LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU NUTRISI TERNAK UNGGAS
“PENGARUH PEMBERIAN CUKA APEL TERHADAP PERFORMA DAN KEEMPUKAN DAGING AYAM PETELUR AFKIR”
OLEH:
JUMADI NIM. C 1071 14 1 010
PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULT FAKULTAS AS PERTANIAN PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPUR TANJUNGPURA A PONTIANAK 017 BAB I
PENDAHULUAN A. L!"!# B$%!&!'(
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya.Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak.Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar.Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik.Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur.Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat.Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini.Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan !terus dimurnikan"#.$nilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul. Ayam ras petelur merupakan hasil rekayasa genetis berdasarkan karakter-karakter dari ayam-ayam yang sebelumnya ada.Perbaikan-perbaikan genetik terus diupayakan agar mencapai performance yang optimal, sehingga dapat memproduksi telur dalam jumlah yang banyak. Salah satu keuntungan dari telur ayam ras petelur adalah produksi telurnya yang lebih tinggi dibandingkan produksi telur ayam buras dan jenis unggas yang lain. %emilih ayam petelur memerlukan keahlian tersendiri, baik keahlian yang didapat dari pengalaman maupun dari belajar dengan banyak peraktek pada ahlinya.Pemilihan ayam petelur diperlukan guna mendapatkan produkti&itas peternakan yang tinggi dengan menerapkan sistem seleksi untuk mengeluarkan ayam-ayam yang rendah produksinya. Pemilihan' seleksi ayam petelur dapat dilakukan dengan cara fisual, pengamatan fisik dan
produkti&itasnya. Pemilihan
tersebut dapat
dilaksanakan dengan pengamatan-
pengamatan pada bentuk fisik ayam ( misalnya ) bentuk tubuh, warna kaki, tingkah laku ayam, keadaan &ent dan sebagainya. *entuk tubuh ayam yang lebar dan dalam, panjang, bagian perut belakang &ent # membulat dan berbentuk besar dan lunak merupakan cirri-ciri ayam yang produkti&itasnya tinggi. Selain itu ciri-ciri ayam yang produkti&itasnya tinggi misalnya tingkah laku yang selalu aktif, paruh pendek dan kuat, jengger yang merah dan cerah, pertumbuhan yang normal selama pemeliharaan dan sebagainya.
B. T)*)!' +!' M!',!!" P#!&"-&)
a. b. c. d. e. f. g.
Tujuan dan manfaat dari praktikum ini adalah) Dapat mengetahui pengaruh cuka apel pada ayam layer afkir %engetahui performa ayam layer. %enghitung + %enghitung P** %enghitung $P &aluasi karkas %enghitung persentase karkas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Ayam ras petelur layer # adalah ayam ras hi-breed yang diternakkan khusus sebagai penghasil telur. Ayam petelur dapat berasal dari ayam tipe ringan dengan bobot hidup /,0 1,2 kg'ekor, dan tipe medium tipe dwiguna# yang dapat mencapai bobot hidup 3 kg'ekor.
Ayam petelur apkir, yang juga disebut ayam cull , adalah ayam petelur betina yang dipanen atau dipotong karena sudah tidak produktif atau secara ekonomis tidak menguntungkan lagi sebagai produsen telur. Ayam petelur menjadi apkir atau tidak produktif karena) /. cacat produksi, di mana telurnya terganggu, misalnya karena penyakit( 1. terlalu tua, yaitu umur /4 bulan atau lebih( 3. ada lonjakan harga sarana produksi pakan# atau kemerosotan harga telur, sehingga usaha tidak menguntungkan.
Ayam petelur yang terlalu tua, produkti&itasnya sangat menurun, sementara biaya produksinya tetap tinggi. Pengapkiran ayam petelur biasanya dilakukan pada saat ayam berumur /0 - 12 bulan. Setelah umur itu produksi telurnya sudah sangat menurun dan sebagai usaha tidak lagi menguntungkan. *obot hidup ayam apkir pada umur itu umumnya berkisar antara 122 - 3222 gr'ekor yang dipanen pada umur 0 - 5 minggu.
Populasi terbesar dari ayam petelur apkir berasal dari ayam tua umur /,0 - 1 tahun dengan berat hidup 1,2 kg'ekor dan rendemen karkas 526. 7ondisi ayam petelur apkir biasanya tidak seragam, demikian pula mutu dagingnya tidak seragam. namun secara indi&idual mutu daging dari ayam petelur apkir mungkin lebih baik daripada daging broiler, terutama jika ayam apkir itu berasal dari ayam sehat dan masih muda( di mana ayam itu diapkir karena cacat produksi. Ayam petelur apkir adalah ayam betina dan persediaannya tidak tetap, tergantung dari siklus produksi.
