Job sheet Gangguan Pada unit pembangkitFull description
jjkjlFull description
Full description
Full description
contoh
Deskripsi lengkap
Jobsheet fabrikasi polinema
Full description
JOB SHEET SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR
Full description
Full description
Deskripsi lengkap
JOBSHEET HECTING ATAU MENJAHITFull description
Job sheet pemeriksaan dalamFull description
ANTENATAL CARE
monggoFull description
Deskripsi lengkap
job sheet macam-macam sambungan kabel TITL
otomotif
Job Sheet
Mata Kuliah
Materi
Alokasi Waktu
2
Praktik Kelistrikan Otomotif
Identifikasi Sistem Starter (Starter System)
2 x 50 menit
A. Kompetensi yang diharapkan 1. Mengetahui nama komponen-komponen sistim starter dengan benar. 2. Mengetahui fungsi komponen-komponen dengan benar. 3. Mengetahui rangkaian sistim starter dengan benar. 4. Mampu mempresentasikan cara kerja sistim starter dengan benar. B. Langkah kerja 1. Memeriksa rangkaian sistim starter. 2. Memriksa batrai, kerja kunci kontak, dan motor starter. 3. Menggambar rangkaian sistim stater. C. Dasar teori Sitim starter berfunsi untuk membantu proses awal starter (awal menghidupkan mesin) dengan cara memutar poros engkol dan membantu untuk menghidupkan.sedangkan motor starter di bagi menjadi 2 dalam automobile, yaitu : 1. Tipe Konvensional Motor stater tipe ini terdiri dari magnetic switc, motor elektrik,drive lever, pinion gear dan stater clutch. Pinion gear ditempatkan satu poros dengan armatur yang berputar dengan kecepatan yang sama. Drive lever yang dihubungkan dengan plunyer magnetic switc mendorong pinion gear yang berkaitan dengan ring gear. 2. Tipe Reduksi Motor stater tipe ini adalah motor stater yang disempurnakan dalam bentuk yang lebih kecil dan lebih cepat putarannya. Selain itu model ini dapat menghasilkan momen putar yang lebih kuat, karena memakai idle gear. Tipe ini terdiri dari stater clutch, magnetic switc, motor elektrik, drive lever, pinion gear dan idle gear serta clutch gear.
Gambar 1. Motor Stater Konvensional
Gambar 2. Motor Stater Reduksi D. Laporan praktikum 1. Nama komponen beserta fungsinya : 1. Yoke sebagai tempat pole core. Pole core berfungsi sebagai penopang field koil dan memperkuat medan magnet yang dihasilkan oleh field koil. 2. Field koil berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. 3. Armatur berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik. Armatur terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silinder dan diberi slot-slot, poros komutator, dan kumparan armatur.
Gambar 3 Yoke dan Pole Core
Gambar 4. Field Koil
Gambar 5.
Armature
4. Brush (sikat) berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field koil ke armatur dan langsung kemassa melalui komutator. Brush terbuat dari tembaga lunak.
Gambar 6. Brush
5. Armatur break berfungsi untuk mengerem putaran armatur setelah lepas dari perkaitan putaran roda gaya
Gambar 7. Armatur Break 6. Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah perkaitan dengan roda penerus dan melepaskannya.
Gambar 8. Drive Lever 7. Stater clucth berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armatur shaft ke roda penerus dan pengaman dari armatur koil saat roda penerus cenderung untuk memutar pinion gear.
Gambar 9. Stater Clucth
8. Saklar magnetik berfungsi untuk menghubungkan dan melepas pinion gear ke/dan roda penerus serta mengalirkan arus liostrik melalui main terminal ke sirkuit motor stater.
Gambar 10. Magnetik switch/Solenoid E. Gambar rangkaian sistim starter 1. Pada saat stater switch on Apabila switch diputar pada posisi ON, maka arus listrik akan mengalir dari baterai terminal 50 hold in koil kemassa. Selain itu arus listrik juga akan mengalir dari baterai – terminal 50 – pull in koil – field koil – armatur- massa. Pada saat itu pull in koil dan hold in koil membentuk gaya magnet yang sama karena arus yang mengalir sama. Hal ini menyebabkan plunger (kontak plat) bergerak menutup main switch sehingga drive lever akan mendorong pinion berkaitan dengan roda gila. Pada saat itu kontak plat belum menutup main switch.
Gambar 11. Saat Stater Switch ON
2. Pada saat pinion berkaitan penuh
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear dan kontak plate menutup main switch, pada saat itu arus akan mengalir dari baterai – terminal 50 – hold in koil - massa. Selain itu arus juga akan mengalir dari baterai – main switch – terminal C – field koil – armatur – massa. Karena di terminal C ada arus, maka arus dari pull in koil tidak dapat mengalir akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan dari hold in koil saja. Bersama itu arus yang besar akan mengalir dari baterai – field koil – armatur – massa melalui main switch. Akibatnya stater akan menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan untuk untuk memutar ring gear. Bila mesin sudah hidup untuk menghindari ring gear merusak armatur melalui pinion maka stater clutch akan membebaskan pinion.
Gambar 12. Saat Pinion Berkaitan Penuh 3. Pada saat stater switch off Saat stater switch dioffkan dan main switch dalam keadaan belum membuka maka aliran arus listrik adalah sebagai berikut : baterai – terminal 30 – main switch terminal C – field koil – armatur – massa. Oleh karena stater switch pada posisi off maka pull in koil dan hold in koil tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arus listrik adalah : baterai – terminal 30 – main switch – terminal C – pull in koil – hold in koil – massa. Karena arus dipull in koil dan hold in koil berlawanan maka arah gaya magnet akan saling menghapus sehingga tidak terdapat arus yang mengalir yang mengakibatkan kontak plate kembali ke posisi semula dan drive lever menarik stater clucth dan pinion gear lepas dari perkaitan.