21
10
12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mulai 1 Januari 2014 BPJS Kesehatan telah menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program Pemerintah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN bekerja samadengan Fasilitas kesehatan (Faskes) dalam memberikan pelayanan kepada peserta JKN. Faskes merupakan fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat yang terdiri atas Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dan Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan (PMK No. 71 Tahun 2013).
RSUD Dr. Saiful Anwar merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagai Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan dalam pelayanan pasien JKN. Sebagai rumah sakit yang telah terakreditasi "A", RSUD Dr. Saiful Anwar telah melakukan pengelolaan pelayanan yan baik dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang baik yang bersifat medis maupun non-medis serta pelayanan pengobatan yang diberikan oleh para tenaga ahli. RSUD Dr. Saiful Anwar memiliki berbagi jenis pelayanan diantaranya pelayanan instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat, serta penunjang medis.
Meskipun rumah sakit merupakan instansi yang jenis usahaya tidak berorientasi pada perolehan laba secara maksimal, namun untuk menjaga kelangsungan hidup dan peningkatan mutu pelayanan maka rumah sakit tidak terlepas dari kebutuhan dana. Kebutuhan dana tersebut antara lain dipenuhi dari pendapatan yang diperoleh dari jasa pelayanan kesehatan, salah satunya yaitu pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN. Pendapatan dari pelayanan pasien JKN merupakan pendapatan yang akan diterima dari BPJS Kesehatan setelah pelayanan kesehatan diberikan kepada pasien JKN dan sifatnya pendapatan piutang. Pengelolan pelayanan rawat jalan pasien JKN perlu diatur sedemikian rupa agar sehingga asset instansi dapat dikendalikan dan kelangsungan operasi rumah sakit tidak terhambat. Berdasarkan uraian tersebut, maka judul laporan magang adalah "Prosedur Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Pasien JKN RSUD Dr. Saiful Anwar".
Tujuan Magang
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program magang ini meliputi:
Untuk mengetahui prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN di RSUD Dr. Saiful Anwar.
Untuk mengetahui dokumen-dokumen dalam pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN di RSUD Dr. Saiful Anwar.
Manfaat Magang
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang ini yaitu :
Bagi Peserta magang
Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi yang dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan kerjanya.
Peserta magang dapat belajar untuk lebih profesional dalam mengerjakan setiap pekerjaan.
Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
Lebih memahami isu – isu yang akan dihadapi dalam pratek dunia kerja.
Bagi Program Studi
Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran.
Memperkenalkan program kepada instansi yang bergerak di bidang administrasi.
Mendapatkan masukan yang bermanfaat untuk penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
Bagi Instansi Tempat Magang
RSUD Dr. Saiful Anwar dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian tugas-tugas operasional untuk kebutuhan di unit kerja masing-masing.
Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara RSUD Dr. Saiful Anwar dengan Fakultas Ilmu Administrasi.
BAB II
RENCANA KEGIATAN
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Peserta magang melaksanakan magang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar yang terletak di Jl. Jaksa Agung Suprapto No.2, Kota Malang. Magang dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni 2015 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2015. Selama kegiatan magang mahasiwa ditempatkan di Bagian Keuangan.
Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan magang, peserta magang berpartisipasi langsung, melibatkan diri terhadap kondisi aktual kerja di RSUD Dr. Saiful Anwar dengan berpartisipasi dalam kegiatan operasional instansi. Peserta magang ikut serta dan juga turut memikul tanggungjawab sesuai dengan posisi sebagai peserta magang.
Jadwal Kegiatan
Jadwal jam kerja yang berlaku untuk peserta magang di RSUD Dr. Saiful Anwar yaitu :
Tabel 1.Jam Kerja Peserta Magang di RSUD Dr. Saiful Anwar
No
Hari Kerja
Jam Kerja
1.
2.
3.
Senin – Kamis
Jumat
Sabtu – Minggu
07.00 – 13.00 WIB
07.00 – 11.00 WIB
Libur
Tabel 2.Jam Kerja Peserta Magang di RSUD Dr. Saiful Anwar
Selama Bulan Ramadhan
No
Hari Kerja
Jam Kerja
1.
2.
3.
