BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Pelay Pelayanan anan keseha kesehatan tan materna maternall dan neonat neonatal al merupa merupakan kan salah salah satu satu unsure unsure penent penentu u status status kesehatan neonatal dimulai sebelum bayi dilahirkan melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Pertumbuhan dan perkembangan bayi periode neonatal merupakan periode yang paling klinis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal dan pertiganya meninggal pada minggu pertama, penyebab utama kematian pada minggu pertama kehidupan adalah kompikasai pada kehamilan dan persalinan seperti afeksia, Sepsis dan komplikasi berat lahir rendah kurang lebih 98% kematian ini terjadi dinegara berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan pencegahan dini dan pengobatan yang tepat.
B.
Tujuan Tu juan Pedoman
1.
ujuan !mum " #eningkatkan Pelayanan #aternal dan Perinatal yang yang bermutu dalam upaya penurunan penurunan $ngka ematian &bu dan $ngka ematian 'ayi di &ndonesia.
(
ujuan husus " • • •
C.
#engurangi angka kematian 'ayi lahir di )S *ita &nsani. #engurangi angka kematian ibu 'ersalin di )S *ita &nsani. #engurangi angka kecatatan dan kesakitan kesaki tan di )S *ita &nsani
Ruang Lingkup
)uang lingkup pelayanan yang mencakup " )uang &+,&nstal &+,&nstalasi asi bersalin dan neonatus neonatus
,ruangan ,ruangan -,raat -,raat inap kebidanan,ni kebidanan,nifas fas dan
ruang &/!,ruang bayi
D.
Batasan perasional Instalasi Gawat Darurat Darurat
&+ adalah pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dengan melibatkan berbagai multi disiplin. E.
Landasan Hukum
0ang 0ang menjadi landasan hokum pelaksanaan pelayanan pela yanan kesehatan maternal dan neonatal " 1.
!ndang !ndang undang undang 2o 2o 3 ah ahun un (559 (559 tentang tentang keseh kesehatan atan
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
1
(. 3. 4. 7.
!ndang !ndang 6 undan undang g 2o 44 44ahun ahun (559 (559 tenta tentang ng )umah )umah Saki Sakitt !ndang !ndang 6undang 6undang 2o (9 (9 ah ahun un (554 (554 tentang tentang Praktik Praktik edokteran edokteran !ndang !ndang undang undang 2o 8 ahun ahun 1999 1999 tentang tentang Perlind Perlindungan ungan onsumen onsumen epu eputu tusa san n #ent #enter erii ese eseha hata tan n )& 2o 1(9 1(9#e #enk nkes esS S && &&( (55 558 8 entan ntang g Stan Standa dar r
pelayanan #inimal )umah Sakit . epu eputu tusan san #ent #enteri eri eseh esehata atan n )& 2o 551 5510 0aan #ed #ed)S )SS S 5 5*& *&& &19 1991 91 entan ntang g pelayanaan +aat arurat . Peratu Peraturan ran #enteri #enteri esehat esehatan an )& 2o 151#en 151#enkes kesP:) P:)*& *&& & (551 (551 tentan tentang g eselam eselamatan atan Pasien )umah Sakitn. 8. eputu eputusan san #ente #enterie rieseha sehatan tan 2o 39 39 #enkes #enkes S S &&& (55 (55 tentang tentang Stand Standar ar Profesi Profesi 'idan.
