AKUNTANSI KEBERLANJUTAN HARI/TANGGAL : SABTU, 17 JULI 2017 WAKTU : 06.30 – 8.30 (120 menit)
Jawab pertanyaan di bawah ini dengan tulisan rapih, singkat, jelas dan ter baca dengan rapih
SOAL
Informasi yang material merupakan informasi penting yang perlu disampaikan kepada pemangku kepentingan: a. Mengapa informasi ini penting? b. Berikan 5 contoh aspek material dalam sebuah perusahaan garmen yang akan mem buat laporan keberlanjutan. c. Sebutkan kelompok pemangku kepentingan mana yang akan terdampak dari setiap aspek material yang disebutkan dalam poin b).
1. Jelaskan prinsip konteks keberlanjutan: a. “kontribusi dari aktivitas organisasi terhadap isu keberlanjutan” –apa arti pernyataan ini? b. Berikan 1 paragraf contoh pengungkapan informasinya dalam perusahaan tambang.
2. Assurance a. Mengapa proses assurance diperlukan dalam sebuah laporan keberlanjutan? b. Jelaskan prinsip apa saja yang ada dalam independent assurance statement ? (sebutkan 3 prinsip)
KASUS 1 – Aspek Material
BNI mengidentifikasi, memahami, menetapkan prioritas dan mengelola risiko dalam menentukan materialitas keberlanjutan saat ini dan di masa depan dengan memperhatikan apa yang menjadi isu dan kekhawatiran dari setiap kelompok pemangku kepentingan. Proses kompleks kami jalani untuk menetapkan prioritas pada isu-isu yang menjadi sorotan para pemangku kepentingan, dengan berbagai risiko serta peluang yang mewarnai kegiatan usaha dan operasional BNI. Dalam hal ini kami dapat memastikan pilar keberlanjutan BNI dan serta mengakomodir pemangku kepentingan guna mendukung operasional dan pertumbuhan usaha BNi secara berimbang. Proses ini dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan melalui berbagai cara dan kesempatan. Masukan dan umpan balik mereka amat berharga dan dapat membantu BNI untuk membuat perencanaanperencanaan bisnis dan operasional yang lebih efektif, memperbaiki kinerja kami, serta menyusun laporan yang lebih akurat dan transparan.
Untuk memperoleh aspek-aspek material pada laporan keberlanjutan tahun 2015 ini kami melakukan Stakeholder Group Discusion (SGD) yang dilaksanakan pada 22 Desember 2015 dengan dihadiri oleh 20 orang responden yang mewakili berbagai kelompok pemangku kepentingan untuk membantu kami. Meninjau ulang aspek-aspek material yang telah dilaporkan tahun sebelumnya melalui kuesioner dan diskusi terbuka. Diminta: a. Tentukan aspek material yang relevan dengan ilustrasi diatas (8 aspek) b. Gambarkan dalam sebuah matrix yang menunjukkan aspek materialitas sesuai dengan aspek yang ditentukan dalam poin a) ( high to low position ) c. Jelaskan mengapa setiap aspek material yang ditentukan pada poin a) masuk kategori tinggi, sedang dan rendah. KASUS II – Assurance PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa (HTM). Akan tetapi, kementrian BUMN dan Bapepam menilai laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporkan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2.7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar. Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftra harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga pesediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penelitian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 3 1 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampaikan oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Pihak Bapepam selaku pengawas pasar modal mengungkapkan tentang kasus PT Kimia Farma Dalam rangka restrukturisasi PT Kimia Farma Tbk, Ludovicus Sensi W selaku partner dari KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa yang diberikan tugas untuk mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma untuk masa lima bulan yang berakhir 31 Mei 2002, tidak menemukan dan melaporkan adanya kesalahan pencatatan penjualan untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2001. Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan dalam harian Kontan yang menyatakan bahwa kementrian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik pemerintah di PT Kimia Farma setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan dalam laporan keuangan pada semester tahun 2002.
