KARAKTERISTIK SERI DAN PARALEL DARI SOLAR CELL
1. TUJUAN Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu : Mengetahui cara pengoperasian dari Solar Cell. Mengetahui cara penggunaan alat Pengukur Lux cahaya. Dapat mengetahui sudut intensitas sinar matahari. Dapat mengukur tegangan yang dihasilkan oleh Solar Cell.
2. TEORI SINGKAT Tenaga Surya Salah satu energi terbarukan yang sedang dikembangkan pada saat ini adalah tenaga surya. Adapun keuntungan dalam menggunakan listrik yang dihasilkan oleh tenaga surya :
Merupakan energi terbarukan yang tidak pernah habis. Menghemat listrik dalam jangka panjang. Mengurangi pemanasan global. Bersih dan ramah lingkungan. Praktis tidak memerlukan perawatan. Umur panel surya yang panjang. Tidak tergantung dengan PLN. Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia.
Solar Cell Solar Cell adalah alat yang mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum). Umumnya kita menghitung maksimum sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi – sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik bisa digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari. Lux Meter Lux meter merupakan instrumen perangkat yang digunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan suatu ruangan. Suatu ruangan dengan fungsi yang berbeda akan membutuhkan intensitas pencahayaan yang berbeda. Misalnya sebuah ruangan yang digunakan untuk tidur, akan berbeda tingkat pencahayaannya dengan ruangan yang digunakan untuk bekerja. Ruang 1
keluarga, ruang kantor, ruang belajar dan sebagainya idealnya diatur sedemikian rupa pencahayaannya. Tujuan dari pengaturan tingkat pencahayaan tersebut adalah untuk penghematan energi serta nilai estetika dan efektifitas suatu kegiatan. Suatu kegiatan dengan tingkat pencahayaan yang sesuai tentunya akan lebih efektif dilaksanakan dibanding dengan yang kurang atau pun kelebihan. Adapun sistem kerja dari pada Lux meter itu sendiri yaitu menggunakan sensor cahaya. 3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN Modul solar cell Kabel penghubung Multimeter digital Lux Meter 4. LANGKAH KERJA - Hubungan paralel : Hubungkan sel PV secara paralel . Atur sudut sumber cahaya dan solar cell pada 900 . Kemudian hidupkan lampu atau sumber cahaya pada intensitas yang maksimum. Ukur tegangan keluaran solar cell dengan menggunakan multimeter digital dan kemudian masukkan data yang didapatkan kedalam tabel. - Hubungan seri : Hubungkan sel PV secara seri. Atur sudut sumber cahaya dan solar cell pada 900 . Kemudian hidupkan lampu atau sumber cahaya pada intensitas yang maksimum. Ukur tegangan keluaran solar cell dengan menggunakan multimeter digital dan kemudian masukkan data yang didapatkan kedalam tabel. 5. GAMBAR RANGKAIAN Gambar rangkaian paralel :
2
Gambar rangkaian seri :
6. TABEL HASIL PENGUKURAN Posisi rangkaian paralel E = 1000 Lux α V out 0 60 5,68 900 6,23 0 120 5,23 E = 2000 Lux α 0
60 900 1200
V out 5,86 6,43 5,78
Posisi rangkaian seri E = 1000 Lux α 0
60 900 1200
V out 11,38 12,42 11,78
E = 2000 Lux α
600 900 1200
V out 11,98 12,96 12,39
Keterangan : 600 ( sebelah kanan dari sudut 900 ) 1200 ( sebelah kiri dari sudut 900 ) Pengukuran tidak dilakukan dari titik 00 dikarenakan sumber cahaya yang digunakan tidak dapat mencapai area tersebut. 3
7. GRAFIK HASIL PERCOBAAN Rangkaian paralel E = 1000 Lux
V out 6.4 6.2 6 5.8 5.6 V out
5.4 5.2 5 4.8 4.6 30ᵒ
90ᵒ
120ᵒ
Rangkaian paralel E = 2000 Lux
V out 6.6 6.4 6.2 6
V out
5.8 5.6 5.4 60ᵒ
90ᵒ
120ᵒ
4
Rangkaian seri E = 1000 Lux
V out 12.6 12.4 12.2 12 11.8 V out
11.6 11.4 11.2 11 10.8 60ᵒ
90ᵒ
120ᵒ
Rangkaian seri E = 2000 Lux
V out 13.2 13 12.8 12.6 12.4 V out
12.2 12 11.8 11.6 11.4 60ᵒ
90ᵒ
120ᵒ
5
8. ANALISA Dari hasil percobaan 1 hubungan parallel antara 2 cell panel surya ( cell 3 dan cell 4 ) dengan intensitas cahaya 1000 lux diperoleh analisa hasil tegangan yang diperoleh yaitu pada sudut cahaya 600 ( sebelah kanan dari sudut 900 ) sebesar 5,68 volt , pada sudut 900 sebesar 6,23 volt dan pada sudut cahaya 1200 ( sebelah kiri dari sudut 900 ) sebesar 5,23 volt. Dari hasil percobaan 2 hubungan parallel dengan intensitas cahaya 2000 lux diperoleh analisa hasil tegangan yang diperoleh yaitu pada sudut cahaya 600 ( sebelah kanan dari sudut 900 ) sebesar 5,86 volt , pada sudut 900 sebesar 6,43 volt dan pada sudut cahaya 1200 ( sebelah kiri dari sudut 900 ) sebesar 5,78 volt. Dari hasil percobaan 3 hubungan seri antara 2 cell panel surya ( cell 3 dan cell 4 ) dengan intensitas cahaya 1000 lux diperoleh analisa hasil tegangan yang diperoleh yaitu pada sudut cahaya 600 ( sebelah kanan dari sudut 900 ) sebesar 11,38 volt , pada sudut 900 sebesar 12,42 volt dan pada sudut cahaya 1200 ( sebelah kiri dari sudut 900 ) sebesar 11,78 volt. Dari hasil percobaan 4 hubungan seri antara 2 cell panel surya ( cell 3 dan cell 4 ) dengan intensitas cahaya 2000 lux diperoleh analisa hasil tegangan yang diperoleh yaitu pada sudut cahaya 600 ( sebelah kanan dari sudut 900 ) sebesar 11,98 volt , pada sudut 900 sebesar 12,96 volt dan pada sudut cahaya 1200 ( sebelah kiri dari sudut 900 ) sebesar 12,39 volt. Jadi dari hasil percobaan tersebut dan dari hasil grafik yang diperoleh didapatkan analisa bahwa tegangan puncak atau tegangan maksimal yang diperoleh dari percobaan tersebut yaitu berada pada sudut cahaya 900 atau berada tegak lurus terhadap panel surya sedangkan pada sudut 600 dan 1200 tegangan yang dihasilkan akan lebih kecil dibandingkan pada posisi sudut cahaya 900.
6
9. KESIMPULAN -
Setelah melakukan percobaan saya dapat : Mengetahui tata cara pengoperasian alat simulasi Solar Cell Mengetahui tata cara penggunaan alat yang berupa Lux meter Mengetahui tata cara pengambilan data pada Solar Cell
Palembang, 05-Maret-2014 Mahasiswa
HARUCI ELA RATAMA 0612 30310870 7