ANALISIS KADAR β-KAROTEN PADA BUAH PARE (Momordica charantia L.) ASAL TERNATE SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Tadjuddin Naid 1, Andi Muflihunna 2, dan Mas Intan Ode Madi 2 1
2
Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar
ABSTRAK Telah dilakukan Analisis Kadar β-Karoten Pada Buah Pare (Momordica charantia L.) Secara Spektrofotometri UV-Vis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar β-Karoten Pada Buah Pare (Momordica charantia L.) Asal Ternate secara spektrofotometri UV-Vis. Sampel buah pare (Momordica charantia L.) diekstraksi dengan pelarut aseton. Ekstrak yang diperoleh diekstraksi kembali dengan pelarut petroleum eter, kemudian disaponifikasi dengan pelarut KOH 15% dalam metanol. Ekstrak tersebut dibebas basakan dengan air suling. Ekstrak yang diperoleh dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat. Ekstrak yang diperoleh dianalisis kualitatif dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis, dan analisis kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 450 nm diperoleh kadar ratarata β-karotenpada buah pare asal Ternate 0,7822 mg/100 g. Kata kunci : β-karoten, Momordica charantia L., UV-Vis
PENDAHULUAN
konsumsi natrium berlebih sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah tinggi (5). Dari uraian di atas, maka telah dilakukan penelitian analisis kadar β-karoten pada pare (Momordica charantia L.) secara spektrofotometri UV-VIS.
Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat penting dalam mempengaruhi proses metabolisme. Vitamin diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan, tetapi vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia. Oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan atau sediaan multivitamin (1). β-karoten merupakan pigmen tumbuhan, dan merupakan provitamin A yang paling penting bagi manusia. β-karoten dapat membentuk dua molekul vitamin A. Sebagian besar sumber provitamin A adalah β-karoten yang banyak terdapat di dalam bahan-bahan nabati. Sayuran dan buahbuahan yang berwarna hijau, jingga atau merah. Senyawa dan aktivitas vitamin A yang terdapat dalam tanaman, termaksud dalam kelompok karoten (2,3). Tanaman pare (Momordica charantia L.) mengandung momordisin, memordin, karantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, steroid, vitamin A dan C serta minyak lemak yang terdiri atas asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L-oleostearat, karantin, hydroxytryptamine, serta vitamin A, B, dan C, yang dalam ilmu farmasi dikenal sebagi senyawa antiradang, antioksidan, analgesik, antivirus (khususnya HIV), serta mencegah keracunan hati, antialergi, dan anti kanker (4). Dibandingkan dengan brokoli, pare mengandung kadar β-karoten dua kali lebih banyak. β-karoten sangat baik untuk membasmi sel kanker dan menghambat serangan jantung. Kalium yang terdapat pada pare bermanfaat untuk mengatasi
METODE PENELITIAN Penyiapan Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain corong pisah (Schoot Duram), gelas ukur (Pyrex), labu tentukur (Pyrex), labu erlenmeyer (Pyrex), neraca analitik (Sartorius), perangkat alat kromatografi lapis tipis, perangkat alat soxhlet, spektrofotometer ultraviolet-visibel (Cary). Bahan yang digunakan adalah air suling, aseton p.a (E.merck), benzen p.a (E.merck), βkaroten p.a (E.merck), natrium sulfat anhidrat p.a (E. merck), metanol p.a (E.merck), kalium hidroksida p.a (E.merck), petroleum eter p.a (E.merck), pare (Momordica charantia L.). Pengolahan Sampel dan Ekstraksi Sampel pare diambil dari Ternate, Provinsi Maluku Utara. Pare yang telah diambil dibersihkan kemudian dipotong-potong kecil dan dikeringkan. Sebanyak 7,5 gram KOH, dilarutkan dalam 25 ml metanol, kemudian dicukupkan volumenya hingga 50 ml dengan metanol. Disamping itu, sebanyak 3 ml benzen dan 27 ml petroleum eter 127
128
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.3 – November 2012, hlm. 127 – 130
dicampur dalam botol eluen, lalu dikocok hingga homogen. Sebanyak 50 g pare segar ditimbang teliti, lalu diimasukkan ke dalam labu soxhlet dan diekstraksi dengan 100 ml aseton. Ekstrak aseton yang diperoleh dikisatkan kurang lebih sebanyak 5 ml, kemudian diekstraksi kembali dengan petroleum eter sebanyak 3 kali 25 ml. Hasil ekstraksi dikisatkan sampai kurang lebih 5 ml, kemudian dilakukan saponifikasi dengan larutan KOH 15 %, dikocok dan didiamkan semalam. Hasil saponifikasi tersebut diekstraksi kembali dengan petroleum eter sebanyak 3 kali 25 ml, lalu dicuci dengan air suling sampai bebas basa, lalu dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat, dan disaring kemudian dicukupkan volumenya hingga 100 ml dengan petroleum eter. Analsis Kadar β-karoten Larutan β-karoten murni sebagai pembanding dan larutan sampel ditotolkan bersama-sama pada lempeng KLT. Setelah kering lempeng KLT dimasukkan ke dalam chamber kemudian dielusi dengan menggunakan cairan pengelusi petroleum eter-benzen (9:1), selanjutnya lempeng KLT dikeluarkan kemudian diamati dengan lampu UV dan dengan penyemprotan H2SO4 10 %. Sebanyak 25 mg β-karoten murni yang diitimbang teliti dilarutkan dalam 30 ml petroleum eter