No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM HERPETOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
I. Pendahuluan Amphibia adalah kelompok hewan yang diketahui memiliki siklus hidup yang kompleks, salah satu fase hidup yang signifikan adalah fase berudu. Dari banyak jenis amfibi, hidup di berbagai berbagai habitat dan beranggotakan ribuan spesies sehingga perlu dilakukan kajian untuk mengatahui ciri pembeda berudu amfibi, khususnya yang berada di pulau Jawa. Sehingga tujuan yang dapat ditarik adalah; A.
Mengenal beberapa jenis berudu anggota Ordo Anura
B.
Mempelajari ciri-ciri penting untuk identifikasi
II. Tinjauan Pustaka Kingdom Filum Subfilum Superkelas Kelas
: Animalia : Chordata : Vertebrata : Tetrapoda : Amphibia
Amphibia adalah kelompok hewan yang hidup di dua alam, berasal dari kata dalam bahasa yunani amphi dan bios. Menurut Prasad et al, 1989 hewan amfibi diketahui memiliki ciri berdarah dingin, empat tungkai pentadactylus dengan persendian berupa gelang panggul/bahu, khusus untuk kelompok Apoda tidak bertungkai, memiliki kulit halus, glanduler dan lembap tanpa bulu, sisik ataupun rambut. Terdapat 2 nostril yang menghubungkan bukaan buccal. Tengkorang memiliki 2 condylus occipitalis, jantung tiga ruang, dapat bernafas dengan paru-paru, insang dan kulit. Memiliki gendang telinga eksternal, telur tidak memiliki amnion. Ordo Anura atau umum disebut katak, adalah kelompok Amfibi yang menurut Vitt et al, 2014 memiliki ciri tubuh lebar, tidak ber ekor, tidak ada perbatasan jelas antara kepala dan badan serta tungkai berkembang dengan sempurna.
1
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM HERPETOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
Amfibia, khususnya ordo Anura mengalami siklus hidup yang rumit. Telur yang masih belum memiliki amnion masih harus dibenamkan di dalam perairan untuk menjaga kelembapannya, kemudian Anura muda hidup di air selama sesaat sebelum akhirnya mengalami perubahan morfologis yang signifikan untuk naik kedaratan (Rafferty, 2011). Dilihat dari bermacam Anura yang ada dan hidup di berbagai lingkungan, maka sangat mungkin adanya perbedaan morfologis yang membantu Anura muda (berudu) untuk hidup di lingkungannya antara satu jenis dengan yang lain. Menurut Barlett
et al, 2007 karakter terpenting yang digunakan untuk
mengidentifikasikan berudu adalah bentuk umum baruduk itu sendiri. Seperti rasio antara ukuran badan dan ekor serta sirip, sehingga menentukan bentuk dasar berudu. Selain itu digunakan pula karakter lain sperti bentuk mulut dan corak kulit.
III. Metode A. Alat dan Bahan Pada penelitian ini, digunakan bahan berupa spesimen berudu yang dikoleksi di sekitar UGM dan spesimen berudu yang sudah tersedia di Laboratorium Taksonomi Hewan Fkultas Biologi UGM. Sedangkan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah mikroskop stereo Eschenbach, jaring ikan, akuarium, botol sampel, buku panduan identifikasi, jarum pentul, cawan petri, kaliper, pinset, tutorial morfologi berudu dan kamera. B. Cara kerja Spesimen disiapkan. Sebelum diawetkan dideskripsikan terlebih dahulu morofloginya dengan lengkap, kemudian berudu dimasukkan ke air dingin hingga pingsang, lalu dimasukkan ke botol flakon berisi alkohol 70%. Kemudian diberi label; jenis, tempat dan tanggal koleksi, ketinggian dan kedalaman air, habitat, suhu, kolektor dan panjang total.
2
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM HERPETOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
Sebelum diamati, awetan berudu ditaruh ke cawan petri dengan pinset. Kemudian diamati di mikroskop morfologi, dengan ciri morfometri dan meristik dicatat dan kemudian dicocokan dengan kunci identifikasi yang tersedia dalam buku identifikasi.
