WHITEPAPER CLINICAL PRIVILEGES DOKTER SPESIALIS MAT MATA RSUD BELITUNG TIMUR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belak Belakang ang
Dalam era perkembangan ilmu dan teknologi ini, pola penanggulangan dan penanganan penyakit atau masalah kesehatan akan mengalami kemajuan sehingga menjadi lebih efektif, lebih baik dan berkualitas, oleh karena itu diperlukan tenaga kesehatan yang sesuai dan berkualitas yaitu tenaga kesehatan profesional yang didukung oleh penguasaan ilmu dan teknologi yang baik. Kompet Kompetens ensii dibidan dibidangg profes profesii kedokt kedoktera erann harus harus dibang dibangun un secara secara kompre komprehen hensif sif,, terpad terpadu, u, terstruktur dan bersifat akademik dan profesional. Tuntutan seperti ini dapat terpenuhi dengan mengacu kepada Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang pada penerapannya memerlukan konsistensi, kedisplinan dan komitmen yang tinggi. Kewenangan klinis dokter spesialis mata dapat diberikan kepada dokter spesialis mata yang : 1. Telah menyeles menyelesaika aikann pendid pendidika ikann dokter dokter spesi spesialis alis mata pada pada nstitu nstitusi si pendid pendidika ikann !"D#$ dokter spesialis mata di ndonesia, maupun di luar negeri, dan telah menjalani program adaptasi dan telah dinyatakan lulus oleh pihak yang berwenang !dalam hal ini Kolegium %ftalmologi ndonesia$. &. Diny Dinyata ataka kann memp mempun unyai yai komp kompete etens nsii yang yang mema memada daii deng dengan an memi memili liki ki serti sertifik fikat at kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium %ftalmologi ndonesia, yang masih berlaku. '. (emiliki (emiliki surat surat ijin "raktek "raktek dari Dinas Dinas Kesehat Kesehatan an yang yang masih masih berlaku. berlaku. 1.. D!kter S"e#$al$# Mata
Dokter #pesialis (ata adalah seorang dokter yang telah mencapai kompetensi tertentu secara profesional untuk pelayanan terhadap masyarakat yang meliputi : 1. (ela (elaku kuka kann dan dan meng menge) e)al alua uasi si dala dalam m peme pemeri riks ksaa aann diag diagno nosi siss !ana !anamn mnes esis is dan dan pemeriksaan fisik$, meminta pemeriksaan dan tindakan diagnostik, memberikan konsultasi, dan memberikan penanganan baik operatif maupun non operatif kepada pasien semua usia dengan penyakit mata dan gangguan penglihatan, termasuk struktur struktur di sekitarnya, serta jalur )isual. &. (ember (emberika ikann pelayan pelayanan an kepada kepada pasien pasien dalam intensi) intensi)ee care setting setting sesuai sesuai dengan dengan kebijakan unit yang bersangkutan. '. (ela (elaku kuka kann peni penila laia iann dan dan mene menent ntuk ukan an disp dispos osis isii pada pada pasi pasien en deng dengan an kead keadaa aann emergensi sesuai dengan kebijakan staf mengenai pelayanan emergensi.
1
1.%. Per#at&an ' Pen($($kan)Aka(e*$k +
1. "ers "ersat atua uann Dokt Dokter er #pes #pesial ialis is (ata (ata ndo ndone nesi siaa !"*+ !"*+D D( ($$ meru merupa paka kann wada wadahh prof profes esii spesialisasi (ata. &. Kolegi Kolegium um %ftalm %ftalmolo ologi gi ndon ndonesi esiaa !K%$. !K%$.
BAB II STANDAR PELA,ANAN .1.
Stan(ar K!*"eten#$
Da-tar T$n(akan (an Pr!#e(&r Re-rak#$ (an Len#a K!ntak
NO
PROSEDUR
Kr$ter$a
( D K*T # 1 (elakukan teknik refraksi obyektif dan suby su byek ekti tiff un untu tukk ga gang nggu guan an ref refrak raksi si sp sphe heris ris,, termasuk astigmatisma dan gangguan refraktif pascaoperasi. & (e (ela laku kuka kann te tekn knik ikt tek ekni nikk la lanj njut ut re reti tino nosk skop opii untuk mendeteksi gangguan refraktif sederhana dan kompleks. ' (en engggunakan kera rattome metter untuk deteksi gangguan refraktif lanjut. / (ela (elakuk kukan an tek teknik niktek teknik nik refraktif refraktif paling paling lan lanjut jut !misal astigmatisma irregular, pra dan pasca bedah refraktif$. 0 (elakukan teknikteknik paling lanjut menggu men ggunak nakan an len lensa sa cob cobaa atau for foropt opter er unt untuk uk gangguan refraktif yang lebih rumit, termasuk modi mo difi fika kasi si da dann pe peny nyem empu purn rnaa aann ga gang nggu guan an refraktif nyata subyektif, retinoskopi sikloplegik dann ref da refra raks ksi,i, da dann ref refrak raksi si pa pasc scas asik iklo lopl pleg egik ik,, astigmatisma astigm atisma irregul irregular, ar, pasca kerato keratoplasti plasti,, dan kasuskasus bedah refraktif.
2
C!ntat Len# N O
PROSEDUR
Kr$ter$a
( D# K*T 1 (e (ela laku kuka kann te tekn knik ik ret retin inos osko kopi pi la lanj njut ut pa pada da pa pasi sien en lensa kontak. & (e (eng ngerj erjak akan an te tekn knik ik re refra fraks ksii la lanj njut ut pa pada da pa pasi sien en lensa kontak, termasuk fitting diagnostik. ' (e (ela laku kuka kann te tekn knik ikte tekn knik ik un untu tukk me mema mast stik ikan an da dann memeriksa lensa kontak. / (e (emp mper ergu guna naka kann te tekn knik ik pe peng ngaj ajar aran an ya yang ng te tepa patt unt ntuuk men enga gaja jari ri pa passie ienn me mela lakkuk ukan an in inse sers rsi, i, pelepasan, dan perawatan lensa kontak. (en (enger gerjak jakan an pem pemeri eriksa ksaan an eks ekstern ternal al !te !terilu rilumin minasi asi deng de ngan an pe pemb mbes esar aran an$$ da dann bi biom omik ikro rosk skop opii la lamp mpuu cela ce lah, h, te term rmas asuk uk me meng ngga gamb mbar ar te temu muan an se segm gmen en anterior. 0 (e (emb mber erik ikan an an anes este tesi siaa to topi pika kal, l, ju juga ga pe pewa warn rnaa aann topikal kornea !misal, pewarna fluorescein dan rose bengal$. 2 (en (enger gerjak jakan an uji sensasi sensasi kornea kornea sed sederh erhana ana !misal, !misal, usap ujung kapas$. 3 (el (elaku akukan kan ton tonome ometri tri !mi !misal sal,, app applan lanasi asi,, ton tonope open, n, #chiot4, pneumotonometri$. 5 (en (enger gerjak jakan an tek teknik nik samplin samplingg inf infeks eksii oku okular lar )iral, bakterial, fungal, dan proto4oa !misal, kerokan kornea dan teknik kultur yang tepat$. 16 (enge (engelola lola defek epitel kornea kornea !misal, bebat tekan dan bandage contact lenses $. 11 (elaku (elakukan kan pengangkatan pengangkatan benda asing konjungti)a konjungti)a atau kornea !misal karat besi$. 1& (e (elakukan eksisi pterigium primer. 1' (elakukan perbaikan laserasi kelopak terbatas. 1/ (e (ela laku kuka kann pe perb rbai aika kann la lase sera rasi si ko korn rnea ea te terb rbat atas as !misal laserasi linear tak mencapai limbus$. 1 (elakukan epilasi. 10 (elakukan tarsorafi lateral. 12 (enginsisi7drainase kala4ion sederhana. 13 (elaku (elakukan kan biopsi insisi insisi atau eksisi sederhana sederhana pada lesi kelopak mata. 15 (elakukan irigasi pada trauma kimia mata. &6 (e (ena nannga gani ni hif ifem emaa da dann mi mikkro rohi hife fem ma !m !mis isal al komplikasi kenaikan T% dan pendarahan ulang$. &1 (e (eng nger erja jakkan te tekn knik ik le lebbih la lanj njuut, te term rmas asuk uk kerato ker atomet metri, ri, ker kerato atosko skopi, pi, hit hitung ung dan e)a e)alua luasi si sel endotel, mikroskopi spekular, dan pakimetri.
