Asuhan Keperawatan Klien dengan Reumatoid heart disease (RHD)
A. Defi Defin nisi isi
Reumat Reumatoid oid heart heart disease disease (RHD) (RHD) adalah adalah suatu suatu proses proses perada peradanga ngan n yang yang mengen mengenai ai jaringan-jaringan penyokong tubuh, terutama persendian, jantung dan pembuluh darah oleh organisme streptococcus hemolitic-b grup A (Pusdiknakes, 1!)" Demam rheumatik adalah suatu sindroma sindroma penyakit penyakit radang yang biasanya biasanya timbul timbul setelah suatu in#eksi tenggorok tenggorok oleh streptococcus hemolitikum golongan A, mempunyai kecenderungan untuk kambuh dan dapat menyeb menyebabk abkan an gejala gejala sisa pada pada jantun jantung g khusus khususny nyaa katub katub ($P%, ($P%, 1&)" 1&)" Penya Penyakit kit jantung jantung rheumatic adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran terutama pada katup mitral sehingga akibat adanya gejala sisa dari demam rheumatic, katup-katup jantung tersebut rusak karena proses perjalanan penyakit yang dimulai dengan in#eksi tenggorokan yang disebabkan oleh streptococcus ' hemoliticus grup A, bakteri yang menyebabkan demam rheumatik" B. Etiologi
Penyebab tersering dari stenosis mitral adalah endocarditis rheumatic, akibat reaksi yang progresi# dari demam reumatik oleh karena in#eksi treptococcus" Diperkirakan * stenosis mitral didasarkan atas penyakit jantung reumatik" Penyebab lain +alaupun jarang adal adalah ah steno stenosi siss mitr mitral al kong kongen enit ital al,, ege egeta tasi si dari dari yste ystemi micc upu upuss .rim .rimat atos osus us (. (.), ), mucopoly mucopolysachardo sachardosis, sis, rheumatoid rheumatoid arthritis, arthritis, /ipple0 /ipple0ss disease, disease, abry disease, akibat obat en#luramin2Phentermin, serta kalsi#ikasi annulus maupun daun katup pada usia lanjut akibat proses degenrasi" Adapun #aktor predisposisi meliputi3 a"
aktor genetik Ada #aktor keturunan pada penyakit jantung rheumatic tapi cara penurunannya masih
b"
belum diketahui secara pasti" 4enis kelamin Pada orang de+asa, gejala sisa berupa stenosis mitral yang didapatkan pada +anita
c"
sedangkan insu#isiensi aorta lebih sering ditemukan pada laki-laki" .tnik dan ras Di 5egara 5egara 6arat, 6arat, stenos stenosis is mitral mitral terjadi terjadi bertah bertahunun-tah tahun un setela setelah h penya penyakit kit jantun jantung g rheumatic" Di 7ndia, stenosis mitral sering terjadi 8 bulan sampai dengan 9 tahun
d"
setelah penyakit jantung rheumatic" $sia ering terjadi pada rentang usia :-19 tahun"
C. Manife Manifest stasi asi klinis klinis
;imbulnya keluhan pada stenosis mitral akibat peninggian tekanan ena pulmonal yang diteruskan ke paru"
> Ringan
>?A 1,8-@ cm@" Pada > ringan ini timbul gejala sesak na#as pada beban #isik yang sedang, tetapi umumnya pasien dapat mengerjakan aktiitas sehari-hari" 6eban #isik berat, kehamilan, in#eksi atau atrial #ibrilasi rapid responde dapat menyebabkan sesak na#as berat" b"
> edang, 6erat
>?A 1-1,: cm@"
tipe ini timbul sesak na#as yang sudah mengganggu aktiitas sehari-hari" esak na#as timbul saat jalan cepat atau jalan menanjak" 7n#eksi pulmonal, atrial #ibrilasi denga R rate cepat sebagai pemicu, mendasari terjadinya kongesti pulmonal dan memerlukan penanganan emergency dan pera+atan di R" 6atuk, sesak na#as, suara na#as +heeBing, hemoptysis mirip bronchitis karena bising diastolic tidak terdengar, palpitasi akibat atrial #ibrilasi" elain itu +arna kemerahan di pipi menungjukkan penderita mengalami stenosis mitral" D. emeriksaan enun!ang
a" .%<
3 Perpanjangan interal P-R
b" Radiologi
3
1) ;hora= oto 3 cardiomegali @) oto sendi 3 tidak spesi#ik c" aboratorium
E.
