KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI
NOMOR :
/SK/DIR/ /2016
TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI UNIT CSSD DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI Menimbang
:
a.
b.
c.
Mengingat
:
1. 2. 3. 4. 5.
bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan yang aman, berfokus kepada keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan (patient centeredness) di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi, maka diperlukan Pedoman Pelayanan UNIT CSSD; bahwa agar Pelayanan UNIT CSSD dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya keputusan Direktur sebagai landasan bagi Pelayanan UNIT CSSD di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ; bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Pedoman Pelayanan UNIT CSSD dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan . Undang-undang Republik Indonesia Nomor : .....tahun ...... tentang Rumah Sakit Peraturan Mentri Kesehatan Nomor :.../MENKES/Per/…/.... tentang Kamar Operasi Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor …/MENKES/Per/.../... tentang Klasifikasi Rumah Sakit Peraturan Mentri Kesehatan No. .... tahun …. tentang penguji dan kalibrasi alat kesehatan Peraturan pemerintah No. .. tahun …. tentang sediaan farmasi dan alat kesehatan
M E M U T U S K AN Menetapkan Pertama
: :
Kedua
:
Ketiga
: Pembinaan dan pengawasan Pelayanan UNIT CSSD dilaksanakan oleh Kabag Kamar Bedah.
Keempat
:
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN TENTANG PEDOMAN PELAYANAN UNIT CSSD DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN . Pedoman Pelayanan UNIT CSSD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan sebagai mana dimaksud dalam surat keputusan ini harus digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan anestesi.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya.
Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal Direktur
dr. TAUFIQ HIDAYAT, Sp.And.MKes
Lampiran Keputusan Direktur RSUD BLAMBANGAN Nomor : … Tanggal : ………………………..
KEBIJAKAN PENYELENGGARAKAN PELAYANAN UNIT UNIT CSSD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI I. KEBIJAKAN UMUM 1. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit kerja harus selalu dilandasi dengan cinta kasih, tidak membedakan suku, bangsa agama, golongan dan memperhatikan mereka yang lemah dan kurang mendapat perhatian (option for the poor). 2. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit kerja harus selalu berorientasi pada keselamatan pasien , mutu, menyenangkan pasien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan Visi, Misi dan nilai-nilai Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi. 3. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit kerja harus selalu berfokus pada alat instrumen dan linen dengan melaksanakan akses pelayanan dan kontinuitas, memenuhi hak pasien dan keluarga serta memberikan edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat. 4. Pelayanan rumah sakit dilaksanakan dalam 24 jam, kecuali di unit-unit tertentu. 5. Setiap unit kerja harus menjalankan upaya peningkatan mutu melalui kegiatan Plan - Do – Check – Action ( PDCA). 6. Setiap unit kerja harus menjalankan kewaspadaan universal melalui kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi yang menjangkau setiap pelayanan di Rumah Sakit dan melibatkan berbagai individu. 7. Rumah sakit memberikan Pelayanan terlebih dahulu tanpa memungut uang muka. 8. Rumah sakit menyediakan fasilitas dan anggaran untuk pasien yang kurang mampu. 9. Setiap pimpinan unit kerja harus mampu memberikan arahan, mengendalikan, mengelola dan memimpin unit kerja masing-masing untuk mencapai visi, misi. 10. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan melakukan upaya untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya, risiko, mencegah kecelakaan dan cedera dan memelihara kondisi lingkungan dan keamanan. 11. Semua individu yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit wajib melakukan 6 (enam) langkah cuci tangan.