BAB II !TANDAR "ETENA#AAN A. "uali$ika "uali$ikasi si !um%er !um%er Da&a Da&a 'anus 'anusia ia (!D') (!D') 1. ualifikasi ualifikasi Sumber Sumber aya aya #anusia #anusia ;S#< ;S#< &2S &2S$= $=$S& $S& ':)S$ ':)S$=&2 =&2 $2 2:-2$ 2:-2$!S )S
2o 1 ( 3 4 7
>abatan okter ebidanan okter $nak epala )uangan Penanggung jaap shift 'idan Pelaksana
Pendidikan r.sp-+ r.Spa 3 ebidanan 3, ebidanan 3, ebidanan
>umlah ebutuhan orang 4 orang 1 orang orang orang
A. Distri Distri%u %usi si "ete "etenag nagaan aan Pola pengaturan ketenagaan di &nstalasi bersalin dan neonatus Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
2
a. !ntu ntuk din dinas as pagi agi 0ang 0ang bertugas 7 orang, 1 orang kepala ruangan,4 orang bidan pelaksana b. !ntuk dinas sore 0ang 0ang bertugas 4 orang, 1 orang penanggung jaab,3 orang bidan pelaksana c. !ntu ntuk din dinas as mal malam am 0ang 0ang bertugas 3 orang 1 orang penanggung jaab, ( orang bidan pelaksana.
BAB III !TANDAR *A!ILITA! I.
Alat kedokteran
No 1 ( 3 4 7 8 9 15 11 1( 13 14 17 1 1 18 19 (5 (1 (( (3 (4
Nama Alat /ateter metal Setengah kocher +unting tali pusat +unting episiotomi Pinset anatomis Pinset chirurgis +unting benang $rteriklem 2ald fouder romel besar romel sedang romel kecil 'ak intrumen besar 'ak intrumen partus 'ak intrumen hecting 'ak intrumen kecil >angka panggul ensi meter Stetoskop opler bistos $lat + Standart infus $lat ?akum &nfan armer
!atuan 7 set 7 set 17 set 7 set 7 set 7 set 7 set 15 set 3 set ( set 4 set ( set ( set ( set ( set 4 set ( set ( set ( set ( set 1 set 7 set 7 set ( set
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
3
(7 ( ( (8 (9 35 31 3( 33 34
$lat suction empat tidur ginekologi =ampu sorot 2ierbekken imbangan deasa imbangan bayi =aringoscop bayi >ackson ress set &nfus pam -@ymetri
3 2 2 6 1 2 2 2 1
set set set set set set set set set
37
$lat ressusitasi bayi
1 set 3 set
3 3
$lat ressusitasi deasa &nkubator
1 set 3 set
38
'o@ 'ayi
28 set
39
=ampu =ight herapy
1 set
45
Set Suction
1 set
41
'aby Safe
2 set
4( 43
-@irate Ailamed 'reast Pump
1 set 1 set
44
#esin 'iopure
1 set
47
imbangan 'ayi digital
1 set
4
$lat )esusitasi 'ayi
1 set
4
Stetoskop 'ayi
2 set
48
&rigator Set
1 set
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
4
(. aft aftar ar 2am 2amaa -ba -batt No 1 ( 3 4 7 8 9 15 11 1( 13 14 17 1 1 18 19 (5 (1 (( (3 (4
Nama %at +entamycin 2ipedipin 'uscopan $bocat 18 /at +ut /hromic /efota@ime e@trose Bolley /hateer &nfus set e@amethasone =idocain #agnesium Sulfat 45 % #agnesium Sulfat (5 % #eylon 45 % (7 ml 'lestop 2acl 5,9 % 2eo )inga =actat Plain gut35 Suction /hateter Syntosinon Plain gut (5 Spuit 3,7,15 Candscoen no .,7.
