1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Struktur komposit merupakan gabungan antara dua atau lebih bahan bangunan yang berbeda sehingga merupakan satu kesatuan dalam menahan gaya atau beban luar, dimana komposit menjadi salah satu alternatif bahan yang mampu membuat perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek teknik sipil menjadi lebih baik dan efisien. Struktur komposit memanfaatkan sifat fisik dan mekanik masing - masing bahan sehingga akan diperoleh komponen ko mponen yang lebih baik dan mempunyai kelebihankelebihan tertentu bila dibandingkan dengan bahan yang membentuknya. Perilaku kompos komposit it pada strukt struktur ur dimaksu dimaksudkan dkan sebaga sebagaii intera interaksi ksi antara antara beberap beberapaa elemen elemen struk trukttur
yang ang
berb berbed edaa
dan dan
memun emungk gkiinkan nkan
unt untuk
dike dikem mbang bangka kan n
deng dengan an
menggunakan perbedaan atau persamaan pada struktur material-material tersebut. Kayu mempunyai sifat cukup elastis, sehingga dapat menerima gaya tarik lebih lebih baik, baik, dengan dengan kata kata lain lain kayu kayu memili memiliki ki kuat tarik yang yang relati relatiff besar besar.. Beton Beton merupak merupakan an bahan bahan yang bersif bersifat at getas. getas. Dari Dari masing masing-ma -masi sing ng sifat sifat bahan bahan terseb tersebut ut apabila dikompositkan, maka diharapkan akan diperoleh sifat gabungan yang lebih baik dari sifat komponen penyusunnya. Agar kedua bahan tersebut dapat disatukan, sehingga aksi komposit dapat tercipta dengan baik pada bidang kontak antara dua bahan penyusun komposit kayu beton, maka harus dipasang penghubung geser shear shear connector conn ector !. !. Penghubung geser ini berfun berfungsi gsi untuk untuk mencega mencegah h terjad terjadiny inyaa gelinc gelincir iran an slip! slip! dan pemisahan uplift uplift ! antara antara kedua kedua bahan bahan terseb tersebut. ut. Berdas Berdasark arkan an pedoman pedoman teknis teknis standar standar spesif spesifika ikasi si komponen struktur lantai tingkat komposit kayu " beton untuk gedung dan rumah Pt S-#$-%$$$-& ! terdapat dua jenis konektor geser yang dipakai yaitu paku dan do'el dimana, dalam penelitian ini akan menggunakan jenis penghubung geser paku paku polos dan paku ulir!. Paku polos hanya terdapat guratan pada leher paku dan penampang kepala kep ala paku polos berbeda dengan paku ulir yang memiliki struktur yang mirip sekrup hal ini membuat paku ulir memiliki kuat geser dan ikatan antara kayu " beton lebih besar. (uratan (uratan pada kepala paku polos dan paku ulir berfungsi agar martil
1
Teknik Sipil, FST, Undana
2
tidak tergelincir pada 'aktu memasukkan paku dan guratan pada leher paku polos berfungsi untuk menambah daya ikat paku ke dalam kayu ka yu setelah seluruh badan paku terbenam sedangkan paku ulir yang pada prinsipnya sama, namun memiliki daya ikat yang lebih kuat. Aplikasi paku polos jauh lebih cepat daripada sekrup dengan daya ikat yang lebih rendah kecuali paku ulir. Dan dengan alat bantu tangan saat ini, dalam hitungan hitungan detik kita bisa membenamkan membenamkan beberapa beberapa paku sekaligus. sekaligus. )idak )idak perlu dibuat lubang 'pre-drilling' karena paku lebih mudah dibenamkan. Kekurangan paku polos berada pada daya ikatnya terhadap kayu. Ketika terjadi penyusutan kayu,
ikatan
antara paku polos dan kayu menjadi berkurang sedangkan pada paku ulir hal ini tidak terjadi. Selain itu paku polos ketika dicabut dari kayu lebih mudah dibandingkan dengan paku ulir. *ntuk jenis pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan pekerjaan tersebut tidak akan ada perubahan, maka paku adalah alat pengikat yang paling tepat. Atau sebagai alat pengikat sementara, paku bekerja sangat baik dan praktis. *ntuk konstruksi yang membutuhkan daya ikat lebih baik maka paku ulir adalah pilihan yang lebih baik daripada paku polos. Kerapihan hasil kerja bisa dibilang sama karena jika melihat dari lubang yang dihasilkan paku justru lebih kecil dan lebih mudah ditutupi dengan 'ood filler )entangkayu.com, %$$+!. Paku tersedia dalam berbagai bentuk, dari paku polos p olos hingga paku ulir. Spesifikasi produk paku dapat dikenali dari panjang paku dan diameter paku crayonpedia.org, %$##!. umlah dan penempatan harus disesuaikan dengan besar gaya geser yang akan timbul pada bidang kontak kayu dan beton. Panjang penghubung geser yang tertanam dalam kayu, dua kali panjang penghubung geser yang tertanam dalam sayap beton Su'andojo dan ubaidah, #+/!. Dengan demikian balok komposit tersebut merupakan satu kesatuan yang monolit yang mampu bereaksi bereaksi terhadap beban kerja dan juga diharapkan diharapkan dapat menahan gaya lentur dengan baik. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya penelitian tentang pemanfaatan bahan struktural kayu " beton sebagai bahan komposit dengan judul “Tinjauan Kuat Lentur Balok Komposit Kayu Beton Dengan Penghuung !eser Paku Polos Dan Paku Ulir" .
