LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN NASOGASTRIK TUBE
Project ini dikumpulkan untuk memenuhi tugas praktek klinik keperawatan Kegawatdaruratan di Rumah Sakit Dr. M. Ashari Ashari Pemalang
Oleh: Dest Destin inii Puj Pujii Les Lesta tari ri
!! !!" "" """#!! ""#!!# #
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN DI INTENSIVE CARE UNIT RS Dr. M. ASHARI PEMALANG
$nisial pasien
: %n. R &# tahun'
Diagnosa medis
: Post Drowning
%anggal masuk
: "( Desem)er !"*
". Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran a. Diagnosa keperawatan DS: + &klien mengalami penurunan kesadaran' DO: terdengar suara ronchi )asah, RR- **/menit, terdapat distensi a)domen, 01S: 2#M*3" Diagnosa keperawatan: ). Dasar pemikiran %enggelam &drawning' adalah kematian 4ang dise)a)kan oleh aspirasi cairan ke dalam pernapasan aki)at ter)enamn4a seluruh atau se)agian tu)uh ke dalam air. Pen4e)a) dari tenggelam adalah terganggun4a
kemampuan 5isik
aki)at pengaruh o)at+o)atan,
ketidakmampuan aki)at hipoterma, s4ok cedera atau kelelahan, dan ketidakmampuan aki)at pen4akit akut ketika )erenang. %anda dan gejala dari pasien dengan kasus tenggelam adalah koma, edema paru, peningkatan sirkulasi, asidosis, tim)uln4a hiperkapnea, hipoksemia. 6erdasarkan jenis tenggelam, pasien %n. R termasuk dalam jeis tenggelam Su)mersion o5 the 7nconscious 4aitu tenggelam 4ang sering terjadi pada kor)an 4ang menderita epilepsi atau pen4akit jantung khususn4a coronar4 atheroma, hipertensi atau orang 4ang mengonsumsi alkohol dan mengalami trauma kepala saat masuk ke air. . %indakan keperawatan 4ang dilakukan Melakukan pemasangan 8asogatric %u)e &80%' #. Prinsip+prinsip tindakan 8asogatrict tu)e adalah melakukan pemasangan selang &tu)e' dari rongga hidung ke lam)ung &gaster'. Persiapan alat: 6aki )erisi: a. 80% no."* atau "( ). 9ell4 c. %ongue spatel d. Sepasang sarung tangan
e. 5. g. h. i. j. k.
Senter Spuit/alat suntik ukuran !+"!!cc Plester Stetoskop ;anduk %issue 6engkok
Prosedur pelaksanaan: %ahap pra interaksi: a. ). c. d.
Mengecek program terapi Mencuci tangan Mengidenti5ikasi pasien dengan )enar &nama, nomor kamar' Men4iapkan dan meletakkan alat di dekat pasien
%ahap orientasi: a. Mengucapkan salam, men4apa pasien, memperkenalkan diri ). Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan c. Menan4akan persetujuan/kesiapan klien %ahap Kerja: a. Mendekatkan alat ke samping klien ). Menjelaskan tindakan 4ang akan dilakukan dan tujuann4a c. Mencuci tangan d. Memposisikan klien pada posisi high 5lower &meningkatkan kemampuan klien untuk menelan' e. Memasang handuk pada dada klien, meletakkan tissue wajah dalam jangkauan klien 5. Memasang sarung tangan g. Mengukur panjang tu)e 4ang akan dimasukkan dengan menggunakan: •
Metode tradisional: ukur jarak dari puncak lu)ang hidung ke daun
•
telinga )awah dan ke prosessus ipoideus di sterum Metode hanson: mula+mula tandai !cm pada tu)e, kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional. Selang 4ang akan dimasukkan pertengahan antar !cm dengan tanda tradisional
h. 6erikan tanda pada panjang selang 4ang sudah diukur dengan menggunakan plester
i.
Mem)erikan jell4 pada 80% sepanjang "!+!cm
j.
Mengngatkan klien )ahwa selang akan segera dimasukkan dan instrusikan klien untuk mengatur posisi kepala ekstensi, masukkan selang melalui lu)ang hidung 4ang telah ditentukan
k. Lanjutkan memasukkan selang sepanjang rongga hidung. 9ika merasakan agak tertahan, putarlah selang dan jangan dipaksakan untuk dimasukkan l.
Lanjutkan memasang selang sampai melewati naso5aring, setelah melewati naso5aring +*cm' anjurkan klien untuk menekuk leher dan menelan
m. %idak memaksakan selang masuk. 6ila ada ham)atan atau klien tersedak, sianosis, maka hentikan mendorong selang. Periksa posisi selang di )elakang tenggorok dengan menggunakan spatel lidah dan senter n. periksa letak selang dengan: •
• •
o. p. =. r. s. t.