Senin – Kamis
Jumat
Sabtu – Minggu
07.30 – 13.00 WIB
07.30 – 11.00 WIB
Libur
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Magang di RSUD Dr. Saiful Anwar
No
Hari dan Tanggal
Pukul
Jenis Kegiatan yang Dilakukan
Datang
Pulang
1
Senin, 29 Juni 2015
08.00 WIB
14.30 WIB
Mengurus administrasi, penempatan dan perkenalan pada masing-masing bagian
2
Selasa, 30 Juni 2015
08.00 WIB
13.00 WIB
Membuat dan mencetak data case-mix untuk pengguna BPJS (rawat jalan)
3
Rabu, 01
Juli 2015
07.30 WIB
13.00 WIB
Membuat dan mencetak data case-mix untuk pengguna BPJS (rawat jalan)
4
Kamis, 02 Juli 2015
07.30 WIB
13.00 WIB
Membuat dan mencetak data case-mix untuk pengguna BPJS (rawat jalan)
5
Jum'at, 03 Juli 2015
07.30 WIB
11.00 WIB
Membuat dan mencetak data case-mix untuk pengguna BPJS (rawat jalan)
6
Senin, 06 Juli 2015
07.30 WIB
13.00 WIB
Membuat dan mencetak data case-mix untuk pengguna BPJS (rawat jalan)
7
Selasa, 07 Juli 2015
07.30 WIB
13.00 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
8
Rabu, 08 Juli 2015
07.30 WIB
13.00 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
8
Kamis, 09 Juli 2015
07.30 WIB
13.00 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
9
Jum'at, 10 Juli 2015
07.30 WIB
13.30 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
10
Senin, 13 Juli 2015
08.00 WIB
13.00 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
11
Selasa, 14 Juli 2015
08.00 WIB
13.00 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan diklaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
12
Rabu, 15
Juli 2015
08.00 WIB
13.00 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan diklaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
13
Rabu, 22
Juli 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan diklaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
14
Kamis, 23 Juli 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan diklaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
15
Jum'at, 24 Juli 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan diklaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
16
Senin, 27 Juli 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Membuat SEP
Mencetak case-mix pasien rawat jalan & rawat inap
Membantu melayani dalam memberikan berkas pada pasien
17
Selasa, 28 Juli 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Membuat SEP
Mencetak case-mix pasien rawat jalan & rawat inap
Membantu melayani dalam memberikan berkas pada pasien
18
Rabu, 29
Juli 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Membuat SEP
Mencetak case-mix pasien rawat jalan & rawat inap
Membantu melayani dalam memberikan berkas pada pasien
19
Kamis, 30 Juli 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Membuat SEP
Mencetak case-mix pasien rawat jalan & rawat inap
Membantu melayani dalam memberikan berkas pada pasien
20
Jum'at, 31 Juli 2015
07.00 WIB
11.00 WIB
Membuat SEP
Mencetak case-mix pasien rawat jalan & rawat inap
Membantu melayani dalam memberikan berkas pada pasien
21
Senin, 03 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan di klaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
22
Selasa, 04 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan di klaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
23
Rabu, 05 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan di klaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
24
Kamis, 06 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan di klaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
25
Jum'at, 07 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Melakukan input data, menata berkas yang akan di klaim pasien rawat inap yang akan pulang (BPJS dan Jamkesda) di loket rawat inap
26
Senin, 10 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
27
Selasa, 11 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
28
Rabu, 12 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
29
Kamis, 13 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
30
Jum'at, 14 Agustus 2015
07.00 WIB
13.30 WIB
Menginput data pasca tindakan/pemeriksaan dokter serta diagnosa terhadap masing-masing pasien berdasarkan poli
Pembagian Kerja
Selama pelaksanaan magang di RSUD Dr. Saiful Anwar peserta magang ditempatkan di Sub Bagian Penerimaan dan Pendapatan. Kegiatan magang dibimbing oleh Bapak Drs. Abd. Manan, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Penerimaan dan Pendapatan, Ibu Yayuk Restiya selaku Staf Sub Bagian Penerimaan dan Pendapatan, serta Bapak Matsali selaku Koordinator Loket. Peserta magang ditugaskan secara bergilir di Sub Bagian Penerimaan dan Pendapatan, Loket Rawat Jalan, dan Loket Pembayaran Rawat Inap. Peserta magang ditempatkan secara bergantian di masing-masing tempat dengan tujuan agar peserta magang dapat mengetahui keseluruhan prosedur dalam pelayanan pasien BPJS.
BAB III
HASIL KEGIATAN
Gambaran Umum Lokasi Magang
Sejarah Singkat RSUD Dr. Saiful Anwar
Sebelum Perang Dunia ke II, RSUD Dr. Saiful Anwar (saat itu bernama Rumah Sakit Celaket), merupakan rumah sakit militer KNIL, yang pada pendudukan Jepang diambil alih oleh Jepang dan tetap digunakan sebagai rumah sakit militer. Pada saat perang kemerdekaan RI, Rumah Sakit Celaket dipakai sebagai rumah sakit tentara, sementara untuk umum, digunakan Rumah Sakit Sukun yang ada dibawah Kotapraja Malang pada saat itu. Tahun 1947 (saat clash II), karena keadaan bangunan yang lebih baik dan lebih muda, serta untuk kepentingan strategi militer, Rumah Sakit Sukun diambil alih oleh tentara pendudukan dan dijadikan rumah sakit militer, sedangkan Rumah Sakit Celaket dijadikan rumah sakit umum.
Pada tanggal 14 September 1963, Yayasan Perguruan Tinggi Jawa Timur / IDI membuka Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dan memakai Rumah Sakit Celaket sebagai tempat praktek (Program Kerjasama STKM-RS Celaket tanggal 23 Agustus 1969). Tanggal 2 Januari 1974, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 001/0/1974, Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dijadikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawiyaja Malang, dengan Rumah Sakit Celaket sebagai tempat praktek.
Pada tanggal 12 Nopember 1979, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur meresmikan Rumah Sakit Celaket sebagai Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.51/Menkes/SK/ll/1979 tanggal 22 Pebruari 1979, menetapkan RSUD Dr. Saiful Anwar sebagai rumah sakit rujukan. Dan pada bulan April 2007 dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.673/MENKES/SK/VI/2007 RSUD Dr. Saiful Anwar ditetapkan sebagai rumah sakit kelas A. Pada tanggal 30 Desember 2008 ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum dengan keputusan Gubernur Provinsi Jawa Timur No.l88/439/KPTS/013/2008.
Tanggal 20 Januari 2011 RSUD Dr. Saiful Anwar telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Akreditasi A dari Kementrian Kesehatan RI dengan Nomor Sertifikat 123/MENKES/SK/I/2011.