-
Hemoglobin
3 kurang dari normal
-
.D
3 meningkat
-
%-Rp
3 positi#
-
AC
3 positi#
-
+ab tenggorokan 3 streptococcus positi#
enatalaksanaan
;ata laksana RHD akti# atau reakti#itas adalah sebagai berikut 3 a" ;irah baring dan mobilisasi bertahap sesuai dengan keadaan jantungnya"
elompok klinis
;irah baring ( minggu )
>obilisasi bertahap ( minggu)
- arditis ( - ) - Artritis ( E ) - arditis ( E ) - ardiomegali (-) - arditis ( E ) - ardiomegali(E) - arditis ( E ) -
@
@
&
&
8
8
F8
F 1@
b" .radikasi dan selanjutnya pemberian pro#ilaksis terhadap kuman sterptococcus dengan pemberian injeksi 6enBatine penisillin secara intramuskuler" 6ila berat badan lebih dari ! kg diberikan 1,@ juta unit dan jika kurang dari ! kg diberikan 8"" $nit" c" $ntuk antiradang dapat diberikan obat salisilat atau prednison tergantung keadaan klinisnya" alisilat diberikan dengan dosis 1 mg2kg 662hari selama kurang lebih @ minggu dan @: mg2 g 662hari selama 1 bulan" Prednison diberikan selama kurang lebih @ minggu dan teppering o## ( dikurangi bertahap )" Dosis a+al prednison @ mg2 kg 662hari" d" Pengobatan rasa sakit dapat diberikan analgetik e" Pengobatan terhadap khorea hanya untuk symtomatik saja, yaitu klorpromaBin,diaBepam atau haloperidol" Dari pengalaman ternyata khorea ini akan hilang dengan sendirinys dengan tirah baring dan eradikasi" #" Pencegahan komplikasi dari carditis misal adanya tanda-tanda gagal jantung dapat diberikan terapi digitalis dengan dosis ,&-,8 mg2kg 66" ". atofisiologi
tenosis mitral terjadi karena adanya #ibrosis dan #usi komisura katup mitral pada +aktu #ase penyembuhan demam rheumatic" ;erbentuknya sekat jaringan ikat tanpa pengapuran mengakibatkan lubang katup mitral pada +aktu diastolik menjadi lebih kecil dari normalnya (Ari# >ansur, @)" tenosis mitral menghalangi aliran darah dari atrium kiri ke entrikel kanan selama #ase diastolic entrikel" $ntuk mengisi entrikel dengan adekuat dan mempertahankan curah jantung, atrium kiri harus menghasilkan tekanan yang lebih besar untuk mendorong darah melalui katup yang menyempit" arena itu, selisih tekanan antara kedua ruang tersebut meningkat, dalam keadaan normal selisish tekanan tersebut minimal" Ctot atrium kiri mengalami hipertro#i untuk meningkatkan kekuatan memompa darah" >akin lama peranan kontraksi atrium, makin penting sebagai #aktor pembantu pengisian
entrikel" Atrium kiri tidak lagi ber#ungsi mengalirkan darah ke entrikel" Dilatasi atrium terjadi oleh karena olume atrium kiri meningkat karena ketidakmampuan atrium untuk mengosongkan diri secara normal" Peningkatan tekanan dan olume atrium kiri dipantulkan ke belakang ke dalam pembuluh darah di paru" ;ekanan dalam ena pulmonalis dan kapiler meningkat" Akibatnya terjadi kongesti ena ringan sampai edema interstisial yang kadang disertai transudasi dalam aleoli" Pada akhirnya tekanan arteri pulmonalis harus meningkat sebagai akibat dari resistensi ena pulmonalis yang meninggi" Respon ini memastikan gradient tekanan yang memadai untuk mendorong darah melalui pembuluh darah paru" ;api hipertensi pulmonalis meningkatkan resistensi ejeksi entrikel kanan menuju arteri pulmonalis" ?entrikel kanan memberi respon terhadap peningkatan beban tekanan ini dengan cara hipertro#i" Pembuluh darah di paru mengalami perubahan anastomosis yang tampaknya bertujuan melindungi kapiler paru terhadap tekanan entrikel kanan dan aliran