3
Kr$ter$a N (elaku && (elakukan kan testes PROSEDUR lanjut untuk mata kering !misal, lanjut !misal, O uji #ch #chirm irmer er mod modifi ifikas kasi,i, pen penilai ilaian an tear bre break akup up time, uji cat fluoresein, cat rose bengal$. &' (enge (engerjakan rjakan eksisi eksisi pterigium yang lebih kompleks, kompleks, termasuk graft konjungti)a. &/ (el (elaku akukan kan per perbai baikan kan las lasera erasi si sed sederh erhana ana apa aparatu ratuss draina dra inase se lak lakrim rimal al !mis !misal al int intuba ubasi si dan pen penutu utupan pan primer$. & (e (eng ngerj erjak akan an da dann me memb mbac acaa te tekn knik ik ko korn rnea ea ya yang ng paling lanjut !misal pakimetri, mikroskopi endotel, topografi kornea terkomputerisasi$. &0 (e (eng ngerj erjak akan an fl flap ap ko konj njun ungt gti) i)aa ti tipis pis !m !mis isal al fl flap ap 8underson$. &2 (enge (engerjakan rjakan bedah kompleks kompleks konju konjungti) ngti)aa lainny lainnyaa !misal autograft, transplantasi sel punca$.
-
Re/a0$l$ta#$ l! 2$#$!n N O
PROSEDUR
Kr$ter$a
( D# K*T
1 (eng (engerj erjak akan an e) e)alu aluas asii pe peme merik riksa saan an pe peng ngli lihat hatan an pada pengemudi yang terganggu terganggu penglihatannya. & (enge (enge)aluas )aluasii ketajaman ketajaman )isual )isual dan lapang lapang pandang pandang untuk penentuan kecacatan !demi tujuan legal dan asuransi$. ' (e (end ndem emoons nstr tras asik ikan an al alat ata ala latt lo low w )i )issio ionn da dann men enggedukasi pas asiien low )ision mengenai penggunaan dan keterbatasan alatalat ini. U2e$t$# N O
Kr$ter$a PROSEDUR
( D# K*T
1 (ela (elaku kuka kann pe pem mer erik iksa saan an seg egm men an ante teri rioor da dann posterior untuk u)eitis !misal biomikroskopi lampu cela ce lahh, de deppre ressi skl kler eral al,, pe peme meri rikksa saan an seg egme menn posterior dengan pembesaran, e)aluasi ada tidaknya selsel pada )itreous, e)aluasi retina, koroid, dan pars plana$. & (enjel (enjelask askan an ind indika ikasi si pem pemeri eriksa ksaan an tam tambah bahan an pad padaa u)ei u) eitis tis !m !mis isal al an angi giog ograf rafii fl fluo uores resen ensi si,, 9# 9#8, 8, te tess laboratorium dan radiologis$. 4
Kr$ter$a
N ' O
PROSEDUR (emberikan steroid dalam penanganan u)eitis dengan berbagai rute. / (enge)aluasi dan menangani komplikasi terapi u)eitis !misal katarak, glaukoma$. Pen3ak$t *ata l&ar
N O
PROSEDUR
Kr$ter$a
( D# K*T
1 (emberikan anestesi topikal juga pengecatan topikal kornea. & (elakukan teknik sampling untuk infeksi mata bakterial, )iral, fungal, dan technique of sampling for bacterial , )iral, fungal dan proto4oa !misal pengerokan kornea dan teknik kultur yang tepat$ ' (elakukan dan membaca pengecatan sederhana kornea dan konjungti)a. / (elakukan epilasi.
-
(elakukan biopsi insisi7eksisi lesi kelopak mata.
-
-
-
Len#a (an katarak NO
PROSEDUR
Kr$ter$a
( D# K*T dan -
1 (engerjakan teknik refraksi subyektif retinoskopi pada pasien dengan katarak. & (engerjakan oftalmoskopi direk dan indirek pra dan pascaoperasi. ' (engerjakan injeksi lokal kortikosteroid, antibiotika, dan anestetika. / (engerjakan prosedur persiapan dasar untuk bedah katarak !misal mendapatkan persetujuan, identifikasi instrumen, teknik steril, pemakaian sarung tangan dan jubah operasi, preparasi dan pemasangan duk, dan persiapan praoperatif lainnya$. (enggunakan mikroskop operasi untuk bedah katarak dasar.
-
-
5
NO
PROSEDUR
Kr$ter$a
0 (elakukan bedah ekstrakapsular dalam setting praktek, termasuk penguasaan prosedur berikut: a. Konstruksi luka. b. Kapsulotomi anterior7kapsulorheis. c. nstilasi dan pembersihan )iskoelastika. d. Teknik ekstrakapsular e. rigasi dan aspirasi f. "embersihan korteks g. mplantasi ;% !misal anterior dan posterior$. 2 (engerjakan parasentesis bilik mata depan. 3 (engerjakan e)aluasi pascaoperasi dasar pasien katarak. 5 (engenali dan merujuk atau menangani komplikasi bedah katarak yang umum !misal endoftalmitis, kenaikan T%, edema makula kistoid, kebocoran luka, u)eitis$. 16 (engerjakan pengelolaan intra dan pascaoperatif kejadian apapun yang mungkin terjadi selama atau sebagai akibat dari bedah katarak, termasuk: a. Kebocoran )itreous. b. +uptur kapsul. c. "endarahan segmen anterior atau posterior. d. Tekanan posterior positif. e. blasi khoroid. f. "endarahan ekspulsif. g.
E4ternal ($#ea#e# ' C!rnea N O
PROSEDUR
Kr$ter$a
( D# K*T lesi -
1 (engerjakan biopsi insisional7eksisional kelopak & (engerjakan perbaikan laserasi kornea yang lebih kompleks ' (engerjakan perbaikan laserasi sederhana alatalat drainase lakrimal
6
Kr$ter$a
N / O
PROSEDUR (elakukan dan membaca pakimetri, mikroskopi endotel, topografi kornea terkomputasi "engangkatan benda asing dari lensa tanpa menggunakan magnet 0 *kstraksi lensa ekstrakapsular lainnya -
