CINTA BRONTOSAURUS DRAFT 5
Written by Raditya Dika
FADE IN: 1
EXT. SD TARAKANITA II - LORONG - DAY
1
Kita melihat DIKA SD (10/L), anak kecil kurus berkacamata lebih besar dari wajahnya, berjalan mengarungi lorong sekolah. Dia terlihat cemas.
*
Dia mengikuti sesosok gadis kecil, yang berjalan tidak terlalu jauh dari dirinya. Dia membetulkan kacamatanya, yang seringkali melorot. Lalu dia mengeluarkan secarik kertas. Dia berjalan sambil menggumam. DIKA SD Kamu.. Mau gak.. Kamu.. Dia lalu berhenti di depan kaca jendela RUANG GURU, dan memanfaatkan kaca tersebut untuk bercermin sebentar. Dia merapikan rambutnya, membuka senyumnya lebar-lebar, memastikan dirinya sudah cukup ganteng. Lalu kita lihat ternyata.. 2
INT. SD TARAKANITA II - RUANG GURU
2
Di balik kaca jendela ruang guru, ada SEORANG GURU yang berdiri tepat di balik jendela, bingung melihat sikap Dika yang berkaca di depannya. Kembali ke.. 3
EXT. SD TARAKANITA II - LORONG - DAY
3
Sesosok gadis kecil yang dia ikuti dari tadi ternyata sudah tidak terlihat. Panik, Dika SD celingukan sebentar, dan kembai berjalan. Cewek tersebut adalah AJENG (11/P), dan dia sedang berkumpul bersama teman-temannya di depan kantin. Dika menelan lundah. Dia berjalan, semakin dia melangkahkan kaki, dia terlihat semakin cemas. DIKA (V.O.) Ini adalah pengalaman gue nembak cewek pertama kali. Dika menepok pundak Ajeng. Ajeng membalikkan badannya. Ajeng terlihat sangat cantik untuk ukuran anak SD. DIKA SD (sangat grogi) Ajeng..
*
2. AJENG (dengan tatapan ‘mau apa lo?’) Ya? DIKA Kamu mau gak.. kamu mau gak.. Jadi pacarku? Ajeng terkejut dengan pernyataan Dika ini. Kita melihat Ajeng seolah-olah hendak tersenyum. MUSIK ROMANTIS BERMAIN. Suasanan sangat penuh antisipasi.. DIKA (CONT’D) Dan jawaban Ajeng yang gak pernah gue lupa sampai sekarang adalah.. Ajeng membuka mulutnya. Najis lu.
AJENG
Dika shock. 4
INT. RUMAH DIKA - KAMAR DIKA - MORNING
4
Kita melihat DIKA SMP (13/L), masih berkacamata dengan badan kurus. Di sebelah dia, di atas tempat tidur, ada satu set pakaian seragam: dasi, celana pendek biru, kemeja, dan topi. DIKA (V.O.) Ini adalah gue waktu SMP. Dika melihat ke arah meja belajarnya, ada foto SISTHA (13/L), cewek yang nantinya akan dia tembak. DIKA (V.O.) Dan hari ini, gue akan nembak cewek lagi. Terdengar klakson mobil dari luar rumah. Dika melihat jam: 06.45. Dengan tergesa-gesa Dika memasang dasi, kemeja sekolanya, lalu bergegas pergi ke luar kamarnya. 5
EXT. RUMAH DIKA - MORNING
5
Dika keluar dari rumahnya, menaiki MOBIL JEMPUTAN SEKOLAH. Segera setelah jemputannya pergi, NYOKAP (45/P), keluar dari dalam rumah sambil tergopoh-gopoh sambil melambaikan sebuah CELANA SERAGAM. NYOKAP Dika! Celana kamu, Dika!
Blue (mm/dd/yyyy) 6
3.
INT. SMP TARAKANITA I - RUANG KELAS - DAY
6
Dika duduk di ruang kelas, dan dia memakai SARUNG. Beberapa bangku dari Dika, kita melihat Sistha, rambutnya panjang dan cantik. DIKA (V.O.) Gue emang gampang jatuh cinta. Mulainya dari ngeliatin, lalu jadi langsung naksir. Dika masih memerhatikan Sistha, sambil asyik menggambar sesuatu di atas kertas prakaryanya. Tanpa Dika sadari, teman-temannya yang duduk di belakangnya sedang tertawa kecil. Kita melihat Dika menggambar dia sedang bergandengan tangan dengan Sistha di atas kertas prakarya. Lalu REVEAL ternyata teman-teman Dika di belakang ngerjain Dika dengan menempelkan kertas prakarya di belakang kepala Dika, bertuliskan: AKU ANAK PUNGUT. 7
EXT. SMP TARAKANITA I - PARKIRAN - DAY
7
Dika membawa boneka Bulldog yang dia simpan di belakang tangannya. Di kepalanya masih tertempel kertas: AKU ANAK PUNGUT. Dika mendatangi Sistha, yang sedang menunggu bus, memberikan boneka Bulldog. Sistha terkejut. DIKA Aku udah lama suka sama kamu. Kamu mau gak.. Jadi pacarku? Kita melihat Sistha seakan mau menjawab. MUSIK ROMANTIS bermain. Sistha membuka mulutnya. Dika terlihat cemas, bersiap akan ditolak kembali, seperti yang Ajeng lakukan. DIKA (V.O.) Setelah lima kali nembak cewek dan ditolak semua. Saat ini gue.. Sistha mengangguk. SISTHA Iya, aku mau. Dika menjerit kesenangan seperti seorang wanita.
*
Blue (mm/dd/yyyy) 8
4.
EXT. SEBUAH TEMPAT BIMBINGAN BELAJAR - DAY
8
DIKA (V.O.) Dan setelah pacaran selama... dua hari. Kita putus. Kita melihat Dika menjemput Sistha di bimbingan belajar. Sistha melihat ke arah Dika dan menggelengkan kepalanya. Sistha memberikan BONEKA BULLDOG kembali kepada Dika. Dika hendak mengikuti Sistha yang hendak menyebrang, tapi Dika justru hampir tertabrak bajaj. 9
INT. SEBUAH SALON KECANTIKAN - DAY
9
DIKA (V.O.) Semenjak saat itu gue pacaran terus.. Dan diputusin terus. Gue pernah diputusin di salon kecantikan. Dika -sekarang sudah dewasa dan kita akan lihat sampai akhir film- sedang dikeramasin, lalu ANDIN (21/P) menghampirinya. ANDIN Kita putus. Andin membalikkan badannya, dan langsung pergi begitu saja. Dika bangun dari tempat cuci rambut, masih dengan busa dimanamana, dia lalu mengejar Andin pergi. 10
INT. SEBUAH CAFE - DAY
10
DIKA (V.O.) Gue pernah diputusin lewat SMS. Dika sedang duduk berama AGUNG (29/L), agennya, dia nerima SMS dan raut mukanya yang tadi edang ngobrol seru menjadi berubah. CLOSE di SMS-nya, nama pengirim: MAYA. Dengan isi SMS: aQ mA pUtuZzz!!! 11
INT. SEBUAH HOTEL - DAY
11
Acara sunatan EDGAR (10/L), adik Dika. Di dalam hall hotel, kita melihat karangan-karangan bunga bertuliskan: “SELAMAT DISUNAT, EDGAR - MAMA”, “CEPAT SEMBUH DARI DISUNAT - PAPA”, dan terakhir “SEMOGA SEMAKIN LANCIP ABANG DIKA”. DIKA (V.O.) Pernah juga diputusin lewat telepon.
*
5. Dika sedang tersenyum bangga, melihat Edgar menerima tamu. Dika menerima telepon yang masuk. Terdengar suara SEORANG CEWEK, pacar Dika. Iya, halo?
DIKA
SEORANG CEWEK (O.S) Kita putus. DIKA Lho? Kenapa? Lalu kita mendengar suara SEORANG COWOK. SEORANG COWOK (O.S.) Linda udah jadi punya gue, lo jangan ganggu dia lagi. Telepon ditutup. Dika, yang tadi senang, berubah menjadi sedih. 12
INT. SEBUAH RUMAH TINGGAL - DAY DIKA (V.O.) Yang paling heboh, gue pernah diputusin lewat bapaknya. Dika berdiri di depan pintu memegang bunga. SEORANG BAPAK SANGAR (49/L), membuka pintu. BAPAK SANGAR Mau apa kamu? Dika tergagap. DIKA Mau.. Uh, sekarang.. Jadi mau pulang, Om.. Bapak sangar menaikkan alisnya. Dia melihat Dika dari atas sampai bawah. BAPAK SANGAR Milka gak bisa pacaran sama cowok cemen macam kau. Kalian putus. DIKA I-iya, Om. Ampun, Om. Dika membalik badannya. Tunggu. Dika menengok.
BAPAK SANGAR
12
Blue (mm/dd/yyyy)
6.
BAPAK SANGAR (CONT’D) Sini bunganya. Bagus juga. Dika dengan takut-takut memberikan bunganya. Dika melirik ke belakang si Bapak, ada MILKA (17/P) mengintip semua proses ini. Dika tertunduk lesu. 13
INT. TOKO BUKU - DAY
13
Di sebelah buku KAMBINGJANTAN, kita lihat tumpukan buku CINTA BRONTOSAURUS. DIKA (V.O.) Pengalaman cinta yang gagal ini gue tulis jadi buku.. Dika melihatnya dengan bangga. TIME LAPSE beberapa orang yang mendekati tumpukan buku Dika, dan ngambil sambil manggutmanggut. Ada SEORANG ANAK KECIL, yang tadinya riang-riang saja, begitu melihat cover buku Dika langsung menangis. Bbeberapa orang yang baca buku Cinta Brontosaurus di dalam toko di foto-fotoin sama Dika. Beberapa dari mereka sampai diajakin foto bareng sama Dika. Seorang SATPAM TOKO BUKU datang melihat Dika.. SATPAM Mau ngapain, Mas? Senyum-senyum aja dari tadi, ngeliatin orang-orang? Mau hipnotis ya? DIKA Eng-enggak, Mas.. Satpam memberikan isyarat agar Dika minggir. Dika minggir ke sebelah tumpukan buku. Dia melihat bukunya kembali. DIKA (V.O.) Setelah nulis buku ini, gue jadi percaya satu hal yang pasti: cinta bisa kadaluarsa. 14
TITLE CARD UP: CINTA BRONTOSAURUS
14
15
INT. SEBUAH CAFE
15
Kita melihat DIKA (25/L) sedang duduk dengan muka canggung. Di depan Dika, duduk NINA (21/P), cewek feminim, memakai SHORT DRESS. Dika memandangi Nina, lalu melemparkan pandangannya ke tempat lain. Ada keheningan yang canggung.
*
7. Nina melihat ke arah Dika, seolah mau ngomong sesuatu, yang berkali-kali diurungkan. DIKA (V.O.) Ini adalah putus cinta gue yang terakhir. NINA Kita putus. Pu-putus?
DIKA
Hening. NINA Kamu sadar gak sih, kita tuh berapa bulan ini kerjaannya berantem terus. Masa sih.. PMS doang?
DIKA Itu.. Bukannya pas kamu
NINA Kamu kali yang PMS! DIKA Aku.. Gak bisa PMS kan.. NINA Kamu sadar gak sih, kita udah beda. Gak kayak kita yang dulu! DIKA Ya, orang kan emang gak selamanya sama mulu.. NINA Bukan, kita udah gak sama. Kayak kita ini udah.. DIKA Kadaluarsa? Nina menghela napasnya. NINA (ketus) Ya udah, pokoknya kita putus. DIKA Ya udah kalo kamu maunya gitu. NINA Ya udah, pergi kamu.
8.
Ya udah!
DIKA
Dika diam sebentar, dia lalu melihat ke arah meja makan, ada makanan yang belum tersentuh. DIKA (CONT’D) Karena kamu yang mutusin, jadi kamu yang bayar! Ya udah! Ya udah!
NINA DIKA
Dika berdiri dari tempat duduknya, dan dia beranjak pergi. Nina masih memasang muka kesal. Beberapa saat kemudian, Dika kembali memandang Nina dalam-dalam, Nina membalasnya. DIKA (CONT’D) (kesal bercampur gengsi) Aku boleh gak minjem duit buat beli bensin! NINA Ya udah! Berapa? DIKA Ya udah! Dua ratus ribu! Ya udah!
NINA
Nina mengeluarkan uang dua ratus ribu. Dika pergi lagi. Nina menggebrak meja, kesal. 16
INT. MOBIL DIKA - NIGHT Dika menyetir. Dika sedang ngomong kepada SPEAKER PHONE mobilnya, yang disambungkan ke IPHONE-nya. Dika berbicara kepada AGUNG, Agennya. DIKA ..gila yah Gung, udah enam bulan jadian, akhirnya gue putus juga. AGUNG (O.S.) Lo udah enam bulan sama Nina? Wah, berarti sama dia yang paling lama ya.. DIKA Paling enggak lebih lama lah dibanding sama Milka. Dika menutup mukanya dengan tangan, kesal.
16
Blue (mm/dd/yyyy)
9.
DIKA (CONT’D) Gila ya, gue gak bisa gini terus, Gung. Padahal tadinya gue yakin Nina yang paling baik buat gue. AGUNG (O.S.) Sebentar, Dik. Di seberang telepon, Agung terdengar berbicara dengan orang lain. AGUNG (CONT’D) Mas, maap, ada pembalut merek lain? Yang lebih gede? DIKA Pembalut? Kenapa lo? Akhirnya dapet juga? 17
INT. SEBUAH SUPERMARKET - NIGHT
17
*
AGUNG (29/L), agen naskah Dika, dia seorang pemuda rapih memakai kemeja, celana bahan, sedang berbicara kepada PRAMUNIAGA. Agung menyerahkan sebungkus PEMBALUT kepada sang pramuniaga. AGUNG Merek lain. Yang lebih gede ya, Mas. Pramuniaga mengangguk dan bergegas pergi. INTERCUT AGUNG/DIKA AGUNG (CONT’D) (ke telepon) Gak. Ini buat Wanda, tadi dia nitip.
*
DIKA Oh.. Buat cewek lo..
*
AGUNG Oke. Kembali ke problem lo ya. Problemnya sih gampang, lo cuma belom ketemu orang yang pas. Soulmate lo. DIKA Soulmate? Konsep bahwa tiap orang punya pasangannya? Agung, Agung, jumlah cowok sama cewek di dunia ini aja beda, gimana mau ada soulmate? AGUNG Dika, Dika, dengerin agen lo ini dong. (MORE)
Blue (mm/dd/yyyy)
10.
AGUNG (CONT'D) Lo tau kan tiap penulis yang pengen sukses harus punya agen yang bisa membuat dia sukses. Nah, gue gak sekadar agen buat naskah lo aja. Tapi gue bisa jadi agen cinta lo juga. Percaya sama gue. Percintaan lo juga bisa sukses.
* *
Mobil Dika masuk terowongan. DIKA Duh, kayaknya gue gak bakal pacaran lagi dalam waktu yang lama. Sambungan telepon agak jelek. Agung tidak mendengar dengan jelas. AGUNG Apa? Sinyal lo eror. Agak gedean lagi ngomongnya. DIKA Apa, Gung? Gue bilang gue nyerah pacaran. Nambah pikiran. Nantinya juga putus. (beat) Halo? Halo? Pramuniaga kembali ke Agung, membawakan PEMBALUT BESAR. Dika berteriak di telepon. DIKA (O.S.) (CONT’D) Halo? (teriak) Halo?! Suara gue udah gede belom, Gung?! AGUNG Hah? Agak gedean lagi dikit! Pramuniaga mengira Agung sedang mengajak ngomong dirinya, dia berkata polos.. PRAMUNIAGA Yang ini paling gede, Mas.. Agung mengangkat alisnya. 18
EXT. KAMPUS UNIVERSITAS TARUMANEGARA - DAY Satu tahun kemudian. Establish kampus Universitas Tarumanegara. Di depan sebuah pintu masuk ke gedung kampus, ada tulisan “talkshow buku - CINTA BRONTOSAURUS”. Kita melihat gambar muka Dika yang sok imut di banner. Di luar aula terlihat orang-orang sedang nongkrong.