Diminta : a.
Apabila PT Kimia Farma akan membuat laporan keberlanjutan, informasi apa yang perlu disampaikan dalam laporan tersebut? (sebutkan minimal 3 pokok informasi yang dituliskan masing-masing dalam 3 kalimat) b. Apanila PT Kimia Farma akan melakukan assurance, bukti-bukti apa saja yang harus diperoleh untuk melakukan proses ini? (sebutkan minimal 10 bukti) c. Buatlah 1 paragraf (minimal 5 kalimat) yang menjelaskan pengungkapan yang harus disampaikan dalam laopran keberlanjutan terakhir dengan kasus di atas dan hubungannya dengan keberlanjutan Perusahaan (kaitkan dengan pemahaman Anda terkait konsep keberlanjutan). KASUS III GRI.
Berikut ini adalah bagian dari isi Laporan Keberlanjutan PT Kodeco Jaya Agung. Akibat peningkatan emisi gas rumah kaca, perubahan abnormal pada iklim seperti kekeringan, angina topan, dan banjir bukan hanya mempengaruhi ekosistem dan kegiatan komersial, namun juga hidup kita secara keseluruhan. Karenanya dampak emisi gas rumah kaca terhadap nilai perusahaan miningkat dan KIDECO berkomitmen untuk mengurangi tingkat penggunaan energy dan emisi gas rumah kaca untuk membantu mencegah pemanasan global. Walaupun kami berkomitmen pada pengurangan emisi GRK, sumber energy utama KIDECO adalah solar yang dibutuhkan Untuk pengoprasian alat berat dan genset yang meningkat di tahun 2012 sebesar 439 juta liter solar. Konsumsi bahan bakar telah meningkat secara signifikan yang meningkatkan emisi GRK kami hingga dua kali lipat selama periode pelaporan. Hal ini disebabkan oleh rencana pembukaan lubang baru Susubang dengan area konversi seluas 9.000 ha dan saat ini 200 ha diantaranya telah menjadi lubang tambang terbuka. KODECO telah mengadopsi system pengelolaan bahan bakar untuk mengurangi penggunaan energy dan akan terus melakukan praktik dan kampanye hemat energi.
System remunerasi KODECO terdiri dari gaji pokok dan insentif. Tanpa diskriminasi gender, kami memberi gaji para karyawan sebesar 114% dari upah minimum regional yang diwajibkan di Kabupaten Paser. Kami secara individu dan tim agar bekerja lebih baik. Kami percaya bahwa evaluasi kinerja yang adil dapat memotivasi karyawan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar dimasa depan dan meningkatkan daya saing perusahaan secara keseluruhan. Karenanya, KODECO melakukan penilaian kinerja karyawan setiap tahunnya. Pada tahun 2012, karyawan diberikan penghargaan karena mencapai target produksi, nihil komplikasi, dan peningkatan kesadaran lingkungan. KIDECO secara berkala melakukan konsultasi untuk hal ini dengan pihak eksternal sejak tahun 2010 hingga 2012. Ini bertujuan untuk menyusun sendiri system manajemen kinerja KIDECO dengan masukan dan penyempurnaan tiap tahunnya. Hasil dari konsultasi tersebut diterapkan terutama untuk membangun system kompensasi berdasarkan manajemen kinerja dan evaluasi yang adil. Kami juga berencana untuk memanfaatkan unformasi tersebut bagi pengembangan pendidikan berbagai fungsi pekerjaan dan pengembangan karyawan
Diminta : a.
Identifikasi aspek indicator GRI-G4 yang ada dalam kasus diatas (minimal 6 aspek) dan jelaskan kategori setiap aspek yang disebutkan.
b. Identifikasi 3 prinsip pelaporan yang relevan dengan informasi di atas dan sebutkan 1 kalimat yang relevan untuk menjelaskan setiap prinsip tersebut.