2 Disisi membran sekunder >after cataract?
-
3 *ksis membran sekunder >after cataract? Kapsulektomi 5 @ragmentasi mekanis membran sekunder >after cataract? 16 *kstraksi katarak lainnya !#A#$ -
Gla&!*a Kr$ter$a NO
PROSEDUR
1 (elakukan tonometri dasar !misal aplanasi, #chiot4 >jika memungkinkan?, tonopen, airpuff$ dan mengenali kelemahan dan artifak testes tersebut. & (elakukan gonioskopi dasar !misal mengenali struktur sudut, mengidentifikasi penutupan sudut$. ' (engerjakan pemeriksaan stereo saraf optik, menggunakan lensa 56 dioptri atau lainnya. / (enafsirkan lapang pandang manual !misal 8oldman$ dan automatik !misal
( D# K*T -
-
Ir$(!t!*$ (an $r$(et!*$ #e(er/ana Kr$ter$a NO
PROSEDUR
( D# K*T 7
1 ridotomi dengan transfiksi
-
& *ksisi iris yang prolaps
-
' ridektomi lainnya ridectomi !basal$ !periferal$ !total$
-
/ Biopsi iris
-
"rosedur diagnostik lainnya pada iris, badan silier, sklera, dan K%. 0 ;isis sinekia posterior ;isis perlengketan iris yang tidak terspesifikasi
-
2 ;isis perlengketan korneo)itreal
-
3 Koroplasti (enyobek membran pupil dengan jarum 5 ridoplasti lain
-
16 8oniotomi tanpa goniopunktur
-
11 @asilitasi lain sirkulasi intraokular !non bedah$
-
1& Trepinasi sklera dengan iridektomi
-
1' Termokauterisasi sklera denga iridektomi
-
1/ ridencleisis and iridotasis
-
1 Trabekulektomi ab eterno
-
10 @istulisasi sklera lain dengna iridektomi
-
12 #iklodiatermi
-
13 #iklokrioterapi
-
15 #iklofotokoagulasi
-
&6 "engecilan badan siliar, dengan cara lainnya
-
-
Onk!l!g$ Ok&lar
NO
PROSEDUR
Kr$ter$a
( D# K*T 8
NO
PROSEDUR
1 (engerjakan enukleasi
Kr$ter$a
-
Be(a/ Ok&l!"la#t$k (an Or0$ta NO
1
& '
/ 0 2 3
PROSEDUR
Kr$ter$a
( D# K*T (engerjakan penilaian dasar kelopak mata, alis, dan bulu mata ! misal e)ersi, e)ersi ganda, margin to refles distance, lipatan kelopak mata, fungsi le)ator, malposisi kelopak7alis mata$. (enerapi komplikasi prosedur ruang bedah minor !misal insisi dan drainase khala4ion, eksisi lesi kelopak mata kecil$. (engerjakan prosedur ruang bedah minor yang komplek atau prosedur ruang bedah terbatas !misalnya insisi dan drainase khala4ion berulang yang lebih besar, eksisi lesi kelopak mata ukuran sedang$ (engerjakan penilaian kelopak mata dan alis preoperatif dan intraoperatif !misal penyesuaian intraoperatif$. (engerjakan penilaian lakrimal lanjut !misal tes intraoperatif dan postoperatif, trauma sistem lakrimal yang lebih kompleks$ (enginterpretasikan AT #can dan (+ !misalnya trauma orbita, lesi dan tumor orbita$. (engerjakan injeksi toksin botulinum !misal blefarospasme$. (engidentifikasi patologi orbital yang lebih lanjut !misalnya fraktur orbita kompleks, tumor orbita$ pada pemeriksaan pencitraan !misalnya pencitraan resonansi magnetic, tomografi terkomputasi, ultrasonografi$
H$#t!"at!l!g$ Mata NO
PROSEDUR
Kr$ter$a
( D# K* T 9
NO
PROSEDUR
Kr$ter$a
1 (elakukan penanganan dasar dan pengolahan spesimen secara menyeluruh di laboratorium patologi okular !misalnya, persiapan dasar spesimen$ dan menunjukkan kemahiran terhadap langkahlangkah di laboratorium. & (emberikan informasi spesifik yang diperlukan untuk komunikasi dengan ahli patologi tentang penanganan khusus dari spesimen untuk pewarnaan khusus. ' (elakukan dan menafsirkan laporan patologis potong beku di patologi mata. T$n(akan !"era#$ kel!"ak *ata Kr$ter$a NO
PROSEDUR
( D# K*T
1 nsisi tepi kelopak mata
-
& (emotong blefarorafi
-
' Tindakan insisi kelopak mata yang lain
-
/ Biopsi kelopak mata
-
"rosedur lain diagnostik kelopak mata
-
0 "engambilan lesi pada kelopak mata "engambilan kelenjar meibom C%# 2 *ksisi lesi kecil pada kelopak mata *ksisi: )erucca art 3 *ksisi partial thickness lesi besar pada kelopak mata *ksisi seperempat ketebalan kelopak mata 5 +epair entropion atau ektropion dengan thermocauteri4ation 16 +epair entropion atau ektropion dengan teknik jahitan 11 Aanthotomy (emperlebar fisura palpebral 1& Blepharorafi Aanthorafi Tarsorafi 1' +ekonstruksi palpebra full thickness dengan melibatkan margo palpebra
-
10
Kr$ter$a NO
PROSEDUR
1/ "rosedur lain rekonstruksi palpebra full thickness 1 +epair laserasi palpebra atau alis secara linier
-
10 +epair laserasi partial thickness yang melibatkan margo palpebra 12 +epair laserasi partial thickness palpebral yang lain 13 +epair laserasi full thickness yang melibatkan margo palpebra 15 "rosedur lain repair laserasi full thickness palpebra &6 *lectrosurgical epilasi palpebra
-
&1 Aryosurgical epilasi palpebra
-
&& "rosedur lain epilasi palepbra
-
&' Biopsi glandula lakrimalis
-
-
&/ (anipulasi aliran lakrimalis Termasuk: membuang sumbatan dengan dilation &0 "robing pungtum lakrimalis
-
&2 "robing kanalikulus lakrimalis
-
&3 "robing duktus nasolakrimalis
-
&5 %bliterasi pungtum lakrimalis
-
'6 "engambilan benda asing pada konjungti)a dengan insis '1 "rosedur lain insisi konjungti)a
-
'& Biopsi konjungti)a
-
'' *ksisi lesi atau jaringan konjungti)a *ksisi lingkaran konjungti)a melingkari kornea '/ Destruksi lesi pada konjungti)a
-
' "rosedur perusakan lain pada konjungti)a "engambilan folikel trakoma '0 "rosedur lain conjuncti)oplasty
-
'2 dhesiolisis konjungti)a dan palpebral (emisahkan simblefaron !dengan insersi conformer$
-
11
Kr$ter$a NO
PROSEDUR
'3 +epair laserasi konjungti)a
-
'5 njeksi subkonjungti)a
-
/6 "rosedur operasi kornea
-
/1 nsisi kornea nsisi kornea untuk pengambilan benda asing /& #craping kornea untuk kultur atau smear
-
/' Biopsi kornea
-
// "rosedur diagnostic lain pada kornea
-
/ Transposisi pterigium
-
/0 "rosedur lain eksisi pterigium
-
/2 "engambilan epitel kornea secara mekanik dengan chemocauteri4ation
-
/3 Thermocauteri4ation pada lesi kornea
-
/5 Aryotherapy pada lesi kornea
-
6 "rosedur pengambilan atau destruksi lesi kornea lain *ksisi kornea C%# 1 (enjahit laserasi kornea
-
& +epair luka paska operasi dehisensi kornea
-
' +epair laserasi kornea dengan flap konjungti)a
-
/ "rosedur lain repair kornea
-
(enjahit laserasi sclera (enjahit sclera dan repair konjungti)a 0 +epair fistula sclera
-
2 "rosedur diagnostic lain orbita dan bola mata
-
3 "rosedur e)iserasi lain
-
5 *nukleasi bola mata dengan penanaman implant ke dalam kapsula tenon dengan melekat pada otot mplan bola mata yang menyatu 12
Kr$ter$a NO
PROSEDUR
06 *nukleasi bola mata dilanjutkan prosedur implant 01 "rosedur lain enukleasi bola mata "engambilan bola mata C%#
-
Pe($atr$ O"/t/al*!l!g3 an( Stra0$#* Kr$ter$a NO
PROSEDUR
( D# K*T 1 (elakukan pemeriksaan otot ekstraokuler berdasarkan pengentahuan anatomi dan fisiologi gerak bola mata & (enilai gerak bola mata dengan tes duksi dan )ersi ' (enerapkan
-
/ (elakukan pengukuran dasar strabismus !misalnya
-
-
-
13
Kr$ter$a NO
PROSEDUR
3 (enilai kelainan gerak bola mata yang lebih parah !e.g., bilateral or multiple cranial neuropathy, myasthenia gra)is, thyroid eye disease$. 5 (enerapkan
-
-
-
-
V$tre!ret$na Kr$ter$a NO
PROSEDUR
( D# K*T -
1 (elakukan oftalmoskopi direk & (elakukan oftalmoskopi indirek ' (elakukan pemeriksaan dengan slit lamp biomicroscopy dengan
retinal thickness analysis). (elakukan photocoagulation segmen posterior (elakukan peripheral scatter photocoagulation
!panretinal$. 5 (elakukan laser retinopexy (demarcation) pada kasus isolated retinal breaks.. 16 (enjelaskan indikasi dan hasil pemeriksaan elektrofisiologi !misalnya, electroretinogram >*+8?, electrooculogram >*%8?, )isual e)oked potential !H*"$, dark adaptation$.