18
Blue (mm/dd/yyyy) 19
INT. AUDITORIUM KAMPUS UNIVERSITAS TARUMANEGARA - DAY
11. 19
Dika terlihat di depan ruangan auditorium. Penontonnya sangat sedikit dibandingkan ruangan yang sangat besar, paling hanya lima orang. Dika sedang duduk dan ngobrol dengan seorang MODERATOR. MODERATOR Jadi cewek itu lebih aneh dari cowok, gitu maksudnya, Mas Dika? DIKA Iya, kayak misalnya gini deh, cowokcowok kalo lagi naksir orang dan mau bilang ke temen-temennya itu gampang. Tinggal samperin temennya yang lagi nongkrong dan bilang, “Bro, apa kabar lo bro, gue lagi naksir cewek neh.” Simpel. MODERATOR Kalo cewek? DIKA Kalo cewek itu aneh. Kalo cewek, baru dateng ke temen-temennya aja udah berisik. Dia dateng ke tementemennya, (menirukan suara cewek) “ehhh lo tau gak sihhh... gue baru naksir cowok getho looohhh..” (beat) Lalu temen-temennya cewek ini berdiri, dan bilang dengan gaya lagi nari tor-tor: “sumpeh lo sumpeh lo sumpeh lo sumpeh lo sumpeh lo.” Dika menirukan gaya tari tor-tor. Penonton hening. 20
INT. AUDITORIUM KAMPUS UNIVERSITAS TARUMANEGARA - LATER
* 20
Dika sedang duduk untuk menandatangani buku Cinta Brontosaurus. Ada tulisan SESI TANDATANGAN. Sama seperti sebelumnya: sepi. Agung berdiri di sampingnya sambil memegang tas. Agus tertawatataw melihat Blackberry-nya. Kenape lo?
DIKA
AGUNG Sori, gue baru dapet gambar lucu dari cewek gue.
*
Blue (mm/dd/yyyy)
12.
SEORANG ABG datang. DIKA Mau tandatangan ya? Iya ini..
SEORANG ABG
SEORANG ABG ngasih buku LASKAR PELANGI. DIKA Ini.. Bukan buku gue.. SEORANG ABG Iya, gak papa. Daripada gak ada tandatangannya. Dika pasrah menandatanganinya. DIKA (kepada Agung) Lo kayaknya happyhappy aja ya sama Wanda. AGUNG Makin sayang malah, Dik. Tiga tahun gitu lho. Walau agak malas, Dika menandatanginya juga. ABG tersebut mengajaknya berfoto, sambil menempelkan jarinya di bibirnya. Dika menirukan dengan kikuk. DIKA Gue masih males pacar-pacaran lagi, gung. AGUNG Ya elah, putus juga udah hampir setahun.. Dika tersenyum kecut. Telepon Agung berbunyi, dia melihat sebentar ke layar monitor, dia lalu mengangkat dengan antusias. AGUNG (CONT’D) Halo sayang.. Dika melihat ke arah Agung. AGUNG (CONT’D) Wanda nelpon. Gue duluan ke mobil. Dika mengangguk.
*
13. 21
EXT. TEMPAT PARKIR - DAY
21
Dika berjalan menuju tempat parkir mobilnya. Dia lalu masuk ke dalam, duduk di kursi supir. Agung telah terlebih dahulu duduk di kursi sebelahnya. Agung sedang berbicara di telepon dengan Wanda, namun Dika tidak tahu hal ini. WANDA (O.S.) Pokoknya aku mau tas itu. Kamu tau kan aku maunya yang mana? Tau kan? Gung..
DIKA
AGUNG (menjawab Wanda) Iya. Dika, tanpa sadar bahwa Agung sebenarnya sedang berbicara dengan Wanda, menatap ke kaca depan mobil, melanjutkan kalimatnya. Dia curhat.. DIKA Gung, lo masih inget gak omongan lo soal soulmate?
WANDA (O.S.) Tas itu lho, yang aku lihat di PS. Inget?
AGUNG (CONT’D) Iya. Inget. DIKA Kadang gue suka mikir, siapa ya soulmate gue sebenarnya. Lo pernah mikir gitu kan sebelom lo ketemu Wanda? Iya.
AGUNG (CONT’D)
DIKA Jujur, pas malem minggu, kadang gue suka ngerasa kesepian. Iya.
WANDA Tasnya yang ada totoltotolnya. Beliin ya..
WANDA Gak bakal lupa lagi, kan?
AGUNG (CONT’D)
DIKA Yah, tapi paling enggak gue masih ada elo lah, Gung. Lo udah nemein gue selama ini. Thanks ya, Gung.
WANDA Oke. Dadah sayang. Love you.
AGUNG (CONT’D) I love you..
Blue (mm/dd/yyyy)
14.
Agung menutup teleponnya. Tepat setelah dia menutup, Dika menengok ke arah agung. Dika berkata pelan-pelan.. DIKA I love you too, Gung. Agung bengong. 22
EXT. RUMAH DIKA - NIGHT
22
Seluruh kawawsan rumah Dika sudah mati lamputnya. Hanya kamar Dika sendiri terlihat dari luar, masih menyala. 23
INT. RUMAH DIKA - NIGHT
23
Dika memandang langit-langit kamar, belom bisa tidur. 24
INT. RUMAH DIKA - RUANG KELUARGA - DAY
24
*
Kita melihat foto-foto keluarga Dika di atas lemari dan dipajang di dinding ruang keluarga. Lalu kita melihat.. Nyokap sedang menyiapkan makanan. Di meja makan, ada adikadik Dika: si kembar INGGA-ANGGI (12/P) dengan seragam SMP, dan Edgar yang paling bungsu. Dari dalam kamar, keluar BOKAP (62/L), bapak Dika yang nyentrik, sudah rapih dengan pakaian kerja lengkap dengan jas. BOKAP Istriku cantik sekali kalau lagi nyiapin makanan, rasanya pengen kunikahi lagi. NYOKAP Ih papa, Ih. Bokap memeluk Nyokap dari belakang. Mereka lalu ketawa-ketawa geli sendiri. Dika melihat itu semua sambil menggelengkan kepalanya. DIKA Ma, Pa, tolong jangan di depan anakanak. Kita bisa trauma psiokologis. Bokap dan Nyokap duduk. Dika memandangi raut muka mereka yang masih bahagia setelah puluhan tahun menikah. EDGAR Ma, aku nambah ya? NYOKAP Iya, Edgar. Makannya yang banyak biar kamu cepet gede.
*
15. Edgar mengambil makanan. DIKA Ma, dulu mama pacaran berapa kali sampai bisa dapet Papa? NYOKAP Mama sih pacaran gak banyak. BOKAP Papa ketemu Mama kamu pas Mama kamu masih muda sekali. Kata orang bule, love at first sight. NYOKAP Si Papa bisa aja, pasti pengen nambah makanannya. BOKAP Sama sambelnya sekalian, Ma. Bokap memberikan piring, tanda minta ditambah, ke Nyokap. NYOKAP Di zaman kita sih beda kayak kamu sekarang, Dika. Kamu aja pacaran banyak putusnya. DIKA Namanya juga nyari yang pas.. NYOKAP Kalo kebanyakan nyari nanti gak ketemu-ketemu. Kamu kapan coba kawinnya nanti? Mama kapan dapet cucu? BOKAP Tuh, mama kamu udah pengen cucu. Pacaran gih. Atau, paling enggak kamu kreatif dikit kek.. Hamilin anak orang gitu?! Papa! Maap. Kalau cucu, pacar kayak
NYOKAP BOKAP NYOKAP kamu enggak bisa ngasih kita paling enggak kamu kasih kita lah, Dika.. Cari yang setia papa kamu ini.
Nyokap merangkul Bokap dengan mesra. Dika tersenyum.
Blue (mm/dd/yyyy) 25
16.
I/E. MOBIL DIKA - MORNING
25
Dika menyetir mobilnya, melalui kaca mobilnya, dia melihat hal-hal yang tadinya dia lewatkan sebelumnya. Seakan-akan sekarang semua orang berpacaran. Dika melihat: - Ada DUA PASANGAN sedang lari jogging bersama. - Ada COWOK PENDEK dan CEWEK TINGGI menyebrang jalan. - Ada BILLBOARD isinya orang gandengan tangan, untuk iklan sebuah PARFUM. - Ada COWOK GANTENG dan CEWEK CANTIK di mobil sebelah Dika, ketika mereka sadar bahwa DIka sedang memerhatikan mereka, Dika melambaikan tangannya. Gondok karena lambaiannya tidak dibalas, dia langsung berpura-pura mau memukul lalat. 26
INT. ANOMALI COFFE - DAY
*
26
Dika sedang mengetik di laptopnya. Sementara Agung sedang membaca koran. AGUNG Ada lagi nih novel mau difimin.. Gile hak pembauatan filmnya dibayar ratusan juta. (beat) Buku lo, Cinta Brontosaurus kapan nih?
*
DIKA Gue juga mau kali.. AGUNG Agennya dapet berapa ya.. Kalo gue jadi agennya langsung makmur deh hidup gue.. Agung melihat ke CEWEK CANTIK GAUL yang sedang memeasan kopi. Dika melihat ke pasangan lain yang sedang bermesraan di sebuah sofa. AGUNG (CONT’D) Pengen pacaran lagi? DIKA Lagi mikir sih.. Tapi gue masih trauma, Gung. AGUNG Tuh, ada cewek. Cantik lagi. Ajaak kenalan gih. Dika melihat ke Cewek Cantik Gaul yang diliatin Agung. Cewek tersebut meminum kopinya, sambil duduk. Si cewek membuka laptopnya yang penuh dengan STIKER-STIKER LUCU WARNA PINK.
*
17. DIKA Ah, cewek kayak gitu. Belom jadian aja udah kebayang gue: orangnya manja, sebulan pertama nempel, tiba bulan dia jadi ngekang banget, dan putus di bulan keenam gara-gara dia bosen, pacarannya terlalu intens. AGUNG Ya elah. Yang itu deh kalo enggak. Agung menunjuk ke CEWEK MEMAKAI BLAZER. DIKA Keliatan banget: orang kantoran. Orangnya terlalu independen, sebulan pertama mesra, tiga bulan dia terlalu sibuk , dan putus di bulan keenam gara-gara kurang komunikasi. AGUNG Bener-bener ya elo.. DIKA Lah, gue kan udah expert masalah putus, Gung. Gue udah tau tipe-tipe cewek yang kayak gitu. AGUNG Berarti lo butuh cewek yang emang beda dari cewek lain. DIKA Gue butuh cewek, yang kalau gue lihat sekilas, enggak kebayang putusnya kayak gimana. Dika melihat ke sana-sini. AGUNG Coba. Mumpung lo udah mau nyari pacar baru, gue jodohin lo sama temen-temen gue ya. Dijamin beda. Kita lalu melihat MONTAGE DIKA nge-date dengan teman-teman Agung ini: CUT TO: 27
INT. SEBUAH RESTORAN CINA - DAY Dika duduk di restoran. Seorang CEWEK MISTERIUS bergaya GOTHIC datang menghampiri Dika. DIKA Halo, gue Dika..
27
Blue (mm/dd/yyyy)
18.
Cewek Misterius menyalami tangan Dika. Dia lalu duduk. Dika masih berusaha memahami kenapa cewek ini diam aja. Cewek Misterius menghirup napas dalam-dalam. Tidak lama kemudian dia membuka suara sambil berbisik..
*
CEWEK MISTERIUS Aku keturunan dari arwah leluhur tempat ini..
* *
Dika terdiam. CUT TO: 28
INT. SEBUAH RESTORAN PAKISTAN - DAY
28
Dika duduk di sebuah restoran. Dia memandangi TANTE-TANTE yang duduk di depannya. DIKA ...Jadi begitulah kira-kira awal perkenalan saya dengan Agung, uh, Mbak Mirna.
*
TANTE-TANTE Panggil saya Myrna saja. DIKA Iya, uh, Myr.. Myrna. TANTE-TANTE Saya kalau melihat anak muda seperti kamu jadi tambah bergairah. Kayaknya jadi bisa bikin jadi tambah semangat gitu.. Mmmh.. Untuk menutupi kecanggungannya, Dika mengambil MAKANAN di piring dan mulai memakan dengan lahap. TANTE-TANTE (CONT’D) Jadi inget anak saya yang baru kuliah. Dika makin banyak menghabiskan makanannya. 29
INT. SEBUAH RESTORAN JEPANG - DAY
29
Seorang CEWEK BUNCIT sudah datang terlebih dahulu di restoran yang agak sepi. Dika datang menghampirinya. DIKA Sori, sori, gue telat. CEWEK BUNCIT Enggak apa-apa.
19. Dika duduk di depannya. Dika mencoba untuk memanggil pelayan restoran. DIKA Nah, enaknya kita mesen apa ya.. Tiba-tiba si cewek buncit mengerang kesakitan. Aduh.. Ke-kenapa?
CEWEK BUNCIT DIKA
CEWEK BUNCIT Air ketubanku pecah! Aduh! Aduh! Kita melihat air ketuban Cewek Buncit pecah. DIKA Loh? Kamu lagi hamil?! CEWEK BUNCIT Udah cerai kok! DIKA Bukan itu masalahnya! CEWEK BUNCIT Aduh, aduh, aduh.. Kayaknya palanya nongol.. DIKA Matilah gue.. Telepon Dika berbunyi. Dika mengangkatnya. Gung?
DIKA (CONT’D)
INTERCUT dengan.. 30
EXT. RUMAH AGUNG - DAY Agung lagi nyiram tanaman sambil berbicara lewat hape. AGUNG Gimana si Lisa? DIKA Gung, nanti dulu, Gung. Gue lagi.. Aaaaah!
CEWEK BUNCIT
Satu restoran panik. Seorang pelayan mendatangi mereka, ikutan panik juga.
30
20. PELAYAN Aduh.. Aduh.. Gimana nih.. DIKA Mas! Telepon ambulans! Telepon ambulans! Ini, toong bantuin saya dong! Tolong bantu! Salah satu pelayan membawakan sendok dan garpu. DIKA (CONT’D) Ini buat apa sendok garpunya?! Halo?
AGUNG (O.S.)
Cewek buncit makin kesakitan. DIKA Dorong! Dorong! Dorong! CEWEK BUNCIT (sekuat tenaga) Aaaaargh! Cewek buncit kentut. DIKA Kampret malah kentut! Uhuk uhuk uhuk! Kita masih melihat Agung menyiram tanaman. Dik, halo?
AGUNG
DIKA (O.S.) Dorong! Hayo dorooong! Dorong lagi! AGUNG Nah, kan mobil lo mogok lagi. Kan gue udah bilang, mending beli baru. Lo sih gue kasih tau gak percaya, udah waktunya turun mesin kali tuh.. DIKA Lebih kenceng lagi dorongnya! AGUNG Kasian cewek disuruh-suruh dorong.. Dik, dik.. DIKA (O.S.) Ambulans-nya mana?!!! CUT TO:
21. 31
INT. MOBIL DIKA - DAY
31
Dika mengomel di telepon. DIKA Lo udah gila kali ya? Tiga kali nyuruh gue nge-date dan tigatiganya freak! AGUNG (O.S.) Ya sorry, abis cuman mereka temen gue yang jomblo. Dan lo kan mau yang beda. DIKA Gue mau ceek yang beda! Bukan cewek yang freak! AGUNG (O.S.) Kalo gitu lo yang jelas dong kalo bikin kriteria. DIKA Udah ah, udah kelar urusan pacarpacaran ini! AGUNG (O.S.) Eh, kalo nanti tante gue mau lahiran berarti lo bisa dong jadiSebelum Agung bisa melanjutkan omongannya, Dika sudah menutup telepon terlebih dahulu. 32
INT. SUSHI TEI - DAY
32
Dika sedang menunggu antrian restoran. Dika duduk melihat antrian yang panjang. Dika melihat ke sekelilingnya. Dika lalu melihat seorang COWOK GONDRONG memakai baju YOU CAN SEE, dengan BULU KETEK LEBAT. Dika memerhatikannya dengan heran ada rasa kagum bercampur jijik di dalam ekspresi mukanya. JESSICA (22/P), seorang wanita cantik berkacamata yang duduk di sebelah Dika, memerhatikan Dika. JESSICA Kayak serabut jagung warna hitam ya? DIKA Ha? Apanya?
22. JESSICA (menunjuk ke arah ketek cowok gondrong) Itu. Keteknya. Kayak serabut jagung item. DIKA Ohhhh! Hahaha.. Enggak, kayak kipas item! JESSICA Jangan-jangan keteknya itu bisa hidup sendiri. DIKA Iya, kayak bisa bicara gitu ya. (memeragakan ketek yang bisa bicara) “Ketek, ayo kita pergi hari ini” “Baik, tuan!” JESSICA (ikut memeragakan) “Ketek, kita makan nasi goreng hari ini!” “Baik, tuan!” “Nyam nyam nyam nyam!” DIKA Jangan deket-deket tuh ketek, kalo kena muka bisa lecet-lecet muka kita. CUT TO: 33
INT. SUSHI TEI (IMAJINASI) - DAY
33
Dika melihat Cowok Gondrong, Cowok Gondrong sadar dia diperhatikan. COWOK GONDRONG Apa lo liat-liat!!! Cowok gondrong menjejalkan keteknya ke arah muka Dika, Dika menjerit, mukanya berdarah ketusuk-tusuk ketek. Cowok gondrong menyerang dengan keteknya lagi, kali ini Jessica menangkisnya dengan payung. CUT BACK TO: 34
INT - SUSHI TEI - DAY Dika dan Jessica tertawa sebentar. Lalu mereka terdiam. JESSICA Untung gue tangkis ya? DIKA Imajinasi lo berlebihan banget.
