1. PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N Pengertian Land Clearing Land Clearing Adalah Proses pembersihan lahan sebelum aktivitas penambangan dimulai. Land Clearing Tahapan Ta hapan pekerjaan penambangan umumnya diawali dengan mempersiapkan lahan, yaitu mulai dari pemotongan pepohonan hutan, pembabatan sampai ke pembakaran hasilnya, yang dinamakan land clearing. Jadi land clearing dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pembersihan material hutan yang meliputi pepohonan, hutan belukar sampai alangalang. !ariabel !ariabel yang mempengaruhi pekerjaan land clearing yaitu " Pepohonan yang tumbuh #ondisi dan daya dukung tanah Topogra$i Topogra$i %ujan dan perubahan cuaca &$esi$ikasi pekerjaan 'ata yang diperlukan untuk menganalisis produksi, kebutuhan alat dan akhirnya ke biaya meliputi" meliputi" spesi$ikasi pekerjaan (proyek), (proyek), kondisi lapangan biaya alat (beli atau atau sewa). *ntuk selanjutnya pembahasan akan $okuskan pada masalah teknis dan tidak akan menyinggung masalah biaya. Pengupasan Tanah Penutup Pengertian kegiatan pengupasan pengupasan lapisan tanah penutup yaitu pemindahan suatu lapisan tanah atau batuan yang berada diatas cadangan bahan galian, agar bahan galian tersebut menjadi tersingkap. *ntuk mewujudkan kondisi kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup yang baik diperlukan alat yang mendukung dan sistimatika pengupasan yang baik. Pekerjaan pengupasan lapisan tanah penutup merupakan kegiatan yang mutlak harus dikerjakan pada pertambangan terutama pada kegiatan penambangan yang menggunakan sistim tambang terbuka.
#egiatan pengupasan lapisan tanah penutup ditentukan oleh rencana target produksi, semakin baik rancangan pada pengupasan lapisan tanah penutup maka rencana target produksi semakin baik. *ntuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan metode dan alat yang mendukung pengupasan lapisan tanah penutup. Adapun pola teknis dari pengupasan lapisan tanah penutup yaitu "
1. Back flling flling digging method Pada Pada cara ini tanah penutup di buang ke ke tempat sudah digali. . Benching !"stem #ara #ara pengupasan pengupasan lapisan tanah penutup penutup dengan dengan sistem sistem $en$ang $en$ang %benching&. #ara ini pada 'aktu pengupasan lapisan tanah penutup sekaligu sekaligus s sambil membuat $en$ang. (. )ulti Bucket Bucket E*a+ator E*a+ator !"stem Pada pengupasan cara ini tanah penutup penutup dibuang ke ke tempat "ang sudah digali atau ke tempat pembuangan khusus. #ara ini ialah dengan menggunakan Bucket ,heel E*a+ator % B,E. -. Drag !craper !craper !"stem #ara ini ini biasan"a biasan"a langsung langsung diikuti diikuti dengan pengambilan bahan galian setelah tanah penutup dibuang tetapi bisa $uga tanah penutupn"a dihabiskan terlabih dahulu kemudian baru bahan galiannn"a ditambang. !istem ini cocok untuk tanah penutup "ang materialn" materialn"a a lunak dan lepas%loose&. Pembersihan Lahan Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup dimulai. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambang tersebut sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan tetumbuhan yang ada didaerah penambangan. #egiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan +uldoer +uldoer..
Pembersihan dilakukan pada daerah yang akan ditambang yang mempunyai ketebalan overburden beberapa meter dengan menggunakan +ulldoer dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah penutup. 'alam pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng untuk dikumpulkan, dimana penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk di daerah atau wilayah setempat
Pengertian Soil Management &oil -anagement adalah pengumpulan soil atau humus pada tempat yang telah ditentukan yang nantinya akan digunakan untuk proses rehabilitasi.
