IFRS 3 – Bussines Combination (Kombinasi Bisnis) –PSAK 22
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Akuntansi Topik Khusus
DOSEN:
Fury Khristianty F., SE., M.Ak., Ak.
Disusun oleh :
WINDA DILFIA
C11139003
YUNITA ANGGRAENI SUJOKO
C11139004
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUITAS
BANDUNG
2013
Pendahuluan
PSAK 22 Kombinasi Bisnis mengatur perlakuan akuntansi untuk kombinasi bisnis dan isu-isu terkait seperti Goodwill dan kepemilikan minoritas dalam laporan keuang konsolidasi.
Kombinasi bisnis (PSAK 22) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan (entitas) yang terpisah menjadi satu entitas pelaporan. Semua kombinasi bisnis harus diperhitungkan dengan menerapkan metode 'pembelian' (yang sering disebut juga sebagai 'akuisisi'). PSAK 22 berlaku untuk semua kombinasi bisnis selain aktivitas kombinasi bisnis berikut :
Kombinasi bisnis yang bertujuan membentuk ventura bersama (joint venture)
Kombinasi bisnis antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama (restrukturisasi internal)
Kombinasi bisnis antara dua atau lebih entitas bersama (mutual entities)
Kombinasi bisnis hanya melalui kontrak dan tanpa pengakuan kepemilikan ( ownership interest)
Identifikasi Pengakuisisi
Metode pembelian memandang kombinasi dari perspektif pengakuisisi (acquirer), PSAK 22 mensyaratkan bahwa pengakuisisi diidentifikasi untuk semua kombinasi bisnis.
Pengakuisisi adalah perusahaan yang bergabung (combining entity) yang memperoleh pengendalian atas entitas tergabung lain. Istilah pengendalian didefinisikan sebagai kekuasaan untuk menentukan kebijakan keuangan dan operasi suatu badan usaha (entitas) agar dapat menikamati manfaat dari kegiatan perusahaan tsb. Perusahaan yang bergabung diasumsikan telah memperoleh pengendalian perusahaa atas perusahaan lain bila perushaan tersebut memperoleh lebih dari 50%. Hal-hal yang juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi bila suatu entitas telah memperoleh pengendalian, sbb :
Kekuasaan lebih dari 50% hak suara berdasarkan perjanjian
Kekuasaan untuk mengatur berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian
Kekuasaan untuk mengangkat atau memberhentikan sebagian besar anggota dewan direksi
Kekuasaan untuk mendapatkan hak suara mayoritas dalam dewan direksi
Tanggal Akuisisi
PSAK 22 mendefinisikan tanggal akuisisi sebagai tanggal pada saat kendali atas asset dan operasi perusahaan yang di akuisisi secara efektif beralih ke perusahaan pengakuisisi. Dalam metode akuntansi pembelian, sangatlah penting untuk menentukan tanggal akuisisi, karena perusahaan pengakuisisi harus :
Melaporkan hasil usaha perusahaan yang diakuisisi dalam laporan laba rugi komprehensif sejak tanggal akuisisi
Melaporkan asset dan liabilitas perusahaan diakuisisi berdasarkan nilai wajarnya masing-masing pada tanggal akuisisi
Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi, yaitu tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi.
Tanggal pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan mengambil-alih liabilitas pihak yang diakuisisi, yaitu tanggal penutupan. Dapat terjadi sebelum atau sesudah tanggal penutupan. Harus mempertimbangkan semua fakta dan keadaan.
Biaya Perolehan
PSAK 22 mendefinisikan biaya perolehan sebagai jumlah dari nilai wajar dari asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
Nilai wajar asset , liabilitas, dan instrument ekuitas harus ditentukan pada tanggal akuisisi. Jika dalam akuisisi terdapat lebih dari satu transaksi pertukaran, maka tanggal pertukarannya adalah tanggal setiap transaksi pertukaran yaitu tanggal masing-masing investasi diakui dalam laporan keuangan perusahaan pengakuisisi. Namun pada saat perusahaan memiliki kendali atas entitas, maka pengakuisisi mengukur kembali kepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.
PSAK 22 memberikan periode waktu setahun setelah akuisisi sebagai periode pengukuran. Pada masa periode pengukuran tersebut, perusahaan masih dapat melakukan penyesuaian atas jumlah yang diakui atas suatu kombinasi bisnis.
Biaya yang secara langsung dapat diatribusikan untuk akuisisi tertentu mencakup honorarium tenaga professional seperti akuntan, penasihat hukum, penilai, dan konsultan lainnya sehubungan dengan akuisisi. Biaya administrasi umum dan biaya lain yang tidak dapat secara langsung diatribusikan untuk akuisisi tertentu, tidak boleh diakui sebagai perolehan, melainkan harus dibebankan pada saat terjadi, yaitu pada periode berjalan. Dengan berlakunya PSAK 22 yang baru sejak 1 Januari 2011 maka biaya akuisisi dibebankan.