34
Blue (mm/dd/yyyy)
23.
Dika berdehem. JESSICA Lo biasa ya ngobrolin ketek sama orang yang gak dikenal? DIKA Tergantung... orangnya. Dika melihat ke arah Jessica. Dia tahu ada sesuatu yang berbeda dengan orang ini. DIKA (CONT’D) Eh iya, gue Dika. Jessica.
JESSICA
Dika dan Jessica kembali melihat ke arah Cowok Gondrong. Cowok Gondrong nyadar kalau dia sedang dilihatin, dia lalu melihat keteknya ke dalam. DIKA Lagi istirahat makan siang? JESSICA Iya, kantor gue di gedung sebelah. DIKA Wah, keren.. Jessica melihat ke arah Dika. JESSICA Mau tukeran nomer? Apa itu terlalu agresif? Hah?
DIKA
JESSICA Iya, kan kita kenalan, terus gue sih.. Uh, ngerasa kayaknya lo orangnya beda. Lanjut dong.. Mau tukeran nomer? Dika terkejut. Dia tidak menyangka hal tersebut akan keluar dari mulut Jessica. DIKA Uh.. Lo gak lagi nawarin asuransi kan? Atau.. Gue diajak gabung ke sekte sesat tertentu? (celingukan) Ini.. Acara TV apa gimana sih? JESSICA Hahaha. Lo lucu juga.
*
Blue (mm/dd/yyyy)
24.
Dika terlihat bingung. 35
INT. RUMAH DIKA - RUANG KELUARGA - DAY
35
*
36
*
Dika pulang membawa makanan. Dika melihat ke arah ruang keluar dan melihat Nyokap sedang ngobrol bersama UWA ANDI (76/L), pamannya yang tua dan ringkih. Nyokap berdiri dari tempat duduknya. NYOKAP Dik, salam dulu sama Uwa Andi. DIKA (bersalaman) Apa kabar Uwa? Uwa Andi terbatuk. UWA ANDI Baik, Dika. Baik. NYOKAP Kmau bawa makanan apa? Yuk, bantuin mama siapin. Panggil Edgar turun sekalian. 36
INT. RUMAH DIKA - KAMAR EDGAR - DAY
Dika di kamar Edgar. Adiknya sedang melotot memandang langitlangit di kamarnya. DIKA Edgar, kamu kenapa? EDGAR Akhir-akhir ini aku susah tidur, kayak Abang. Aku amnesia. DIKA Insomnia, Gar. EDGAR Iya, maksud aku itu. Edgar diam sebentar. Dia menghela napas. DIKA Kenapa bisa insomnia, Gar? Edgar diam, tampak ada keraguan di wajahnya antara dia ingin mengungkapkan sesuatu atau tidak. Pada akhirnya, dia memantapkan diri dan membuka suara. EDGAR Abang, aku jatuh cinta.
Blue (mm/dd/yyyy)
25.
DIKA Sama.. Apaan? EDGAR Temen sekelasku. Yasmin. DIKA Ya elah, Gar.. Itu mah namanya cinta monyet. EDGAR Dia bukan monyet. DIKA Bukan, bukan maksudnya kamu cinta sama monyet. Tapi, cinta monyet. Cinta lucu-lucuan. Masih cinta anakanak. EDGAR Tapi, menurut Abang, Yasmin mau gak sama aku? Dika memegang pundak adiknya. DIKA Udah, ke bawah dulu yuk. 37
INT. RUMAH DIKA - DAPUR - DAY Dika masuk ke dapur bersama Edgar. Ibunya sedang mempersiapkan makanan. Dika lalu melihat ke arah Uwa Andi, yang lagi duduk di ruang tamu, dari dapur. Uwa Andi batuk, lalu nyokap melihat Dika yang memerhatikan Uwanya. NYOKAP Kasihan Dik, dia gak ada yang ngurusin. Gak punya anak. Gak punya istri. Dika masih ngeliatin Uwa Andi. NYOKAP (CONT’D) Dulu dia pemilih banget, dia pas masih muda punya empat puluh kriteria cewek yang harus jadi istri dia. Harus cantik, kerjaan bagus, dan lain-lain. Terus?
DIKA
NYOKAP Makin lama, karena gak dapet-dapet, kriteriaya jadi semakin sedikit. (MORE)
37
*
Blue (mm/dd/yyyy)
26.
NYOKAP (CONT'D) Dari empat puluh, jadi tiga puluh, dua puluh. Nyokap selesai menyiapkan makanan. NYOKAP (CONT’D) Sekarang? Umur dia 70 tahun, dan kriteria dia buat istri cuman satu. (beat) asalkan mau. Dika termenung. Nyokap meninggalkan Dika, masuk ke ruang tamu. Dika memandangi Uwa Andi, dan sekarang meliat seolah-olah Uwa Andi adalah dirinya di masa yang akan datang. Dia terlihat takut. 38
INT. KAMAR DIKA - DAY
38
Dika masuk ke akamarnya, dia melihat ke arah contacts Jessica di handphone-nya. Dia lalu memencet nomor Jessica. Nyambung. DIKA Halo, Jessica. Ini Dika. Yang ngobrolin ketek kemarin. Dika tersenyum. 39
EXT. RUMAH JESSICA - NIGHT
39
Jessica keluar dari rumahnya. Kita melihat Jessica yang bersiap utuk kencan, jauh lebih cantik dibandingkan saat pertama kali bertemu dengan Dika. SLOW MOTION. Mata Dika bertemu dengan Jessica. Dika terkesima. Jessica mendekati Dika. DIKA (V.O.) Setiap kali gue naksir sama seseorang, ada yang namanya FILM INDIA MOMENT. Seolah-olah, kita lagi di tengah-tengah film India. Tia-tiba, terdengar suara musik lagu India: DUK TEK TEK DUK TEK TEK. Dika BERIMAJINASI. DIKA (bernyanyi) Haaaaa.. Aaaaaa Begitu kita melihat Jessica kembai, dia sudah memakai SARI. Dika pake surban dengan bulu dada yang terlihat jelas tempelan, muncul dari sela-sela bajunya.
*
Blue (mm/dd/yyyy)
27.
Dika bernyanyi lagu India, lengkap dengan LIMA PENARI LAYAR, yang tiba-tiba nongol dari semak-semak. Dika masih bernyanyi bersahut-sahutan dengan Jessica. Dika dan Jessica berlari smabil bernyanyi hingga ke tanah lapang. 40
EXT. TANAH LAPANG (IMAJINASI) - NIGHT
40
Jessica berlari ke tanah lapang, Dika mengejarnya. Di tanah lapang ada sbuah tiang, lalu Jessica memeganginya sambil melihat ke kanan dan kiri tiang. Dika memutarinya, lalu meloncat dan memanjatnya. Seperti panjat pinang, di atas tiang ada kado berisi KOMPOR, Dika mengambilnya, turun ke bawah, dan joget bernyanyi bersama Jessica sambil membawa-bawa kompor. Dika tersenyum dan senang melihat Jessica, dia menggandeng Jessica masuk ke dalam mobilnya. 41
INT. SEBUAH RESTORAN PRANCIS - NIGHT
41
Dika duduk bersama Jessica di sebuah restoran Perancis. Di mana-mana terlihat esekutif muda Jakarta atau orang tua yang sudah mapan. Dika dan Jessica terlihat jelas sangat berbeda, mereka terlihat terlalu casual untuk ada di restoran tersebut. Dika membuka menu dengan bungung, Jessica juga sedang membaca menu. Seorang PELAYAN RESTORAN berdiri di samping meja mereka. DIKA Gak ada ayam bakar, ya? PELAYAN RESTORAN MAHAL Enggak ada, Mas. DIKA Ini aja deh, haricot De... mouton. Haricot.. De.. Mongtong.. Uh...? PELAYAN RESTORAN MAHAL (dengan pelafalan yang benar) Haricot de mouton, Pak. DIKA Haricot de moncrot.. PELAYAN RESTORAN MAHAL Haricot de mouton.
*
28. DIKA Haricot deh.. Ya itulah ya. JESSICA Saya caesar salad aja satu. Pelayan mencatatnya dan pergi. Dika masih melihat ke sana ke mari. JESSICA (CONT’D) Lo sering ke sini? DIKA Pertama kali. Temen gue yang nganjurin makan di sini kalau mau bawa cewek. Pelayan datang, mengantarkan makanan. Dika melihat makanannya, sebuah gumpalan daging cokelat dengan saos di piring kecil, mirip e’ek. DIKA (CONT’D) Kok... kayak e’ek yah. Dika mencium makanannya. DIKA (CONT’D) Baunya sih enggak. Harum. Sekarang jadi kayak e’ek harum. Jessica mengambil piring Dika. JESSICA Iya, ih harum. Dika mengambil menunya kembali. Dia berdehem. DIKA Eh iya, gimana kalau kita sekarang.. Nge-wine aja. JESSICA Iya, seru tuh. DIKA Oke.. Hmmmm.. Lo udah sering ngewine? JESSICA Belom pernah. Gue juga.
DIKA
Ada kehening yang canggung di antara mereka berdua. Dika meletakkan menunya.
Blue (mm/dd/yyyy)
29.
DIKA (CONT’D) Okeh, gimana kalo kita makan pop mie aja? JESSICA (semangat) Gue udah kepikiran dari tadi! 42
EXT. MONAS - NIGHT
42
*
Dika tiduran di atas kap mobil bersama Jessica di Monas.
*
Di sebelah mereka ada dua bungkus Pop Mie. Dika tertawa bersama Jessica. Terlihat, mereka having a good time.
*
DIKA Paling enggak di sini lebih enak lebih sepi dari restoran Perancis. JESSICA Bisa ngeliat bintang pula! Jessica menunjuk ke arah langit yang berbintang. Jessica memerhatikan bintang yang luas di langit, Dika memandangi Jessica. JESSICA (CONT’D) Gue lebih suka pergi keluar kayak gini. Gue juga.
DIKA
JESSICA Yang kayak gini lebih seru daripada tempat mahal, nonton, atauke mall. Gue ngerasa nyaman banget. Gue juga.
DIKA
JESSICA Tadinya gue mikir lho, mau keluar sama lo apa enggak. Gue udah males sama nge-date-nge-date gitu. Gue udah capek putus nyambung berkalikali. Gue juga.
DIKA
JESSICA Gue aja sempet sampe mikir apa gue jadi lesbian aja ya. DIKA Iya, ya gue juga..
30.
JESSICA Juga mau jadi lesbian? DIKA Bukan, maksud gue juga susah nemuin cewek yang cocok. Jessica melihat ke bintang-bintang ke langit. JESSICA Pasangan yang cocok itu sama kayak bintang-bintang ini, cuman keliatan pas lagi enggak mendung. Gue selalu berpikir orang ayng cocok seperti itu, dia akan keliatan, kalau waktunya udah tepat. Oh ya?
DIKA
JESSICA Mungkin lo belom ketemu orang yang tepat. Kepala lo masih m endung. Orang itu pasti datang kok. Dika terdiam. DIKA Mudah-mudahan kayak gitu. JESSICA Minggu depan kosong gak? Kosong.
DIKA
JESSICA Jalan lagi yuk. Yuk. 43
DIKA
INT. RUANG AUDITORIUM KAMPUS PARAMADINA - DAY Kita berada di salah satu acara beda buku Dika. Dika turun dari panggung, dan menghampiri Agung. Agung memberikan handphone-nya. Nih.
AGUNG
DIKA Ada yang nyariin?
43
31. AGUNG Jessica tadi nelepon, dia nanyain mulu. Gue bilang lagi talkshow. Dika diam, melihat BBM dari Jessica. Agung memperhatikannya, lalu memberanikan diri untuk bertanya. AGUNG (CONT’D) Gebetan baru nih? Jadi nih? Gimana restoran perancis yang gue kasih? DIKA (manggut) hmmm.. Hmmm.. AGUNG Udah kemana aja? Sedeket apa? DIKA (manggut) hmmm.. hmmm.. AGUNG Lo suka berak dari idung ya? DIKA (manggut) Hmmm.. hmmm.. Tau ah.
AGUNG
Agung melihat ke arah MR. SOE LIM (55/L), seorang produser yang berpenampilan rapih dengan kemeja lengan panjang dan dua iphone di kedua tangannya. AGUNG (CONT’D) Tuh, ada produser top mau ngomong sama lo. DIKA Itu.. Mr Soe Lim, bukan? 44
INT. SEBUAH RESTORAN PAKISTAN - DAY Dika, Agung, dan Mr Soe duduk satu meja. MR SOE Jadi, kita langsung saja to the point ya. Tanpa basa-basi. Dika menunggu, penuh antisipasi. MR SOE (CONT’D) Yah, begini. Cinta Brontosaurus.. Itu, buku kamu, kan? Dika mengangguk.
44
Blue (mm/dd/yyyy)
32.
MR SOE (CONT’D) Saya suka sekali dinosaurus. Waktu kecil, saya sering dibelikan mainan dinosaurus-dinosaurusan sama Papa saya. Masih inget sekali. Nah, saya tertarik untuk memfilmkan Cinta Brontosaurus! DIKA Tapi, isinya gak ada tentang Brontosaurus atau Dinosaurus, Pak.. MR SOE Gak papa! Saya suka judulnya! DIKA Wah, kalau untuk difilmkan sih saya mau banget. MR SOE Bagus! Berarti kita satu hati! Hahahaha! Mr Soe tertawa puas. DIKA Bapak sudah lihat film dari buku pertama saya? MR SOE Kambing congek? DIKA Kambingjantan. MR SOE Oh iya uh, saya sudah nonton di bioskop. Dan, uh, (bohong) saya suka sekali film itu.
* CUT TO:
45
INT. SEBUAH BIOSKOP
45
Salah satu adegan film Kambingjantan bermain. Mr Soe ketiduran. CUT BACK TO: 46
INT. SEBUAH RESTORAN PAKISTAN MR SOE Jadi gimana, kamu tertarik untuk membuat film lagi?
46
33. DIKA Penulis mana sih yang gak seneng bukunya jadi film, Pak? Mr Soe tersenyum lebar. Dika penuh pengharapan. 47
EXT. RAGUNAN - DAY
47
Dika dan Jessica sedang melihat seekor monyet yang sedang duduk santai. Jessica membawa SATU BUNGKUS KACANG. DIKA ...Terus, gue rencananya mau dateng ke kantor Mister Soe minggu depan, ngomongin kontrak kerjasama film dan lain-lain.. JESSICA Selamat ya. DIKA Yeah, feeling gue sih bagus. Jessica melempar kacang ke kandang monyet. JESSICA Lo yang nulis filmnya? DIKA Iya. (beat) Isinya sih sama kayak bukunya, pengalaman cinta gue. Dari kecil sampe sekarang. Cerita luculucunya aja, dan gimana hubunganhubungan gue selama ini gagal.. JESSICA Pengalaman cinta? Sama mantan yang terakhir juga? DIKA Nina? Ho-oh. CUT TO: 48
INT. MOBIL DIKA - NIGHT
48
TITLE: WAKTU PDKT Dika sedang ngobrol sama Nina di mobil. DIKA (V.O.) Sama Nina, semuanya seru pas lagi PDKT. Nina senyum ngeliat Dika. Dika juga senyum ngeliat Nina. Dika naylain wiper, dia mencoba mengikuti wiper dengan mimik aneh.
34. TITLE: WAKTU PACARAN LAMA Dika bersama Nina yang memasang muka bete, ngeliat ke arah jendela. DIKA (V.O.) Lalu berubah pas udah pacaran lama. Dika melihat ke arah Nina. DIKA Ka-kamu bete kenapa sih? Kok diem aja? NINA Aku gak bete. DIKA Gara-gara kamu baru tahu sepatunya Amel yang sama kayak punya kamu, ternyata harganya leih murah lima puluh ribu perak? Hu-uh.
NINA
DIKA Yah, kamu.. Masa gitu aja bete? NINA (histeris) Kamu gak pernah ngertiin aku! Astaga..
DIKA
NINA Kamu gak pernah ngertiin aku! Dika kebingungan. NINA (CONT’D) Turunin aku sekarang! DIKA Lho? Turunin.. Kenapa harus nuNINA Turunin aku! Sekarang! Kamu mau.. Turunin!
DIKA NINA
35. DIKA Ya.. Ya.. Ya udah.. Mau diturunin di sini? NINA (ngamuk?) Lho? Kok kamu mau nurunin aku?! Dika menelan ludah. BACK TO: 49
EXT. RAGUNAN - DAY
49
JESSICA Hahahaha! Iya tuh, cewek biasanya emang ribet kalo lagi bete gitu. DIKA Lah, lo kan juga cewek? JESSICA Gue kan cewek yang se-pe-si-al. Ya gak? Jessica melemparkan kacang ke mulut Dika. Seperti monyet yang tadi, Dika melahapnya. DIKA Astaga. Reflek gue kenapa jadi kayak monyet. JESSICA Hahaha. Dongo banget sih lo! Dika menggaruk kepalanya. JESSICA (CONT’D) Lihat komodo yuk. 50
EXT. RAGUNAN - DEPAN KANDANG KOMODO - DAY Jessica dan Dika berjalan ke depan kandang komodo. Ketika mereka sampai ke depan kandang komodo, mereka melihat dua orang berpacaran di depan kandang komodo, duduk di kursi kayu. JESSICA Lihat tuh, ada mas-mas sama mbakmbak pacaran di depan kandang komodo. DIKA Maksudnya apa ya pacaran di depan kandang komodo gitu..