Aktivitas &oil -anagement. &oil &triping
"
Pengumpulan top soil dan dimuat ke alat angkut.
&oil &tockpilling
"
Penyimpanan top soil di tempat yang telah ditentukan dan bersi$at &ementara.
&oil eplacement " Penghamparan atau penempatan soil pada lahan bekas tambang sebagai rehabilitasi tambang.
Pekerjaan Land Clearing *mumnya perkerjaan land clearing terdapat pada proyek proyek konstruksi dilakukan dengan memperhatikan lahan dan peralatan yang tersedia , seperti yang ditunjukan pada gambar "
. /ahapan Land #learing Pada pengerjaan proses land clearing hal yang umumnya dilakukan adalah meliputi pekerjaan sebagai berikut " Underbrushing *nderbrushing adalah sebuah kegiatan yang lebih menjurus kepada kegiatan pembabatan pohon yang berdiameter maksimum /0 cm dengan tujuan mempermudah pelakasanaan penumbangan peophonan yang lebih besar.
Felling/Cutting Adalah kegiatan penumbangan pepohonan yang berdiameter besar dari /0 cm , dalam sepe$ikasi kegiatan yang tersedia , biasanya disebutkan kegiatan kegiatan .tertentu, seperti pohon yang ditumbangakan sampai ke bonggolnya tanpa merusak top soil sekecil apapun , kayu kayu yang kecil harus dipotong menjadi dua atau empat bagian yang nantinya dapat diperlukan untuk kegiatan transmogran dan sebagainya.
Pilling #egiatan yang bertujuan untuk menumpuk kayu kayu atau tumpukan kayu pada jarak jarak tertentu. 1ang diperlu diperhatikan adalah tumpukan kayu harus searah dengan angin yang berhembus.
Burning Adalah pembakaran kayu kayu yang telah mengering atau tumbang dengan tidak melalaikan kayu yang dapat dimana$aaatkan , Pembakaran diharuskan untuk mendapatkan abu abu sisa pembakaran yang dapat meningkatkan kesuburan dari tanah disketiranya.
(. )etode ker$a land clearing -etode kerja atau cara pengerjaan yang tepat dan benar akan sangat berpengaruh terhadapa produktivitas alat. *ntuk menentukan metode mana yang paling tepat tergantung banyak $aktor seperti volume 2 spe$ikasi proyek dengan volume besar sedangakan waktu yang terdsedia relati$ singkat , maka
buldoer meruakan alat yang e$isien sehingga dengan demikian pembahasan mengenai cara pengerjaan (metode kerja) selanjutnya lebih dititik beratkan pada penggunaan buldoer. /.3. Metode Penebasan dan Penumbangan Pekerjaan penebasan dan penumbangan dikerjakan secara bersamaan. *ntuk kegiatan ini dikenal beberapa metode, seperti metode perimeter, metode outcrop, metode contour, dan metode igag. 'ari keempat metode tersebut di atas, metode mana yang paling tepat untuk digunakan sangat tergantung pada kondisi medannya.
Metode Perimeter -etode ini cocok diterapkan pada real yang rata. &etelah plot areal yang akan dibuka telah ditentukan, maka bulldoer mulai menebas atau menumbangkan pohon, dari luar menuju ke dalam, mengelilingi plot areal dengan arah gerak bulldoer berlawanan dengan arah jarum jam (4ambar 56.A.). Penumbangan dilakukan sedemikian rupa, sehingga arah tumbangnya pohon tidak mengganggu pohonpohon yang belum tumbang, melainkan jatuh di areal yang telah dikerjakan (4ambar 56.+.).
Metode Out Crop &ama seperti metode perimeter, metode out crop cocok diterapkan untuk areal yang rata. Perbedaannya terletak pada arah gerak bulldoer. Pada metode ini penebasan2penumbangan dimulai dari tengah tengah plot areal menuju keluar dengan gerak bulldoer searah jarum jam seperti ditunjukkan pada 4ambar 5./ A dan 4ambar 5./.+.
