LAPORAN SEMINAR KASUS KEPERAWATAN ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN IMUNISASI PADA An. K DI PUSKESMAS AMBACANG
Oleh : FITRIA DIUMAYANI ANWAR, S.Kep RINI RAHMAYANTI, S.Kep REVY ARDIANI, S.Kep MEYDA SYAFTRI, S.Kep HENDRA, S.Kep MEERY HANDHAYANI, S.Kep
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012
1
KATA PENGANTAR
Puji Puji syuk syukur ur penu penuli liss ucap ucapka kan n atas atas keha kehadi dira ratt Alla Allah h SWT SWT yang yang tela telah h melimpa melimpahka hkan n rahmat rahmat dan karuniaN karuniaNya ya sehing sehingga ga penulis penulis dapat dapat menyele menyelesaik saikan an makalah makalah yang yang berjudu berjudull “ASUH “ASUHAN AN KEPER KEPERAW AWATA ATAN N IMUNI IMUNISA SASI SI PADA PADA ANAK DI PUSKESMAS AMBACANG”
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen Ilmu Keperawatan Keperawatan Anak dan pembimbing klinik dari Puskesmas Puskesmas Amba Ambaca cang ng
yang yang
tela telah h
memb member erik ikan an
bimb bimbin inga gann nnya ya
sehi sehing ngga ga
kami kami
dapa dapatt
menyel menyelesai esaikan kan makalah makalah ini dan juga juga terima terima kasih kasih kepada kepada pihakpihak-piha pihak k lain yang yang telah banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapka mengharapkan n kritik dan saran dari pembaca pembaca demi kesempurnaan kesempurnaan makalah ini.
Padang, Januari 2012
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Tujuan
2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Konsep Dasar
3
2.2. As Asuhan Ke Keperawatan Pa Pada An Anak Ya Yang Akan Di Diimunisasi
10
BAB III TINJAUAN KASUS
16
BAB IV PEMBAHSAN
27
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
29
B. Saran
29 30
REFERENSI LAMPIRAN
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak Anak yang yang sehat sehat meru merupak pakan an impia impian n setia setiap p orang orang tua, tua, namu namun n untu untuk k mewujudkan anak yang sehat diperlukan berbagai usaha dan perhatian dari orang tua. Apalagi dewasa ini angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita cukup tinggi (Widjaja, 2002). Hal tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Padahal penyakit penyakit ini sebagian sebagian dapat dicegah dicegah dengan dengan pemberian pemberian kekebalan kekebalan terhadap terhadap bayi dan balita melalui melalui imunisasi. imunisasi. Imun Imunisa isasi si adala adalah h usah usahaa memb member erika ikan n keke kekebal balan an pada pada bayi bayi dan anak anak terhada terhadap p penyak penyakit-pe it-penya nyakit kit tertentu tertentu (Soekid (Soekidjo jo Notoatm Notoatmojo ojo,, 1997). 1997). Imunis Imunisasi asi bertujuan bertujuan untuk memberi memberi perlindungan perlindungan menyeluruh menyeluruh terhadap terhadap penyakit-penya penyakit-penyakit kit yang berbahaya dan sering terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan seorang anak. Memberikan suntikan imunisasi pada bayi tepat pada waktunya adalah faktor yang sangat penting untuk kesehatan bayi. Dengan membawa bayi untuk melakukan imunisasi adalah salah satu yang terpenting dari bagian tanggung jawab orang tua. Imunisasi Imunisasi diberikan mulai mulai dari lahir sampai awal masa kanak-kanak. kanak-kanak. Imunisasi biasanya diberikan selama waktu pemeriksaan rutin ke dokter atau klinik. Imunisa Imunisasi si dapat dapat diperole diperoleh h di rumah rumah sakit, sakit, puskes puskesmas mas,, BKIA BKIA / rumah rumah bersal bersalin, in, posyandu, posyandu, praktek praktek dokter swasta (terutama (terutama dokter specialis specialis anak). Peran perawat di masyarakat untuk mempromosikan program imunisasi ini dengan harapan dapat meningkatkan meningkatkan derajat kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat umumnya umumnya dan bayi/ balita khususny khususnya. a. Perawat juga berperan dalam pelaksanaan imunisasi sebagai pelaksana imunisasi dan edukator yaitu memberikan penjelasan mengenai imunisasi. Oleh karena itu, perawat harus memaham memahamii imunisasi imunisasi dan dan asuhan asuhan keperawatan keperawatan imunisasi imunisasi pada pada anak.
1.2 Tujuan
5
1.2.1 Tujuan umum
Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang asuhan keperawatan imunisasi pada anak.
1.2.2 Tujuan khusus
1) Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu melakuk melakukan an pengkajian pengkajian pada pada anak dengan imunisasi. imunisasi. 2) Mahasis Mahasiswa wa mampu menega menegakka kkan n diagno diagnosa sa keperawata keperawatan n pada pada anak anak denga dengan n imunisasi berdasarkan data pengkajian yang didapat. 3) Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu menyusu menyusun n perencanaan perencanaan (intervens (intervensi) i) keperawatan keperawatan sesuai sesuai dengan diagnosa keperawatan. 4) Mahasis Mahasiswa wa mampu melakuk melakukan an implementa implementasi si keperaw keperawatan atan sesuai sesuai dengan dengan intervensi keperawatan yang telah disusun. 5) Mahas Mahasis iswa wa mamp mampu u melak melakuk ukan an evalu evaluas asii kepe keperaw rawata atan n setel setelah ah dilak dilakuk ukan an implementasi. 6) Mahasis Mahasiswa wa mampu mendok mendokume umentas ntasikan ikan asuhan asuhan keperawata keperawatan n yang yang telah telah dilakukan.
6
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Dasar A.
DEFINISI
Imun Imunisa isasi si adalah adalah pemb pember erian ian keke kekeba balan lan dalam dalam usaha usaha untu untuk k mence mencega gah h timbulnya timbulnya suatu penyakit penyakit dengan cara menyuntikkan menyuntikkan bakteri bakteri atau virus yang telah dilemahkan atau yang telah dimatikan (Staf Pengajar IKA, 2005). Imunisasi Imunisasi adalah pemberian pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit penyakit tertentu (Depkes RI, 2005). Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit. penyakit. Vaksin membantu membantu tubuh untuk menghasilka menghasilkan n antibodi. antibodi. Antib Antibod odii ini berfungsi berfungsi melindungi melindungi terhadap penyakit. penyakit. Vaksin Vaksin tidak hanya menjaga menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.
B.
TUJUAN
Sempit : Terjadinya imunitas anak secara individu. I mu nitas ni tas
Aktif (Didapat (Didapat secara alami) : Tubuh Tubuh anak akan membuat membuat sendiri
antibod antibodii setelah setelah diberi diberi suntik suntikan an antige antigen, n, kekeba kekebalan lan yang yang didapat didapat akan akan bertaha bertahan n selama bertahun-tahun. Imunitas Imunitas
Pasif : Tubuh tidak membuat sendiri antibodi tetapi mendapatkannya
dengan cara penyuntikan serum yang telah mengandung antibodi, kekebalan yang diperoleh biasanya akan berlangsung selama 1-2 bulan Luas
C.
: Untuk eradikasi suatu penyakit pada suatu daerah (Depkes RI, 2005).
MANFAAT IMUNISASI 1.
Untuk Untuk anak, anak, berman bermanfaat faat menceg mencegah ah pender penderitaa itaan n yang yang disebab disebabkan kan oleh oleh penyakit penyakit menular menular yang sering berjangkit; berjangkit;
2. Untu Untuk k kelu keluar arga ga,, berm berman anfa faat at meng menghi hila lang ngka kan n kece kecema masa san n sert sertaa biay biayaa pengobatan pengobatan jika jika anak sakit; sakit;
7
3. Untu Untuk k nega negara, ra, berm berman anfaa faatt memp memper erba baiki iki deraj derajat at kese kesehat hatan, an, menci mencipta ptaka kan n bangsa bangsa yang kuat dan dan berakal berakal untuk melanjutkan melanjutkan pembang pembangunan unan negara negara (Depkes RI, 2002).
D.
EFEK SAMPING •
Reaksi atopik: terjadi beberapa menit sampai beberapa jam (shock, gatal diseluruh tubuh, pucat, sianosis, kejang- kejang, kematian ).