!atuan (5 15 1 (5 1 15 15 15 (5 15 (5 5 ( 15 7 (5 (5 7 (5 15 7 (5,(5,(5 75,75
3. $lat e enun 2o 1 ( 3 4 7 8
2ama alat tenun Sprei besar Selimut Sarung bantal 'aju pasien opi Sprei bayi 'aju bayi Popok bayi
Satuan 15 set 15 set 15 set 7 set 7 set 45 set 75 set 75 set
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
5
4. $lat $lat ruma rumah h tan tangg ggaa 2o 1 ( 3 4 7 8
2ama alat #eja kerja ispenser >am dinding /ontainer besar /otainer sedang /otainer rak obat #esin biopure #eja computer
Satuan ( set 1 set 3 set 3 set 7 set 3 set 1 set dan 1 set
computer 9
=emari loker bidan
1( set
15
=emari etalase
( set
11
ulkas ?aksin
1 set
1(
ulkas penyimpanan $S&
1 set
BAB I+ TATA TATA LA"!ANA LA"!AN A PELA, P ELA,ANAN ANAN
TATA LA"!ANA PENDA*TARAN PA!IEN -. Petug Petugas as Penan Penanggu ggung ng a/a% a/a% 'idan 'idan &nstala &nstalasi si 'ersalin 'ersalin an 2eonat 2eonatus us ; erlam erlampir pir dalam dalam SP-< SP-< Petuga Petugass pendafta pendaftaran ran raat raat inap inap dan dan raat raat jalan jalan ;er ;erlamp lampir ir dalam dalam SP-< SP-< 0. Pera Perang ngka katt "er "erja ja 'erkas keterangan status pasien ;pembayaran umum atau asuransi kesehatan lainnya< Status rekam medis pasien
1. Tata Laksana Laksana penda$tar penda$taran an pasien pasien Instalasi Instalasi Bersalin Bersalin Dan Neonatu Neonatuss 'ila pasien dalam keadaan gaat darurat ataupun mau raat inap,pasien ataupun keluarga
pasien mendaftar di )egistrasi raat inap, setelah itu pasien dapat naik langsung ke &nstalasi 'ersalin 'ersalin an 2eonatus 2eonatus
atau kamar kamar bersalin bersalin untuk untuk dilakukan dilakukan pemeriks pemeriksaan aan berdasark berdasarkan an hasil hasil
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
6
pemeriksaan atau obser?asi keadaan ibu, jika tidak diteruskan diupayakan penanganan keadaan fisiologis. Setelah selesai obser?asi pasien diantar di raat inap apabila ditemukan masalah pada saat obser?asi dan memerlukan tindakan khusus seperti ; pembedahan<, pasien akan ditangani dan diantar ke -k untuk dilakukan tindakan dalam upaya penyelamatan keadaan ibu dan bayi. Setelah seles selesai ai pasie pasien n akan akan dian dianta tarr di ke ruan ruang g raat raat inap inap teta tetapi pi apab apabila ila ditem ditemuk ukan an kend kendal alaa atau atau penanganan yang serius pasien dapat masuk ke ruangan &/! dan jika keadaan sudah membaik keruangan raat inap dan setelah itu pasien boleh pulang.
TAT TATA LA"!ANA !I!TE' !I!T E' "'UNI"A!I -. Petug Petugas as Penan Penanggu ggung ng a/a% a/a% 2 Petugas -perator 2 okter bidan &nstalasi 'ersalin an 2eonatus 0. Pera Perang ngka katt "er "erja ja 2 Pesaat telepon 2 Status rekam medis pasien 1. Tata Laksa Laksana na !iste !istem m "omuni "omunikas kasii 2 $ntar $ntaraa Instalasi Bersalin Dan Neonatus dengan unit lainnya didalam )S *ita & nsani 2
mempunyai no e@tension masingmasing $ntar $ntaraa &nstalasi &nstalasi 'ersalin 'ersalin an 2eonat 2eonatus us dan dokter dokter konsulen konsulen rumah rumah sakit lain lain yang yang terkait terkait dengan pelayanan diluar rumah sakit adalah menggunakan pesaat telepon langsung dari &nstalasi 'ersalin an 2eonatus
2
dengan menekan angka 5 ;nol< yang akan tersambung melalui
operator &nstalasi 'ersalin 'ersalin an 2eonatus $ntara &nstalasi
dengan petugas ambulans yang berada dilapangan
menggunaka menggunakan n pesaat pesaat telepon telepon yang disambungkan disambungkan oleh operator kepada kepada supir ambulans 2
yang sedang diluar ari luar )S *ita & nsani dapat langsung melalui operator