Logo RSUD Dr. Saiful Anwar
Gambar 1. Logo RSUD Dr. Saiful Anwar
Visi, Misi, dan Tujuan RSUD Dr. Saiful Anwar
Visi
Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia Pilihan Masyarakat.
Misi
Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan dan perbaikan manajemen yang berkualitas dunia, profesional serta akuntabel.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rumah sakit yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui pengembangan sistem pelayanan yang terintegrasi dan komprehensif.
Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan melalui pengembangan mutu pendidikan dan penelitian berkualitas internasional.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pemenuhan tenaga yang terlatih dan terdidik secara professional.
Tujuan
Meningkatkan kualitas manajemen dan profesionalisme untuk mewujudkan kemandirian rumah sakit sebagai BLUD.
Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka mencapai standar rumah sakit kelas dunia.
Mengembangkan produk pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penelitian.
Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan, dan penyelenggaraan upaya rujukan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian bagi calon dokter umum, dokter spesialis, tenaga paramedik, dan tenaga kesehatan lainnya serta pengembangan di bidang kesehatan.
Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mempunyai fungsi:
Penyelenggaraan kegiatan administrasi.
Penyelenggaraan pelayanan medik.
Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik.
Penyelenggaraan pelayanan keperawatan.
Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
Penyediaan fasilitas pendidikan bagi calon dokter dan dokter spesialis.
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan.
Budaya Kerja
Dalam rangka untuk meningkatkan produktifitas setiap tenaga medis, paramedis, dan non medis perlu dibangun budaya kerja. Budaya kerja akan membentuk sikap dan perilaku dalam melaksanakan pekerjaan maupun berhubungan dengan sesama sehari hari selalu berdasarkan nilai-nilai yang dianut, sehingga dapat menjadi motivasi dan memberi inspirasi untuk senantiasa bekerja lebih baik. Dengan motto "Kepuasan dan Keselamatan Pasien adalah tujuan kami" serta slogan "Kami melayani dengan kasih sayang (With love we serve)" perlu dibudayakan rasa:
Peduli: Semua insan rumah sakit harus peduli baik terhadap sesama, pasien dan keluarganya maupun lingkungan dengan tindakan yang nyata dan segera.
Melayani: Semua insan rumah sakit harus mempunyai jiwa melayani dan tidak harus dilayani baik terhadap sesama, pasien dan keluarganya serta partner kerja rumah sakit.
Memiliki: Semua insan rumah sakit harus merasa memiliki rumah sakit seperti milik sendiri, ikut memelihara dan menjaga sarana dan prasarana rumah sakit serta menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan rumah sakit.
Ramah: Semua insan rumah sakit harus memberikan pelayanan dengan senyum, salam, sapa, sopan dan santun kepada seluruh pelanggan.
Bersih: Semua insan rumah sakit harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.
Bidang Usaha
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar merupakan instansi milik Pemerintah dan dikelola oleh Pemerintah Daerah yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Rumah Sakit ini mendapat dana dari Pemerintah Daerah setiap bulannya dalam bentuk subsidi, namun Rumah Sakit tidak sepenuhnya menggantungkan pada subsidi tersebut karena Rumah Sakit juga mendanai segala kegiatan produksinya yang berasal dari pungutan biaya kesehatan yang dikenakan kepada pasien atau penderita yang berobat di Rumah Sakit tersebut. Jasa pelayanan kesehatan yang disediakan rumah sakit antara lain (LPDD RSUD Dr. Saiful Anwar tahun 2013):
Pelayanan Medis :
Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan Rawat Darurat
Pelayanan Intensif (ICU, ICCU, PICU, NICU)
Pelayanan Operasi
Pelayanan Keperawatan dan Asuhan Keperawatan
Pelayanan Penunjang Medis :
Rehabilitasi Medik
Laboratorium Patologi Klinik
Laboratorium Sentral
Laboratorium Patologi Anatomi
Laboratorium Parasitologi
Radio Terapi dan Radio Diagnostik
Kedokteran Forensik
Farmasi
Gizi
Laundry & Sterilisasi
Pengolahan Limbah
Pelayanan Lain :
Data Medik
Ambulance 118
Kereta Jenazah
Struktur Organisasi
Struktur organisasi di RSUD Dr. Saiful Anwar disusun berdasarkan Praturan Daerah Provinsi Jawa Timur no. 48 Tahun 2009. Struktur organisasi (lampiran 1) yang dimiliki mempunyai bentuk lini atau garis, dimana wewenang dantanggung jawab mengalir dalam satu garis dari bagian manajer atas ke bawahan.
Tugas dan tanggung jawab masing – masing bagian adalah:
Direktur Rumah Sakit
Direktur Rumah Sakit mempunyai tugas pokok untuk memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, direktur dibantu oleh para wakil direktur.
Komite -komite Rumah Sakit
Mempunyai tugas menyusun rencana operasional kegiatan sekretariat dan merumuskan sasaran yang akan dicapai oleh semua bagian di jajaran sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan.
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan
Mempunyai tugas menyusun dan merumuskan kebijakan umum rumah sakit dan program jangka panjang dan jangka pendek yang berkenaan dengan pelayanan medis sesuai dengan kebijakan dan program kesehatan nasional maupun regional.
Wakil Direktur Penunjang Pelayanan
Mempunyai tugas menyusun dan merumuskan kebijakan umum rumah sakit dan program jangka panjang dan jangkan pendek yang berkenaan dengan penunjang pelayanan sesuai dengan kebijakan dan program kesehatan nasional maupun regional.
