KONSEP DNR Resumed by: Putri Oktaviany
Definisi
Do Not Rescucitate (DNR) Rescucitate (DNR) atau tidak dilakukan resusitasi merupakan istilah yang digunakan pada keputusan yang dibuat oleh tenaga medis untuk tidak mencoba melakukan upaya cardiopulmonary rescucitation rescucitation (CPR) atau resusitasi jantung paru pada pasien yang mengalami henti napas, atau kondisi henti jantung. DNR dikenal juga sebagai DNAR ( Do ( Do Not Attempt Resuscitation) Resuscitation) atau DNACPR ( Do Not Attempt Cardiopulmonary Resuscitation). Resuscitation ). DNR dilakukan ketika pasien mengalami henti napas dan/atau henti jantung.
Karena upaya CPR tidak dilakukan, maka tindakan lain yang menyertainya (seperti kejut jantung, pemasangan ETT untuk pernapasan buatan) harus dihindari. Hal tersebut terse but dimaksudkan untuk mencegah perawatan invasif yang tidak perlu dan tidak diinginkan pada akhir kehidupan (Sabatino, 2018)
Keputusan untuk melakukan DNR harus dilakukan antara pasien dengan tim medis, dan kerabat (keluarga) serta perawat dapat dilibatkan atas keinginan pasien sendiri atau jika pasien tidak memiliki kapasitas dalam berdiskusi dan mengambil kesimpulan (Varney, 2018). Anggota keluarga tidak diharapkan untuk membuat keputusan kecuali mereka telah diberikan kuasa hukum (seperti surat kuasa) untuk membuat keputusan atas nama pasien (Resuscitation Council, 2018).
Kontroversi Kontroversi DNR
Varney (2018) menyatakan bahwa hukum hukum tidak membutuhkan membutuhkan persetujuan dari dari pasien atau keluarga untuk menyetujui tindakan DNR. Artinya, dokter dapat mengeluarkan perintah DNR bahkan jika pasien tidak menyetujuinya. menyetujuinya. Pasien tidak berhak meminta pasien untuk memberikan CPR jika dokter mempercayai bahwa CPR yang diberikan tidak akan berhasil, dan tidak karena keinginan/kepentingan pasien mereka.
Kapan keputusan DNR dilakukan?
Pemberi pelayanan kesehatan (dokter dan perawat) harus memulai diskusi mengenai resusitasi jika pasien memiliki resiko henti napas atau henti jantung. Semakin awal pertimbangan dilakukan maka akan semakin baik, karena perencanaan yang baik di awal
masa perawatan lebih tidak menimbulkan stres dibandingkan keputusan mendesa di hari-hari terakhir kehidupan pasien. Dalam kondisi emergensi atau darurat (seperti pasien tidak sadar dalam kejadian akut) dan tidak terdapat orang lain yang diberi kuasa atas pasien, maka doktrin persetujuan berlaku: bahwa pasien dianggap menyetujui perawatan darurat yang diperlukan.
Dalam kondisi bagaimana DNR dilakukan?
-
Pasien yang sadar dan memiliki kapasitas, meminta untuk tidak dilakukan resusitasi.
-
Ketika dokter yang menangani menganggap bahwa tindakan CPR akan sia-sia jika tetap dilakukan
-
Ketika dokter yang menangani sudah melakukan diskusi mendalam dengan pasien bahwa resusitasi mungkin untuk dilakukan namun akan mengakibatkan pasien hidup dengan kualitas hidup yang buruk.
Bagaimana jika pasien tidak berkapasitas untuk meminta DNR?