50
36. Si MAS-MAS pura-pura ngantuk, lalu menaruh tangannya ke bahu si MBAK-MBAK. DIKA (CONT’D) Ya ampun, dia pura-pura nguap terus tangannya ditaro di bahunya. Si MBAK-MBAK ngajak ngomong MAS-MAS-nya. Dika menirukan apa yang mungkin Mas-Mas tersebut omongkan. DIKA (CONT’D) (dengan suara cewek) Sayang, aku sama komodo cakepan mana? (dengan suara cowok) tentu, cakepan kamu sayang.. Walaupun kamu jalannya juga ngerangkak.. Dan.. Kamu sering bertelur di mana-mana.. Jessica menahan tawanya. Gantian Jessica yang menirukan suara mereka. JESSICA (menirukan suara cowok) Sayang, aku sama komodo gagahan siapa? (suara cewek) Kamu dong sayang.. Gantian Dika yang menahan tawanya. Kedua orang yang sedang berpacaran ini menoleh ke belakang, seperti sadar sedang ditertawakan, akhirnya mereka beranjak pergi. Dika dan Jessica buru-buru ngumpet. Series of shots: 51
INT. RAGUNAN - PANGGUNG KECIL - DAY
51
Dika dan Jessica menonton beruang madu nyanyi dangdut. Dika ikutan nyanyi-nyanyi dan joget dangdut, diikuti oleh Jessica. 52
INT. RAGUNAN - TEMPAT ULAR - DAY
52
Dika dan Jessica datang ke tempat pameran ular, mereka melihat seekor ular. Dika dengan hati-hati memegangnya, namun dia panik dan lari ke luar. 53
EXT. RAGUNAN - DAY Dika dan Jessica memakan es krim, mereka berjalan sambil melihat-lihat. DIKA Ngeliat binatang gini bikin rileks ya.
53
37. JESSICA Iya, gue selalu seneng ngeliat binatang, lucu-lucu soalnya. Gue jadi kangen monyet gue di rumah. DIKA Lo punya monyet? JESSICA Iya, udah dikebiri sama keluarga gue. DIKA Ya ampun kasian banget, gak bisa pacaran dong dia? JESSICA Gak papa, kan biar dia tambah jinak makanya dikebiri. DIKA Wah adek gue liar banget, berarti biar jinak.. JESSICA Ya jangan adek lo juga kali! Hahaha.. Mereka berdua berhenti di kandang kangguru. Tangan Dika dan Jessica gak sengaja bersentuhan. Lalu, perlahan, mereka saling menggandeng. Ada keheningan yang gak enak. Tidak jauh dari sana ada PENJUAL ES KRIM dan PEMBELI memerhatikan Dika dan Jessica dari jauh. PENJUAL ES KRIM Ngapain coba anak muda itu pacaran di depan kandang kangguru.. PEMBELI Nanti juga ceweknya paling nanya mas, cakepan aku apa kangguru. Pejual es krim dan pembeli saling tertawa. 54
EXT. RUMAH DIKA - NIGHT
54
Establish rumah Dika. 55
INT. RUMAH DIKA - KAMAR DIKA - NIGHT
55
Dika mencoba untuk tiduran di atas tempat tidurnya. Kamar Dika terlihat sebagaimana kamar cowok, dengan poster film dan buku di mana-mana.
38. Dika, di balik selimut, menghela napas panjang. Dika lalu melihat ke meja sebelahnya dan melihat hasil FOTO DI RAGUNAN yang dia ambil tadi sama Jessica. 56
INT. RUMAH JESSICA - KAMAR JESSICA - NIGHT
56
Jessica juga sedang mencoba untuk tidur di kamanya. Kamar Jessica terlihat seperti kamar cewek tomboy, walaupun Jessica tidak terlihat seperti itu. Kita biaa melihat poster NINE INCH NAILS di situ. Di tangan Jessica kita lihat ada foto hasil photobox yang sama yang dilihat Dika tadi. Dia sedang senyum-senyum sendiri, pikirannya jauh. 57
INTERCUT DIKA/JESSICA
57
Dika mengambil handphone-nya. Jessica juga mengambil handphone. Keduanya mengambil napas panjang dulu, ingin memencet nomor ke handphone masing-masing, lalu akhirnya saling mengurungkan niat. Lalu, akhirnya pada saat yang bersamaan mereka memencet nomor masing-masing, dan keduanya mendapatkan suara yang sama. OPERATOR Nomor yang Anda hubungi, sedang sibuk.. Keduanya melemparkan handphone ke tempat tidur masing-masing. Dika berpikir panjang kembali, mengangkat teleponnya, lalu menelpon Jessica. Jessica mengangkat teleponnya. Hei. Eh, elo..
DIKA JESSICA
DIKA Lagi ngapain? JESSICA Lagi.. Nggak bisa tidur aja.. Lo? DIKA Sama. Mau ngobrol? Boleh..
JESSICA
39. 58
LAYAR KOMPUTER
58
Kita melihat status FACEBOOK Dika, yang tadinya SINGLE, sekarang berubah menjadi... “in a relationship with Jessica Laura.” 59
EXT. PRODUCTION HOUSE - DAY
59
Agung turun dari mobil bersama Dika. Mereka berjalan masuk ke dalam production house. DIKA Gue kasih tahu aja ke elo, Gung. Jessica itu beda banget. Dia keteawa sama hal-hal yang juga bikin gue ketawa. Yang sebenernya buat orang lain pasti gak lucu. Kayak kita dua orang aneh yang akhirnya ketemu. AGUNG Gue seneng sama lo, Dik. Akhirnya ya. Dika tersenyum lebar. AGUNG (CONT’D) Eh, gini Dik, gue boleh minjem duit sama lo gak? DIKA Buat apaan, Gung? AGUNG Engga, jadi si Wanda, itu, uh, lagu mau beli sepatu baru katanya.. DIKA Boleh. Boleh. Dika membuka pintu masuk. 60
INT. RUANG KANTOR MR SOE LIM - DAY
60
Dika dan Agung duduk di ruangan Mr Soe Lim. Kita melihat di dinding, banyak film poster film yang sebelumnya pernah diproduksi oleh Mr Soe. Salah satunya adalah: TALI POCONG PERJAKA dan DOKTER KERAMAS. Dika memandangi Mr Soe Lim yang melihat skrip milik Dika. Mr Soe Lim mengernyitkan alisnya. Dia lalu menggelengkan kepalanya.
40. MR SOE Saya sih sebenernya suka dengan ide deasar skrip kamu ini, tapi banyak yang harus diperbaiki. Dika terdiam. MR SOE (CONT’D) Saya punya ide bagus. Mr Soe berdiri dari kursinya. MR SOE (CONT’D) Orang Indonesia ini suka yang mahalmahal. Yang heboh-heboh. (beat) Kita buat filmnya yang high-class gitu. Kita bikin openingnya naik helikopter. DIKA Lah? Kalo misalnya openingnya saya lagi jalan di di taman, gimana, Pak? MR SOE Kamu jalan di tamannya naik helikopter. CUT TO: 61
EXT. SEBUAH TAMAN (IMAJINASI) - DAY
61
Dika sedang berjalan di sebuah taman, dikait dengan helikopter. Dia terlihat kesenengan. DIKA Yihaaaa.. Yihaaaa.. CUT BACK TO: 62
INT. SEBUAH KANTOR PH - DAY MR SOE Lalu, kita buat drama, karena orang Indonesia nih suka drama-drama yang lebay. Ada soal pacaran gak di film ini? Ada..
DIKA
MR SOE Nah! Kita buat pacar kamu (beat) hamil! Dika, yang sedang makan cemilan, tersedak.
62
41. MR SOE (CONT’D) Kamu kaget, kan? DIKA Iyah, lumayan, Pak. Saya shock. MR SOE Itu belom semuanya. Kita buat, dia hamil. Sama siapa tahu? DIKA Si.. Siapa, Pak? MR SOE Sama kakeknya! Dika kembali tersedak. Makanannya kali ini nyangkut di kerongkongan. Dika berusaha memutahkan makannya. MR SOE (CONT’D) Kamu gak papa, Dika? DIKA Gak papa, Pak. Cuma hampir mati aja dengernya. MR SOE Ah, soal ide, itu nanti saja. Sekarang kita yang penting selesein urusan gono-gini. Mr Soe mengeluarkan kontrak. MR SOE (CONT’D) Ini kontraknya. Saya berani bayar mahal untuk ide kamu, Dika. AGUNG Seberapa mahal, Pak? Mr Soe mengangkat alisnya, seolah mengatakan “lihat saja di kontrak”. Agung mengambil kontrak tersebut. Dia membuka sebuah halaman, dan terkejut melihat jumlah angkanya. MR SOE Kamu pikir-pikir aja dulu. Ini ada undangan buat premier film terbaru saya. Masih dua minggu lagi, tapi ya saya berharap kalian bisa datang ya. Mr Soe menyerahkan EMPAT BUAH UNDANGAN PREMIER FILM. 63
EXT. PRODUCTION HOUSE - DAY Agung keluar dari production house, bersama Dika. Kali ini mereka pergi ke mobil.
63
42. AGUNG Jadi... gimana nih selanjutnya? Kontrak? Kontrak? DIKA Nanti dulu deh, Gung. Kok feeling gue gak enak ya. Kita pikir-pikir duu aja gimana? Dika membuka mobil, bersiap masuk. AGUNG Eh, lo tau tempat beli sepatu KW yang bagus gak? KW super yang gak gampang ketauan? Dika mengangkat bahunya. Dia masuk ke dalam mobil. Agung terlihat cemas. 64
INT. RUMAH DIKA - NIGHT
64
Dika sedang mengerjakan Cinta Brontosaurus di komputernya. Kita melihat jam sudah menunjukkan jam 10 malam. 65
LAYAR KOMPUTER
65
Terlihat tulisan “CINTA BRONTOSAURUS” Dika mengetuk tambahan di bawahnhya “DRAFT 2” Scene pertama. Dika menulis tentang pengalamnannya berantem dengan Nina. Terlihat Dika mengetik.. INT. MOBIL DIKA - DAY. Lalu NINA. Dika mengetik dan mengetik. 66
INT. RUMAH DIKA - NIGHT
66
Dika masih mengeti. Di sela-sela mengetik, dia meminum koi yang ada di sebelah komputer, sambil meregangkan badannya. Dia lalu menguap. 67
EXT. SEBUAH TANAH LAPANG (DREAM SEQUENCE) - DAY
67
Dika berjalan di sebuah tanah lapang yang luas. Dia melihat ada Jessica di tengah tanah lapang tersebut. Dia menghampiri Jessica. Dia lalu bersiap memegang tangan Jessica. Lalu Dika melihat ada sosok lain di semak-semak, bajunya sama dengan baju yang dipakai Nina terakhir kali dia bertemu dengannya. Dika memicingkan matanya. Dika mengejar ke arah Nina. Dia menerobos semak-semak, berlari dan berlari.
43. Dari semak-semak tersebut, akhirnya Dika sampai ke tanah lapang yang lebih luas lagi. Dika melihat Nina dari belakang, dia lalu mendekati Nina. Dia menepuk pundaknya, Nina lalu balik badan, dan Dika melihat Nina ternyata Edgar yang memakai bajunya dan memakai wig rambut panjag. Bang.
EDGAR
Dika menjerit. 68
INT. KAMAR DIKA - NIGHT
68
Dika terbangun sambil menjerit panjang. Dia lalu melihat muka Edgar. Dika shock. DIKA Edgar, apaan sih? EDGAR Abang. Aku gak bisa tidur. Aku anemia. Insomnia.
DIKA
EDGAR Iya. Pokoknya itu. DIKA Ada apa sih, Gar? EDGAR Aku bingung gimana caranya supaya Yasmin mau sama aku. DIKA Gar, kalo kamu suka sama Yasmin, kamu harus bisa ngasih liat itu. Dika tiduran. Caranya?
EDGAR
DIKA Tunjukin aja. Pegang tangannya kek, apa kek. Kamu cari cara, yang pinteran dikit gitu. Atau ngomong sama orangtuanya.. EDGAR Ngomong sama orangtuanya?
44. DIKA Iya, kalo udah suka sama cewek, kamu kan mau gak mau harus ketemu sama mama-papanya, Gar. 69
INT. RUMAH JESSICA - RUANG TAMU - DAY
69
Ruang tamu rumah Jessica terlihat megah dan mahal. Dika duduk dengan canggung sambil melihat ke arah sekitar. Suara musik klasik bermain. NYOKAP JESSICA (55/P), adalah seorang ibu-ibu anggun, layaknya seorang ibu-ibu tajir, mendatangi Dika dari atas tangga. NYOKAP JESSICA Aduh, jadi ini toh pacarnya anak semata wayang saya? Dika berdiri dan menyalaminya. DIKA Tante... Permisi ya... Aku enggak enak, udah dua bulan pacaran sama Jessica, baru sekarang sempet ketemu tante.. NYOKAP JESSICA Enggak apa-apa, tante juga sibuk, baru balik dari Amerika. Wait a minute ya, Jessica is getting ready. Nyokap JEssica duduk di depan Dika. Dia melihat Dika dari atas sampai bawah. Dia lalu memanggil ke arah belakang. NYOKAP JESSICA (CONT’D) Richard! Richard! RICHARD, seekor monyet yang bersih dan rapih berlari ke arah Nyokap Jessica. Nyokap Jessica mengelus-elus Richard. Richard naik ke atas bahunya. NYOKAP JESSICA (CONT’D) Dika, this is Richard.. Richard, this is Dika. Dika is human, Richard.. Dika shock. DIKA Ha-halo.. Richard..? Dika mencoba menyalami Richard dengan canggung.
45. NYOKAP JESSICA I know apa yang kamu think? Bahwa oooh lihat mamanya Jessica, istri dari politisi hebat, pasti dia.. DIKA (menggumam pelan) waras.. NYOKAP JESSICA Pasti dia melihara little doggy atau apa. Kamu salah, saya melihara Richard dari dia masih kecil. Monyet cute yang lucu ini. Dika berdehem. NYOKAP JESSICA (CONT’D) Oh, saya dengar kamu arkeolog ya? DIKA Maksud tante? NYOKAP JESSICA Katanya, kamu bikin dinosaurus? DIKA Oh, bukan tante. Saya punya buku. Judulnya Cinta Brontosaurus. Buku humor. NYOKAP JESSICA Humor? Ketawa haha-hihi? Kenapa kamu gak buat buku motivasi gitu sih? Kayak laskar pelangi? DIKA Saya mau buat apa, tante? Laskar Brontosaurus? Sepuluh Brontosaurus mau sekolah? Jessica datang dari bawah tangga, rapih dan siap untuk pergi. JESSICA Waduh, pacarku baru ditinggal bentar udah digodain aja sama ibuibu.. NYOKAP JESSICA Mama bukan ibu-ibu. Ibu-ibu arisan bilang muka mama masih kayak istriistri muda. Hahahahaha.. Jessica ketawa. Dika tidak. JESSICA (ke Dika) Rumahku beda ya sama rumah kamu yang banyak adiknya?
46. DIKA Iya, rumah kamu sepi banget.. Kamu anak tunggal sih ya? JESSICA KKita cuman empat anggota keluarganya.. DIKA Oh.. Kamu.. Mama.. Papa kamu.. Terus.. Uh... Richard.
NYOKAP JESSICA
DIKA Oh iya! Richard! Ya jelas ya.. (tertawa canggung) Hahaha.. Dika memandangi Richard. Dika berdehem. JESSICA Yuk, pergi. DIKA (berbisik) Mama kamu kayak Si Buta Dari Gua Hantu.. Kita melihat Nyokap Jessica dengan Richard yang masih nangkring di pundaknya. DIKA (CONT’D) Tunggu sampai kamu ketemu sama keluargaku. 70
INT. RUMAH DIKA - RUANG MAKAN - NIGHT
70
Jessica makan bersama dengan keluarga Dika. Di meja ada Dika, Jessica, Bokap-Nyokap Dika, Yuditha, Ingga, dan Anggi. Kommplit keluarga besar Dika. Suasana ramai dengan makanan di mana-mana. Makanan Ingga jatuh ke lantai. INGGA Yah, jatuh.. Ingga ngambil makanannya di lantai dan memakannya. NYOKAP Ingga! Jangan langsung dimakan! Jessica melihat itu semua dengan terpana. Nyokap lalu mengambil Jessica lauk yang ada di atas meja. NYOKAP (CONT’D) Jadi.. Kapan kalian kawin?
