BAB IV PEMBAHASAN KASUS Kasus Ny. Ny. B, 45 tahun. Dirawat di RS X sejak 3 hari lalu. Pasien tampak gelisah, lemah, dan disorientasi terhadap orang, tempat, dan waktu. Hasil pemeriksaan TTV : TD= 140/90 mmHg, N= 110 x/menit, RR= 20 x/menit dan S= 36 0C. Terlihat peningkatan distensi vena jugularis dan capillary refill >3 detik. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan uremia dan hiperkalemia. Hasil pemeriksaan EKG : Aritmia. 1.
Pengkajian Nama
: Ny. B
Usia
: 45 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
:x
Status Perkawinan
: Kawin
Pendidikan
:x
Pekerjaan
:x
Alamat
:x
2. Analisa
Data
No 1.
Data Fokus DS : DO : -Pasien tampak lemah -Terdapat peningkatan distensi vena jugularis. -Pengisian kapiler >3 detik -Hasil EKG : Aritmia
Masalah Keperawatan Penurunan curah jantung
-TTV : TD= 140/90 mmHg N= 110 x/menit RR= 20 x/menit S= 360C
3.
Diagnosa Keperawatan
No 1.
Diagnosa Keperawatan Penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan mempengaruhi volume sirkulasi, kerja miokardial dan tahanan vaskular sistemik, di manifestasikan dengan: DS : DO : -Pasien tampak lemah -Terdapat peningkatan distensi vena jugularis. -Pengisian kapiler >3 detik -Hasil EKG : Aritmia -TTV : TD= 140/90 mmHg N= 110 x/menit RR= 20 x/menit S= 360C
4.
Rencana Keperawatan
Diagnosa
Tujuan/Kriteria Hasil
Intervensi
Penurunan curah jantung b.d ke tidakseimbangan cairan mempengaruhi volume sirkulasi,
Tujuan: Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam, curah jantung dapat meningkat.
1.
Kaji adanya/derajat hipertensi: awasi TD; perhatikan perubahan
Rasional
1.
H ipertensi bermakna dapat terjadi karena gangguan pada sistem
kerja miokardial dan tahanan Kriteria Hasil: vaskular sistemik, Mempertahankan di manifestasikan curah jantung dengan: dengan bukti : DS : a. Tekanan darah DO : dan frekuensi jantung dalam - Pasien tampak batas normal. lemah b. Nadi perifer - Terdapat kuat dan sama peningkatan dengan waktu distensi vena pengisian jugularis. kapiler. -
-
-
postural, contoh duduk, berbaring, berdiri.
Pengisian kapiler >3 detik Hasil EKG : Aritmia TTV : TD=140/90 mmHg N= 110 x/menit RR= 20 x/menit S= 360C
aldosteron reninangiotensin (disebabkan oleh disfungsi ginjal). Meskipun hipertensi umum, hipotensi ortostatik dapat terjadi sehubungan dengan defisit cairan, respon terhadap obat arti hipertensi, atau tamponade perikardial uremik. 2.
2.
Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan lokasi, radiasi, beratnya (skala 0-10) dan apakah tidak menetap dengan inspirasi dalam dan posisi terlentang.
H ipertensi dan GJK (Gagal Jantung Kiri) kronis dapat menyebabkan IM (Infark Miokard), kurang lebih pasien GGK dengan dialisis mengalami perikarditis, potensial resiko efusi perikardial/tampo nade. A danya hipotensi tiba tiba nadi paradoksik, penyempitan tekanan nadi, penurunan/tak adanya nadi perifer. Distensi 3.
3. Evaluasi bunyi jantung (perhatikan friction rub). TD, nadi perifer, pengisian
kapiler, kongesti vaskular, suhu dan sensori/mental
jugular nyata, pucat, dan penyimpangan mental, cepat menunjukan tamponade, yang merupakan kedaruratan medik. K elelahan dapat menyertai GJK juga anemia. 4.
4.
3.
Kaji tingkat aktivitas respons terhadap aktivitas.
Implementasi
No. DX Catatan Keperawatan 1
- Mengkaji tanda-tanda vital Hasil : TD=130/80 mmHg, S=37 0C, RR= 20 x/mnt, N=100x/mnt
-Mengkaji adanya derajat hipertensi Hasil : TD= 130/80 mmHg
-Mengkaji adanya gejala penurunan curah jantung Hasil : capillary refill = 3 Hasil EKG = Aritmia Distensi vena jugularis berkurang
4.
Evaluasi
No. DX S O A P
Nama Perawat
1
Kel 2
S:O : TTV : TD 130/80 mmHg, N= 100 X/menit, RR= 20x/menit, S= 37 0 C Capillary refill=3 Hasil EKG= Aritmia Distensi vena jugularis berkurang A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan