UNIT KERJA
: Rekam Medis
RUANG LINGKUP
: Efektifitas dan Kontinuitas pelayanan
NAMA INDIKATOR
: Angka ketidak lengkapan asesmen awal medis pasien rawat inap dalam waktu < 24 jam
DASAR PEMIKIRAN
: Asesmen awal medis merupakan dasar bagi dokter dalam menetapkan masalah kesehatan pasien dan menentukan rencana asuhan
DEFINISI INDIKATOR
: Tidak terisinya dengan lengkap asesmen awal medis pasien rawat inap dalam waktu < 24 jam pertama sejak pasien dirawat
KRITERIA Inklusi
: Semua pasien baru di unit rawat inap
Eksklusi
: Pasien yang meninggal dalam waktu < 24 jam Pasien yang pulang paksa dalam waktu < 24 jam
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah Jumlah asesmen asesmen awal medis rawat inap yang pengisiannya tidak lengkap < 24 jam dalam jangka 1 bulan. PENYEBUT (Denominator) : Jumlah pasien rawat inap yang harus dilakukan asesmen awal medis dalam bulan yang sama
STANDARD
: ≤ 25 %
KETERANGAN
:
1
UNIT KERJA
: Laboratorium
RUANG LINGKUP
: Keselamatan pasien
NAMA INDIKATOR
: Kejadian tidak dilaporkannya nilai kritis laboratorium
DASAR PEMIKIRAN
: Nilai kritis laboratorium adalah nilai abnormal yang mengindikasikan kelainan/gangguan medis yang apabila tidak ditangani segera akan berakibat fatal terhadap pasien.
DEFINISI INDIKATOR
: Kejadian tidak dilaporkannya nilai kritis oleh petugas laboratorium kepada dokter atau petugas ruangan untuk disampaikan ke DPJP.
KRITERIA
:
Inklusi
: Semua pemeriksaan labor yang hasil nilainya kritis
Eksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
: Incident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : -
STANDARD
:0
KETERANGAN
:
2
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Radiologi dan Pencitraan Diagnostik : Efektifitas
NAMA INDIKATOR
: Angka pengulangan pemeriksaan radiologi
DASAR PEMIKIRAN
: Pengulangan pemeriksaan pemeriksaan menyebabkan pemaparan radiasi dalam jumlah yang banyak kepada pasien
DEFINISI INDIKATOR
: Angka kejadian dilakukannya pengulangan pemeriksaan radiologi dengan berbagai alasan
KRITERIA
:
Inklusi
: Semua pemeriksaan radiologi yang harus diulang karena hasil yang tidak memenuhi syarat dan tidak layak untuk dibaca, baik karena faktor teknis ataupun kondisi film
Eksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah pemeriksaan radiologi yang harus diulang dalam periode 1 bulan PENYEBUT (Denominator) : Jumlah seluruh pemeriksaan yang dilaksanakan dalam bulan yang sama
STANDARD
:<5%
KETERANGAN
:
3
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Kamar Bedah : Keselamatan pasien
NAMA INDIKATOR
: Angka Ketidaklengkapan surgical safety check list
DASAR PEMIKIRAN
: Semua pasien yang dilakukan tindakan operasi harus dilakukan surgical safety checklist sebagai upaya untuk mencegah kesalahan prosedur operasi, kesalahan pasien operasi ataupun kesalahan area/sisi yang dioperasi. Surgical safety checklist ini harus diisi secara lengkap dan didokumentasikan dalam rekam medis
DEFINISI INDIKATOR
: Tidak terisinya dengan lengkap lembaran surgical safety check list di rekam medis pasien
KRITERIA
:
Inklusi
: Semua tindakan operasi baik elektif maupun cito
Eksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah surgical safety checklist yang yang tidak diisi lengkap dalam jangka waktu 1 bulan PENYEBUT (Denominator) : Jumlah semua pasien p asien yang dilakukan tindakan operasi dalam bulan yang sama
STANDARD
: < 20 %
KETERANGAN
:
4
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Farmasi : Efektivitas dan efisiensi
NAMA INDIKATOR
: Kejadian pemberian antibiotika >1
DASAR PEMIKIRAN
: Pemberian antibiotika berlebihan selain meningkatkan pembiayaan juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi obat, meningkatkan toksisitas serta memperberat kerja hati dan ginjal.