PSAK 22 mengatur mengenai imbalan kontinjensi terkait dengan kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi dalam pertukaran untuk pihak yang diakuisisi termasuk setiap asset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi. Pihak pengakuisisi mengakui nilai wajar tanggal akuisisi atas imbalan kontinjensi sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam pertukaran untuk pihak yang diakuisisi.
Imbalan kontinjensi yang bukan merupakan penyesuaian biaya perolehan diakui pengakuisisi sebagai ekuitas bila imbalan kontinjensi tersebut diklasifikasikan sebagai ekuitas dan nilainya tidak perlu diukur kembali.
Imbalan kontijensi timbul karena kesepakatan
Mengakui imbalan kontijensi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Diklasifikasikan sebagai liabilitas atau ekuitas berdasarkan definisi instrumen ekuitas (PSAK 50)
Pengakuisisi mengklasifikasikan hak atas imbal hasil yang dari imbalan yang dialihkan sebelumnya sebagai aset jika memenuhi kondisi tertentu (58)
Aset dan Liabilitas yang Diakuisisi
PSAK 22 mensyaratkan bahwa perusahaan pengakuisisi mengakui seluruh asset dan liabilitas perusahaan yang diakuisis, termasuk asset dan liabilitas yang tidak diakui oleh perusahaan yang diakuisisi, selain mengukur asset dan liabilitas atas nilai wajarnya masing-masing pada tanggal akuisisi.
Pengakuan Aset dan Liabilitas yang di Akuisisi
PSAK 22 mengatur bahwa perusahaan pengakuisisi harus mengakui asset, liabilitas, dan liabilitas kontinjensi perusahaan yang di akuisisi secara terpisah jika ketiganya memenuhi kriteria berikut pada tanggal akuisisi :
Untuk asset selain asset tak berwujud, besar kemungkinan bahwa segala manfaat terkait masa depan akan mengalir ke perusahaan pengakuisisi dan nilai wajarnya dapat diukur secara andal.
Untuk liabilitas selain liabilitas kontinjensi, besar kemungkinan aliran keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi akan dibutuhkan untuk menyelesaikannya dan nilai wajarnya dapat diukur secara andal
Untuk asset tak berwujud atau liabilitas kontinjensi, tersedia suatu ukuran yang andal sehubungan dengan biaya perolehan atau nilai wajarnya.
PSAK 22 mensyaratkan bahwa perusahaan pengakuisisi mengakui asset tak berwujud dari perusahaan yang diakuisisi secara terpisah dari goodwill. Lebih lanjut mengatur bahwa suatu asset tak berwujud harus diakui secara terpisah jika (a) asset tersebut memenuhi definisi asset tak berwujud dalam PSAK 19 Aset Takberwujud, (b) nilai wajarnya dapat diukur secara handal.
Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui, secara terpisah dari goodwill, aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil-alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi. (par 10-11)
Oleh karena itu, perusahaan pengakuisisi diwajibkan mengakui asset takberwujud dari perusahaanyang diakuisisi, termasuk semua asset takberwujud yang belum diakui, jika memenuhi kriteriaaset tak berwujud dan nilai wajarnya dapat diukur secara andal.
Pengukuran Aset dan Liabilitas yang Diakuisisi
Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.
PSAK 22 mengatur bahwa asset dan liabilitas dari perusahaan yang diakuisisi harus diukur berdasarkan nilai wajarnya masing-masingpada tanggal akuisisi, kecuali :
Hak yang diperoleh kembali.
Penghargaan pembayaran berbasis saham
Aset yang dimiliki untuk dijual
PSAK 22 mensyaratkan bahwa kepemilikan minoritas juga di ukur berdasarkan nilai wajar asset neto yang dapat diidentifikasi dari perusahaan yang di akuisisi.
PSAK 22 lebih lanjut mengatur bahwa liabilitas kontinjensi yang diakui oleh perusahaan pengakuisisi harus di ukur kemudian pada nilai tertinggi dari ;
Jumlah yang diakui berdasarkan PSAK 57
Jumlah yang pertama kali diakui dikurangi akumulasi amortisasi, jika ada, yang diakui berdasarkan PSAK 23 Pendapatan
Goodwill
Goodwill yang diakuisisi dalam kombinasi bisnis merupakan pembayaran yang diberikan oleh pengakuisisi untuk mengantisipasi manfaat ekonomi yang akan diperoleh dimasa mendatang dari asset yang masing-masing tidak dapat diidentifikasi dan diakui secara terpisah. Goodwill adalah selisih (baik positif maupun negative) antara biaya perolehan dan nilai wajar asset neto yang dapat diidentifikasi dari perusahaan yang diakuisisi.
