STUDI KASUS BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun Oleh : Obed Agung Nugroho S,Pd.
~Draft~ Dalam era kemajuan informasi dan teknologi, siswa semakin tertekan dan terintimidasi oleh perkembangan dunia akan tetapi belum tentu dimbangi dengan perkembangan karakter dan mental yang mantap. Seor Seoran ang g Guru Guru Bimb Bimbin inga gan n dan dan Kons Konsel elin ing g atau atau Kons Konsel elor or memp mempuny unyai ai tuga tugass yait yaitu u membantu siswa untuk mengatasi permasalahan dan hambatan dan dalam perkembangan siswa. Setiap Setiap siswa sebenarnya sebenarnya mempunyai mempunyai masalah dan sangat variatif. variatif. Permasalah Permasalahan an yang dihadapi dihadapi siswa dapat bersifat bersifat pribadi, sosial, sosial, belajar, belajar, atau karier. karier.
Oleh karena keterbatasa keterbatasan n
kematangan kematangan siswa dalam mengenali mengenali dan memahami memahami hambatan dan permasalahan permasalahan yang dihadapi siswa, maka konselor – pihak yang berkompeten – perlu memberikan intervensi. Apabila siswa tidak tidak mendapa mendapatka tkan n interv intervens ensi, i, siswa siswa mendap mendapatk atkan an permas permasala alahan han yang yang cukup cukup berat berat untuk untuk dipecahkan. dipecahkan. Konselor sekolah senantiasa senantiasa diharapkan untuk mengetahui mengetahui keadaan dan kondisi kondisi siswanya secara mendalam. Untuk mengetahui kondisi dan keadaan siswa banyak metode dan pendekatan yang dapat digunakan, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu studi kasus (Case (Case Study). Study). Dala Dalam m perkembangannya, oleh karena kompleksitas permasalahan yang dihadapi siswa dan semakin majunya majunya pengembangan pengembangan teknik-teknik teknik-teknik pendukung – seperti seperti hanya teknik pengumpulan pengumpulan data, teknik identifika identifikasi si masalah, masalah, analisis, analisis, interpretas interpretasi, i, dan treatment – metode metode studi studi kasus kasus terus terus diperbarui. Studi kasus akan mempermudah konselor sekolah untuk membantu memahami kondisi siswa seobyektif mungkin dan sangat mendalam. Membedah permasalahan dan hambatan yang dialami siswa sampai ke akar permasalahan, dan akhirnya konselor dapat menentukan skala prioritas penanganan dan pemecahan masalah bagi siswa tersebut.
Pengertian Studi Kasus
Kamus Psikologi (Kartono dan Gulo, 2000) menyebutkan 2 (dua) pengertian tentang (Case Study) Study) pertama pertama Studi Studi kasus (Case Studi kasus kasus merupak merupakan an suatu suatu peneli penelitia tian n (penye (penyelid lidika ikan) n) intensif, intensif, mencakup semua informasi informasi relevan relevan terhadap terhadap seorang seorang atau beberapa orang biasanya biasanya berkenaan berkenaan dengan satu gejala gejala psikologis psikologis tunggal. Kedua tunggal. Kedua studi kasus merupakan merupakan informasiinformasiinformasi historis atau biografis tentang seorang individu, seringkali mencakup pengalamannya history atau disebut dalam terapi. Terdapat istilah yang berkaitan dengan case study yaitu case history
riwa riwaya yatt
kasu kasus, s,
seja sejara rah h
kasu kasus. s.
Case Case
hist histor oryy
merup erupak akan an
data data
yang ang
teri erimpun mpun
yang yang
merekonstruksikan masa lampau seorang individu, dengan tujuan agar orang dapat memahami kesuli kesulitan tan-ke -kesul sulit itanny annyaa yang yang sekara sekarang ng . serta serta menolo menolongny ngnyaa dalam dalam usaha usaha penyesu penyesuaia aian n diri diri (adjustment) (Kartini dan Gulo, 2000). 2000). Beriku Berikutt ini defini definisi si studi studi kasus kasus dari dari bebera beberapa pa pakar pakar dalam dalam Psiko Psikolog logii dan Bimbin Bimbingan gan Konseling, yaitu ; Studi kasus adalah suatu teknik mempelajari seorang individu secara mendalam untuk membantu memperoleh penyesuaian diri yang lebih baik. (I.Djumhur, 1985). Studi kasus adalah suatu metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang murid secara mendalam dengan tujuan membantu murid untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik (WS. Winkel, 1995). Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang bersifat integrative dan komprehensif. Integrative artinya menggunakan berbagai teknik pendekatan dan bersifat komprehensif yaitu data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu secara lengkap (Dewa Ketut Sukardi, 1983). Studi kasus merupakan teknik yang paling tepat digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling karena sifatnya yang komprehensif dan menyeluruh. Studi kasus menggunakan hasil dari bermacam-macam teknik dan alat untuk mengenal siswa sebaik mungkin, merakit dan mengkoordina mengkoordinasikan sikan data yang bermanfaat yang dikumpulkan dikumpulkan melalui berbagai alat. Data itu melipu meliputi ti studi studi yang yang hati-h hati-hati ati dan interp interpret retasi asi data data yang yang berhubu berhubunga ngan n dan bertal bertalian ian dengan dengan perkembangan dan problema serta rekomendasi yang tepat. Jadi berdasarkan pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa studi kasus adalah suatu studi atau analisa komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik. Bahan dan alat mengenai gejala gejala atau ciri-ciri ciri-ciri/kara /karakteri kteristik stik berbagai jenis masalah atau tingkah tingkah laku menyimpang, menyimpang, baik individu maupun kelompok. Analisa itu mencakup aspek-aspek kasus seperti jenis, keluasan dan kedalaman permasalahannya, latar belakang masalah (diagnosis) dan latar depan (prognosis), lingkungan dan kondisi individu/kelompok dan upaya memotivasi terungkapnya masalah kepada guru pembimbing (konselor) sebagai orang yang mengkaji kasus. Data yang telah didapatkan oleh oleh kons konsel elor or kemudi kemudian an dinv dinver erta tari riss dan dan diol diolah ah sede sedemi miki kian an rupa rupa hing hingga ga muda mudah h untuk untuk diinterpretasi masalah dan hambatan individu dalam penyesuaiannya.
Tujuan Studi Kasus
Studi Kasus diadakan untuk memahami siswa sebagai individu dalam keunikannya dan dalam keseluruhannya. Kemudian dari pemahaman dari siswa yang mendalam, konselor dapat
membantu siswa untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik. Dengan penyesuian pada diri sendiri sendiri serta lingkungannya, lingkungannya, sehingga sehingga siswa siswa dapat menghadapi menghadapi permasalaha permasalahan n dan hambatan hambatan hidupnya, dan tercipta keselarasan dan kebahagiaan bagi siswa tersebut.
Sasaran Studi kasus
Sasaran studi kasus adalah individu yang menunjukan gejala atau masalah yang serius, sehingga memerlukan bantuan yang serius pula. Yang biasanya dipilih menjadi sasaran bagi problem case); case); jadi seorang murid suatu studi kasus adalah murid yang menjadi suatu problem ( problem membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan lebih baik, asal murid itu dalam keadaan sehat rohani/ tidak mengalami gangguan mental.