•
Serum Sicknes: terjadi terjadi + 6 – 24 hari Gejala: panas, urtikaria pada daerah glotis
E. 1.
JENIS IMUNISASI Imunisasi BCG
Ketahanan terhadap penyakit TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan virus tubercle tubercle bacili bacili yang yang hidup hidup di dalam dalam darah darah.. Itula Itulah h meng mengapa apa,, agar agar memi memilik likii kekebalan aktif, dimasukkanlah jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, alias vaksinasi BCG ( Bacillus Calmette-G Calmette-Guerin uerin). ). Jika anak positif terkena TB, dokter akan memberikan obat antibiotik khusus TB yang harus diminum dalam jangka panjang, minimal 6 bulan. Lama pengobatan tak bisa diperpendek diperpendek karena bakteri bakteri TB tergolong tergolong sulit mati dan sebagian sebagian ada yang “tidur”. Karenanya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Selain menghindari anak berkontak dengan penderita TB, juga meningkatkan daya tahan tubuhnya yang salah satunya melalui pemberian imunisasi BCG. Jumlah Pemberian:
Cukup 1 kali saja, tak perlu diulang (booster ( booster ). ). Sebab, vaksin BCG berisi kuman hidup sehingga antibodi yang dihasilkannya tinggi terus. Berbeda dengan vaksin berisi kuman kuman mati, hingga hingga memerlu memerlukan kan pengulang pengulangan. an. Usia Pemberian:
Di bawah 2 bulan. Jika baru diberikan setelah usia 2 bulan, disarankan tes Mantoux (tuberk (tuberkulin ulin)) dahulu dahulu untuk untuk menget mengetahu ahuii apakah apakah si bayi bayi sudah sudah kemasu kemasukan kan kuman kuman Mycobacterium Mycobacterium tuberculosis atau belum. belum. Vaksin Vaksinasi asi dilakuk dilakukan an bila bila hasil hasil tesnya tesnya negatif. Jika ada penderita TB yang tinggal serumah atau sering bertandang ke rumah, segera setelah lahir si kecil diimunisasi BCG
8
Lokasi Penyuntikan:
Lengan Lengan kanan atas, atas, sesuai sesuai anjuran anjuran WHO. WHO. Meski Meski ada juga juga petugas petugas medis yang melakukan penyuntikan di paha. Efek Samping:
Umumnya tidak ada. Namun pada beberapa anak timbul pembengkakan kelenjar getah getah beni bening ng di ketia ketiak k atau atau lehe leherr bagi bagian an bawa bawah h (atau (atau di selan selangk gkan anga gan n bila bila penyuntikan penyuntikan dilakuka dilakukan n di paha). paha). Biasanya Biasanya akan akan sembuh sembuh sendiri. Tanda Keberhasilan:
Muncul bisul kecil dan bernanah di daerah bekas suntikan setelah 4-6 minggu. Tidak menimbulkan nyeri dan tak diiringi panas. Bisul akan sembuh sendiri dan meninggalkan luka parut. Jikapun bisul tak muncul, tak usah cemas. Bisa saja dikarenakan cara penyuntikan yang salah, mengingat cara menyuntikk menyuntikkannya annya perlu keahlian khusus khusus karena vaksin harus rus masu asuk ke dalam kulit. it.
Apalagi agi
bila ila
dilak ilaku ukan di
paha, proses
menyuntikkannya lebih sulit karena lapisan lemak di bawah kulit paha umumnya lebih tebal. Jadi, meski bisul tak muncul, antibodi tetap terbentuk, hanya saja dalam kadar rendah. Imunisasi pun tak perlu diulang, karena di daerah endemis TB, infeksi alamiah akan selalu ada. Dengan kata lain, anak akan mendapat vaksinasi alamiah. Indikasi Kontra:
Tak dapat diberikan pada anak yang berpenyakit TB atau menunjukkan Mantoux positif.
2.
Imunisasi HBV
Imunis nisasi
HBV
memberik rikan
kekeb kebala alan
terh terhad adap ap
hepatitis
B.
Hepatit Hepatitis is B adalah adalah suatu suatu infeksi infeksi hati yang bisa menyeb menyebabk abkan an kanker kanker hati dan kEmatian. Jumlah Pemberian:
Sebany Sebanyak ak 3 kali, kali, denga dengan n interval interval 1 bulan bulan antara antara suntika suntikan n pertama pertama dan kedua, kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga.
Usia Pemberian:
9
Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia antara 3-6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB, selain imunisasi yang dilakukan kurang dari 12 jam setelah lahir, juga diberikan imunisasi tambahan dengan imunoglobulin antihepatitis B dalam waktu sebelum berusia 24 jam. Lokasi Penyuntikan:
Pada anak di lengan dengan cara intramuskuler. Sedangkan pada bayi di paha lewat anter anterol olate ateral ral (ante (antero ro = otot otot-ot -otot ot di bagi bagian an depan depan;; later lateral al = otot otot bagi bagian an luar) luar).. Penyuntikan di bokong tak dianjurkan karena bisa mengurangi efektivitas vaksin. Efek Samping:
Umumnya tak terjadi. Jikapun ada (kasusnya sangat jarang), berupa keluhan nyeri pada bekas bekas suntikan, suntikan, yang yang disusul disusul demam demam ringan ringan dan pemben pembengkaka gkakan. n. Namun Namun reaksi reaksi ini akan menghilang dalam waktu dua hari. Tanda Keberhasilan:
Tak Tak ada ada tanda tanda klini kliniss yang yang dapat dapat dijad dijadika ikan n patok patokan. an. Namu Namun n dapa dapatt dila dilaku kuka kan n pengukuran pengukuran keberhasilan keberhasilan melalui pemeriksaan pemeriksaan darah dengan dengan mengecek mengecek kadar hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun. Bila kadarnya di atas 1000, berarti daya tahannya 8 tahun; di atas 500, tahan 5 tahun; di atas 200, tahan 3 tahun. Tetapi kalau kalau angk angkan anya ya cuma cuma 100, 100, maka maka dalam dalam seta setahun hun akan akan hilang hilang.. Seme Sement ntara ara bila bila angkanya nol berarti si bayi harus disuntik ulang 3 kali lagi. Tingkat Kekebalan:
Cukup tinggi, antara 94-96%. Umumnya, setelah 3 kali suntikan, lebih dari 95% bayi mengalam mengalamii respons respons imun yang cukup. cukup. Indikasi Kontra:
Tak dapat diberikan pada anak yang menderita sakit berat.
Vaksin Hepatitis B Rekombinan Uniject
Vaksin Vaksin Hepatit Hepatitis is B Rekomb Rekombina inan n adalah adalah vaksin vaksin virus virus rekomb rekombinan inan yang yang telah telah diinaktivasi dan bersifat non-infectious, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi ragi (Hanse (Hansenul nulaa polymo polymorph rpha) a) mengg menggunak unakan an teknolo teknologi gi DNA DNA rekomb rekombinan inan.. Vaksin ini merupakan suspensi berwarna putih yang diproduksi dari jaringan sel ragi yang mengandung mengandung gene HBsAg, yang dimurnikan dimurnikan dan diinaktivasi diinaktivasi melalui
10
beberapa beberapa tahap proses fisiko kimia seperti ultrasentrifuse, ultrasentrifuse, kromatografi kromatografi kolom, dan perlakuan perlakuan dengan dengan formaldeh formaldehid. id. Indikasi
Untuk Imunisasi aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, tidak dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus lain seperti virus Hepatitis A, Hepat Hepatiti itiss C atau atau viru viruss lain lain yang yang diket diketah ahui ui dapa dapatt meng menginf infek eksi si hati. hati. Dapat Dapat diberikan pada semua usia dan direkomendasikan terutama untuk orang-orang yang mempunyai resiko tinggi terinfeksi virus Hepatitis B termasuk: 1. Petuga Petugass kesehat kesehatan: an: dokter, dokter, dokter dokter gigi, gigi, dokter dokter ahli bedah, bedah, perawat, perawat, perawat perawat gigi, ahli kebersihan gigi, petugas paramedis yang kontak dengan pasien, staf unit hemodialisis, hematologi dan onkologi, petugas laboratorium yang menangani darah dan sampel klinis lain, petugas pemakaman dan kamar mayat, petugas bank darah dan fraksinasi plasma, ahli siropodis, petugas kebe kebers rsiha ihan n yang yang menan menanga gani ni pemb pembua uang ngan an,, petu petuga gass gawa gawatt darur darurat at dan dan petugas petugas ambulans. ambulans. 2. Pasien: Pasien Pasien yang sering menerim menerimaa transfus transfusii darah darah dan produk produk darah lainnya lainnya seperti pada unit hemodialisa dan onkologi, penderita thallasemia, sicklecell anaemia, sirosis dan haemofilia, dll. 3. Petu Petuga gass lem lemba baga ga:: Orang yang sering kontak dengan kelompok beresiko tinggi : narapidana dan petugas penjara, petugas di lembaga untuk penderita gangguan mental. 4. Orang yang beresiko beresiko tinggi tinggi karena karena aktivitas seksualnya: seksualnya: Orang yang berhubunga berhubungan n seks secara berganti-ganti berganti-ganti pasangan, orang yang terkena penyakit kelamin, homoseks, kaum tuna susila. 5. Peny Penyala alahg hgun unaan aan oba obatt suntik suntik 6. Orang Orang dalam dalam perjalan perjalanan an ke daerah daerah endemis endemisitas itas tingg tinggi. i. 7. Keluarga Keluarga yang kontak dengan dengan penderita penderita Hepatitis Hepatitis B akut akut atau kronik. kronik. 8. Bayi Bayi yang lahir lahir dari dari ibu peng pengidap idap (carrier) (carrier)
Waktu pemberian
11
Vaksina Vaksinasi si dasar dasar terdiri terdiri dari 3 dosis dosis intramu intramusku skuler ler dengan dengan jadual jadual 0-1-6 0-1-6 bulan. bulan. Vaks aksina inasi
ulang
dipe iperluk lukan
setiap iap
5
tahun hun
setela telah h
vaksinas nasi
dasar.