%enurut Sudarmono 1223# ayam ras petelur mempunyai sifat-sifat unggul yaitu sebagai berikut ) a#
8aju pertumbuhan ayam ras petelur sangat pesat pada umur 9,0-0,2 bulan telah mencapai kedewasaan kelamin dan bobot badan antara /,5 kg-/,: kg, pada waktu itu sebagian dari kelompok ayam tersebut telah berproduksi. Adapun ayam kampung pada umur yang sama, bobot badannya baru mencpai sekitar 2,4 kg kedewasaan kelamin ayam kampung baru dicapai pada umur :-4 bulan.
b#
7emampuan berproduksi ayam ras petelur cukup tinggi yaitu antara 102-142 butir'tahun, dengan bobot telur antara 02-52 g'butir. Sedangkan produksi ayam kampung hanya berkisar
antara 32-92 g'butir c# 7emampuan ayam ras petelur dalam memanfaatkan ransum pakan sangat baik dan berkorelasi positif. 7on&ersi terhadap penggunaan ransum cukup bagus yaitu setiap 1,1 kg -1,0 kg ransum dapat menghasilkan / kg telur. Dalam hal ini, ayam kampung tidak memiliki korelasi positif dalam memanfatkan ransum yang baik dan mahal. ;leh karena itu, ayam kampung lebih ekonomis bila diberi pakan yang murah. d# Periode bertelur ayam ras petelur lebih panjang, bisa berlangsung /3-/9 bulan, atau hingga ayam berumur /<-1< bulan, walaupun ayam ras hanya mengalami satu periode bertelur, akan tetapi periode bertelurnya tersebut berlangsung sangat panjang dan produktif. =al ini disebabkan karena tidak adanya periode mengeram pada ayam ras petelur tersebut. Sedangkan ayam kampung mengalami periode bertelur berkali-kali, namun satu periode bertelurnya berlangsung sangat pendek, yaitu sekitar /0 hari .periode bertelur ayam kampung terputus-putus, karena ayam kampung memiliki sfat atau periode mengeram.
Ayam petelur memiliki dua fase, yaitu fase starter umur 2 > 9 minggu# dan fase finisher umur
9 > 5 minggu#. Pemberian pakan dibedakan menurut fase umur
tersebut.Perbedaannya terletak pada persentase ?at gi?i dan kuantitas pakan. /. Pakan +ase Starter Pakan fase starter tediri atas) protein 11 > 196, lemak 1,06, serat kasar 96, kalsium /6, dan fosfor 2,: > 2,<6.7uantitas pakan dibedakan menurut golongan umur, yakni sebagai berikut. a# b# c# d#
%inggu pertama umur / > : hari#) /: gram'hari'ekor. %inggu kedua 4 > /9 hari#) 93 gram'hari'ekor. %inggu ketiga umur /0 > 1/ hari#) 55 gram'hari'ekor. %inggu keempat umur 11 > 1< hari#) gram'hari'ekor.
1. Pakan +ase +inisher Pakan fase finisher terdiri atas) protein /4,/ > 1/,16, lemak 1,06, serat kasar 9,06, kalsium /6, dan fosfor 2,: > 2,<6.7uantitas pakan dibedakan menurut golongan umur, yakni sebagai berikut. a# b# c# d#
%inggu kelima umur 32 > 35 hari#) /// gram' hari' ekor. %inggu keenam 3: > 93 hari#) /1< gram' hari' ekor. %inggu ketujuh umur 99 > 02 hari#) /95 gram' hari' ekor. %inggu kedelapan umur 0/ > 0: hari#) /5/ gram' hari' ekor.
Selain pakan, ayam juga diberi minum.Air minum untuk hari pertama sebaiknya ditambah gula sebanyak 02 gram per / liter air dan obat antistres.