DEFINISI INDIKATOR
: Kejadian dimana DPJP memberikan antibiotik dengan jumlah > 1 kepada pasien
KRITERIA
:
Inklusi
: semua kejadian pemberian antibiotik > 1
Eksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
: Incident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : -
STANDARD
:0
KETERANGAN
:
5
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Farmasi : Keselamatan pasien
NAMA INDIKATOR
: Kejadian Kesalahan Obat pada Double Check
DASAR PEMIKIRAN
: Terhadap obat-obat high alert harus dilakukan double check sebelum obat diberikan dengan tujuan meningkatkan akurasi dan menjamin keselamatan pasien. Kejadian kesalahan pemberian obat high alert baik jenis, dosis, konsentrasi ataupun interval pemberian dapat memberikan efek yang membahayakan terhadap jiwa pasien.
DEFINISI INDIKATOR
: Kejadian kesalahan memberikan obat-obatan high alert kepada pasien walaupun sudah dilakukan double check oleh dua orang petugas yang berbeda
KRITERIA
:
Inklusi
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
: Semua kejadian kesalahan pemberian obat-obat high alert yang harus dilakukan double check (salah jenis obat, salah dosis, salah konsentrasi, salah interval pemberian, salah jalur pemberian). :
: Incident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : -
STANDARD
:0
KETERANGAN
:
6
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Kamar Bedah : Keselamatan Pasien
NAMA INDIKATOR
: Angka ketidaklengkapan monitoring status fisiologis
DASAR PEMIKIRAN
: Selama proses anestesi berlangsung harus dilakukan monitoring terhadap status fisiologis pasien secara terus menerus. Hal ini dilakukan untuk menilai respon pasien terhadap obat-obatan anestesi yang diberikan terutama terkait dengan fungsi respirasi dan sirkulasi. Hasil monitoring ini harus didokumentasikan secara lengkap pada rekam medis.
DEFINISI INDIKATOR
: Tidak terisinya lembaran monitoring status fisiologis pasien dengan lengkap di rekam medis
KRITERIA
:
Inklusi
:semua tindakan anestesi baik local , regional maupun general anesthesy
Eksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah dokumen monitoring status fisiologis pasien anestesi yang tidak lengkap dalam jangka waktu 1 bulan PENYEBUT (Denominator) : Jumlah semua pasien yang dilakukan tindakan anestesi dalam bulan yang sama
STANDARD
:<5%
KETERANGAN
:
7
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Bank Darah : Efisiensi
NAMA INDIKATOR
: Angka tidak terpakainya produk darah sesuai dengan permintaan
DASAR PEMIKIRAN
: Bank Darah RS bertanggung jawab terhadap pelayanan transfusi darah di RS dan melakukan pemeriksaan crossmatch sebelum darah diberikan kepada Pasien. Unit ini harus selalu memiliki stock darah yang telah aman (non reaktif pada uji saring) yang berasal dari PMI setempat. PMI memilki tanggung jawab menyiapkan darah aman yang berasal dari donor darah sukarela yang memiliki resiko rendah terhadap penyakit infeksi serta melakukan pemeriksaan uji saring. Jika angka tidak terpakainya produk darah yang sudah diorder cukup tinggi maka akan menyebabkan terbuangnya biaya untuk pemeriksaan cross match dan golongan darah, serta terganggunya stock darah yang harusnya tersedia di PMI.
DEFINISI INDIKATOR
: Produk darah adalah komponen darah yang digunakan untuk memberikan therapy kebutuhan darah pasien di rumah sakit. Tidak terpakainya produk darah yang sudah di order adalah jumlah darah yang sudah disorder yang setelah dilakukan pemeriksaan darah serta crossmatch, crossmatch, sesuai dengan indikasi klinis namun tidak terpakai karena beberapa penyebab yang mendukung. Darah harus dipesan sesuai dengan diagnosis klinis dan harus digunakan dalam jangka waktu yang ditentukan.