-
14
Kr$ter$a NO PROSEDUR 11 (enginterpretasikan dasar teknik ocular imaging
!misalnya, Bscan echography, ner)e fiber layer analysis$. 1& (enggambar fundus drawing retina yang NO menunjukkan temuan PROSEDUR )itreoretina 1 spirasi )itreus untuk diagnostic
-
Kr$ter$a
( D# K* T -
& "rosedur diagnostic lain pada retina, choroid, )itreous, dan bilik posterior ' +epair robekan retina dengan laser photocoagulation / +epair robekan retina dengan photocoagulation tidak spesifik (echanical )itrektomi dari anterior
-
0 (elakukan pemeriksaan oftalmoskopik dengan panfunduscopic atau lensa lain pada kondisi kelainan retina kompleks !misalnya, giant retinal tears, proliferati)e )itreoretinopathy$. 2 (enggambar fundus secara detil pada kasus retina kompleks !misalnya, recurrent retinal detachment, retinoschisis with and without retinal detachment$.
-
-
Pr!#e(&r ret$na5 2$tre! "!#ter$!r
!"era#$ /!r!$(5 an( 0$l$k
-
-
15
Ne&r!6O"/t/al*!l!g3 Kr$ter$a NO
1
&
PROSEDUR
(elakukan pemeriksaan dasar gerak bola mata: a. (enilai kesejajaran bola mata dengan teknik sederhana !misalnya.
( D K*T # -
-
16
Kr$ter$a
'
(elakukan dan menginterpretasikan PROSEDUR pemeriksaan lengkap ner)us kranialis dan pemeriksaan dasar neurologi dalam konteks lokalisasi neuroophthalmologi dan penyakit
/
(engenali pasien dengan kehilangan penglihatan fungsional !nonorganik$ dan memberikan konseling yang benar dan follow up
NO
K*T*+C8C : ( I (andiri, D# I Dengan #uper)isi, K*T I Keterangan Da-tar Pen3ak$t
N !
1
1
% 0
7
+etinal detachment a. *udati)e retinal detachment b. Tractional retinal detachment c. +hegmatogenous retinal detachment #cleral buckling !simple case$ #cleral buckling F )itrectomy
&
% a
H )
H )
Aommon macular diseases: a. *udati)e retinal detachment b. Tractional retinal detachment
H )
17
c. +hegmatogenous retinal detachment d. e. f. g.
H
ge related (acular degeneration Dry type et type d)anced
H H )
h. Ahoroidal neo)asculari4ation
)
i. (acular hole
)
j. (acular dystrophy k. (acular pucker
H
l. Aommotio retinae
H
m. Ahoroidalrupture
H
n. "urtcherJs +etinopathy
'
H
)
o. Aentral serous retinopathy
H
p. Aistoid (acular edema
H
G.
)
r. +"* detachment
)
+etinal )ascular diseases a. Branch retinal )ein occlusion
H
b.
H
c. Aentral retinal )ein occlusion
H
d. +etinal artery occlusion
H
e. Aombined +H% and +%
H
f. Diabetic retinopathy g. d)anced diabetic retinopathy
H )
h.
H ) H ) 18
l. %cular ischemic syndrome
H
m. #ickle cell retinopathy
)
n. +"* detachment
)
/
+etinitis "igmentosa
;ess common macular diseases
H
a. "arafo)eal teleangiectasia
)
b. Aone dystrophies
H
c. nherited macular dystrophies
H
d. @undus @la)imaculatus
H
e. Toic maculopathies
H
f. "AH 0
2
3
5
)
H
b. Ahoroideremia
H
c. +etinitis pigmentosa
H
d. #targardtJs Disease
H
e. Aone dystrophy
H
f. Best disease
H
g. Aongenital stasionary blindness +etinal and choroidal toicity
night
H
a. "enothia4ine
H
b.
H
c. Tamoifen
H
Aomple retinal detachment a. +ecurrent retinal detachment
)
b. "roliferati)e )itreoretinopathy
)
c. 8iant retinal tear
)
9ncommon macular diseases 19
a. +ecurrent (D7 membrane b. +ecurrent A#+
neo)ascular
) )
c. cute posterior multifocal placoid ) "igment epitheliopathy d. (ultiple e)anecent white dot ) syndrome e. #erpiginious choroiditis ) f. cute onal %uter +etinopathy
)
g. Trianguar syndrome
)
16 8olden @a)re disease
)
11
)
ncontinentia "igmenti
1& @amilial eudati)e )itreoretinopathy
)
1' d)anced +%"
N !
)
1
% a
% 0
7
nterior 9)eitis 1
&
'
nfection a. Bacterial
H
b. Hiral
H
c. "roto4oa
H
d. "arasite
H
nflamantory a. #arcoid
H
b. <;B&2
H
c. BehcetJs Disease
H
d. Aollagen )ascular diseases
H
Ceoplastic a. (asGuerade syndrome
/
"ost #urgery
H 20
"ost Traumatic-
-
0
@uchJs
H
2
Lu)enile +hematoid rthritis
H
"osterior 9)eitis 1
Tooplasmosis
-
&
#arcoidosis
H
'
"ars "lanitis
)
/
cute +etinal Cecrosis
HogtKomayagi
0
;arge Aell ;ymphoma
2
"ost %perati)e 9)eitis
) H H
a. *ndothelial u)eitis
-
b. Traumatic
-
c. *ndogenous
)
d. @ungal
H
e. "hacoanaphylactic
H
f. #ympatica ophthalmica 3
-
9nusual infection etiologi for u)eitis a. <H
H
b. <#H
-
c. <
-
d. "neumosystis Aarinii e. ;yme Disease 5
cGuired Aongenital %cular #yphilis
) H H
16 A(H retinitis
H
11
)
(ultiple #lerosis
1& ;ess Aommon form of 9)eitis 21
a. Ahronic 9)eitis
H
b. ntermediate u)eitis
H
c. hipple Disease
)
d. #yphilis e. ;eishmaniasis
H )
Katarak (an 0e(a/ re-rakt$-
C %
1
% a
% 0
7
1
Katarak senilis
-
&
Katarak Lu)enilis
-
'
#ubluksasi lensa
/
Dislokasi lensa : -
Ke anterior Ke posterior
-
) )
#pherophakia
)
0
;entikonus
)
2
*ctopia lentis
)
3
Katarak pada pasien glaukoma : -
)
"upil kecil "upil normal atau besar
H
5
Katarak pasca bedah )itreoretina
)
16
Katarak dengan kekeruhan kornea
)
11
"eterJs anomaly
)
1&
(icrophthalmos
)
1'
Buphthalmos
)
1/
"terygium
-
1
"inguicula
22
10
Aorneal degeneration
)
12
Aorneal dystrophy
)
IN8EKSI ' IMUNOLOG, N !
1
1
7
-
b.
-
%cular llergy
b. Hernal Aonjuncti)itis
-
c. #easonal hay fe)er
-
d. llergic and topic conjuncti)a e. 8iant papillary conjuncti)a
-
;id (argin Diseases a. Blepharitis
/
% 0
a.
d. nterstitial Keratitis
'
% a
Aorneal inflamation= nfection
c. #yphilis
&
b. (eibomian gland dysfunction and conjuncti)al Aonjuncti)al nflamation and nfection
-
a. M.microbial keratitis
-
b. Trachoma
-
c. %phthalmia neonatorum
-
d. <%
-
e.
23
g. Ceurotropic corneal diseases
-
(alposition of eyelid a. Blepharoptosis
0
H
b. Trichiasis
-
c. Districhiasis
-
d. *ssential Blepharospasm
H
e. *ntropion
H
f. *ctropion
H
#uperficial "unctata Keratitis a. Dry eye
-
b. ThyGusonJs superficial punctata kerotopathy c. Blepharitis
-
d. Trichiasis
-
e. 9H "hotokeratopathy
-
f. contact ;ens related
-
2
"yogenic granuloma
3
Aonjuncti)al neoplasma
5
+are ocular infection
-
H
a. moeba
)
b. ;eishmaniasis
H
c. Cematoda
H
16 Traumatic and Toic injuries to the anterior segment
H
11
)
"emphigoid, pemphigus Lohnson syndrome
ste)ens
1& (ost comple traumatic and toic injuries to the anterior segment a. Total ;id )ulsion
-
b. #e)ere alkali burn
) 24
N !
1
1
% a
% 0
7
mblyopia a. Depri)ation
-
b. metropic
-
c. #trabismus
-
d. nisotropic
-
e. M. &
*sotropia a. Aongenital
-
b. Aommitant = incommitant
-
c. ccomodatic
'
-
d. Conaccomodatic
-
e. Decompreshed
-
f. #ensory
-
g. Ceurogenic
-
h. (yogenic
-
i. Ceuromuscular junction
-
j. +estricti)e
-
k. Cystagmus blockstage syndrome l. #pasm of the near
-
m. (onofiation sysndrome
-
n. Aonsecuti)e
-
*otropia a. Aongenital
-
b. Aommitant
-
c. Con commitant
25
d. Decompensiated
-
e. #ensory
-
f. Ceurogenic
-
g. (yogenic
-
h. Ceuro muscular Lunction
-
i. +estricti)e
-
j. Basic di)ergence ecess
-
k. *ophoria
-
l. Aon)ergen nsuficiency /
-
Hertical #trabismus a. Ceurogenic
-
b. (yogenic
-
c. Ceuro muscular junction
-
d. %bliGue o)er action
-
e. %bliGue under action
-
f. Dissociated )ertical de)iation
-
g. +estricti)e
-
Ahildhood nystagmus
-
0
+etinopathy of "rematurity !+%"$
-
2
"ediatric Aataract
3
%cular findings in child abuse
5
Aommon hereditary or congenital ocular mobility or lid syndrome
-
a. DuaneJs syndrome
-
b. (obius syndrome
-
c. Brown syndrome
-
16 +etinoblastoma 11
Dysleia
-
26
1& Aongenital ocular anomalies a. (icropthalmia
-
b. "ersistent fetal )asculature
-
1' %cular abnormality metabolic disorder
inherited -
1/
-
1 Blindness in children a. lbinism
-
b. %ptic ner)e hypoplasia
-
c. chromatopsia
-
d. ;eberJs congenital amaurosis
-
e. +etinal dystrophy
-
f. Aongenital optic atrophy
-
10 Aongenital infection a. Tooplasmosis
-
b. +ubella
-
c. Aytomegalo )irus
-
d. #yphylis
-
e.
-
12 "ediatric 9)eitis 13 (ost complicated amblyopia
etiology
of
a. +eflection non compliance
-
b. "atching failure
-
15 (ost comple etiology of esotropia a. %ptical
-
b. "rism induced
-
c. "ost surgical
-
&6 (ost comple strabismus pattern 27
a. berrant regeneration
-
b. "ost surgical
-
c. Thyroid ophthalmopathy
-
d. (yasthenia gra)is
-
&1 (ost comple of )ertical strabismus a. #kew de)iation
-
b. "ost surgery
-
c. +estrictic
-
&& "ediatric glaucoma
-
&' Aomple pediatric eyelid disorder a. Aongenital deformities
-
b. ;id laceration
-
c. ;id Tumor
-
&/ "ediatric orbital disease a. %rbital tumor
-
b. %rbital fracture
-
c. +habdomyosarcoma
-
d. #e)ere congenital orbital malformation & "ediatric retinal diseases
-
a. nherited retinopathies
-
C o
1
% a
% 0
1
Demyelinating optic neuritis
&
schemic optic neuropati !arthritic dan non arthritic$
-
'
Toic or neuropathy
-
/
;eberJs heredity opti neuropthy
nutriotional
7
-
optic -
28
*tambutol toicity optic neuropathy
-
0
Ceuroretinitis
-
2
Aompressi)e optic neuropathy
3
nflamantory optic neuropathy
-
5
nfiltrati)e optic neuropathy
-
16 Traumatic optic neuropathy
-
11
-
(otor neuro parases !'rd, /th, 0th Cer)e palsy$
-
1& Aa)ernous sinus syndrome
-
1' #uperior orbital fissure syndrome
-
1/ Cystagmus a. Aongenital motor and sensory nystagmus
-
b. Down beat
-
c. 9p beat
-
d. 8a4e induced
-
e. Drug induced
-
1 "upillary abnormality a. +"D
-
b. nisokoria
-
c.
-
d. dyJs toic pupil
-
e. 'rd ner)e palsy
-
10 Hisual field defect a. %ptic ner)e
-
b. %ptic chiasm
-
c. %ptic radiation
-
d. %ccipital corte
-
12 %cular myasthenia gra)is
29
13 Aarotid ca)ernosus fistula
-
15 Aongenital optic ner)e abnormalities
&6
a. %ptic pit
-
b. Disc coloboma
-
c. "apilorenal syndrome
-
d. (orning glory syndrome
-
e. Tilted disc
-
f. %ptic ner)e hipoplasia
-
g. (yelinated C@;
-
h. (elanocytoma
-
i. Disc drussen
-
j. BergmeisterJs papilla
-
nisokoria
-
&1 ;ight near disassociation a. rgyl +obertsonJs pupil
-
b. Diabetic ner)e palsy
-
c. Tonic pupil
-
&& nherited C.% diseases a. ;eberJs hereditary %C b. utosomal Ceurotrophy
dominant
%ptic
c. #pino cerebellar degeneratif.
-
&' Ceuro opthalmologic aspect of systemic diseaseJs a. (alignant hypertension b. Diabetic papilopathy
-
c. Toicity of systemic medication
-
d. "seudotumor cerebral
-
e. Ahronic progression eternal
30
ophthalmoplegia f. Hon hippel;indau syndrome
-
g. Transient monocular or binocular )isual loss
-
Gla&k!*a N !
1
% a
% 0
7
1
"%8
-
&
#econdary %8
-
'
CT8 7 ;T8
-
/
"rimary ngle Alosure 8laucoma
-
#econdary ngle Alosure 8laucoma
-
0
ngle recession glaucoma
-
2
nflamantory glaucoma
-
3
#teroin nduced glaucoma
-
5
"igmentary glaucoma
-
16
"seudoefoliatif glaucoma
-
11
"hacolitik glaucoma
-
1&
(alignant 8laukoma
1'
Ceo)askular 8laucoma
1/
"ost %perati)e 8laucoma
-
1
;ens "article glaucoma
-
10
"lateau iris
-
12
8laucomato cyclitic crisis
-
13
*ndocorneal endothelial syndrome
-
15
nfantile glaucoma
-
&6
Lu)enile glaucoma
-
&1
"re)iously
treated
-
secondary
31
glaukoma &&
d)anced "%8 : in monocular patient, multiple surgical cases
-
&'
d)anced cases of CT8
-
&/
d)anced 8laucoma
#econdary
-
&
d)anced cases of of "A8 : post operati)e cases, secondary angle closure, aGueos misdirection
-
&0
%cular hypotony
-
cases
of
Rek!n#tr&k#$5 Or0$ta5 Onk!l!g$
C o
1
% a
1
*ntropion!kongenital , in)olusional, sikatrikal$
-
&
*ktropion !kongenital, paralitik. in)olusional, sikatrikal, mekanikal$
-
'
*piblefaron trikhiasis
-
/
*pikantus in)ersus, palpebralis dan tarsalis
Blefaroptosis
0
Dermatokalasis
-
2
Blefarokalasis
-
3
Baggy eyelid
-
5
+etraksi "alpebra
-
dengan atau tanpa
7
-
16 ;agoftalmos !parese C H$ 11
% 0
-
Defek dneksa "asca *kstirpasi Tumor
-
1& Defek Tulang %rbita pasca ekstirpasi Tumor
-
32
1' Blefarospasme 1/
-
#imblefaron
-
1 #indroma blefarofimosis
-
10 Koloboma palpebra
-
12 @acial cleft !Tessier$
-
13 #indroma treacher Aollin
-
15 #indroma Arou4on
-
&6 #indroma pert
-
&1 #ocket noftalmi 7 mikroftalmi
-
&& tresia pungtum lakrimal, (embran
-
&' %bstruksi duktus nasolakrimal 7 dakriosistitis
-
&/ Trauma !orbital fraktur, trauma adneksa, trauma sistim lakrimal, traumatic optik neuropathi$
-
& #elulitis %rbita
-
&0 Tumor Kongenital !mis : teratoma, kista dermoid$
-
&2 Tumor fibroosseus !mis : meningioma os spenoid, osteoma$
-
&3 Tumor Haskuler !mis : hemangioma kapiler, hemangioma ca)ernosa$
-
&5 Tumor #araf meningioma$
-
!mis
:
glioma,
'6 +habdomyosarcoma '1 Tumor ;ymphoid !mis "seudotumor, limfoma maligna$
) :
-
'& Thyroid orbitopathy
-
'' (etastatic Tumor !mis : Aa thyroid, Aa mammae$
-
33
'/ Tumor dneksa !mis : ne)us pigmentosus, karsinoma sel skuamosa$
-
' Tumor ;akrimal !mis : benign mied tumor$
-
'0 Tumor ntraokular !mis : melanoma choroid$
-
'2 Tumor n)asi !mis : tumor sinonasal
-
'3 rteri)enous malformation
-
K*T*+C8C 1+
Dapat mengenali dan menempatkan gambarangambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut.Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter segera merujuk. +
(ampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan oftalmologik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter. Dokter spesialis mata mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis mata konsultan yang rele)an dan mampu menindaklanjuti sesudahnya %a +
(ampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan "a(a ka# 3ang 0&kan *er&"akan ka# gaat (ar&rat . Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis mata konsultan yang rele)an %0 +
(ampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya pemeriksaan lab atau ray.Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang rele)an !kasus gawat darurat$ 7+
(ampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya pemeriksaan laboratotium atau 34
ray.Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani masalah itu secara mandiri hingga tuntas
..