Ciri-ciri Studi kasus
Metode Studi kasus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mengumpulkan Mengumpulkan data data yang lengkap; lengkap; studi studi kasus kasus memerlukan memerlukan data data yang komprehens komprehensif if dari setiap aspek kehidupan siswa. Data yang lengkap sangat menentukan identifikasi dan analisis masalah. Apabila data tidak lengkap dan terjadi kesalahan dalam identifikasi dan analsi analsiss masala masalah h maka maka besar besar kemung kemungkin kinan an terjad terjadii salah salah penangan penanganan an (treatment ) dan bahkan dapat terjadi malpraktik. 2. Bersifat Bersifat rahasia rahasia ; studi studi kasus tidak tidak dapat dipisahka dipisahkan n dari bimbingan bimbingan dan konseling, konseling, maka maka salah satu kode etik dalam konseling yaitu asas kerahasiaan. Asas kerahasiaan sangat penting untuk menjaga kepercayaan konseli (baca : siswa). Disisi lain, sangat mungkin inform informasi asi yang yang dipero diperoleh leh belum belum pasti pasti apa adanya, adanya, maka maka sangat sangat berbah berbahaya aya apabila apabila informasi tersebut tersebar dan timbul salah persepsi kepada individu dari berbagai pihak. Dan hendaknya hanya konselor yang menangani dan pihak-pihak yang dianggap perlu mengetahui keadaan konseli sebenarnya. 3. Dila Dilaku kuka kan n seca secara ra teru teruss mene meneru russ (kon (konti tiny nyu) u):: stud studii kasu kasuss juga juga meru merupa paka kan n pros proses es memahami perkembangan siswa, maka perlu dilakukan pemahaman secara terus menerus sehingga sehingga terbentuk terbentuk gambaran individu individu yang obyektif dalam berbagai berbagai segi kehidupan individu yang berpengaruh pada masalah yang dihadapinya. 4. Pengu Pengump mpul ulan an data data dila dilakuk kukan an seca secara ra ilmi ilmiah: ah: studi studi kasu kasuss haru haruss bisa bisa dipe dipert rtan anggu ggung ng jawabkan secara rasional dan obyektif. Maka pengumpulan data juga harus dilakukan secara ilmiah dengan mengacu kaedah-kaedah yang rasional dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran dan validitasnya.
5. Data Data yang diperole diperoleh h dari berbagai berbagai pihak pihak : Data Data yang dikumpul dikumpulkan kan dalam dalam studi kasus kasus haruslah haruslah relevan relevan dengan permasalahan permasalahan yang dihadapi siswa. Pengumpulan Pengumpulan data tentang tentang siswa yang bermasalah didapatkan dari berbagai pihak yang berhubungan dengan siswa terseb tersebut. ut. Untuk Untuk memili memilih h pihak pihak sumber sumber inform informasi asi perlu perlu mengin mengingat gat hubungan hubungan orang orang tersebut apakah dekat/mempengaruhi dalam permasalahan siswa, mempunyai informasi yang dapat dipertanggung jawabkan yang bukan berdasarkan gossip, rumor atau kabar burung, mempunyai informasi yang relevan dengan permasalahan individu.
Alat / Metode Pengumpulan data dalam studi kasus
Terdap Terdapat at banyak banyak metode metode yang yang dapat dapat dipaka dipakaii dalam dalam mengum mengumpul pulkan kan data data untuk untuk kepenti kepentinga ngan n identifikasi masalah siswa. Yaitu ; a. kar kartu pri pribadi badi b. angket c. wawa wawanca ncara ra info inform rmat atif if d. buku ra rapor e. home visit f.
testing
g. rati ating scal scalee h. otob otobiiogra ograffi i.
sosiometri
j. j.
studi tudi dok dokum umen enta tassi
k. Daft Daftar ar Cek Cek Masa Masala lah h (DCM (DCM)) Karena di kebanyakan kebanyakan sekolah sekolah pelayanan pelayanan Bimbingan dan Konseling Konseling baru mulai dikembangkan, dikembangkan, dan alat pengumpulan data dan pengumpulan data tidak mungkin diadakan secara serentak, tidak mungki mungkin n dan bijaks bijaksana ana untuk untuk mulai mulai menggu menggunaka nakan n alat-a alat-alat lat itu itu sekali sekaligus gus.. Maka Maka ditent ditentukan ukan prioritas teknik yang dapat dipakai secara efektif dan efisien. Data yang dikumpulkan dalam Studi Kasus
Data yang dikumpulkan dalam studi kasus adalah sebagai berikut; 1. ident dentiitas dir dirii 2. lata latarr bela belaka kang ng kel kelua uarg rgaa 3. lingku lingkungan ngan hidup hidup (soc (social ial ekonom ekonomi) i) 4. riway riwayat at pertu pertumbu mbuhan han dan dan perkem perkemban bangan gan 5. riwa riwaya yatt kese keseha hata tan n 6. testi testing ng dalam dalam berbaga berbagaii bidang bidang
7. riway riwayat at pendi pendidi dika kan n sekol sekolah ah 8. pola pola kesusi kesusilaa laan n dan keyaki keyakinan nan hidu hidup p 9. riway riwayat at pel pelan angg ggar aran an hidu hidup p 10. pergaulan pergaulan dengan teman-tema teman-teman. n. Langkah-langkah dalam Studi kasus
1. perenca ncanaan 2. peng pengum umpu pula lan n data data 3. peng penggun gunaa aan n dan pengo pengola lahan han data data 4. sintes sintesaa dan interp interpeta etasi si data data 5. membua membuatt perencan perencanaan aan pelaksa pelaksanaa naan n pertolon pertolongan gan 6. evaluas uasi da dan follow up
Bagian-bagian Studi Kasus
Studi kasus sebagai metode untuk mengadakan persiapan konseling dapat kita lihat adannya bermacam-macam bagian, yaitu ; 1. data data ident identita itass (dat (dataa peng pengenal enal)) 2. tanda-t tanda-tanda anda atau atau gejala gejala yang yang nampa nampak k 3. data data-da -data ta dise diseki kita tarr klien klien;; a.
lata latarr bel belak akan ang g kelu keluar arga ga (fam (famil ily y bac backgr kgroun ound) d) anta antara ra lain lain;;
-
lingkungan rumah
-
hubungan antar keluarga
-
disiplin dalam rumah
-
status perkenomian keluarga
-
bagaimana pola asuh orang tua, dan sikap anak kepada orang tua.
b. b.
Lata Latarr bel belak akang ang jasm jasmani ani dan dan kes keseha ehata tan n anak anak,, ant antar araa lai lain n;
-
kesehatan anak pada umumnya
-
ciri-ciri jasmani
-
keadaan alat indera pada umumnya
-
keadaan physical defect (jika ada)
c. -
Data mengenai pendidikan hasil kemampuan belajar (record) di sekolah
-
kemajuan dan kemunduran di sekolah
-
kemampuan mengikuti pelajaran, dsb
d.
Soci ocial Be Behavi avior da dan mi minatnya:
-
hobinya
-
hubungan sosialnya
-
kepercayaan kepada diri sendiri
-
inisiatifnya, dsb
e.
Data Ps Psycho Te Test (Kejiwaan) :
-
perhatiannya
-
bakatnya
-
achievementnya, dsb
Contoh data dan metode Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan melalui beberapa metode, yang terangkum di bawah ini;
No.
1.
2.
3. 4. 5.
6. 7.
8.
9.
