BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN 2.1. Arsitektur Klasik di India
Gambar 1. Peta India Sumber :
India mengalami dua periode sejarah dimana pada saat peradaban India dimulai dari masa peradaban lembah Indus (Indus Valley Civilization), masa Vedik 1, hingga masa Maurya-Gupta atau dikenal dengan era perkembangan Budha melalui arsitektur biara (monastery) dan batu/dinding pahat (rock cut), kemudian diikuti dengan kemegahan bangunan kuil pada masa pertengahan. Sementara, penguasa Turki dan Afghanistan di Utara pada masa pertengahan telah membawa India kepada tradisi arsitektur kubah (dome dan vault). Munculnya arsitektur Mughal pada abad ke-16 menggambarkan penggabungan antara elemenarsitektur regional India dengan elemen arsitektur Persia dan Asia Barat. Pengaruh Barat terutama Eropa tak terelakkan pada masa kolonisasi Eropa di India termasuk gaya Manneris, Barok, Neoklasik, dan Neogotikmulai dari abad ke-16 hingga akhir abad ke-19, yang kemudian dikenal dengan gaya Indo Saracenic. Arsitektur India telah membawa pengaruh yang besar terutama ke Asia Timur sejak kelahiran danpenyebaran agama Budha. Sejumlah elemen arsitektur India seperti stupa, sikhara, pagoda (meru), torana (gerbang) telah menjadi simbol terkenal arsitektur Hindu dan Budha yang berkembang dan digunakan diAsia Timur dan Asia Tenggara 1|Page
seperti yang terdapat pada bangunan candi Angkor Wat di Kamboja dan Prambanan di Indonesia.
2.1.1. Sejarah India Terdapat dua fase sejarah arsitektur India, hal ini memberikan pengaruh arsitektur yang sangat besar, yaitu pada masa kejayaan Hindu di India dan kejayaan Islam : 2.1.1.1. Hindu di India Dalam sejarah perkembangan kebudayaan Timur, agama Hindu lahir di lembah sungai Indus (kawasan Sind dan Punjab ). Agama ini lahir dari perpaduan agama Tuhan Vedis sebagai agama sukubangsa Aryan (Aria) dengan agama suku bangsa Dravidians (percaya adanya inkarnasi) yang merupakan daerah invasi dari suku bangsa Aryan pada masa itu. Perpaduan itu tercetus dalam buku Rig-Veda (kitab agama Veda) yang pada permulaan tahun Masehi disempurnakan dengan terciptanya kedewaan Trimurti : Brahma, Wisnu dan Siwa. 2.1.1.2. Islam di India Mughal merupakan kerajaan Islam di anak benua India, dengan Delhi sebagai ibukotanya, berdiri antara tahun (1526-1858 M). Dinasti Mughal di India didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (14821530 M), salah satu cucu dari Timur Lenk dari etnis Mongol, keturunan Jengis Khan. Ekspansinya ke India dimulai dengan penundukan penguasa setempat yaitu Ibrahim Lodi dengan Alam Khan (Paman Lodi) dan gubernur Lohere.
2.2. Arsitektur Klasik di Persia Persia merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan Islam untuk pertama kalinya. Sisi timur dari sungai eufrat dan tigris adalah tempat berdirinya kekaisaran Persia pada sekitar abad ke-7. Karena kedekatannya dengan kekaisaran persia, Islam cenderung bukan saja meminjam budaya dari persia namun juga mengadopsinya. 2|Page
Gambar 2. Peta Persia Sumber : http://www.flexmedia.co.id/
Kekaisaran Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531SM
-
522SM)
dan
kemangkatannya
disusul
dengan
perebutan
kuasa.
Akhirnya Darius yang Agung (522SM -486SM) menang dan dinyatakan sebagai raja. Ibu kota Persia pada zaman Darius dipindahkan ke Susa dan ia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem jalan juga turut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Jalan raya ini dikenal sebagai Jalan Kerajaan.
2.2.1. Ciri Khas Arsitektur Persia Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan evolusi dari arsitektur persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai pudar yang menunggu digantikan oleh kebudayaan lain. Banyak kota, misalnya Baghdad, dibangun dengan contoh kota lama persia misalnya Firouzabad. Bahkan, sekarang bisa diketahui bahwa dua arsitek yang dipekerjakan oleh Al-Mansur untuk merancang kota pada masa awal adalah warisan dari kekaisaran Persia, yaitu Naubakht, seorang zoroaster persia, dan seorang Yahudi dari Khorasan, Iran yaitu Mashallah. Mesjid gaya persia bisa dilihat dari ciri khasnya yaitu pilar batu bata, taman yang luas dan lengkungan yang disokong beberapa pilar. Di Asia Timur, 3|Page
gaya arsitektur Hindu juga turut memengaruhi namun akhirnya tertekan oleh kebudayaan persia yang ketika itu dalam masa jayanya.