Stan(ar Et$k Me($k!legal
1. (emahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan hukum secara umum dalam kegiatan sehariNhari. &. (emahami kaitan #umpah Dokter, Kode *tik Kedokteran ndonesia, 99 Kesehatan, 99 "raktik Kedokteran dan "eraturan Kementerian Kesehatan, K9<", nformed Aonsent, dll '. Beretika saat melakukan kegiatan anamnesis, kerjasama interpersonal, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dengan alat bantu diagnostik, konseling, terapi, memelihara rahasia jabatan, catatan medik dan memelihara kesehatan sendiri. /. (ampu melakukan kemitraan kolaborasi dengan pasien atau keluarganya, disiplin lain dan sesama spesialis mata.
BAB III KEWENANGAN KLINIS
Kategori Kewenangan Klinis : DIMINTAKAN
DISETU9UI
DA8TAR KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS MATA RE8RAKSI DAN LENSA KONTAK
-
-
1$ (elakukan teknik refraksi obyektif dan subyektif untuk gangguan refraksi spheris, termasuk astigmatisma dan gangguan refraktif pascaoperasi.
-
-
&$ (elakukan teknikteknik lanjut retinoskopi untuk mendeteksi gangguan refraktif sederhana dan kompleks.
-
-
'$ (enggunakan keratometer untuk deteksi gangguan refraktif lanjut.
-
-
/$ (elakukan teknikteknik refraktif paling lanjut !misal astigmatisma irregular, pra dan pascabedah refraktif$.
-
-
$ (elakukan teknikteknik paling lanjut menggunakan lensa coba atau foropter untuk gangguan refraktif yang lebih rumit, termasuk modifikasi dan penyempurnaan gangguan refraktif nyata subyektif, retinoskopi sikloplegik dan refraksi, 35
dan refraksi pascasikloplegik, astigmatisma irregular, pasca keratoplasti, dan kasuskasus bedah refraktif. -
-
0$ (elakukan teknik retinoskopi lanjut pada pasien lensa kontak.
-
-
2$ Karsino (engerjakan teknik refraksi lanjut pada pasien lensa kontak, termasuk fitting diagnostik.ma Kolon
-
-
3$ (elakukan teknikteknik untuk memastikan dan memeriksa lensa kontak.
-
-
5$ (empergunakan teknik pengajaran yang tepat untuk mengajari pasien melakukan insersi, pelepasan, dan perawatan lensa kontak.
-
-
16$ (engerjakan pemeriksaan eksternal !teriluminasi dengan pembesaran$ dan biomikroskopi lampu celah, termasuk menggambar temuan segmen anterior.
-
-
11$ (emberikan anestesia topikal, juga pewarnaan topikal kornea !misal, pewarna fluorescein dan rose bengal$.
-
-
1&$ (engerjakan uji sensasi kornea sederhana !misal, usap ujung kapas$.
-
-
1'$ (elakukan tonometri !misal, applanasi, tonopen, #chiot4, pneumotonometri$.
-
-
1/$ (engerjakan teknik sampling infeksi okular )iral, bakterial, fungal, dan proto4oa !misal, kerokan kornea dan teknik kultur yang tepat$.
-
-
1$ (engelola defek epitel kornea !misal, bebat tekan dan bandage contact lenses $.
-
-
10$ (elakukan pengangkatan benda asing konjungti)a atau kornea !misal karat besi$.
-
-
12$ (elakukan eksisi pterigium primer.
-
-
13$ (elakukan perbaikan laserasi kelopak terbatas.
-
-
15$ (elakukan perbaikan laserasi kornea terbatas !misal laserasi linear tak mencapai limbus$.
-
-
&6$ (elakukan epilasi. 36
-
-
&1$ (elakukan tarsorafi lateral.
-
-
&&$ (enginsisi7drainase kala4ion sederhana.
-
-
&'$ (elakukan biopsi insisi atau eksisi sederhana pada lesi kelopak mata.
-
-
&/$ (elakukan irigasi pada trauma kimia mata.
-
-
&$ (enangani hifema dan mikrohifema !misal komplikasi kenaikan T% dan pendarahan ulang$.
-
-
&0$ (engerjakan teknik lebih lanjut, termasuk keratometri, keratoskopi, hitung dan e)aluasi sel endotel, mikroskopi spekular, dan pakimetri.
-
-
&2$ (elakukan testes lanjut untuk mata kering !misal, uji #chirmer modifikasi, penilaian tear breakup time, uji cat fluoresein, cat rose bengal$.
-
-
&3$ (engerjakan eksisi pterigium yang lebih kompleks, termasuk graft konjungti)a.
-
-
&5$ (elakukan perbaikan laserasi sederhana aparatus drainase lakrimal !misal intubasi dan penutupan primer$.
-
-
'6$ (engerjakan dan membaca teknik kornea yang paling lanjut !misal pakimetri, mikroskopi endotel, topografi kornea terkomputerisasi$.
-
-
'1$ (engerjakan flap konjungti)a tipis !misal flap 8underson$.
-
-
'&$ (engerjakan bedah kompleks konjungti)a lainnya !misal autograft, transplantasi sel punca$. REHABILITASI LOW VISION
-
-
1$ (engerjakan e)aluasi pemeriksaan penglihatan pada pengemudi yang terganggu penglihatannya.
-
-
&$ (enge)aluasi ketajaman )isual dan lapang pandang untuk penentuan kecacatan !demi tujuan legal dan asuransi$.
-
-
'$ (endemonstrasikan alatalat low )ision dan mengedukasi pasien low )ision mengenai penggunaan dan keterbatasan alatalat ini. UVEITIS
-
-
1$ (elakukan pemeriksaan segmen anterior dan posterior 37
untuk u)eitis !misal biomikroskopi lampu celah, depresi skleral, pemeriksaan segmen posterior dengan pembesaran, e)aluasi ada tidaknya selsel pada )itreous, e)aluasi retina, koroid, dan pars plana$.
-
-
&$ (enjelaskan indikasi pemeriksaan tambahan pada u)eitis !misal angiografi fluoresensi, 9#8, tes laboratorium dan radiologis$.
-
-
'$ (emberikan steroid dalam penanganan u)eitis dengan berbagai rute.
-
-
/$ (enge)aluasi dan menangani komplikasi terapi u)eitis !misal katarak, glaukoma$. PEN,AKIT MATA LUAR
-
-
1$ (emberikan anestesi topikal juga pengecatan topikal kornea.
-
-
&$ (elakukan teknik sampling untuk infeksi mata bakterial, )iral, fungal, dan technique of sampling for bacterial , )iral, fungal dan proto4oa !misal pengerokan kornea dan teknik kultur yang tepat$
-
-
'$ (elakukan dan membaca pengecatan sederhana kornea dan konjungti)a.
-
-
/$ (elakukan epilasi.