12. Peralatan di unit kerja harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi secara teratur sesuai ketentuan yang berlaku dan selalu dalam kondisi siap pakai. 13. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan. 14. Semua petugas wajib memiliki izin/lisensi/sertifikasi sesuai dengan profesi dan ketentuan yang berlaku. 15. Setiap petugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar kompetensi, standar prosedur operasional, etika profesi ,kode etik rumah sakit dan peraturan rumah sakit yang berlaku. 16. Unit kerja harus mampu mengelola data yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan pengambilan keputusan bagi kepentingan manajemen dan pelayanan kepada masyarakat. 17. Unit kerja harus berupaya untuk memperoleh, mengolah, dan menggunakan informasi secara terintegrasi yang dikomunikasikan secara benar untuk meningkatkan kesehatan pasien serta kinerja rumah sakit baik secara keseluruhan maupun individu. 18. Koordinasi dan evaluasi pelayanan di setiap unit kerja wajib dilaksanakan melalui rapat rutin minimal satu bulan sekali. 19. Semua unit kerja wajib membuat laporan harian, bulanan, triwulan dan tahunan. 20. Rumah Sakit menjalankan program keselamatan pasien melalui 7 standar keselamatan pasien, 7 langkah keselamatan pasien dan 6 sasaran keselamatan pasien. 21. Rumah Sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan pedoman rujukan ODHA. 22. Rumah Sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman strategi DOTS.
II. KEBIJAKAN KHUSUS A. Kepemimpinan, Ketenagaan & Perencanaan Pelayanan Unit UNIT CSSD 1. UNIT CSSD harus malakukan perencanaan untuk tahun berikutnya dengan berpedoman pada laporan tahun sebelumnya. 2. UNIT CSSD dipimpin oleh seorang kepala unit dengan kualifikasi pendidikan DIII Keperawatan yang berada dibawah kepala penunjang medis dan bertanggung jawab penuh kepada direktur. 3. Kepala Unit dibantu oleh 8 orang dengan kualifikasi pendidikan SMA sederajat. Kepala Unit membawahi tiga orang PJ shift yaitu PJ shift I, II dan III. Dalam pelaksanaannya,
dibantu oleh staf perawat dan staf umum. Semua ketenagaan di UNIT CSSD harus bekerja sesuai dengan uraian tugasnya masing-masing. 4. Sistem penugasan staf adalah metode tim. B. Fasilitas dan Peralatan 1. Persyaratan Kesehatan lingkungan rumah sakit adalah UNIT CSSD masuk dalam zona dengan risiko sangat tinggi. 2. Semua alat penunjang medis dan alat nonmedis di UNIT CSSD harus terdaftar di inventaris ruangan. Penggunaan peralatan sesuai dengan prosedur dari masing-masing alat. 3. Penggantian linen di ruangan dilakukan oleh perawat dibantu pramuhusada sesuai dengan prosedur. Linen kotor noninfeksius dibawa dengan plastic warna hitam, linen kotor infeksius dibawa dengan plastic warna kuning, dan linen bersih dibawa dengan plastic bening. Transportasinya linen kotor ke unit laundry dibawa dengan troli yang tertutup warna merah dan linen bersih ke UNIT CSSD dengan troli tertutup berwarna biru. 4. Limbah di UNIT CSSD meliputi limbah infeksius, noninfeksius, limbah B3 (Batere, catridge tinta printer, Bola lampu, dan lain-lain), limbah benda tajam. Staf UNIT CSSD harus melakukan pemilahan dengan cara membuang limbah di tempat yang sesuai dengan jenis limbahnya. Pembuangan limbah dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh rumah sakit. Sesuaikan kenyataan hidup C. Pelayanan di UNIT CSSD 1. Kegiatan pelayanan di UNIT CSSD mengacu kepada Pedoman Pelayanan UNIT CSSD, meliputi pre cleaning, pencucian (penyortiran, perendaman, pembersihan), proses setting dan packing instrument, proses pelabelan, proses sterilisasi, proses penyimpanan, distribusi, proses monitoring, evaluasi, pelaporan. 2. Jenis pelayanan meliputi pelayanan pada hari kerja dan libur dengan 3 shift jaga selama 24 jam. 3. Persiapan ruangan pelayanan di UNIT CSSD meliputi ruang penerimaan, ruang pencucian, ruang setting, ruang steril, loket pengambilan. 4. Alat yang sudah digunakan di ruangan langsung dimasukkan ke dalam container tertutup dan segera dikirim ke CSSD dan di cleaning di CSSD 5. Washing dilakukan dengan cara manual untuk alat .... dengan mesin untuk alat ... dan ultrasound washer untuk alat ....