2.3. Arsitektur Klasik Di Turki Ottoman (Turki Utsmani)
Gambar 3. Peta Turki Sumber : http://harunarcom.blogspot.com
Republik Turki (bahasa Turki: Türkiye Cumhuriyeti) disebut Türkiye (bahasa Turki: Türkiye) adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebuah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai
batas
wilayah Eropa dan Asia,
sehingga
Turki
dikenal
sebagai
negara transkontinental. Kesultanan Turki Usmani merupakan sebuah dinasti besar yang berkuasa pada akhir abad ke-13 sampai awal abad ke-20. Dibawah kepemimpinan Sultan Selim I dan Sultan Sulaiman pada abad ke-16 dinasti Turki Usmani berhasil mencapai puncak kejayaannya. Saat itu wilayah kedaulatannya membentang dari Aljazair sebelah barat, hingga Azerbizan disebelah timur dan Yaman disebelah selatan sampai Hungaria disebelah utara . Dengan kata lain, kurang lebih 43 negara dari tiga benua yang ada saat ini pernah dikuasai dinasti Turki Usmani, puncak kejayaan Turki Usmani 4|Page
mengantarkannya pada periode klasik, pada periode inilah dinasti Turki Usmani memfasilitasi kesultanannya dengan berbagai sarana pemerintahan dan sarana publik berupa bangunan-bangunan bernilai tinggi. Sampai detik ini, jejak-jejak era keemasan Usmani masih bisa dirasakan melalui karya-karya arsitektur yang tersebar diberbagi penjuru wilayah kedaulatannya, terutama di Turki. Proyek pembangunan dinasti Turki Usmani pada era tersebut tidak lepas dari peran jenius seorang arsitek bernama Mimar Sinan yang kala itu menjabat sebagai kepala arsitek dan
teknik sipil
kesultanan.
Ia
melaksanakan
tugasnya
pada
masa
kepemimpinan Sultan Sulaiman, Sultan Salim I, Sultan Salim II dan Sultan Murad III. Merujuk pada tulisan Sei Mustafa Celebi yang berjudul Tezkiretul Ebniye yang penulis kutip dari koran Republika rubrik Arsitektur Islam Digest semasa hidupnya Mimar Sinan telah mengepalai pendirian 476 buah bangunan . Terdiri dari, 94 bangunan masjid besar, 57 gedung sekolah, 52 bangunan masjid kecil, 48 tempat pemandian, 35 istana, 22 makam, 20 caravanserai, 17 dapur umum, delapan jembatan, delapan gudang penyimpanan, tujuh madrasah, enam pengatur air, dan tiga rumah sakit. Karyanya yang paling terkenal adalah Masjid Sulaiman di Istanbul dan Masjid Selimiye di Edirne.Meski karya-karyanya telah berumur hampir lima abad, namun tak kurang dari 196 bangunan yang dibangun dan disupervisinya masih tetap eksis hingga saat ini. Sedangkan bila merujuk pada tulisan Samsul Nizar yang dikutip dari Philip K. Hitti, Mimar Sinan telah mampu menyelesaikan 235 buah bangunan . Yaitu berupa mesjid, sekolah, pemandian, istana, jembatan, madrasah, rumah sakit, kuburan dan sarana lainnya. Pernyataan diatas juga dikuatkan oleh Ahmad Syalabi dalam tulisannya yang menyatakan bahwa pada masa Sultan Sulaiman banyak dibangun di kota-kota besar dan kota-kota lainnya misalnya bangunan-bangunan masjid, sekolah, rumah sakit,gedung, jambatan,villa dan permandian umum. Dimasa dinasti Usmani ini perkembangan corak dan seni arsitektur banyak dipengaruhi dan mengalami perpaduan dengan corak dan seni lokal. Motif ini terjadi karena para arsitektur muslim belum bisa melepaskan diri dari pengaruh corak arsitektur bangunan tradisional Byzantium dan Romawi yang pada saat itu dijadikan kiblat para arsitekur muslim untuk mengembangkan corak dan seni arsitekturnya. Makanya tidak heran pada pelaksanaannya para birokrasi penguasa dinasti saat itu sering melibatkan arsitek dari Yunani, Romawi dan Byzantium dalam penggarapan berbagai bangunan masjid,
tata
kota
serta
bangunan
lainnya.