Vaksin Vaksin Hepati Hepatitis tis B rekomb rekombinan inan dapat dapat diberik diberikan an serempa serempak k dengan dengan Hepatit Hepatitis is B immuno immunoglo globul bulin in pada pada tempat tempat penyun penyuntik tikan an terpisah terpisah.. Dan juga juga dapat dapat diberik diberikan an bersama-sama bersama-sama dengan dengan vaksin DPT, DPT, OPV dengan dengan menggunakan menggunakan jarum suntik suntik dan loka lokasi si peny penyun unti tika kan n yang yang terpi terpisa sah, h, dan dan tidak tidak akan akan meng mengga gang nggu gu respo respon n imun imun terhadap vaksin-vaksin tersebut. Efek samping
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. penyuntikan. Reaksi Reaksi yang terjadi bersifat ringan ringan dan biasanya hilang setelah setelah 2 hari. Keluhan sistemik seperti demam, sakit kepala, mual, pusing dan rasa lelah belum dapat dibuktikan disebabkan oleh pemberian vaksin. Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksin vaksin Hepatit Hepatitis is B Rekomb Rekombinan inan tidak tidak boleh boleh diberik diberikan an kepada kepada pender penderita ita infeks infeksii berat yang disertai disertai kejang. kejang. Tetapi vaksinasi vaksinasi dapat diberikan diberikan kepada penderita penderita infeksi ringan.
3.
Imunisasi Polio
Imunisa Imunisasi si polio polio member memberikan ikan kekeba kekebalan lan aktif aktif terhada terhadap p penyak penyakit it poliomielitis poliomielitis.. Polio bisa menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua leng lengan an/tu /tung ngkai kai.. Polio Polio juga juga bisa bisa meny menyeb ebab abka kan n kelu kelump mpuh uhan an pada pada otot otot-ot -otot ot pernafasan pernafasan dan otot untuk untuk menelan. menelan. Jumlah Pemberian:
Bisa lebih dari jadwal yang telah ditentukan, mengingat adanya imunisasi polio massal. Namun jumlah yang berlebihan ini tak akan berdampak buruk. Ingat, tak ada istilah overdosis dalam imunisasi! Usia Pemberian:
Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian pemberian vaksin polio selalu dibarengi dibarengi dengan vaksin DTP. Cara Pemberian:
12
Bisa lewat suntikan (Inactivated Poliomyelitis Vaccine/IPV), atau lewat mulut (Oral Poliomyelitis Vaccine/OPV). Di tanah air, yang digunakan adalah OPV. Efek Samping:
Hampir tak ada. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot. Kasusnya pun sangat jarang. Tingkat Kekebalan:
Dapat mencekal hingga 90%. Indikasi Kontra:
Tak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam tinggi (di atas 380C); muntah atau diare; penyakit kanker atau keganasan; HIV/AIDS; sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum; serta anak dengan mekanisme kekebalan terganggu.
4.
Imunisasi DPT
Imunisa Imunisasi si DPT DPT adalah adalah suatu suatu vaksin vaksin 3-in-1 yang yang melind melindung ungii terhada terhadap p difteri, difteri, pertusis dan tetanus. tetanus. Usia & Jumlah Pemberian:
Sebanyak 5 kali; 3 kali di usia bayi (2, 4, 6 bulan), 1 kali di usia 18 bulan, dan 1 kali di usia 5 tahun. Selanjutnya di usia 12 tahun, diberikan imunisasi TT Efek Samping:
Umumnya muncul demam yang dapat diatasi dengan obat penurun panas. Jika demamnya tinggi dan tak kunjung reda setelah 2 hari, segera bawa si kecil ke dokter. Namun jika demam tak muncul, bukan berarti imunisasinya gagal, bisa saja karena kualitas vaksinnya jelek, misal. Untuk Untuk anak anak yang memiliki memiliki riwayat riwayat kejang kejang demam, demam, imunisa imunisasi si DTP tetap aman. aman. Kejang demam tak membahayakan, karena si kecil mengalami kejang hanya ketika demam dan tak akan mengalami kejang lagi setelah demamnya hilang. Jikapun orangtua tetap khawatir, si kecil dapat diberikan vaksin DTP asesular yang tak menimbulkan demam. Kalaupun terjadi demam, umumnya sangat ringan.
Indikasi Kontra:
13
Tak dapat diberikan kepada mereka yang kejangnya disebabkan suatu penyakit seperti epilepsi, menderita kelainan saraf yang betul-betul berat atau habis dirawat karena infeksi otak, dan yang alergi terhadap DTP. Mereka hanya boleh menerima vaksin DT tanpa P karena antigen P inilah yang menyebabkan panas.
5.
Imunisasi Campak
Sebenarnya, bayi sudah mendapat kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya bertambahnya usia, antibodi antibodi dari ibunya semakin semakin menurun menurun sehingga sehingga butuh antibodi antibodi tambah tambahan an lewat lewat pember pemberian ian vaksin vaksin campak campak.. Apalag Apalagii penyak penyakit it campak campak mudah mudah menular, dan mereka yang daya tahan tubuhnya lemah gampang sekali terserang penyakit penyakit yang disebabkan disebabkan virus Morbili ini. Untungnya, campak hanya diderita sekali seumur hidup. Jadi, sekali terkena campak, setelah itu biasanya tak akan terkena lagi. Usia & Jumlah Pemberian:
Seba Sebany nyak ak 2 kali; kali; 1 kali kali di usia usia 9 bulan bulan,, 1 kali kali di usia usia 6 tahun tahun.. Dian Dianjur jurka kan, n, pemberian pemberian campak ke-1 sesuai jadwal. jadwal. Selain karena antibodi antibodi dari ibu sudah menurun di usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai 12 bulan belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus diimun diimunisasi isasi MMR MMR ( Measles Measles Mumps Mumps Rubella Rubella). ). Efek Samping:
Umumnya tidak ada. Pada beberapa anak, bisa menyebabkan demam dan diare, namun kasusnya sangat kecil. Biasanya demam berlangsung seminggu. Kadang juga terdapat terdapat efek efek kemerahan kemerahan mirip mirip campak campak selama selama 3 hari. hari.
2.2 Asuhan Keperawatan Pada Anak Yang Akan Diimunisasi 1.
Peng Pengka kaji jian an Pra Pra Imu Imuni nisa sasi si
1.
Tulis ulis biod biodat ataa kli klien en seca secara ra leng lengka kap. p.
2.
Peng Pengka kaji jian an seca secara ra umu umum m mul mulai ai dari dari head head to toe. toe.
3.
Riway iwayat at pen peny yakit akit yan yang g per perna nah h did dider erit itaa
4.
Riwa Riwaya yatt imun imunis isas asii yang yang per perna nah h dida didapa patk tkan an ole oleh h anak anak
5.
Riwayat prenatal
6.
Riwayat kejang
14
7.