Wakil Direktur Pendidikan & Pengembangan Profesi
Mempunyai tugas menyusun dan merumuskan kebijakan umum rumah sakit dan program jangka panjang dan jangkan pendek yang berkenaan dengan pendidikan & pengembangan profesi sesuai dengan kebijakan dan program kesehatan nasional maupun regional.
Wakil Direktur Umum & Keuangan
Mempunyai tugas menyusun dan merumuskan kebijakan umum rumah sakit dan program jangka panjang dan jangkan pendek yang berkenaan dengan umum dan keuangan sesuai dengan kebijakan dan program kesehatan nasional maupun regional.
Kepala Bidang Pelayanan Medik
Menyusun rencana kegiatan sub bidang pelayanan medik sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta membuat rencana kebutuhan bahan dan perangkat kerja di sub bidang pelayanan medik untuk kelancaran tugas.
Kepala Sub Bagian Intensif dan Bedah
Mempunyai tugas menyusun rencana operasional kegiatann lingkup intensif dan bedah sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta membagi tugas dan mengikuti proses penyelesaian pekerjaan di lingkungan keuangan dan akuntansi agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Pelayanan IRJ & IRD
Menyusun rencana operasional kegiatan bidang perencanaan pelayanan bagian IRJ & IGD serta membagi tugas mengikuti perkembangannya dengan cara membantu agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Bidang Keperawatan
Bertugas menyusun rencana kegiatan bidang keperawatan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, merumuskan sasaran yang ingin dicapai oleh semua sub bagian di jajaran bidang keperawatan serta membagi tugas dan mengikuti perkembangan kinerja semua sub bagian di bidang keperawatan.
Kepala Sub Bagian Pelayanan Keperawatan
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian pelayanan keperawatan serta membagi tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara memantau kinerja anggota agar penyelesaiannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kepala Sub Bagian Sarana Perawat
Menyusun rencana kegiatan sub bagian sarana keperawatan secara lebih mendetail serta pembagian tugasnya sesuai acuan umum bidang keperawatan dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanannya.
Kepala Bidang Penunjang Medik
Bertugas menyusun rencana kegiatan bidang penunjang medik pelayanan sebagai acuan pelaksanaan dan pembagian tugas serta pengawasannya.
Kepala Sub Bagian Penunjang Medik
Menyusun rencana operasional kegiatan bidang perencanaan penunjang diagnostik serta pembagian tugas mengikuti perkembangannya dengan cara membantu agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Penunjang Terapi
Mempunyai tugas untuk menyusun rencana kegiatan sub bagian pelayanan penunjang terapi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta pembagian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Bidang Penunjang Non Medik
Menyusun rencana kegiatan sub bagian penunjang non medik sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta membuat rencana kebutuhan bahan dan perangkat kerja di sub bidang penunjang non medik untuk kelancaran tugas.
Kepala Sub Bagian Penunjang Pelayanan Langsung
Mempunyai tugas untuk menyusun rencana kegiatan sub bagian pelayanan penunjang langsung pada pasien sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta pembagian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Penunjang Pelayanan Umum
Mempunyai tugas untuk menyusun rencana kegiatan sub bidang pelayanan penunjang umum pada pasien sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta pemberian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Bagian Rekam Medik dan Evaluasi dan Pelaporan
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian rekam medik dan evaluasi dan pelaporan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta pemberian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Rekam Medik
Bertugas menyusun rencana kegiatan sub bagian rekam medik sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta membagi tugas dan melakukan pengawasan terhadap penyelesaiannya.
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
Menyusun rencana operasional kegiatan bidang evaluasi dan pelaporan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta membagi tugas dan mengikuti perkembangannya melalui kegiatan pemantauan kinerja.
Kepala Bagian Pendidikan
Menyusun rencana operasional untuk sub bagian yang dibawahi, yaitu sub bagian pendidikan. Rencana operasional tersebut akan dijadikan sebagai pedoman kerja, melakukan pembagian tugas, dan melakukan kegiatan pengawasan terhadap kinerja masing-masing sub bagian.
Kepala Bidang Penelitian
Menyusun rencana operasional kegiatan untuk sub bidang yang dibawahi, yaitu sub bidang penelitian. Rencana operasional tersebut akan dijadikan sebagai pedoman kerja, melakukan pembagian tugas, dan melakukan kegiatan pengawasan terhadap kinerja masing-masing sub bagian.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi
Mempunyai tugas untuk menyusun rencana kegiatan sub bidang bagian pengembangan tenaga medik & keperawatan dan bagian pengembangan tenaga non medik sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta pemberian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Pengembangan Tenaga Medik & Keperawatan
Mempunyai tugas menyusun rencana operasional kegiatan pengembangan tenaga medik & keperawatan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta pemberian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Pengembangan Tenaga Non Medik
Mempunyai utugas menyusun rencana operasional kegiatan pengembangan tenaga non medik sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta pemberian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
Kepala Bagian Umum
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian umum sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian tata usaha sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian kepegawaian sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Anggaran
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian hubungan masyarakat dan pemasaran sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Bagian Rencana udan Anggaran
Menyusun rencana operasional kegiatan bagian rencana dan anggaran umum sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Anggaran dan Akuntansi
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian anggaran dan akuntansi sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Anggaran
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bidang anggaran sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Aset
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas dengan cara memberi petunjuk, arahan, dan motivasi agar diperoleh hasil kerja yang optimal dan disiplin kerja yang tinggi.
Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi
Menyusun rencana operasional kegiatan lingkup keuangan dan akuntansi sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Penerimaan Pendapatan
Menyusun rencana operasional kegiatan penerimaan pendapatan sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Perbendaharaan
Menyusun rencana kegiatan sub bidang perbendaharaan sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi
Menyusun rencana kegiatan sub bidang akuntansi dan verifikasi sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
Sumber Daya Manusia
Potensi SDM yang dimiliki RSSA cukup memadai, terutama dari kualitas, meskipun dari segi kuantitas khususnya tenaga medis dan paramedis masih belum mencukupi. Meskipun demikian, sudah selayaknya mereka dapat mengembangkan diri untuk mempersiapkan menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia. Untuk meningkatkan produktifitas karyawan, senantiasa diupayakan peningkatan kesejahteraan pegawai, pengembangan karier melalui pendidikan, kursus dan pelatihan yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
Pemberian pelayanan didukung oleh 2.302 tenaga, yang terdiri atas 270 tenaga medis dokter maupun dokter gigi (spesialis dan umum), 829 tenaga keperawatan/kebidanan, 129 tenaga farmasi, 196 tenaga kesehatan lainnya, dan 879 tenaga non kesehatan. Dari seluruh tenaga tersebut 645 atau (28%) adalah tenaga kontrak yang digaji dari anggaran fungsional RSSA, 94 orang (4%) adalah tenaga dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Dokter umum bertugas di kamar terima, poliklinik pegawai, triase, dan general check up. Di masa datang dibutuhkan tambahan beberapa tenaga dokter spesialis untuk mengisi kekurangan tersebut. Tenaga keperawatan dan kebidanan sebanyak 829, yang terdiri atas tenaga perawat (768) dan bidan (61) yang bertugas di non rawat inap dan di rawat inap. Rasio tenaga perawat terhadap pasien rawat inap dibandingkan dengan jumlah tempat tidur adalah 1:1,57 atau 1 perawat untuk 2 tempat tidur.
Waktu Kerja
Waktu kerja karyawan (administrasi kantor)
Senin – Kamis : 08.00 – 15.00 WIB
Jumat : 08.00 – 14.30 WIB
Waktu kerja karyawan (loket dan poliklinik)
Senin – Kamis : 07.00 – 14.00 WIB
Jumat : 07.00 – 11.00 WIB
Waktu Kerja Instalasi Gawat Darurat (IRD)
Instalasi Gawat Darurat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sifatnya segera. Waktu kerja yang diberlakukan di IRD adalah 24 jam, yang terdiri atas tiga shift :
Shift I : 07.00 – 14.00 WIB
Shift II : 14.00 – 20.00 WIB
Shift III : 20.00 – 07.00 WIB
Waktu Kerja Instalasi Rawat Inap (IRNA)
Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan 24 jam bagi pasen yang dirawat inap di rumah sakit. Maka dari itu jam kerja di IRNA juga dibagi kedalam tiga shift, yaitu :
Shift I : 07.00 – 14.00 WIB
Shift II : 14.00 – 20.00 WIB
Shift III : 20.00 – 07.00 WIB
Waktu Kerja Instalasi Pelayanan Penunjang
Intalasi pelayanan penunjang terdiri atas pelayana medis dan juga pelayana non medis, Pelayanan penunjang terdiri atas Instalasi Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Kedokteran Forensik, Rehabilitasi Medik, dan Gizi, sedangkan pelayanan penunjang non medik terdiri dari Intalasi Pemeliharaan Sarana, Penyehatan Lingkungan dan Komputasi. Jam kerja di setiap Instalasi adalah:
Senin – Kamis : 07.00 – 14.00 WIB
Jumat : 07.00 – 11.00 WIB
Sabtu : 07.00 – 12.30 WIB.
Bidang-Bidang Kegiatan
Kegiatan magang di RSUD dr.Saiful Anwar Kota Malang dilakanakan di Bagian Keuangan, Sub Bagian Penerimaan dan Pendapatan. Peserta magang secara bergilir ditempatkan pada bidang administrasi loket dan bidang piutang dan pelunasan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama magang adalah sebagai berikut.
Administrasi urusan loket
Kegiatan ini dilaksanakan di loket pendaftaran rawat jalan dan loket pembayaran rawat inap. Kegiatan di loket pendaftaran mencakup pelayanan administrasi pasien JKN yang akan berobat. Sedangkan kegiatan di loket pembayaran rawat inap mencakup administrasi kepulangan pasien rawat inap.
Administrasi piutang dan pelunasan pasien JKN
Kegiatan ini dilaksanakan di kantor Sub bagian penerimaan dan pendapatan, dimana peserta magang melakukan input data klaim/grouping pasien JKN ke dalam aplikasi INA CBG's untuk kepentingan penagihan.
