Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita gagal jantung antara lain : 1 1. Gangguan pertumbuhan Pada bayi dan anak yang menderita gagal jantung yang lama biasanya mengalami gangguan pertumbuhan. Berat badan lebih terhambat daripada tinggi badan. 2. Dispneu Pada gagal jantung kiri dengan gangguan pemompaan pada ventrikel kiri dapat mengakibatkan bendungan paru dan selanjutnya dapat menyebabkan ventrikel kanan berkompensasi dengan mengalami hipertrofi dan menimbulkan dispnea dan gangguan pada sistem pernapasan lainnya. 3. Gagal ginjal Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah pada ginjal,sehingga akan dapat gagal ginjal jika tidak ditangani. 4. Hepatomegali, ascites, bendungan pada vena perifer dan gangguan gastrointestinal pada gagal jantung kanan. 5. Serangan jantung dan stroke Disebabkan karea aliran darah pada jantung rendah, sehingga menimbulkan terjadinya jendalan darah yang dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. 6. Syok kardiogenik Akibat ketidak mampuan jantung mengalirkan cukup darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolism. Biasanya terjadi pada gagal jantung refrakter. Prognosis Prognosis gagal jantung tergantung: 1. Umur Pada sebagian kecil pasien, gagal jantung yang berat terjadi pada hari/minggu-minggu pertama pasca lahir, misalnya sindrom hipoplasia jantung kiri,atresia aorta, koarktasio aorta atau anomali total drainase vena pulmonalis dengan obstruksi. Terhadap mereka, terapi medikmentosa saja sulit memberikan hasil, tindakan invasif diperlukan segera setelah pasien stabil. Kegagalan untukmelakukan operasi pada golongan pasien ini hampir selalu akan berakhir dengan kematian. 2. Berat ringannya penyakit primer Pada gagal jantung akibat PJB yang kurang berat, pendekatan awal adalah dengan terapi medis adekuat, bila ini terlihat menolong maka dapat diteruskan sambil menunggu saat yang bik untuk koreksi bedah. Pada pasien penyakit jantung rematik yang berat yang disertai gagal jantung, obat-obat gagal jantung terus diberikan sementara pasien memperoleh profilaksis sekunder, pengobatan dengan profilaksis sekunder mungkin dapat memperbaiki keadaan jantung.
3. Cepatnya pertolongan pertama 4. Hasil terapi digitalis 5. Seringnya kambuh akibat etiologi yang tidak dikoreksi. Pemantauan/ Follow up Anak harus dipantau oleh perawat sedikitnya 6 jam (setiap 3 jam bila diberikan oksigen) dan oleh dokter sehari sekali. Pantau frekuensi pernafasan dan denyut nadi, ukuran besar hati dan berat badan untuk penilaian keberhasilan terapi. Lanjutkan pengobatan sampai frekuensi pernafasan dan denyut nadi normal dan hati tidak lagi membesar. 2
1. Mayo klinik. Complications List for Heart Failure. [Serial Online]. http://www.wrongdiagnosis.com/h/heart_failure/complic.htm. [26 Desember 2010]. 2. http:/www.who.int/child-adolescent-health/