-
-
$ (elakukan biopsi insisi7eksisi lesi kelopak mata. LENSA DAN KATARAK
-
-
1$ (engerjakan teknik refraksi subyektif dan retinoskopi pada pasien dengan katarak.
-
-
&$ (engerjakan oftalmoskopi direk dan indirek pra dan pascaoperasi.
-
-
'$ (engerjakan injeksi lokal kortikosteroid, antibiotika, dan anestetika.
-
-
/$ (engerjakan prosedur persiapan dasar untuk bedah katarak !misal mendapatkan persetujuan, identifikasi instrumen, teknik steril, pemakaian sarung tangan dan jubah operasi, preparasi dan pemasangan duk, dan persiapan praoperatif lainnya$.
-
-
$ (enggunakan mikroskop operasi untuk bedah katarak dasar.
-
-
0$ (elakukan bedah ekstrakapsular dalam setting 38
praktek, termasuk penguasaan prosedur berikut: Konstruksi luka. Kapsulotomi anterior7kapsulorheis. nstilasi dan pembersihan )iskoelastika. Teknik ekstrakapsular rigasi dan aspirasi "embersihan korteks mplantasi ;% !misal anterior dan posterior$.
-
-
2$ (engerjakan parasentesis bilik mata depan.
-
-
3$ (engerjakan e)aluasi pascaoperasi dasar pasien katarak.
-
-
5$ (engenali dan merujuk atau menangani komplikasi bedah katarak yang umum !misal endoftalmitis, kenaikan T%, edema makula kistoid, kebocoran luka, u)eitis$.
-
-
16$ (engerjakan pengelolaan intra dan pascaoperatif kejadian apapun yang mungkin terjadi selama atau sebagai akibat dari bedah katarak, termasuk: g. Kebocoran )itreous. h. +uptur kapsul. i. "endarahan segmen anterior atau posterior. j. Tekanan posterior positif. k. blasi khoroid. l. "endarahan ekspulsif. o.
-
-
1$ (engerjakan biopsi insisional7eksisional lesi kelopak
-
-
&$ (engerjakan perbaikan laserasi kornea yang lebih kompleks
-
-
'$ (engerjakan perbaikan laserasi sederhana alatalat drainase lakrimal
-
-
/$ (elakukan dan membaca pakimetri, mikroskopi endotel, topografi kornea terkomputasi
-
-
$ "engangkatan benda asing dari lensa tanpa menggunakan magnet 39
-
-
0$ *kstraksi lensa ekstrakapsular lainnya
-
-
2$ Disisi membran sekunder >after cataract?
-
-
3$ *ksis membran sekunder >after cataract? Kapsulektomi
-
-
5$ @ragmentasi mekanis membran sekunder >after cataract?
-
-
16$ *kstraksi katarak lainnya !#A#$ GLAUKOMA
-
-
1$ (elakukan tonometri dasar !misal aplanasi, #chiot4 >jika memungkinkan?, tonopen, airpuff$ dan mengenali kelemahan dan artifak testes tersebut.
-
-
&$ (elakukan gonioskopi dasar !misal mengenali struktur sudut, mengidentifikasi penutupan sudut$.
-
-
'$ (engerjakan pemeriksaan stereo saraf optik, menggunakan lensa 56 dioptri atau lainnya.
-
-
/$ (enafsirkan lapang pandang manual !misal 8oldman$ dan automatik !misal
-
-
$ (engerjakan pakhimetri kornea dan menghubungkan temuannya kepada interpretasi tekanan intraokular.
-
-
0$ (engerjakan kapsulotomi posterior laser 8 untuk kekeruhan kapsul posterior tanpa penyulit.
-
-
2$ (engerjakan iridotomi perifer laser argon atau 8 untuk glaukoma sudut tertutup rutin. IRIDOTOMI DAN IRIDEKTOMI SEDERHANA
-
-
1$ ridotomi dengan transfiksi
-
-
&$ *ksisi iris yang prolaps
-
-
'$ ridektomi lainnya : ridectomi !basal$ !periferal$ !total$
-
-
/$ Biopsi iris
-
-
$ "rosedur diagnostik lainnya pada iris, badan silier, sklera, dan K%.
-
-
0$ ;isis sinekia posterior :;isis perlengketan iris yang tidak terspesifikasi
-
-
2$ ;isis perlengketan korneo)itreal
-
-
3$ Koroplasti : (enyobek membran pupil dengan jarum 40
-
-
5$ ridoplasti lain
-
-
16$ 8oniotomi tanpa goniopunktur
-
-
11$ @asilitasi lain sirkulasi intraokular !non bedah$
-
-
1&$ Trepinasi sklera dengan iridektomi
-
-
1'$ Termokauterisasi sklera denga iridektomi
-
-
1/$ ridencleisis and iridotasis
-
-
1$ Trabekulektomi ab eterno
-
-
10$ @istulisasi sklera lain dengna iridektomi
-
-
12$ #iklodiatermi
-
-
13$ #iklokrioterapi
-
-
15$ #iklofotokoagulasi
-
-
&6$ "engecilan badan siliar, dengan cara lainnya ONKOLOGI OKULAR
-
-
1$ (engerjakan enukleasi BEDAH OKULOPLASTIK DAN ORBITA
-
-
1$ (engerjakan penilaian dasar kelopak mata, alis, dan bulu mata ! misal e)ersi, e)ersi ganda, margin to refles distance, lipatan kelopak mata, fungsi le)ator, malposisi kelopak7alis mata$.
-
-
&$ (enerapi komplikasi prosedur ruang bedah minor !misal insisi dan drainase khala4ion, eksisi lesi kelopak mata kecil$.
-
-
'$ (engerjakan prosedur ruang bedah minor yang komplek atau prosedur ruang bedah terbatas !misalnya insisi dan drainase khala4ion berulang yang lebih besar, eksisi lesi kelopak mata ukuran sedang$
-
-
/$ (engerjakan penilaian kelopak mata dan alis preoperatif dan intraoperatif !misal penyesuaian intraoperatif$.
-
-
$ (engerjakan penilaian lakrimal lanjut !misal tes intraoperatif dan postoperatif, trauma sistem lakrimal yang lebih kompleks$
-
-
0$ (enginterpretasikan AT #can dan (+ !misalnya trauma orbita, lesi dan tumor orbita$. 41
-
-
2$ 8ranul (engerjakan injeksi toksin botulinum !misal blefarospasme$.
-
-
-
-
-
-
3$ (engidentifikasi patologi orbital yang lebih lanjut !misalnya fraktur orbita kompleks, tumor orbita$ pada pemeriksaan pencitraan !misalnya pencitraan resonansi magnetic, tomografi terkomputasi, ultrasonografi$ HISTOPATOLOGI MATA
1$ (elakukan penanganan dasar dan pengolahan spesimen secara menyeluruh di laboratorium patologi okular !misalnya, persiapan dasar spesimen$ dan menunjukkan kemahiran terhadap langkahlangkah di laboratorium.
-
-
&$ (emberikan informasi spesifik yang diperlukan untuk komunikasi dengan ahli patologi tentang penanganan khusus dari spesimen untuk pewarnaan khusus.