Prosedur Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Pasien JKN RSUD Dr. Saiful Anwar
Instalasi rawat jalan RSUD Dr. Saiful Anwar merupakan unit pelayanan yang diperuntukkan bagi pasien yang membutuhkan perawatan ringan dan pemeriksaan berkala sehingga tidak perlu menginap. Pemberian jasa kesehatan pasien JKN menggunakan sistem rujukan (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan), dimana pelayanan kesehatan diatur secara timbal balik baik secara horizontal (rujukan internal) maupun vertikal (rujukan Faskes tingkat I). Pelayanan rawat jalan pasien JKN dibagi menjadi dua bagian yaitu pelayanaan ke poli umum dan pelayanan ke poli khusus. Poli umum terdiri atas poli anak, THT, mata, OBG, bedah, kulit, gigi-mulut, dan lain-lain. Sedangkan poli khusus ditujukan ke instalalasi radiologi, rehabilitasi medik, serta OK sentral dan Anestesi.
Adapun prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN secara umum adalah sebagai berikut.
Pasien menuju loket pendaftaran rawat jalan pasien BPJS (loket 4, 5, 6, 7) untuk menyerahkan dokumen persyaratan berobat kepada bagian administrasi urusan loket. Dokumen persyaratan berobat tersebut meliputi kartu berobat RSUD Dr. Saiful Anwar, Surat Rujukan dari Faskes I, serta fotokopi kartu peserta JKN.
Bagian administrasi urusan loket menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen berobat (Kartu berobat, Fotokopi Kartu peserta JKN, serta surat rujukan dari Faskes I) dari pasien.
Bagian administrasi urusan loket menginput data ke dalam aplikasi SEP (Surat Elegibiltas Peserta) dengan menginput nomor kartu identitas BPJS Kesehatan, jenis perawatan diisi rawat jalan, tanggal pembuatan SEP, diagnosa, dan poli tujuan. Kemudian mencetak SEP sebanyak 3 rangkap dan menyerahkannya kepada petugas BPJS Kesehatan.
Petugas BPJS Kesehatan (fungsi verifikasi) memeriksa keabsahan dokumen persyaratan berobat pasien JKN serta melakukan legalisasi dengan menandatangani SEP. Kemudian menyerahkan dokumen persyaratan berobat dan SEP yang telah dilegalisasi ke bagian rekam medik untuk proses input data pasien ke dalam sistem komputer rumah sakit.
Bagian rekam medik menginput data pasien pada billing rekam medik, mencetak lembar data identitas sosial pasien, serta mencetak case-mix dengan menginput nomor rekam medik. Case-mix dicetak 3 rangkap. Rangkap 1 (putih) untuk klaim piutang BPJS, rangkap 2 (Biru) untuk menebus obat, dan rangkap 3 (kuning) diberikan kepada pasien.
Bagian rekam medik menyesuaikan data pasien dengan arsip yang ada di ruang rekam medik berdasarkan nomor medical record (MR), memasukkan berkas pasien ke dalam map berwarna merah muda serta mendistribusikan berkas tersebut ke poli tujuan.
Bagian pelayanan medik di poli tujuan menerima berkas pasien. Dokter penanggungjawab akan melakukan pemeriksaan dan memberikan terapi kepada pasien. Kegiatan ini direkam dalam case-mix yang dibubuhi tandatangan Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) sebagai bukti pelayanan. Setelah tindakan terapi selesai, maka dokter memberikan resep obat kepada pasien untuk ditebus.
Bagian pelayanan medik membuat Form Perincian Biaya Pelayanan dan menyerahkan dokumen :
Kepada bagian rekam medik (perincian biaya pelayanan, case-mix berwarna putih, SEP berwarna putih, surat rujukan, dan fotokopi kartu peserta JKN).
Kepada Pasien (kartu berobat, case-mix berwarna kuning, dan SEP berwarna kuning,)
Kepada pasien untuk menebus obat berupa case-mix berwarna biru.
Bagian rekam medik menerima dokumen (Form Rincian Biaya Pelayanan, case-mix berwarna putih, SEP berwarna putih, surat rujukan, dan fotokopi kartu peserta JKN) dari bagian pelayanan medic pasca tindakan dari dokter ahli.
Bagian rekam medik melakukan coding diagnosa dan tindakan pada casemix berwarna putih dengan cara menyesuaikan diagnosis pada tagihan dengan kode ICD 10 (International Code DiseasesTen) dan ICD 9 CM (International Code Nine Clinical Modification) berdasarkan ketentuan dalam Juknis INA CBGs.
Bagian rekam medik menyerahkan case-mix yang telah di-coding beserta dokumen lainnya (Form Rincian Biaya Pelayanan, SEP berwarna putih, surat rujukan, dan fotokopi kartu peserta JKN) ke bagian penerimaan dan pendapatan (fungsi grouper)
Fungsi grouper menerima dokumen tersebut dari petugas coding kemudian menginput tindakan dan diagnosa dalam case-mix ke dalam aplikasi INA-CBGs.
Fungsi grouper mengirim semua berkas untuk pengajuan klaim yang terdiri atas case-mix, SEP berwarna putih, surat rujukan, dan fotokopi kartu peserta JKN kepada verifikator BPJS kesehatan. Adapun Form Perincian Biaya Pelayanan akan diserahkan ke bagian administrasi piutang.
Petugas verifikator BPJS Kesehatan menerima semua berkas dari bagian penerimaan dan pendapatan serta melakukan verifikasi dengan aplikasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan, adapun verifikasi yang dilakukan terkait :
Administrasi kepesertaan, yaitu meneliti kesesuaian berkas klaim yaitu antara Surat Eligibilitas Peserta (SEP) dengan data kepesertaan yang diinput dalam aplikasi INA CBGs.
Administrasi pelayanan, meliputi kegiatan mencocokkan kesesuaian berkas klaim dengan berkas yang dipersyaratkan. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara kelengkapan dan keabsahan berkas maka berkas dikembalikan ke Rumah Sakit untuk dilengkapi.