3. Tata Laksan Laksana a Pengis Pengisian ian In$or In$ormed med Conse Consent nt -. Petugas penanggung jaab 2 okter jaga 2 'idan &nstalasi 'ersalin an 2eonatus 0. Perangkat erja 2 Bormulir persetjuan tindakan kedokteran 2 Bormulir persetujuan tindakan anastesi
4. Tata Laksa Laksana na In$o In$orme rmed d Consen Consentt -. ata ata laksana informed consent Peraat &nstalasi &nstalasi 'ersalin 'ersalin an 2eonatus 2eonatus
yang sedang bertugas bertugas menjalanka menjalankan n tindakan tindakan
yang akan dilakukan sampai pasien mengerti dan penjelasan tentang tujuan dari pengisian informed consent pada pasien atau keluarga pasien Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
7
0. #eminta persetujuan dengan mengisi informed consent dengan lengkap ditandatangani
oleh pasien keluarga dan saksi 1. Setelah diisi dimasukkan dalam status rekam medis pasien
5. Tata Laksa Laksana na Transpo ransportas rtasii Pasien Pasien -. Petugas penanggung jaab 2eonatus ruangan 2 'idan &nstalasi 'ersalin an 2eonatus 2 Supir ambulance 0. Perangkat erja 2 $mbulance 2 $lat tulis 1. ata laksana transportasi pasien dari yang terkait -. 'agi 'agi pasi pasien en yang yang meme memerl rluk ukan an peng penggu guna na ambu ambula lane ne )S *ita & nsan nsanii seba sebaga gaii
transportasi maka peraat terkait menghubungi supir ?ita insani ?ia intercom. 0. Petugas ambulance memerlukan data 6data pengguna ambulance nama pasien, ruang raat inap, aktu penggunaan dan tujuan penggunaan. 1. Petugas ambulance menghubungi bagian supir ambulance untuk menyiapkan keadaan 3. Peraat ruangan yang memesan ambulance menyiapkan alat medis sesuai dengan kondisi pasien
6. Tata Laksana Laksana Tra Transpo nsportas rtasii Pasien Intra Intra Ruma7 Ruma7 !akit !akit -. Petugas penanggung jaab 2 okter jaga 2 'idan terkait
0. Perangkat kerja 2 'rankard 2 )ostul
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
8
BAB + L#I!TI"
$. Prosedur Prosedur permintaan permintaan barang barang habis pakai ke gudang gudang farmasi seperti kapas, kapas, alcohol, alcohol, betadine, betadine, sarung tangan, masker, plester, fi@omull, bettol, dll. &nstalasi bersalin bersalin dan dan neonatus neonatus akan mengorde mengorderr kebutuhan kebutuhan barang barang habis habis pakai epala &nstalasi melalui permintaan dari sim .
$pabila barang sudah ada diambil oleh petugas &nstalasi bersalin dan neonatus , epala ruangan peraat yang menerima barang tersebut yang menerima barang harus menandatangani bukti sudah terima barang.
'. Prosedur Prosedur permintaan permintaan barang barang tidak habis habis pakai seperti seperti $lkes $lkes #edis dan 2on #edis #edis >ika ada barang yang rusak baik alat medis atau non medis, maka kepala ruangan akan berkoordinasi dengan ke bagian teknisi medis dan non medis untuk memeriksa alat
tersebut >ika alat tersebut tidak bisa diperbaiki oleh teknisi akan memuat berita acara memakai
barang tersebut epa epala la ruan ruanga gan n akan akan memu memuat at perm permint intaa aan n bara barang ng terseb tersebut ut deng dengan an meng mengis isii form form pergantian barang tersebut dengan melampirkan mela mpirkan berita berit a acara dari teknisi baik medis dan
non medis Borm tersebut kemudian ditandatangani ke bidang peraatan dan irektur medis D
keperaatan 'elangko isian tersebut diserahkan ke bagian logistic untuk di tandatangan oleh irektur $dministrasi $dministrasi dan keuangan keuangan dan jika sudah disetujui agar barang barang segera dipenuhi dipenuhi sesuai
permintaan Petugas Petugas logistic logistic memberikan memberikan barangalat ke peraat dengan mendatangani mendatangani serah terima terima barang.