Teknik Sipil, FST, Undana
2
tidak tergelincir pada 'aktu memasukkan paku dan guratan pada leher paku polos berfungsi untuk menambah daya ikat paku ke dalam kayu ka yu setelah seluruh badan paku terbenam sedangkan paku ulir yang pada prinsipnya sama, namun memiliki daya ikat yang lebih kuat. Aplikasi paku polos jauh lebih cepat daripada sekrup dengan daya ikat yang lebih rendah kecuali paku ulir. Dan dengan alat bantu tangan saat ini, dalam hitungan hitungan detik kita bisa membenamkan membenamkan beberapa beberapa paku sekaligus. sekaligus. )idak )idak perlu dibuat lubang 'pre-drilling' karena paku lebih mudah dibenamkan. Kekurangan paku polos berada pada daya ikatnya terhadap kayu. Ketika terjadi penyusutan kayu,
ikatan
antara paku polos dan kayu menjadi berkurang sedangkan pada paku ulir hal ini tidak terjadi. Selain itu paku polos ketika dicabut dari kayu lebih mudah dibandingkan dengan paku ulir. *ntuk jenis pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan pekerjaan tersebut tidak akan ada perubahan, maka paku adalah alat pengikat yang paling tepat. Atau sebagai alat pengikat sementara, paku bekerja sangat baik dan praktis. *ntuk konstruksi yang membutuhkan daya ikat lebih baik maka paku ulir adalah pilihan yang lebih baik daripada paku polos. Kerapihan hasil kerja bisa dibilang sama karena jika melihat dari lubang yang dihasilkan paku justru lebih kecil dan lebih mudah ditutupi dengan 'ood filler )entangkayu.com, %$$+!. Paku tersedia dalam berbagai bentuk, dari paku polos p olos hingga paku ulir. Spesifikasi produk paku dapat dikenali dari panjang paku dan diameter paku crayonpedia.org, %$##!. umlah dan penempatan harus disesuaikan dengan besar gaya geser yang akan timbul pada bidang kontak kayu dan beton. Panjang penghubung geser yang tertanam dalam kayu, dua kali panjang penghubung geser yang tertanam dalam sayap beton Su'andojo dan ubaidah, #+/!. Dengan demikian balok komposit tersebut merupakan satu kesatuan yang monolit yang mampu bereaksi bereaksi terhadap beban kerja dan juga diharapkan diharapkan dapat menahan gaya lentur dengan baik. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya penelitian tentang pemanfaatan bahan struktural kayu " beton sebagai bahan komposit dengan judul “Tinjauan Kuat Lentur Balok Komposit Kayu Beton Dengan Penghuung !eser Paku Polos Dan Paku Ulir" .
Teknik Sipil, FST, Undana
1.2 Perumusan #an Pematasan $asalah 1.2.1 Perumusan $asalah Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu0
1) Seberapa besar kekuatan lentur balok komposit kayu beton dengan penghubung geser paku polos.
2) Seberapa besar kekuatan lentur balok komposit kayu beton dengan penghubung geser paku ulir.
1.2.2 Pematasan $asalah *ntuk memperkecil ruang lingkup penelitian, maka penelitian ini dilakukan dengan beberapa batasan masalah sebagai berikut 0
1) Bahan balok yang digunakan adalah kayu jati dan plat beton bertulang dengan tulangan minimum. )ulangan minimum pada plat ini tidak diperhitungkan menahan tarik lentur pada balok.
2) 1encana campuran beton menggunakan cara A&2 dengan fas $,3. 3) Penghubung geser dipakai paku polos dan paku ulir dengan ketentuan sebagai berikut 0
a. Paku polos diameter 4,% mm panjang // mm. b. Paku ulir diameter 4,5 mm panjang /+ mm. 4) Kedalaman penghubung geser pada kayu minimal %64 dari tebal kayu. 5) Benda uji dibuat masing-masing 4 sampel, pengujian kuat lentur balok komposit pada saat beton berumur %+ hari. 7ariasi penghubung geser ada % macam, mac am, yaitu 0 6) 7ariasi
a. Balok komposit dengan penghubung geser paku polos. b. Balok komposit dengan penghubung geser paku ulir.
1.3 Tujuan #an $an%aat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah 0
1) *ntuk mengetahui kuat lentur balok komposit kayu-beton dengan penghubung geser paku polos.
2) *ntuk mengetahui kuat lentur balok komposit kayu-beton dengan penghubung geser paku ulir.
1.3.2 $an%aat Penelitian 8anfaat yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada para pelaksana dan perencana proyek mengenai balok komposit kayu beton. Selain itu diharapkan dapat dipakai sebagai bahan alternatif yang tepat untuk lantai tingkat bangunan gedung bertingkat rendah % " 5 lantai, khususnya bangunan rumah susun biaya rendah dengan kriteria 0 kuat, kaku, ringan, kedap suara, mudah dibuat dan ekonomis.
1.4 De%inisi &perasional Konsep Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan judul dan untuk memberikan kesamaan pengertian akan konsep yang akan diangkat dalam penelitian ini, maka definisi operasional konsepnya sebagai be rikut 0
1) )injauan 0 hasil meninjau9 pengamatan9 pandangan9 pendapat sesudah menyelidiki, mempelajari, dsb!
2) Kuat :entur 0 kemampuan suatu balok atau plat benda uji untuk mela'an kegagalan patah building !
3) Balok
0 batang dengan bentuk penampang persegi empat
yang dapat
berupa batang kayu yg telah dirimbas, tetapi belum dijadikan papan, beton hasil cetakan dengan bekisting persegi empat, dsb
4) Komposit 0 gabungan dua macam
atau
lebih
bahan
bangunan
yang
berbeda, yang mampu beraksi terhadap beban kerja secara satu kesatuan
5) Kayu
0 suatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon pohon di hutan, sebagai bagian dari pohon
6) Beton
0 material yang dibuat dari campuran agregat halus
pasir!,
agregat kasar batu pecah!, air dan semen portland atau bahan pengikat hidrolis lain yang sejenis, dengan menggunakan atau tidak menggunakan bahan tambahan lain.
7) Penghubung (eser 0 alat
sambung
mekanik
yang
berfungsi
sebagai
penahan gaya geser dan gaya angkat yang timbul pada bidang kampuh dari bahan " bahan yang membentuk komponen komposit Su'andojo dan ubaidah, #+/!.
8) Paku polos atau ulir! 0 sejenis alat yang digunakan untuk menyambung, merapatkan, mengencangkan serta mengikat bagian -bagian atau elemen-elemen dari suatu konstruksi P*B2, #+%!. adi, dari definisi operasional di atas maka defenisi umum dari )injauan Kuat :entur Balok Komposit Kayu Beton Dengan Penghubung (eser Paku Polos Dan Paku *lir adalah hasil pengamatan kuat lentur balok dari dua macam bahan bangunan kayu dan beton dengan menggunakan alat sambung mekanik penahan gaya geser paku polos dan paku ulir.