Didalam
perkembangannya 5|Page
bangunan arsitekturpada
masa dinasti
Turki
Usmaniyah tidak
hanya
merupakan
bangunan baru, tetapi ada juga diantaranya yang merupakan alih fungsi dari bangunan yang sudah ada sebelum dinasti Usmaniyah berkuasa. Contohnya Hagia Sofia/Aya Sofia, bangunan ini semula merupakan katedral atau gereja di Konstantinopel, namun ketika usmani menaklukan kerajaan ini, Hagia Sofia atau Aya Sofia diubah menjadi masjid. Kurang lebih selama 916 tahun Hagia Sofia menjadi gereja dan 481 tahun sebagai masjid. Dan pada tahun 1935 Mustafa Kemal Attarturk, penguasa Turki modern saat itu mengubah fungsi Hagia Sofia menjadi Musium, hingga sekarang ini. Dengan alasan, kebijakan Attaturk mengalih fungsikan Hagia Sofia dari masjid menjadi museum merupakan alternatif yang terbaik waktu itu, ia mencoba menampilkan toleransi umat Islam yang demikian tinggi bagi upaya normalisasi hubungan Islam-Kristen.
6|Page
BAB III CONTOH KARYA DAN ANALISA 3.1. India Salah satu peninggalan arsitektur klasik di India yang terkenal adalah Taj Mahal. Taj Mahal adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk istri Persianya, Arjumand
Banu
Begum,
juga
dikenal
sebagai
Mumtaz-ul-
Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun (16301653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. Peninggalan bangunan arsitektur yang terkenal selain Taj Mahal adalah Stupa. Stupa merupakan tempat makam, dimanan merupakan tempat menyimpan abu kalangan bangsawan atau tokoh tertentu.
Taj Mahal Lokasi
: Agra, India
Tahun
: 1630 - 1653
Arsitek
: Emperor Shah Jahan
Fungsi
: Makam
Gambar 4. Taj Mahal, Agra, India Sumber :
Taj Mahal bukanlah masjid atau bangunan suci melainkan ia adalah sebuah sebuah makam atau kuburan dari seorang raja dari kerajaan Mughal Muslim India bersama dengan istrinya. Tetapi pelataran bangunan taj mahal mempunyai fungsi yang beraneka ragam. Berikut gambar fungsi bangunan taj mahal dan pelatarannya :
7|Page
Gambar 5. Denah, Potongan, dan Tampak Taj Mahal Sumber : http://www.greatbuildings.com
Pada bangunan Taj Mahal ini, terlihat bahwa masih terdapat pengaruh-pengaruh dari arsitektur klasik eropa. Hal ini terlihat pada struktur bangunan yang menggunakan dome (kubah).
Kubah (dome) pengaruh dari arsitektur klasik eropa.
Gambar 6. Kubah Taj Mahal Sumber : http://www.flickr.com
8|Page
Stupa Lokasi
: India
Tahun
: -200 - 200
Fungsi
: Makam
Gambar 7. Stupa, India Sumber : http://www.greatbuildings.com
Di kalangan Buddha, stupa menjadi tempat menyimpan abu sang buddha sendiri. Setelah wafat lalu dikremasi, abu buddha disimpan dalam delapan stupa terpisah yang didirikan di India Utara. Dalam perkembangannya, stupa menjadi lambang Buddhisme itu sendiri. Semasa pemerintahan Ashoka, dibangun banyak stupa untuk menanandakan kedudukan Budddha sebagai agama utama di India. Demikian pula di Asia Timur dan Asia Tenggara, stupa didirikan sebagai bukti pengakuan terhadap Buddhisme di wilayah yang bersangkutan. Bagi kita sekarang, stupa dapat menjadi petunjuk seberapa luas Buddhime tersebar di suatu wilayah. Sebagai lambang peerjalanan sang Budddha masuk ke nirwana, bangunan terdiri atas 3 bagian, yaitu andah, yanthra, dan cakra. Pembagian dan maknanya tidak jauh berbeda dengan candi.
Gambar 8. Denah Stupa Sumber : http://www.greatbuildings.com
9|Page
Harmika yaitu pagar empat segi stupa memberi peringatan “syurga 33 tahun lambang dari peti suci Budha dan menjadi sentral dari meditasi. Yashti berbentuk tiga Lapis payung yang melambangkan paksi dunia. Vedik, pagar yang mengelilingi stupa pada mulanya dibuat dari bahan kayu, pada zaman syuga digantikan dengan bahan batu. Torana, gerbang (jalan/pintu masuk) kedalam stupa yang berasal dari bahasa Sansekerta.