Jenis Data
Alat/Metode Pengumpulan Data Latar Belakang Kuisoner, Wawancara Keluarga Informatif, Home Visit, Otobiografi Riwayat Sekolah Kuisoner, Wawancara Informatif, Otobiografi, Studi Dokumentasi Hasil Belajar Tes Hasil Belajar, Studi Dokumentasi (Raport) Kemampuan Tes Intelegensi, Studi Intelektual Dokumentasi (rapor) Bakat Khusus Tes Bakat Khusus, Wawancara Informatif (buku rapor) Minat Tes Minat, Kui Kuisoner, wawancara informative Kesehatan Kuisoner, wawancara Jasmani informative, home visit, studi dokumentasi Sikap/Sifat Anekdota, rating scale, Kepribadian sosiometri, otobiografi, tes kepribadian Rencana Hari Kuisoner, wawancara Depam informative, otobiografi
Setiap Setiap masala masalah h yang yang dialam dialamii oleh oleh siswa siswa terdap terdapat at gejala gejala yang yang mengir mengiring inginy inya. a. Gejala Gejala bukanlah masalah intinya namun adalah perilaku menyimpang yang mengindikasikan bahwa seseorang mengalami masalah. Berikut ini merupakan contoh kasus, yang dapat ditangkap gejala yang menunjukan masalah bagi siswa. Contoh kasus I
Seorang siswa SMU kelas II IPS, laki-laki menunjukan gejala jarang masuk sekolah, sering melanggar tata tertib sekolah, dan prestasi belajarnya rendah. Siswa Siswa tersebut tersebut sering bolos, bolos, terutama terutama kalau akan menghadapi mata pelajaran pelajaran matematika. matematika. Pada akhir tahun yang lalu yang bersangkutan bersangkutan termasuk termasuk salah seorang yang dipermasalahka dipermasalahkan n untuk kenaikan kelasnya. Di rumah, siswa tersebut tidak mempunyai tempat belajar sendiri; dia belajar di tempat tidurnya. Ia banyak membantu kegiatan keluarga sehingga seringkali terlambat masuk sekolah. Data Data lain lain menu menunj njuk ukan an bahwa bahwa sisw siswaa yang yang bers bersan angku gkuta tan n adala adalah h anak anak keena keenam m dari dari sebel sebelas as bersaudara. Tiga orang saudaranya sudah berada di Perguruan Tinggi, dan salah seorang adiknya juga berada di kelas III IPA di sekolah yang sama. Siswa Siswa yang yang bersan bersangkut gkutan an sebena sebenarny rnyaa kurang kurang bermin berminat at terhad terhadap ap bidang bidang studi studi IPA. IPA. Dalam Dalam menyelesaikan salah satu tugas rumahnya pernah terjadi bentrok dengan salah seorang gurunya. Ada beberapa gejala yang terdapat pada kasus di atas, atas, yaitu : 1. Jarang Jarang masu masuk k sekola sekolah h atau atau sering sering bolo bolos. s. 2. sering sering mela melangg nggar ar tata tata tert tertib ib sekol sekolah ah 3. presta prestasi si belaja belajarny rnyaa rendah rendah.. 4. sering sering terlam terlambat bat masuk masuk sekola sekolah h 5. kurang berminat berminat terhada terhadap p bidang bidang studi studi IPA IPA dan dan Matemati Matematika. ka. 6. bentro bentrok k denga dengan n salah salah seoran seorang g Guru Guru Temukan Gejala-gejala yang menunjukan masalah, pada contoh kasus II ; Contoh kasus II
DH seorang gadis berumur 16 tahun dia merupakan siswi Kelas II di sebuah sekolah swasta yang cukup elite. DH gadis yang cukup cantik dikalangan teman-temannya. orang tuanya cukup kaya dibanding dengan teman satu sekolahnya. Gadis ini merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Ayah DH bekerja di bidang pertambangan, oleh karena tuntutan pekerjaan, ayah DH harus bekerja sebulan penuh di luar pulau. Dan kiemudian cuti selama 2 minggu sesudahnya. Ibu DH bekerja sebagai seorang Guru di SMP negeri di kotanya. Ibu DH bekerja hingga tengah hari, sering DH dijemput dan pulang bersama ibunya mengendarai motor ibunya. Dan kakak laki-laki DH menuntut ilmu di Perguruan Tinggi di lain kota, dan kakak DH pulang pada saat libur akademik. DH mempuny mempunyai ai fasili fasilitas tas belaja belajarr yang yang sangat sangat lebih. lebih. Tidak Tidak pernah pernah DH merasa merasa sangat sangat kekurangan. kekurangan. DH gadis yang sangat di sukai di sekolahnya, sekolahnya, oleh karena cantik dan kaya. Namun prest prestasi asi belajar belajar DH biasabiasa-bia biasa sa saja.
Tidak Tidak ada yang yang menari menarik k dari dari DH selain selain kecant kecantika ikan, n,
kekayaan, dan sikap mudah bergaul dengan orang lain.
DH sepert sepertii halnya halnya remaja remaja lain, lain, yang yang masih masih senang senang terus dan masih masih sangat sangat kurang kurang memikirkan resiko-resiko atas tindakannya. DH mempunyai Hand mempunyai Hand Phone dengan fitur canggih dilengkapi kamera dan pemutar video digital. Dari Handphone Dari Handphone ini DH sering menonton film biru – porno, yang didapatkannya dari teman – temannya atau dari internet. Selain itu DH juga serng mengakses film porno di internet. Seolah DH sudah mulai kecanduan film porno yang digemari bersama-sama teman-temannya. DH remaja yang merasakan cinta pertama, dia mempunyai pacar seorang mahasiswa tingkat awal di sebuah perguruan tinggi di kotanya. Oleh cinta pertama ini DH berani banyak berkorban untuk hubungannya. Dia pernah melakukan hubungan seksual dengan pacarnya di rumah pacarnya , saat orang tuanya pergi. Perubahan banyak terjadi pada DH, DH sering membolos dari sekolah. Dan pacaran di rumahnya yang dalam keadaan sepi, atau di tempat-tempat wisata yang menyediakan penginapan. Bahkan pada akhir minggu DH berbohong pada orang tuanya dengan alasan pergi ke rumah teman wanita ternyata pergi bersama pacarnya. DH sudah mulai kecanduan pada hubungan suami istri. DH mengalami kemunduran dalam prestasi belajarnya. Di kelas sering melamun, dan terlihat susah konsentrasi. Saat melamun DH tampak kuatir. Dia lebih sering mencoret-coret buku catatannya, sehingga DH sering tidak mempehatikan pelajaran yang diikutinya. Oleh karena itu DH sering mengerjakan PR saat pagi hari di sekolah dengan meminjam pekerjaan temannya, juga sering tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru.
2. Kasus dan kaitannya dengan bidang-bidang bimbingan konseling a. permasalahan yang dialami siswa di SMU dapat dibedakan atas 4 bidang, yaitu ; 1. Masalah siswa dalam hal pribadi Pada kasus I terlihat masalah siswa yang bertalian dengan masalah pribadi yang berkaitan dengan moralitas ialah: •
melanggar tata tertib sekolah,
•
membolos
•
terlambat masuk sekolah
2. Masalah siswa dalam hubungan social Yang berkaitan dengan masalah social pada kasus I ialah ; •
Bentrok dengan guru
3. Masalah siswa dalam belajar
Yang berkaitan dengan masalah belajar atau pencapaian prestasi akademik yaitu; •
Prestasi belajar yang rendah
•
Kurang berminat pada IPA
4. Masalah siswa dalam hal karier b. Format untuk melihat masalah siswa menurut bidang bimbingan. Format ini digunakan sebagai suatu teknik untuk membantu para praktikan bimbingan dan konseling di sekolah untuk memeriksa, apakah permasalahan yang dialami siswa itu meliputi bidang apa saja. Kemudian setiap bidang masalah dapat dikenali gejalanya meliputi apa saja Contoh Format Inventarisasi gejala masalah siswa menurut bidang bimbingan Nama Konseli : … … … … … … … … … … … … Jenis Kelamin : … … … … … … … … … … … … Kelas
: .. … … … … …. …. …. …. … … ..