6
BAB II TIN'AUAN PU(TAKA
2.1 Diskripsi Kayu Kayu merupakan hasil hutan dan sumber kekayaan alam yang masih berupa bahan mentah dan harus diolah terlebih dahulu untuk dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan manusia. Kayu yang dimaksud di sini adalah kayu yang dipergunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, yaitu kayu olahan yang diperoleh dengan memproses kayu bulat gelondongan! menjadi kayu berbentuk balok, papan dan bentuk-bentuk lain sesuai dengan tujuan penggunaannya. Kayu mempunyai kuat tarik dan kuat tekan relatif tinggi dan berat yang relatif rendah, mempunyai daya tahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik, dapat dengan mudah untuk dikerjakan, relatif murah, dapat mudah diganti, dan bisa didapat dalam 'aktu singkat ;eli<, #=3 !. Pemakaian kayu sebagai konstruksi dukung banyak menjadi alternatif pengganti besi dan beton bertulang. 1ata " rata konstruksi kayu dengan daya dukung yang sama, harganya > %3 ? sampai 5$ ? lebih murah dari pada konstruksi baja dan beton bertulang @iryomartono, #/= !. 8enurut Su'andojo dan ubaidah #+/!, kayu untuk bahan komposit harus memenuhi persyaratan antara lain 0
1)
Berat jenis kayu kering udara adalah $,3 " $,+. ika diketahui Bj $,5 " $,3 maka kayu harus dia'etkan9
2)
enis dan mutu kayu yang digunakan memiliki nilai tegangan geser searah serat9
3)
)S #% kg 6 cm 9
4)
Batang kayu harus lurus dan ukuran penampang seragam9
5)
Batang kayu harus bebas dari cacat yang dapat membahayakan struktur9
6)
8odulus elastis kayu mendekati sama dengan modulus elastisitas beton9
7)
Kuat lentur patah kayu atau Modulus Of Rupture 8C1 ! dan modulus
%
elastisitas kayu ditentukan dengan pengujian lentur kayu.
6
Teknik Sipil, FST, Undana
7
2.2 Pengertian Beton Beton didapat dengan mencampurkan semen, agregat halus, agregat kasar, air dan kadang " kadang campuran lain. Kekuatan beton tergantung dari banyak faktor, antara lain 0 proporsi dari campuran, kondisi temperatur, kelembaban dari tempat dimana campuran diletakan dan mengeras. 1asio air terhadap semen merupakan faktor utama dalam penentuan kuat tekan beton. Semakin rendah perbandingan air " semen, kuat tekan beton semakin tinggi. 1asio air tertentu diperlukan untuk memberikan aksi kimia'i didalam pengerasan beton. Kelebihan air meningkatkan kemampuan pengerjaan, akan tetapi menurunkan kekuatan @ang Salmon, #+3 dalam Prakosa, %$$+!. Beton mempunyai kuat tekan yang tinggi, tetapi kuat tariknya sangat rendah. *ntuk mengatasinya, pada elemen struktur yang betonnya mengalami tegangan tarik diperkuat dengan batang baja tulangan sehingga terbentuk suatu struktur komposit, yang kemudian disebut dengan sebutan beton bertulang )jokrodimuljo, #=!. Kuat tekan beton relatif tinggi dibanding dengan kuat tariknya, yaitu kuat tarik beton antara " #3 ? kuat tekannya. Selain itu, beton merupakan bahan yang bersifat getas Kadir, %$$$ dalam Prakosa, %$$+!. *ntuk penetapan modulus elastisitas beton, penerapannya digunakan rumus " rumus empiris yang menyertakan besaran berat disamping kuat tekan beton. SK SE2 )"#3"##"$4 memberikan nilai modulus elastisitas beton tersebut, yaitu untuk beton ringan dan beton normal 2stima'an, #5 dalam Prakosa, %$$+ !.
2.3 Komposit Kayu ) Beton 2.3.1
Pengertian Komposit Kayu ) Beton
Balok merupakan bagian struktur yang menerima beban dengan arah tegak lurus memanjang batang. Balok-balok yang dibangun lebih dari satu bahan disebut balok komposit composite beams! )imoshenko dan (ere, #=!. Sedangkan struktur komposit adalah gabungan dua jenis bahan atau lebih yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat bekerja sama dalam memikul beban.
Struktur
Teknik Sipil, FST, Undana
komposit ini dibuat untuk memperoleh sifat gabungan yang lebih baik dari sifat masing-masing komponen penyusunnya 8orisco, ## dalam ;ityastutik, %$$%!. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan balok komposit kayu beton adalah balok kayu yang di atasnya diberi plat bertulang. Kedua komponen tersebut dihubungkan dengan paku polos dan paku ulir yang berfungsi sebagai penghubung geser shear connector !. Aksi komposit timbul bila dua batang struktural memikul beban seperti konstruksi pelat6lantai beton dan balok kayu disambung secara integral dan melendut secara satu kesatuan. Besarnya aksi komposit yang timbul bergantung pada penataan yang dibuat untuk menjamin regangan linier tunggal dari atas plat beton sampai muka ba'ah penampang kayu. Pada balok kayu tidak komposit (ambar %.#.a!, jika gesekan antara plat dan balok diabaikan, balok dan plat masing-masing memikul suatu bagian beban secara terpisah. Bila plat mengalami deformasi beban Fertikal, permukaan ba'ahnya akan tertarik dan memanjang, sedang permukaan atas balok tertekan dan memendek. Bila suatu sistem bekerja secara komposit (ambar %.#.b!, plat dan balok tidak akan menggelincir relatif dengan lainnya. (aya horisontal geser! bekerja pada permukaan ba'ah plat dan permukaan atas balok sehingga plat tertekan dan memendek dan balok memanjang.
(ambar.%.#. Perbandingan antara balok komposit dan balok tak komposit yang melendut
2.3.2
Komponen Pementuk Komposit
Komponen pembentuk Balok Komposit terdiri dari kayu, plat beton bertulang dan penghubung geser. Keterangan mengenai masing-masing bahan tersebut dijelaskan sebagai berikut 0
1) Kayu 'ati *Tectona grandis L.f + Kayu jati memiliki nama botani Tectona grandits L.f . Di 2ndonesia kayu jati memiliki berbagai jenis nama daerah yaitu delek, dodolan, jate, jatih, jatos, kiati, kulida'a, dan lain-lain. Kayu ini merupakan salah satu kayu terbaik di dunia. Berdasarkan PPK2 #=# termasuk kayu dengan tingkat pemakaian 2, tingkat kekuatan 22 dan tingkat kea'etan 2 Setya'an, %$$=!. Pohon jati tumbuh baik pada tanah sarang terutama tanah yang mengandung kapur pada ketinggian $-/$$ m di atas permukaan laut, di daerah dengan musim kering yang nyata dan jumlah curah hujan rata-rata #%$$-%$$$ mm per-tahun. Banyak terdapat di seluruh a'a, Sumatra, Eusa )enggara Barat, 8aluku dan :ampung. Pohon jati dapat tumbuh mencapai tinggi 53 m dengan panjang batang bebas cabang #3-%$ m dan diameter batang 3$-%%$ mm dengan bentuk batang beralur dan tidak teratur Setya'an, %$$=!.
