LAPORAN HOME VISIT PUSKESMAS TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK)
Disusun oleh : Aniqa Salisa 13710750
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 2016
2
LEMBAR PENGESAHAN HOME VISIT PELAKSANAAN HOME VISIT TERHADAP PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI PUSKESMAS TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO Laporan Home Visit ini sebagai salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti ujian profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Oleh Aniqa Salisa
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
dr. Sukma Sahadewa, SH., MH.,M.Kes.,CHt
Kepala Puskesmas Tulangan
dr. Dina Mariana Manik
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan home visit ini tepat pada waktunya. Penyusunan laporan home visit ini sebagai bagian dari tugas kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan sebagai salah satu syarat kelulusan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Atas terselesaikannya laporan home visit ini, saya menyampaikan terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. 3. Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya berserta staf. 4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo beserta staf. 5. Dina ,dr selaku Kepala Puskesmas Tulangan Kabupaten Sidoarjo beserta staf. 6. Sunarti,dr. selaku pembimbing di Puskesmas Tulangan 7. Rekan – rekan dokter muda dan semua pihak yang telah membantu terselesaikan laporan Home Visit ini. Saya menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya hargai guna penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tulangan, Oktober 2016
4
Penyusun DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan...........................................................................................2 Kata Pengantar.....................................................................................................3 Daftar Isi..............................................................................................................4 Form Hasil Kegiatan Home Visit........................................................................6 Karakteristik Demografi Keluarga .....................................................................7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................8 B. Perumusan Masalah ...................................................................8 C. Tujuan
.....................................................................................8
D. Manfaat .....................................................................................9 BAB II HASIL KUNJUNGAN I. Identifikasi Pasien..................................................................... 10 A. Identitas Pasien.................................................................... 10 B. Anamnesis............................................................................ 10 C. Anamnesis Sistem ............................................................... 12 D. Pemeriksaan Fisik................................................................ 13 E. Pemeriksaan Penjunjang ......................................................17 F. Resume .................................................................................17 G. Patient Centered Diagnosis …………………...…………...18 H. Penatalaksanaan...................................................................18 I. Follow Up ............................................................................18
5
II. Apgar Score...............................................................................19 III. Screem......................................................................................22 IV. Genogram..................................................................................23 V. Faktor Pelayanan Kesehatan.....................................................24 VI. Perilaku Pasien.........................................................................24 VII. Faktor Lingkungan Pasien......................................................24
BAB III PEMBAHASAN 1. Masalah Aktif.............................................................................26 2. Faktor resiko……......................................................................26 3. Intervensi Dalam Bentuk Gaint Chart .......................................26 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan................................................................................28