Metode Contour -etode ini umumnya diterapkan pada areal yang berbukit. +ulldoer menebas 2 menumbangkan dari atas bukit ke bawah pada daerah dengan ketinggian yang sama (contour yang sama) seperti ditunjukkan pada 4ambar 55. Metode zigzag
&ama seperti metode primeter dan out crop,metode igag dapat diterapkan pada area yang rata. -etode igag dapat dilihat pada gambar 57
!"# Metode Penumpukan $pilling% *mumnya hasil penebangan seperti pohon, ranting dan sebagainya ditumpuk searah dengan arah mata angin dan mengikuti garis contour. Jarak gusur bulldoer sekitar 3767m, sehingga nanti jarak tumpukan
satu sama lainnya menjadi sekitar /070m. -etode penumpukan guling seperti yang ditunjukan pada gambar /.6
!"! Metode Pembakaran 'alam pembakaran, yang perlu diperhatikan adalah arah mata angin.pada gambar /./, disarankan pembakaran tidak dimulai dari ujung b. #arena apinya akan sulit dikendalikan lagi pula hasil pembakaran akan kurang sempurna.
Jalur timbunana yang dibuat harus sesempit dan setinggi mungkin untuk mengurang jumlah tanah yang terbakar, karena dalam pembakaran humus tanah akan ikut terbakar sehingga mengurangi kesuburan
!"& Metode 'arro(ing 'ewasa ini terkenal dengan metode harowing. &alah satu metode yang memiliki e$isiensi kerja yang tinggi adalah 8metode lompat kijang9(gambar /.5). +erdasarkan data dan pengalaman metode ini memilikin e$isiensi kerja sebesar :;,;<. -. Peralatan Land #learing
5.3 jenis alat yang digunakan
+eberapa jenis alat yang digunakan untuk membersihkan lahan, dengan bermacammacam tingkatan keberhasilan, seperti"
Bulldo0er "ang dipasangkan pada traktor Bilah kusus "ang dipasang pada traktor aru "ang dipasangkan pada traktor 2antai dan kabel ba$a "ang dipasangkan oleh traktor
BULLD34E2 5AN D6PANAN7AN PADA /2A7/32 'ahulu bulldoer umumnya digunakan untuk membersihkan lahan, namun bulldoer ini dapat diganti oleh bilah khusus yang dipasang pada traktor. 'alam hal ini penggunaan bulldoer dianggap kurang e$isien karena sebelum menumbangkan bulldoer yang besar bulldoer terlebih dahulu harus menggali tanah di seputar pohon dan memotong akarakar disekitarnya yang akan meninggalkan lubang yang akan tidak di kehendaki tanah, disamping memerlukan waktu yang lebih banyak. Juga ketika menumpuk pepohonan
dan tumbuhan lain yang telah tumbang. +ulldoer mengangkut tanah yang cukup banyak ke tempat penumpukan, yang menjadikan pembakaran yang lebih sukar.