Riwa Riwayat yat peny penyak akit it kel kelua uarga rga ( Disf Disfun ungs gsii imun imunol olog ogi,H i,HIV IV// AIDS AIDS,,
Kanker )
2.
8.
Riwayat obat- obatan
9.
Riway iwayat at aler alerg gi terh terhad adaap oba obatt ter terte tent ntu u
Analisa Da Data
No. Data 1. DO:
Patofisiologi Patofisiologi Masalah Masalah Membawa bayi ke puskesmas Kesiagaan mening meningkat katkan kan
•
Imunisasi
•
Membawa buku KIA
•
Jadwal imunisasi sesuai
usia anak
imunisasi
imunisasi yg diberikan
dengan jadwal DS: •
Ibu mengatakan imunisasi
imunisasi sesuai jadwal
tidak lengkap •
Ibu Ibu
meng engatak atakan an
mengetahui
Kesiagaan untuk meningkatkan tida tidak k status imunisasi jadwal
imunisasi Imunisasi
2.
Efek samping imunisasi
DO: •
Imunisasi
•
Efek samping imunisasi
Perubahan status kesehatan
DS: •
Ibu
Kecemasan anak
khawa awatir tir
menga ngataka akan dengan
efek fek
samping imunisasi •
Ibu Ibu meng mengat ataka akan n kuran kurang g tahu cara mengat mengatasi asi efek samping yang ditimbulkan
3.
imunisasi Diagno Diagnosa sa NAND NANDA, A, Has Hasil il NOC, NOC, dan dan Int Interv ervens ensii NIC NIC
15
Kecemasan
untuk status status
Diagnosa 1. Kesi Kesiag agaa aan n
untuk
NOC NIC Kontrol imun yang hipersensitif Pemberian imunisasi/vaksin •
Status respirasi, nadi,
Mengajarkan orang tua daftar
•
meningkatkan
gastrointestinal,dan ginjal
imunisasi yang
status
dalam batas normal
direkomendasikan, cara
•
Bebas reaksi alergi
imunisasi diberikan, alasan,
•
Bebas respon imflamasi lokal
keuntungan, reaksi
•
Bebas dari kejadian autoimun
berlawanan, berlawanan, dan dan efek samping samping
•
Tidak ada auto antibody atau
imunisasi
Sediakan informasi imunisasi
•
dalam bentuk tertulis
auto-antigen Status imun
•
Infeksi ulangan tidak terjadi
•
Tidak ada bengkak
•
Imunisasi sekarang
•
Perilaku imunisasi
•
Sediakan teknik pemberian
•
•
yang tepat Identifikasi rekomendasi
•
terbaru tentang imunisasi Memantau pasien selama
•
periode khusus khusus setelah setelah
Menyatakan resiko penyakit
pemberian pemberian obat obat
tampa imunisasi • •
Mendeskripsikan resiko yang
imunisasi
berhubung berhubungan an dengan dengan •
imunisasi khusus •
Menahan anak selama
Jadwal imunisasi sesuai dengan interval waktu
Mendeskripsikan kontraindikasi imunisasi
•
Persiapan vaksin
khusus •
Membawa kartu vaksin setiap berkunjung berkunjung
•
2.
Kecem ecemas asan an
Konfirmasi jadwal imunisasi
selanjutnya Contro ntroll kece kecema masa san n •
Pengurangan kecemasan
Memantau intensitas
•
Berbicara dengan tenang
kecemasan
•
Jelaskan keadaan harapan
•
Membuang penyebab cemas
•
Menurunkan rangsangan 16
untuk sikap pasien •
Jelaskan semua prosedur
•
lingkungan ketika cemas
termasuk sensasi seperti
Merencanakan strategi koping
pengalaman pengalaman pada pada prosedur prosedur
pada situasi situasi yang yang menekan menekan •
•
Mempertahankan hubungan
tentang diagnosis, perlakuan
social
dan prognosis
•
Laporan adukuat tidur
•
Mengontrol kecemasan
•
dan mengurangi rasa takut
Mengidentifikasi sikap yang
•
•
Pegang dan nyamankan bayi atau anak
Identifikasi perasaan utama yang mendorong aksi
•
Menguncang bayi jika perlu
impulsive
•
Bicara lembut atau bernyanyi pada bayi bayi atau anak
Identifikasi akibat aksi impulasif bagi diri dan orang
•
Pertahankan kontak mata
lain
•
Duduk dan bicara dengan pasien
Identifikasi dukungan sosial
Keahlian interaksi social
•
Tawarkan minuman hangat atau susu
•
Pengungkapan
•
Kemudahan menerima
•
Kerjasama
•
Sensitifitas
•
Konfrontasi
•
Kehangatan
•
Rileks
•
Pertimbangan
Kehadiran •
Deminstrasikan sikap menerima
•
Komunikasi verbal berempati
•
Tegakkan kepercayaan dan perhatian perhatian yang positif positif
Control penyerangan •
Menahan diri dari luapan
•
Menahan diri dari tempat
•
Dengarkan kecemasan pasien
•
Pegang pasien untuk mengurangi kecemasan
•
Tawarkan atau hubungi orang lain yang bisa mendukung
personal personal orang lain •
Teknik tenang •
membahayakan •
Tinggal bersama pasien untuk memperkenalkan keselamatn
Control dorongan •
Sediakan informaasi nyata
Manajemen rasa khawatir
Menahan diri dari
17
membahayakan orang lain •
•
Menahan diri dari merusak
•
Ikutsertakan keluarga dalam
property property
perencanaan, perencanaan, penyedia penyediaan, an,
Kebutuhan komunikasi tang
evaluasi, dan perawatan
tepat •
berlebihan berlebihan
•
Pantau fungsi koognitif
Komunikasi perasaan yang
menggunakan standar alat
yang tepat
pengkajian pengkajian •
Sediakan cahaya yang cukup tapi tidak menyilaukan
•
Perkenalkan diri pada inisiasi kontak
•
Berikan arah sederhana pada waktu yang tepat
•
Berbicara jelas, lembut,hangat, dengan suara yang respek
C. Intervensi Keperawatan Keperawatan Saat akan akan melakukan penyuntikan vaksin vaksin
1. Komun Komunikas ikasii teraupeu teraupeutik tik dengan dengan orang orang tua tua atau keluarga keluarga 2. Informasi Informasi tentang tentang efek samping samping vaksin vaksin dan dan resiko apabila tidak imunisas imunisasi. i. 3. Periksa kembali kembali persiapan persiapan untuk untuk imunisas imunisasii untuk mengantisipas mengantisipasii hal- hal hal yg tdk diinginkan. 4. Baca Baca denga dengan n teliti teliti inform informasi asi tenta tentang ng produ produk k 5. Tinj Tinjau au kemb kembali ali apakah apakah ada ada indika indikasi si kontr kontraa terhad terhadap ap vaks vaksin in yang yang akan diberikan. 6. Periksa jenis vaksin vaksin dan dan yakinkan yakinkan kalau kalau vaksin vaksin disimpa disimpan n dengan dengan baik 7. Perik Periksa sa vaks vaksin in yang yang akan akan dibe diberik rikan an,, apaka apakah h ada ada tanda tanda-- tanda tanda peru peruba baha han n pada vaksin tersebut, tersebut, periksa tanggal tanggal kadaluawarsa, kadaluawarsa, dan catat hal- hal istimewa, seperti ada perubahan warna.
18
8. Yakinka Yakinkan n bahwa vaksin vaksin yang yang akan diberik diberikan an sesuai sesuai jadwal, jadwal, dan tawarkan tawarkan tawarkan vaksin lain untuk mengejar imunisasi yang tertinggal. 9. Berikan Berikan vaksin vaksin dgn dgn tehnik tehnik yang yang bena benar. r.
D. Setelah selesai pemberian pemberian vaksin vaksin
1. Member Memberitahu itahu ulang ulang tentang tentang efek sampin samping g vaksin vaksin dan resiko resiko apabila apabila tidak imunisasi. 2. Doku Dokume menta ntasik sikan an ke sta statu tuss klien klien 3. Periksa Periksa statu statuss imunisas imunisasii anggota anggota kelua keluarga rga lainnya lainnya.. 4. Lapo Lapora ran n imun imunisa isasi si secar secaraa rinci rinci haru haruss dila dilapor porka kan n ke Pusk Puskes esma mass induk induk ke Dinas kesehatan ( Bag P2M ) 5. Peny Penyul uluh uhan an tenta tentang ng imunis imunisas asii 6. Beri Berika kan n petu petunj njuk uk,, seba sebaik ikny nyaa tert tertul ulus us kepa kepada da oran orang g tua/ tua/ke kelu luar arga ga atau atau pengasuh pengasuh apa yang harus dikerjakan dikerjakan dalam kejadian kejadian biasa atau kejadian yg lebih berat, misalnya pemberian parasetamol bila anak demam.