2) Plat eton ertulang Pada umumnya plat beton bertulang dipakai sebagai lantai, atap dan dinding dari gedung-gedung, serta sebagai pelat lantai decks! dari jembatan. Beton bertulang merupakan gabungan dari dua jenis bahan yaitu beton dan batang tulangan yang ditanam di dalam beton. Beton bertulang terbentuk dari 5 empat! jenis bahan, yaitu 0
a. Semen Portland Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihaluskan dengan cara menghaluskan clincer , yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai tambahan P*B2,#+%!. Semen Portland merupakan bahan ikat yang penting dan banyak dipakai dalam pembangunan . ;ungsi semen untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu massa yang kompak dan padat. Kekuatan semen yang telah mengeras bergantung
1
pada jumlah air yang dipakai pada 'aktu proses hidrasi berlangsung. Sedangkan jenis-jenis semen sesuai dengan tujuan pemakaiannya dibagi menjadi lima jenis, yaitu )jokrodimuljo, #=! 0 enis 2
0 Semen Portland untuk penggunaan yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lain9
enis 22
0 Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang9
enis 222 0 Semen Portland yang dalam penggunaannya menuntut persyaratan kekuatan a'al yang tinggi setelah pengikatan terjadi9 enis 27 0 Semen Portland yang dalam penggunaannya menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah dan enis 7
0 Semen Portland yang dalam penggunaannya menuntut persyaratan sangat tahan terhadap sulfat.
b. Agregat Agregat yang mempunyai ukuran butir besar disebut agregat kasar, sedangkan agregat yang berbutir kecil disebut agregat halus. Sebagai batas antara ukuran butir yang kasar dan yang halus umumnya dipakai ukuran ayakan 5,/3 mm atau 5,+$ mm. Agregat yang lebih besar dari 5,+$ mm disebut agregat kasar, dan agregat yang butir-butirnya lebih kecil dari 5,+$ mm disebut agregat halus )jokrodimuljo,#=!.
c. Air Air merupakan bahan pembuat beton yang sangat penting. Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen serta sebagai bahan pelumas antara butir-butir agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan. Pengerasan beton dipengaruhi reaksi semen dan air, maka air yang digunakan harus memenuhi syarat tertentu, dan sebaiknya air yang digunakan adalah air yang dapat diminum.
d. Baja )ulangan Baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan merata, dibuat di pabrik dengan peralatan
yang
canggih,
sehingga
penga'asan
mutu
baja
dapat
dipertanggungja'abkan. Kekuatan tarik yang cukup besar dijadikan bahan
11
untuk menahan regangan beton sehingga dipakai bersama-sama dengan beton, yang masing-masing mempunyai sifat saling mendukung, yaitu baja tulangan diutamakan untuk menahan beban tarik dan beton bekerja menahan beban tekan.
2.3.3
Analisis Penampang Balok Komposit
*ntuk
menganalisis
balok
komposit
digunakan
metode
penampang
transformasi tranformed section method !, yaitu mentransformasikan
penampang
yang terdiri dari lebih satu bahan ke dalam suatu penampang ekiFalen yang disusun dari satu bahan. )ampang transformasi tersebut dianalisis dengan cara yang biasanya dipergunakan untuk balok satu bahan )imoshenko dan (ere, #=!. )ahap perhitungannya sebagai berikut 0
1) Direncanakan balok komposit dengan ukuran tertentu n < beff
c
hf
y
h
b'
(ambar %.%. Penampang balok komposit
2) Dihitung faktor transformasi
=
........................................................................................................ %.#!
3) Dihitung luas penampang A beton n . beff . hf ........................................................................................... %.%! AKayu b' . h .................................................................................................. %.4!
4) Dihitung arah garis netral terhadap sisi ba'ah
×
∙
.ℎ
= ×
+ ℎ
+ . ℎ.
2
ℎ 2
................................................................... %.5!
.ℎ + . ℎ
c hf G h! " y ............................................................................................... %.3!
5) Dihitung momen 2nersia 4
4
%
%
2t n.#6#%.beef .hf G#6#%b'.h Gn.beef .hf c-hf 6%! Gb'.hy-h6%! .......................... %.=!
6) Dihitung tegangan-tegangan a. )egangan maksimal beton
.
= .
............................................................................................ %./!
b. )egangan maksimal kayu
=
.
................................................................................................. %.+!
c. )egangan geser maksimal =
.
......................................................................................................... %.!
.
2.4 Penghuung !eser 2.4.1
Pengertian Penghuung !eser
Penghubung geser adalah alat sambung mekanik yang berfungsi sebagai penahan gaya geser dan gaya angkat yang timbul pada bidang kampuh dari bahan " bahan yang membentuk komponen komposit Su'andojo dan ubaidah, #+/ !. (aya geser horisontal yang timbul antara plat beton dan balok selama pembebanan harus ditahan agar penampang komposit bekerja secara monolit. @alaupun lekatan yang timbul antara plat beton dan balok mungkin cukup besar, lekatan ini tidak dapat diandalkan untuk memberi interaksi yang diperlukan. (aya gesek antara plat beton dan balok juga tidak mampu mengembangkan interaksi ini. Sebagai gantinya penghubung geser mekanis yang disambung di puncak balok harus dipasang Salmon, ##!. Beton dan kayu merupakan dua bahan bangunan yang berbeda sifat mekanis dan fisiknya. Beton merupakan bahan konstruksi anorganis material yang kuat menahan gaya desak tetapi lemah terhadap gaya tarik, sedangkan kayu merupakan organis material yang peka terhadap lembab atau kadar air yang dikandungnya, dan mempunyai kuat tarik dan tekan yang hampir sama. Bila dua bahan tersebut disatukan dengan cara tertentu, yaitu dengan menggunakan penghubung geser yang sesuai, maka keduanya akan menyatu dan mampu bereaksi sebagai komponen
struktur
komposit. Agar aksi komposit dapat tercipta dengan sempurna, maka pada kampuh atau bidang kontak antara dua bahan kayu dan beton tidak boleh terjadi geser slip!, dan atau pemisahan uplift !. *ntuk itu pada bidang kampuh harus dipasang alat sambung shear connector ! yang mampu menahan slip dan uplift . umlah dan penempatan penghubung geser harus disesuaikan dengan besar gaya geser yang akan timbul pada bidang kampuh kayu dan beton. Panjang penghubung geser yang tertanam dalam kayu, dua kali panjang penghubung geser yang tertanam dalam sayap beton Su'andojo dan ubaidah, #+/!.