B6LAH 7HU!U! 5AN D6 PA!AN PADA /2A7/32 Terdapat dua jenis bilah khusus yang di gunakan untuk menumbangkan pohon, di mana keduanya di pasang pada ujung depan traktor yaitu bilah menyuduttunggal dengan penusuk menonjol pada sisi depan, memanjang di depan bilah sehinnga penusuk tersebut dapat di paksa masuk ke dalam atau menembus pohon untuk membelah atau melemahkann"a.$adi jika pohon tersebut terlalu besar untuk di tumbangkan dalam satu passing, batangnya akan terbelah dan hanya sebagian yang di tumbangkan.8uga, tractor tersebut dapat melakukan passing mengitari sebatang pohon dengan penusuk yang memasuki tanah untuk memotong akar akar mendatar utaman"a.Dapat juga di gunakan untuk menyingkirkan tanggul tanggul dan menumpuk bahan untuk pembakaran.8enis bilah khusus lainnya adalah bilah berbentuk ! , dengan penusuk yang mencuat di ujung depannya (4ambar5:) yang mempunyai keuntungan bilah tersebut memungkinkan bergeser sepanjang permukaan tanah,dengan demikian dapat melakukan pemotongan tumbuhan rata dengan permukaan.Namun demikian, bilah tersebut dapat juga di turunkan ke bawah permukaan untuk menyingkirkan tunggul pohon.8uga bilah tersebut dapat di naikkan untuk memungkinkan penusuk bersangkutan bila menusuk pohon di atas permukaan tanah.Bilah bilah khusus dapat dilihat pada gambar 530 dan gambar 533
aru "ang Dipasang Pada /raktor 4aru ini dapat digunakan untuk membongkar dan menumpuk pohon, batu, dan material sejenis lainnya tanpa mengangkut tanah yang terlalu banyak , karena material berbutir seperti pasir dan kerikil akan dengan mudah lolos diantara geriginya. Pengaturan gerigi dilakukan menurut pesanan yang tersedia untuk penggunaan pada kondisi tanah yang bermacammacam. Akan tetapi beberapa bahan berupa plastik cenderung menyatu dengan tumbuhan dan menyumbat celahcelah diantara geriginya. 4aru ini dapat merupakan alat yang e$ekti$ ketika digunakan untuk menumpuk material yang dibersihkan menjadi suatu tumpukan yang siap untuk dibakar. &elanjutnya terdapat jenis garu jepit yang dipasang pada traktor yang digunakan untuk mengangkat pohon dan belukar yang telah tumbang dan mengangkutnya ke tempattempat pembakaran atau ketempat pembuangan yang lain. *ntuk beberapa proyek, cara penanganan material yang demikian adalah lebih baik dibanding menggunakan garu yang dipasang pada traktor untuk mendorongnya dipermukan tanah. -enggunakan garu jenis ini akan mengurangi bahkan meniadakan terangkutnya tanah ketempat penumpukan. Juga karena jangkauannya yang tinggi, garu jepit dapat lebih e$ekti$ pada pengacakan setumpuk material untuk meningkatkan laju pembakaran.
2antai dan 7abel Ba$a "ang Ditarik /raktor 'ilakukan dengan menempatkan sebuah rantai kuat yang ditarik oleh dua buah traktor. =ni sangat e$ekti$ untuk menumbangkan pepohonan dan membabat belukar yang agak tandus. #ee$ekti$an rantai ini dapat ditingkatnkan degan menyertakan potonganpotongan baja misalnya potonganpotongan rel pendek pada mata rantai yang dipasang tegak lurus terhadap mata rantai pada rantai tersebut. +erat tambahan ini akan membuat rantai lebih dekat ke permukaan tanah dan lebih banyak menyingkirkan belukar dan tumbuhan yang lebih rendah. Passing kedua pada daerah yang beberapa bulan sebelumnya telah di rantai tarik dengan arah yang berlawanan dengan passing pertama, akan mengurangi tetumbuhan yang masih bertahan hidup.
9. )" *ampak land +learing pada lahan/hutan Praktek pembukaan hutan menyebabkan perubahan dan kerusakan secara langsung melalui " 1. 7ehilangan kanopi "ang menghasilkan perubahan iklim mikro di atas dan ba'ah permukaan tanah . Pemadatan tanah kehilangan struktur tanah bahkan kehilangan lapisan atas tanah "ang menghasilkan perubahan si:at fsik dan kima tanah. Penguapan hara tanaman melaui pembakaran diikuti pengembalian hara sebagai deposit debu.
(. Perubahan fsiko;kimia akibat pembukaan hutan ini secara langsung $uga berpengaruh terhadap si:at biologi tanah dan +egetasi. )elalui kehilangan kanopi benih dan masukan serasah regenerasi benih secara insitu dan kerusakan akar dipermukaan populasi mikroba tanah dan cadangan benih.