Petugas verifikator BPJS Kesehatan membuat dan mengirim Rekap FPK (Rekapitulasi Form Pengajuan Klaim) atas klaim yang telah disetujui (berupa softfile) kepada fungsi penagihan.
Fungsi penagihan mencetak Rekap FPK yang telah disetujui oleh verifikator BPJS Kesehatan sebanyak 3 rangkap dimana rangkap 1 dan 2 diberikan ke BPJS Kesehatan dan rangkap 3 untuk arsip rumah sakit sebagai dokumen sumber pencatatan piutang dan mengirim Rekap FPK yang telah ditandatangani oleh Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar kepada BPJS Kesehatan.
Bagian administrasi piutang membuat Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan berdasarkan Perincian Biaya Pelayanan sebagai bukti memorial pencatatan piutang. Bagian administrasi piutang kemudian menyerahkan Rekap FPK dan Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan ke Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi.
Sub Bagian Akuntasi dan Verifikasi (fungsi pencatatan) melakukan pencatatan berdasarkan Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan dan Rekap FPK.
Rekap FPK dan Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan dijadikan dasar pencatatan jurnal. Tarif antara BPJS Kesehatan dan RSUD Dr. Saiful Anwar berbeda karena dasar penetapannya yang berbeda. Dalam pencatatan piutang rumah sakit didasarkan pada Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan. Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan kemudian dibandingkan dengan Rekap FPK, apabila terdapat perbedaan maka perbedaan tersebut akan dicatat sebagai selisih lebih atau kurang bayar.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan dengan mendebit piutang sebesar nominal pada Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan dan pendapatan BLUD di sisi kredit. Setelah itu melakukan posting ke buku besar serta membuat laporan keuangan berupa laporan operasional.
Dokumen yang Dibutuhkan dalam Prosedur Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Pasien JKN
Dokumen yang digunakan dalam pelayanan jasa rawat jalan pasien JKN adalah sebagai berikut.
Dokumen persyaratan berobat pasien JKN
Dokumen persyaratan berobat pasien JKN terdiri atas:
Kartu peserta JKN (termasuk ASKES dan Jamkesmas),
Kartu berobat RSUD Dr. Saiful Anwar
Kartu berobat merupakan kartu dari rumah sakit yang digunakan sebagai identitas rekam medik pasien setiap kali berobat. Bagi pasien yang baru pertama kali berobat menggunakan kartu identitas berwarna putih yang diisi dengan identitas diri.
Surat rujukan dari Faskes I yang ditujukan ke RSUD Dr. Saiful Anwar
Surat rujukan berasal dari Faskes I yaitu, puskesmas, poliklinik, rumah sakit, klinik, dokter keluarga yang dipilih pasien saat pendaftaran dan lain-lain.Surat rujukan harus benar-benar ditujukan untuk RSUD dr. Saiful Anwar, yang berisi: nama pasien, tanggal dikeluarkan dan tanggal masa berlaku, diagnosa, serta keterangan penanganan dari Faskes I.
Bagi pasien yang memerlukan penunjang medis melampirkan pula SKDP (Surat Keterangan Dalam Perawatan) dari Dokter Spesialis/Sub Spesialis sebagai bukti pasien masih memerlukan pelayanan di Faskes tingkat lanjutan (RSUD Dr. Saiful Anwar) karena kondisi belum stabil sehingga belum dapat untuk dirujuk balik ke Faskes tingkat pertama.
SEP (Surat Eligibilitas Peserta)
SEP merupakan bukti bahwa pasien tersebut memang benar-benar peserta BPJS. SEP dicetak sebanyak 3 rangkap. Rangkap 1 (putih) digunakan untuk klaim piutang ke BPJS Kesehatan, rangkap 2 (merah) untuk menebus obat, dan rangkap 3 (kuning) diberikan kepada pasien.
Data Identitas Sosial Pasien
Data identitas pasien sebagai billing medical record.
Case-mix
Case-mix digunakan sebagai media cetak atas diagnosa dan tindakan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter serta harus diisi dan ditandatangani oleh dokter yang menangani tersebut. Dimana diagnosa tersebut memiliki 2 fungsi, yaitu:
a) untuk menentukan tarif pemeriksaan,
b) sebagai penunjang medik, penentuan resep obat, dan pemeriksaan.
Perincian Biaya Pelayanan
Memuat tindakan yang dilakukan dalam pemberian jasa kesehatan.
Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan
Rekap FPK (Form Pengajuan Klaim)
Rekap FPK merupakan dokumen pengajuan klaim atas biaya pelayanan kesehatan yang diajukan kepada BPJS Kesehatan.
Bentuk-Bentuk Dukungan
Dukungan terhadap prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN
Penggunaan monitor antrian di loket pendaftaran dapat membantu menertibkan pasien sehingga proses pendaftaran berjalan dengan kondusif.
Pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN di RSUD Dr. Saiful Anwar telah didukung sistem informasi yang berbasis komputer dan terintegrasi dengan BPJS kesehatan sehingga pelayanan dapat dilaksanakan lebih cepat dan efisien.
Dukungan terhadap kegiatan magang
Karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar yang informatif. Sikap informatif dari para karyawan memudahkan peserta magang untuk mendapatkan informasi dari berbagai pihak.
Peserta magang mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan karyawan perusahaan.