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih :
nilai agregat dari:
Imbalan yang dialihkan nilai wajar tanggal akuisisi (37);
Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42), nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi.
selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi
Goodwill Positif
PSAK 22 mengatur bahwa perusahaan pengakuisisi pada tanggal akuisisi harus mengakui goodwill yang diakuisisi dalam kombinasi bisnis sebagai asset.
Mengenai pengukurannya, PSAK 22 mengatur bahwa goodwill pertama kali harus diukur sebagai asset, karena merupakan kelebihan beban akuisisi atas kepemilikan pengakuisisi dalam nilai wajar neto dari asset neto yang dapat diidentifikasi dan liabilitas kontinjensi yang diakui. Setelah pengakuan pertama kali, perusahaan pengakuisisi harus mengukur goodwill sebagai beban dikurangi rugi akumulasi penurunan nilai.
Setelah pengakuan pertama kali sebagai asset, PSAK 22 mensyaratkan bahwa goodwill harus diuji penurunan nilai (bukan uji amortisasi)
Goodwill Negatif
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian pengakuisisi atas nilai wajar asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui, PSAK 22 mensyaratkan pengakuisisi untuk :
Menilai ulang pengukuran biaya perolehan serta identifikasi dan pengukuran asset dan liabilitas, jika semua telah dinilai ulang untuk mencerminkannilai wajarnya dan ternyata masih ada goodwill negative, maka
Mengakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensifnya sisa semua deficit setelah penilaian ulang. Goodwill negative diakui sebagai keuntungan.
PSAK 22 mensyaratkan entitas menghentikan goodwill negative yang dimiliki akibat investasi yang dilakukan sebelumnya. Per 1 Januari 2011, entitas menyesuaikan sldo goodwill negative ke dalam saldo laba awal.
Perubahan Kemudian
Pada beberapa akuisisi, akuntansi awalnya dapat ditemukan sementara di akhir periode dilakukannya akuisisi karena nilai wajar asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi dari perusahaan yang diakuisisi ataupun biaya perolehan dapat ditentukan hanya secara sementara.
Jika perubahan dilakukan dalam jangka waktu 12 bulan, PSAK 22 mensyaratkan hal-hal berikut :
Nilai tercatat dari asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui atau disesuaikan harus dihitung seolah-olah nilai wajar yang disesuaikan itu telah diakui sejak tanggal akuisisi
Goodwill (atau goodwill negative) juga harus disesuaikan sejak tanggal akuisisi dengan jumlah setara penyesuaian yang dibuat terhadap nilai wajar asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang sedang diakui atau disesuaikan.
Penyajian informasi komparatif untuk periode-periode sebelum akuntansi awal kombinasi bisnis yang telah selesai harus disajikan seolah-olah akuntansi awal telah selesai sejak tanggal diakuisisi
Jika perubahan dilakukan setelah 12 bulan sejak tanggal akuisisi, PSAK 22 mensyaratkan bahwa perubahan itu diperhitungkan sebagai koreksi kesalahan sesuai dengan PSAK 25.
Akuisisi Terbalik
Akuisisi terbalik terjadi jika dalam akuisisi perusahaan pengakuisisi adalah entitas yang kepemilikan ekuitasnya telah diakuisisi dan entitas yang mengeluarkan sahamnya adalah perusahaan yang diakuisisi.
PSAK 22 mengatur bahwa laporan keuangan konsolidasi yang disusun setelah akuisisi terbalik harus dikeluarkan menggunakan nama induk perusahaan formal, namun disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan sebagai kelanjutan dari laporan keuangan anak perusahaan formal. PSAK 22 mensyaratkan hal-hal berikut :
Modal saham yang dikeluarkan dalam leporan keuangan konsolidasian harus yang dimiliki oleh induk perusahaan formal.
Cadangan dalam laporan keuangan konsolidasian harus yang dimiliki anak perusahaan formal ditambah kepemilikan anak perusahaan dalam cadangan pasca-akuisisi dari induk perusahaan formal ditambah selisih yang muncul akibat akuisisi terbalik
Aset dan liabilitas anak perusahaan formal harus diakui dan diukur dalam laporan keuangan konsolidasi pada nilai tercatat sebelum penggabungan, sedangkan asset dan liabilitas induk perusahaan formal harus diakui diukur berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal akuisisi
Informasi komparatif yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian harus yang dimiliki oleh anak perusahaaan formal.
Salah satu isu dalam akuntansi untuk akuisisi terbalik adalah penentuan biaya perolehan. Dalam hal ini, biaya perolehan dianggap telah dibebankan oleh anak perusahaan formal dalam bentuk instrument ekuitas yang dikeluarkan untuk pemilik induk perusahaan formal.
