Farmakologi Cefadroxil merupakan suatu chepalosporin semi sintetik yang diberikan secara oral. Cefadroxil diabsorbsi secara cepat setelah pemberian oral setelah pemberian dosis tunggal sebesar 500 dan 1000 mg, kadar puncak serum rata-rata adalah 16 dan 28 ug/ml. kadar yang masih dapat diukur, masih dapat diketahui setelah 12 jam pemberian sebanyak 90% obat di ekskresi dalam bentuk yang tidak diubah dalam urin dalam waktu 24 jam. Secara invitro, chepalosporin bersifat bakteri sidal disebabkan kerjanya yang menghambat sintesis dinding kuman. Cefadroxil terbukti efektif terhadap mikroorganisme seperti betahemolitik streptococci, staphylococcus termasuk strain yang memproduksi penicilinase, streptococcus(diplococcus) pnoumoniae, proteusmerabillis, klabsiela species, moraxella (branhamela) catarrhalis, Escherichia coli. Ia tidak efektif terhadap sebagian besar strain enterobacter species morganella morganii dan P. vulgaris. Juga tidak efektif terhadap species pseudomonas dan acinetobacter calcoaceticus.
Indikasi dan cara penggunaan Cefadroxil diindikasikan untuk mengobati pasien dengan infeksi yang disebabkan oleh strain kuman yang sensitive pada penyakit-penyakit di bawah ini:
Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh e.coli, p.mirabilis, dan species klabsiella. Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh staphylococcus dan/atau streptococcus. Faringitis dan tonsilitas yang disebabkan oleh grup streptococcus beta-hemolyticcus A.
Kontra indikasi Cefadroxil dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat alergi terhadap cephalosporin. Peringatan Sebelum memulai terapi dengan cefadroxil, perlu ditentukan apakah pasien mempunyai riwayat reaksi hipersensitivitas terhadap cefadroxil, cephalosporin, penisilin atau obat lain. Jika antibiotic ini akan diberikan pada pasien yang sensitive terhadap penisilin, maka perlu diwaspadai kemugkinan timbulnya sensitivitas silang diantara antibiotika beta laktam, dimana sensitivitas silang ini dapat timbul sampai 10% pada pasien dengan riwayat alergi terhadap penisilin. Konlitis pseudomembranosa telah dilaporkan terjadi dengan hampir semua jenis antibiotika termasuk cefadroxil dan dapat bersifat ringan sampai membahayakan jiwa. Karena itu,
pentingsekali memikirkan diagnosis ini pada pasien yang mengalami diare setelah pemberian antibiotika. Perhatian Cefadroxil harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang 2 jelas (bersihan kreatinin < 50 ml/menit/1,73 m ) Pemberian cefadroxil dalam jangka panjang dapat menyababkan pertumbuhan yang berlebihan dari mikroorganisme yang tidak sensitive. Cefadroxil harus diberikan dengan hati-hati pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit saluran cerna terutama colitis. Selama pengobatan dengan antibiotic cephalosporin, dilaporkan bahea tes coombs langsung dapat menjadi positif. Sampai saat ini tidak ada penelitian yang mencukupi atau terkontrol dengan baik pada wanita hamil, karena itu antibiotika ini hanya boleh diberikan selama kehamilan jika benar-benar diperlukan. Pemberian cefadroxil pada wanita yang sedang menyusui harus dilakukan dengan hati-hati. Efek samping