pulmonal yang meninggi" ;erjadi perubahan struktur yaitu hipertro#i tunika media dan penebalan intima pada dinding arteria kecil dan arteriola" Perubahan ini menyempitkan lumen pembuluh darah dan meningkatkan resistensi pembuluh darah paru" ontraksi arteriolar ini meningkatkan tekanan arteri pumonalis" ;ekanan pulmonalis dapat meningkatkan progesi# sampai setinggi tekanan sistemik" ?entrikel kanan tidak dapat memenuhi tugas sebagai pompa tekanan tinggi untuk jangka +aktu yang lama" ehingga entrikel kanan tidak dapat ber#ungsi lagi sebagai pompa" eningkatnya olume darah pada pembuluh darah paru-paru akan membuat tekanan hidrostatiknya meningkat dan tekanan onkotiknya menurun" Hal ini akan menyebabkan perpindahan cairan keluar yang akan menyebabkan edema paru yang kemudian menyebaban sesak na#as" elain itu akan menyebabkan
hipertensi
arteri
mengakibatkan gagal jantung"
#. Komplikasi
pulmonalis,
hipertensi
entrikel
kanan
sehingga
tenosis mitral menyebabkan hipertensi arteri pulmonalis, hipertensi entrikel kanan sehingga dapat mengakibatkan gagal jantung kanan" H. rognosis
Pada stenosis mitral akibat demam rematik akan terjadi proses peradangan (alulitis) dan pembentukan nodul tipis di sepanjang garis penutupan katup" Proses ini akan menimbulkan #ibrosis dan penebalan daun katup, kalsi#ikasi, #usi kommisura, #usi serta pemendekan korda atau kombinasi dari proses tersebut" eadaan ini akan menimbulkan distorsi dari apparatus mitral yang normal, mengecilnya area katup mitral menjadi seperti bentuk mulut ikan (#ish mouth) atau lubang kancing (button hole)" usi dari kommisura ini akan menimbulkan penyempitan dari ori#isium primer sedangkan #usi korda mengakibatkan penyempitan dari ori#isium sekunder" Pada endokarditis rematika, daun katup dan korda akan mengalami sikatris dan kontraktur bersamaan dengan pemendekan korda sehingga menimbulkan penarikan daun katup menjadi bentuk #unnel shaped" lasi#ikasi biasanya terjadi pada usia lanjut dan biasanya lebih sering pada perempuan dibandingkan laki-laki serta lebih sering pada keadaan gagal ginjal kronik" Apakah proses degenerati# tersebut dapat menimbulkan gangguan #ungsi masih perlu ealuasi lebih jauh, tetapi biasanya ringan" Proses perubahan patologi sampai terjadinya gejala klinis (periode laten) biasanya memakan +aktu berahun-tahun (1-@ tahun)"
$. emerikasaan enun!ang %&. '
1) aboratorium 1" /6% 3 :,&: @" H6 3 1!,1 !" H%; 3 &@,: &" P; 3 1:8 :" 6$5 3 !8 8" erum reatinin 3 1,& G" Albumin 3 !,:! 9"
1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan adanya gangguan pada penutupan katup mitral (stenosis katup) ;ujuan3 etelah
diberikan
asuhan
kepera+atan,
penurunan
curah
jantung
dapat diminimalkan" riteria hasil3 >enunjukkan tanda-tanda ital dalam batas yang dapat diterima (disritmia terkontrol atau hilang) dan bebas gejala gagal jantung (mis 3 parameter hemodinamik dalam batas normal, haluaran urine adekuat)" >elaporkan penurunan episode dispnea angina" 7kut serta dalam aktiitas yang mengurangi beban kerja jantung" 7nterensi dan rasional3 7nterensi
Rasional
aji #rekuensi nadi, RR, ;D >emonitor adanya perubahan sirkulasi secara teratur setiap & jam"
jantung sedini mungkin dan terjadinya takikardia-disritmia sebagai kompensasi
aji
perubahan
+arna
meningkatkan curah jantung kulit Pucat menunjukkan adanya penurunan
terhadap sianosis dan pucat"