9. /erhadap !i:at 6?,0 < untuk bolduer dengan shear blade dan /:,@ < untuk buldoer dengan straight blade. Perubahan si$atsi$at tersebut berhubungan erat dengan menurunnya kadar C organik tanah masingmasing 0 < untuk tebang bakar> 3?,/ < untuk buldoer dengan shear blade dan 63,6 < untuk bolduer dengan straight blade. usaknya struktur tanah yang menyebabkan pemadatan tanah setelah pembukaan hutan sebagian diakibatkan oleh alat berat dan sebagian lagi akibat penurunan kadar bahan organik akibat cepatnya laju dekomposisi setelah pembukaan hutan yang berkombinasi dengan kurangnya masukan bahan organik akibat hilangnya masukan serasah. #ecepatan in$iltrasi 36 kali lebih tinggi setelah tebangbakar dibanding dengan metoda buldoer. Pengaruh utama perubahan si$at $isik terhadap pertumbuhan tanaman adalah berkurangnya pori makro lapisan atas tanah. Terjadi penurunan volume pori meso dan makro ( B /0 m) dan peningkatan volume pori mikro ( D /0 m) setelah pembukaan hutan dengan bulldoer di hutan &uriname. 'ilaporkan juga bahwa kepadatan tanah menyebabkan penurunan kerapatan akar pada kedalaman 3050 cm. Pengaruh pemadatan tanah pada kedalaman akar lebih bersi$at sementara pada tanaman tahunan dibanding tanaman setahun. #erusakan struktur tanah dan selanjutnya terjadi pemadatan tanah setelah pembukaan hutan sangat berpengaruh terhadap hidrologi tanah terutama kapasitas in$iltrasi, daya pegang air dan permeabilitas (hydrolic conductivity). &etelah pembukaan hutan, tanah umumnya menjadi lebih basah pada musim hujan dan memerlukan waktu lebih lama untuk menjadi kering tetapi sebaliknya menjadi lebih kering pada musim kemarau dan memerlukan waktu lebih lama untuk menjadi basah. Tanaman mengambil hara melalui 6 mekanisme utama yaitu (3) pengembangan akar dan (6) aliran massa (mass $low) atau di$usi. #edua mekanisme ini mendapatkan keadaan yang bertolak belakang setelah adanya pembukaan hutan yaitu terjadi pemadatan sehingga membatasi pertumbuhan akar dan aliran air yang lebih berkelok (tortuositas) akibat meningkatnya pori mikro yang menyebabkan rute yang lebih panjang untuk mekanisme aliran massa dan di$usi ion yang berkombinasi dengan berkurangnya kecepatan permeabilitas pada kondisi jenuh dan tidak jenuh.
7.6 Terhadap &i$at #imia 'isamping kehilangan sebagian hara akibat hilangnya biomassa hutan, ada dua pengaruh langsung pembukaan hutan terhadap si$at kimia tanah yaitu hilangnya masukan bahan organik secara reguler dan pengaruh pembakaran terhadap tanaman dan hara tanah. Pada hutan tropis di &uriname, diperkirakan ratarata biomassa akar yang dihasilkan adalah 30:,7 t2ha yang terdiri dari ;7@ kg E2ha> 7; kg P2ha> /;0 kg #2ha, 557 kg Ca2ha dan @: kg -g2ha (oss, 3::;). Pada penelitian Fasis (600/) di #alimantan tengah, iau dan 4arut tentang pembukaan lahan dengan cara pembakaran lahan secara disengaja, pada tanah gambut dan mineral menyebabkan terjadi peningkatan kandungan hara seperti E, P, #, Ca, -g dan Ea serta bahan organic.