1. Masalah Pribadi
:
a. : … …. …. …. …. …. … …. … … .. … . b. : … … … … … … … … … … … … … . c. : .. … .. … … … … … … … … … … … 2. Masalah Sosial : a. : … … … … … … … … … … … … … … b. : … … … … … … … … … … … … … … c. : … … … … … … … … … … … … … … 3. Masalah Belajar a. : … … … … … … … … … … … … … … b. : … … … … … … … … … … … … … … c. : … … … … … … … … … … … … … … 4. Masalah Karier a. : … … … … … … … … … … … … … … b. : … … … … … … … … … … … … … … c. : … … … … … … … … … … … … … …
3. Rincian, Sebab dan Akibat Suatu Kasus
Di bawah ini akan dipaparkan contoh-contoh rincian permasalahan dalam suatu kasus, kemudi kemudian an menyaj menyajika ikan n perkir perkiraan aan sumber sumber penyeba penyebabny bnyaa serta serta perkir perkiraan aan akibat akibat yang yang mungki mungkin n timbul jika kasus itu tidak ditangani. kemungkinan penyebab dan akibat suatu kasus Salah satu langkah yang perlu dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling untuk menangani suatu suatu kasus kasus seseor seseorang ang siswa siswa ialah ialah menget mengetahui ahui kemung kemungkin kinan an sumber sumber penyeba penyebab b masala masalahny hnyaa sebagai latar belakang kasus atau aspek diagnosis dari sesuatu kasus. Aspek diagnosis itu adalah tinjauan ke masa yang lampau yang diduga menjadi sumber penyebab timbulnya masalah pada diri siswa. Setiap permasalahan yang terdapat pada diri siswa itu tentu ada penyebabnya. Ada dua pertimbangan paling tidak yang dapat digunakan untuk dapat diduga menjadi seumber penyebab itu, itu, yaitu yaitu pengala pengalaman man empiri empiriss dan kajian kajian secara secara teorit teoritis. is. Tepatn Tepatnya ya langka langkah h dalam dalam membuat membuat keputus keputusan an diagno diagnosis sis ini memung memungkin kinkan kan tepatn tepatnya ya langkah langkah aspek aspek progno prognosis sis dan hal itu akan memungkinkan tepatnya bentuk bantuan yang diberikan untuk mengatasi masalah. Membuat perkiraan kemungkinan penyebab atau aspek prognosis sesuatu kasus perlu dilakukan oleh oleh para para Guru Guru Pemb Pembim imbi bing. ng. Deng Dengan an memb membua uatt diag diagno nosa sa ini, ini, Guru Guru Pemb Pembim imbi bing ng dapa dapatt merama meramalka lkan n kemungk kemungkina inan n keberha keberhasil silan an melalu melaluii sesuat sesuatu u bentuk bentuk usaha usaha bantua bantuan n yang yang dapat dapat ditempuh Guru Pembimbing. Atau apa kemungkinan akibat yang lebih buruk akan terjadi apabila kasus dibiarkan saja tanpa intervensi atau bantuan b antuan Guru Pembimbing. Beri Berikut kut ini ini dibe diberi rika kan n cont contoh oh urai uraian an beber beberap apaa gejal gejalaa yang yang terd terdapa apatt pada pada kasu kasuss I, rinci rincian an masalahnya, masalahnya, kemungkinan kemungkinan penyebab penyebab masalah masalah atau aspek diagnosis, diagnosis, dan kemungkinan kemungkinan akibat yang muncul dari masalah itu atau aspek prognosisnya. 1. memb membol olos os (ka (kasu suss I). I). Makna atau rincian membolos ialah : a. berh berhar arii-ha hari ri tida tidak k masuk masuk kela kelass b. tidak masuk sekolah sekolah tanpa tanpa alasan alasan yang yang jelas jelas dan ijin ijin c. seri sering ng kelu keluar ar pada pada jam jam tert terten entu tu d. tidak tidak masuk masuk kembal kembalii setela setelah h meminta meminta ijin ijin e. masu masuk k seko sekola lah h berg bergant antii hari hari f. mengajak mengajak teman-t teman-teman eman untuk keluar pada mata pelajaran pelajaran yang tidak disenangi. disenangi. g. Minta ijin keluar dengan berpura berpura-pura -pura sakit atau alasan alasan lainnya. lainnya. h. Mengiririm Mengiririmkan kan surat surat ijin ijin tidak masuk dengan dengan alasan alasan yang yang dibuat-buat dibuat-buat i.
Meninggalkan Meninggalkan sekolah sekolah pada jam pelajar pelajaran an tanpa tanpa ijin ijin dan tidak tidak kembali kembali ke sekolah. sekolah.
Kemungkinan sebab ; a. tidak tidak senang senang dengan dengan sika sikap p dan penga pengajar jaran an Guru Guru
b. merasa merasa kurang kurang mendap mendapatk atkan an perhat perhatian ian dari dari guru c. merasa merasa tida tidak k nyaman nyaman oleh oleh kare karena na sikap sikap guru guru d. proses proses belaj belajar ar dan mengaj mengajar ar yang yang membosa membosanka nkan n e. mera merasa sa gaga gagall dal dalam am bel belaj ajar ar f. kurang kurang bermi berminat nat terhada terhadap p mata mata pelaja pelajaran ran g. terpeng terpengaru aruh h oleh oleh teman teman yang yang suka suka membol membolos os h. takut masuk sekolah sekolah karena karena tidak tidak membuat membuat tugas tugas yang yang diberika diberikan n guru i.
tidak tidak memba membayar yar kewajib kewajiban an memb membaya ayarr uang uang sekol sekolah ah
kemungkinan akibat : a. minat minat terha terhadap dap pelaj pelajara aran n akan sema semakin kin kura kurang ng b. b. gaga gagall dal dalam am ujia ujian n c. hasil belajar belajar yang diperol diperoleh eh tidak tidak sesuai dengan potensi potensi yang dimili dimiliki ki d. tida tidak k naik naik kela kelass e. penguasaan penguasaan terhadap terhadap materi materi pelajara pelajaran n tertinggal tertinggal dari dari teman-tem teman-teman an lainnya. lainnya. f. Dike Dikelu luar arka kan n dari dari sekol sekolah ah 2. melang melanggar gar tata tata terti tertib b (kasu (kasuss I) I) makna atau rincian melanggar tata tertib ialah : a. sejumlah sejumlah tata tata tertib tertib sekoah tidak tidak dipatuhi, dipatuhi, misalny misalnyaa tentang tentang kehadiran kehadiran di sekolah, sekolah, baju berseragam, tempat duduk dalam kelas, penyelesaian dalam tugas-tugas. b. Pelanggaran Pelanggaran tersebut tersebut kelihatanny kelihatannyaa bukan bukan tanpa tanpa disenga disengaja ja c. Pelang Pelanggar garan an terseb tersebut ut dilakuk dilakukan an berkali berkali-ka -kali li Kemungkinan penyebab a. tidak begitu begitu memahami memahami kegunaan kegunaan masingmasing-masin masing g aturan aturan atau tata tata tertib tertib yang berlaku berlaku di sekolah, hal itu terjadi mungkin karena aturan tersebut tidak didiskusikan dengan siswa sehingga hanya terpaksa mengikutinya. b. b. Sisw Siswaa yang yang bersa bersang ngkut kutan an terb terbia iasa sa hidup hidup terla terlalu lu bebas bebas,, bak bak di ruma rumah h maupu maupun n di masyarakat. c. Tindakan Tindakan yang dilakuka dilakukan n terhadap terhadap pelanggaran pelanggaran terlalu terlalu keras keras sehingga sehingga siswa siswa mereaksi mereaksi secara tidak wajar (negative). d. Cirr Cirrii khusu khususs perk perkem emba bang ngan an rema remaja ja yang yang agak agak suka sukarr diat diatur ur teta tetapi pi belu belum m dapa dapatt mengatur diri sendiri e. Ketidak Ketidak puasan pada pada mata pelajar pelajaran an tertentu tertentu dilampia dilampiaskan skan pada pelangga pelanggaran ran terhadap terhadap tata tertib sekolah Kemungkinan akibat