8
KRITERIA
:
Inklusi
: semua permintaan darah (dihitung per kantong darah)
Eksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah permintaan darah yang tidak terpakai terpak ai dalam jangka waktu 1 bulan PENYEBUT (Denominator) : Jumlah seluruh seluruh permintaan darah dalam bulan yang sama
STANDARD
: <10%
KETERANGAN
:
9
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Rekam Medis : Kesinambungan pelayanan dan kenyamanan
NAMA INDIKATOR
: Angka keterlambatan penyediaan rekam medis rawat jalan
DASAR PEMIKIRAN
: Rekam medis merupakan berkas penting yang menjadi sumber informasi lengkap mengenai pasien. Apapun hasil temuan dokter dan perawat serta penunjang medis lainnya harus didokumentasikan secara lengkap di dalam rekam medis sehingga dengan mudah dapat diakses jika datadata tersebut diperlukan. Oleh karena itu penyedian berkas rekam medis yang tepat waktu sangat penting peranannya dalam menunjang mutu pelayanan terhadap pasien.
DEFINISI INDIKATOR
: Keterlambatan penyediaan rekam medis adalah kondisi dimana berkas rekam medik belum sampai ke tangan dokter pada saat dokter sudah berhadapan dengan pasien dan segera akan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk menegakan diagnosa dan menentukan terapi
KRITERIA
:
Inklusi
: Semua bentuk keterlambatan penyediaan rekam medis pasien rawat jalan apapun alasan atau penyebab keterlambatannya
Eksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah rekam medis pasien rawat jalan yang yang terlambat penyediaannya dalam jangka waktu 1 bulan PENYEBUT (Denominator) : Jumlah semua pasien rawat jalan dalam bulan yang sama STANDARD
: < 5%
KETERANGAN
: 10
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: PPI : Keselamatan pasien
NAMA INDIKATOR
: Angka infeksi jarum infus
DASAR PEMIKIRAN
: Infeksi jarum infus merupakan salah satu jenis infeksi yang
sering
ditemukan
di
RS.
Walaupun
jarang
menyebabkan efek yang berat, dalam kondisi tertentu phlebitis dapat menimbulkan komplikasi yang lebih berat seperti sepsis atau thrombophlebitis disamping dapat memperlama hari rawatan pasien
DEFINISI INDIKATOR
: Kejadian yang terjadi di sekitar tusukan atau bekas tusukan jarum infus di RS dan timbul setelah 3x24 jam di rawat di RS. Infeksi ini ditandai dengan rasa panas, keras, merah dengan atau tanpa nanah (pus ) pada daerah bekas tusukan jarum infus
KRITERIA
:
Inklusi
: semua pasien yang dilakukan pemasangan infus
Eksklusi
: infeksi jarum infus (phlebitis) yang terjadi < 3 x 24 jam
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah kejadian infeksi jarum infus dalam jangka waktu 1 bulan PENYEBUT (Denominator) : Jumlah pemasangan infus dalam bulan yang yang sama
STANDARD
:<5%
KETERANGAN
: 11
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
NAMA INDIKATOR
DASAR PEMIKIRAN
: Farmasi : Keselamatan pasien
: Kejadian kekosongan obat emergency di unit gawat darurat
: Obat emergency harus selalu tersedia di unit-unit tertentu yang jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan kondisi pasien
yang
prioritas
dilayani
di
unit
tersebut.