2.4.2
Peren,anaan Penghuung !eser
Pada penelitian ini penghubung geser yang dipakai adalah paku polos dan paku ulir. 1umus yang dipakai untuk kapasitas batas penghubung geser pada beton adalah sebagai berikut 0 %
′
Hult $,$$$5.ds . . ................................................................................... %.#$! Sedangkan pada kayu menggunakan rumus 0 *ntuk paku
dimana 0
Hult $,3.b.d. kd
untuk b I /d ............................. %.##!
Hult 4,3.d%. kd
untuk b /d ............................ %.#%!
b
tebal kayu, cm
d
diameter paku, cm
kd
kuat desak kayu, kg6cm
%
*ntuk perencanaan pada beban kerja, menggunakan rumus 0 7h
2
0 , 85 . ′ .
A
2 ./∕
7h
2
....................................................................................... %.#4!
2
............................................................................................ %.#5!
umlah penghubung geser yang diperlukan, diperoleh dengan membagi harga 7h terkecil dengan gaya geser yang diiJinkan pada satu penghubung geser. E
ℎ
............................................................................................................ %.#3!
umlah penghubung geser total yang diperlukan disebar secara merata sepanjang daerah balok.
2.5 Peren,anaan A#ukan Beton Perhitungan rencana adukan beton yang digunakan adalah menurut American Concreate nstitute A&2! dengan langkah - langkah sebagai berikut 0
1) 8enghitung kuat tekan rata-rata beton berdasarkan kuat tekan yang disyaratkan dulu disebut kuat tekan karakteristik! dan nilai margin yang tergantung tingkat penga'asan mutunya. Eilai margin adalah 0 m #,=5 sd ............................................................................................. %.#=! dimana, sd 0 nilai deFiasi standar yang diambil dari :ampiran )abel #. Kuat tekan rata-rata dihitung dari kuat tekan yang disyaratkan ditambah margin 0 f cr f c G m ................................................ ........................................... %.#/! dimana 0 fcr
kuat tekan rata-rata, 8Pa
fc
kuat tekan yang disyaratkan, 8Pa
m
nilai margin, 8Pa
2) )etapkan faktor air semen berdasarkan kuat tekan rata-rata pada umur yang dikehendaki lihat :ampiran )abel %! dan kea'etannya berdasarkan jenis struktur dan kondisi lingkungan lihat :ampiran )abel 4!.
3) Berdasarkan jenis strukturnya, tetapkan nilai slump dan ukuran maksimum agregatnya, diambil dari :ampiran )abel 5 dan :ampiran )abel 3.
4) )etapkan jumlah air yang diperlukan, berdasarkan ukuran maksimum agregat dan nilai slump yang diinginkan lihat :ampiran )abel =!
5) Litung semen yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah % dan 5 di atas. 6) )etapkan Folume agregat yang diperlukan per meter kubik beton, berdasarkan ukuran maksimum agregat dan nilai modulus kehalusan agregat halusnya lihat :ampiran )abel /!.
7) Litung Folume agregat halus yang diperlukan, berdasarkan jumlah air, semen, dan agregat kasar yang diperlukan, serta udara yang terperangkap dalam adukan, dengan cara hitungan Folume absolut yang ditulis sebagai berikut 0
7olume agregat halus # " 7a G 7k G 7s G 7u ! ................................. %.#+! dimana 0 4
7a 7olume air, m
4
7k 7olume kerikil, m
4
7s 7olume semen, m 4
7u 7olume udara, m
2.6 Pengujian Balok Komposit 2.6.1
Pengujian kuat tarik aja
1) Pengujian kuat tarik tulangan Besi tulangan berfungsi sebagai penahan gaya tarik dan lentur akibat momen yang berkerja pada konstruksi beton. Agar dapat menjadi baja tulangan dalam konstruksi, maka besi tersebut tidak boleh menunjukkan retak-retak, bergelombang,
lipatan
dan
lain-lain
dalam
jangka
'aktu
mengerjakan
pengangkutan, pembengkokan maupun pemotongan. Beton kuat terhadap tekan, tetapi lemah terhadap tarik. Cleh karena itu, perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk memikul beban-beban yang bekerja pada beton. )ulangan baja tersebut perlu untuk beban-beban berat dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang. Dalam hal ini beton bertulang komposit yang mampu menahan tarik maupun gaya tekan. *ji tarik dilakukan sesuai SE2 $/-$5$+-#+. Besarnya kuat tarik dari baja tulangan dihitung dengan rumus 0 fy %.#!
ℎ
..........................................................................................
0.25 2
fu %.%$!
..........................................................................................
0.25 2
dimana 0 fy
tegangan leleh tarik baja tulangan, 8pa
fu
tegangan tarik maksimum baja tulangan, 8pa
Pleleh Beban leleh tarik, kgf Ptarik Beban ultimit tarik, kgf D
diameter tulangan, mm
2) Pengujian kuat tarik paku Alat sambung paku masih sering dijumpai pada struktur atap, lantai, dinding atau struktur rangka rumah. Paku tersedia dalam dua jenis yaitu paku polos dan paku ulir. Paku polos kekuatannya lebih rendah dari paku ulir, karena koefisien gesekan paku ulir lebih besar sehingga tahanan cabutnya lebih besar. Diameter paku dipasaran antara %,/3mm sampai +mm dengan panjang 5$mm sampai %$$mm. Ketebalan kayu yang yang disambung antara %$mm sampai 5$mm. Berdasarkan pedoman teknis spesifikasikasi komponen struktur lantai tingkat komposit kayu- beton untuk gedung dan rumah Pt S-#$-%$$$-& ! panjang paku yang tertanam didalam kayu adalah sebesar %64 dari panjang paku dan #64 tertanam didalam beton. Besarnya kuat tarik dari baja tulangan dihitung dengan rumus 0 fu
=
................................................................................... %.%#! 0.25 2
dimana 0
2.6.2
fu
tegangan tarik maksimum baja tulangan, 8pa
P
Beban tarik, kgf
D
diameter tulangan, mm
Pengujian kuat tekan eton
8enurut 8urdock dan K.8. Brook #+#!, beton dapat mencapai kuat tekan hancur sampai +$ 8Pa atau lebih, tergantung pada perbandingan air dengan semen, kualitas agregat, efisiensi pera'atan, suhu dan umur beton. 8enurut Sagel dkk #5!. Besarnya kuat tekan dari benda uji dihitung dengan rumus 0 ′ =
dengan 0
................................................................................................... %.%%! %
fc
kuat tekan beton, E 6mm
P
beban maksimum, E
A
luas permukaan benda uji yang ditekan, mm
%
2.6.3
Pengujian kuat lentur alok kayu
Apabila sebuah balok kayu di atas dua perletakan, dibebani dengan gaya P maka pada serat-serat tepi atas balok akan mengalami gaya desak dan pada tepi ba'ah mengalami gaya tarik. Karena serat tepi atas saling desak maka pada serat tepi atas terjadi tegangan tekan, sebaliknya pada serat-serat tepi ba'ah akan terjadi tegangan tarik. )egangan demikan ini disebut tegangan lentur M lt !.