a. tingkah tingkah laku laku sisw siswaa semaki semakin n tidak tidak terkend terkendali ali b. terjad terjadii kerengg kerengganan anan hubung hubungan an antara antara guru guru dan murid murid c. suasana suasana sekolah sekolah dirasakan dirasakan kurang menyenangkan menyenangkan bagi siswa d. proses proses belaja belajarr menga mengajar jar tergan terganggu ggu e. kegiata kegiatan n bela belajar jar siswa siswa tergan terganggu ggu f. nilai re rendah g. tidak tidak naik naik kelas; kelas; dikel dikeluar uarkan kan dari dari sekolah sekolah 3. Pres Presta tasi si Bel Belaj ajar ar Ren Renda dah h Makna atau rincian prestasi belajar rendah ialah ; a. gagal gagal dalam dalam bebe beberap rapaa macam macam mata mata pelaj pelajara aran n b. nilai nilai tugas tugas,, tes tes dan dan ujia ujian n renda rendah h c. dari dari waktu waktu ke ke waktu waktu nilai nilai semaki semakin n menuru menurun n d. mendapat mendapat peringkar peringkar di bawah bawah rata-rata rata-rata untuk untuk berbagai berbagai atau setiap setiap mata mata pelajaran pelajaran e. kemamp kemampaun aun bela belajar jar di di bawah bawah ratarata-rat rataa kelas kelas pada kasus I yaitu prestasi belajar yang rendah diduga kemungkinan penyebabnya ialah : a. tingkat tingkat kecerd kecerdasa asan n di bawah bawah ratarata-rat rataa b. b. mal malas bel belaj ajar ar c. moti motiva vasi si bela belaja jarr ren renda dah h d. kurang kurang mina minatt pada pros proses es belaja belajarr mengaja mengajar r e. kekur kekurang angan an sar saran anaa bela belaja jar r f. suasana suasana sosio-emo sosio-emosiona sionall di rumah rumah kurang kurang mendukung mendukung untuk belaja belajarr dengan dengan baik g. proses proses belajar-men belajar-mengajar gajar di sekolah sekolah kurang kurang memungkink memungkinkan an siswa belaja belajarr dengan baik. baik. Kemungkinan akibat a. minat minat / moti motivas vasii belaja belajarr semaki semakin n menuru menurun n b. b. tida tidak k nai naik k kel kelas as c. dike dikelu luar arkan kan dari dari sekol sekolah ah d. frus frusta tasi si yang yang mend mendal alam am e. tidak tidak mampu mampu melanj melanjutk utkan an sekola sekolah h f. kesu kesuli lita tan n menc mencar arii kerj kerjaa 4. Kurang Kurang berminat berminat pada bidang bidang studi studi tertentu tertentu (Kasus (Kasus I) Makna atau rincian kurang berminat pada bidang studi tertentu ialah ; a. tidak tidak dapat dapat memusa memusatka tkan n perhat perhatian ian untuk mempelaj mempelajari ari materi-m materi-mate ateri ri yang terkai terkaitt pada bidang tersebut
b. berusa berusaha ha tidak mengiku mengikuti ti mata pelajara pelajaran n yang yang bersan bersangkut gkutan an dengan bidang bidang studi tersebut c. tidak mengerjakan mengerjakan tugas-tugas tugas-tugas dalam mata perlajaran perlajaran tersebut tersebut kemungkinan sebab a. tidak tidak memili memiliki ki bakat bakat dalam dalam bidan bidang g terseb tersebut ut b. lingkungan lingkungan tidak tidak menyokong menyokong untuk untuk pengemba pengembangan ngan bidang bidang tersebu tersebutt c. proses proses belajar belajar mengajar mengajar untuk bidang bidang terserbut terserbut tidak tidak menyena menyenangkan ngkan d. siswa siswa sudah berusah berusahaa sekuat tenaga, tenaga, tetapi tetapi hasilnya hasilnya selalu selalu rendah rendah e. doronga dorongan n dari dari guru guru dan dan sekol sekolah ah kura kurang ng f. sarana sarana belaja belajarr menga mengajar jar kurang kurang menunj menunjang ang g. memilih memilih bidang terseb tersebut ut dari ikut-ik ikut-ikutan, utan, atau atau dorongan dorongan orang tua tua atau orang orang lain. Kemungkinan sebab ; a. pind pindah ah jurus urusan an b. terjadi terjadi ketidak-kes ketidak-kesesuai esuaian an antara antara keinginan keinginan orang tua tua dan pilihan pilihan siswa siswa c. kegiatan kegiatan belajar belajar untuk untuk bidang-bi bidang-bidang dang studi studi lain lain menjadi menjadi tergangg terganggu. u. d. Motiva Motivasi si belaja belajarr semak semakin in turun turun 5. Bent Bentro rok k denga dengan n guru guru (kas (kasus us I) I) Makna atau rincian bentrok dengan guru ialah ; a. tidak tidak mengik mengikuti uti pela pelajar jaran an dengan dengan guru guru terseb tersebut ut b. tidak tidak mau mau bertem bertemu u dengan dengan guru guru ters tersebut ebut c. jika jika bertemu bertemu tidak tidak mau mau tergur tergur sapa sapa dengan dengan guru guru terseb tersebut ut d. memakai memakai kata-kata kata-kata ataupun ataupun bersikap bersikap tidak tidak sopan sopan terhadap terhadap guru guru tersebut tersebut e. mempengaruhi mempengaruhi kawan-kawanny kawan-kawannyaa untuk untuk bersikap bersikap serupa serupa terhadap terhadap guru tersebut tersebut kemungkinan sebab : a. tidak menyukai menyukai bidang bidang studi yang diajarkan diajarkan oleh oleh guru guru terseb tersebut ut b. b. sisw siswaa memb membuat uat kesa kesala lahan han dan dan keti ketika ka dite ditegur gur oleh oleh guru guru ters terseb ebut ut sisw siswaa tida tidak k mau mau menerima teguran tersebut c. berw berwat atak ak pemb pember eran ang g d. kurang memahami memahami aturan aturan dan dan sopan santun yang berlaku berlaku di sekolah sekolah e. aturan aturan dan sopan sopan santun santun yang berlaku berlaku lingkungan lingkungan tempat tempat tinggal tinggal berbeda berbeda dengan yang yang berlaku di sekolah kemungkinan akibat : a. memper memperole oleh h nilai “mat “mati” i” dari dari guru yang yang bersangk bersangkuta utan n b. hubungan dan kegiatan kegiatan belajar belajar dengan dengan guru-guru guru-guru lain lain menjadi menjadi tergangg terganggu u
c. tida tidak k nai naik k kel kelas as d. dike dikelu luar arkan kan dar darii sekol sekolah ah 6. terlam terlambat bat masu masuk k sekol sekolah ah (kas (kasus us I) makna atau rincian terlambat masuk sekolah ialah : a. sering sering tiba tiba di sekol sekolah ah setela setelah h jam pelaja pelajaran ran di mulai mulai b. memakai memakai waktu waktu istirah istirahat at melebihi melebihi waktu yang ditentukan ditentukan c. sengaja sengaja melambat-l melambat-lambat ambatkan kan diri masuk masuk kelas kelas meskipun meskipun tahu tahu jam pelajara pelajaran n sudah dimulai. Kemungkinan sebab : a. jarak jarak anta antara ra rumah rumah dan sekola sekolah h jauh jauh b. kesuli kesulitan tan tran transpo sport rtasi asi ke ke sekola sekolah h c. terlal terlalu u banyak banyak kegiat kegiatan an dir ruma rumah h sebelum sebelum sekol sekolah ah d. terl terlam amba batt ban bangu gun n e. gangguan gangguan keseh kesehata atan n tidak tidak menyuka menyukaii suasana suasana sekol sekolah ah f. tidak tidak menyu menyukai kai satu satu atau atau lebih lebih mata mata pela pelajar jaran an g. tidak tidak menyi menyiapk apkan an pekerj pekerjaan aan ruma rumah h (PR) (PR) h. kurang mempunyai mempunyai persiapan persiapan untuk kegiatan kegiatan di kelas i.
terlal terlalu u asyik asyik denga dengan n kegiat kegiataan aan di di luar luar seko sekolah lah
kemungkinan akibat a. nil nilai re rendah b. b. tida tidak k nai naik k kel kelas as c. hubun hubungan gan deng dengan an guru guru ter terga gangg nggu u d. hubungan hubungan dengan dengan kawan kawan sekel sekelas as terg tergang anggu gu e. kegiata kegiatan n di luar luar seko sekolah lah tida tidak k terken terkendal dalii 4. kondisi kasus Ada tiga hal kondisi kasus yang harus dicermati oleh guru pembimbing, agar jangan samapai terjer terjerumu umuss kepada kepada suatu suatu sikap sikap yang yang berten bertentan tangan gan dengan dengan kode etik etik profes profesii Bimbin Bimbingan gan dan Konseling. Kondisi kasus yang dimaksud ialah berkenaan dengan istilah “berat atau ringan”, “sehat atau sakit”, “normal atau tidak normal” suatu kasus. Setiap permasalahan yang dialami siswa dapat dikenali dari gejala yang tampak di permukaan. Gejala itu perlu dipelajari secara cermat dan mendalam, sebab di balik gejala-gejala yang kelihatan sepintas lalu digolongkan sebagai masalah yang ringan, kemungkinan tersembunyi masalah yang berat. Gejala yang mudah ditangkap itu biasanya berkaitan dengan masalah yang tersembunyi itu. Pada kasus II di atas terlihat gejala siswa sering tidak masuk ke sekolah berkaitan dengan kondisi psikologis yang
dialaminya bersumber pada keadaan keluarganya, khususnya perbuatan ayahnya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap gejala itu perlu secara mendalam dan komprehensif, agar analisa lebih cermat dan jenis bantuan pun dapat labih terarah. Guru pembimbing hendaknya tidak menolak menangani suatu kasus oleh karena masalahnya dianggap berat. Berat ringannya masalah itu tidak menjadi ukuran sikap guru Pembimbing untuk menangani suatu kasus itu. Hal lain yang perlu mendapat perhatian ialah titik berangkat seorang Guru Pembimbing dalam menghadapi menghadapi siswa bermasalah bermasalah..