/.
Penyimpanan 'arang
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
9
BAB +I "E!ELA'ATAN PA!IEN
$. Peng Penger erti tian an eselamatan pasien ;pasien safety< adalah suatu system dimana )S membuat asuhan lebih aman. Sistem tersebut meliputi " $ssessment risiko • &dentifikasi dan pengolahan yang berhubungan dengan risiko pasien • Pelaporan dan analisa insiden • emampuan belajar dan insiden dan tidak lanjutnya • &mplementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko • Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
esalahan akibat idak idak mengam mengambil bil tindak tindakan an yang yang seha seharus rusnya nya diamb diambil il
'. ujuan erciptanya erciptanya budaya keselamatan pasien )umah Sakit • #eningkatnya akuntabilitas )S terhadap pasien dan masyarakat • #enurunkan kejadian tidak diharapkan ;< di )umah Sakit • erla erlaksan ksanany anyaa progra program m penceg pencegaha ahan n sehing sehingga ga tidak tidak terjad terjadii kejadi kejadian an tidak tidak diingi diinginka nkan n • ;<
/. Standa Standarr esel eselama amatan tan Pasien Pasien Cak pasien • #endidik pasien dan keluarga • eselamatan pasien dan keseimbangan pelayanan • Penggunaan metodemetode peningkatan kerja untuk melakukan e?aluasi dan program • • • •
peningkatan keselamatan pasien #endidik staf tentang keselamatan pasien Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien omunikasi merupakan sarana bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
. )uang )uang lingku lingkup p keselama keselamatan tan pasien pasien 1. eja ejadi dian an tida tidak k diha dihara rapk pkan an ; ;<< ad?e ad?erse rse Aant adala adalah h suatu suatu kejad kejadia ian n yang yang tida tidak k diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. /edera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
10
(. ejadian ejadian 0an 0ang g idak idak apat icegah icegah ;!npre?eb ;!npre?ebtable table $d?erse $d?erse :?ent< :?ent< Suatu yang terjadi akibat komplikasi penyakit tersebut yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan muktahir 3. ejadi ejadian an 2yat 2yataa /edera /edera ;2/< ;2/< 2ear 2ear #iss #iss $dalah $dalah suatu suatu kesalah kesalahan an akibat akibat melaks melaksanak anakan an suatu suatu tindak tindakan an atau tidak tidak mengam mengambil bil tindakan yang seharusnya diambil yang dapat mencederai pasien tetapi cedera serius tidka terjadi arena keberuntungan • arena pencegahan • arena peringatan • 4. esalah esalahan an #edis #edis ;#edical ;#edical :rrors :rrors<< $dalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien 7. ejadi ejadian an Sent Sentinel inel ;Sentin ;Sentinel el :?an :?ants< ts< $dalah $dalah suatu suatu yang yang mengak mengakiba ibatka tkan n kemati kematian an dan cedera cedera yang yang serius serius biasany biasanyaa dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima seperti " opera operasi si pada pada bagi bagian an tubu tubuh h yang yang salah salah,, pemi pemilih lihan an luka luka ESen ESentin tinelF elF terk terkait ait deng dengan an keseriusan yang terjadi ; seperti amputasi pada kaki yang salah< sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan.