per#usi peri#er terhadap tidak adekuatnya curah jantung" ianosis terjadi sebagai akibat adanya obstruksi aliran darah pada
6atasi akti#itas secara adekuat"
entrikel" 7stirahat memadai
diperlukan
untuk
memperbaiki e#isiensi kontraksi jantung dan menurunkan komsumsi C@ dan kerja 6erikan
kondisi
berlebihan" psikologis tres emosi menghasilkan asokontriksi
lingkungan yang tenang" olaborasi
untuk
yang
;D
dan
meningkatkan kerja jantung" pemberian >eningkatkan sediaan oksigen untuk
oksigen"
olaborasi
meningkatkan
#ungsi miokard dan mencegah hipoksia"
untuk
pemberian Diberikan
digitalis
untuk
meningkatkan
kontraktilitas miokard dan menurunkan
beban kerja jantung" @)
ekspansi
pernapasan"
dada"
%atat
upaya dan terjadi peningkatan kerja napas (pada a+al atau hanya tanda embolisme paru subakut)" edalaman pernapasan berariasi tergantung derajat gagal napas"
;inggikan kepala dan bantu mengubah Duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru posisi" 6angunkan pasien turun tempat dan tidur dan ambulasi sesegera mungkin"
memudahkan
Penguabahan
posisi
pernapasan" dan
mabulasi
meningkatkan pengisian udara segmen paru berbeda sehingga memperbaiki di#usi gas" Cbserasi pola batuk dan karakter ongesti aleolar mengakibatkan batuk sekret
kering2iritasi"
putum
berdarah
dapat
diakibatkan oleh kerusakan jaringan (in#ark paru) atau antikoagulan berlebihan" Dorong2bantu
pasien
dalam
napas Dapat
menigkatkan2banyaknya
sputum
dalam dan latihan batuk" Penghisapan dimana gangguan entilasi dan ditambah per oral nasotrakeal bila diindikasikan" ketidaknyamanan upaya bernapas" olaborasikan pemberian oksigen >amksimalkan bernapas dan menurunkan tambahan" kerja napas" 6antu #isioterapi dada (mis," Drainase >emudahkan upaya
pernapasan dalam
postural dan perkusi area yang tak sakit, meningkatkan drainase sekret dari segmen tiupan botol2spirometri insenti#)
paru dalam bronkus, di mana dapat lebih mempercepat
olaborasikan
persiapan
bronkoskopi"
pembuangan
dengan
batuk2penghisapan bantu adang-kadang berguna untuk membuang bekuan darah dan membersihkan jalan napas"
!) elebihan olume cairan berhubungan dengan gangguan #iltrasi glomerulus" ;ujuan 3 >enunjukkan keseimbangan masukan dan haluaran, berat badan stabil, tanda ital dalam rentang normal, dan tak ada edema" riteria hasil 3 ?olume cairan stabil, dengan keseimbangan masukan dan pengeluarn dan tidak terdapat odema 7nterensi dan Rasional3 7nterensi
Rasional
Pantau pemasukan dan pengeluaran, Penting pada pengkajian jantung dan #ungsi catat keseimbangan cairan (positi# atau ginjal dan negati#), timbang berat badan tiap hari"
kee#ekti#an
eseimbangan
cairan
terapi diuretik" positi#
berlanjut
(pemasukan lebih besar dari pengeluaran) dan berat badan meningkat menunjukkan makin buruknya gagal jantung" 6erikan
diuretik
contoh
#urosemid >enghambat reabsorpsi natrium2klorida,
(aBi=), asam etakrinik (.decrin) sesuai yang meningkatkan ekskresi cairan, dan indikasi" Pantau
menurunkan kelebihan cairan total tubuh elektrolit
serum,
dan edema paru" khususnya 5ilai elektrolit berubah sebagai respons
kalium" 6erikan kalium pada diet dan diuresis dan gangguan oksigenasi dan kalium tambahan bila diindikasikan"
metabolisme"
Hipokalemia
mencetus
pasien pada gangguan irama jantung" olaborasikan pemberian cairan 7? Pompa 7? mencegah kelebihan pemberian melalui alat pengontrol"
cairan"
6atasi cairan sesuai indikasi (oral dan Diperlukan untuk 7?)"