Gambar 9. Struktur dan Konsep Stupa Sumber : http://www.greatbuildings.com
Stambha, tiang yang bertuliskan ukiran ayat-ayat suci dari kitab Pali berfungsi sebagai alat sebaran agama Budha
3.2. Persia Di Persia, peninggalan bangunan arsitektur yang terkenal adalah Great Mosque of Damascus dan Krak des Chevaliers. Great Mosque of Damascus yang berlokasi di Damaskus, Syria adalah masjid terbesar dan tertua di dunia. Sedangkan Krak des Chevaliers merupakan benteng tentara Salib. Great Mosque of Damascus Lokasi
: Damascus, Syria
Tahun
: 706 - 715
Fungsi
: Tempat Ibadah
Gambar 10. Great Mosque of Damascus, Damaskus, Syria Sumber : http://www.greatbuildings.com
10 | P a g e
Great Mosque of Damascus merupakan salah satu mesjid yang terkenal di Damaskus. Mesjid ini memiliki 3 menara dan menggunakan material seperti Batu, marmer, tegel, dan mosaik.
Gambar 11. Denah dan Potongan Great Mosque of Damascus Sumber : http://www.greatbuildings.com
Pada potongan Great Mosque of Damascus terdapat kolom-kolom arsitektur klasik. Juga terdapat lengkungan (arch) antara kolom yang menjadi ciri khas arsitektur klasik.
Krak des Chevaliers Lokasi
: Syria
Tahun
: 1150 - 1250
Fungsi
: Benteng
Gambar 12. Krak des Chevaliers Sumber : http://www.greatbuildings.com
Benteng ini mempunyai dua dinding tinggi dan 13 menara. Dinding bagian dalam lebih tinggi daripada dinding bagian luar. Di antara dinding terdapat parit dan lereng yang curam. Benteng menutup daerah seluas 3.000 hektar meter.
11 | P a g e
Gambar 13. Denah Krak des Chevaliers Sumber : http://www.greatbuildings.com
3.3. Turki Ottoman (Turki Utsmani) Peninggalan arsitektur di Turki yang sangat terkenal adalah Hagia Sophia. Hagia Sophia yang berlokasi di Istanbul, Turki merupakan museum yang sebelumnya berfungsi sebagai mesjid. Sebelum menjadi mesjid, bangunan ini merupakan gereja yang di dalamnya terdapat salib.
Hagia Sophia Lokasi
: Istanbul, Turkey
Tahun
: 532 - 537
Arsitek
: Isidoros and Anthemios
Fungsi
: Museum
Gambar 14. Hagia Sophia, Istanbul, Turki Sumber : http://gloriasgambit.wordpress.com
Bangunan ini merupakan mesjid yang sebelumnya berfungsi sebagai gereja. Berbagai modifikasi terhadap bangunan telah dilakukan agar bangunan yang dulunya berfungsi sebagai gereja dapat sesuai dengan corak dan gaya bangunan mesjid. Pada masa Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuat menara di selatan. Selim II (1566-
12 | P a g e
1574) membangun 2 menara dan mengubah bagian bangunan bercirikan gereja. Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.
Gambar 15. Denah dan Tampak Hagia Sophia Sumber : http://www.greatbuildings.com
Pada gambar tampak bangunan, terlihat bahwa bangunan ini memiliki ciri khas arsitektur klasik yaitu struktur dome (kubah). Juga terdapat kolom-kolom doric. Hal ini karena pada saat itu, arsitektur klasik telah masuk ke Turki dan mempengaruhi bentukbentuk bangunan di Turki.
Istana Ottoman Lokasi
: Istanbul, Turkey
Tahun
: 1453 -1853
Arsitek
: Mehmed II, Alaüddin, Davud Ağa, Mimar Sinan
Fungsi
: Istana
Gambar 16. Istana Ottoman Sumber : http://www.defence.pk
13 | P a g e
Istana Ottoman atau biasa disebut Istana Topkapi adalah istana di Istanbul, Turki, yang merupakan kediaman resmi Sultan Utsmaniyah selama lebih dari 600 tahun (14651856). Pembangunan istana ini dimulai pada tahun 1459 atas perintah Sultan Mehmed II. Kompleks istana terdiri dari empat lapangan utama dan banyak bangunan-bangunan kecil.
Gambar 17. Salah satu denah Istana Topkapi Sumber : http://commons.wikimedia.org
Setelah jatuhnya Utsmaniyah pada tahun 1921, Istana ini dijadikan museum berdasarkan dekret pemerintah tanggal 3 April 1924. Istana ini merupakan bagian dari "Wilayah Bersejarah Istanbul", yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
14 | P a g e