LAPORAN PRAKTIKUM IRIGASI DAN DRAINASE “PENGUKURAN KADAR AIR AKTUAL DENGAN 3 METODE”
NAMA : DWI HARDINA A.R. NIM : 105040200111191
KELAS PRAKTIKUM : SENIN, 9.15-11.00 ASISTEN :MBAK ENDAH
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia pertanian baik itu pra panen maupun pasca panen, salah satu properties yang sering diukur adalah kadar air tanah. Air tanah merupakan salah satu sifat fisik yang bererpengaruh langsung terhadap pertumbuhan tanaman, karena setiap tanaman memerlukan kondisi tanah yang sesuai dalam masa pertumbuhanya. Pertumbuhan tanaman akan optimal apabila tanaman berada pada tanah pada kelembaban atau kadar air yang sesuai. Kadar air tanah yang tidak sesuai dapat mengakibatkan tanaman akan layu atau kering saat keadaan tanah yang kekurangan air dan akan busuk saat kadar air tanah berlebihan. Dalam perkembangan teknologi pertanian saat ini, kadar air tanah dapat diukur dengan berbagai metode. Penetapan kadar air tanah dengan mengukur perbedaan berat tanah tersebut dinamakan dengan pengukuran metode gravimetri atau oven. Selain itu teknologi memungkinkan penetapan kadar air tanah sudah dapat diukur menggunakan alat tanpa harus membawa sampel tanah ke laboratorium, yaitu dengan menggunakan Theta Probe dan Neutron Probe. 1.2 Tujuan Tujuan dari praktikum irigasi dan drainase tentang materi pengukuran kadar air dengan 3 metode ini antara lain agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang: Prinsip kerja dan metode pengukuran kadar air dengan gravimetri Prinsip kerja dan metode pengukuran kadar air dengan Theta Probe Prinsip kerja dan metode pengukuran kadar air dengan Neutron Probe Membandingkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing metode
II.
CARA KERJA
2.1 Metode Gravimetri
Syarat sampel tanah : jauh dari perakaran, tidak pada timbunan, sifat fisiknya belum terpangaruh
Ring
Dimasukkan ke dalam tanah sampai volume penuh
Ambil ring berisi tanah dengan alat bantu pisau
Bersihkan tanah di bagian luar ring
Laboratorium
2.2 Metode Theta Probe
Siapkan alat
Pastikan energi listrik/ baterai masih ada
Tekan tombol program
Tancapkan sensor pada tanah
Nilai kadar air akan nampak pada layar alat Satuan % per volume
2.3 Metode Neutron Probe
Permukaan tanah yang akan diukur kadar airnya
Dibor dan dimasuki tabung alumunium sepanjang ± 1 meter
Neutron probe dipasang dan dihubungkan dengan tabung alumunium
Counter pada alah menunjukkan kedalaman sumber yang akan diukur kadar airnya
Prinsip kerja : Unsur Amerisium 2,4,1 dan Berilium
Bersifat radioaktif
Memancarkan sinar gamma
Neutron cepat
Menumbuk Hidrogen dalam tanah
Neutron lemah
Memantul kembali
Terbaca oleh riskiler pada alat
Data nilai kadar air dengan satuan CPS (Cacah Per Sekon)
III.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MASING-MASING METODE METODE Gravimetri
KEUNGGULAN
Metode standar yang
KELEMAHAN
Metode ini harus
memiliki akurasi yang
dilakukan
sangat tinggi.
dilaboratorium, sehingga penerapannya membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak untuk mendapatkan hasil pengukuran kadar air tanah.
Biaya tinggi
Tidak efektif dan effisien.
Theta Probe
Efektifitas dan
Alat terbatas dan
efisiensi kerja tinggi.
harganya cenderung
Portrable.
mahal.
Tidak merusak struktur tanah.
Neutron Probe
Efektifitas dan
Alat terbatas dan
effisiensi kerja tinggi.
harganya cenderung
Portable.
mahal.
Dapat digunakan
Beresiko terhadap
untuk mengukur
kesehatan pengguna
kadar air tanah pada
karena menggunakan
berbagai kedalaman.
radioaktif.