BAB III METODE PRAKTIKUM A. /!&") +!' T$!" P#!&"-&) Praktikum pengujian pengaruh cuka apel terhadap performa dan keempukan
daging ayam petelur afkir mata kuliah $lmu @utrisi Ternak nggas ini dilakukan di kandang percobaan Prodi Peternakan pada tanggal < Banuari 12/: s'd 12 Banuari 12/:. B. A%!" +!' B!!' a# Alat /# 7andang 1# Tempat pakan 3# Tempat minum 9# 8iteran 0# Timbangan 5# Pisau :# 7ompor 4# Panci
<# @ampan /2# %angkuk penampung darah b# *ahan /# Pakan 1# Air bersih 3# uka apel C. L!'(&! K$#*! /. Dalam praktikum ini, menggunakan 5 ekor ayam layer afkir yang dibagi dalam 3 1. 3. 9. 0. 5. :.
perlakuan dengan 1 ulangan. Perlakuan diberikan setiap hari selama /1 hari. Pakan dan minum diberikan setiap hari yaitu pagi dan sore hari. Sisa pakan dan minum dicatat pada tabel yang telah disediakan. Suhu dan kelembaban di ukur setiap hari dan dicatat pada tabel. *obot badan ditimbang setiap 3 hari sekali dan dicatat. Tabel perlakuan dapat dilihat seperti dibawah ini
Tabel /. Perlakuan P$#%!&)!' 7ontrol
0 ml cuka'liter air /2 ml cuka'liter air
K2+$ P2/ P21 P// P/1 P1/ P11
BAB IV HASIL PEMBAHASAN A. H!3-% 1. D!"! K2'3)3- !&!' data konsumsi pakan P0 (kontrol) Pemberian pakan
tanggal 2<'2/'12/ : /2'2/'12/ : //'2/'12/ : /1'2/'12/ : /3'2/'12/ : /9'2/'12/ : /0'2/'12/ : /5'2/'12/ : /:'2/'12/ : /4'2/'12/ : /<'2/'12/ : 12'2/'12/ : Bumlah Total
P2/ pag sian i g
Bumlah yang dikonsumsi
sisa pakan
P21 pag Sian i g
P2/ pag sian i g
P21 pag sian i g
P2/ pag sian i g
P21 pag sian i g
02
02
02
02
10
92
10
30
10
/2
10
/0
02
02
02
02
92
92
92
92
/2
/2
/2
/2
02
02
02
02
92
02
9<
02
/2
2
/
2
02
02
02
02
02
90
92
9:
2
0
/2
3
02
02
02
02
02
90
02
90
2
0
2
0
02
02
02
02
32
90
92
90
12
0
/2
0
02
02
02
02
90
92
32
92
0
/2
12
/2
02
02
02
02
92
92
92
30
/2
/2
/2
/0
02
02
02
02
92
92
0
32
/2
/2
90
12
02
02
02
02
2
9:
92
/2
02
3
/2
92
02
02
02
02
92
92
2
32
/2
/2
02
12
/2
2
02
2
02 110
02 110
92 51
00
. D!"! &2'3)3- !-# -')
2 766 1678
134
349 6
data konsumsi air minum P2 kontrol# pemberian air
tanggal 2<'2/'12/: /2'2/'12/: //'2/'12/: /1'2/'12/: /3'2/'12/: /9'2/'12/: /0'2/'12/: /5'2/'12/: /:'2/'12/: /4'2/'12/: /<'2/'12/: 12'2/'12/: Bumlah Total
sisa air
Bumlah yang dikonsumsi
P2/ P21 P2/ P21 P2/ P21 pa sian pa Sian pa sian pa sian pa sian pa sian gi g gi g gi g gi g gi g gi g 02 02 02 02 2 022 2 022 2 9<2 2 942 2 /2 2 12 02 02 92 99 /2 2 022 2 022 2 902 2 9:2 2 02 52 32 02 02 9: 3< // 2 022 2 022 2 322 2 902 32 122 2 02 02 02 92 92 /2 /2 2 022 2 022 2 902 2 9<2 2 02 2 /2 02 02 02 30 /0 2 022 2 022 2 9<2 2 992 2 /2 2 52 02 02 9< 02 2 022 2 022 2 902 2 992 /2 02 2 52 02 02 90 95 2 022 2 022 2 9:0 2 942 02 10 92 12 02 02 9: 92 /2 2 022 2 022 2 942 2 932 32 12 2 :2 02 02 94 92 /2 2 022 2 022 2 902 2 302 12 02 2 /02 02 02 92 95 /2 2 022 2 022 2 9:2 2 9/2 2 32 92 <2 02 02 95 30 /0 2 022 2 022 2 922 2 902 92 /22 2 02 02 02 95 10 10 2 2 2 2 92 2 2 2 //.022 //.022 13.222
<.440
<.1<2
/.5/0
/<./:0
1.1/2 3.410
. D!"! 3))
Wakt u pa#i sian# sore mala m
Wakt u pa#i sian# sore
Data Pengukuran Suhu Ruangan Selasa, 17 - 1 – Rabu, 18 - 1 – Kamis, 1 - 1 2017 2017 2017 2$,%&' 2,7&' 2%,&' 1,&' ,&' 2,&' 0,&' 2,8&' 28,&' 2%,&' 27,7&' 4. D!"! &$%$9!9!'