2. Saran ....................................................................................... 28
Daftar Pustaka ..........................................................................................29 Lampiran
..........................................................................................30
6
FORM HASIL KEGIATAN HOME VISIT LAPORAN HOME VISIT DOKTER KELUARGA Berkas Pembinaan Keluarga Puskesmas Tulangan No. RM : Tanggal kunjungan pertama 05 Oktober 2016 Nama pembimbing :dr. Sunarti Nama pembina keluarga : Nama DM Home Visit : Aniqa Salisa, S.Ked Tabel 1. CATATAN KONSULTASI PEMBIMBING (diisi setiap kali selesai satu periode pembinaan ) Tanggal Tingkat Paraf Paraf Keterangan Pemahaman
Pembimbing
Lampiran FORM HASIL KEGIATAN HOME VISIT
7
LAPORAN HOME VISIT DOKTER KELUARGA Berkas Pembinaan Keluarga Puskesmas Tulangan Kabupaten Sidoarjo No.RM : Tanggal kunjungan pertama kali : 05 Oktober 2016 KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA Nama Kepala Keluarga : Tn. S Alamat lengkap Bentuk Keluarga
: Sudimoro Utara RW II RT II : Nuclear Family
Tabel 1. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah No
1
Nama
Tn. S
Kedudukan
L/P
Umur Pendidikan
Pekerjaan Pasien
dalam
Klinik
keluarga
(Y/T)
Kepala
Ket
L
56 th
Y
Pasien
keluarga 2
Ny.S
Istri
P
52 th
T
-
3
Tn. D
Anak
L
32 th
T
-
Sumber : Data Primer 05 Oktober 2016 Keterangan Keluarga :Pasien, istrinya, dan anak
BAB I PENDAHULUAN
8 1. Latar Belakang
Laporan ini berdasarkan kasus yang diambil dari seorang penderita penyakit paru obstruktif kronik, berjenis kelamin laki-laki berusia 56 tahun, dimana penderita merupakan salah satu dari penderita penyakit paru obstruktif kronik yang berada di wilayah Puskesmas Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, dengan berbagai permasalahan yang dihadapi. Mengingat kasus ini masih banyak ditemukan di masyarakat khususnya di daerah Puskesmas Tulangan beserta permasalahannya seperti masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit paru terutama masalah kebiasaan atau pola hidup masyarakat serta gejalanya. Oleh karena itu pentingn kiranya bagi penulis untuk memperhatikan dan mencermati untuk kemudian bisa menjadikan sebagai pengalaman di lapangan. 2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengetahuan pasien terhadap penyakitnya? 2. Bagaimana pola hidup pasien? Apa pencetus dari penyakit pasien? 3. Bagaimana sikap pasien terhadap penyakitnya?
3. Tujuan Penelitian a. Tujuan umum 1. Mengidentifikasi pengetahuan pasien terhadap penyakitnya 2. Mengidentifikasi pola hidup pasien 3. Mengidentifikasi sikap pasien terhadap penyakitnya b. Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi pasien sesuai dengan yang ditetapkan puskesmas 2. Mengidentifikasi kehidupan pasien dalam keluarga melalui APGAR 3. Mengidentifikasi faktor sosial ekonomi pasien melalui SCREAM 4. Mengidentifikasi faktor keturunan pasien melalui Genogram 5. Mengidentifikasi faktor pelayanan kesehatan 6. Mengidentifikasi perilaku pasien terkait dengan penyakitnya 7. Mengidentifikasi faktor lingkungan (fisik, sosial ekonomi, dsb) 4. Manfaat Penelitian
Adalah manfaat hasil kegiatan Home Visite a. Pasien dan keluarga b. Pelayanan kesehatan c. Puskesmas
9
BAB II HASIL KUNJUNGAN
A. IDENTIFIKASI PASIEN 1. IDENTITAS PENDERITA
Nama
:
Tn. S
10
Umur
:
56 Tahun
Jenis kelamin :
Laki – laki
Pekerjaan
:
Buruh bangunan
Pendidikan
:
SD
Agama
:
Islam
Alamat
: Sudimoro RT 1/ RW 05, Sidoarjo
Suku
:
Jawa
Tanggal periksa : 3 Oktober 2016 Tanggal Kunjungan rumah : 1. 4 Oktober 2016 2. 5 Oktober 2016 3. 7 Oktober 2016 2. ANAMNESIS a. Keluhan Utama
Sesak nafas b. Riwayat Penyakit Sekarang Sesak nafas dirasakan memberat sejak 2 hari. Sesak nafas dirasakan terus-menerus, sesak mengganggu aktivitas. Riwayat sesak nafas sejak ± 2 tahun. Saat sesak nafas, sering terdengar suara mengi. Untuk mengobati keluhan ini, pasien telah berobat ke Puskesmas namun pasien tidak mengetahui nama obat yang diberikan. Batuk sejak ± 1 minggu yang lalu, batuk berdahak. Riwayat batuk sejak ± 2 tahun yang lalu. Riwayat batuk bercampur darah disangkal. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dan berat badan semakin menurun. Riwayat nyeri dada disangkal, riwayat jantung berdebar disangkal. Riwayat sesak nafas yang membuat pasien terbangun pada malam hari disangkal. c. Riwayat Penyakit Dahulu