+cm 53cm
=cm
/.3cm
/.3cm
a!. Penampang memanjang balok kayu
b!. Penampang melintang balok kayu s
Serat )arik )ekan
tk 66
σ
h6%
h h
s
lt
(aris Eetral
%63 . <
c
% )
64
c < y
Serat )arik
)
lt
)ekan
o s
s
c!. Penampang serat d!. Diagram tegangan elastis
tr 66
#64h-
e!. Diagram tegangan ultimate
(ambar %.5. Diagram tegangan pada penampang balok kayu
ika tegangan yang terjadi telah mencapai tegangan ijin ! maka dianggap garis netral berada pada setengah tinggi balok $,3.h!. Pada saat ini masih terjadi keseimbangan yaitu tegangan tekan sama dengan tegangan tarik. &)
0,5 .ℎ .
= 0,25. . ℎ.
...................................................... %.%4!
2
Akibat gaya tarik dan gaya tekan, dapat menimbulkan momen. %
8 & ! %64.h #6=.b.h . .................................................................. %.%5!
%
@ #6=.b.h ........................................................................................... %.%3!
86@
...................................................................................... %.%=!
dimana 0 %
tegangan ijin lentur kayu, kg6cm
8
momen, kg6cm
@
tahanan momen, cm
4 %
tegangan lentur yang terjadi, kg6cm
b
lebar kayu benda uji, cm
h
tinggi kayu benda uji, cm
//
%
kuat tarik se jajar serat, kg6cm
<
tinggi diagram tegangan tekan ultimate, cm
y
jarak antara gaya tekan dan gaya tarik, cm
c
gaya tekan, kg
) gaya tarik, kg //
kuat tekan se jajar serat, kg6cm
%
2.6.4
Pengujian alok komposit
Pada penelitian ini benda uji berbentuk balok ) dengan balok berupa kayu meranti =6+ dan plat beton bertulang dengan tulangan minimum. #
#
%
%
4
4 5
5 3
3 =
= /
/
+
+ .
(a). Penampang memanjang alat pengujian b!. Penampang melintang alat pengujian (ambar %.3. Skema pengujian kuat lentur balok komposit Keterangan 0
1. :oading ;rame
=. )umpuan Pembebanan Dua )itik
2. :oad cell
/. Benda *ji Balok Komposit
3. Pompa Lidrolis
+. )umpuan Perletakan
4. Lydraulic ack
. Pelat :antai
5. Pelat )umpuan Pembebanan
Besarnya momen maksimal akibat beban titik dapat diuraikan sebagai berikut0 %
8ma< #6= P: G #6+ H: ..................................................................... %.%/! dimana 0 P
beban terpusat, kE
H
berat sendiri balok komposit, kg6m
:
panjang bentang, m
.
20
BAB III $ET&D&L&!I PENELITIAN
3.1
Tempat #an -aktu Penelitian
3.1.1
Tempat penelitian
Penelitian akan dilakukan di :aboratorium Beton urusan )eknik Sipil *niFersitas Eusa &endana Kupang " E)) dan :aboratorium Beton urusan )eknik Sipil Politeknik Eegeri Kupang " E)).
3.1.2
-aktu penelitian
Penelitian ini berjalan selama 4 bulan, yakni dimulai pada bulan Desember %$#% sampai dengan ;ebruari %$#4.
3.2
Data Primer #an (ekun#er
3.2.1 Data primer Data primer untuk penelitian ini diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium.
3.2.2
Data sekun#er
Data sekunder diambil dari literatur"literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.3
Teknik Pengamilan Data
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut0
3.3.1
Teknik Pengukuran.Pengujian
Data yang diperlukan untuk penelitian ini diperoleh dengan mengadakan pengujian di laboratorium. Pengujian-pengujian yang akan dilakukan di laboratorium antara lain 0
1) Pemeriksaan dan pengujian terhadap agregat halus pasir! meliputi 0 pengujian berat jenis pasir sesuai SE2 #/$ 0 #$, pengujian gradasi pasir sesuai SE2 $4#=+-#$, pengujian kadar air pasir sesuai SE2 $4-#/#-#$ dan pengujian kadar lumpur pasir sesuai SE2 #4-===-%$$%.
2
Teknik Sipil, FST, Undana
22
2) Pemeriksaan dan pengujian agregat kasar Batu pecah! meliputi pengujian berat jenis batu pecah sesuai SE2 $4-#=-#$, pengujian gradasi batu pecah sesuai SE2 $4-#=+-#$, pengujian kadar air batu pecah sesuai SE2 $4-#/#-#$, pengujian berat satuan Folume sesuai SE2 $4-5+$5-#+, pengujian keausan agregat kasar sesuai SE2 $4-%5#/-##
3) Pemeriksaan dan pengujian baja tulangan, yaitu uji tarik. 4) Pemeriksaan dan pengujian penghubung geser berupa paku polos dan paku ulir, yaitu uji tarik dan uji geser.
5) Pemeriksaan dan pengujian lentur balok kayu jati.
3.3.2
Teknik #okumentasi
Data-data penunjang lainnya diperoleh dari buku-buku literatur yang berhubungan dan mendukung penelitian ini.