di dalam labu tentukur 50 ml lalu dicukupkan volumenya hingga 50 ml, sehingga diperoleh larutan stok dengan konsentrasi 500 ppm. Dari larutan tersebut dipipet masing-masing berturut-turut sebanyak 0,5 ml, 1 ml, 2 ml, 2,5 ml, dan 3 ml, dan dimasukkan ke dalam labu tentukur dan dan volume dicukupkan hingga 50 ml diperoleh seri larutan baku dengan kosentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm. Salah satu dari seri konsentrasi bahan baku β-karoten diukur serapannya dengan spektrofotometer pada beberapa panjang gelombang untuk menentukan panjang gelombang serapan maksimum. Selanjutnya seri larutan baku dengan kosentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, dan 25 ppm masing-masing diukur serapannya pada panjang gelombang serapan maksimum. Sampel yang telah disiapkan, diukur pula serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum 450 nm. HASIL DAN PEMBAHASAN Tanaman pare merupakan tanaman sayuran yang mempunyai nilai kegunaan yang cukup tinggi bagi kesehatan manusia. Tingkat kesesuaian tumbuh tanaman pare yang cukup tinggi ini mangakibatkan tanaman pare dapat tumbuh di mana saja. Kandungan gizi buah pare adalah Kalori 29,00 kal, Protein 1,10 g, Lemak 0,30 g, karbohidrat 660 g, kalsium 45,00 mg, fosfor 64,00 mg,
zat besi 1,40 mg, vitamin A 180,00 SI, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 52,00 mg, air 91,20 g. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah buah pare (Momordica charantia L.) yang berasal dari Ternate dengan tujuan untuk mengetahui kadar β-karoten yang dianalisis secara spektrofotometri UV-Vis. Sampel buah pare diekstraksi dengan menggunakan alat soxhlet dengan cairan penyari aseton untuk menarik senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam sampel. Selanjutnya senyawa karotenoid dalam ekstrak aseton diekstraksi dengan menggunakan petroleum eter, kemudian disaponifikasi dengan menambahan larutan KOH 15 % dalam metanol yang bertujuan untuk melepaskan ikatan esternya, karena sebagaimana diketahui bahwa senyawa karotenoid dari bahan alam biasanya dalam bentuk ester. Reaksi penyabunan menghasilkan sabun yang bersifat basa, sehingga sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, ekstrak tersebut harus dibebasbasakan dengan cara mencuci ekstrak tersebut dengan air suling sehingga rantai hidrokarbon yang bersifat hidrofob akan larut ke dalam petroleum eter sedangkan ion karbon yang bersifat hidrofilik larut dalam lapisan air. Setelah dicuci ekstrak petroleum eter tersebut dikeringkan dengan cara menambahkan Na2SO4 anhidrat yang bertujuan untuk menarik air agar ekstrak yang diperoleh tersebut bebas dari air sehingga didapatkan hasil analisis yang lebih baik. Pada analisis kualitatif, ekstrak petroleum eter buah pare diuji dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan pembanding β-karoten murni, menggunakan cairan pengelusi petroleum eter benzen (9:1), dan diperoleh bercak berwarna kuning untuk sampel buah pare dengan nilai Rf 0,4 dan warna bercak serta nilai Rf yang diperoleh juga sama dengan untuk senyawa pembanding βkaroten murni yang juga berwarna kuning dengan nilai Rf 0,4. Hal ini menunjukkan bahwa sampel buah pare mengandung senyawa β-karoten,dapat dilihat pada tabel 1. Setelah diperoleh hasil dari analisis kualitatif, lalu dilanjutkan dengan analisis kuantitatif untuk melihat kadar pada buah pare (Momordica charantia L.) asal Ternate. Tabel 1. Hasil analisis kualitatif KLT β-karoten pada buah pare (Momordica charantia L.) Nilai RF
Penampak Noda
Warna Noda
Pembanding
Sampel
Pembanding
Sampel
Sinar tampak
0,4
0,4
Kuning
Kuning
UV 254 nm
0,4
0,4
Kuning
Kuning
Pada analisis kuantitatif, digunakan alat spektrofotometri UV-Vis, dan diperoleh kadar βkaroten pada buah pare (Momordica charantia L.) asal Ternate 0,7822 mg/100 g dapat dilihat pada tabel 2.
Tadjuddin Naid, dkk, Analisis Kadar β-Karoten Pada Buah Pare (Momordica charantia L.) Secara Spektrofotometri Uv-Vis
Tabel 2. Hasil analisis kuantitatif β-karoten pada buah pare (Momordica charantia L.) dengan 3 kali pengukuran serapan, dan berat sampel 50 g. Serapan
Kadar (mg/g)
Kadar (mg/100g)
0,5463
0,0078096
0,78096
0,5474
0,0078260
0,78260
0,5477
0,0078304
0,78304
Kadar ratarata (mg/100g)
0,7822
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kadar rata-rata β-karoten pada buah pare yaitu 0,7822 mg/100 g.
129
DAFTAR PUSTAKA 1. Andarwulan, N., dan Koswara, 1992, Kimia Vitamin, Penerbit Rajawali, Jakarta. 2. Almatsier, S. 2004. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 3. Suhardjo & Kusnarto, C.M. 1999. PrinsipPrinsip Ilmu Gizi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 4. Damayanti, D. 2008, Buku Pintar Tanaman Obat, Agromedia Pustaka, Jakarta. 5. Sampoerna, T. 2004. Kiat Mengenal Penyakit dan Obatnya, Penerbit Progres, Jakarta. 6. Mulja, M. dan Syahrani, A. 1990. Aplikasi Analisis Spektrofotometer Ultra Violet-Visiblel, Mecphiso Grafika, Surabaya. 7. Gritter, B. 1991. Pengantar Kromatografi. ed.2, Terjemahan oleh Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung.
130
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.3 – November 2012, hlm. 127 – 130