LAPORAN PRAKTIKUM IRIGASI DAN DRAINASE “PENGUKURAN KADAR AIR
PADA KONDISI JENUH, KAPASITAS
LAPANG, DAN TITIK LAYU PERMANEN ”
NAMA : DWI HARDINA A.R. NIM : 105040200111191
KELAS PRAKTIKUM : SENIN, 9.15-11.00 ASISTEN :MBAK ENDAH
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air adalah kebutuhan pokok seluruh makhluk hidup. Walaupu begitu air merupakan senyawa kimia yang sederhana, memiliki sifat unik dan sangat bermanfaat dalam proses kimia dan biologi. Proses-proses tersebut sangat mempengaruhi hamper setiap aspek perkembangan dan sifat tanah, mulai dari pelapukan mineral hingga dekomposisi bahan organik juga pada pertumbuhan tanaman hingga polusi air tanah. Didalam tanah, air berkontak langsung dengan partikel-partikel padatan tanah terutama yan berukuran koloid. Interaksi air dengan tanah berpengaruh terhadap berbagai fungsi ekologi tanah dan praktek-praktek pengolahan tanah. Interaksi ini menentukan berapa bnayak air hujan yang masuk kedalam tanah dan yang mengalir pada permukaan tanah. Keseimbangan antara air dan udara dalam ruang pori tanah, akan mempengaruhi tingkat perubahan temperatur tanah, metabolisme organisme didalam tanah, dan kapasitas tanah dalam menyimpan dan menyediakan air untuk tumbuhan. Oleh karena itu perlu diketahui kadar air tanah pada kondisi jenuh, kapasitas lapang, dan titik layu permanen. 1.2 Tujuan Tujuan dari praktikum irigasi dan drainase ini antara lain agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang : Metode pengukuran kadar air aktual pada kondisi jenuh Metode pengukuran kadar air aktual pada kondisi kapasitas lapang Metode pengukuran kadar air aktual pada kondisi titik layu permanen Kegunaan pengukuran kadar air pada berbagi kondisi
II.
CARA KERJA
2.1 Kondisi Jenuh
Syarat sampel tanah : jauh dari perakaran, tidak pada timbunan, sifat fisiknya belum terpangaruh
Ring
Dimasukkan ke dalam tanah sampai volume penuh
Ambil ring berisi tanah dengan alat bantu pisau
Bersihkan tanah di bagian luar ring
Laboratorium
Lapisi bagian bawah ring dengan kain kasa, lalu ikat dengan karet
Timbang
Jenuhi tanah dalam ring dengan merendam ring pada air dengan ketinggian ¾ ring dan posisi kasah terletak di bawah selama 24 jam
Angkat ring
Masukkan ke dalam kaolin box
Keluarkan
Timbang 2.2 Kapasitas Lapang
Syarat sampel tanah : jauh dari perakaran, tidak pada timbunan, sifat fisiknya belum terpangaruh
Ring
Dimasukkan ke dalam tanah sampai volume penuh
Ambil ring berisi tanah dengan alat bantu pisau
Bersihkan tanah di bagian luar ring
Laboratorium
Lapisi bagian bawah ring dengan kain kasa, lalu ikat dengan karet
Timbang
Jenuhi tanah dalam ring dengan merendam ring pada air dengan ketinggian ¾ ring dan posisi kasah terletak di bawah selama 24 jam
Angkat ring
Lepaskan tanah dari ring dan kasa
Masukkan dalam cawan, Timbang berat cawan dan cawan + tanah
Oven
Timbang berat tanah + cawan kembali
2.3 Titik Layu Permanen
Hancuran tanah sampel
Masukkan dalam tube kecil
Jenuhi dengan air
Letakkan diatas alumunium plate
Masukkan ke dalam pressure plate
III.
KEGUNAAN PENGUKURAN KADAR AIR PADA BERBAGAI KONDISI Kondisi Jenuh
Mengetahui nilai kadar air tanah pada keadaan ruang pori tanah penuh terisi oleh air tanpa ada udara dalam tanah.
Kapasitas Lapang
Mengetahui nilai kadar air tanah pada keadaan ruang pori tanah terisi air dan udara sesuai dengan kapasitas tanah.
Titik Layu Permanen
Mengetahui nilai kadar air tanah pada keadaan dimana tanaman sudah tidak mampu menyerap air dalam tanah karena tidak ada air tersedia bagi tanaman.