3.3.3
Teknik oser/asi
)eknik pengambilan data penelitian melalui obserFasi secara langsung yang dilakukan di laboratorium Beton urusan )eknik Sipil *niFersitas Eusa &endana Kupang dan :aboratorium Beton urusan )eknik Sipil Politeknik Eegeri Kupang. Data obyek penelitian berupa hasil pengujian berat jenis pasir dan batu pecah, gradasi pasir dan batu pecah, kadar air pasir dan batu pecah, kadar lumpur pasir, berat satuan Folume batu pecah, keausan batu pecah, kuat tarik baja tulangan dan paku polos dan ulir!, kuat geser paku polos dan paku ulir, kuat lentur balok kayu jati, kuat tekan silinder beton serta kuat lentur balok komposit ka yu beton.
3.4 3.4.1
Bahan #an Alat Penelitian Bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 0 Kayu yang digunakan adalah kayu ati yang sudah berbentuk batangan dengan dimensi =6+. Semen )iga 1oda dengan berat 5$ kg, pasir )akari, batu pecah Sumlili dengan ukuran butiran maksimum %$ mm, air bersih dari penampungan :ab. Beton urusan
Teknik Sipil, FST, Undana
)eknik Sipil *niFersitas Eusa &endana, baja tulangan polos diameter 3,+ mm dan /,4 mm, Paku polos diameter 4,% mm dan Paku ulir diameter 4,5 mm.
3.4.2
Alat Penelitian
Ayakan 6 Saringan yang digunakan untuk agregat kasar terdiri dari lubang ayakan yang berukuran #,$ mm9 ,3 mm9 5,/3 mm9 %,43 mm9 #,#+ mm9 $,+3 mm9 $,4 mm9 $,#3 mm9 dan pan, Sedangkan agregat halus menggunakan ayakan ukuran ,3 mm9 5,/3 mm9 %,43 mm9 #,#+ mm9 $,+3 mm9 $,4 mm9 $,#3 mm9 dan pan. 8esin penggetar ayakan sie"er ! Alat ini dipakai untuk menggetarkan ayakan yang berisi agregat agar terpisah sesuai dengan ukuran butirnya. )imbangan dipakai untuk menimbang berat bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembuatan beton dan untuk menimbang berat benda uji. CFen digunakan untuk mengeringkan agregat pada 'aktu pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat, CFen yang
digunakan
dengan kemampuan suhu %5$ ℃. #esicator digunakan untuk mendinginkan bahan setelah dioFen agar sesuai dengan suhu kamar dan dipakai pada 'aktu pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat. Kerucut Abrams digunakan untuk pengujian slump pada 'aktu pembuatan adukan beton untuk benda uji, alat ini mempunyai ukuran diameter lubang atas #$ cm, diameter lubang ba'ah %$ cm, dan tinggi 4$ cm. )ongkat baja mempunyai diameter #= mm, panjang =$ cm. Papan begesting terbuat dari kayu, digunakan untuk mencetak beton pada 'aktu pengecoran benda uji agar adukan beton tidak tumpah. &etakan silinder beton terbuat dari baja dengan diameter #3 cm dan tinggi 4$ cm, alat ini digunakan pada 'aktu pemeriksaan berat satuan Folume agregat dan untuk mencetak benda uji silinder beton. 8esin Los Angeles berbentuk silinder putar yang di dalamnya berisi bola baja dan digunakan untuk menguji ketahanan aus agregat kasar yang diteliti. 8esin uji kuat tekan beton digunakan untuk menguji kuat tekan silinder beton. 8esin uji tarik baja digunakan untuk menguji kuat tarik baja tulangan. 8esin uji lentur digunakan untuk menguji kuat lentur balok. Peralatan penunjang lain yang digunakan misalnya 0 alat getar cetakan form "ibrator !, cetok, ember, meteran, penggaris siku, meteran, kaliper, gergaji dan lain lain.
3.5
Langkah0Langkah Penelitian
3.5.1
Tahap pemeriksaan #an persiapan ahan
Persiapan dan pemeriksaan bahan susun beton dilakukan :aboratorium urusan )eknik Sipil, ;akultas Sains dan )eknik " *niFersitas Eusa &endana. Bahan dan tahapan pemeriksaan meliputi pemeriksaan semen secara Fisual, uji kadar lumpur pasir, pemeriksaan berat satuan Folume batu pecah, pemeriksaan keausan batu pecah, pemeriksaan berat jenis pasir, pemeriksaan gradasi pasir, pemeriksaan berat jenis batu pecah, pemeriksaan gradasi batu pecah, pemeriksaan kadar air batu pecah, pemeriksaan terhadap air dilakukan secara Fisual, pemeriksaan dan pengujian baja tulangan, yaitu uji tarik :ab. Beton urusan )eknik Sipil Politeknik Eegeri Kupang " E))!, Pemeriksaan dan pengujian penghubung geser berupa paku polos dan paku ulir, yaitu uji tarik dan uji geser :ab. Beton urusan )eknik Sipil Politeknik Eegeri Kupang " E))!, Pemeriksaan dan pengujian lentur balok kayu ati.
3.5.2
Pemuatan #an pera1atan en#a uji
1) Pembuatan benda uji :angkah " langkah yang dilakukan dalam pembuatan benda uji adalah sebagai berikut 0
a. Pemotongan balok kayu sesuai dimensi yang direncanakan. b. Pemasangan penghubung geser pada balok kayu. c. Pembuatan begesting plat beton diatas balok kayu yang telah dipasangi penghubung geser.
d. Pembuatan adukan
beton dengan proporsi campuran yang telah
direncanakan.
e. Pemeriksaan nilai slump, syarat nilai slump yang direncanakan dalam penelitian ini antara /,3-#3 cm.
f. Pengecoran beton pada cetakan silinder dan begesting plat beton. 2) Pera'atan benda *ji Prosedur Pera'atan, setelah beton segar dituang dalam cetakan dan dibiarkan selama %5 jam, selanjutnya cetakan dibuka dan dilaksanakan
pera'atan
selama %+ hari dengan cara direndam dalam bak perendaman untuk silinder beton dan dengan penyiraman terhadap permukaan plat beton agar kelembabannya terjaga, sedangkan pada balok kayu diusahakan agar tetap kering, agar kekuatannya tidak menurun.
3.5.3
Pengujian en#a uji
Pengujian terhadap benda uji yang akan dilakukan di laboratorium antara lain0
1) Pengujian kuat tarik tulangan dan paku polos dan ulir!
P
P
a!. )ampak depan Alat b!. Detail uji tarik (ambar 4.#. Skema pengujian kuat tarik tulangan dan paku polos dan ulir!