menurunkan olume
cairan ekstrasel2 edema"
olaborasikan pemberian batasan diet >enurunkan retensi cairan" natrium sesuai indikasi" &)
>elaporkan istirahat tidur malam yang optimal" ;idak menunjukan perilaku gelisah" /ajah tidak pucat dan konjungtia mata tidak anemis karena kurang tidur" malam" >empertahankan (atau membentuk) pola tidur yang memberikan energi yang cukup untuk menjalani aktiitas sehari-hari"
7nterensi dan Rasional3 7nterensi Pantau keadaan umum pasien dan ;;?
Rasional >engetahui kesadaran, dan kondisi tubuh
aji Pola ;idur"
dalam keadaan normal atau tidak" $ntuk mengetahui kemudahan dalam tidur"
aji #ungsi pernapasan3 bunyi napas, $ntuk mengetahui tingkat kegelisahan" kecepatan, irama" aji #aktor yang gangguan
tidur
menyebabkan $ntuk mengidenti#ikasi penyebab aktual (nyeri,
stress, ansietas,
takut, dari gangguan tidur"
imobilitas,gangguan
eliminasi
sepertisering
berkemih,gangguan
metabolisme,
gangguan transportasi,lingkungan yang asing, temperature,aktiitas yang tidak adekuat)" %atat tindakan
kemampuan
untuk $ntuk memantau seberapa jauh dapat
mengurangikegelisahan"
bersikap tenang dan rileks"
%iptakan suasana nyaman, kurangi atau $ntuk membantu relaksasi saat tidur" hilangkan
distraksi
lingkungan dan
gangguan tidur" 6atasi pengunjung
selama
istirahat
optimal
yang
periode ;idur akan sulit dilakukan tanpa relaksasi, (mis
setelahmakan)" >inta klien untuk membatasi asupan 6erkemih malam hari dapat mengganggu cairan pada malam hari dan berkemih tidur" sebelum tidur" Anjurkan atau berikan pera+atan pada enyaman dalam tubuh pasien terkait petang hari (mis hygienepersonal, linen kebersihan diri dan pakai" dan baju tidur yang bersih)"
air >emudahkan dalam mendapatkan tidur
hangat untuk kompres rilaksasi otot, yang optimal" bahan
bacaan,pijatan
di
punggung,music yang lembut, dll)" Ajarkan relaksasi dan distraksi"
$ntuk
menenangkan
pikiran
dari
kegelisahan dan mengurangi ketegangan 6eri obat
otot" tidur dengan kolaborasi Pemberian obat tidur dapat membantu klien
dokter"
tidur teratur"
K. $mplementasi Keperawatan %&. '
>asalah epera+atan
7mplementasi
.aluasi
Penurunan curah jantung berhubungan
dengan
adanya gangguan pada penutupan katup mitral (stenosis katup)
1" >elakukan
3 Pasien mengatakan badanya tidak lagi terasa pengkajian lemah namun masih terasa #rekuensi nadi, RR, sesak saat digunakan ;D secara teratur akti#itas ringan
setiap & jam" @" >elakukan
C 3 5adi 31&, RR 3 @@ ;D3 1!29
pengkajian perubahan kulit
+arna
A 3 >asalah sebagian
teratasi
terhadap
sianosis dan pucat !" >embatasi akti#itas
P 3 7nterensi dilanjutkan
secara adekuat" &" >emberikan kondisi
psikologis
lingkungan
yang
tenang :" >elakukan kolaborasi
untuk
pemberian oksigen" 8" >elakukan kolaborasi
pola
berhubungan hiperentilasi
napas dengan
untuk
pemberian digitalis" 1" >elakukan pengkajian
3 Pasien mengatakan sesak berkurang
#rekuensi,
C 3 RR 3 @1 ali2menit
kedalaman pernapasan
A 3 >asalah dan sebagian
ekspansi dada serta mencatat
upaya
pernapasan" @" >elakukan tindakan
untuk
meninggikan kepala dan bantu mengubah kemudian
posisi,
teratasi
P 3 7nterensi dilanjutkan
membantu
pasien
turun tempat tidur dan
melakukan
ambulasi !"