Siswa Siswa yang mempunyai permasala permasalahan han itu hendaknya jangan
diperlakukan sebagai ‘orang sakit’, dan siswa yang tidak memperlihatkan adanya gejala yang menyimpang dianggap “orang sehat”. Sikap menggolong-golongkan seperti itu kurang tepat, baik peng penggol golon ongan gan saki sakitt dan seha sehatt itu itu dili diliha hatt dari dari segi segi fisi fisik k maup maupun un psik psikis is.. Wa Wala laupu upun n pada pada kenyataannya sering terjadi bahwa gangguan fisik dapat bersumber awal dari gangguan psikis. Jika memang secara sungguh-sungguh terlihat ada gangguan fisik tentu perlu dialih tangankan ke dokter, dan jika gangguan psikisnya sudah melampaui kewenangan Guru Pembimbing, maka perlu dialih-tangankan ke pihak yang lebih berwenang seperti psikiater. Demik Demikia ian n juga juga kondi kondisi si kasus kasus yang yang diang diangga gap p norma normall atau atau tida tidak k norma normal. l. Janga Janganl nlah ah guru guru pembimbing beranggapan bahwa siswa yang menunjukan perliku “menyimpang” itu bersumber dari gangguan psikologis. Para guru pembimbing hendaknya berangkat dari pemikiran bahwa : a. siswa siswa yang bermasalah bermasalah itu itu mempunyai mempunyai kemapuan kemapuan intelektu intelektual al normal, normal, tetapi ia mengala mengalami mi gangguan emosional psikologis. b. Siswa Siswa yang bermasa bermasalah lah itu bukan melakuk melakukan an sesuat sesuatu u perbua perbuatan tan yang berkait berkaitan an dengan dengan kejahatan / criminal, yang perlu mendapat sangsi hokum. Sikap guru pembimbing menangani sesuatu kasus hendaknya tidak bersumber pada keengganan yang yang subyek subyektif tif emosio emosional nal.. Sikap Sikap yang yang benar benar dihara diharapkan pkan dari dari guru guru pembim pembimbin bing g hendakny hendaknyaa berlandaska berlandaskan n sikap professiona professional, l, yakni berdasarkan berdasarkan pertimbangan pertimbangan keterbatasa keterbatasan n kewenangan kewenangan keahlian lah yang perlu diserahkan kepada pihak lain. 5. Upaya Memahami Kasus a. beberapa beberapa alasan alasan yang digunakan sebagai bahan peritmbangan peritmbangan untuk mengadakan studi kasus, yaitu : •
Ada permasalahan khusus / istimewa yang dialami oleh siswa yang ditemukan oleh guru pembimbing
•
Guru Pembimbing ingin mengetahui secara menyeluruh dan mendalam tentang kasus itu, terutama berkenaan dengan sumber penyebabnya dan jenis masalah yang dihadapi siswa itu.
•
Untuk segera dibantu untuk diatasi masalah yang tengah dihadapi siswa itu.
•
Temuan Temuan yang yang dipero diperoleh leh melalu melaluii pengala pengalaman man guru guru Pembim Pembimbin bing g itu digunak digunakan an juga juga sebagai dasar teori untuk menangani permasalahan siswa lain.
b. Langkah-langkah dalam upaya memahami kasus pemahaman terhadap suatu kasus perlu dilakukan secara menyeluruh, mendalam, dan objektif. Menyeluruh artinya meliputi semua jenis informasi yang diperlukan, baik kemampuan akademik, keadaan social psikologis psikologis termasuk termasuk bakat, minat, sikap, keadaan fisik, lingkungan lingkungan keluarga. keluarga. Infomasi itu dipelajari melalui berbagai cara termasuk wawancara konseling, kunjungan rumah, observasi, catatan kumulatif. Penjelajahan jenis informasi melalui cara itu bukan saja menambah pemaham pemahaman an yang yang lebih lebih luas, luas, melain melainkan kan juga juga pemaham pemahaman an semaki semakin n mendal mendalam, am, dan tentun tentunya ya informasi atau data yang terkumpul itu haruslah akurat dan objektif. Untuk maksud tersebut di atas, upaya yang perlu dilakukan oleh guru pembimbing ialah ; 1. mengenali gejala Pertama-tama tentu kita mengamati adanya suatu gejala, gejala itu mungkin ditemukan atau diperoleh dengan beberapa cara ; a. Guru Guru Pemb Pembim imbi bing ng mene menemu muka kan n send sendir irii geja gejala la itu itu pada pada sisw siswaa yang yang memp mempun unya yaii masalah, b. Guru Guru mata mata pelaja pelajaran ran memberik memberikan an inform informasi asi adanya adanya siswa siswa yang bermasal bermasalah ah kepada kepada guru pembimbing. c. Wali Wali kelas meminta meminta bantuan bantuan guru pembimbi pembimbing ng untuk menangani menangani seseor seseorang ang siswa siswa yang bermasalah bermasalah berdasar berdasar informasi informasi yang diterimany diterimanyaa dari pihak lain, seperti siswa, para guru ataupun pihak tata usaha. 2. Membuat deskripsi kasus Setelah gejala itu dipahami oleh guru pembimbing, kemudian dibuatkan suatu deskripsi kasusnya secara objektif, sederhana, tetapi cukup jelas. 3. Setelah deskripsinya dibuat, dipelajari lebih lanjut aspek ataupun bidang-bidang masalah yang mungkin dapat ditemukan dalam deskripsi itu. Kemudian ditentukan jenis masalahnya, apakah menyangkut masalah pribadi, social, belajar ataupun karier. 4. jenis masalah masalah yang sudah dikelompokan dikelompokan itu dijabarkan dijabarkan dengan cara mengembangkan mengembangkan ide-ide ide-ide atau konsep-konsep menjadi lebih rinci, agar lebih mudah memahami permasalahannya secara cermat. 5. adanya adanya jabara jabaran n masala masalah h yang yang lebih lebih terinc terincii itu dapat membant membantu u guru guru pembim pembimbin bing g untuk untuk membuat perkiraan kemungkinan sumber penyebab masalah itu muncul.