11
-
Riwayat Imunisasi Riwayat hipertensi Riwayat sakit gula Riwayat asma Riwayat alergi obat/makanan Riwayat penyakit jantung Riwayat operasi
: tidak ingat : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal
d. Riwayat Penyakit Keluarga -
Riwayat keluarga dengan penyakit serupa adiknya Riwayat sakit sesak nafas Riwayat hipertensi Riwayat sakit gula
: Ayah dari pasien dan : Sejak 2 tahun yang lalu : disangkal : disangkal
e. Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : ada - Riwayat keluarga merokok : ada - Riwayat olah raga : jalan pagi hari - Riwayat pengisian waktu luang dengan berbincang bincang dengan keluarga cukup, berekreasi tidak pernah. - Baik sebelum maupun setelah sakit pola dan komposisi makanan pasien tidak teratur. f. Riwayat Sosial Ekonomi Community : Penderita tinggal di rumah yang berpenghuni 3 orang, Tn. S (Pasien), Ny. S (Istri) dan Tn. D (Anak kandung). Kondisi rumah satu lantai dengan berlantai keramik berdinding tembok. Kebutuhan rumah tangga dipenuhi oleh Tn. S, Ny. S dan Tn. T dengan total penghasilan Rp. 3.500.000,Neighborhood : Keadaan tempat tinggal pasien adalah sebuah kampung dengan keamanan yang cukup Home : Sirkulasi udara baik, pencahayaan baik, dan kebersihan rumah baik Hobby : Tn. S menggemari jalan pagi Diet : Sebelum sakit pola dan komposisi makanan pasien tidak teratur -
g. Riwayat Gizi
12
Pasien makan sehari-harinya 3 kali sehari dengan nasi sepiring, dan lauk pauk seperti tahu tempe dengan porsi secukupnya, jarang memakai lauk ikan, ayam dan daging, untuk minum sehari-hari pasien menggunakan air sumur yang telah dimasak terlebih dahulu. Status gizi kurang. 3. ANAMNESIS SISTEM 1. Kulit 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
: warna kulit sawo matang, didapatkan gangguan kulit seperti Skuama dan kulit yang mengering Kepala : Sakit kepala (-),pusing (-), rambut kepala tidak rontok, luka Pada kepala (-), benjolan di kepala (-) Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan kabur (-), ketajaman kurang Hidung : tersumbat (-), mimisan (-) Telinga: pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan (-) Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah terasa pahit Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-) Pernafasan : sesak nafas (-), batuk lama (+), mengi (+), batuk berdarah (-) Kardiovaskuler: berdebar-debar (-), nyeri dada (-) Gastrointestinal: mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun (+), nyeri perut (-), BAB tidak ada keluhan Genitourinaria: BAK lancar Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-) Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-) Muskuloskeletal : kaku sendi (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot (-) Ekstremitas : atas : bengka (-), sakit (-) Bawah : bengka (-), sakit (-)
4. PEMERIKSAAN FISIK 1. 2.
Keadaan umum Lemah, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6) Tanda vital dan status gizi - Tanda vital Nadi : 82 x/menit, irreguler Pernafasan : 20 x/menit Suhu : 36,5’C Tensi : 120/70 mmHg - Status gizi (Kurva IMT) BB : 52 kg
13
3. 4.
5.
TB : 170 cm BB/TB : 52/ (1.65) = 17.4 (berat badan kurang) Status gizi : gizi kurang Kulit Sawo matang ikterik (-), sianosis (-) Kepala Bentuk kepala normocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut, atrofi m. Temporalis (-), makula (-), papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah/bells palsy (-) Mata Conjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek kornea (+/+), warna kelopak (coklat), katarak (-), radang/conjunctivitis/uveitis (-/-)
Hidung Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-), hiperpigmentasi (-), sadle nose (-) 7. Mulut Bibir pucat (-),bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis (-), tremor (-) 8. Telinga Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal 9. Tenggorokan Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-) 10. Leher JVP (3+2) cmH2O tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-) 11. Thorax Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-) Pulmo I : gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, pelebaran intercosta (+), barrel chest (-) P : fremitus raba kanan sama dengan kiri P : hipersonor seluruh lapangan paru A : vesikuler (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (-/-) Cor : I : ictus cordis tidak tampak P : ictus cordis tidak teraba 6.