:. ata =aks =aksan anaa a. #emberikan #emberikan pertolo pertolongan ngan pertama pertama sesuai sesuai dengan dengan kondisi kondisi yang yang terjadi terjadi pada pasien pasien b. #elaporkan pada dokter c. #emberikan #emberikan tindakan tindakan sesuai dengan dengan instruksi instruksi dokter dokter jaga jaga d. #engob #engobser? ser?asi asi keadaa keadaan n umum umum pasien pasien e. #endokumen #endokumentasikan tasikan kejadian kejadian tersebut tersebut pada formuli formulirr pelaporan pelaporan insiden insiden keselamatan keselamatan
BAB +II "E!ELA'ATAN "E!ELA'ATAN "ERA " ERA A. Pend Penda7 a7ul ulua uan n C&*$&S adalah ancaman global.$ncaman penyebaran C&* menjadi lebih tinggi karena
mengidap C&* tidak menampakkan gejala. Setiap hari ribuan anak berusia kurang dari 17 tahun dan14.555 penduduk berusia 1747 tahun terinfeksi C&* dan keseluruhan kasus bar (7% terjadi di 2egaranegara berkembang yang belum mampu menyelenggarakan kegiatan kegiata n penanggulangan yang memadai. $ngka pengidap C&* $&S di &ndonesia terus meningkat dengan peningkatan kasus yang sangat sangat bermakn bermaknaa ledaka ledakan n kasus kasus C&*$& C&*$&S S terjadi terjadi akibat akibat masukn masuknya ya harus harus secara secara langsu langsung ng ke masyarakat cukup tinggi melalui penduduk migrant. Sementara potensi penularan di masyarakat cukup tinggi ;misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelindung pelayanan kesehatan yang Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
11
belum aman karena belum ditetapkan keaspadaan umum dengan baik penggunaan bersama peralatan menembus kulit,tato,tindik, dan lainlain<. Penyakit Cepatitis ' dan / yang keduanya potensial untuk menular melalui tindakan pada pelayanan kesehatan sebagai ilustrasi di kemudian baha menurut data P#& angka kesakitan Cepatitis ' di &ndonesia pada pendonor sebesar (,8 % pada tahun 1998 dan angka kesakitan Cepatitis Cepatitis / di masyarakat menurut perkiraan AC- adalah (,15% kedua penyakit penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara klinis arena tidak memberikan gejala. engan engan muncul munculny nyaa penye penyebara baran n penyak penyakit it tersebu tersebutt diatas diatas memperk memperkuat uat keingi keinginan nan untuk untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari penyebaran infeksi.!paya penyebaran infeksi dikenal melalui keaspadaan umum atau uni?ersal precation yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman petugas kesehatan. enaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak langsung dengan pasien dalam aktu (4 jam secara terus menerus tentunya mempunyai risiko terjangkit infeksi oleh sebab itu tenaga kesehatan ajib menjaga kesehatan dan keselamatan dicurigai dari risiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.
B. Tujuan Petu Petuga gass keseh kesehata atan n dalam dalam menjal menjalan anka kan n tuga tugass dan dan kea keaji jiba bann nnya ya dapa dapatt meli melind ndun ungi gi diri diri
sendiri pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi Petu Petuga gass keseh kesehata atan n di dalam dalam menjal menjalan anka kan n tuga tugass dan dan kea keajib jiban anny nyaa memp mempun unya yaii risik risiko o terinfe terinfeksi ksi penyaki penyakitt menula menularr di lingku lingkunga ngan n tempat tempat kerjany kerjanya, a, untuk untuk menghi menghinda ndarka rkan n paparan tersebut setiap petugas harus menerapkan prinsip E!ni?ersal PrecautionF