6. perkiraan kemungkinan seumber penyebab itu membantu kita menjelajahi jenis informasi yang dikumpulkan, sumber informasi yang perlu dikumpulkan, dan teknik atau alat yang digunakan dalam pengumpulan informasi atau data. 7. membuat perkiraan kemungkinan akibat yang timbulo dan jenis bantuan yang dapat diberikan merupak merupakan an langka langkah h penting penting,, agar agar kita kita dapat dapat menjaj menjajaki aki kemungk kemungkina inan n member memberika ikan n bantua bantuan. n. Apakah bantuan langsung ditangani oleh guru pembimbing atau perlu konferensi kasus ataupun alih tangan kasus. 8. langkah pengumpulan data itu terutama melihat jenis infomasi atau data yang diperlukan seperti kemampuan akademik, sikap atau kepribadian, bakat, minat dsb. Dengan cara atau teknik apa jenis informasi atau data tersebut diperoleh, apakah melalui teknik tes atau teknik nontes. 9. kerangka kerangka berpikir berpikir seorang Guru Pembimbing Pembimbing untuk menentukan langkah-langkah langkah-langkah menangani dan memahami kasus sebagaimana dikemukakan di atas dapat digambarkan skemanya sebagai berikut. Confirm To Admin
6. Penyikapan terhadap Kasus Telah Telah disebu disebutka tkan n di atas atas bahwa bahwa penyika penyikapan pan terhada terhadap p kasus kasus berlan berlangsun gsung g sejak sejak awal awal peneri penerimaa maan n kasus kasus untuk untuk ditang ditangani ani sampai sampai dengan dengan berakh berakhirn irnya ya keterl keterliba ibatan tan perhat perhatian ian dan tindakan Gur Pembimbing terhadap kasus tersebut. Penyikapan yang menyeluruh itu mencakup segenap aspek permasalahan yang ada di dalam kasus dan segenap langkah ataupun pertahapan pada sepanjang proses penanganan kasus secara menyeluruh. Penyik Penyikapa apan n pada pada umumny umumnyaa mengan mengandung dung unsurunsur-uns unsur ur kognis kognisi, i, afeksi afeksi,, dan perlak perlakuan uan terhada terhadap p obyek obyek yang yang disika disikapin pinya. ya. Dalam Dalam bimbin bimbingan gan dan konseli konseling, ng, ketiga ketiga unsur unsur terseb tersebut ut mengacu mengacu kepada kepada berbag berbagai ai hal
yang yang telah telah ditamp ditampilk ilkan an sebelu sebelum m ini. ini. Unsur Unsur kognisi kognisi mengacu mengacu
kepada kepada wawasa wawasan, n, keyaki keyakinan, nan, pemaha pemahaman man,, penghay penghayata atan, n, pertim pertimbang bangan an dan pemiki pemikiran ran Guru Guru Pembimbing tentang keberadaan manusia, hakekat dmensi kemanusiaan dan pengembangannya, peng pengar aruh uh ling lingkun kunga gan, n, peran peranan an pela pelaya yana nan n bimb bimbin inga gan n dan dan kons konsel elin ing, g, kasus kasus dan dan berb berbag agai ai permasalahan yang dikandungnya, pemahaman dan penanganan kasus. Unsur afeksi menyangkut suasana perasaan, emosi dan kecenderungan bersikap berkenaan dengan keberadaan manusia sampai dengan penanganan kasus tersebut. Unsur perlakuan berkaitan dengan tindakan terhadap kasus yang ditangani, sejak diserahkannya kasus sampai berakhirnya keterlibatan penanganan. Unsure-unsur kognisi yang mendasari penyikapan terhadap kasus, pada garis bersarnya ialah sebagai berikut :
1.
keyakinan dan penghayatan bahwa manusia ditakdirkan sebagai mahkluk yang
paling unik dan mempunyai derajat yang paling tinggi. 2.
keyakinan da d an pe penghayatan ba b ahwa ke k eunikan da dan de derajat pa paling ti tinggi it itu
terwujud dalam bentuk kesenangan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat dalam arti seluas-luasnya. 3.
pemahaman dan penghayatan bahwa keempat dimensi kemanusiaan perlu
dikembangkan secara serempak dan optimal menuju perwujudan manusia seutuhnya. 4.
pemahaman d an an p en enghayatan b ah ahwa d al alam p er erjalanan h id idupnya se s eseorang
dapat mengalami berbagai permasalahan yang menggangu perkembangan keempat dimensi kemanusiaannya. 5.
pemahaman dan penghayatan bahwa factor-faktor lingkungan, disamping
factor-fakt factor-faktor or yang terkandung di dalam dimensi kemanusiaan, kemanusiaan, sangat besar pengaruhnya pengaruhnya terh terhad adap ap penge pengemb mbang angan an dime dimens nsii-di dime mens nsii itu itu di satu satu segi segi,, dan dan terh terhad adap ap timb timbul ulny nyaa permasalahan pada diri seseorang di segi lainnya. 6.
pemahaman da d an pe penghayatan ba b ahwa pe pelayanan bi b imbingan da d an ko konseling,
bersama-sama dengan pelayanan pendidikan pada umumnya, mampu memberikan bantuan kepada orang-orang yang sedang mengalami perkembangan dan mengalami masalah demi teratasinya masalah-masalah mereka itu. 7.
pemahaman dan p en enghayatan b ah ahwa s es eseorang ya y ang sedang m en engalami
masalah tidak seharusnya dan tidak serta merta dianggap sebagai terlibat masalah criminal atau perdata, ataupun sedang menderita penyakit jasmani atau rohani, ataupun sebagai orang yang tidak normal. Sebaliknya, seorang yang sedang mengalami masalah pertama-tama harus dianggap dan diperlakukan sebagai orang yang tidak tersangkut paut pada perkara criminal atau perdata, dan sebagai orang yang sehat dan normal. 8.
pemahaman dan penghayatan bahwa permasalahan seseorang sebenarnya
besar kemungkinan tidak tepat sama dengan yang tampak pada pendeskripsian awa;. Oleh karena itu, diperlukan uapaya pendalaman lebih lanjut untuk dapat dicapainya pemahaman yang lengkap dan mantap berkenaan denga permasalahan tersebut. 9.
pemahaman
dan penghayatan bahwa diperlukan strategi dan teknik-teknik
khusus untuk mengatasi atau memecahkan masalah-masalah pokok yang dialami seseorang. 10.
pemahaman
dan penghayatan
bahwa
dalam
menangani permasalahan
seseorang perlu dilibatkan berbagai pihak, sumber dan unsure untuk secara efektif dan efisien mengatasi atau memecahkan permasalahan tersebut.
Keyakinan, pemahaman dan penghayatan tersebut di atas diturunkan ke dalam bentuk-bentuk pola tingkah laku yang mencerminkan mencerminkan kecenderungan kecenderungan efektif, efektif, pola perilaku tersebut antara lain yaitu : 1. memberikan memberikan penghargaan penghargaan dan pernghorm pernghormatan atan yang setinggi setinggi-ting -tingginya ginya terhadap terhadap kehidupan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun kelompok. 2. berupay berupaya, a, sesuai sesuai dengan dengan kehalia kehalian n yang yang dimili dimiliki, ki, ikut mengem mengemban bangkan gkan secara secara optima optimall keempat dimensi kemanusiaan secara selaras, serasi, dan seimbang menuju perwujudan manusia seutuhnya, demi keselarasan hidup dan kebahagiaan kehidupan kemanusiaan di dunia, baik secara individual maupun kelompok. 3. berempati berempati kepada kepada orang orang yang mengalam mengalamii permasalaha permasalahan n yang menghamba menghambatt pengembangan pengembangan keempat dimensi kemanusiaan dan merintangi tercapainya kondisi yang menyenangkan dan membahagiakan mereka. 4. berusaha berusaha seoptimal seoptimal mungkin mungkin menerapka menerapkan n keahlian yang yang dimiliki dimiliki untuk untuk membantu membantu orangorang yang bermasalah agar masalah mereka dapat teratasi dalam waktu yang secepat dan dengan solusi yang secepat-cepatnya. 5.
Bersik Bersikap ap posit positif if terhadap terhadap orang yang mengal mengalami ami masalah; masalah; tidak menuding menudingnya nya terliba terlibatt dalam dalam perkar perkaraa crimin criminal al ataupu ataupun n perdat perdata, a, serta serta tidak tidak mengan menganggap ggapnya nya abnorma abnormal, l, atau atau mender menderita ita sakit sakit jasman jasmanii atau atau rohani rohani sampai sampai ternya ternyata ta mereka mereka memang memang memerl memerluka ukan n bantuan dari ahli-ahli penyakit jasmani atau rohani.
