan paling besar dan pada perobaan kali ini dapat dibuktikan dengan hasil perobaan yang mendekati hasil sesuai
I
dengan hasil teoritis. DAFTAR PUSTAKA Martin ". #$$% Farmasi Fisika : Bagian Larutan dan Sistem Dispersi, ?ad(ah Mada University Press Jog(akarta. Petrui 7. '. #$84 General Chemistry, Principles and Application, 4th d!, >ollier Ma 1n. 3e5 ork