C. Tindaka Tindakan n Berisiko Berisiko Terpaja erpajan n /uci /uci tang tangan an yang ang kur kuran ang g ben benar ar Peng Penggu guna na saru sarung ng tan tanga gan n yang yang kura kurang ng tepa tepatt Penu Penutu tupa pan n kemba kembali li jaru jarum m sunt suntik ik seca secara ra tida tidak k aman aman Pemb Pembua uang ngan an pera peralat latan an taja tajam m seca secara ra tid tidak ak ama aman n ekni eknik k dekont dekontami aminasi nasi dan dan steril sterilisa isasi si perala peralatan tan kura kurang ng tepat tepat Prak Prakte tek k kebe kebersi rsiha han n ruan ruanga gan n yang yang bel belum um mem memada adaii
D. Prins Prinsip ip "esela "eselamat matan an "erja "erja Prinsip utama prosedur !ni?ersal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah menjaga
higine sanitasi indi?idu. Cigine sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan ketiga prinsip tersebut dijabarkan menjadi lima ;7< kegiatan pokok yaitu " 1. /uci /uci tangan tangan guna guna menceg mencegah ah infek infeksi si silang silang (. Pemaka Pemakaian ian alat pelind pelindung ung diantara diantaranya nya pemakaian pemakaian sarung sarung tangan tangan guna mencegah mencegah kontak kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain 3. Pengel Pengelola olaan an alat alat yang yang bekas bekas pakai pakai 4. Pengel Pengelola olaan an jarum jarum tajam untuk untuk mence mencegah gah perlu perlukaa kaan n Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
12
7. Pengel Pengelola olaan an limba limbah h dan sani sanitasi tasi ruan ruangan gan
BAB +III PEN#ENDALIAN 'UTU I.
Penda7uluan Pening Peningkat katan an mutu mutu pelaya pelayanan nan merupa merupakan kan priorit prioritas as utama utama di semua semua rumah rumah sakit,d sakit,dima imana na
masyarakat cenderung menurut pelayanan yang lebih baik, ramah, dan lebih bermutu termasuk pula dalam dalam pelaya pelayanan nan materna maternall dan neonat neonatal. al. Pelaya Pelayanan nan kesehat kesehatan an yang yang tepat tepat dimulai dimulai dari dari masa masa kehamilan sehingga dapat menghasilkan generasi penerus yang berkualitas di )umah Sakit *ita &nsani menyadari pentingnya pelayanan kesehatan tersebut sehingga mengembangkan pelayanan keseh esehat atan an
mate matern rnal al
dan dan
neon eonatal atal
dalam alam
satu satu
unit unit
pela pelay yanan anan
yaitu aitu
unit unit
pelay elayan anan an
perinatal.Pengendalian mutu dalam bidang perinatal sangat diperlukan sebagai dasar untuk meningkatkan pelayanan terhadap maternal dan neonatal. ingginya angka kelahiran setiap tahunnya membuktikan baha )umah Sakit *ita &nsani sebaga sebagaii salah salah satu satu tempat tempat pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan yang yang dibutu dibutuhka hkan n oleh oleh masyarak masyarakat. at. isamp isamping ing tinggi tingginy nyaa angka angka kelahir kelahiran an sering sering ditemu ditemukan kan adanya adanya masalah masalah dalam dalam proses proses persali persalinan nan yang yang membut membutuhk uhkan an fasilita fasilitass keseha kesehatan tan yang yang memadai memadai.. Pada Pada kenyataa kenyataanny nnyaa sepanja sepanjang ng tahun tahun (51 (51 pelayanan maternal dan neonatal di )S *ita *ita &nsani sudah memberikan 1591 kasus, pelayanan antenatal,75 kasus pelayanan intranatal dan postnatal. imana ada terdapat kasus kematian ibu ditahun ditahun (51 tetapi terdapat 15 kasus kematian neonatus neonatus atau sekitar 1,% 1,% dari kelahiran hidup. !nit pelayanan maternal dan neonatal di )S *ita & nsani merupakan salah satu pelayanan yang menerima menerima rujukan rujukan untuk penanganan masalah dan tindakan yang tepat dan akurat. akurat. -leh sebab itu dibutuhkan kontroling terhadap mutu pelayanan yang akan menghasilkan berbagai hal perbaikan dn juga mengetahui kekurangan di pelayanan maternal dan perinatal.
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
13
II.
