KEBEBASAN, TANGGUNG JAWAB, HAK DAN KEWAJIBAN Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB Kebebasan: Intensitas hubungan antara “aku konkrit” seseorang dengan perbuatan atau yang dilakukan oleh orang tersebut. Tanggung jawab : Jawaban seseorang terhadap pertanyaan tentang perbuatannya atau tentang apa yang telah dilakukan. Kebebasan betanggung jawab: Dalam melakukan perbuatan yang berdasarkan kebebasan seseorang, namun perbuatan tersebut dapat dipertanggung jawabkab secara moral (etis)
JENIS-JENIS KEBEBASAN (1) •
1. Kebebasan fisik: –
•
2. Kebebasan yuridis: –
•
Secara fisik seseorang dapat bergerak atau melakukan kegiatannya kemana saja tanpa adanya hambatan atau tanpa rintangan apapun Secara sosial, ekonomi, dan politik seseorang dapat mewujudkan kebebasannya.
3. Kebebasan psikologis: –
Secara psikologis seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, kemauannya, intelektualnya, bakatnya, profesinya, dan sebagainya secara bebas.
JENIS-JENIS KEBEBASAN (2) •
4. Kebebasan moral: –
•
Seseorang dapat bebas melakukan kegiatan atau perbuatan baik atau buruk, atau perbuatan benar atau salah.
5. Kebebasan eksitensial: –
– –
–
Adalah kebebasan perbuatan seseorang sebagai manusia tak terbatas pada salah satu aspek saja. Kebebasan yang mencakup seluruh eksistensi manusia. Kebebasan tertinggi manusia, sehingga manusia tersebut menguasai/memiliki dirinya sendiri. Kebebasan tanpa dipengaruh/dikuasai oleh orang lain
KEBEBASAN NEGATIF DAN POSITIF •
Kebebasan negatif: –
“Bebas dari…………………” •
•
Bebas dari tekanan, bebas dari penjajahan, bebas dari rasa takut, bebas dari paksaan, dsb.
Kebebasan positif: –
“Bebas untuk…………………” •
Bebas untuk berpendapat, bebas untuk berkreasi, bebas untuk memilih, dan sebagainya.
BATAS-BATAS KEBEBASAN •
1. Faktor dari dalam: –
–
•
2. Faktor lingkungan: –
•
Fisik: tinggi badan, kekuatan, dsb. Psikhis: Kecerdasan, bakat, kemampuan, dsb. Lingkungan: alamiah, sosial, ekonomi, dsb.
3. Kebebasan orang lain: –
Kebebasan orang lain juga harus menghormati orang lain.
TANGGUNG JAWAB DAN KEBEBASAN •
•
•
•
Tanggung jawab selalu terkandung pengertian “penyebab” dari perbuatan
Tanggung jawab tidak selalu langsung oleh orang sebagai pelaku (penyebab), sebab yang bertanggung jawab adalah orang yang mempunyai kehendak bebas. Contoh: anjing atau anak kecil tidak atau belum punya kehendak bebas, maka kalau kalau bertindak, yang bertanggung jawab adalah pemilik anjing atau orang tua anak kecil tersebut. Kebebasan adalah syarat mutlak untuk tanggung jawab.
HAK DAN KEWAJIBAN •
•
Hak : “Claim” yang dibuat oleh orang atau kelompok yang satu terhadap yang lain atau masyarakat.
Orang atau kelompok yang mempunyai hak, ia atau mereka dapat menuntut bila orang atau kelompok lain meng “claim” atau mengusiknya.
HAK LEGAL DAN HAK MORAL •
Hak legal : hak yang didasarkan hukum. –
•
Sumber hak legal adalah undang-undang, peraturan-peraturan, surat keputusan, dsb.
Hak moral: Hak yang didasarkan atas prinsip atau aturan etis saja. –
Hak moral dapat berubah menjadi hak legal apabila diikuti oleh perjanjian atau aturan tertulis. Misal: penjam-meminjam, sewa-menyewa, jual beli, dsb.
HAK KHUSUS DAN HAK UMUM •
•
Hak khusus: hak yang timbul dalam suatu relasi khusus yang tidak dimiliki oleh semua orang, atau terkait dengan fungsi khusus seseorang terhadap yang lain, hak orang tua terhadap anaknya atau sebaliknya, hak istimewa karena pencapaian prestasi, dsb. Hak umum: hak yang dimiliki seseorang, karena ia manusia, bukan karena fungsi khusus. Hak yang dimiliki oleh semua manusai (human right). Misal hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan, dsb.
HAK POSITIF DAN HAK NEGATIF •
•
Hak negatif : hak untuk bebas melakukan sesuatu atau memiliki sesuatu, misal: hak untuk memeluk agama, hak untuk memiliki rumah, hak bengeluarkan pendapat, dsb. Hak positif: hak untuk memperoleh sesuatu dari orang atau pihak lain. Misalnya: hak untuk memperoleh pendidikan, hak memperoleh pelayanan kesehatan, dsb.
HUBUNGAN HAK DAN KEWAJIBAN
HAK INDIVIDUAL DAN HAK SOSIAL •
Mengacu pada Deklarasi Universal Hak-Hak Azasi Manusia tahun 1948: –
–
Hak individual : Hak yang dimiliki individu-individu terhadap negara, dan negara tidak boleh mengganggu. Misal: hak untuk berserikat,hak beragama, hak berpendapat, dsb. Hak sosial: Hak yang dimiliki orang bukan terhadap negara, tetapi justru sebagai anggota masyarakat dengan anggotaanggota atau orang lain memenuhi hak tersebut. Misal: hak untuk meperoleh pekerjaan, pendidikan, pelayanan kesehatan, dsb.
ETIKA PROFESI •
•
•
Adalah prinsip-prinsip moral atau azas-azas akhlak yang harus diterapkan oleh anggota profesi dalam hubungannya dengan “client”, teman sejawat dan masyarakat umum. Etika profesi mengatur kewajiban anggota profesi, dalam rangka memenuhi atau memberikan hak orang lain, khususnya hak “clients”. Etika profesi atau kode etik profesi adalah “rule of conduct” suatu profesi.
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG DICAKUP OLEH ETIKA PROFESI •
1.
Kewajiban Umum Profesi:
•
2.
Kewajiban Profesi Terhadap “Clients”
•
3.
Kewajiban Profesi Terhadap Teman Sejawat
•
4.
Kewjiban Profesi Terhadap Diri Sendiri
PROFESI-PROFESI BIDANG KESEHATAN •
Bidang kedokteran: – – – –
•
Bidang keperawatan: – –
•
Dokter Dokter Gigi Rekam Medik Laboran, dsb. Perawat ruangan Perawat kesehatan masyarakat, dsb.
Bidang kesehatan masyarkat: – – – –
Penyuluh/Promotor Kesehatan Epidemiolog Entomolog Sanitarian, dsb.