19
BAB III TINJAUAN KASUS
Tempat Praktek
: Puskesmas Ambacang Kuranji (Ruang Imunisasi)
Tanggal Praktek
: 16 Januari 2012
Tanggal Pengkajian
: 16 Januari 2012
Tanggal klien masuk RS
: 16 Januari 2012
No. RM
: 2080
Nama Anak Anak
: An. K
BB / TB TB
: 7,5 kg/60 kg/60 cm
Tempat Tempat Tang Tanggal gal lahir lahir / usia
: Padang Padang,, 7 Mei Mei 2011 2011/8 /8 bl bl 9 hr
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan Anak
:-
Anak ke
:4
Nama ibu ibu
: Ny. R
Nama ayah ayah
: Tn. R
Peker ekerja jaan an
: Ibu Ibu rum rumah tang tangg ga
Peker ekerja jaan an
: Swasta asta
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Jl.Tunggang Kel.Pasar Ambacang
Dx Medis
: Pemberian imunisasi
I. IDENTITAS DATA
II. KELUHAN UTAMA( Alasan Masuk RS)
Ny. R membawa membawa An. K ke Puskesmas Puskesmas Ambacang Ambacang pada tanggal tanggal 16 Januari Januari 2012 untuk mendapatkan imunisasi DPT2/HB2 dan polio 3. Saat dilakukan pengkajian An. A tidak mengalami masalah kesehatan lainnya.
III.RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
1. Prena renata tall
: Ibu Ibu ruti rutin n mem memerik eriksa sak kan keha keham milan ilanny nyaa ke bidan idan yaitu aitu seka sekali li sebulan
2. Intranatal Intranatal : Bayi lahir lahir normal, normal, persalinan persalinan dilakuka dilakukan n di praktek praktek bidan bidan 3. Post Postnat natal al : Sete Setelah lah persali persalinan nan,, ibu ibu meme memerik riksa saka kan n diri diri ke bida bidan n 1 kali. kali. BBL bayi adalah adalah 2500 2500 gr
20
IV.RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit Penyakit yang diderita sebelumnya: sebelumnya: Demam, batuk 2. Pernah Pernah diraw dirawat at di RS: Tidak pernah 3. Obat-obatan Obat-obatan yang yang pernah pernah digunaka digunakan: n: Tidak ada 4. Ale Alergi: rgi: Tidak ada 5. Kecel Kecelak akaan aan:: Tidak pernah 6. Riwaya Riwayatt imunis imunisasi asi:: Anak sudah mendapatkan imunisasi HB1, BCG, DPT1, polio 1dan polio 2.
V. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Saat dilakukan pengkajian, pengkajian, anak dalam kondisi sehat, tidak demam, sesak nafas tidak ada, (FP= 40 x/i). BB = 7,5 kg, TB = 60 cm
VI.RIW VI.RIWAYA AYAT T KE KESEH SEHATA ATAN N KEL KELUA UARGA RGA disert disertai ai Gen Genog ogram ram 3 (Tiga (Tiga)) generasi.
Keterangan: = laki-laki = perempuan = pasien ------
= se serumah
21
VII.RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
1. Kema Kemand ndir iria ian n dan dan berg bergau aull
:-
2. Motorik Kasar
: klien belum bisa berdiri dengan pegangan
3. Motorik Halus
: kl k lien da d apa mengambil sesuatu di d idekatnya a ta tau meraih
4. Kognitif dan Bahasa
:kilen dapat memanggil “ma “ma” dan “pa”, meniru iru bunyi kata-kata kata-kata
5. Psikososial
:-
6. Lain-lain
:-
VIII.RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh klien
: ibu dan ayah (orang tua)
2. Hubu ubungan ngan deng engan ang anggota ota kel kelua uarg rgaa
: baik baik
3. Hubungan dengan teman sebaya
: baik
4. Pembawaan secara umum
:
klien
tenang,
tidak
rewel,
mau
berinteraksi berinteraksi dengan dengan orang orang lain lain 5. Lingku Lingkunga ngan n rumah rumah
: lingkun lingkungan gan rumah rumah bersih, bersih,jauh jauh dari dari jalan raya raya dan pembuan pembuangan gan sampah sampah
IX.PEMERIKSAAN IX.PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum 2. TB/BB (cm)
: sehat, tenang dan tidak takut dengan orang asing : 60 cm/7,5 kg
3. Kepala a. Lingkar kepala
: 45 cm
b. Rambut
: Kebersihan : bersih. Warna hitam. Tekstur: halus
Distribusi rambut : merata, tebal. Kuat/ mudah tercabut : kuat 4. Mata
5.
: Simetris
Sklera
: tidak ikterik
Konjungtiva
: tidak anemis
Palpebra
: terbuka
Pupil
: Ukuran: normal. Bentuk isokor. Reaksi cahaya +/+
Telinga
: Simetris, Serumen ada sedikit,Pendengaran baik
22
6. Hidung
: Septum simetris (+), Sekret (-), Po Polip (-)
7. Mulut
:
Kebersihan:
bersih,
Warna
Bibir
merah,
Kelembaban baik a.Lidah
: bersih
b.Gigi
: gigi sudah tumbuh 2 buah di bawah depan
8. Leher a.Kele a.Kelenja njarr Getah Getah Benin Bening g
: tidak tidak ada ada pembe pembeng ngka kaka kan n
b.Kelenjar Tiroid
: tidak ada pembengkakan
c.JVP
: JVP sulit dinilai
9. Dada a. Inspeksi
: simetris,tidak ada lesi
b. Palpasi
: tidak ada pembengkakan
10.Jantung a. Inspeksi
: ictus kordis tidak terlihat
b. Palpasi
: ictus cordis teraba medial (MCS RIC V)
c. Auskultasi
: irama teratur
11.Paru-paru a. Inspeksi
: simetris
b. Palpasi
: tidak dilakukan
c. Perkusi
: tidak ada ksempatan
d.Auskultasi
: vesikuler, wheezing (-),ronchi (-)
12.Perut a. Inpeksi
: distensi (-)
b.Palpasi
: normal, tidak ada pembengkakan
c.Perkusi
: timpani
d.Auskultasi
: bising usus (+)
13.Punggung
: Bentuk normal
14.Ekstremitas
: Kekuatan dan tonus otot baik Refleks-reflekk baik
a. Atas
: lesi (-), bengkak (-)
b.Bawah
: normal
15.Genitalia
: tidak ada kelainan
23
16.Kulit 16.Kulit
: Warna kuning langsat, langsat, Turgor Turgor baik, Integritas Integritas baik, Elastisita Elastisitass baik
17.Pe 17.Pemeri meriksa ksaan an Neurolo Neurologis gis
: Berkaita Berkaitan n dengan dengan kasus kasus spt menin meningit gitis, is, kejang kejang dlL dlL
X. PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG
(terlampir) - DDST (terlampir)
Terdapat 1 keterlambatan pada sektor motorik kasar
(meragukan)
- STATUS NUTRISI (terlampir)
An.K obesitas
XI. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL
Klien tidak takut pada orang asing
XII. PEMERIKSAAN SPRITUAL XIII. PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratorium
: tidak ada
2. Rontgen
: tidak ada
3. Lain-lain
: tidak ada
XIV. XIV. PEME PEMERI RIKS KSAN AN KH KHUS USUS US PADA PADA SIST SISTEM EM YANG YANG MEMP MEMPUN UNYA YAII KELAINAN
Tidak ada kelainan pada bayi sehingga tidak ada pemeriksaan khusus lainnya.
XVI.KEBUTUHAN DASAR SEHARI-HARI
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Kebutu Kebutuhan han Makan Minum Tidur Mandi Eliminasi
Di rumah rumah ASI dan bubur saring ASI dan air putih >8 jam/hr 2x/hr BAB 2 x sehari
Bermain
BAK= 5-6x sehari Anak ti tidak ta t akur pa p ada or o rang as a sing,suka
senyum RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
24
(Ber (Berisi isika kan n tenta tentang ng alasa alasan n masu masuk k RS, RS, iden identit titas as,, BB & PB, PB, TTV, TTV, semu semuaa data/ data/ pengkajian pengkajian yang abnormal/ abnormal/ data fokus dan nantinya akan dimasukkan dimasukkan sebagai DO dan DS) An.K usia 8 bulan dibawa orang tuanya ke puskesmas untuk imunisasi. An.K akan imunisasi DPT2/HB2 dan polio 3. Klien tampak sehat dan tidak ada keluhan fisik lainnya. Keluarga mengatakan An.K pernah menderita demam dan batuk 1 bulan yang lalu namun sekarang sedah sembuh.