47. Dika melotot. Ka-kawin?
JESSICA
NYOKAP Iya, kawin. Nikah. DIKA Mama ngapain sih nanyanya kayak gitu? BOKAP Kalian berdua harus cepat-cepat kawin. Tau gak kenapa? DIKA Enggak, Pa.. BOKAP Biar titit kau gak cuman dipakai buat pipis! Jessica melotot. Satu meja tertawa. Dika ketawa canggung. Jessica diam saja. Kita melihat ada seorang PEMBANTU yang berlari melintasi meja makan. PEMBANTU Edgar, apaan sih? Jangan! Pembantu rumah Dika sedang lari-lari dikejar Edgar dari belakang. Edgar!
PEMBANTU (CONT’D)
Edgar di belakangnya, berlari sambil membawa JEMURAN. Jessica menelan ludah. Dika melihat jam. DIKA (ke Jessica) Yuk, kita pergi. Premiernya udah mau mulai jam segini. Jessica mengangguk dengan cepat. 71
EXT. RUMAH DIKA - NIGHT Dika dan Jessica turun dari mobil. Mereka sampai di depan rumah. Jessica memecah keheningan. JESSICA Keluarga kamu.. Beda ya?
71
48. DIKA Beda? Si Edgar tadi maksudnya? Dia mah emang agak.. Gesrek. JESSICA Ya.. Semuanya.. Beda aja. Aku baru tahu. DIKA Seru tapi kaaan? JESSICA Seru kok, seru. Jessica tersenyum. JESSICA (CONT’D) Tapi aku seneng kok. Kamu juga kelihatannya akrab sama keluarga kamu. Dulu aku pikir cowok itu cuma ada dua tipe, kalo gak bajingan yah homo. DIKA Kan sebelom ketemu aku. Dika berpose sok asik. Jsssica menoyor Dika. 72
INT. BIOSKOP FX - LOUNGE - NIGHT
72
Dika, bersama Jessica, datang ke Premier film POCONG LOVES SUSTER NGESOT. Suasana ramai, banyak artis bersliweran. Sesekali kita melihat ada artis yang ditarik oleh infotainmen dan diwawancarai. Kita juga melihat beberapa wartawan hilirmudik. Di antara orang-orang yang mengantri undangan dengan tiket masuk, Dika bertemu dengan Agung. DIKA Dateng juga lo, gung. AGUNG Iya dong. Sama Jessica, Dik? DIKA Nih Jessica. Jessica menyalami Agung, mereka saling menyebut nama. Dika melihat ke baju Agung, dia memakai baju cokelat dengan ornamen Indian. DIKA (CONT’D) Kenapa baju lo jadi kayak gitu, Gung? Lo kayak Pocahontas.
49. AGUNG Cewek itu suka pria dengan dandanan etnik. DIKA Etnik, Gung. Bukannya freak. Dika meninggalkan Agung sendirian, dan pergi bersama Jessica. Mereka lalu bertemu dengan Mr Soe yang sedang berbicara di sebuah panggung kecil kepada undangan dan wartawan. Di dekatnya ada tirai kecil. Dika melihat dari kejauhan, bersama dengan kerumunan orang lainnya. MR SOE Ini adalah film cinta terbaik yang saya pernah buat. Mr Soe membuka tirai dan menunjukkan POSTER POCONG LOVES SUSTER NGESOT. MR SOE (CONT’D) Pocong Loves Suster Ngesot! Wartawan semua terpana. Kilatan blitz ada di mana-mana. Kita melihat confeti diledakkan. MR SOE (CONT’D) Kenapa saya bilang yang terbaik? Kalian semua tahu, sebuah film cinta yang baik pasti punya konflik yang susah untuk diatasi. Semakin kuat konfliknya, semakin bagus. Beberapa undangan menggangguk sotoy, tanda setuju. Mr Soe tersenyum lebar. MR SOE (CONT’D) Nah, film Pocong Loves Suster Ngesot punya konflik yang sangat dalam: pocongnya gak bisa jongkok, suster ngesot gak bisa berdiri.. (beat) bagaimana mereka akan berciuman? Ada suara “oooh” sayup-sayup terdengar di antara penonton. Para wartawan bertepuk tangan. Dika melihat itu semua dengan keheranan. Agung ternyata juga ikut tepuk tangan. Mr Soe melihat ke arahnya, Dika dengan perlahan bertepuk tangan. CUT TO:
50. 73
EXT. SEBUAH PANTAI - EVENING
73
Kita melihat sebuah pantai yang indah. Sunset. Pocong loncat dari sebelah kiri mendatangi suster ngesot yang ada di sebelah kanan layar. MUSIK ROMANTIS bermain di latar belakang. Pocong loncat-loncat sambil jerit. Susssss...
POCONG
Sementara itu, Suster Ngesot datang dari sebelah kanan. SUSTER NGESOT Coooonggg.. Lalu pocong melompat mendekat. POCONG Sus.. Awassss adaaaa.. Beliiinggg.. Suster Ngesot ngesot-ngesot kena beling. SUSTER NGESOT (sambil terus ngesot) Aw.. Aw.. Aw.. Perlahan tapi pasti, mereka bertemu di tengah, di belakang mereka ada sunset yang indah. Saking semangatnya loncat, Pocong kesandung Suster Ngesot, Pocong terjungkal, dan Pocong terbawa air laut menjauh. Pocong menangis tersedu... Sus..
POCONG
Pocong terseret air laut hingga ke kejauhan. TITLE CARD UP: TAMAT. Credits roll. 74
INT. BIOKSOP - STUDIO - NIGHT
74
Lampu studio dinyalakan. Seluruh penonton bioskop menangis sambil bertepuk tangan melihat ending tersebut, kecuali Dika, yang menganga dengan lebar. Dika melihat ke arah Agung, dia juga menangis. Jessica juga menangis. Dika menggeleng tidak percaya. 75
INT. BIOSKOP FX - LOUNGE - NIGHT Kita melihat banyak orang menjabat tangan Mr Soe. Jessica juga terlihat sangat senang. ARTIS #! mendatangi Mr Soe.
75
51. ARTIS #1 Saya terharu sekali menonton film ini, Mr Soe. Mr Soe manggut-manggut. ARTIS #2 Saya sampai menangis dua kali. Dua kali. Saya teringat ibu saya. MR SOE Ibu kamu pernah terseret air laut? ARTIS #2 Ibu saya dulu sering jalan ngesot, Pak.. Mr Soe lalu didatangi oleh para wartawan. Mereka memfoto Mr Soe. WARTAWAN #1 Mr Soe, apa pesan yang ingin Anda sampaikan melalui film ini? MR SOE Tentu saja.. Bahwa cinta bisa membuat siapa pun jadi bersatu. Bahkan dua makhluk yang tidak bisa berciuman sekalipun. WARTAWAN #2 Mr Soe, apa film selanjutnya yang akan ada buat. Mr Soe melihat ke arah Dika. Jessica, Agung juga sama-sama melihat ke arah Dika. MR SOE Saya ingin membuat film.. Cinta Brontosaurus. Karya anak muda ini. Mr Soe mengajak Dika ke arah wartawan. Dika dijepret oleh wartawan secara membabi-buta. 76
INT. SEBUAH TUKANG JAHIT - DAY Agung sedang mencoba baju untuk perkawinannya, sebuah set baju warna hijau, khas baju untuk perkawinan Sunda. Dika, duduk menemaninya, TUKANG JAHIT sedang mengukur dadanya. DIKA Cepet juga persiapan pernikahan lo ya.
76
52. AGUNG Menurut lo? Kalo lama-lama nanti biasanya gak jadi, Dik. Minggu depan nih. Tukang jahit sekarang mengukur bagian selangkangan Agung. AGUNG (CONT’D) Pelan-pelan yah, Mas. Jangan sampe kena. Selangkangan Agung kena meteran jahit. TUKANG JAHIT (genit) Ihhh.. “idung”-nya gede banget.. AGUNG Woi, buruan, Mas. Tukang Jahit melirik ke arah Dika. TUKANG JAHIT Itu mas-nya yang satu lagi, enggak mau sekalian? DIKA Saya mah gak mau kawin. AGUNG Yah, gak sekarang.. Nanti kali, sama JEssica. DIKA Nanti juga enggak kali ya, Gung. AGUNG Enggak dari mana? Dari kemaren lo cerita gimana Jessica beda dari cewek lain bla bla bla. Lo gak mau serius sama dia, gitu? DIKA Gak tahu deh, Gung. Gue masih trauma sama Nina. Pas sama Nina juga begini, seru awalnya. Tapi akhirnya kadaluarsa juga. Tau deh. AGUNG Gila ya, pandangan lo sama cinta udah pesimistis banget. DIKA Bukan pesimistis. Tapi realistis.
53. Agung memandangi dirinya di depan kaca. Dia mengangguk mantap. MATCH CUT TO: 77
INT. RESEPSI PERNIKAHAN AGUNG - NIGHT
77
Agung mengangguk mantap di pelaminan. Di sebelahnya di atas panggung ada Wanda, yang sekarang sudah menjadi istrinya. Dika, tidak jauh dari situ, sedang menikmati es krim duren. Di sebelah Dika ada Jessica. DIKA Kamu tau gak, ada kritikus makanan, orang bule, yang bilang duren itu rasanya kayak ciuman sama neneknenek yang udah meninggal. JESSICA Ih aneh. Duren kan padahal buah terenak di dunia. DIKA Nah! Itu dia! Jessica melihat ke arah Wanda, terlihat di matanya kalau dia ingin juga berdiri di pelaminan. Wanda menghampiri Agung mencium pipinya. Jessica melihat ke arah Dika, dan melihat pipinya. Dika melihat ke arah Jessica yang sedang memandanginya. Dika menawarkan es krim yang sedang dia makan. DIKA (CONT’D) Kenapa? Kamu mau? JESSICA Enggak, kamu abisin aja. Tidak berapa lama kemudian, datang dua orang teman lama Dika, TATA (28/P), dan MALA (30/P). TATA Pantesan es krim durennya abis. Ada Dika di sini. Dika menyalami keduanya. DIKA Gak gue semua yang makan kali. Eh, ini kenalin, Jessica. Jessica menyalami kedua teman Dika.
Blue (mm/dd/yyyy)
54.
JESSICA Sebentar ya, aku mau ngambil cincau dulu. Jessica pergi mengambil cincau. TATA Kapan nyusul, Dik? DIKA Nah kan. Mentang-mentang lo udah kawin, jadi lo nanyain gue gitu ya? Kapan nyusul kapan nyusul aja.. MALA Jangan bilang lo masih percaya sama apa itu.. Teori lo itu.. Cinta bisa basi? Mungkin.
DIKA
Jessica datang membawa cincau, mendengar hal itu semua. Dia berhenti sebentar, kembali menyimak pembicaraan Dika dengan teman-temannya. TATA Kalo lo masih begini, kapan lo mau kawin? DIKA Gak tau deh. Gak bakal kali. TATA Kualat lo nanti. Jessica memakan cincau, perlahan. 78
I/E. MOBIL DIKA - NIGHT
78
Jessica cemberut di dalam mobil Dika. Dika bingung dengan apa yang terjadi. JESSICA Kamu inget gak, dulu pas kita pertama kali ketemu.. DIKA Lima bulan yang lalu? JESSICA Enam bulan yang lalu. Waktu itu kamu bilang kamu tipe orang yang gak percaya cinta bisa kadaluarsa. DIKA (tidak yakin) Uh.. Inget..
*
55. JESSICA Sekarang masih? Sedikit.
DIKA
DIKA (CONT’D) Yah mau, aku berani ngambil resiko itu. Jessica diam sebentar, lalu mengeluarkan pertanyaan yang tak terduga. JESSICA Kamu mau gak kawin sama aku? DIKA Lho? Kok jadi kawin? Kawin sama pacaran kan beda, Jes. Bedanya?
JESSICA
DIKA Kalo pacaran terus cintanya kadaluarsa, kita selalu bisa putus. Kalau kawin, pas cintanya kadaluarsa kan susah pisahnya. Harus cerai dulu, dateng ke urusan agam, ngomongin gono-gini... Jessica tidak menyangka jawaban semacam ini keluar dari mulut Dika. JESSICA Turunin aku sekarang! Lho?
DIKA
Jessica turun dari mobil, ke arah depan, diikuti Dika yang juga turun dari mobil. Jessica lalu ke belakang mobil, diikuti juga oleh Dika. Dika meninggalkan mobilnya, mengikuti Jessica. Jessica lalu menyetop taksi. Kita lalu melihat Jessica masuk ke dalam taksi. Dika menaruh kedua tangannya di kepala. DIKA (V.O.) Ini adalah pertama kalinya kita berantem. Dan selanjutnya, hubungan kita gak pernah bis asama. Dika sadar, mobilnya dia tinggalkan begitu saja, lalu dia buru-buru kembali ke mobilnya.
Blue (mm/dd/yyyy) 79
INT. SEBUAH MALL - DAY
56. 79
DIKA (V.O.) Semenjak saat itu, gue jadi kayak pesuruh buat Jesssica. Dika berjalan mengikuti Jessica di mall. Jessica berjalan di depan Dika yang memegang belanjaannya, dia bersama temantemannya tanpa peduli. Di sebelah Dika, pelan-pelan ada tanda panah dengan tulisan: PESURUH. 80
INT. SEBUAH SALON - DAY
80
Dika menunggu Jessica di sebuah salon yang lagi ngobrol gak karuan dengan cewek-cewek lain. Dika duduk bersama cowok-cowok lain yang juga lagi menunggu cewek mereka, dengan muka lesu. Mereka saling melihat satu sama lain, ada perasaan sepenanggungan di antara mereka. Lalu muncul tanda panah untuk semua cowok tersebut: PESURUH. 81
INT. RUMAH DIKA - KAMAR DIKA - DAY
81
Dika sedang menelpon Jessica. DIKA Maaf yah sayang, aku gak bisa pergi sama kamu malem minggu ini.. Aku mau nonton bola. 82
INT. RUMAH JESSICA - KAMAR JESSICA - DAY JESSICA Jadi, kamu lebih milih nonton bola daripada aku INTERCUT JESSICA/DIKA DIKA Yah bukan gitu sayang.. Ya udah aku gak nonton bola, tapi aku juga harus pergi sama Mama. JESSICA Jadi kamu lebih milih mama kamu daripada aku? DIKA Ya udah deh. Aku ke rumah kamu sekarang ya.
82
*
57. JESSICA Jadi kamu lebih milih rumah aku daripada aku? Dika diam. Lalu muncul tanda panah: PESURUH. 83
INT. TOKO BUKU GRAMEDIA PIM - DAY Di toko buku Gramedia PIM, di rak komik. Dika dan Jessica sedang bertengkar. JESSICA ..Kenapa kamu bilang Doraemon jelek? Doraemon kan bagus? DIKA Robot kucing yang bicaranya kayak om-om kelindes mesin perata aspal masa bagus? “Nobita.. Nobita..” JESSICA Lucu banget kali si Doraemon. Kamu udah pernah baca belom? Dika ngambil Doaremon dari Jessica. DIKA Belom sih.. JESSICA Kamu belom pernah baca komiknya udah gak suka duluan. Gimana sih? Jessica mengambil buku Twilight yang paling baru. JESSICA (CONT’D) Kalo Twilight? Aku suka Twilight. DIKA Vampir? Makhluk yang ngisep-ngisep darah itu kan? Kayak nyamuk.. JESSICA Ih. Kamu ini negatif banget ya. Ngeliat apa-apa selalu dari sisi negatif. DIKA Ya udah, coba apa yang bagus dari doraemon? JESSICA Kantong ajaib. DIKA Kantong ajaib?
83
58. JESSICA Iya, bisa ngabulin semua permintaan. DIKA Kayak kita dong? Maksudnya?
JESSICA
DIKA Iya, kayak kamu butuh kantong ajaib supaya aku berubah jadi seseorang yang cocok buat kamu. JESSICA Apaan sih? Kamu emang cowok gak pengertian ya. Emang bener, semua cowok sama aja. Kamu bajingan! DIKA Lho? Aku bukan bajingan! JESSICA Berarti kamu homo! Jessica meninggalkan Dika yang kebingungan. 84
INT. PRODUCTION HOUSE - HOME THEATER - DAY
84
Agung dan Dika duduk di dalam home theater milik Mr Soe Lim. Mr Soe Lim sedang menyetel setting-an DVD home theater miliknya. MR SOE Sebentar yah, Agung, Dika. Saa mau kasih lihat kalian trailer film terbaru saya. Baru saja selesai tadi malam. Agung mengangguk. Dia lalu tersadar Dika daritadi cemberut. Kenape lu? Biasa. Jessica?
AGUNG DIKA AGUNG
Dika mengangguk. AGUNG (CONT’D) Lagi PMS kali?