sesegera
mungkin" >elakukan obserasi
pola
batuk dan karakter &"
sekret >embantu
pasien
dalam napas dalam dan latihan batuk, serta
melakukan
penghisapan oral
per
nasotrakeal
bila diindikasikan :" >elakukan kolaborasi
untuk
pemberian oksigen 8"
tambahan" >embantu
antu
#isioterapi
dada
(mis,"
Drainase
postural
dan
perkusi area yang tak
sakit,
tiupan
botol2spirometri G"
insenti#) >elakukan kolaborasi persiapan bronkoskopi"
bantu
elebihan olume cairan berhubungan gangguan
1"
dengan #iltrasi
glomerulus"
>emantau
3 Pasien mengatakan bengkaknya pemasukan dan bah+a mengecil pengeluaran, catat C 3 Cdem pada pasien keseimbangan terlihat berkurang cairan (positi# atau timbang A 3 >asalah sebagian badan tiap
negati#), berat @"
P 3 7nterensi dilanjutkan
hari" >elakukan kolaborasi
untuk
pemberian diuretik contoh
#urosemid
(aBi=),
asam
etakrinik (.decrin) !"
sesuai indikasi" >emantau elektrolit
serum,
khususnya kalium, kemudian memberikan kalium pada diet dan
kalium
tambahan &"
bila
diindikasikan" >elakukan kolaborasi
dalam
pemberian
cairan
7?
melalui
pengontrol" :" >embatasi sesuai 8"
alat cairan
indikasi
(oral dan 7?)" >elakukan kolaborasi
teratasi
dalam
pemberian batasan
diet natrium sesuai indikasi
pola
1"
>elakukan
tidur berhubungan
pemantauan
dengan kegelisahan dan
keadaan
sering malam"
bangun
saat
umum
3 Pasien mengatakan sudah tidak sering terbangun dimalam hari
C3 pasien dan ;;?" @" >engkaji pola tidur
Pasien tidak klien" terlihat mengantuk !" >elakukan saat dikaji - ;D 3 1!29 pengkajian #ungsi - RR 3 @1kali per pernapasan3 bunyi menit A 3 >asalah teratasi napas, kecepatan, sebagian irama" P 3 7nterensi dilanjutkan &" >engkaji #aktor yang menyebabkan gangguan
tidur
(nyeri,
takut,
stress, ansietas, imobilitas,ganggua n
eliminasi
sepertisering berkemih,gangguan metabolisme, gangguan transportasi,lingkun gan
yang
asing,
temperature,aktiit as :"
yang
tidak
adekuat)" >encatat tindakan kemampuan untuk mengurangikegelis ahan"
-
8"
>enciptakan suasana nyaman, urangi atau
hilangkan
distraksi lingkungan dan G"
gangguan tidur" >embatasi pengunjung selama periode
istirahat
yang optimal (mis 9"
setelahmakan)" >inta klienuntuk membatasi asupan cairan pada malam hari dan berkemih
"
sebelum tidur" >emberikan pera+atan
pada
petang hari (mis hygienepersonal, linen dan baju tidur yang bersih)" 1" >enggunakan alat bantu tidur(misal air
hangat
kompres
untuk
rilaksasi
otot,
bahan
bacaan,pijatan
di
punggung,music yang lembut, dll)" 11" >engajarkan relaksasi
dan
distraksi" 1@" >emberikan
obat
tidur
dengan
kolaborasi dokter"