DUCKWEED SEBAGAI GULMA YANG BERMANFAAT Anda pernah mendengar kata “duckweed “ duckweed ?” ?” atau “kiambang?” Istilah lokal yang sering disebut adalah “kayambang”. Duckweed atau kiambang yang selama ini dianggap sebagai penggangg “kayambang”. pengganggu u ikan peliharaan bagi sebagian pembudidaya ikan ternyata adalah salah satu tanaman akuatik yang memiliki potensi sebagai pakan untuk ikan dan udang. Beberapa contoh duckweed yang dapat diberikan pada ikan dan udang adalah dari genus Lemna sp , Spirodela, Wolfia, Wolffiella dan dan Azolla Azolla sp. sp. Dari beberapa genus tersebut, Lemna Lemna dengan dengan spesies Lemna minor menjadi menjadi salah satu kiambang yang sering diberikan untuk ikan, udang dan beberapa jenis unggas. Mengapa harus Lemna minor…………? Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir 70% biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pembudidaya dalam membudidayakan ikan adalah pada biaya pakan. Tingginya harga pelet sebenarnya sebanding dengan kandungan protein yang ada pada pakan. Semakin tinggi kandungan protein pada pelet, maka semakin tinggi pula harga pakan. Sebenarnya, penyebab tingginya harga pelet ini dikarenakan oleh beberapa hal seperti: 1.
Penggunaan tepung ikan sebagai salah satu bahan baku utama pakan yang mudah dicerna oleh ikan dan mengandung protein cukup besar, mencapai hingga 60% 2. Ketidaktersediaan tepung ikan berkualitas di Indonesia, sehingga Indonesia harus mengimpor tepung ikan dari negara lain, seperti Chili, Peru dan Thailand. Hal ini disebabkan tepung ikan lokal memiliki kelemahan dibandingkan dengan tepung ikan impor, misalnya saja kandungan protein pada tepung ikan lokal lebih rendah (47%) dibandingkan dengan tepung ikan impor (56%). Selain itu, tepung ikan lokal mempunyai bau yang lebih menyengat dan berasa asin karena pengawetan dengan garam, sedangkan tepung ikan impor terbuat dari ikan segar anchovy dengan kandungan garam yang sedikit. Tingginya harga tepung ikan menyebabkan tingginya harga pakan pelet ikan atau udang, namun sayang tidak diimbangi dengan mutu pakan itu sendiri. Hal ini disebabkan karena mutu tepung ikan sebagai salah satu bahan utama pakan semakin hari semakin dipertanyakan kualitas dan kuantitasnya. Semakin sulitnya negara penghasil tepung ikan dalam memperoleh ikan anchovy dari alam, berimbas pada kualitas tepung ikan yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa instansi pendidikan, untuk memenuhi kandungan protein dalam tepung ikan, beberapa produsen penghasil tepung ikan mencampurkan bahan – bahan lain seperti urea dan melamin. Bahan – bahan ini apabila ikut terkonsumsi oleh ikan atau udang akan mengakibatkan pertumbuhan ikan atau udang yang dipelihara rendah, dan secara fatal dapat mengakibatkan kematian secara massal karena rusaknya pencernaan ikan atau udang. Akibatnya, banyak para pembudidaya ikan yang merugi dan akhirnya gulung tikar. Oleh karena itu, dengan menggunakan Lemna minor sebagai sebagai campuran bahan pakan pelet, diharapkan pembudidaya ikan dapat menekan biaya operasional yang harus dikeluarkan tanpa mengurangi tingkat pertumbuhan ikan atau udang yang dipelihara. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, pakan buatan berbasis L.minor yang yang diberikan sebagai pakan untuk lobster air tawar Cherax quadricarinatus dapat quadricarinatus dapat menekan biaya pakan sebesar Rp. 3.200.000,00. Mengenal Lemna minor Di seluruh dunia, khususnya di Asia, banyak petani yang secara alami mengambil tanaman air dan digunakan untuk sejumlah keperluan seperti pakan hewan, pupuk hijau, dan sebagai sumber makanan keluarga. Beberapa negara seperti Vietnam, Thailand dan Australia telah menggunakan L.minor ini ini sebagai pakan ikan dan ternak. L.minor memiliki daun berbentuk oval dan rata/datar, dan memiliki satu akar pada tiap – tiap daunnya. Bagian terbesar yang terkandung dalam daun L.minor adalah adalah sel chlorenchymatous chlorenchymatous yang yang terdiri dari sejumlah besar bagian intraseluler yang terisi dengan udara (atau gas lain) dan memberikan kemampuan untuk untuk mengapung. Biasanya L.minor L.minor memiliki memiliki akar yang pendek, akan tetapi hal ini tergantung dari kondisi lingkungannya dan panjangnya beragam antara beberapa millimeter hingga 14 cm. Akar ini memiliki kloroplas yang bekerja secara fotosintetis. L.minor berkembang berkembang biak secara vegetatif dan seksual, tumbuhnya bunga terjadi secara spora dan tidak dapat diprediksi. Buah dari L.minor L.minor memiliki memiliki biji yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang kering dalam jangka waktu lama dan secepatnya akan berkembang kembali apabila kondisi lingkungannya sesuai. Pada kondisi suhu, pH, cahaya dan nutrien yang ideal, maka biomassa Lemna minor akan minor akan bertambah dua kali lipat dalam waktu 16 jam sampai 2 hari. Pertumbuhan L.minor L.minor digambarkan digambarkan dalam grafik yang bersifat eksponensial, dimana setiap biomassa L.minor yang yang menutupi lahan seluas 10 cm 2, dapat meningkat hingga 1 ha (100 juta cm 2) dalam jangka waktu kurang dari 50 hari. Sehingga pada saat biomassa L.minor bertambah dua kali lipat setiap 1 – 2 hari, maka dalam waktu 60 hari, L.minor dapat dapat menutupi perairan hingga 32 ha. Dilihat dari perkembangannya, maka ketersediaan Lemna minor di di alam tidak perlu diragukan. Selain itu, Lemna minor dapat dapat dibudidayakan dengan mudah dan murah.
Lemna minor Sebagai salah satu tanaman yang dianggap gulma, ternyata L.minor mengandung nutrisi yang sesuai untuk ikan ataupun udang. Sebagai sumber pakan, maka salah satu persyaratan nutrisi yang harus terkandung dalam pakan adalah pada sumber protein dan seratnya. Menurut Leng et al ., (1994), komposisi L.minor yang dipanen dari sumber perairan alami dan hasil budidaya adalah seperti pada Tabel di bawah: Sumber
Kolam alami
Kandungan (% b/b) Protein 25 – 35
Lemak 4,4
Serat 8 – 10
Abu 15
Budidaya
45
4,0
9
14
Bagaimana membudidayakan L.minor Selain sebagai pakan substitusi, L.minor juga dapat digunakan sebagai pakan utama ikan, khususnya untuk ikan – ikan yang memiliki sifat herbivora, seperti ikan nila dan ikan mas. Sebagai sumber pakan utama, Lemna minor dapat dibudidayakan secara langsung pada kolam pemeliharaan ikan. Sedangkan sebagai sumber pakan tambahan, Lemna minor dapat dibudidayakan di wadah tersendiri, berupa kolam atau ember. Proses budidaya Lemna minor terbilang cukup mudah dan murah. Bahan yang diperlukan untuk budidaya L.minor adalah pupuk kandang kering, baik berupa pupuk kotoran ayam, sapi, domba, kelinci, dan unggas serta bibit L.minor . Dosis pupuk yang diperlukan adalah 5 gram/liter air. Berikut ini adalah cara membudidayakan Lemna minor : 1. Kotoran ayam dosis 5 g/l ditebar secara merata 2. dalam wadah yang telah disiapkan 3. Setelah 2 -3 hari bibit Lemna ditebar dalam wadah 4. Pemeliharaan dilakukan dengan mengganti pupuk yang lama dengan yang baru (dosis ½ dari pupuk awal) 5. Pemanenan lemna minor dilakukan setelah 1 minggu, dengan metode panen setengah (sebagian)
L.minor yang dibudidayakan