Sikap ramah dan terbuka yang ditunjukkan pimpinan dan para karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar dalam memberikan pelatihan dan penjelasan kepada peserta magang. Sikap ramah dan terbuka karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar memungkinkan peserta magang lebih bersemangat untuk melaksanakan kegiatan magang dan mencari data maupun informasi yang terkait dengan tujuan magang.
Pemberian Kartu Identitas yang dapat berlaku di semua zona RSUD Dr. Saiful Anwar, dengan begitu peserta magang dapat mengunjungi berbagai Departemen lain yang terkait dengan tujuan magang.
Penempatan bidang tugas sesuai dengan bidang ilmu peserta magang di universitas. Hal ini memungkinkan peserta magang untuk dapat menambah pengetahuan dan keterampilan peserta magang.
Bentuk-Bentuk Hambatan
Hambatan dalam prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN
Jumlah pasien rawat jalan ke poli khusus untuk terapi Hemodialisa di RSUD Dr. Saiful Anwar sangat banyak. Hal ini menyebabkan pelayanan kesehatan tidak dapat dilaksanakan selama satu hari, sehingga pasien harus datang kembali pada hari berikutnya.
Hambatan dalam kegiatan magang
Dalam pelaksanaan magang juga terdapat hambatan yang dihadapi oleh peserta magang, yaitu kekurangpahaman istilah kesehatan dan kode sistem informasi komputer yang menghambat proses pelayanan dan input data.
BAB IV
PEMBAHASAN
Temuan Gap Antara Teori dan Praktik
Pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN di tingkat lanjutan (Rumah Sakit Umum) diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Adapun prosedur pelayanan rawat jalan pasien JKN pada Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) sebagai berikut.
Peserta datang ke Rumah Sakit dengan menunjukkan nomor identitas peserta JKN dan surat rujukan, kecuali kasus emergency, tanpa surat rujukan.
Faskes bertanggunjawab melakukan pengecekan keabsahan kartu dan surat rujukan serta menginput ke dalam aplikasi SEP. Peserta menerima Surat Eligibilitas Peserta (SEP) untuk mendapatkan pelayanan.
Peserta dapat memperoleh pelayanan rawat jalan sesuai dengan indikasi medis.
Fasilitas kesehatan (rumah sakit) melakukan pemeriksaan, perawatan, pemberian tindakan, obat, dan bahan medis habis pakai (BMHP)
Setelah mendapatkan pelayanan peserta menandatangani bukti pelayanan pada lembar yang disediakan. Lembar bukti pelayanan disediakan oleh masing-masing fasilitas kesehatan
Apabila dokter spesialis/subspesialis memberikan surat keterangan bahwa pasien masih memerlukan perawatan di FKRTL tersebut, maka untuk kunjungan berikutnya pasien langsung datang ke FKRTL (tanpa harus ke Faskes tingkat I terlebih dahulu) dengan membawa surat keterangan dari dokter tersebut.
Apabila dokter spesialis/subspesialis memberikan surat keterangan rujuk balik, maka untuk perawatan selanjutnya pasien langsung ke Faskes Tingkat I membawa surat rujuk balik dari dokter spesialis/subspesialis.
Apabila dokter spesialis/subspesialis tidak memberikan surat keterangan, maka pada kunjungan berikutnya pasien harus melalui Faskes Tingkat I.
Fisioterapis dapat menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiri (sebagai bagian dari jejaring Faskes Tingkat I untuk pelayanan rehabilitasi medik dasar) atau bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Pelayanan rehabilitasi medik di FKRTL dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik.
Apabila dikemudian hari rumah sakit tersebut sudah memiliki dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik maka semua layanan rehabilitasi medik kembali menjadi wewenang dan tanggung jawab dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan magang yang telah dilaksanakan di RSUD Dr. Saiful Anwar, penerapan pelayanan rawat jalan pasien JKN di RSUD Dr. Saiful Anwar telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Rekomendasi Perbaikan
Dalam prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN RSUD Dr. Saiful Anwar Kota Malang tidak ditemukannya gap antara teori dengan praktik, sehingga tidak ada rekomendasi perbaikan untuk prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN RSUD Dr. Saiful Anwar Kota Malang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan rawat jalan pasien JKN yang dilakukan oleh RSUD Dr. Saiful Anwar telah berjalan dengan baik dan teratur. Pelaksanaan prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN dilaksanakan oleh fungsi yang berlainan namun tetap berkesinambungan. Hal tersebut menunjukkan bahwa RSUD Dr. Saiful Anwar dalam menjalankan prosedur pelayanan pasien rawat jalan JKN telah memenuhi persyaratan terselenggaranya sistem pengendalian intern.
B. Saran
Pelayanan Rawat Jalan pasien JKN di RSUD Dr. Saiful Anwar telah berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk menjaga kualitas pelayanan dan kepuasan pasien diharapkan karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar tetap menjaga komitmen dalam melayani kesehatan rawat jalan bagi pasien JKN.
DAFTAR PUSTAKA
, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2014, diakses dari www.rsusaifulanwar.jatimprov.go.id pada 28 Juli 2015 pukul 04.45 WIB.
, Review Rencana Strategis (Renstra) RSSA Tahun 2014, diakses dari www.rsusaifulanwar.jatimprov.go.id pada 31 Agustus 2015 pukul 10.15 WIB.
, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, diakses dari www.jkn.kemkes.go.id pada 31 Agustus 2015 pukul 08.23 WIB.