59. DIKA Kayaknya bukan deh. Duh, feeling gue gak enak nih. AGUNG PMS. Yakin. Wanda juga begitu kalo lagi PMS.. Ato kalo dia minta tas tapi gak dikasih sih. Tapi biasanya emang kalo cewek kelakuannya aneh, yah kemungkinan besar sih PMS. CUT TO: 85
VOX POP
85
Kita melihat banyak VOX POP Wanda ngomong ke depan kamera. WANDA Maaf yah, aku marah-marah ke kamu, aku kan lagi PMS! Shot lain dengan baju lain: WANDA (CONT’D) Maaf yah aku gebug motor kamu, aku kan lagi PMS! Shot lain lagi, kali ini Wanda membawa pisau berdarah. WANDA (CONT’D) Maaf yah, aku nusuk kamu berkalikali, aku kan lagi PMS! REVEAL kita melihat Agung terkapar berdarah-darah. BACK TO: 86
INT. PRODUCTION HOUSE - HOME THEATER - DAY
86
MR SOE Nah, akhirnya beres. Mr Soe beranjak ke tempat Agung dan Dika duduk. Dia duduk di sebelah Dika. Mr Soe menyetel filmnya. MR SOE (CONT’D) Sebelumnya, saya mau tanya sama kalian. Kalian tahu hantu apa yang paling serem? AGUNG Gonderuwo, Pak? MR SOE Kurang serem.
60. AGUNG Pocong, Pak? MR SOE Pfffft. Cemen. Itu mah malah kayak perem loncat. Film yang saya lagi kerjain ini. Hantu terseram yang pernah dilihat dalam perfilman Indonesia. Lihat nih. Mr Soe memencet tombol PLAY di remote DVD playernya. Kita melihat trailer bermain di layar. 87
EXT. SEBUAH KUBURAN - NIGHT
87
Seorang COWOK PEMAIN FILM berlari ketakutan, dia seperti lagi dikejar sesuatu. Dia berlari bersama seorang CEWEK PEMAIN FILM. Setelah kaget, tiba-tiba nongol SUSTER NGESOT, lengkap dengan tulisan dibawahnya: SUSTER NGESOT. COWOK PEMAIN FILM Tidaaaak! Adaaaa.. Suster ngesot! CEWEK PEMAIN FILM Sayang, gimana ini? COWOK PEMAIN FILM Tenang! Jangan panik! Jangan panik! CEWEK PEMAIN FILM Itu.. Itu.. Itu apa! Ya ampun! Itu.. COWOK PEMAIN FILM Kuntilakan! Nongol KUNTILANAK, lengkap dengan tulisan dibawahnya: KUNTILANAK. Tidaaaaak!
COWOK PEMAIN FILM (CONT’D)
CEWEK PEMAIN FILM Sayang, ituh.. Ituh... COWOK PEMAIN FILM Astaga.. Jangan bilang.. Itu kan hantu yang paling serem.. Itu..
CEWEK PEMAIN FILM
Lalu, nongol seorang suster yang jalan sambil push-up.. Itu adalah SUSTER PUSH-UP.
Blue (mm/dd/yyyy) CEWEK PEMAIN FILM (CONT’D) Suster push up!
61.
COWOK PEMAIN FILM Suster push up!
Kita melihat SMASH CUT ke judul filmnya: SUSTER PUSH UP. Lalu muncul tagline: DATANG TAK DIUNDANG, PULANG FITNESS DULU. CUT TO BLACK 88
INT. PRODUCTION HOUSE - HOME THEATER - DAY
88
Kita melihat muka Agung dan Dika memerhatikan apa yang baru saja terjadi di depannya. MR SOE Gimana menurut kamu? DIKA (berpura-pura) Ba.. Bagus, Pak. Tapi, film kita gak bakalan jadi kayak gini kan? MR SOE Yah.. Menurut saya, film hantu sih lagi laku. Mungkin kita bisa tambahtambahin elemen hantu sedikit. DIKA Serius, Pak? MR SOE Memangnya kenapa? DIKA Jangan lah, Pak. Ceritanya kan beda. MR SOE Yaaah.. Bisa diaturlah nanti ya. Dika tersenyum masam. Pintu diketok, lalu seorang ASISTEN muncul. ASISTEN Pak, castingnya sudah siap? Mau sekarang? Seorang CEWEK BAHENOL terlihat di belakang sang asisten. MR SOE (ke Dika dan Agung) Sebentar ya. Mr Soe bangkit dari tempat duduknya, lalu keluar dari ruangan. Begitu pintu ditutup...
*
Blue (mm/dd/yyyy)
62.
DIKA (sewot) Gung? Gue gak mau ah kontrak sama dia, lo lihat sendiri filmnya begitu?! Udah gila kali lo?! AGUNG Iya juga sih, Dik.. DIKA Aduuuh.. Batal. Gue gak mau tahu. Pokoknya batalin kerjasamanya Gung. AGUNG Bentar deh, coba deh omongin. DIKA Sekarang aja, Gung. Agung mengangguk, dia keluar. 89
INT. PRODUCTION HOUSE - LORONG - DAY
89
*
Agung menghampiri Mr Soe. Pak.
AGUNG
MR SOE Mau lihat casting juga, Gung? Cewek Bahenol mengedipkan mata ke Agung. Agung salting. AGUNG Enggak, Pak. Gini.. Masalah kerjasama kita.. MR SOE Oooh.. Kamu sekalian mau minta kontrak? Mr Soe memberikan isyarat dengan gerakan tangan seolah memberikan tanda tangan, yang berarti “siapkan kontrak” ke asistennya. Asistennya tersebut mengangguk. Agung melihat itu langsung memegang tangan Mr. Soe. AGUNG Sebentar, Pak. Saya mau bicara. Agung menyingkir sebentar bersama Mr Soe. AGUNG (CONT’D) Itu, yang saya mau omongin, Pak.. Kayaknya kita gak jadi bikin film dengan bapak..
*
Blue (mm/dd/yyyy)
63.
MR SOE Lho? Kenapa? AGUNG Soalnya gini, Pak. Menurut Dika.. Mr Soe memotong omongan Agung. MR SOE Ah, sudah! Saya tahu tipe-tipe kayak kamu nih, Gung. Saya ini business man, kamu juga business man. AGUNG Saya bukan. MR SOE Kamu agennya Dika kan? Dapet berapa 5? 10 persen dari naskahnya? AGUNG Lima belas, Pak.. MR SOE Nah iya. Business man kan. Saya tahu trik kamu. Kamu mau sengaja pura-pura gak mau, supaya saya ngasih penawaran tinggi dan angkanya jadi lebih tinggi, kan? AGUNG Bukan, saya bukan.. Mr Soe menepuk-nepuk pipi Agung. Agung kebingungan. MR SOE Saya tahu apa yang kamu mau. Baik. Nilai kontraknya saya naikkan dua kali lipat. AGUNG Bukan masalah uangnya, Pak. MR SOE Wah, kamu jago juga negosiasinya. Baik. Tiga kali lipat. Agung mekotot. AGUNG Oke deh, Pak. 90
INT. PRODUCTION HOUSE - HOME THEATER - DAY Agung kembali ke ruangan home theater.
90
*
64. AGUNG Terima kontraknya aja, Dika. DIKA Lho kok jadi terima aja? AGUNG Pokoknya terima aja. DIKA Kalo film gue jadinya gimanagimana? AGUNG Enggak, gue yakin enggak. DIKA Ah, lo yakin, Gung? AGUNG Yakin. Terima aja ya. Sorot mata Agung mantap. DIKA Okeh. Gue percaya sama lo. 91
INT. PRODUCTION HOUSE - NEXT DAY - DAY
91
Kita melihat Agung dan Dika menandatngani kontrak perjanjian dengan Mr Soe Lim. Mr Soe Lim menjabat tangan Dika. Dika terlihat cukup senang. 92
INT. SEBUAH BAR - DAY
92
Dika terdiam di meja, sementara Jessica dan tiga orang temantemannya minum MARTINI. Dika terlihat tidak nyaman berada di tempat ini. DIKA Kita mau sampai jam berapa di sini? JESSICA Sebentar lagi kali ya. DIKA Soalnya aku.. JESSICA (ketus) Bentar lagi. Teman-teman Jessica menyadari sikap Jessica barusan. Dika duduk diam saja. Dia lalu melihat ada BULE lewat sambil memakan ES KRIM. Dia melihat ke arah bule tersebut datang, ada tempat counter es krim yang lumayan besar.
65. DIKA Aku mau beli es krim dulu ya. JESSICA Iya, terserah. Dika pergi ke tempat es krim. Begitu Dika meninggalkannya, temen-temen Jessica langsung ngajak ngomong. TEMEN JESSICA #1 Lo yakin Jess, lo mau sama orang kayak gitu? TEMEN JESSICA #2 Dia kayak jarang mandi deh. Kita melihat Dika sedang mencoba membuka tempat es krim. JESSICA Gak tahu deh, lo harus lihat keluarganya. Kayaknya gak bakal cocok sama keluarga gue deh. TEMEN JESSICA #1 Kalo nyokap lo udah ketemu? JESSICA Nyokap gue aja nyangka dia kalo jemput gue gak pernah mandi. TEMEN JESSICA #3 Iya, jauh banget ih sama Mario. Mario kan wangi. TEMEN JESSICA #2 By the way, Jes, katanya penulis itu miskin-miskin lho. TEMEN JESSICA #1 Kalo kawin sama dia, lo mau tiap hari makan mie instan? JESSICA Gue sih gak pernah mikirin itu. Bukan itu masalahnya buat gue. Tapi, kata dia, dia gak percaya sama perkawinan, dia bilang cinta bisa kadaluarsa, gitu deh. TEMEN JESSICA #1 Dasar cowok. TEMEN JESSICA #2 Lo sayang gak tapinya sama dia? Jessica melihat ke arah Dika.
66. Dika sedang berjalan sambil mencoba memakan es krim, tapi es krimnya jatoh-jatoh ke samping cone. Dika berusaha menjilat es krim yang jatoh tersebut sambil mangatp kayak ikan lele yang baru keluar dari air. Sangat jelek. JESSICA Gue gak bisa sendirian yang percaya sama hubungan ini. Gue gak mau sakit hati. TEMEN JESSICA #1 Kayak sama Toni dulu? JESSICA Gue lebih sayang ke Dika daripada Mario, Toni, atau mantan gue yan glain. Makanya, kalau gue patah hati.. Ini pasti jauh lebih parah. TEMEN JESSICA #2 Gue gak mau lo sakit hati, Jes. JESSICA Gue sayang sama dia, jujur. Tapi, gue lebih sayang sama diri gue sendiri. 93
EXT. SEBUAH CAFE - DAY Dika dan Jessica beranjak ke arah mobil. JESSICA Kamu tahu, kayaknya aku harus ngomong sesuatu sama kamu. Dika memandangi mata Jessica. Ya?
DIKA
Jessica membuka mulutnya. JESSICA Maaf, tapi akhir-akhir ini aku makin ragu sama kamu. Kita udah gak bisa sama-sama lagi. Aku gak bisa sama kamu.. Jadi?
DIKA
JESSICA Kita putus. Dia menunduk.
93
67. DIKA (V.O.) Ketika diputusin, gue mendapatkan “Film Samurai Moment”. Di mana gue berasa dicabik-cabik. 94
EXT. SEBUAH CAFE (IMAJINASI) - DAY
94
Imajinasi Dika dimulai dari sini. Ketika Dika mengangkat kepalanya kembali ke arah jessica, dia sudah memakai baju samurai lengkap dengan pedang. JESSICA Kita putus. DIKA Lho? Kenapa? Hiaaaat!
JESSICA
Jessica memainkan pedangnya dengan sangat lihai, dia meloncat ke sana ke mari, lalu dia lari ke arah Dika. Jessica memotong tangan Dika. Dika jerit. Darah muncrat. DIKA Tapi, tapi, tapi aku.. Jessica menusuk hati Dika. DIKA (CONT’D) Ahhhh, jangan hatinya, jangan. Dika jatuh, terkapar. Jessica menyarungkan pedangnya. Dramatis. 95
INT. RUMAH DIKA - KAMAR - NIGHT
95
Dika tiduran di tempat tidurnya. Dia tidak bisa tidur sama sekali. Kita melihat pikirannya resah dan gelisah. 96
INT. RUMAH JESSICA - KAMAR JESSICA - NIGHT Jessica juga tidak bisa tidur. Pikirannya mengawang-awang. Berulang kali dia membolak-balikkan badannya. INTERCUT DIKA/JESSICA Dika mengambil handphone-nya. Jessica hanya melihat handphonenya. Dika megnambil hape. Melihatnya sebentar, lalu akhirnya memencet nomor Jessica. Dika menunggu nada sambung.
96
Blue (mm/dd/yyyy)
68.
Jessica melihat hape-nya berbunyi dengan muka Dika yang terlihat di layar handphone-nya. Jessica terlihat ragu untuk mengangakat, dan akhirnya membiarkannya. Tidak diangkat-angkat, Dika mencoba untuk menelpon kembali. Dia kembali menunggu nada sambung. Jessica melihat hape-nya berbunyi lagi. Dia mengambil hapenya. Dia terlihat sangat ingin mengangkatnya, dan pada akhirnya.. Memencet tombol REJECT. Dika mendengar suara TUT TUT TUT tanda bahwa hape-nya direject. Dika menutup matanya, menghela napas panjang. 97
INT. SEBUAH AUDITORIUM KAMPUS - DAY
97
*
Dika sedang melakukan talkshow untuk buku Cinta Brontosaurus di sebuah kampus. Penonton tidak terisi penuh.
*
Dika duduk di depan auditorium, melamun dengan tampang malasmalasan. Dia sebelahnya ada seorang MODERATOR yang membawa mikrofon, memasang muka menunggu Dika mengeluarkan suara. Seorang PENONTON TALKSHOW berdiri saling lihat-lihatan dengan moderator. Moderator memanggil Dika. MODERATOR Mas Dika? Mas? Dika tersadar dari lamunannya. Ya?
DIKA
MODERATOR Itu pertanyaannya, tadi. Silakan dijawab. DIKA Oh iya, kamu nanya apa tadi? Seorang PENONTON TALKSHOW mengulangi pertanyaannya. Seluruh peserta TALKSHOW tertawa melihat Dika yang tidak mendengarkan. PENONTON TALKSHOW Iya, pertanyaan saya tadi, dapet inspirasi dari mana untuk buku Cinta Brontosaurus? DIKA (males) Dari.. Ya gitu deh. Macemmacem. Moderator talkshow agak sedikit bingung dengan respon Dika yang terlihat males-malesan.
Blue (mm/dd/yyyy)
69.
MODERATOR Ya.. Kalau begitu ada yang mau bertanya lagi? Moderator talkshow agak sedikit bingung dengan repons ketus Dika. MODERATOR (CONT’D) Ya.. Ada yang mau bertanya lagi? Seluruh penonton hening. Penonton tidak ada yang mau bertanya. Agung, yang juga sedang menonton, bingung. 98
INT. SEBUAH AUDITORIUM KAMPUS - DAY
98
*
Agung mendatangi Dika ketika talkshow baru saja beres. Dika turun dari auditorium. Ada orang yang membaa buku Cinta Brontosaurus, tapi tidak jadi meminta tanda tangan dan pulang. Agung memegang pundak Dika. AGUNG Dik, lo kenapa sih? DIKA Bener kan kata gue? Cinta pasti kadaluarsa! Lo yang nyuruh gue pacaran lagi. Sekarang lihat kan jadinya begini. Putus ya?
AGUNG
Dika diem aja. AGUNG (CONT’D) Sekarang lo jujur sama diri lo sendiri. Lo sayang gak sama dia? Sayang.
DIKA SD
AGUNG Ya udah! Lo perjuangin dia! Tau ah.
DIKA
AGUNG Udah deh. Kita ke rumahnya malem ini. Minta maaf. Mumpung belom terlalu lama, masih bisa dikembaliin.
*
Blue (mm/dd/yyyy)
70.
DIKA Yakin, Gung? 99
EXT. RUMAH JESSICA - DAY
99
*
Jessica sedang membuat sampah, di luar, di dekat pagar rumahnya. Termasuk di dalamnya ada FOTO BOX antara dia dengan Dika. Dia menghela napas lalu masuk kembali ke dalam rumahnya. 100
INT. RUMAH JESSICA - RUANG KELUARGA - DAY
100
Jessica masuk ke dalam rumahnya kembali, tapi tidak menutup pintu sepenuhnya. Nyokap Jessica, dengan Richard di bahunya, menghampiri Jessica. NYOKAP JESSICA Kamu kenapa, Nak? JESSICA Enggak apa-apa? NYOKAP JESSICA Berantem ya? Sama si Diki? JESSICA Dika, Ma. Lagian juga udah putus. NYOKAP JESSICA Alhamdulilah.. Nyokap Jessica mengikuti Jessica naik ke atas tangga. Richard melihat jeruk di atas meja ruang keluarga, dia loncat dari bahu Nyokap Jessica, dan naik ke atas meja, mengambil satu jeruk. Jeruk tersebut lepas dari tangannya dan menggelinding ke luar rumah. Pandangan Richard mengikuti jeruk tersebut. 101
INT. MOBIL DIKA - DAY Dika terlihat gelisah. DIKA Gung, lo yakin Gung? AGUNG Yakin! Cewek tuh cuman butuh minta maaf. Percaya sama gue. Cewek tuh mungkin marah, mungkin kesel, mungkin jadi sebel, tapi mereka sebenarnya cuman mau satu hal dari cowok.