6. bertindak bertindak hati-hati hati-hati,, teliti, teliti, tekun dan bertanggun bertanggung g jawab dalam dalam menangani menangani permasalahan permasalahan seseorang, sejak awal diserahi tanggung jawab untuk menangani permasalahan itu sampai sedapat-dapatnya mencapai taraf pemecahan masalah yang paling jauh. 7. dengan dengan penuh kesada kesadaran ran mengembang mengembangkan kan wawasa wawasan, n, ide-id ide-ide, e, strate strategi gi dan teknik-te teknik-tekni knik k serta menerapkannya secara tepat terhadap permasalahan pe rmasalahan yang dialami seseorang. 8. tidak tidak menahan menahan permas permasala alahan han seseoran seseorang g untuk untuk ditanga ditangani ni sendir sendirii saja, saja, melain melainkan kan akan akan melibatkan dan mendayagunakan sebesar-besarnya pihak-pihak, sumber dan unsure-unsur lain lain yang yang diha dihara rapk pkan an akan akan dapa dapatt memb member erik ikan an kemuda kemudaha han n dan dan keunt keuntun ungan gan bagi bagi pemecahan masalah yang bersangkutan. 9. tidak tidak menutup menutup kemung kemungkin kinan an untuk untuk mengal mengaliht ihtang anganka ankan n penanga penanganan nan masala masalah h pada pada pihak pihak lain yang lebih berkompeten.
Lebih jauh, keyakinan, keyakinan, pemahaman dan penghayatan penghayatan yang diwarnai oleh kecenderungan kecenderungan afeksi itu dapat secara nyata diwujudkan dalam bentuk perlakuan-perlakuan itu antara lain ialah; 1. menerima menerima kasus kasus yang yang dipercayak dipercayakan an kepadanya kepadanya dengan penuh penuh rasa rasa tanggung tanggung jawab. jawab.
2. mengem mengembang bangkan kan wawasan wawasan tentan tentang g kasus kasus itu itu secara secara lebih lebih rinci, rinci, tentang tentang kemungkin kemungkinan an seba-sebab seba-sebab timbulnya timbulnya setiap setiap permasalah permasalahan an yang terkandung didalam kasus tersebut, tersebut, dan kemungkinan akibat-akibat yang akan timbul apabila permasalahan tersebut berlarut-larut tidak tertangani. 3. menge mengemb mban angk gkan an stra strate tegi gi dan mene menera rapka pkan n tekni teknik-t k-tek ekni nik k yang yang tepa tepatt untu untuk k menga mengata tasi si sumber-sumber pokok permasalahan. 4. meliba melibatka tkan n berbaga berbagaii pihak, pihak, sumber sumber dan unsure unsure apabil apabilaa diyaki diyakini ni hal-ha hal-hall terseb tersebut ut akan akan membantu pemecahan masalah. 5. mengkaji mengkaji kemajuan kemajuan upaya pemecaha pemecahan n masalah; masalah; sampai berapa berapa jauh jauh upaya tersebut tersebut telah telah membuahkan hasil. Dengan dilibatkannya unsure-unsur kognisi, afeksi, dan perlakuan yang mengacu pada hakikat keberadaan manusia sampai dengan pemahaman dan penanganan kasus, agaknya lengkaplah dasar-dasar penyikapan seseorang terhadap kasus yang dipercayakan kepadanya. Dasar-dasar penyikapan itu selanjutnya akan secara nyata terwujud dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling yang diwarnai oleh kepribadian dan keahlian guru pembimbing (konselor).
7. Penulisan Studi Kasus a. sifat laporan studi kasus sebenarnya tidak ada suatu pola penulisan kasus, tetapi beberapa prinsip umum yang harus diamati, meliputi : 1. penulisan penulisan kasus itu itu harus obyektif obyektif,, sederhana, sederhana, dan jelas. jelas. Walaupun Walaupun penulisannya penulisannya tertari tertarik k mempelajari kasus itu, namun jangan tampak uraian atau paparan yang bersifat pribadi. Deskripsi kasus itu haruslah seobjektif mungkin, dan interprestasinyapun tidak bersifat pribadi. Itu tidak berarti bahwa guru pembimbing harus menghindari interpretasi dan membuat kesimpulan, tetapi perlu diingat bahwa guru pembimbing perlu membedakan secara cermat antara fakta yang diperoleh dan interpretasi atau diagnosis berdasarkan pada fakta. 2. di dala dalam m lapo lapora ran n suat suatu u kasus kasus guna gunakan kanla lah h pern pernya yata taan an umum umum maupu maupun n ilus ilustr tras asii kasu kasus. s. Pernya Pernyataa taan n umum umum tentan tentang g inteli inteligens gensi, i, presta prestasi si kasus, kasus, dan kepriba kepribadia dian n akan lebih lebih menyakinkan bila ada data lain yang medukungnya. 3. batasi batasilah lah butir butir-but -butir ir yang yang tidak tidak relevan relevan.. b. Penerapan dan evaluasi treatment beberapa saran berikut ini mungkin membantu menjelaskan problem :
1. seoran seorang g guru guru pembim pembimbin bing g tidak tidak perlu perlu berusa berusaha ha menera menerapkan pkan treatmen treatmentt untuk untuk kesuli kesulitan tan-kesuli kesulitan tan yang yang secara secara keselu keseluruh ruhan an di luar luar pengala pengalaman man.. Jika Jika guru guru pembim pembimbin bing g tetap tetap berusaha melakukannya hal itu mungkin berakibat merugikan siswa. Jika problem siswa mengenai kesulitan belajar guru pembimbing harus dapat menawarkan kepada siswa halhal yang yang bernil bernilai ai memban membantu tu dalam dalam belaja belajar. r. Guru Guru pembim pembimbin bing g dapat dapat juga juga mengat mengatasi asi banyak problem yang atas kemauan sendiri, yang disebabkan oleh kurang minat, atau sesuatu perilaku yang kurang baik. 2. selama selama periode periode treatment, treatment, guru guru pembimbing pembimbing harus harus menjaga menjaga catatan catatan kemajuan kemajuan bantuannya. bantuannya. Guru Guru pembim pembimbin bing; g; tidak tidak perlu perlu mengga menggantu ntungka ngkan n pada ingata ingatanny nnyaa tetapi tetapi sebaik sebaiknya nya mencatat sesegera mungkin setiap wawancara dengan siswa dan setiap pengamatan yang bermakna. Tidak semua apa yang ditulis dalam catatan itu akan dimuat dalam laporan kasus, tetapi catatan yang lengkap adalah dapat diramalkan membantu dalam membuat suatu laporan pada akhir periode treatment. 3. jika jika akan akan diguna digunakan kan alat/tek alat/teknik nik pengukur pengukuran an diadak diadakan an sepert sepertii tes maka sebaikny sebaiknyaa teknik teknik atau tes itu dilakukan pada awal treatment diberikan, kemudian pada akhir treatment diadakan lagi pengukuran atau tes, untuk melihat perubahan atau kemajuan yang terjadi. 4. setela setelah h selesa selesaii diberi diberikan kan treatment treatment atau bantuan bantuan maka maka sebaik sebaiknya nya perlu perlu diamat diamatii untuk untuk beberapa bulan agar kita menjadi yakin bahwa problemnya tidak kambuh lagi. c. Isi Laporan Studi kasus suatu suatu pernya pernyataa taan n yang yang mungki mungkin n muncul muncul dalam dalam studi studi kasus kasus ialah ialah apakah apakah treatm treatment ent merupakan bagian prosedur yang harus diikuti sesudah studi kasus. Outline studi kasus di dalam dalam litera literatur turee pendidi pendidikan kan dan psikol psikologi ogi member memberika ikan n jawaba jawaban n yang yang tidak tidak konsis konsisten ten.. Artinya, sebagian studi kasus berakhir sampai dengan diagnosis, dalam laporan yang lain keberhasilan studi kasus itu meluas sampai dengan treatment. Meskipun demikian, dalam kenyataannya bahwa dalam studi kasus mengimplikasikan treatment. Setelah fakta dianalisa dan diagnosa tentative sudah diformulasikan, harus diikuti dengan treatment. Jika mungkin hal itu harus merupakan bagian dari catatan dalam studi kasus. Jikalau terjadi alih tangan kasus kepada spesialis lain seperti psikiatri maka catatan itu dituliskan dalam studi kasus. Jikalau kasusnya itu mengenai bantuan kesulitan belajar (learning difficulties) di sekolah, maka studi kasus itu akan lebih bermakna apabila disimpulkan dengan suatu laporan tentang sifat bantuan dan kemajuan murid selama mendapat bantuan itu.