14
P
: batas kanan : batas relatif di SIC 4 linea sternalis dekstra, batas absolute di SIC 4 linea midsternalis. Batas kiri batas relatif di SIC 7 linea aksilaris anterior sinistra. Batas atas : di SIC 2 linea sternalis sinistra. Pinggang jantung : di SIC 3 linea sternalis sinistra. A : suara jantung I-II intenstas normal, regular 12. Abdomen I : dinding perut sejajar dengan dinding dada, distended (-) P : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba P : timpani seluruh lapang perut A : peristaltik (+) normal 13. Sistem collumna vertebralis I : deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (+), lordosis (-) P : nyeri tekan (-) P : NKCV (-) 14. Ekstremitas : palmar eritema(-/-) akral dingin
oedem
-
-
-
-
-
-
-
-
15. Sistem genetalia
dalam batas normal 16. Pemeriksaan neurologik Fungsi Luhur: sulit di evaluasi Fungsi Vegetatif : sulit di evaluasi Fungsi Sensorik : sulit di evaluasi Fungsi motorik : K 5
5
T S
S
4
4
S
S
Meningeal Sign
RF
+3 +2 +3 +2
: Kaku kuduk Laseque Kernig Brudzinski tanda leher -
15
Brudzinski tanda kontralateral Brudzinski tanda pipi Brudzinski tanda symphisis pubis : TDE
Nervus Cranialis
Refleks Patologis
: N1
: TDE
N2
: visus ODS 2/60
N3,N4,N6
: parese nervus III, dan IV
N5
: SDE
N7
: parese nervus VII tipe central
N8
: SDE
N9,N10
: SDE
N11
: SDE
N12
: lidah miring ke kanan
: Babinski (-) Chaddock (-) Oppemheim (-) Gordon (-) Stranski (-) Gonda (-) Scaffer (-) Rosolimo (-)
17. Pemeriksaan psikiatrik
Penampilan : sesuai umur, perawatan diri kurang Kesadaran : kualitatif tidak berubah; kuantitatif compos mentis
16
Afek : appropriate Psikomotor : masih aktif Proses pikir : bentuk : realistik isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-) arus : koheren Insight : baik 5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto thorax
6. RESUME
Pasien laki-laki 56 tahun datang dengan keluhan sesak nafas. Sesak nafas dirasakan memberat sejak 2 hari. Sesak nafas dirasakan terus-menerus, dan mengganggu aktivitas. Riwayat sesak nafas sejak ± 2 tahun. Saat sesak nafas, terdengar suara mengi. Pasien juga mengeluh batuk sejak ± 1, batuk berdahak. Riwayat batuk sejak ± 2 tahun. Riwayat batuk bercampur darah disangkal. Kemudia pasien dibawa ke Puskesmas lalu di rujuk ke RSUD untuk dilakukan foto rotgen dan di diagnosa dengan PPOK. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan umum tampak lemah, compos mentis. Nadi : 82 x/menit, irregular, pernafasan : 20 x/menit, suhu : 36,5’C, tensi : 120/70 mmHg.