Status nutrisi
BB = 7,5 kg TB = 60 cm BB U
= 7,5
x 100 %= 84 % (normal)
8,9
TB = 60 U BB TB
x 100% = 85,7% (KEP I)
70 = 7,5 x 100% = 127 (obesitas) 5,9
ANALISIS DATA No. 1.
Data
DO: -
Patofisiologi Membawa bayi ke
imunisasi DPT2/HB2
puskesmas puskesmas
dan polio3 -
BB= 7,5kg, TB= 60
usia anak 8 bulan
kg -
membawa buku KIA
imunisasi yg diberikan
Jadwal imunisasi
PDT2/HB2 dan polio 3
An.K tidak sesuai dg jadwal yang yang
jadwal imunisasi terlambat
seharusnya kurang pengetahuan DS:
25
Masalah Kurang
pengetahuan pengetahuan
-
ibu mengatakan dari 4 orang
anaknya,
imu imunisa nisasi siny nyaa
tida tidak k
lengkap -
ibu mengatakan tidak meng menget etah ahui ui
jadw jadwal al
imunisasi
2.
Masuknya bakteri yang
DO: -
dilemahkan
imunisasi DPT2/HB2
Efek
Bakteriemia
samping
ketidak
seimbangan peningkatan peningkatan
dan polio3 -
Resiko
suhu
tubuh
imunisasi DPT adalah Adanya perlawanan/reaksi
demam -
Mendapat parasetamol
dari tubuh karena masuknya benda benda asing
setelah imunisasi DS: -
Ibu anak anak menga mengataka takan n anaknya
Induksi demam
demam
setelah imunisasi yang
Peningkatan suhu tubuh
lalu -
Ibu mengatakan badan anaknya panas setelah imunisasi yang lalu
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Kurang pengetahuan pengetahuan b.d b.d kurangny kurangnyaa keinginan keinginan untuk untuk mencari mencari informasi informasi 2. Resiko Resiko ketidakseimba ketidakseimbangan ngan peningka peningkatan tan suhu suhu tubuh tubuh b.d pemberian pemberian imunisas imunisasii DPT2/HB2
26
ASUHAN KEPERAWATAN
N O 1.
Perencanaan DK
Kurang pengetahuan pengetahuan b.d kurangnya kurangnya
Tujuan
1. Pengeta Pengetahuan huan::
1.
pengobatan pengobatan - Menyatakan
Implementasi
Intervensi
Mengajarkan: menentukan
1. Mengajarkan: Mengajarkan: menentuka menentukan n pengobatan pengobatan
pengobatan pengobatan (imunisasi) (imunisasi) nama
•
(imunisasi)
Informasikan Informasikan pada pasien dari
•
yang yang
untuk untuk mencari mencari
benar
nama di setiap pengobatan
imunisasi
Info Inform rmas asik ikaan
pada pada
umum umum
“Jen “Jenis is
pasi pasiee
ibu mengatakan dari
imuni imunisa sasin sinya ya
yang umum dan berbagai jenis
•
-
4
pengobatan pengobatan yang
- Mendeskripsikan
S:
menginformasika menginformasikan n pada Ibu klien dari
keinginan
informasi
Evaluasi
dan dan
berb berbag agai ai
jeni jeniss
ora orang
imun imunis isas asii
yg
waji wajib b
yait yaitu u
-
ibu mengatakan tidak
maksud dan tindakan di setiap
Hepat Hepatiti itiss B, BCG, BCG, DPT, DPT, campa campak, k,
mengeta mengetahui hui
muncul
pengobatan pengobatan
polio. Saat ini bayi mendapatkan mendapatkan
imunisasi
•
tindakan pengobatan - Mendeskripsikan
efek dari pengobatan
•
Inst Instru ruks ksik ikan an
pada pada
jadwal jadwal
imunisas imunisasii DPT, DPT, HB, dan polio. polio. DPT - ibu mengatakan akan
pasi pasieen
takaran, perjalanan, dan waktu
diberikan pada usia 2, 4,6,18 bulan dan
melakukan imunisasi
di setiap pengobatan
5 tahun”
yang yang
Instruksikan pada pasien untuk
•
meng mengin info form rmas asik ikan an
pada pada
Ibu Ibu
klie klien n
mempersiapkan tata cara yang
maksud dan tindakan imunisasi
tindakan pencegahan
dibutuhkan sebelum melakukan
“tujuan
dari pengobatan
pengobatan pengobatan (contoh: mencek
mengu mengura rangi ngi angka angka pende penderi rita ta suatu suatu
- Mendeskripsikan
tidak tidak
lengkap
pengobatan pengobatan yang
- Mendeskripsikan
anak naknya nya
imun is isasi
ialah
tera teratu turr
pada pada
anaknya
untuk O:
27
apakah apakah anak demam ata sakit sakit
penyakit yang sangat membahayakan membahayakan -
imunisasi DPT2/HB2
sebel sebelum um
kesehatan kesehatan bahkan bisa menyebabkan menyebabkan
dan polio3
imunis imunisas asi), i),
denga dengan n
tepat •
•
•
Infor Informa masik sikan an
pada pada
pasie pasien n
•
memp mempeersia rsiapk pkan an
tidak
dibu dibutu tuhk hkan an
dilakukan
atau
membawa buku KIA
menganju menganjurkan rkan pada Ibu klien klien untuk untuk - jadwal imunisasi imunisasi
akibat akibat dari dari pengobat pengobatan an yang
tata tata
car cara
sebe sebelu lum m
yang yang
DPT dan HB telat
mela melaku kuka kan n A: masalah teratasi
selanjutnya selanjutnya dilakukan dilakukan dengan
pengobatan pengobatan (contoh: mencek apakah P: intervensi dihentikan
kasar, dengan tepat
anak anak
Instruksikan pada pasien efek
dema demam m
ata ata
saki sakitt
sebe sebelu lum m
imunisasi), dengan tepat
sampi samping ng yang yang meru merugik gikan an di
“imunisasi diberikan saat anak dalam
setiap pengobatan
keadaan sehat”
Inst Instru ruks ksik ikan an bagaimana bagaimana dan/ dan/at atau au
pada pada
pasi pasieen
•
penc penceg egah ahan an
•
langkah apa yang diambil jika
demam”
efek samping terjaidi
•
28
tida tidak k
menganj menganjurka urkan n pada Ibu klien klien “efek “efek samp sampin ing g
pada pada
yang yang
“anak akan mudah terserang penyakit”
pasi pasieen
Inst Instru ruks ksik ikan an
imun imunis isas asii
dilakukan
efek efek
tepat
menginf menginform ormasik asikan an pada Ibu klien klien akib akibat at dari dari
mengurangi mengurangi
sampi samping ng yang yang tepat tepat,, denga dengan n
•
-
kematian pada penderitanya”
imun imunis isas asii
menganjurkan
pada
DPT/ DPT/HB HB yait yaitu u
Ibu
klien
apakah apakah anak demam ata sakit sakit
penyakit yang sangat membahayakan membahayakan -
imunisasi DPT2/HB2
sebel sebelum um
kesehatan kesehatan bahkan bisa menyebabkan menyebabkan
dan polio3
imunis imunisas asi), i),
denga dengan n
tepat •
•
•
Infor Informa masik sikan an
pada pada
pasie pasien n
•
memp mempeersia rsiapk pkan an
tidak
dibu dibutu tuhk hkan an
dilakukan
atau
membawa buku KIA
menganju menganjurkan rkan pada Ibu klien klien untuk untuk - jadwal imunisasi imunisasi
akibat akibat dari dari pengobat pengobatan an yang
tata tata
car cara
sebe sebelu lum m
yang yang
DPT dan HB telat
mela melaku kuka kan n A: masalah teratasi
selanjutnya selanjutnya dilakukan dilakukan dengan
pengobatan pengobatan (contoh: mencek apakah P: intervensi dihentikan
kasar, dengan tepat
anak anak
Instruksikan pada pasien efek
dema demam m
ata ata
saki sakitt
sebe sebelu lum m
imunisasi), dengan tepat
sampi samping ng yang yang meru merugik gikan an di
“imunisasi diberikan saat anak dalam
setiap pengobatan
keadaan sehat”
Inst Instru ruks ksik ikan an
pada pada
bagaimana bagaimana dan/ dan/at atau au
pasi pasieen
•
penc penceg egah ahan an
samp sampin ing g
langkah apa yang diambil jika
demam”
efek samping terjaidi
tida tidak k
menganj menganjurka urkan n pada Ibu klien klien “efek “efek
pasi pasieen
pada pada
yang yang
“anak akan mudah terserang penyakit” •
