LAPORAN PENDAHULUAN FEBRIS / DEMAM
Oleh: DYAH AYU ANGGRAENI /1301460021 D-IV EPERA!A"AN POL"EES MALANG
EMEN"RIAN ESEHA"AN RI POLI"ENI ESEHA"AN EMENES MALANG #URUSAN EPERA!A"AN PROGRAM S"UDI D-IV EPERA!A"AN MALANG O$%&'e( 201)
I*
ONSEP DASAR PENYAI" A* PENGER"IAN
Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal. Febris (demam) yaitu meningkatnya temperature tubuh secara abnormal (Asuhan epera!atan Anak 2001). Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang mele!ati batas normal yaitu lebih dari "# 0$ (Fad%ari &alam 'akita 200"). ipe demam yang mungkin kita %umpai antara lain 1. &emam septik Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkatdiatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. *ila demam yang tinggitersebut turun ketingkat yang normal dinamakan %uga demam hektik. 2. &emam remiten Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. +enyebab suhuyang mungkin tercatat dapat mencapai dua dera%at dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatatdemam septik. ". &emam intermiten Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa %am dalam satu hari. *ila demam seperti initer%adi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila ter%adi dua hari terbebas demam diantara duaserangan demam disebut kuartana. . &emam kontinyu -ariasi suhu sepan%ang hari tidak berbeda lebih dari satu dera%at. +ada tingkat demam yang terusmenerus tinggi sekali disebut hiperpireksia. . &emam siklik er%adi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode bebas demamuntuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.Suatu tipe demam kadang/kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demamintermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan
segeradengan suatu sebab yang %ela seperti abses, pneumonia, ineksi saluran kencing, malaria, tetapi kadangsama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang %elas. &alam praktek 0 daripara pasien dengan demam yang baru sa%a dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang sel/limiting seperti inluensa atau penyakit 3irus se%enis lainnya. 'amun hal ini tidak berarti kita tidak harustetap !aspada terhadap in3eksi bakterial. B* E"IOLOGI
+enyebab demam selain ineksi %uga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksiterhadap pemakaian obat, %uga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya perdarahan otak,koma). +ada dasarnya untuk mencapai ketepatan lainketelitian
diagnosis
penggambilan
penyebab ri!ayat
demam penyakit
diperlukan
antara
pasien, pelaksanaan
pemeriksaan isik, obser3asi per%alananpenyakit dan e3aluasi pemeriksaan laboratorium.serta penun%ang lain secara tepat dan holistik.*eberapa hal khusus perlu diperhatikan pada
demam adala
cara timbul demam,
lama demam, tinggidemam serta keluhan dan ge%ala lian yang menyertai demam.&emam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terusmenerus selama " minggu dan suhu badan diatas "#," dera%at celcius dan tetap belum didapatpenyebabnya !alaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensi dengan menggunakan saranalaboratorium dan penun%ang medis lainnya. +* MANIFES"ASI LINIS
1. 2. ". . . 7. 4.
Anak re!el (suhu lebuh tinggi dari "4,#oc 5 0 oc) ulit kemerahan 6angat pada sentuhan +eningkatan rekuensi pernaasan Menggigil &ehidrasi ehilangan nasu makan
D* PA"H!AY
Agen ineksius mediator inlamasi :le3asi pengaturan termoregulasi
Monosit makroage endotel cell other cell types +eningkatan +;: 2
+yrogenic cytokinin 89 8, 'F, 89/7, Mempengaruhi hipotalamus anterior
Memproduksi
HIPERTERMI Metabolisme basal meningkat
Aksi Peningkat an RESIKO KEKURANAN
KETI%AKE&EKTI& AN Ke(ang RESIKO
KETI%AKSEIM'AN AN NUTRISI KURAN %ARI KE'UTUHAN
O$ ke otak TIK KRTI%AK E&EKTI&AN PER&USI
RESIKO KETER"AM'ATA N E* PEMERISAAN PENUN#ANG
1. <%i coba darah $ontoh pada demam dengu terdapat leucopenia pada hari ke dua atau hari
ketiga.+ada
dbd
di%umpai
trombosito
penia
dan
hemokonsentrasi.MAsa pembekuan masih normal,masa perdarahan biasanya meman%ang,dapat ditemukan penurunan actor 88,-,-88,8= dan
=88.+ada
pemeriksaan
kimia
darah
hipoproteinemia,hiponatremia,hipokloremia.Sgot,serum
tampak glutamit
piru3at(sgpt),ureum dan ph darahg mungkin meningkat,reerse alkali menurun 2. +embiakan kuman dari cairan tubuh atau lesi permukaan atau sinar tembus
rutin.$ontoh
pada
dbd air
seni
mungkin ditemukan
albuminorial ringan. ". &alam tahap melalui biopsy pada tempat/tempat yang dicurigai.>uga dapat
dilakukan pemeriksaan
seperti
anginograi,aortograi
limangeograi .