Ketersedian obat ini penting peranannya dalam mengatasi situasi gawat darurat dengan cepat dan tepat. DEFINISI INDIKATOR
: Obat emergency adalah obat-obat yang digunakan untuk mengatasi situasi gawat darurat atau untuk resusitasi/life resusitasi/life support . Kejadian kesokosongan obat emergency di unit gawat darurat adalah kondisi dimana obat emergency tidak tersedia saat obat
tersebut diperlukan untuk
mengatasi kondisi gawat darurat pasien demi kepentingan live saving. KRITERIA Inklusi
: : Semua kejadian kosongnya obat emergency di unit gawat darurat apapun alasan atau penyebabnya
Eksklusi TIPE INDIKATOR
:: Incident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : STANDARD
:0
KETERANGAN UNIT KERJA
: Kesekretariatan 12
RUANG LINGKUP
: Kompetensi teknis
NAMA INDIKATOR
:Angka keterlambatan pengiriman laporan bulanan ke kantor pusat YARSI Sumbar
DASAR PEMIKIRAN
: Komitmen dan kedisiplinan unit kerja salah satunya tergambar dari ketepatan waktu pengiriman laporan bulanan sesuai dengan deng an batas waktu yang telah ditetapkan. ditetapkan . Laporan bulanan ini berfungsi sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pelayanan dan kinerja masing-masing unit kerja
DEFINISI INDIKATOR
: Terlambatnya pengiriman laporan bulanan unit ke kantor pusat yayasan dari batas waktu yang telah ditetapkan
KRITERIA Inklusi
: : Semua laporan bulanan unit yang harus dikirim ke kantor pusat YARSI setiap bulan
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
:-
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah laporan unit yang dikirim terlambat dalam jangka waktu 1 bulan PENYEBUT (Denominator) : Jumlah semua laporan bulanan yang harus dikirim tepat waktu ke kantor pusat YARSI sumbar dalam bulan yang sama STANDARD
: 0%
KETERANGAN UNIT KERJA
: : PPI 13
RUANG LINGKUP
: Keselamatan staf
NAMA INDIKATOR
: Kejadian Tertusuk Benda Tajam Infeksius
DASAR PEMIKIRAN
: Hampir sebagian besar petugas di rumah sakit, baik medis maupun non medis berisiko untuk tertusuk benda tajam infeksius di lingkungan rumah sakit.
DEFINISI INDIKATOR
: Terpaparnya cairan tubuh (orang lain / pasien) pada tubuh petugas, baik medis maunpun non medis, yang terjadi selama melakukan pekerjaannya di RS melalui jarum suntik atau instrumen tajam (termasuk lancet, scaple dll)
KRITERIA Inklusi Eksklusi
TIPE INDIKATOR
: : semua kejadian tertusuk benda tajam yang infeksius : Kejadian tertusuk benda tajam yang non infeksius (misalnya pecahan gelas, piring dsb) : incident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : STANDARD
:0
KETERANGAN
:
14
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: UPSRS : Kontinuitas pelayanan dan kenyamanan
NAMA INDIKATOR
: Kejadian listrik padam >7 detik di area kritis (OK)
DASAR PEMIKIRAN
: Terjaminnya pelayananan yang bermutu tidak hanya ditentukan oleh kemampuan dan kecakapan SDM-nya. Kualitas pelayanan juga harus didukung oleh fasilitas yang memadai, salah satunya adalah tersedianya listrik untuk operasi alat-alat medis dan non medis terutama di area kritis seperti kamar operasi.
DEFINISI INDIKATOR
: Kejadian padamnya listik di kamar operasi dalam waktu > 7 detik
KRITERIA
:
Inklusi
: Semua kejadian padamnya listrik di kamar operasi apapun penyebabnya
Eksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
: Incident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : -
STANDARD
:0
KETERANGAN
:
15
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Pemasaran : Hak pasien dan keluarga
NAMA INDIKATOR
: Angka Kepuasan Pasien rawat inap
DASAR PEMIKIRAN
: Rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan sehingga kepuasan merupakan tujuan utama dalam memberikan
pelayanan
yang
berkualitas.
Kepuasan
merupakan bagian yang penting dan hal tersebut akan terwujud bila ada komitmen, persistensi dan determinasi mulai dari top manajer dan staf DEFINISI INDIKATOR
: Kepuasan pelanggan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan Rumah Sakit dengan berdasarkan elemen – elemen – elemen elemen tingkat kepuasan pelanggan yang ditetapkan.