6. Desinfeksi alat wajib dilakukan jika peralatan telah terkontaminasi pasien atau cairan tubuh pasien dengan menggunakan cairan klorin 0.5% atau dengan cairan enzymatik. 7. Dilakukan uji fungsi alat apakah masih layak pakai, bila alat tidak layak pakai diberi stiker tidak layak pakai kemudian di kembalikan ke logistik untuk meminta alat yang baru. 8. Setting alat sesuai panduan persiapan instrumen 9. Packing dengan menggunakan kain, kertas packing maupun pouches. Dan labelling dengan pemasangan label identitas set instrumen, dilakukan pula pemasangan indikator tape ekternal (indikator kimia). 10. Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan alat sterilisator suhu rendah, sterilisator uap panas dan dengan menggunakan cairan kimia desinfektan high level. 11. Penyimpanan alat-alat yang sudah steril di ruang penyimpanan CSSD dan didistribusikan ke unit yang membutuhkan sesuai dengan permintaan. 12. Pemantauan kualitas sterilisasi dilakukan dengan menggunakan mekanik, kimiawi dan biologi Indikator mekanik adalah bagian dari instrument mesin sterilisasi seperti gauge,table, dan indikator suhu maupun tekanan yang menunjukkan apakah alat sterilisasi bekerja dengan baik. Indikator kimia adalah indikator yang menandai terjadinya paparan sterilisasi (misalnya uap panas atau gas etilen oksida) pada objek yang disterilkan, dengan adanya perubahan warna. Indikator kimia internal bentuk strip pada sterilisasi panas basah efektif pada suhu 121 C selama 9 menit. Indikator biologi Indikator biologi adalah sediaan berisi populasi mikroorganisme spesifik dalam bentuk spora yang bersifat resisten terhadap beberapa parameter yang terkontrol dan terukur dalam proses sterilisasi tertentu. Indikator biologi dan sediaan memberikan hasil yang sama yaitu tidak terdapat pertumbuhan mikroba dimulai dari waktu sterilisasi 9 menit 13. Unit CSSD melakukan sterilisasi linen ( Baju operasi, doek), Bahan Medis Habis Pakai/BMHP (Kassa) 14. Uji mutu kualitas sterilisasi D. Pelayanan Administrasi di UNIT CSSD 1. Pencatatan instrumen kotor yang dikirim dari unit lain, pencatatan linen bersih yang dikirim dari loundry, pencatatan instrumen steril yang didistribusikan ke ruangan lain, pencatatan linen steril yang didistribusikan ke unit lain
2. Pencatatan inventaris barang medis dan non medis. Laporan kinerja harus dilaporkan setiap bulan, semesteran, dan tahunan dilaporkan kepada Kasie Penunjang Medis. E. Pengelolaan Logistik di UNIT CSSD 1. Penyediaan logistic meliputi BMHP Farmasi, BHP ATK, dan cetakan, Rumah Tangga bekerjasama dengan unit terkait di RSUD Blambangan 2. Proses pengadaan logistic melalui perencanaan, permintaan, penyimpanan, monitoring dan evaluasi. F. Implementasi Keselamatan Pasien di UNIT CSSD 1. UNIT CSSD turut berperan dalam pemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi : ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh. 2. Insiden keselamatan pasien di Unit CSSD yang meliputi KNC, KTC, KTD, dan sentinel harus tercatat dan dilaporkan kepala unit kepada panitia keselamatan pasien rumah sakit. G. Keselamatan Kerja 1. UNIT CSSD melaksanakan seluruh kegiatan dan aktivitas dengan memperhatikan aspek K3 dengan cara identifikasi sumber bahaya dan penilaian factor resiko dan pengendalian faktor resiko. 2. Setiap staf dalam melakukan tindakan dan prosedur harus memakai APD sesuai prosedur dan harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). 3. Pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada staf UNIT CSSD dan bekerjasama dengan unit SDM. H. Pengendalian Mutu 1. Pemeliharaan dan kalibrasi alat bekerjasama dengan IPSRS. 2. Pemeliharaan alat harus dilakukan setiap hari oleh staff di UNIT CSSD yang berkoordinasi dengan IPSRS. 3. Pendidikan dan pelatihan staf direncanakan oleh kepala unit berkoordinasi dengan sie SDM. 4. Pelatihan PMKP