101
*
Blue (mm/dd/yyyy)
Apa?
71.
DIKA
AGUNG Digombalin. 102
EXT. RUMAH NINA - TERAS - DAY
102
*
Richard si monyet sedang meloncat di teras, bermain dengan sebuah jeruk. Jeruk tersebut menggelinding ke jalan, ke luar rumah. Richard mengejar jeruk tersebut. 103
INT. MOBIL DIKA - DAY
103
*
104
*
DIKA Tapi kan jessica udah bilang dia gak mau sama gue lagi? AGUNG Lihat sini. Dika memandang ke arah Agung. AGUNG (CONT’D) Dengerin kalimat gue baik-baik. Selama lo minta maaf sama cewek itu, biasanya mereka mau nerim alo balik. Kan gue udah bilang. Tiba-tiba.. BRUK! Mobil Dika berguncang. DIKA Apaan tuh, Gung? 104
EXT. RUMAH NINA - JALANAN DEPAN - DAY
Dika dan Agung turun dari mobil. Mereka melihat ke sekelilingnya dengan bingung. Dika melihat ke kiri dan kanan, mukanya agak panik. DIKA Gue gak nabrak apa-apa kan? Agung menengok ke belakang mobil, dan menemukan ada jejak debu, seperti ada yang diseret. AGUNG Lho? Kok ada yang keseret? Dik.. Kayaknya kita nabrak orang.. DIKA Lo serius lo?! Agung ngeliat ke kolong mobil.
72. AGUNG Eh enggak deng.. Kita gak nabrak orang. DIKA Alhamdulilah.. AGUNG Tapi lo nabrak monyet. DIKA Monyet? Waduh. Jangan-jangan.. Dika meihat ke arah kolong mobil. Ada Richard yang terjepit. RICHARD (sekarat) Ngik? Dika panik. DIKA Anjrit! Ini monyetnya Jessica! Mampus gue! WADUH! Dika mencoba menarik Richard dari kolong mobil. DIKA (CONT’D) Richard! Richard! Jangan mati, Richard! AGUNG Ini beruk namanya Richard? Buset keren amat.. DIKA Bukan itu masalahnya, sekarang! Dia mau mati, Gung! AGUNG Kasih napas buatan, Dik! DIKA Lo udah gila kali ya gue disuruh ngasih napas buatan ke monyet?! Kalo gue rabies gimana? Dika memegang hidung Richard, dia lalu menium-niup hidung Richard dari jauh. AGUNG Kenapa dari jauh? Lo taro bibir lo di bibir dia, baru lo tiup, bentar lagi dia bisa mati! DIKA Iya, gue tahu, kampreeet!
Blue (mm/dd/yyyy)
73.
Jessica keluar bersama ibunya dari dalam rumah. Mereka bingung karena suara ribut yang terdengar di depan rumahnya. Jessica mengenali Richard yang terkapar di jalanan depan rumah. JESSICA Richard! Astaga! Dika! Kamu ngapain Richard? NYOKAP JESSICA Richaaaarrrrdddd!!!! Nyokap Jessica histeris. DIKA Aku.. Aku ke sini mau.. JESSICA Kamu mau ngebunuh Richard?! Garagara aku mutusin kamu, sekarang kamu mau ngebunuh adikku! Adik?
DIKA
JESSICA Iya, Richard! DIKA Bukan, bukannya aku mau ngebunuh dia. Aku.. Nyokap Jessica mendatangi Richard. NYOKAP JESSICA Dia masih napas!!! CUT TO: 105
EXT. SEBUAH JALANAN - DAY
105
Sirene ambulans berkumandang. CUT BACK TO: 106
INT. RUMAH SAKIT HEWAN - NIGHT Kita melihat Richard diperban banyak sekali, cuman bagian mata yang terlihat. Jessica dan Nyokap Jessica melihat ke Dika. Jessica menghampiri Dika. JESSICA Jangan pernah dateng ke sini lagi! Dika terdiam dengan murung.
106
*
Blue (mm/dd/yyyy)
74.
JESSICA (CONT’D) Kamu sadar gak sih, ktia gak pernah cocok. Mamku gak suka sama kamu, Richard gak suka sama kamu. DIKA Richard gak suka sama aku? JESSICA Kamu sendiri yang bilang kan, Mungkin kita emang udah kadaluarsa. DIKA Tapi.. Aku ngerasa beda sama kamu.. Aku.. JESSICA Udah, sana kamu. Dika pergi ke luar rumah Jessica. 107
LAYAR KOMPUTER
107
Kita melihat status FACEBOOK Dika, yang tadinya “in a relationship with Jessica Laura”, berubah menjadi.. Single. 108
INT. RUMAH DIKA - RUANG KELUARGA - DAY Dika melihat perubahan status di Facebook sambil menggelengkan kepalanya. Lalu kita mendengar saura Mr Soe dari layar kaca televisi. MR SOE (O.S.) Saya yakin film ini pasti laku. Dika menyadari ini adalah sesi interview TV Mr Soe. Dika mengambil remote televisi dan membesarkan volume-nya. Seorang PRESENTER bertanya kepada Mr Soe. PRESENTER Kita sedang berada di premier film Suster Push Up. Bersama produser terkenal Mr Soe Lim. Mr Soe memandang ke arah kamera, pede. PRESENTER (CONT’D) Apa pesan yang ingin Anda sampaikan untuk film ini? MR SOE Saya ingin mengajarkan pada masyarakat, bahwa masih banyak sekali hantu yang hanya sekedar ngesot. (MORE)
108
*
75. MR SOE (CONT'D) Ngesot itu sudah jadul sekali, kenapa kita gak push up saja. Jadi, pesannya adalah masyarakat Indonesia harus push up dalam kehidupan ini. PRESENTER Menarik sekali, Pak. MR SOE Sekedar tambahan, Suster Push Up mungkin hantu yang paling berbahaya dan paling sehat di antara hantu yang lain. PRESENTER Lalu, selanjutnya ada film apa lagi nih, Pak? MR SOE Ya, ada film yang bagus sekali. Saya tidak sabar mau membuatnya. Judulnya adalah.. Hantu Cinta Brontosaurus! Dika stress. MR SOE (CONT’D) Ceritanya bagus sekali. Saya rasa ini bisa jadi film komedi hantu paling laku yang pernah ada. 109
INT. PRODUCTION HOUSE - DAY Dika terlihat gelisah, dia duduk di depan Mr Soe. DIKA Pak.. Masa judulnya jadi Hantu Cinta Brontosaurus, Pak? Yang bener aja, Pak! MR SOE Hantu Cinta Brontosaurus itu judul yang catchy sekali, Dika. Saya menciptakan judul itu pas saya baru bangun! Saya bermimpi tentang film ini, full colour dengan tata suara dolby! Ada trailer coming soon-nya segala pula! DIKA Tapi, bukan itu masalahnya, Pak! MR SOE Dengar, Dika. Saya tahu apa yang saya lakukan. (MORE)
109
76. MR SOE (CONT'D) Film hantu sedang laku, dan saya kehabisan hantu, saya pikir kita bisa.. DIKA Yah, ini bukan jadi film kita lagi lah, Pak kalau begini.. MR SOE Lho, lho, lho? Terus? Dika mengumpulkan niat untuk mengutarakan kalimat selanjutnya. DIKA Saya mau keluar dari proyek ini, Pak. MR SOE Kamu gak baca kontraknya? Hak buku kamu ada di saya lho, saya berhak ngapain aja dengan film ini. 110
EXT. RUMAH AGUNG - NIGHT
110
Dika datang ke rumah Agung, sebuah tempat yang kita lihat agak kecil untuk sebuah kos-kosan. Dika mengetuk-ngetuk pintu kamar kos-kosannya. Sesaat kemudian, Agung keluar dari kamarnya. Agung terlihat baru bangun. AGUNG Kenapa, Dik? DIKA Hantu Cinta Brontosaurus! Agung kaget. AGUNG Hantu Cinta Brontosaurus? Di mana? DIKA Bukan. Mr Soe mau ngerubah film gue jadi Hantu Cinta Brontosaurs! AGUNG Aduh, jagnan teriak gitu. Nanti Wanda bangun. DIKA Kan gue udah bilang, Gung. Jadinya bakalan begini. Lo sih gak mau dengerin gue.
Blue (mm/dd/yyyy)
77.
AGUNG Yah, gue gak tau juga bisa jadinya begini. Dika terlihat sangat kesal. AGUNG (CONT’D) Yah, lo lihat aja sisi baiknya, Dik. DIKA Apa sisi baik dari kenyataan bahwa film gue jadi film murahan yang judulnya Hantu Cinta Brontosaurus? AGUNG Sisi baiknya.. Paling enggak judulya bukan (beat) Tali Pocong Brontosaurus.. Ya kan? Y akan? DIKA Mau tali pccong kek, mau tali puser, kek. Intinya mampus aja gue ini.. Agung! Agung diam saja. AGUNG Abis, di kontrak duit buat kita banyak sih, Dika. Wanda pengenDIKA Wanda? Lo kapan sih mau sadar kalo Wanda itu terlalu boros? Lo harus kontrak juga dong pacar lo.. Istri lo bahkan sekarang. AGUNG Lho, ko lo? DIKA Tau deh, lo mungkin agen gue, udah banyak nolongin gue, tapi lo bukan temen gue lagi. Dika pergi meninggalkan Agung begitu saja. 111
INT. RUMAH DIKA - KAMAR DIKA - NIGHT
111
Dika termenung di kamarnya. Dia diam, sambil membolak-balikan foto dia dengan JESSICA sekwaktu di ragunan kemarin. Lalu, dia menyobeknya.
*
Dia membuang fotonya ke dalam tempat sampah.
*
Blue (mm/dd/yyyy)
112
78.
Dika pergi ke papan yang dia pajang di kamarnya, yang penuh dengan FOTO FOTO DIKA DENGAN JESSICA. Dia mengambil semuanya dan memasukkannya ke dalam tempat sampah.
*
Dika lalu membuka laci mejanya, dia lalu melihat foto-fotonya bersama mantannya yang terakhir, Nina. Dia nampak terkejut melihat ini.
* * *
Dia membuka lemari kembali, kali ini dia menemukan kartu “SELAMAT DUA BULANAN” dari “ANDIN”. Beberapa barang mantannya juga ada di dalam.
* * *
Dia mengambil foto Nina, kartu dari Andin, dan membuangnya juga ke dalam tempat sampah.
* *
Dika duduk, memandangi semua yang ada di tempat sampah.
*
INT. RUANGAN CASTING - DAY
112
Kita melihat tulisan di depan sebuah pintu: CASTING HANTU CINTA BRONTOSAURUS. Kita melihat Dika duduk di ruangan casting. DIKA Scene buat casting pake yang mana, Pak? MR SOE Kita pakai scene yang itu yang kamu berantem di mobil sama, uh.. Nina. DIKA Di film saya ganti namanya, Pak. Jadi Anin. MR SOE Iya, yang itu berarti. Mr Soe melipat tangannya. Mr Soe kepalanya, memberikan isyarat “lihat tuh” kepada Dika. Kita melihat CWEK BAHENOL (22/P), yang sangat seksi mencoba untuk casting. Dia duduk di kursi, di sebelahnya ada CASTING DIRECTOR, memancing adegannya. CASTING DIRECTOR Gara-gara kamu baru tahu sepatunya Amel yang sama kayak kamu punya lebih murah lima puluh ribu perak? (beat) Yah, kamu.. Masa gitu aja bete. Dika memerhatikan ini semua sambil menggigit jarinya. Mr Soe masih memerhatikan dengan tenang.
79. CEWEK BAHENOL Mmmmmhhhh, kamu gak pernah ngertiin aku! Dika melotot. Hah..
CASTING DIRECTOR
CEWEK BAHENOL (mendesah) Uhhh... uhhh.. Pokoknya turunin aku ajah.. Uhhh.. Dika berkata ke MR Soe. DIKA Pak, ini adegan berantem di mobil atau mau ngelahirin anak sih? Mr Soe terlalu sibuk memperhatikan, jadi tidak mendengar apa yang Dika katakan. CASTING DIRECTOR Turunin? Sekarang? CEWEK BAHENOL Auhhh.. Iyes.. Turunin.. Iyahhh.. Sekarang?
CASTING DIRECTOR
CEWEK BAHENOL (jerit-jerit) Sekaraaanggg! Ahhhh.. Dika mangap. MR SOE Gimana menurut kamu? DIKA Matilah saya, Pak. Mr Soe manggut-manggut. 113
INT. MOBIL DIKA - DAY
113
Dika menyetir mobilnya, dengan tampang lesu. Dia lalu melihat TAMAN MENTENG. Dika melewati taman menteng, setelah melewati beberapa lama, dia memutuskan untuk memutar balik, menyetir mobilnya ke sana.
80. 114
EXT. TAMAN MENTENG - EVENING
114
Kita melihat mobil Dika diparkir di Taman Menteng. Lalu kita meliaht Dika duduk sendirian di Taman Menteng. Tidak jauh dari situ.. 115
INT. MOBIL WONNY - EVENING
115
Kita melihat WONNY (24/L) pacar dari Nina sedang menyetir mobil. Nina duduk di sampingnya. NINA Gimana kalo aku giniin! Nina mengitik Wonny. WONNY Hahahaha.. Udah! Nanti nabrak lagi lho kayak di Kuningan waktu itu.. Bodo!
NINA
Nina tertawa, dia melihat ke jalan, melewati Taman Menteng. Lalu Nina mengenali mobil Dika. NINA (CONT’D) Tunggu, sayang. Stop! Stop dulu. Wonny menginjak rem. WONNY Kenapa, sayang? NINA Boleh puter balik gak ke taman menteng? Aku.. Harus ke WC. 116
EXT. TAMAN MENTENG - EVENING Dika duduk sendirian. Kita melihat standing poster Suster Push Up yang ditempelkan secara acak di mana-mana. Dika termenung. Dika lalu mendengar sebuah suara.. NINA (O.S.) Gak takut masuk angin, Mas? Dika menengok, lalu dia terkejut. NINA (CONT’D) Aku abis makan di Au Lait, deket sini. Terus ngeliat mobil kamu.. Terus..
116
81. DIKA (datar) Apa kabar? NINA Lho kok lemes? Kok kayak yang gak semangat gitu ketemu mantan pacarnya yang udah setaun gak ketemu? Nina duduk di sebelah Dika. DIKA Iya, Nina. Apa kabar? Aku denger dari Rizal kamu udah punya pacar baru? NINA Aku denger kamu juga.. DIKA Pacarmu mana? NINA Lima ratus meter dari sini. Kalau aku ketauan ketemu kamu gini, bisa berantem nih. DIKA Emang sering berantem? NINA Beeeh sering banget. Orangnya terlalu serius, aku gak gitu suka sama orang serius.. Kayaknya aku cocokan sama kamu dibanding sama dia. Terus?
DIKA
NINA Apanya terus? DIKA Terus gak papa, gitu? PUnya pacar yang sering berantem? Pacar yang gak sesempurna yang kamu mau? NINA Punya pacar yang gak sempurna? Gak apa-apa lah. (beat) Kita kan bukan anak kecil lagi, Dik. Enggak mungkin ada orang yang 100% sempurna buat kita. Enggak mungkin ada cinta yang enggak kadaluarsa. Jadi.. Nina memegang pundak Dika.
82. NINA (CONT’D) Masalahnya bukan di asempurna apa enggak. Tapi gimana.. (beat) kamu menerima ketidaksempurnaan orang yang kamu sayang itu. Dika memandang Nina dalam-dalam. 117
EXT. TAMAN MENTENG - LATER
117
Dika berjalan ke arah mobilnya. Teleponnya berbunyi. Dika mengangkat teleponnya. Dik.. Ya, Ma?
NYOKAP (O.S.) DIKA
NYOKAP Uwa Andi, Dika... DIKA Uwa Andi? Kenapa, Ma? Nyokap menangis. 118
EXT. RUMAH UWA ANDI - NIGHT
118
Establish rumah Uwa Andi yang terletak di sebuah gang kecil. Ada bendera kuning di depan rumahnya. Mobil yang ada di depan rumah duka hanya tiga mobil. 119
INT. RUMAH UWA ANDI - NIGHT
119
Sebuah rumah yang kecil, kita melihat hanya ada dua orang yang mengaji di depan jenazah Uwa Andi. Kita melihat foto Uwa Andi, seperti yang ada di awal film, ditaruh di dekat jenazah Uwa Andi. Kita melihat Nyokap dan Bokap Dika sedang duduk. Dika juga duduk. Dika memerhatikan sekelilingnya. Sepi. 120
EXT. RUMAH UWA ANDI - NIGHT
120
Dika duduk di kursi yang disediakan di bagaian terasa rumah Uwa Andi. Suasana juga masih sepi, terlalu sepi untuk sebuah rumah duka. Nyokap dan Bokap Dika, duduk bersebrangan dengan Dika. Mereka sedang asyik mengobrol.