KRITERIA Inklusi
: Pasien umur dewasa (≥ 21 tahun) dan kooperatif
:
Pasien yang sudah di rawat inap ≥ 3 hari Eksklusi
Keluarga/orang yang menunggui pasien
:
Pasien dengan gangguan kejiwaan/tidak kooperatif TIPE INDIKATOR
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah Jumlah pasien pasien yang menyatakan puas pada waktu mengisi survey PENYEBUT (Denominator) (Denominator) : Jumlah pasien pasien yang menyatakan puas pada waktu mengisi survey : Jumlah seluruh pasien yang mengisi angket survey kepuasan pelanggan STANDARD
: ≥ 80%
KETERANGAN
: 16
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: SDM : Hak dan Kepuasan Karyawan
NAMA INDIKATOR
: Angka Kepuasan Karyawan
DASAR PEMIKIRAN
: Kepuasan kerja karyawan adalah terpenuhi atau tidaknya keinginan mereka terhadap pekerjaan. Apabila dalam lingkungan kerja seorang karyawan tidak mendapatkan apa yang diharapkan diantarannya peluang promosi yang adil, pendapatan yang baik, rekan kerja dan atasan yang menyenangkan serta kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri maka dapat dipastikan kinerja karyawan akan buruk
DEFINISI INDIKATOR
: Kepuasan pegawai adalah pernyataan puas oleh pegawai terhadap kepemimpinan, motivasi dan kesejahteraan yang ditetapkan rumah sakit
KRITERIA Inklusi
: : - Karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun - Karyawan yang secara aktif masih bekerja di RS Ibnu Sina Padang
Eksklusi
: - Karyawan yang cuti -
Karyawan yang izin sakit Karyawan yang sedang tugas belajar
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah karyawan yang yang menyatakan puas pada saat survei survei PENYEBUT (Denominator) : Jumlah seluruh karyawan yang disurvei dalam d alam periode yang sama
STANDARD
: ≥ 80% 80%
KETERANGAN
: 17
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Rekam Medis : Demografi dan diagnosis Klinis
NAMA INDIKATOR
: 10 Penyakit Terbanyak di Rawat Inap
DASAR PEMIKIRAN
: Pencatatan
yang regular sangat diperlukan
untuk
memberikan informasi kepada unit kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan preventif untuk mengurangi penyebaran penyakit yang dapat terjadi DEFINISI INDIKATOR
: 10 besar diagnosa dan data demografi yang dimaksud adalah 10 penyakit yang memiliki jumlah pasien paling banyak yang dirawat di RSI Ibnu Sina Padang berdasarkan data demografi yang meliputi Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Asal Kesatuan dan Agama.
KRITERIA Inklusi
: :-
ksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
:Incident rate
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : STANDARD
:-
KETERANGAN
:-
18
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
:Keuangan :
NAMA INDIKATOR
: Angka Keterlambatan Penyerahan Kwitansi Pulang Pasien Rawat Inap
DASAR PEMIKIRAN
:
DEFINISI INDIKATOR
:
KRITERIA Inklusi
: :-
ksklusi
:-
TIPE INDIKATOR
:
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah kwitansi pulang pasien rawat inap inap yang diberikan terlambat ( > 2 jam ) dalam waktu 1 bulan. PENYEBUT (Denominator) (Denominator) : Jumlah semua pasien rawat inap inap yang pulang dalam bulan yang sama STANDARD
:<5%
KETERANGAN
:
19
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: K3RS :
NAMA INDIKATOR
: Angka pemahaman karyawan dalam penanganan b encana
DASAR PEMIKIRAN
:
DEFINISI INDIKATOR
:
KRITERIA Inklusi
: :-
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
:-
:
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah karyawan yang paham mengenai penanganan bencana saat dilakukan survey. PENYEBUT (Denominator) (Denominator) : Jumlah semua karyawan yang disurvei disurvei STANDARD
: ≥ 80 %
KETERANGAN
:
20
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Rawat Inap : Keselamatan Pasien
NAMA INDIKATOR
: Kejadian Kesalahan Identitas Pada Gelang Pasien
DASAR PEMIKIRAN
: Kesalahan terjadi disebabkan salah satunya karena kesalahan menuliskan identitas pasien
DEFINISI INDIKATOR
: Kesalahan penulisan identitas pada gelang pasien baik berupa kesalahan penulisan nama, tanggal lahir ataupun nomor rekam medis pasien saat dirawat inap
KRITERIA Inklusi
: :-
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
: -
: Insident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : -
STANDARD
: 0
KETERANGAN
:
21
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Rawat Inap : Keselamatan Pasien