-
-
'$ (elakukan dan menafsirkan laporan patologis potong beku di patologi mata. TINDAKAN OPERASI KELOPAK MATA
-
-
1$ nsisi tepi kelopak mata
-
-
&$ (emotong blefarorafi
-
-
'$ Tindakan insisi kelopak mata yang lain
-
-
/$ Biopsi kelopak mata
-
-
$ "rosedur lain diagnostik kelopak mata
-
-
0$ "engambilan lesi pada kelopak mata : "engambilan kelenjar meibom C%#
-
-
2$ *ksisi lesi kecil pada kelopak mata O *ksisi: )erucca art
-
-
3$ *ksisi partial thickness lesi besar pada kelopak mata, *ksisi seperempat ketebalan kelopak mata
-
-
5$ +epair entropion atau ektropion dengan thermocauteri4ation
-
-
16$ +epair entropion atau ektropion dengan teknik jahitan
-
-
11$ Aanthotomy, (emperlebar fisura palpebral
-
-
1&$ Blepharorafi, Aanthorafi, Tarsorafi
-
-
1'$ +ekonstruksi palpebra full thickness dengan melibatkan 42
margo palpebra
-
-
1/$ "rosedur lain rekonstruksi palpebra full thickness
-
-
1$ +epair laserasi palpebra atau alis secara linier
-
-
10$ +epair laserasi partial thickness yang melibatkan margo palpebra
-
-
12$ +epair laserasi partial thickness palpebral yang lain
-
-
13$ +epair laserasi full thickness yang melibatkan margo palpebra
-
-
15$ "rosedur lain repair laserasi full thickness palpebra
-
-
&6$ *lectrosurgical epilasi palpebra
-
-
&1$ Aryosurgical epilasi palpebra
-
-
&&$ "rosedur lain epilasi palepbra
-
-
&'$ Biopsi glandula lakrimalis
-
-
&/$ (anipulasi aliran lakrimalis. Termasuk: membuang sumbatan dengan dilation
-
-
&$ "robing pungtum lakrimalis
-
-
&0$ "robing kanalikulus lakrimalis
-
-
&2$ "robing duktus nasolakrimalis
-
-
&3$ %bliterasi pungtum lakrimalis
-
-
&5$ "engambilan benda asing pada konjungti)a dengan insisi
-
-
'6$ "rosedur lain insisi konjungti)a
-
-
'1$ Biopsi konjungti)a
-
-
'&$ *ksisi lesi atau jaringan konjungti)a. *ksisi lingkaran konjungti)a melingkari kornea.
-
-
''$ Destruksi lesi pada konjungti)a
-
-
'/$ "rosedur perusakan lain pada konjungti)a. "engambilan folikel trakoma
-
-
'$ "rosedur lain conjuncti)oplasty
-
-
'0$ dhesiolisis konjungti)a dan palpebral. (emisahkan simblefaron !dengan insersi conformer$
-
-
'2$ +epair laserasi konjungti)a 43
-
-
'3$ njeksi subkonjungti)a
-
-
'5$ "rosedur operasi kornea
-
-
/6$ nsisi kornea untuk pengambilan benda asing
-
-
/1$ #craping kornea untuk kultur atau smear
-
-
/&$ Biopsi kornea
-
-
/'$ "rosedur diagnostic lain pada kornea
-
-
//$ Transposisi pterigium
-
-
/$ "rosedur lain eksisi pterigium
-
-
/0$ "engambilan epitel kornea secara mekanik dengan chemocauteri4ation
-
-
/2$ Thermocauteri4ation pada lesi kornea
-
-
/3$ Aryotherapy pada lesi kornea
-
-
/5$ "rosedur pengambilan atau destruksi lensi kornea lain. *ksisi kornea C%#.
-
-
6$ (enjahit laserasi kornea
-
-
1$ +epair luka paska operasi dehisensi kornea
-
-
&$ +epair laserasi kornea dengan flap konjungti)a
-
-
'$ "rosedur lain repair kornea
-
-
/$ (enjahit laserasi sclera. (enjahit sclera dan repair konjungti)a
-
-
$ +epair fistula sclera
-
-
0$ "rosedur diagnostic lain orbita dan bola mata
-
-
2$ "rosedur e)iserasi lain
-
-
3$ *nukleasi bola mata dengan penanaman implant ke dalam kapsula tenon dengan melekat pada otot. mplan bolamata yang menyatu.
-
-
5$ *nukleasi bola mata dilanjutkan prosedur implant
-
-
06$ "rosedur lain enukleasi bola mata. "engambilan bolamata C%#. PEDIATRIC OPHTHALMOLOG, AND STRABISMUS
44
-
-
1$ (elakukan pemeriksaan otot ekstraokuler berdasarkan pengentahuan anatomi dan fisiologi gerak bola mata
-
-
&$ (enilai gerak bola mata dengan tes duksi dan )ersi
-
-
'$ (enerapkan
-
-
/$ (elakukan pengukuran dasar strabismus !misalnya
-
-
$ (elakukan penilaian pengilhatan pada neonates, bayi, dan anakanak
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0$ (engenali dan menerapkan di poliklinik prosedur pemeriksaan gerak bola mata berikut: #tereoacuity testing. ccommodati)e con)ergence7accommodation ratio !misalnya, heterophoria method, gradient method$. Tests of binocularity and retinal correspondence. Aycloplegic refraction !retinoscopy$. nterior and posterior segment eamination. Basic and ad)anced measurement of strabismus. Ao)er test measurement. ssessment of )ision. Teller acuity cards. @iation preference test. #tandard subjecti)e )isual acuity tests. nduced tropia test. 2$ (elakukan pemeriksaan otot ekstraokuler lanjutan berdasarkan pengetahuan anatomi dan fisiologi gerak bola mata 3$ (enilai kelainan gerak bola mata yang lebih parah !e.g., bilateral or multiple cranial neuropathy, myasthenia gra)is, thyroid eye disease$. 5$ (enerapkan
-
-
1$ (elakukan oftalmoskopi direk 45
-
-
&$ (elakukan oftalmoskopi indirek
-
-
'$ (elakukan pemeriksaan dengan slit lamp biomicroscopy dengan
-
-
/$ (elakukan oftalmoskopi indirek dengan indentasi sklera
-
-
$ (elakukan pemeriksaan oftalmoskopi dengan lensa kontak, termasuk lensa panfundukopi
-
-
0$ (enginterpretasikan @@ dan A8. (enjelaskan indikasi pemeriksaan dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan retinal imaging !misalnya, ocular coherence tomography, retinal thickness analysis).
-
-
2$ (elakukan photocoagulation segmen posterior
-
-
3$ (elakukan
peripheral
scatter
photocoagulation
!panretinal$.
-
-
5$ (elakukan
laser retinopexy (demarcation) pada
kasus
isolated retinal breaks
-
-
16$ (enjelaskan
-
-
11$ (enginterpretasikan dasar teknik ocular imaging
indikasi dan hasil pemeriksaan elektrofisiologi !misalnya, electroretinogram >*+8?, electrooculogram >*%8?, )isual e)oked potential !H*"$, dark adaptation$. !misalnya, Bscan echography, ner)e fiber layer analysis$.
-
-
1&$ (enggambar fundus
drawing retina yang
menunjukkan
temuan )itreoretina
-
-
1'$ (elakukan
-
-
1/$ (enggambar fundus secara detil pada kasus retina
pemeriksaan oftalmoskopik dengan panfunduscopic atau lensa lain pada kondisi kelainan retina kompleks !misalnya, giant retinal tears, proliferati)e )itreoretinopathy$. kompleks !misalnya, recurrent retinal detachment, retinoschisis with and without retinal detachment$.
-
-
-
-
1$ spirasi )itreus untuk diagnostic
-
-
&$ "rosedur diagnostic lain pada retina, choroid, )itreous,
PROSEDUR OPERASI RETINA5 CHOROID5 VITREOUS5 AND BILIK POSTERIOR
46
dan bilik posterior
-
-
'$ +epair robekan retina dengan laser photocoagulation
-
-
/$ +epair robekan retina dengan photocoagulation tidak spesifik
-
-
$ (echanical )itrektomi dari anterior NEURO-OPHTHALMOLOGY
-
-
1$ (elakukan pemeriksaan dasar gerak bola mata: (enilai kesejajaran bola mata dengan teknik sederhana !misalnya.
-
-
-
-
&$ (elakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan perimetri: (elakukan uji lapang pandang konfrontasi !statik dan kinetik, central dan peripheral, target merah dan putih$. (elakukan dan menginterpretasikan uji tangent screen. (enjelaskan indikasi dan melakukan perimetri goldmann dan menginterpretasikan hasilnya (enjelaskan indikasi dan melakukan pemeriksaan perimetri otomatis dan menginterpretasikan hasilnya '$ (elakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan lengkap ner)us kranialis dan pemeriksaan dasar neurologi dalam konteks lokalisasi neuroophthalmologi dan penyakit
-
-
/$ (engenali pasien dengan kehilangan penglihatan fungsional !nonorganik$ dan memberikan konseling yang benar dan follow up
Dibuat oleh Disetujui oleh
Na*a ' 9a0atan Dr.Liliyanto,Sp.,!ina"S.,!#" S $etua $omite %edis Dr.Da&id 'ua ardamean,Sp Subkomite $redensial
Tanggal
Tan(a6tangan
47