Tujuan 1. #eningkatk #eningkatkan an mutu mutu pelayanan pelayanan maternal maternal dan dan neonat neonatal al (. #eningkatk #eningkatkan an kualitas kualitas manajemen manajemen program programprogr program am sumber sumber daya kesehatan kesehatan 3. #eningkatk #eningkatkan an kepuasan kepuasan pasien pasien tehadap tehadap pelayanan pelayanan maternal maternal dan dan neonatal neonatal 4. #ening #eningkat katkan kan mutu mutu keseh kesehatan atan ibu ibu dan dan anak anak
III.
Indikator 'utu
1.ejadian kematian ibu ibu karena Perdarahan. (.ejadian kematian ibu karean eklamsia dan pre eklasia. 3.ejadian kematian ibu karena sepsis. 4.Pelaksanaan raat gabung. 7.Pertolongan persalinan melalui seksio sesaria. .Pertolongan persalinan melalui normal. .ilakukan inisiasi menyusui dini ;< dan $si esklusif. 8Getidakmampuan menangani ''=) 1555 gr (755gr. 9.ilakukan #/; anguru #ader /are<.
I+.
Laporan 1. Setiap Setiap bulanny bulannyaa dibuat dibuat laporan laporan angka angka kelahiran kelahiran dan angka angka kematian kematian ibu dan bayi dan
dilaporkan ke irektur #edis dan eperaatan dan laporan tersebut diantar ke inas esehatan (. Setiap tahun tahun di e?aluasi e?aluasi secara keseluru keseluruhan han apakah apakah terjadi kenaikan kenaikan atau atau penurunan penurunan $& dan $'
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
14
BAB I8 PENUTUP I. "esimpulan 1. Stan Standa darr kete ketena naga gaan an pelay pelayan anan an 2eur 2eurati atik k )S *ita ita & nsan nsanii terdi terdiri ri dari dari kepal kepalaa ruan ruanga gan, n,
dokter jaga, penanggung jaab shift,dan pelaksana dengan jadal yang sudah ditentukan oleh kepala ruangan. (. Basilitas Basilitas di pelayanan pelayanan maternal maternal dan neunatu neunatuss di )S *ita *ita & nsani nsani sesuai dengan dengan pedoma pedoman n pelayanan maternal dan neonatus. 3. ata ata laksana laksana pasien pelayana pelayanan n maternal dan dan neonatus neonatus dilakukan dilakukan cara cara systematis. systematis. 4. Prosedur Prosedur permintaan permintaan barang barang habis dan tidak tidak habis habis pakai dilakuka dilakukan n secaar prosedur prosedur.. 7. ese eselam lamat atan an pasie pasien n )S *ita & nsan nsanii diatu diaturr secar secaraa siste sistema matis tis untu untuk k memb membua uatt asuha asuhan n pasien. . Setiap ketenaga ketenagaan an )S *ita *ita & nsani nsani ajib bekerja bekerja sesuai prinsip prinsip keselamata keselamatan n pasien. . Peng Pengen enda dalia lian n mutu mutu pelay pelayan anan an mater materna nall dan dan neun neunat atus us di )S *ita *ita & nsan nsanii dini dinilai lai 9 indikator yaitu keterlambatan pelayanan dan emergency ketelitian pasien II.
!aran 1. ilakukan ilakukan sosialisasi sosialisasi pedoman pedoman pelayanan pelayanan maternal maternal dan neunatus. neunatus. (. ipatu ipatuhi hi dan dilaks dilaksanak anakan an setiap tindaka tindakan n di pelayana pelayanan n materna maternall dan neunatu neunatuss sesuai sesuai
dengan pedoman pelayanan. 3. ilakukan ilakukan pengaasan pengaasan terhadap terhadap pelaksana pelaksana pedoma pedoman n pelayanan pelayanan maternal maternal dan neunatus. neunatus.
Pedoman Pelayanan Instalasi Bersalin dan Neonatus
15