NAMA INDIKATOR Proses
: Kejadian Ketidaklengkapan Verifikasi The Read Back
DASAR PEMIKIRAN
: Komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dapat dipahami oleh penerima akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan keselamatan pasien
DEFINISI INDIKATOR
: Kejadian saat adanya ketidak lengkapan verifikasi berupa stempel TBAK, baik berupa nama penerima instruksi tidak ada, tandatangan tidak ada atau nama pemberi intruksi yang tidak ada atau tanda tangannya yang tidak ada : : Setiap proses pelaporan pasien dari perawat/bidan kepada dokter jaga atau DPJP
KRITERIA Inklusi
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
: -
: Insident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : -
STANDARD
: 0
KETERANGAN
:
22
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: IGD : Keselamatan Pasien
NAMA INDIKATOR
: Kejadian Tidak Adanya Label High Alert Di IGD
DASAR PEMIKIRAN
: Kejadian kesalahan pemberian obat high alert akan berakibat fatal kepada pasien, karena itu setiap obat ob at high alert yang ada dirumah sakit perlu diberi label sehingga dapat menjadi pengingat kepada petugas agar senantiasa waspada dalam memberika setiap jenis obat high alert kepada pasien
DEFINISI INDIKATOR
: Kejadian saat adanya obat high alert yang sampai ke IGD tanpa diberikan label high alert : : Semua jenis obat high alert yang ada dalam daftar obat high alert
KRITERIA Inklusi
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
: -
: Insident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : -
STANDARD
: 0
KETERANGAN
:
23
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Rawat Inap : Keselamatan Pasien
NAMA INDIKATOR
: Kejadian Ketidaklengkapan Penandaan Operasi
DASAR PEMIKIRAN
: Ketidak lengkapan dalam penandaan operasi baik berupa tidak adanya tanda disisi tubuh pasien ataupun tidak adanya bukti penandaan direkam medis pasien dapat berisiko menimbulkan kejadian operasi salah lokasi atau salah sisi yang sangat merugikan pasien.
DEFINISI INDIKATOR
: Kejadian tidak adanya penandaan lokasi operasi berupa lingkaran dengan tulisan YA disisi tubuh pasien yang akan dioperasi ataupun tidak adanya bukti penandaan berupa lembar penandaan lokasi didalam rekam medis pasien
KRITERIA Inklusi
: : Setiap operasi dengan dua sisi atau lebih
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
:
: Insident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : -
STANDARD
: 0
KETERANGAN
:
24
UNIT KERJA RUANG LINGKUP
: Rawat Inap : Keselamatan Pasien
NAMA INDIKATOR
: Survey Pelaksanaan Cuci Tangan Sebelum Pemeriksaan Pasien Oleh Perawat/ Bidan
DASAR PEMIKIRAN
: Kebersihan tangan menjadi faktor yang paling penting dalam melakukan perawatan pasien untuk menghindari infeksi silang
DEFINISI INDIKATOR
: Jumlah pasien yang menyatakan men yatakan bahwa bah wa petugas menerapkan cuci tangan 6 langkah sesuai standar WHO sebelum melakukan pemeriksaan terhadap dirinya
KRITERIA Inklusi
: : Penerapan cuci tangan oleh perawat/bidan sebelum pemeriksaan pasien
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
: -
: Insident Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah pasien (yang disurvei) yang menyatakan bahwa perawat/bidan cuci tangan 6 langkah sebelum melakukan pemeriksaan terhadap dirinya PENYEBUT (Denominator) (Denominator) : Jumlah seluruh pasien pasien yang disurvei dalam rentang waktu yang sama
STANDARD
: ≥50%
KETERANGAN
:
25
UNIT KERJA RUANG LINGKUP NAMA INDIKATOR
: Rawat Inap : Keselamatan Pasien : Kejadian Tidak Terpasangnya Sticker Kuning Pada Pasien Resiko Jatuh
DASAR PEMIKIRAN
: Jatuh mengakibatkan cidera fisik, trauma psikologis, dan bahkan kematian. Oleh karena itu intervensi yang didasarkan pada pengkajian proaktif, antisipasi kebutuhan pasien, dan partisipasi dari tim multidisiplin dalam pencegahan pasien jatuh mutlak diperlukan, salah satu tindakan pencegahan jatuh adalah dengan memasang bed rail pada setiap pasien yang berisiko jatuh.
DEFINISI INDIKATOR
: Setiap kejadian tidak terpasangnya bed rail pada pasien skala jatuhnya risiko rendah dan tinggi
KRITERIA Inklusi
: : Setiap pasien yang telah dikaji skala risiko jatuhnya rendah dan tinggi
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
: Pasien yang tidak berisiko jatuh
: Insident Based
PEMBILANG (Numerator) : PENYEBUT (Denominator) : -
STANDARD
:
KETERANGAN
:
26