Pemeriksaan Pulmo I : gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, pelebaran intercosta (+), barrel chest (-) P : fremitus raba kanan sama dengan kiri P : hipersonor seluruh lapangan paru A : vesikuler (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (-/-) 7. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
Diagnosis Biologis PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
17
Diagnosis Psikologis Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya Status ekonomi termasuk menengah, Penyakit mengganggu aktifitas sehari-hari 8. PENATALAKSANAAN a. Non medika mentosa 1. Jika terdapat keluhan, segera periksa kembali ke puskesmas/RS
agar
segera mendapatkan penanganan 2. Berhenti merokok 3. Bila bepergian pasien diharapkan menggunakan masker b. Medika mentosa 1. Ambroxol 3x1 tab 2. Salbutamol 3x1/2 tab 9. FOLLOW UP
Tanggal 05 Oktober 2016 S : batuk berkurang, dahak (+) warna putih, sesak (-) O : KU lemah, compos mentis, TD 120/70 mmHg. RR 20 x/menit. Nadi 82 x/menit reguler. Suhu 36’C A : PPOK P : Terapi medikamentosa berupa ambroxol 3x1 tab, salbutamol 3x1/2 tab
Tanggal 06 Oktober 2016 S : batuk berkurang, dahak (+) warna putih, sesak (-) O : KU lemah, compos mentis, TD 120/70 mmHg. RR 20 x/menit. Nadi 82 x/menit reguler. Suhu 36’C A : PPOK P : Terapi medikamentosa berupa ambroxol 3x1 tab, salbutamol 3x1/2 tab
B. APGAR SCORE
ADAPTATION Pasien mengalami hari yang baik dalam setiap harinya, tetapi dapat berhenti melakukan beberapa aktivitas yang diinginkan. Pasien biasanya batuk beberapa hari dalam seminggu dan sesak ketika berolahraga dan membawa barang berat.
18
Pasien selalu membicarakan kepada istrinya dan mengungkapkan apa yang diinginkannya dan menjadi keluhannya. Baik keluhan tentang penyakitnya maupun tentang masalah rumah. Pasien sudah mendapat dukungan dari orang-orang terdekat seperti istri, anak, dan petugas kesehatan saat berobat. Mereka juga menjaganya dan sangat memberinya motivasi untuk sembuh dan teratur minum obat. PARTNERSHIP Ny. S selalu mendampingi Tn. S dalam keadaan sakitnya, serta Ny. S memahami dengan sangat meskipun Tn. S sering mengeluh tentang kondisinya yang mengganggu aktifitasnya, tetapi Ny. S memberikan pelayanan yang maksimal dalam menopang Tn. S menghadapi masa-masa sakitnya. GROWTH Tn. S dapat memenuhi kebutuhan seperti primer dan sekunder, tetapi pasien tidak bisa memenuhi kebutuhan tersier kepada istri dan anaknya. . AFFECTION Tn. S merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan istri, dan anak, cukup meskipun keadaannya tidak bisa seperti waktu muda atau sebelum sakit. Ia menyayangi keluarganya, begitu pula sebaliknya.
RESOLVE Tn. S merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan dari istri dan anak. Tn. S mengatakan apabila ada masalah selalu berdiskusi dengan istri dan anaknya. APGAR Tn. S terhadap keluarga
Sering/s Kadang- Jarang/tidak elalu kadang
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah P
Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru A Saya puas dengan cara keluarga
saya
19
mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll R
Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama
Total score : 10 Kesimpulan : fungsi keluarga dalam keadaan baik Tn. S sebagai penderita yang tidak bekerja. Tn. S selalu berusaha untuk tetap berbincangbincang maupun bercanda dengan istri dan anak. Sehingga hubungan kekerabatan di keluarga tetap terjalin dengan baik.
APGAR Ny. S terhadap keluarga
Sering/s Kadang- Jarang/tidak elalu kadang
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah P
Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll R
Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama
Kesimpulan : fungsi keluarga dalam keadaan baik Ny. S sebagai istri dari kepala keluarga, selalu berusaha untuk tetap berbincang-bincang maupun bercanda dengan suami dan anak. Sehingga hubungan kekerabatan di keluarga tetap terjalin dengan baik.
APGAR Tn. D Terhadap Keluarga A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah
Sering/s Kadang- Jarang/tidak elalu kadang
20
P
Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll R
Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama
Total score
: 10
Kesimpulan : fungsi keluarga dalam keadaan baik Tn. D sebagai anak cukup puas atas kebersamaannya dengan keluarga. Orang tua sangat terbuka kepada anaknya dan memberikan kesempatan anaknya juga ikut dalam berpendapat jika ada masalah yang sedang dibahas. Sehingga keakraban antara dirinya dengan orang tua juga terjalin dengan baik. Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Tn. S adalah 30, sehingga ratarata APGAR dari keluarga Tn. S adalah 10. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga Tn. S, istri, dan anaknya dalam keadaan baik. Hubungan antar individu dalam keluarga tersebut juga terjalin baik.