7./ Terhadap &i$at +iologi Tanah Perubahan iklim mikro tanah terutama peningkatan temperatur tanah dan penurunan kelembaban tanah akan mengganggu organisme tanah yang membutuhkan kelembaban untuk pergerakan, perna$asan, penguraian dan reproduksi. Pemadatan tanah akibat penggunaan alat mekanis untuk pembukaan hutan, menurunkan penetrasi akar dan aktivitas mikroba melalui tahanan $isik tanah dan pengurangan aerasi. Fasis 6006, menyebutkan Pembakaran lahan berdasarkan analisa laboratorium telah menyebabkan menurunnya si$at biologi tanah seperti total mikroorganisme, total $ungi dan Cmic. #ondisi tersebut tentunya sangat merugikan karena mikroorganisme yang dapat meningkatkan proodukti$itas lahan seperti keberadaan bakteri penambat nitrogen dan bakteri pelarut $os$at yang membantu ketersediaan unsur hara tanah dapat hilang. Tabel /. &i$at +iologi Tanah di #alimantan Tengah dan 4arut 7.5 Terhadap Grosi Tanah Tutupan tanaman hutan, kanopi tanaman dan serasah daun melindungi permukaan tanah dari erosi. #etika bahanbahan tersebut dihilangkan selama pembukaan hutan permukaan tanah menjadi rentan terhadap pukulan energi kinetik butir hujan dan akhirnya butiran tanah menjadi terdispersi dan terangkut. Pukulan air hujan dan penguraian bahan organik setelah pembukaan hutan menyebabkan kerusakan agregat tanah permukaan, menyumbat pori mikro, mengurangi in$iltrasi dan akhirnya meningkatkan aliran permukaan. &i$atsi$at permukaan tanah seperti lapisan kedap kaya liat, lapisan permukaan yang mengeras (crusting) bahkan pada kelerengan yang rendah akan menyebabkan aliran dipermukaan tanah lebih banyak dibanding in$iltrasi sehingga akhirnya akan mendorong laju erosi. Pembukaan hutan akan menyebabkan erosi setempat seperti erosi percik (splash), erosi lembar (sheet) dan erosi parit (rill) maupun erosi dengan skala lebih besar seperti erosi lembah (gully). +esarnya erosi akibat pembukaan hutan sangat bervariasi tergantung metoda pembukaan hutan, si$at tanah dan derajat kemiringan lereng. Penelitian Fiersum, 3:;5 dalam oss, 3::;) pada ;0 lokasi hutan tropis dan sistem agro$orestri menunjukkan bahwa hutan alami mengalami erosi paling ringan yaitu 0,0/ H ?,6 t2ha2thn sedang erosi terbesar terjadi pada tanaman hutan bebas gulma dan pada hutan dengan serasah yang dihilangkan yaitu masingmasing 3,6 H 3;/ dan 7,: H 307 t2ha2thn. #ehilangan bahan organik dan hara tanaman akibat erosi ini akhirnya akan menyebabkan pertumbuhan kembali (reestablishment) vegetasi menjadi terhambat akibat tanah yang tidak subur dan kekeringan.
Ada 6 $aktor yang yang mempengaruhi erosi tanah dan kehilangan hara yaitu derajat kemiringan lereng dan penutupan vegetasi. Penelitian Lal (3:@? dalam oss, 3::;) di Eigeria, kehilangan bahan organik akibat erosi meningkat dari 53?/@;0 kg2ha2thn dengan peningkatan kemiringan lereng dari 3 menjadi 37 <. Jumlah tersebut setara dengan kehilangan E masingmasing /?,@ dan /3/,7 kg2ha2thn. Jumlah ini lebih tinggi dari jumlah pupuk E yang diberikan pada pertanian intensip. Jumlah bahan organik dan hara yang hilang akibat erosi ini tergantung pada tingkat kesuburan tanahnya. Pada tanah hutan berpasir dan tidak subur di utara +rasil, kehilangan bahan organik sebanyak 60//;? kg2ha2thn hanya mengandung E sebanyak /36,7 kg2ha2thn. %asil tersebut diamati pada ? bulan pertama setelah pembukaan hutan. ('iolah dari +erbagai &umber ) Tugas Tambang Terbuka 6037