83. BOKAP Mau pulang sekarang? NYOKAP Nanti dulu, Pa. Yang ngelayat masih sepi banget. BOKAP Ya iya sepi, gak ada keluarga, gak pernah kawin.. Anak gak ada.. NYOKAP Kasian ya.. Dika mendengarkan percakapan mereka dengan seksama. NYOKAP (CONT’D) Kalo aku meninggal papa sedih gak? BOKAP Apa sih Mama ini pertanyaannya adaada aja. NYOKAP Kalo aku meninggal sesepi ini gak ya? BOKAP Pemakaman Mama, amit-amit jabang bayi, gak bakal sepi. Kan ada Papa, ada anak-anak kita semua pasti bakal sedih. NYOKAP Sama aku terus ya, Pa. Bokap Dika merangkut erat istrinya. Dika termenung. 121
INT. RUMAH AGUNG - NIGHT
121
Agung sedang menonton televisi. Wanda, istrinya mendatangi Agung sambil ngomel. WANDA Kamu tuh cari kerjaan yang lain lagi dong. Aku lagi pengen beli tas LV yang temen-temenku punya. AGUNG Kamu enggak kebanyakan beli barang yah? Kemaren baru beli baju lagi.. WANDA Aku kan juga punya kebutuhan. Dika emang gak ada deal lain lagi?
84. AGUNG Belom ada lagi.. WANDA Kamu tuh, nanti kalau deal baru dengan Dika lain, kamu langsung ambil ya.. AGUNG Aku gak bisa gitu lagi ke Dika, dia juga temenku tahu.. WANDA (ketus) Tapi kan aku istri kamu. AGUNG Iya, tapi.. WANDA Kamu emangnya lebih suka ngeliat Dika seneng daripada istrinya gak bisa beli tas LV baru? Iya, gitu? Agung melihat Wanda tajam. 122
INT. SEBUAH MALL - DAY
122
Jessica sedang belanja dengan Ibunya. Jessica menenteng beberapa barang belanjaan, sementara ibunya membawa belanjaan yang lainnya. Kita juga melihat ada Richard yang masih diperban, di dorong dengan kursi roda. Jessica sedang melihat sebuah pameran yang ada di tengah mall. Lalu dia terkejut melihat seorang CEWEK BERTINDIK yang memakai kaos you can see dan bulu ketek yang menjuntai. Lalu jessica melihat ternyata cewek tersebut sedang berduaan dengan cowok berketek panjang yang dia lihat dulu bersama * Dika. Jessica setengah menahan tawanya. Lalu pikirannya mengawang, teringat tentang Dika. 123
INT. RUMAH DIKA - KAMAR DIKA - NIGHT
123
Dika sedang membolak-balik handphone di tangannya. Dika berpikir apakah dia akan menelpon Jessica atau tidak. Tangannya ke nomor Jessica, tapi setiap kali dia mau memencet “call”, dia terdiam. Lalu tiba-tiba Edgar, nongol di sebelahnya sambil menangis. DIKA Lho, Gar, kok kamu nangis?
85. EDGAR Yasmin hamil, Bang! Yasmin hamil! Edgar menangis histeris. DIKA Apa? Yasmin hamil?! EDGAR Abang, aku gak mau jadi bapak! Dika menampar-nampar pipi Edgar. DIKA Gar, fokus, Gar. Fokus. Kamu ngapain? Apa yang kamu lakuin? EDGAR Waktu itu kan Abang bilang, kalo aku suka, aku harus ngasih liat lewt tindakan? DIKA Tindakan sih tindakan, tapi jangan sampai dia hamil juga! EDGAR Aku gak tahu akhirnya bakal begini, Abang! DIKA Aduhhh.. Ini gimana ceritanya sih? EDGAR Jadi pas lagi di kantin.. DIKA Di kantin? Kalo ada yang ngeliat gimana? CUT TO: 124
EXT. KANTIN SEKOLAH - DAY
124
Kita melihat Yasmin lagi di kantin, Edgar memandanginya, dia mencium pipinya. Edgar lalu lari. Yasmin memandangi Edgar sambil memegangi pipinya. CUT BACK TO:
86. 125
INT. KAMAR DIKA EDGAR Terus, hari ini Yasmin gak masuk sekolah, kata temen-temen dia muntah-muntah abis aku cium pipinya. Aku telepon ke rumahnya tadi, Yasmin masih muntah-muntah. DIKA Kamu.. Cium pipinya? EDGAR Iya, makanya dia hamil kan, Bang? DIKA Ya elaaah Edgar, dia mah gak bakal hamil kalo dicium pipinya! EDGAR Jadi, Yasmin gak hamil? DIKA Enggak lah, Edgar! Edgar menghela napas. Dika dan Edgar sama-sama lega. DIKA (CONT’D) Gak apa-apa, dulu pas abang masih kecil abang kira pegangan tangan juga bisa bikin hamil. Dika memandang Edgar. EDGAR Yasmin beneran gak hamil kan, Bang? DIKA Enggak, Edgar. Enggak mungkin. Edgar lega. Dia menghapus air mata di pipinya. EDGAR Abisan aku kan sayang sama dia, Bang. Dika kembali memandang boks bertuliskan “Jessica.” DIKA Sayang? Kayak kamu udah ngerti aja. Cinta moyet doang kali, Gar. EDGAR Aku bukan cinta monyet, Abang.
125
87. DIKA Kalo bukan cinta monyet, coba jawab pertanyaan abang: apa alasan kamu sayang sama dia? EDGAR Hmm.. Emang butuh alasan, Bang, untuk sayang sama orang? Dika terdiam. Dika lalu melihat ke arah handphone-nya, melihat ke arah nomor telepon Jessica. Dia memantapkan hatinya, memasukkan hape-nya ke celana, dan bergegas pergi. 126
EXT. RUMAH DIKA - NIGHT
126
Dika sedang keluar rumah dengan tergesa-gesa. Lalu datang Agung ynag menaiki motor, langsung turun menghampiri Dika. AGUNG Dik! Tunggu dulu! DIKA Elo lagi. Ngapain lo ke rumah gue. Lagi buru-buru. AGUNG Tunggu dulu. Ini. Ini. Agung mengeluarkan kontrak Cinta Brontosaurus AGUNG (CONT’D) Kontraknya batal. DIKA Batal? Bohong. Agung mengeluarkan korek api, dan dia mulai membakar kontrak. Apinya makin besar. AGUNG Tuh. Kalo lo gak percaya. Agung melempar kontrak ke lantai. Kontrak masih terbakar. AGUNG (CONT’D) Gue dateng ke Mr Soe dan gue bilang kalo gu emau batalin kontrak. DIKA Dia gimana? Marah dong? AGUNG Dia gak papa. Soalnya Hantu Push-uP gak laku. (MORE)
88. AGUNG (CONT'D) Mr Soe bilang film hantu lagi susah dan dia gak terlalu pede sama Hantu Cinta Brontosaurus. Akhirnya dia batalin aja. Kontrak Cinta Brontosaurus terbakar makin hebat. Baik Dika maupun Agung tidak sadar akan hal ini. Serius?
DIKA
AGUNG Gue udah berani, Dik. Untuk bilang enggak sama Wanda. Gue gak mau selamanya nurutin sifat belanjannya dia. Lo bikin gue sadar. (beat) lo mau maafin gue? Dika baru mau membuka mulutnya, namun dia menyadari asap yang keluar dari dekat kakinya. Kontrak cinta brontosaurus terbakar heboh. DIKA Wah, mampus! Dika dan Agung mencari air. Air! Air!
AGUNG
Dika lari ke dalam. Kaki Agung tersambar api. Dika menyiram air ke kontrak yang terbakar api. Dika menghampiri Agung dan langsung menginjak selangkangan Agung yang setengah terbakar. 127
EXT. RUMAH DIKA - NIGHT - LATER
127
Dika membuat abu kontrak Cinta Brontosaurus ke tempat sampah. Agung membersihkan selangkangannya yang tadi sempat terbakar. AGUNG Mudah-mudahan gue masih bisa punya anak ya, Dik. DIKA Paling enggak masih utuh gung, gak jadi.. Lele gosong. Dika seperti teringat sesuatu. DIKA (CONT’D) Astaga! Gue lupa! Gue harus pergi! Kemana lo?
AGUNG
Blue (mm/dd/yyyy)
89.
DIKA Ngebenerin apa yang harus dibenerin. Agung mengangkat alisnya. 128
INT. RUMAH JESSICA - KAMAR JESSICA - NIGHT
128
*
Jessica sedang membolak-balikkan badannya di atas tempat tidur. Dia mengambil hapenya. Dia melihat jam yang tertera: 23.23. Jessica mengoprek handphone-nya, lalu dia stop di nama DIKA. Jessica meletakkan kembali hapenya. Jesica berdiri, dan melihat ke luar jendela kamarnya. Dia sedang melihat langit berbintang yang terang, lalu tibatiba mobil Dika berhenti di depan rumahnya, Jessica melihat Dika keluar mobil, dan jatuh terperosok karena terburu-buru. Jessica bergegas keluar rumah. 129
EXT. RUMAH JESSICA - NIGHT Jessica berdiri di depan Dika. JESSICA Kamu ngapain ke sini? Gara-gara kamu, sekarang Richard jalan pengkor seumur hidup. DIKA Aku dateng ke sini... buat ngasih tahu kamu, kepala aku udah gak mendung. JESSICA Gak mendung? Dika melihat ke arah langit. Penuh bintang. DIKA Aku bego. Mikir bahwa cinta bisa kadalursa. Dan aku mikir, mikir, mikir, dan mikir... terus aku sadar. Sadar apa?
JESSICA
DIKA Bahwa.. mungkin.. Cinta bisa kadaluarsa. Ya sudahlah. JESSICA Lho? Maksud kamu?
129
*
90. DIKA Ya sudah. Orang pacaran pasti berantem. Pasti ada yang disebelin. Pasti salah satu di antara mereka ngerasa jadi pesuruh. Pasti ada yang ngerasa gak yakin. Ya udah. Ya udah?
JESSICA
DIKA Iya. Ya udah, aku mau ngelewatin itu semua sama kamu. Aku mau berantem sama kamu, aku mau dibudakin kamu, aku mau sebelsebelan sama kamu. Selama sama kamu, aku mau. Jessica terdiam. Kita melihat Richard keluar juga dari balik pintu. Richard melihat Dika, dan Richard ngumpet. DIKA (CONT’D) Aku cuma mau kamu. Jessica tersenyum. JESSICA Kamu percaya soulmate? DIKA Enggak. (beat) tapi aku percaya, aku buat kamu. Mereka berpelukan. 130
INT. TOKO BUKU - DAY
130
Dika duduk di sebuah sofa untuk talkshos. Di depannya, ada orang-orang banyak. MC Ada yang mau bertanya? Salah satu orang mengacungkan tangan. PENONTON #1 Mas, saya mau tanya.. ini buku kan tentang cinta, kalo menurut mas sendiri.. (beat) cinta itu apa? Dika ngeliat penonton tersebut, dia lalu menjawab. DIKA Gue gak ngerti. Jujur, gue gak ngerti cinta.. Dika melihat ke arah penonton.
91. DIKA (CONT’D) Gue bahkan gak pernah ngerti cewek. Seumur hidup gue gak pernah ngerti cewek, dan gue rasa sampe seterusnya gue juga gak bakal pernah ngerti cinta. Lalu kita melihat MONTAGE berikut: 131
INT. RUMAH DIKA - RUANG MAKAN - NIGHT
131
Dika pulang ke rumah, dia mendapati di ruang tamu ada Edgar dan YASMIN sedang bermain MONOPOLI. Dika melihat ke dua anak tersebut dan tersenyum melihat betapa bahagianya mereka berdua. DIKA (V.O.) Kadang gue ngerasa cinta orang dewasa lebih primitif daripada cinta monyet. Anak kecil kalau jatuh cinta lebih hebat, mereka gak butuh alasan kenapa kita harus cinta sama orang tersebut. Edgar kalah main monopoli, dia menutup mukanya. DIKA Sesimpel, aku suka sama dia. Udah. Edgar tersenyum memandangi Yasmin. DIKA (V.O.) Cinta orang dewasa? Repot. 132
INT. SEBUAH CAFE - DAY
132
Ada seorang cowok yang menunggu seorang cewek. Ketika cewek tersebut datang, sang cowok bersalaman, seolah baru pertama kali baru ketemu. Sang cowok melihat KALUNG SALBIB yang ada di leher si cewek. DIKA (V.O.) Kita harus peduli, apa agama dia. Si cowok agak sedikit kecewa. 133
INT. PRODUCTION HOUSE - DAY
133
Di sebuah production house. Ada seorang cewek yang cantik sekali yang sedang berjalan. Dika masih memandangnya, lalu cewek tersebut membawakan kopi, ternyata dia adalah seorang office girl.
92. DIKA (V.O.) Apa pekerjaan dia.. Cowok yang daritadi memerhatikan office girl tersebut kecewa, karena pekerjaan si cewek adalah office girl. DIKA (V.O.) Cinta orang dewasa ini rumit, aneh, primitif. Cinta brontosaurus. 134
INT. RUMAH JESSICA - KAMAR JESSICA
134
Dika berkunjung ke rumah Jessica membawa pisang besar untuk Richard. Richard mendatangi Dika dan mengambil pisang-pisang itu untuk di makan. Nyokap Jessica diam-diam melihat itu semua, dia agak tersentuh dengan usaha Dika ini. DIKA (V.O.) Kadang ketika bertemu dengan orang yang benar, kerumitan ini menjadi tidak penting. Ini cinta yang sebenarnya. Jessica menghampiri Dika, dan Dika mencium pipinya. 135
INT. RUMAH AGUNG - DAY
135
Agung pulang ke rumah, menemukan banyak barang belanjaan yang ada di rumah tersebut. Agung memarahi Wanda. DIKA (V.O.) Cinta yang sebenarnya berani memberitahu kalau ada pihak yang salah. Agung mengambil kartu kredit yang ada di dalam dompet Wanda, dan memotongnya. Agung menggeleng-geleng kepada Wanda. Wanda cemberut. Agung tetap mencium pipi Wanda. Wanda menangis di bahu Agung. 136
INT. RUMAH DIKA - KAMAR DIKA
136
Dika dan Jessica duduk di ruang makan. Mereka melihat Nyokap Dika dan Bokap Dika yang mesra, Bokap mencium pipi Nyokap, lalu duduk di meja makan. DIKA (V.O.) Cinta yang sebenarnya, cukup kuat untuk bertahan sampai salah satu mati mati. Nyokap Dika membawakan makanan dalam piring, dia taruh di depan semua orang. Lalu Bokap Dika memakan dengan penuh kenikmatan.
Blue (mm/dd/yyyy)
93.
Dia dengan sangat berlebihan menikmati makanan tersebut, dan memuji-muji kehebatan Nyokap Dika dalam memasak. Nyokap Dika menicum pipi Bokap Dika. 137
INT. PONDOK INDAH MALL - DAY
137
Dika dan Jessica berjalan bersama Edgar dan Yasmin di Pondok Indah Mall. Dika melihat Edgar dan Yasmin yang berlarian masuk ke dalam sebuah toko mainan. DIKA (V.O.) Cinta yang sebenarnya, tahu bahwa ada anak kecil di diri kita. Yang hanya ingin sesimpel sayang saja. Dika menggenggam tangan Jessica. Mereka menghampiri Edgar dan Yasmin. 138
EXT. MONAS - NIGHT
138
Dika duduk berdua ngobrol sama Jessica, mereka melakuka piknik. Dika membawa Pop Mie. DIKA (V.O.) Cinta yang sebenarnya tahu, kapan harus stop berusaha untuk memahami cinta dan bertanya-tanya. Es krimnya tumpah-tumpah ke cone-nya dan Dika berusaha untuk menjilatinya. Jessica melihat. Dika takut Jessica marah, tapi yang ada justru Jessica tertawa. Dika tiduran di atas tempat tempat piknik. Jessica juga duduk di situ. Mereka berdua melihat bintang terang yang ada di mana-mana. DIKA Karena cinta yang sebenarnya, tidak butuh keraguan. REVEAL, perlahan kita melihat di dekat mobil Dika juga ada mobil keluarganya, isinya ada Nyokap, Bokap. Lalu kita melihat juga ada Edgar dan Yasmin yang duduk bersebelahan sambil bermain NINTENDO DS. Kita juga melihat, si kembar yang sedang memberi makan pisang kepada Richard. FADE OUT:
*