C. SCREEM
SUMBER
PATHOLOGY
KET
Sosial
Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan saudara partisipasi mereka dalam masyarakat cukup meskipun banyak keterbatasan.
-
Cultural
Pasien sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, pengajian dll. Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan.
-
Religius
Pemahaman agama dan penerapannya cukup
-
21
baik, hal ini dapat dilihat dari pasien dan anakanaknya menjalankan sholat lima waktu . Ekonomi
Pasien dapat memenuhi kebutuhan seperti primer dan sekunder, tetapi pasien tidak bisa memenuhi kebutuhan tersier kepada istri dan anaknya.
Edukasi
Tingkat pendidikan dan pengetahuan pasien kurang . tingkat pendidikan dan pengetahuan anak-anaknya juga kurang. Kemampuan untuk memperoleh dan memiliki fasilitas pendidikan seperti buku-buku, koran terbatas .
-
Mampu membiayai pelayanan kesehatan yang lebih baik Dalam mencari pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan puskesmaskeluarga ini biasanya menggunakan Puskesmas memberikan perhatian khusus terhadapdan hal ini mudah dijangkau karena letaknya kasus penderita dekat.
-
Medical
Keterangan : Kesimpulan yang didapat : Keluarga tidak memiliki permasalahan dalam sosial, cultural,, religius, edukasi, maupun
medical. Tetapi disini terdapat masalah
ekonomi yang sangat kurang. D. GENOGRAM 1. Alamat
: Sudimoro Utara RW II RT II 2. Bentuk keluarga : Nuclear Family Diagram 1. Genogram Keluarga Tn. S Dibuat tanggal 05 Oktober 2016
Pasien
TBC
22
E. Faktor pelayanan kesehatan
Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat.Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan. Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan.Terutama untuk pelayanan kesehatan dasar yang memang banyak dibutuhkan masyarakat.Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang kesehatan juga mesti ditingkatkan. Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat besar perananya.sebab di puskesmaslah akan ditangani masyarakat yang membutuhkan edukasi dan perawatan primer. Pasien mengatakan semenjak mendapatkan perawatan rawat jalan dari Puskesmas Tulangan, pasien merasa tidak karena pengobatan yang diberikan membuat pasien tidak kunjung sembuh, sehingga pasien pergi ke tempat pelayanan kesehatan yang lain. F. Perilaku pasien terkait sakitnya
Pasien merokok mulai sejak muda dan berhenti waktu terkena penyakit paru obstruktif kronik. Penyakit batuk yang di derita pasien terkadang mengganggu kegiatan sehari-harinya. Pasien memiliki kebiasaan pola makan sebelum dan sesudah sakit tidak teratur. G. Faktor lingkungan pasien
Gambaran lingkungan keluarga ini tinggal di sebuah kampung berukuran 30 x 10 m. Tempat tinggal pasien terdiri dari 3 kamar tidur , tempat tidur pasien dengan ukuran 6 x 3 m. Dapur dan kamar mandi yang memiliki fasilitas jamban terletak di belakang rumah. Terdiri dari 1 pintu keluar di depan. Jendela kecil ada di dalam 2 kamar tidur. Lantai rumah keramik, ventilasi dan penerangan rumah baik. Atap rumah
23
menggunakan genteng. Dinding rumah sudah di plester dan di cat. Perabotan rumah tangga lengkap. Sumber air untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga ini menggunakan mesin pompa air. Secara keseluruhan kebersihan rumah baik. Seharihari keluarga memasak menggunakan kayu bakar.