Inst Instru ruks ksik ikan an
imun imunis isas asii
dilakukan
efek efek
tepat
menginf menginform ormasik asikan an pada Ibu klien klien akib akibat at dari dari
mengurangi mengurangi
sampi samping ng yang yang tepat tepat,, denga dengan n
•
-
kematian pada penderitanya”
•
imun imunis isas asii
menganjurkan
DPT/ DPT/HB HB yait yaitu u
pada
Ibu
klien
28
•
Menyed Menyediaka iakan n
sumbe sumber/ r/pen penye yedia dia menge mengenai nai
•
tindak tindakan, an,
dan/atau
dengan tepat
tujua tujuan, n,
efek samping, dan lain-lain dari
“dem “demam am pada pada anak anak dapa dapatt
pengobatan pengobatan
dengan kompres pada ketiak dan dahi
bantu pasien untuk menulis
anak dan minum obat penurun panas
jadwal
berupa paraseta parasetamol mol 3x100mg” 3x100mg”
perkembangan perkembangan •
cara
pengobatan
diat diatas asii
Memban Membantu tu Ibu klien klien untuk untuk menulis menulis jadwal imunisasi imunisasi
Instruksikan pada pasien untuk mempuny mempunyai ai dokument dokumentasi asi dari dari
•
menganju menganjurka rkan n pada Ibu klien klien untuk untuk mempun mpuny yai
yang
dok dokume umenta ntasi
dari
imunisasi
ditentukan •
mengurangi mengurangi
pencegahan pencegahan efek samping yang tepat,
infor informa masi si
pengobatan pengobatan •
bagaimana bagaimana
pasien pasien dengan dengan
tentukan tentukan kemampu kemampuan an pasien pasien
•
Menentukan kemampuan pasien untuk memperoleh pengobatan yang wajib
untuk memperoleh pengobatan yang wajib Suhu tubuh normal,
2.
Resiko ketidak
1. Penatala Penatalaksan ksanaan aan demam
Demam teratasi
-
Sering pantau temperatur
Kriteria Hasil:
-
Pantau warna kulit dan suhu
29
1. Penatal Penatalaksa aksanaa naan n demam demam -
Menganjurkan ibu sering pantau temperatur/suhu tubuh anak
S: -
ibu klien
•
Menyed Menyediaka iakan n
sumbe sumber/ r/pen penye yedia dia menge mengenai nai
•
tindak tindakan, an,
dan/atau
dengan tepat
tujua tujuan, n,
efek samping, dan lain-lain dari
“dem “demam am pada pada anak anak dapa dapatt
pengobatan pengobatan
dengan kompres pada ketiak dan dahi
bantu pasien untuk menulis
anak dan minum obat penurun panas
jadwal
berupa paraseta parasetamol mol 3x100mg” 3x100mg”
perkembangan perkembangan •
cara
pengobatan
diat diatas asii
Memban Membantu tu Ibu klien klien untuk untuk menulis menulis jadwal imunisasi imunisasi
Instruksikan pada pasien untuk mempuny mempunyai ai dokument dokumentasi asi dari dari
•
menganju menganjurka rkan n pada Ibu klien klien untuk untuk mempun mpuny yai
yang
dok dokume umenta ntasi
dari
imunisasi
ditentukan •
mengurangi mengurangi
pencegahan pencegahan efek samping yang tepat,
infor informa masi si
pengobatan pengobatan •
bagaimana bagaimana
pasien pasien dengan dengan
tentukan tentukan kemampu kemampuan an pasien pasien
•
Menentukan kemampuan pasien untuk memperoleh pengobatan yang wajib
untuk memperoleh pengobatan yang wajib Suhu tubuh normal,
2.
Resiko ketidak
1. Penatala Penatalaksan ksanaan aan demam
Demam teratasi
-
Sering pantau temperatur
Kriteria Hasil:
-
Pantau warna kulit dan suhu
1. Penatal Penatalaksa aksanaa naan n demam demam -
Menganjurkan ibu sering pantau
S:
temperatur/suhu tubuh anak
-
Menganjurkan ibu pantau warna kulit
mengatakan akan
dan suhu
memanta suhu
Menganjurkan ibu memberi intake
tubuh anaknya
waslap hangat-hangat kuku
cairan yang adekuat dan memantau
-
Beri kompres di bagian area
output
mengatakan akan
-
mengatur pemberian anti piretik
mengompres ketiak
-
menganjurkan ibu memandikan An.K
dan dahi klien
dengan waslap hangat-hangat kuku
-
Menganjurkan Ibu memberi kompres
mengatakan akan
di bagian area injeksi bila bengkak
minum obat teratur
ibu klien
29
-
Pantau intake dan output
Suhu kulit dalam
-
Atur pemberian anti piretik
suhu tubuh b.d
batas normal normal (36,5
-
Mandikan pasien dengan
pengobatan pengobatan
– 37oC)
seimbangan peningkatan peningkatan
(imunisasi
1. Term Termor oreg egul ulas asii -
-
DPT)
Iritabilitas tidak
-
terjadi -
-
Perubahan warna
injeksi -
Beri obat yang tepat
kulit tidak muncul
(kolaborasi dalam pemberian
Menggigil tidak
paracetamol paracetamol 3x100mg 3x100mg
-
-
-
terjadi -
-
Nadi normal normal (80-
memberi obat yang tepat (kolaborasi dalam pemberian paracetamol
100)
3x100mg
ibu klien
ibu klien
O: -
dapat
paracetamol paracetamol 3x100mg A: masalah teratasi P: intervensi dihentikan
30
-
Pantau intake dan output
Suhu kulit dalam
-
Atur pemberian anti piretik
suhu tubuh b.d
batas normal normal (36,5
-
Mandikan pasien dengan
pengobatan pengobatan
– 37oC)
seimbangan peningkatan peningkatan
(imunisasi
1. Term Termor oreg egul ulas asii -
-
DPT)
Iritabilitas tidak
-
terjadi -
-
Menganjurkan ibu pantau warna kulit
mengatakan akan
dan suhu
memanta suhu
Menganjurkan ibu memberi intake
tubuh anaknya
waslap hangat-hangat kuku
cairan yang adekuat dan memantau
-
Beri kompres di bagian area
output
mengatakan akan
-
mengatur pemberian anti piretik
mengompres ketiak
-
menganjurkan ibu memandikan An.K
dan dahi klien
dengan waslap hangat-hangat kuku
-
Menganjurkan Ibu memberi kompres
mengatakan akan
di bagian area injeksi bila bengkak
minum obat teratur
injeksi
Perubahan warna
-
-
Beri obat yang tepat
kulit tidak muncul
(kolaborasi dalam pemberian
Menggigil tidak
paracetamol paracetamol 3x100mg 3x100mg
-
-
terjadi -
-
Nadi normal normal (80-
memberi obat yang tepat (kolaborasi dalam pemberian paracetamol
100)
3x100mg
ibu klien
ibu klien
O: -
dapat
paracetamol paracetamol 3x100mg A: masalah teratasi P: intervensi dihentikan
30
BAB IV PEMBAHASAN
Kelompok melakukan asuhan keperawatan pada anak sehat. An.K datang dengan dengan ibunya ibunya ke Puskes Puskesmas mas Ambacan Ambacang g untuk untuk melaku melakukan kan imunisa imunisasi. si. Dalam Dalam pelaksanaanny pelaksanaannyaa terdapat beberapa beberapa masalah keperawatan keperawatan yang diperoleh diperoleh dari pengkajian pengkajian dan analisa data yang dilakukan. dilakukan. Selanjutya kelompok kelompok akan membahas membahas dengan kasus yang ditemukan. Dari Dari pengk pengkajia ajian n didapat didapatkan kan informa informasi si jika An.K An.K datang datang ke Puskes Puskesmas mas Ambacang untuk melakukan imunisasi DPT2/HB2 dan polio 3. Anak berumur 8 bulan, anak dalam kondisi kondisi sehat, tidak demam, demam, sesak nafas tidak ada, (FP= 40 x/i). BB = 7,5 7,5 kg, TB = 60 60 cm cm
.Ibu .Ibu meng mengatak atakan an sebe sebelum lumnya nya anaknya anaknya,, setela setelah h
mendapat DPT1/Hb1, bulan yang lalu An.K mengalami panas tinggi, merah pada daerah suntikan setelah mendapatkan imunisasi tersebut. Hal ini sesuai menurut AH, Markum, 2002, DPT (Dhifteri Pertusis Tetanus)