PSAK 22 mengatur bahwa jika harga resmi instrument ekuitas anak perusahaan formal digunakan untuk menentukan biaya perolehan, harus dilakukan perhitungan untuk menentukan jumlah instrument ekuitas yang harus dikeluarkan oleh anak perusahaan formal guna memberikan persentase kepemilikan yang sama dari entitas gabungan untuk pemilik induk perusahaan formal sesuai yang dimiliki pemilik itu dalam entitas gabungan sebagian hasil dari akuisisi terbalik.
Nilai wajar dari jumlah instrument ekuitas yang dihitung itu harus digunakan sebagai biaya perolehan.
Pengungkapan
Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi:
selama periode pelaporan berjalan; atau
setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum tanggalpenyelesaian laporan keuangan.
Perusahaan pengakuisisi mengungkapkan informasi-informasi berikut untuk setiap kombinasi bisnis yang dilakukan selama periode berjalan :
Nama dan penjelasan tentang perusahaan yang bergabung;
Tanggal efektif kombinasi bisnis (akuisisi) untuk tujuan akuntansi;
Persentase saham berhak suara yang diperoleh;
Biaya perolehan dan penjelasan tentang komponen biaya tersebut;
Bila instrument ekuitas dikeluarkan atau dapat dikeluarkan sebagai bagian dari biaya perolehan, hal-hal berikut juga harus diungkapkan:
Jumlah instrument ekuitas yang dikeluarkan atau dapat dikeluarkan
Nilai wajar dari instrument tersebut beserta dasar penentuan nilai wajarnya.
Operasi atau kegiatan usaha yang telah diputuskan untuk dijual atau diberhentikan akibat kombinasi bisnis tersebut;
Jumlah yang diakui pada tanggal akuisisi untuk setiap jenis asset dan liabilitas dari perusahaan yang diakuisisi, dan jika ada, nilai tercatat masing-masingnya sebelum penggabungan;
Jumlah goodwill negative yang telah diakui dalam laporan keuangan untuk periode berjalan, dengan pengungkapan garis terpisah;
Penjelasan tentang factor-factor yang berpengaruh terhadap suatu biaya yang mengakibatkan pengakuan goodwill (yaitu penjelasan dan alasan untuk setiap asset tak berwujud yang tidak diakui secara tersendiri dan karenanya diakui sebagai goodwill), atau penjelasan tentang sifat segala goodwill negative yang diakui dalam laporan keuangan; dan
Jumlah laba atau rugi perusahaan yang diakuisisi sejak tanggal akuisisi yang diakui dalam laporan keuangan perusahaan pengakuisisi, dan jika pengungkapan itu tidak dapat dilaksanakan, fakta dan alasannya.
PSAK 22 juga mensyaratkan bahwa perusahaan pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangannya untuk mengevaluasi dampak keuangan dari laba, rugi, koreksi kesalahan, dan penyesuaian lain yang diakui pada tahun berjalan terkait dengan kombinasi bisnis yang dilakukan pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya. Secara khusus, PSAK 22 mensyaratkan bahwa perusahaan pengakuisisi mengungkapkan hal-hal berikut :
Jumlah dan penjelasan tentang semua laba atau rugi yang diakui pada periode berjalan
Jumlah dan penjelasan tentang semua penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan
Informasi tentang koreksi kesalahan untuk semua asset dan liabilitas pada periode berjalan
Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode tersebut atau periode pelaporan sebelumnya. (B67)
Jika pengungkapan spesifik yang dipersyaratkan tidak mencapai tujuan pengungkapan, maka pihak pengakuisisi mengungkapkan seluruh informasi tambahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ketentuan Transisi
Aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 tidak disesuaikan dengan berlakunya Pernyataan ini.
Goodwill yang diakui sebelumnya prospektif unntuk kombinasi bisnis sebelum 1/1/2011.
Menghentikan amortisasi goodwill
Mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi sehubungan penurunan goodwill
Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill
Goodwill negatif yang diakui sebelumnya
Jumlah tercatat goodwill negatif dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku 1/1/2011
Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas setelah 1/1/2011
Diperoleh setelah 1/1/2011
Amortisasi goodwill tidak termasuk dalam menentukan bagian entitas atas laba rugi investee.
Penghasilan jika muncul goodwill negatif menentukan bagian entitas atas laba rugi
Diperoleh sebelum1/1/2011
Menghentikan amortiasi goodwill
Menghentikan goodwill negatif
Pajak Penghasilan
Pengakuisisi menerapkan PSAK 46 secara prospektif.
Pengakuisisi mengakui perubahan dalam aset pajak tangguhan tersebut sebagai penyesuaian laba atau bukan jika disyaratkan dalam PSAK 46
Akuntansi Topik Khusus
12