R H E UM A TI TI C H E A R T D I S E A S E (RHD) (RHD)
A. DEFINISI RHD Suatu kondisi peradangan pada katup jantung berupa penyempitan/ kebocoran terutama katup mitral (stenosis katup mitral) akibat adanya gejala sisa dari disease rheumatic rheumatic (Wong et al, 2009). Disease rheumaic merupakan suatu penyakit yang dapat bersifat akut, sub akut, kronik, atau fulminan, dan terjadi setelah infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus Group A pada A pada saluran pernapasan bagian atas.
B. ETIOLOGI RHD Menurut NANDA (2009) RHD disebabkan oleh: 1. Faktor Genetik Penyakit jantung rematik (PJR) dapat terjadi pada satu keluarga, maupu anak kembar. Namun, pada umumnya faktor keturunan dan cara penurunannya belum dapat dipastikan. 2. Jenis Kelamin Dahulu RHD sering ditemukan pada anak perempuan, namun saat ini data menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan antara anak perempuan dan anak lakilaki yang mengalami RHD. Pada orang dewasa gejala sisa berupa stenosis mitral sering didapatkan pada wanita, sedangkan insufisiensi aorta sering mun cul pada pria. 3. Golongan Etnik dan Ras Di Negara barat umumnya stenosis mitral terjadi bertahun-tahun setelah penyakit rematik jantung akut, sedangkan di India menunjukkan bahwa stenosis mitral organik berat sering terjadi dalam waktu singkat berskisar 6 bulan hingga 3 tahun. 4. Umur Paling sering terjadi pada anak berumur 5-18 tahun dengan puncak sekitar 8 tahun, jarang ditemukan pada usia 3-5 tahun dan sangat jarang sebelum anak 3 tahun atau setelah 20 tahun.
C. PATOFISIOLOGI
D. MANIFESTASI KLINIS RHD Untuk menegakkan diagnosa demam dapat digunakan kriteria Jones yaitu: 1. Kriteria Mayor: a. Poliartritis: pasien dengan keluhan sakit pada sendi yang berpindah-pindah, radang sendi besar, lutut, pergelangan kaki, pergelang an tangan, siku (poliatritis migran). b. Karditis: peradangan pada jantung (miokarditis, endokarditis). c. Aritema marginatum: tanda kemerahan pada batang tubuh dan telapak tangan yang tidak gatal. d. Nodul subkutan: terletak pada permukaan p ermukaan ekstensor sendi terutama siku, ruas jari, lutut, persendian kaki; tidak nyeri dan dapat bebas digerakkan. e. Khorea syndendham: syndendham: gerakan yang tidak disengaja/ gerakan abnormal, sebagai manifestasi peradangan pada sistem saraf pusat. 2. Kriteria Minor: a. Mempunyai riwayat menderita demam rematik atau penyakit jantung reumatik. b. Artraliga atau nyeri sendi tanpa adanya tanda objektif pada sendi; pasien kadang sulit menggerakkan tungkainya. c. Demam tidak lebih dari 39oC. d. Leukositosis. e. Peningkatan laju endap darah (LED). f. C-Reaktif Protein (CRP) positif. g. Peningkatan Anti Streptolisisn O (ASTO). h. P-R interval memanjang. i.
Peningkatan pulse/ denyut jantung saat tidur.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan laboratorium Pada memeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan ASTO, peningkatan LED, terjadi leukositosis, dan dapat terjadi penurunan hemoglibin. 2. Pemeriksaan radiologi Foto thoraks menunjukkan terjadinya pembesaran pada jantung. 3. Pemeriksaan echokardiogram
Menunjukkan pembesaran pada jantung, dan terdapat lesi. 4. Pemeriksaan EKG Menunjukkan P-R memanjang. 5. Hapusan tenggorokan Ditemukan streptococcus Ditemukan streptococcus beta hemolyticus group A.
F. PENGKAJIAN 1. Aktivitas/ istirahat a. Ketidak mampuan melakukan aktifitas b. Pucat, lesu 2. Sirkulasi a. Nadi meningkat, b. TD menurun c. Sianosis 3. Eliminasi a. Keluaran urin menurun 4. Makanan/ cairan a. Kurang nafsu makan b. Udem pada ekstremitas 5. Nyeri/ kenyamanan a. Dapat mengeluh nyeri dada dg/ tanpa aktivitas b. Poliartritis migran 6. Pernapasan a. Batuk b. Frekuensi pernapasan meningkat c. Dispnea
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi 2. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan respon infeksi penyakit. 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah.
4. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan disfungsi myocardium. myocardium.
DAFTAR PUSTAKA 1. Speer, K. M. (2008). Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik dengan Clinical Pathways. Pathways. Jakarta: EGC. 2. NANDA. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Nic-Noc. Jogjakarta: Medika Action.