!um"at, 20 - 1 2017 2$,7&' 2,$&' 27,&'
2&'
Data Pengukuran Kelembaban Selasa, 17 - 1 – Rabu, 18 - 1 – Kamis, 1 - 1 - !um"at, 20 - 1 2017 2017 2017 2017 1* $* 8* 1* 2* %1* %0* $* 0* %* 71* 7$*
mala m
87*
78*
88*
. D!"! B292" 9!+!'
+ata Penimban#an erat adan p0 (kontrol) ari.tan##al Senin, - 1 – 2017 Sabtu, 1$ - 1 – 2017 Kamis, 1 - 1 – 2017
P01
P02
170 # 1$%0 # 1$0 #
1%0 # 1%0 # 10#
6. D!"! 3$"$%! $2"2'(!' P23" M2#"$
No 1 2 $ % 7 8 10 11 12 1 1$ 1%
+ara Kepala Kaki /ati mpela !antun# si usus emak abdomin al im3a Karkas obot idup obot akir p/ ulu 5sus
PERLAKUAN KELOMPOK I KELOMPOK II P0 P0! P P! $% #r %0 #r %0 #r $0 #r 110 #r 1% #r 120 #r 10 #r %% #r %% #r %0 #r 0 #r 2% #r $0 #r $0 #r $0 #r %0 #r %0 #r 0 #r 0 #r % #r 10 #r % #r 10 #r 20 #r % #r 1% #r 0 #r
KELOMPOK III P! P!! %0 #r 110 #r 120 #r %0 #r %0 #r $0 #r $% #r 0 #r 0 #r 10 #r 10 #r % #r $0 #r
20 #r
0 #r
10 #r
10 #r
0
%% #r
% #r 800 #r 1420 k#
10 #r 80 #r 14$0 k# 14$%0 k# 1$0 #r 70 #r
% #r 20 #r 14%0 k# 14%20 k# % 1$0 #r 170 #r
% #r 0 #r 14%%0 k# 14$10 k# 10 #r 10 #r
% $0 #r 14780 k# 1470 k# 10 220 #r
2 #r 1000 #r 14%70 #r
141% k# 120 #r $0 #r
14%%0 $ 120 10 #r
1
Keempuk an da#in#
alot
alot
alot
alot
lunak
-
B. P$9!!3!'
/. 7onsumsi pakan 7onsumsi pakan yang dihitung pada praktikum ini a dalah konsumsi pakan keseluruhan yang dimakan oleh ke 1 sample ayam kontrol. 7onsumsi pakan C total pakan yg diberikan > total sisa pakan C 1.322 gram > /.5:4 gram C 511 gram 1. 7onsumsi air minum Seperti halnya pakan, konsumsi air minum juga merupakan keseluruhan air yang diminum oleh ke 1 sample ayam kontrol. 7onsumsi air minum C total yang diberikan > total sisa air minum C 13.222 ml > /<./:0 ml C 3.410 ml
3. Pertambahan bobot badan Pada praktikum kali ini, ayam yang dipelihara tidak mengalami penambahan bobot badan sama sekali, yang terjadi adalah sebaliknya yaitu bobot badan makin berkurang yaitu P2/ berkurang 332 gram dan P21 berkurang 12 gram 9. + + merupakan satuan yang digunakan untuk menunjukan seberapa banyak pakan yang diperlukan untuk menaikan / kg **. 7arena bobot badan ayam pada sample tidak menunjukan adanya penambahan bobot badan sehingga + dihitung sbb) +C Total pakan yg dikonsumsi ) Total *obot badan C 511 gram ) - 302 gram C -/,:: 0. $P $P merupakan angka yang menunjukan keberhasilan proses produksi dalam satu periode $P C Daya hidup ** rata-rata /22 ) mur + C /226 /.940 gram /22 ) /1 hari /,:: C /9.402.222 ) -1/,19 C -5<<./01,09 5. Persentase karkas a. P2/ Persentase C berat karkas ) bb hidup /226 C 422 gr ) /.1<2 gr /226
C 51 6 b. P21 Persentase C berat karkas ) bb hidup /226 C <42 gr ) /.592 gr /226 C 0<,4 6 c. P// Persentase C berat karkas ) bb hidup /226 C <12 gr ) /502 gr /226 C 00,4 6 d. P/1 Persentase C berat karkas ) bb hidup /226 C <32 gr ) /002 gr /226 C 52 6 e. P1/ Persentase C berat karkas ) bb hidup /226 C <92 gr ) /:42 gr /226 C 01,4 6
f.