IV. Hasil dan Pembahasan Tabel 1. Hasil pengukuran morfometri berudu (dalam mm). Spesies
Familia
TL
BL
TAL
MT
TM
IN
IO
W 2
D 1
D 2
Huia
Ranidae
31
21
10
H 4
masonii Limnonectes
Digroglossida
43
27
18
5
4
1
4
microdiscus Chalcorana
e Ranidae
30
18
12
4
3
2
5
chalconota Chalcorana
Ranidae
32
2
12
3
2,5
1
3
chalconota Rhacoporus
Rachoporidae
40
15
25
7
3
0,3
0,4
reindwardtii Megophrys
Megophrydae
25
7
18
3
2
2
3
montana Chalcorana
Ranidae
40
8
22
8
4
3
4
chalconota Diamati berbagai macam berudu dari 4 familia; Ranidae, Dicroglossidae, Rachoporidae dan Megophrydae. Dari familia Ranidae terdapat spesimen; Huia masonii dan Chalcorana chalconota. Dari familia Digroglossidae terdapat spesimen Limnonectes microdiscus. Dari familia Rachoporidae terdapat spesimen Rhacoporus reindwardtii sedangkan dari familia Megophrydae terdapat spesimen Megophrys montana. Dari data morfometri Limnonectes microdiscus merupakan berudu dengan ukuran terbesar diantara yang lain (TL 43mm), sedangkan yang terkecil adalah berudu Megophrys montana (TL 25mm). Familia Ranidae memiliki kecenderungan memiliki tubuh yang memanjang, sedangkan Rachoporidae memiliki ekor yang memanjang dibanding tubuhnya. 3
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM HERPETOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
Dari sisi lebar dan jarak nostril dan mata tidak ada perbedaan yang mencolok antara spesimen.
Tabel 2. Hasil pengamatan karakter morfologi berudu. No 1
Spesies Rhacoporus
Familia Rachoporidae
reindwardtii
Karakter Berudu
Foto
berukuran besar (TL > 15mm), berudu oval, formula
2
Megophrys
Megophrydae
montana
geligi I+5-5/III Bibir dengan pelebaran lateral, ekor memanjang dengan ujung membulat
3
Chalcorana
Ranidae
chalconota
Berudu berukuran
-
besar Dari keseluruhan berudu, hanya tiga jenis yang dideskripsikan. Berudu Rhacoporus reindwardtii memiliki ciri berukuran besar dan berbentuk oval Berudu Megophrys montana memiliki ciri bibir dengan pelebaran lateral, ekor memanjang dengan ujung membulat. Sedangkan pada Chalcorana chalconota hanya dideskripsikan berukuran besar saja. Pada jenis Rhacoporus reindwardtii dihitung pula rumus geligi I+5-5/III, artinya pada bibir anterior memiliki 1 baris geligi tanpa celah, dan 5 geligi dengan celah. Pada bibir posterior terdapat 3 geligi tanpa celah. 4
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM HERPETOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
5
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM HERPETOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
V. Kesimpulan Pada berudu, ciri yang menentukan jenis adalah bentuk mulut, rasio morfometri dan rumus geligi.
6
No. Dokumen Berlaku sejak
FO-UGM-BI-07-13 03 juni 2008
LAPORAN PRAKTIKUM HERPETOLOGI
Revisi
00
LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN
Halaman
BORANG
V. Daftar Pustaka Barlett, Richard D. Patricia Pope Bartlett. 2007. Frogs, Toads, and Treefrogs: Everything about Selection, Care, Nutrition, Breeding, and Behavior. Barron's Educational Series: Hauppauge Prasat, S N. Vasantika Kashyap. 1989. A Textbook of Vertebrate Zoology. New Age International: Delhi Rafferty, John P. 2011. Reptiles and Amphibians. The Rosen Publishing Group: New York Vitt, Laurie. Janalee Caldwell. 2014. Herpetology 4th Edition: An Introductory Biology of Amphibians and Reptiles. Academic Press: Cambridge
7