2) Pengujian kuat geser paku polos dan paku ulir
#.3cm $.3cm $.3cm $.3cm A
A
#$cm P
P
3cm
%.3cm $.4%cm /cm
#$cm P
a!. )ampak depan Alat b!. Detail uji geser c!. Detail pot. A " A (ambar 4.%. Skema pengujian kuat geser paku polos dan ulir!
3) Pengujian kuat lentur balok kayu jati
A
+cm =cm
/.3cm
53cm
A
/.3cm
a!. Penampang memanjang balok kayu
b!. Pot. melintang A-A balok kayu
(ambar 4.4. Skema pengujian kuat lentur balok kayu jati
4) Pengujian kuat tekan silinder beton dilakukan setelah beton berumur %+ hari. P #3cm
4$cm
P
(ambar 4.5. Skema pengujian kuat tekan beton
5) Pengujian kuat lentur balok komposit kayu beton dilakukan setelah beton berumur %+ hari. A %$cm
3cm +cm =cm #$cm A a!. Pot. melintang A-A balok komposit b!. Penampang memanjang balok komposit #$cm
/3cm
(ambar 4.5. Skema Pengujian kuat lentur balok komposit
# 4h % 4
h
b (ambar 4.3. Skema dimensi paku yang tertanam dalam kayu
3.6
Teknik Analisa Data
)eknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa Kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak a'al penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian ditabelkan dan diolah secara sistematis. Dimulai dari obserFasi, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi,
selanjutnya
aktiFitas
penyajian
data
serta
menyimpulkan
data
tiJarrahma'an.'ordpress.com, %$$!. Dengan demikian, dalam penelitian ini analisa terhadap data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu untuk mengetahui seberapa besar kekuatan lentur balok komposit kayu beton dengan penghubung geser paku polos dan paku ulir melalui pengamatan kondisi fisik benda uji, analisis data dan pembahasan. Dari pembahasan tersebut kemudian ditarik kesimpulan.
3.7 Diagram Alir Penelitian 8*:A2
Persiapan alat dan penyediaan bahan
Paku polos
Paku ulir
Air
Agregat
Semen
)ulangan
Balok Kayu ,ati
Diperbaiki
*ji Bahan
*ji kuat )arik
)idak
*ji kuat lentur
*ji kuat tarik *ji kuat geser Na
1encana Proporsi Adukan Beton
Pembuatan Adukan Beton
)idak )es slump
Na Pembuatan Benda uji silinder Beton dan Balok komposit Kayu - Beton
Pera'atan
Pengujian Kuat )ekan Beton dan Kuat :entur Balok Komposit Kayu Beton
Analisis Data dan Pembahasan
Kesimpulan
SO:OSA2
(ambar 4.=. $lo%chart 8etode Penelitian
3.8 'a#1al Pelaksanaan Penelitian )abel 4.# ad'al Pelaksanaan Penelitian Bulan
Desemer
8inggu
27
2
#
#
enis Pekerjaan
'anuari
2eruari
22
222
27
2
4
4
4
4
22
222
27
3
3
%
5
Keterangan 0 # Pengujian Bahan % Pembuatan Benda *ji 4 Perendaman dan Pera'atan Benda *ji 5 Pengujian Benda *ji
3 Pengolahan Data Lasil Pengujian
DA2TA3 PU(TAKA
Anonim, #=#, &eraturan onstruksi ayu ndonesia( ) *
+,
Departemen
Pekerjaan *mum 2ndonesia, Bandung. Asroni, A, #/, ,truktur beton alok dan &lat eton ertulang/, urusan )eknik Sipil ;akultas )eknik, *niFersitas 8uhammadiyah Surakarta, Surakarta. Asroni, A, %$$4, &erbandingan uat Tekan( uat Lentur #an uat 0eser , urnal )eknik (elagar 7ol. #5, $#, -#3. Departemen Pemukiman Dan Pengembangan @ilayah, %$$$, &edoman Teknis ,tandar ,pesifikasi omponen ,truktur Lantai Tingkat omposit ayu * eton 1ntuk 0edung #an Rumah &t ,-23-4333-C/, :P8B0 Bandung. ;ityastutik, A.P, %$$%, Tin5auan uat Lentur alok omposit ayu Mahoni #engan ambu, )ugas Akhir, urusan )eknik Sipil, ;akultas )eknik, *niFersitas 8uhammadiyah Surakarta, Surakarta. (randi, 1. %$$$. 15i &enghubung 0eser alok omposit ayu-eton terhadap Lentur , )ugas Akhir, urusan )eknik Sipil ;akultas )eknik, *niFersitas Sebelas 8aret, Surakarta. Prakosa, *. %$$+. &erilaku omposit ayu 0lugu*eton #engan
&enghubung
0eser &asak Terhadap omponen ,truktur Lantai alok T , )ugas Akhir, urusan )eknik Sipil ;akultas )eknik Sipil Dan Perencanaan, *niFersitas 2slam 2ndonesia, Nogyarta. Setya'an, 8uh 2bnu Budi. %$$=. &engaruh &enambahan ,erbuk 0erga5i ayu 6ati Tectona 0randis L.$/ &ada Mortar ,emen #itin5au #ari uat Tekan( uat Tarik #an #aya ,erap Air , )ugas Akhir, urusan )eknik Sipil ;akultas )eknik, *niFersitas Eegeri Semarang, Semarang. Sina, Dantje, %$#$, &edoman &raktikum eton, :aboratorium Beton urusan )eknik Sipil ;akultas Sains Dan )eknik *niFersitas Eusa &endana 0 Kupang. )jokrodimuljo K, #=, Teknologi eton, P). Eafiri, Nogyakarta.
3
LA$PI3AN %
)abel #. Eilai deFiasi standar, kg6cm
Sumber 0 )jokrodimuljo,#=
)abel %. Lubungan faktor air semen dan kuat tekan rata-rata beton pada umur %+ hari
Sumber 0 )jokrodimuljo,#=
)abel 4. ;aktor air semen maksimum
Sumber 0 )jokrodimuljo,#=
3
)abel 5. Eilai slump, cm
Sumber 0 )jokrodimuljo,#=
)abel 3. *kuran maksimum agregat, mm
Sumber 0 )jokrodimuljo,#=
)abel =. Perkiraan kebutuhan air liter! berdasarkan nilai slump dan ukuran maksimum agregat
Sumber 0 )jokrodimuljo,#=
)abel /. Perkiraan kebutuhan agregat kasar per meter kubik beton, berdasarkan
4
ukuran maksimum agregat dan modulus halus pasirnya, dalam m