Memasang spuit pada ujung 0%, memasang )agian dia5ragma stetoskop pada perut di kuadran kiri atas klien &gaster', kemudian suntikan "!+!cc udara )ersamaan dengan auskultasi a)domen Aspirasi pelan+pelan untuk mendapatkan isi lam)ung Memasukkan ujung )agian luar selang 80% kedalam mangkuk 4ang )erisi
air, jika ada gelem)ung udara )erarti masuk ke paru+paru, )ila tidak )erarti masuk pada lam)ung Oleskan alkohol pada ujung hidung klien dan )iarkan sampai kering aluasi klien setelah terpasang 80% Merapikan alat+alat Mencuci tangan Mendokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan
%ahap %erminasi a. Menge>aluasi tindakan 4ang dilakukan ). Merapikan pasien dan lingkungan c. Mengajak pasien )erdoa dan )erserah kepada Allah d. 6erpamitan dengan pasien e. Mem)ereskan dan mengem)alikan alat ke tempat semula 5.
Mencuci tangan
g. Mencatat kegiatan dalam lem)ar catatan keperawatan &Kus4ati, !!#' *. Analisa tindakan keperawatan Pemasangan pipa nasogatrik atau nasogatric tu)e &80%' merupakan prosedur pemasangan pipa melalui lu)ang hidung &nostril' turun ke naso5aring kemudian ke lam)ung &6ar)ara, !!*'. Prosedur ini )erman5aat untuk tujuan diagnosis maupun terapi. Dua indikasi 4angs ering 4aitu untuk akses pem)erian utrisi )agi pasien 4ang tidak mampu makan melalui mulut dan untuk menge>aluasi isi lam)ung pasien &?illiam, !!*'. Pemasangan 80% dilakukan pada pasien 4ang tidak sadar, pasien dengan masalah saluran pencernaan atas &steus eso5agus, tumor mult, 5aring, maupun laring', pasien 4ang tidak mampu menelan, pasien pasca operasi saluran pencernaan atas. Salah satu tujuan pemasangan selang 80% adalah mengeluarkan cairan/isi lam)ung dan gas 4ang ada di dalam lam)ung &Agha, !""'. Pada kasus pasien, %n. R mengalami penurunan kesadaran dan )an4ak meminum air sehingga air 4ang ada di dalam perut pasien harus segera dikeluarkan. Pemasangan selang 80% pada pasien harus segera dilakukan untuk mengeluarkan cairan lam)ung pasien. . 6aha4a 4ang dapat terjadi Komplikasi+komplikasi dapat terjadi aki)at trauma mekanik selama proses pemasangan awal 80% maupun penempatan 80% 4ang tidak tepat antara lain: a. Distres na5as pada pemasangan awal 80% terjadi aki)at penempatan posisi pasien serta teknik pemasangan 80% 4ang tidak tepat. $ni dapat dicegah dengan memposisikan pasien pada posisi 5owler serta melakukan tahapan prosedur pemasangan 80% dengan )erurutan, serta 4ang paling penting adalah kon5irmasi letak pipa. Penanganan awal )ila muncul tanda+tanda distres na5as adalah segera menarik keluar 80%. ). Malposisi 80% 9angan melakukan pemasangan 80% misaln4a malposisi 80% pada pasien trauma maksilo5asial 4ang dicurigai mengalami 5raktur cri)i5ormis plate c. 2pitaksis masi5 dapat men4e)a)ka gangguan pada jalan na5as sehingga memerlukan pemasangan tampon. Risiko komplikasi ini dapat dikurangi dengan melakukan teknik pemasangan 80% 4ang tepat 4aitu dengan menelusuri dasar hidung menuju ke arah telinga saat mendorong masuk 80% untuk mengurangi terjaidn4a tur)inasi dan n4eri serta epistaksis.
d. Pneumonia aspirasi terjadi aki)at aspirasi isi lam)ung saat pasien muntah. $ni dapat dicegah dengan memposisikan pasien dengan )aik, )ila perlu lakukan intu)asi )ila saluran napas tidak lapang terutama pada pasien tidak sadar. e. ;ipoksemia terjadi aki)at o)struksi saluran napas karena penempatan 80% 4ang kurang tepat &%odd, !!(' (. ;asil 4ang didapat dan maknan4a S: + &pasien mengalami penurunan kesadaran' O: keluar cairan melalui selang 80% se)an4ak *!! cc A: masalah teratasi se)agian P: kaji dan catat cairan 4ang keluar melalui selang 80% @. %indakan keperawatan lain 4ang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa di atas &mandiri dan kola)orati5' a. Memposisikan pasien semi5owler ). Mengkaji keseim)angan nutrisi dan cairan c. Mengkaji adan4a o)struksi jalan na5as pasie . 2>aluasi diri Mahasiswa harus le)ih meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai prosedur pemasangan 80% dengan tepat untuk menghindari kemungkinan kesalahan penempatan selang 80% B. Kepustakaan "' Kus4ati, 2ni. !!#. Ketrampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Semarang: Kilat Press ' KoCier, 6ar)ara, etc. !!*. enth ed. Pearson Prentice hall 8ew 9erse4. #' Lippincot ?illiams ?ilkins. 8asogatric %u)e $nsertion and Remo>al: ursing Procedur