KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR BERSIH DAN AIR MINUM PUSKESMAS KOTA KUALASIMPANG TAHUN 2016
I.
LATAR BELAKANG
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90 % dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk anakanak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% . Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kua litas fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman air terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih. Sesuai dengan penjelasan dalan undang- undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia. Dalam kaitan dengan hal-“ hal tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari -€“ hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat. Program
penyediaan
air
bersih
dan
penyehatan
lingkungan
tujuannya
adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat kesehatn. Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.
II.
TUJUAN
A. Tujuan Umum Meningkatkan
kesadaran,
kemauan
dan
kemampuan
masyarakat
dalam
mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia. B. Tujuan Khusus Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan : 1. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan 2. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan 3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas air
III.
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
A. Pokok Kegiatan ini merupakan kegiatan yang mengintegrasikan pengawasan kualitas air pada wilayah kerja puskesmas B. Rincian Kegiatan Kegiatan ini meliputi: 1. pengawasan kualitas air 2. perbaikan kualitas air 3. pembinaan pemakai air. 4. Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peranserta masyarakat.
IV.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB) dan air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas
V.
SASARAN
Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB) dan air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas
VI.
JADWAL KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan setiap tiga (3) bulan sekali di mulai bulan Maret, Juni, September, dan Desember 2016.
VII.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali pada sarana air bersih dan air minum yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Pencatatan 1. Petugas Sanitasi mencatat kegiatan-kegiatan yang dikerjakan baik dalam gedung maupun luar gedung, dalam format pencatatan pemeriksaan SAB dan air minum 2. Petugas Sanitasi mengolah data kegiatan di dalam dan luar gedung. B. Pelaporan 1. Petugas yang melaksanakan kegiatan ini melaporkannya kepada kepala Puskesmas dan melapor ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai format yang telah ada. 2. Laporan diberikan secara periodik (triwulan dan tahunan). C. Pemantauan dan Penilaian (Evaluasi) 1. Pemantauan untuk mengetahui hambatan serta peluang dilaksanakan tiap bulan saat mini lokakarya Puskesmas, yang akan dipakai untuk perbaikan pemeriksaan kualitas air bersih dan air minum sebagai bahan untuk peningkatan kinerja petugas Sanitasi. 2. Evaluasi dilaksanakan secara lintas program/lintas sektor pada akhir tahun yang hasilnya dapat digunakan untuk penyusunan program kerja tahun berikutnya.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR BERSIH DAN AIR MINUM
Nomor
:
Revisi Ke
:
Berlaku Tgl :
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH TAMIANG UPTD PUSKESMAS KOTA KUALASIMPANG TAHUN 2016