Denah Rumah :
WC
GUD ANG
Keterangan : DAPUR
Jendela Pintu
KA MA R
KA MA R
KA MA R
KA MA R
KA MA R
KA MA R
RUANG TAMU TERAS
KA MA R
Sumur
24
BAB III PEMBAHASAN
1. Masalah aktif
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) 2. Faktor resiko a. Usia b. Riwayat perokok aktif c. Lingkungan sekitar yang kurang sehat Diagram Permasalahan Kesehatan Pasien (Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan berbagai faktor risiko yang ada dalam kehidupan pasien)
Faktor Penduduk Bapak Pasien
Faktor Lingkungan Polusi udara
Faktor Pelayanan Kesehatan Jenis: Pasien merasa tidak puas dengan pemberian obat dari Puskesmas Tn. S 56 tahun dengan PPOK
Faktor Perilaku Pemahaman tentang penyakit PPOK yang kurang Tidak menggunakan masker saat bekerja Gaya hidup (terkait) : Pola makan yang tidak teratur
25
3. Intervensi dalam bentuk Giant Chart
3.1 Tabel Prioritas Jalan Keluar No
Masalah
Efektivitas
1 Pemberian
Efesiensi
Hasil
M
I
V
C
P = MxIxV C
4
3
4
3
16
3
2
2
1
12
2
2
2
1
8
pengetahuan tentang penyakit
PPOK
serta
faktor
resikonya 2 Memberikan edukasi disaat akan bekerja dan bepergian 3 Memberikan edukasi terhadap pola makan
Keterangan : P : Prioritas jalan keluar M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi ini dilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain) I : Implementasi, kelanggengan selesainya masalah V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah C : Cost, biaya yanga diperlukan
26
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN 1. Segi biologis a. Tn.S 56 tahun, menderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik b. Status gizi Tn.S berdasarkan IMT termasuk dalam kategori Gizi kurang 2. Segi fisik a. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga Tn.S padat penduduk 3. Segi psikologis a. Hubungan dalam keluarga baik, saling tolong menolong dalam keluarga b. Pemahaman akan penyakit yang masih kurang 4. Segi sosial a. Faktor ekonomi sangat berpengaruh dalam kebutuhan nutrisi yang dikonsumsi
sehari-hari. Dalam faktor ekonomi yang kurang maka nutrisi yang diperoleh dari makanan yang bergizi dan sehat tidak akan tercukupi sepenuhnya. B. SARAN a. Promotif: memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat terutama
keluarga penderita tentang penanggulangan PPOK dan berperlaku hidup sehat. b. Preventif: memberikan edukasi untuk berperilaku hidup sehat dan membiasakan untuk istirahat dan makan teratur 3 kali dalam sehari dengan menu makanan yang sehat dan bergizi.Perlunya fisioterapi dan mobilisasi, Menjaga higien ruang tidur., Minum obat yang teratur c. Kuratif: memberikan pengobatan adekuat untuk penderita
27
Rehabilitatif :mengembalikan semangat Tn. S untuk sembuh sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari serta memotivasi keluarga untuk tetap memiliki semangat meringankan beban pasienDAFTAR PUSTAKA Allan H., Lawren A. May, Alber G Muller JR. 1995. Primary Care Medicine. JB Lipincott Company.
Azwar , A. 1996. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta : Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia
Azwar, A. 1999. Pemanfaatan Dokter keluarga dalam Pelayanan Kesehatan Indonesia. Disampaikan pada Semiloka Standarisasi Pelayanan dan Pelatihan Dokter Keluarga. Jakarta : PB IDI.
Family Medicine Team of FM-UGM, FM-UNS, FM-UI, and PDKI Pusat Jakarta. 2009. Family Medicine Education and Development in National Health System. Yogyakarta : Center ofFamily Medicine.
Jurusan IKM FK UNS. 2002. Modul Kedokteran keluarga : Pelayanan di keluarga. KK 05. Surakarta : Program Semi Que IV Peningkatan Kualitas Pendidikan Sarjana dan Manajemen Perguruan Tinggi Indonesia.
Robert B. Taylor. 1993. Family Medicine Principles and Practice. Springer-Verlag.
28