BAB IV PEMBAHASAN
Kelompok melakukan asuhan keperawatan pada anak sehat. An.K datang dengan dengan ibunya ibunya ke Puskes Puskesmas mas Ambacan Ambacang g untuk untuk melaku melakukan kan imunisa imunisasi. si. Dalam Dalam pelaksanaanny pelaksanaannyaa terdapat beberapa beberapa masalah keperawatan keperawatan yang diperoleh diperoleh dari pengkajian pengkajian dan analisa data yang dilakukan. dilakukan. Selanjutya kelompok kelompok akan membahas membahas dengan kasus yang ditemukan. Dari Dari pengk pengkajia ajian n didapat didapatkan kan informa informasi si jika An.K An.K datang datang ke Puskes Puskesmas mas Ambacang untuk melakukan imunisasi DPT2/HB2 dan polio 3. Anak berumur 8 bulan, anak dalam kondisi kondisi sehat, tidak demam, demam, sesak nafas tidak ada, (FP= 40 x/i). BB = 7,5 7,5 kg, TB = 60 60 cm cm
.Ibu .Ibu meng mengatak atakan an sebe sebelum lumnya nya anaknya anaknya,, setela setelah h
mendapat DPT1/Hb1, bulan yang lalu An.K mengalami panas tinggi, merah pada daerah suntikan setelah mendapatkan imunisasi tersebut. Hal ini sesuai menurut AH, Markum, 2002, DPT (Dhifteri Pertusis Tetanus) diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan ( DPT tidak boleh diberikan sebelum umur 6 minggu ) dengan interval 4-8 minggu (AH, Markum, 2002). Efek samping dari imunisasi ini yakni demam tinggi, rewel, kemerahan daerah invasi, nyeri-----2 hari. Selama vaksinasi, vaksin yang mengandung virus, bakteri atau organisme lain yang telah mati atau dilemahkan disuntikkan ke dalam tubuh (kiri). Vaksin kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi untuk melawan organisme tersebut (tengah). Lain waktu saat organisme tersebut kembali menyer menyerang ang tubuh, tubuh, antibo antibodi di dari dari sistem sistem kekeba kekebalan lan akan akan menye menyerang rang dan akan akan mengh menghenti entikan kan infeksi infeksi (kanan). (kanan). Hasil Hasil kekeba kekebalan lan yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh vaksin vaksin didapat setelah menerima vaksin. Vaksin memicu kemampuan sistem kekebalan berjuang berjuang melawan melawan infeksi dengan dengan tanpa kontak langsung langsung dengan dengan kuman kuman yang menghasilkan penyakit. Vaksin berisi kuman yang telah dimatikan atau dilemahkan atau derivat derivatifny ifnya. a. Kalau Kalau diberika diberikan n kepada kepada orang orang sehat, sehat, vaksin vaksin memicu memicu respon respon kekeba kekebalan lan tubuh. tubuh. Vaksin Vaksin memaks memaksaa tubuh tubuh berpik berpikir ir bahwa bahwa sedang sedang diseran diserang g oleh oleh organisme spesifik, dan sistem kekebalan bekerja untuk memusnahkan penyerbu dan mencegahnya menginfeksi lagi. Jika terekspos terhadap penyakit saat telah
31
divaks divaksin, in, kuman kuman yang menyer menyerbu bu akan akan mengh menghada adapi pi antibod antibodi. i. Kekeba Kekebalan lan anda anda berkembang berkembang mengik mengikuti uti vaksinasi vaksinasi mirip mirip kekebalan kekebalan yang yang diperoleh diperoleh dari dari infeksi infeksi alami. Berdasarkan pengkajian dan analisa data pengkajian didapatkan 2 diagnosa, yaitu: 1.
Kurang pengetahuan pengetahuan
Diagnosa ini ditunjang dengan data-data antara lain ibu mengatakan anak K mau imunisasi, ibu mengatakan dari 4 orang anaknya imunisasinya tidak lengkap, ibu meng mengat atak akan an tida tidak k meng menget etah ahui ui jadw jadwal al imun imunis isas asii jadw jadwal al imun imunis isas asii saat saat ini ini DPT2/HB2 dan polio3, ibu membawa buku KIA, Jadwal imunisasi An.K tidak sesuai dg jadwal yang seharusnya 2.
Resiko Resiko keti ketidak daksei seimb mbang angan an penin peningka gkatan tan suhu suhu tub tubuh uh b.d b.d pemberi pemberian an
imunisasi DPT2/HB2
Efek Efek samp sampin ing g imun imunis isas asii DPT DPT adal adalah ah dema demam, m, saat saat sele selesa saii imu imunisa nisasi si Ibu Ibu mend mendapa apatk tkan an paras paraset etam amol ol,, ibu ibu meng mengata ataka kan n imun imunisa isasi si sebe sebelu lumn mnya ya anak anakny nyaa mengalami demam tinggi setelah di imunisasi.
32
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada An. K, diperoleh datadata yang dapat digunakan untuk merumuskan diagnosa keperawatan yang tampak pada klien. Setelah dilakukan dilakukan asuhan keperawatan keperawatan pada klien , dapat diperoleh diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Diagnosa keperawatan
Berdas Berdasarka arkan n hasil hasil pengk pengkajia ajian n dipero diperoleh leh data-da data-data ta dan dirumus dirumuskan kan diagnos diagnosaa : Kurang Kurang pengeta pengetahuan huan b.d kurang kurangnya nya keingin keinginan an untuk untuk mencari mencari informa informasi, si, resiko resiko ketidakseimbangan peningkatan suhu tubuh b.d pemberian imunisasi DPT2/HB2 2.
Perencanaan disusun berdasarkan konsep teoritis
3.
Implementasi Implementasi keperawata keperawatan n dilakukan dilakukan pada pada tanggal tanggal 16 januari januari 2012, 2012, sesuai sesuai
dengan intervensi keperawatan yang telah dirumuskan 4.
Saat evaluasi keperawatan diketahui diketahui bahwa bahwa masalah yang dialami klien teratasi
di hari yang sama.
B.
Saran
Kelompok berharap agar dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dan dan
maha mahasi sisw swaa
dapa dapatt
mela melaku kuka kan n
impl implem emen enta tasi si sesu sesuai ai deng dengan an inte interv rven ensi si
keperawatan yang telah disusun dan melakukan evaluasi keperawatan.
33
REFERENSI
Classification Classification 2009-2011.Singapura: 2009-2011.Singapura: Markono Print Media Pte Ltd. Departemen Kesehatan RI. (2002). Pedom (2002). Pedoman an operasional operasional pelayanan imunisasi. Jakarta. -------------------------------- (2005). Pedom (2005). Pedoman an penyelenggaraan penyelenggaraan immunisasi. immunisasi. Jakarta.
Hidayat, A. (2006). Pengantar (2006). Pengantar ilmu keperawatan keperawatan anak buku buku 1. 1. Jakarta: Salemba Medika. Johnson, Marion, dkk. (2000) ( 2000).. Nursing Outcomes Classification (NOC). Amerika: Library Of Congress Cataloging-in-Publication Data. Markum, AH. (2002). Imunisasi (2002). Imunisasi Edisi Edisi Ketiga Ketiga. Jakarta: FKUI. McCloskey & Bulechek. (1996). Nursing (1996). Nursing Interventions Interventions Classificatio Classificatio (NIC). (NIC). Amerika: Graphic World,Inc. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. (2005). Ilmu kesehatan anak 1. Jakarta: FKUI. Wong, DL. (2003). Pedom (2003). Pedoman an klinis keperawatan keperawatan pediatrik pediatrik . Edisi 4. Jakarta: EGC. http://tahukahbunda.wordpress.com/2009/03/12/imunisasi-wajib/
34