P11 Persentase C berat karkas ) bb hidup /226 C /.222 gr ) /0:2 gr /226 C 53,: 6 Dari hasil yang diatas, dapat kita lihat bahwa persentase karkas
terbesar ada pada sample ayam P11 yaitu 53, : 6 :. Persentase darah a. Persentase dengan bobot hidup P2/ 6 C berat darah ) bb hidup /226 C 90 gr ) /1<2 gr /226 C 3,9 6 b. Persentase dengan karkas P2/ 6 C berat darah ) berat karkas /226 C 90 gr ) 422 gr /226 C 0, 5 6 c. Persentase dengan bobot hidup P21 6 C berat darah ) bb hidup /226 C02 gr ) /592 gr /226 C 3, 296
d. Persentase dengan karkas P21 6 C berat darah ) karkas /226 C02 gr ) <42 gr /226 C 0,/ 6
4. Persentase lemak abdominal !. P01 * lemak 6 berat lemak bobot badan 100*
9. P0
6 20 #ram 120 #ram 100*
* lemak 6 berat lemak bobot badan 100* 6 0 #ram 1$0 #ram 100*
. P11 * lemak 6 berat lemak bobot badan 100* 6 10 #ram 1%0 #ram 100*
+. P1 * lemak 6 berat lemak bobot badan 100* 6 10 #ram 1%%0 #ram 100*
$. P1 * lemak 6 berat lemak bobot badan 100* 6 0 #ram 1780 #ram 100*
,.
P * lemak 6 berat lemak bobot badan 100*
6 %0 #ram 1%70 #ram 100* Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa kandungan lemak paling sedikit terdapat
pada sample P// dan P/1 masing-masing sebesar 2,526 dan 2,59 6. Artinya penggunaan cuka apel terbaik adalah pada pada dosis 0 ml cuka'liter air.
<. ji organoleptik pada keempukan daging Dari tabel yang tercantung diatas, yang merupakan hasil uji organoleptik dari masing-masing kelompok. =asilnya terbukti bahwa penggunaan dosis terbaik dalam merubah terkstur daging menjadi empuk adalah pada dosis /2 ml cuka' liter air. =al ini dapat dibuktikan pada sample P1/.
BAB V PENUTUP A. S-)%!' Dari uraian hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa /. Pada sample kontrol terjadi penurunan berat badan. 1. Persentase karkas terbaik ada pada sample 5 yang menunjukan bahwa persentase
karkas terbesar ada pada sample ayam P11 yaitu 53, : 6 3. Penggunaan dosis cuka apel terbaik terdapat pada sample P// dan P/1 yang menunjukan paling sedikitnya lemak abdominal yang terkandung dalam tubuh yaitu masing-masing 2,526 dan 2,596. 9. uka apel selain mengurangi lemak abdomen pada ayam layer, cuka apel juga dapat meningkatkan nafsu makan atau palatabilitas, hal ini dapat dilihat dari sample P//, P/1, P1/, P11. 0. Dalam mengubah tekstur daging dari alot menjadi lunak, dosis yang tepat adalah /2 ml cuka'liter air. =al ini dapat dilihat pada hasil organoleptik sample P1/. B. S!#!' /. Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya, harus menggunakan D; agar pertumbuhan
dapat terkontrol dengan baik.
1. Dalam melaksanakn praktikum, harus lebih teliti terutama dalam memasukan data, karena apabila data yang dimasukan tidak sesuai, akan mempengaruhi hasil yang dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
*appenas. 12/2. Strategi Peningkatan Pertumbuhan Subsektor Peternakan Mendukung Peningkatan Pendapatan dan Diversifikasi (Draft). Bakarta) *adan Perencanaan Pembangunan @asional.
@orth dan *ell. /<<2. ommercial hicken Production Manual . @ew Eork) ;klahama.
asyaf, %. /<<0. Seputar ayam !ampung . Eogyakarta) 7anisius.
Sudarmono, A. S. 1223. Pedoman Pemeliharaan "yam #as Petelur . Bakarta ) Penebar Swadaya. Suprijatna, ., . Atmomarsono, dan . 7artasujana. 1220. $lmu Dasar %ernak &nggas. Bakarta) Penebar Swadaya. Euwanta, T. 12/2. %elur dan !ualitas %elur . Eogyakarta) Fadjah %ada ni&ersity Press.
LAMPIRAN