Untuk memberikan persetujuan, pasien diharuskan memiliki kapasitas legal dan klinis (clinical and legal capacity) (Sabatino, 2018). Tenaga medis yang memberikan informed consent harus memiliki kualifikasi untuk menjelaskan risiko dan manfaat dari tindakan yang akan diberikan dan mampu menjawab pertanyaan dengan sesuai. a. Kapasitas secara klinis kapasitas klinis membuat keputusan DNR dengan kemampuan memahami manfaat dan resiko dari tindakan yang dilakukan. Penilaian kapasitas ini memerlukan evaluasi hal berikut: -
Faktor medis (misalnya, kondisi medis pasien, defisit sensorik, efek samping obat, masalah emosional dan psikiatri)
-
Kemampuan fungsional (fisik, kognitif, dan psikologis)
-
Faktor lingkungan (misal risiko, dukungan, hambatan terhadap kapasitas)
Semua upaya dalam perawatan pasien harus melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan. Mengabaikan keputusan pasien yang memiliki kapasitas atau menerima keputusan pasien tanpa kapasitas termasuk tindakan tidak etis dan memiliki risiko tanggung jawab perdata.
Kapasitas tersebut mungkin bersifat sementara dan
dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya pada pasien penurunan
kapasitas akibat
intoksikasi, delirium, koma, depresi berat dan lainnya dapat memperoleh kembali
kapasitas mereka ketika gangguan tersebut sembuh. Jika pasien tidak memiliki kapasitas dalam membuat keputusan apakah mereka menginginkan DNR atau tidak, keputusan dapat diambil berdasarkan kondisi terbaik bagi pasien.
b. Kapasitas legal (hukum) Kapasitas yang tidak dapat ditentukan oleh tenaga medis, namun ditentukan oleh hukum yang berlaku. Artinya, seseorang dianggap mampu atau tidak berkenaan dengan suatu keputusan atau tindakan, diatur secara hukum. Salah satu contoh kapasitas legal yaitu di Amerika Serikat, orang yang sudah berusia 18 tahun atau lebih dianggap secara hukum mampu membuat keputusan perawatan kesehatan atas diri mereka sendiri. Kapasitas hukum mungkin bervariasi antar negara. Kondisi penilaian kapasitas secara hukum antara lain: -
Kondisi disable (seperti gangguan mental, demensia atau kondisi gangguan otak lainnya, serta penggunaan obat-obatan tertentu)
-
Kurangnya kemampuan kognitif untuk menerima dan mengevaluasi informasi atau untuk membuat serta mengkomunikasikan keputusan
-
Ketidakmampuan memenuhi persyaratan kesehatan fisik
Jika seorang dokter mengalami kesulitan terkait kapasitas hukum seorang pasien, ia dapat mencari keputusan dari hukum pengadilan. Dokter dapat memberi kesaksian dalam sidang untuk menentukan kapasitas hukum pasien. Ketika pengadilan menyatakan seseorang tidak mampu secara hukum, ia dapat menunjuk seorang wali untuk membuat keputusan atas pasien tersebut.
Berapa lama persetujuan DNR berlaku?
Permintaan akan DNR harus ditinjau secara berkala khususnya jika pasien mengalami perubahan kondisi atau perubahan pandangan (pemahaman). Apakah permintaan DNR akan tetap berlaku setelah pasien dipulangkan , hal ini tergantung kondisi dan praktiknya akan berbeda-beda diberbagai negara. Harus diperhatikan bahwa permintaan DNR hanya berlaku pada kondisi resusitasi jantung paru dan tidak akan mempengaruhi keputusan tindakan pada perawatan lain yang diterima pasien.
Referensi:
Resucitation Council. (2018). Do not Attempt CPR (DNACPR) online article https://www.resus.org.uk/faqs/faqs-dnacpr/ di akses pada 20 Oktober 2018 Sabatino, C. (2018). Capacity (Competence) and Incapacity. Online article https://www.msdmanuals.com/professional/special-subjects/medicolegalissues/capacity-competence-and-incapacity diakses pada 20 Oktober 2018 Sabatino, C. (2018). Do-Not-Resuscitate (DNR) Orders. https://www.msdmanuals.com/home/fundamentals/legal-and-ethical-issues/do-notresuscitate-dnr-orders diakses pada 20 Oktober 2018 Varney, M. (2018). Do Not Resuscitate (DNR) Decisions: A guide for patients and families. London: Leigh Day https://www.leighday.co.uk/LeighDay/media/LeighDay/documents/Guides/DNRleaflet_final.pdf