atu
+ada dasarnya menurunkan demam dapat dilakukan secara isik, obat/ obatan, maupun kombinasi keduanya 1. Secara isik / empatkan anak dalam ruangan bersuhu normal / +akaikan anak pakaian yang tidak tebal / Memberikan minuman yang banyak karena kebutuhan air meningkat / Memberikan kompres 2. ?bat/obatan / +emberian obat antipiretik, analgetik, dan anti inlamasi / +emberian antibiotic sesuai indikasi
II* ONSEP DASAR ASUHAN EPERA!A"AN A* PENGA#IAN
1. Melakukan anamnese ri!ayat penyakit meliputi se%ak kapan timbul demam, ge%ala lain yangmenyertai demam (miasalnya mual muntah, nasu makan, diaoresis, eliminasi, nyeri otot dan sendidll), apakah anak menggigil, gelisah atau lhetargi, upaya yang harus dilakukan. 2. Melakukan pemeriksaan isik. ". Melakukan pemeriksaan ensepalokaudal keadaan umum, 3ital sign. . Melakukan pemeriksaan penun%ang lain seperti pemeriksaan laboratotium, oto rontgent ataupun
1. 6ipertermi berhubungan dengan proses ineksi 2. etidakeektian thermoregulasi berhubungan dengan proses penyakit, luktuasi suhu lingkungan ". etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang dan diaporesis . etidakeektian perusi %aringan perier
berhubungan
dengan
peningkatan 8 . @esiko cidera berhubungan dengan ineksi mikroorganisme 7. @esiko keterlambatan perkembangan berhubungan ke%ang demam +* REN+ANA ASUHAN EPERA!A"AN
'?
&8A;'?SA
<>
1.
:+:@AAA' 6ipertermi bBd
@8:@8A 6AS89 u%uan Setelah dilakukan
ineksi
proses
&A'
8':@-:'S8 1. Monitor
tanda/tanda
3ital setiap 2 %am atau
tindakan kepera!atan selama CD2 diharapkan
%am suhu
tubuh paien dalam batas normal 6 / Suhu tubuh dalam rentang
sesuai indikasi 2. An%urkan anak
untuk
tidak memakai selimut dan pakaian tebal ". An%urkan anak banyak minum . *erikan kompres hangat . olaborasi pemberian antipiretik
normal
("7o/"4oc) /'adi dan @@ dalam batas normal /idak ada perubahan !arna kulit tidak 2.
etidakseimbangan nutrisi kurang
dari
tubuh bBd
kebutuhan
intake yang
kurang dan diaphoresis
ada pusing u%uan Setelah dilakukan tindakan
pemenuhan adekuat 6 / idak
%am nutrisi
ada
penurunan berat badan / idak ada tanda / ".
resiko kekurangan 3olume cairan
bBd
e3aporasi
peningkatan
tanda malnutrisi 'asu makan
meningkat u%uan Setelah dilakukan tindakan kepera!atan selama CD2 diharapkan
kesukaan
makanan anak
bukan
kepera!atan selama CD2
1. anyakan
%am 3olume
yang
merupakan
kontraindikasi 2. An%urkan anak makan sedikit tapi sering ". An%urkan makan makanan selagi hangat . *erikan makanan lunak . imbang berat badan setiap hari 7. olaborasi dengan ahli giEi tentang diet yang sesuai 1. a%i adanya tanda/ tanda dehidrasi 2. Monitor tanda tanda 3ital ". An%urkan banyak minum . $atat intake
pasien dan
cairan adekuat 6 / idak
output cairan . +erhatikan keluhan ada
tanda/tanda /
dehidrasi dalam
batas normal / 8ntake dan output
pasien seperti mata kunang/kunang, pusing,
ekstrimitas, dan sesak naas
cairan
seimbang
DAF"AR PUS"AA
omite medik @S<+ &r. Sard%ito, 2000. Standar +elayanan Medis, :disi 2, $etakan 8, Medika F <;M, ogyakarta Amin, 6ardi. 201. Asuhan epera!atan 'anda '8$ '?$. Mediaction >og%akarta aylor, $ G @alph, S. 201". &iagnosis kepera!atan dengan rencana asuhan. >akarta :;$
lemah,