LAPORAN PRAKTIKUM biokimia uji iodium
Di Susun Oleh : Nama praktikan : Ainutajriani Nim
: 14 3145 453 048
Kelas
: 1B
Kelompok
: IV
Dosen Pembimbing : Sulfiani, S.Si
PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN STIKes MEGA REZKY MAKASSAR 2014–2015
LEMBAR PENGESAHAN Judul percobaan
: Uji Iodium
Nama praktikan
: Ainutajriani
NIM
: 14 3145 453 048
Hari, tanggal percobaan
: Jum’at, 17 April 2015
Kelompok
: IV
Kelas
: 1B
Rekan kerja
: 1 2 3 4 5 6
Penilaian
Devi Purnama Ningsih Helidianto Jabariah Z. Abdul Hakim Wahyuni Iya Ikram Nurhasanah
:
Makassar, 17 April 2015
Disetujui oleh Dosen pembimbing
Praktikan
( Sulfiani, S.Si )
A JUDUL PERCOBAAN
( Ainutajriani )
: Uji Iodium
B TUJUAN
: Untuk mengetahui adanya golongan polisakarida dalam sampel
C LATAR BELAKANG TEORI
Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia, karena ia adalah sumber energy utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau turunannya selain itu. Ia juga disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. (Tim Pengajar: 2013) Karbohidrat (dalam hal ini pati, gula, atau glikogen) merupakan zat gizi sumber energy paling penting bagi makhluk hidup karena molekulnya menyediakan unsur karbon yang siap digunakan oleh sel. Secara kimia, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehid atau keton dari alcohol polihidrik (karena mengandung gugus hidroksi lebih dari satu), atau sebagai senyawa yang menghasilkan turunan tersebut apabila dihidrolisis. (Muchtadi, Deddy: 2009) Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang di sintetis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Amilum atau pati,
selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. (Poedjiadi, Anna: 1994) Karbohidrat dikelompokkan menjadi empat kelompok penting, yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis dan tidak kehilangan sifat gulanya, contohnya ribose dan glukosa. Disakarida merupakan karbohidrat yang bila dihidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama atau berbeda. Contohnya yaitu sukrosa yang jika dihidrolisis akan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Polisakarida yang merupakan polimer monosakarida yang memiliki bobot molekul yang tinggi dan bila dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari sepuluh monosakarida, contohnya amilum, glikogen, dan selulosa. ((Poedjiadi, Anna: 1994) Dalam tubuh manusia, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. (Winarno, F.G.: 1991) Terdapat beberapa buku yang membahas secara umum mengenai analisis karbohidrat. Disamping metode buku kimia organic, banyak sekali uji warna yang telah dikembangkan untuk berbagai golongan karbohidrat. Reaksi umum yang diberikan oleh semua karbohidrat ialah pembentukan warna jika dipanaskan dengan asam sulfat dan fenol seperti resorsinol, antron, α-naftol, timol, dan sebagainya. Pati
dengan iod memberikan warna biru yang disebabkan oleh komponen amilosa. Amilopektin memberikan warna lembayung merah dengan iod. Pentosa dan polisakarida yang mengandung pentose menghasilkan warna ungu merah dengan floroglusinol dalam asam hidroklorida. Asam uronat pun memberikan uji positif, tetapi dapat dibedakan karena tidak memberikan reaksi Bial (warna biru jika dipanaskan dengan orsinol dan FeCl3 dalam asam hidroklorida). Ketosa dapat dideteksi dengan memanaskannya dengan asam hidroklorida dan resorsinol yang memberikan warna merah (uji selliwanoff). Warna hijau biru dengan diazourasil (reaksi Raybin) diberikan oleh sukrosa dan oligosakarida lain yang mengandung bagian sukrosa seperti rafinosa dan stakiosa. Fruktosa dan fruktan memberikan warna merah jika dipanaskan dengan urea dalam asam hidroklorida pekat. Asam uronat dan polimernya dapat dideteksi dengan berdasarkan timbulnya karbondioksida jiak dipanaskan dengan asam hidroklorida 12%. Cara uji lain untuk golongan karbohidrat tertentu didasarkan pada daya mereduksi tidak khas seperti reaksi dengan larutan Fehling, larutan Benedict, perak nitrat beramonia, asam dinitrosalisilat basa, dan sebagainya. (Robinson, Trevon: 1995).
D ALAT DAN BAHAN 1. Alat :
2. Bahan :
a
Lumpang dan alu
a. Sampel mie
b
Tabung reaksi
b. Sukrosa 1%
c
Rak tabung reaksi
c. Amilum 1%
d
Pipet tetes
d. Larutan Iodium
e
Batang pengaduk
f
Labu ukur
g
Gelas kimia
E PROSEDUR KERJA 1. Siapkan alat bahan
2. Masing – masing tabung diberi label sesuai nama sampel 3. Masing – masing sampel I.
Sukrosa 1% 3 mL + 2 mL larutan Iodium
II.
Amilum 1% 3 mL + 2 ml larutan Iodium
III.
Mie secukupnya + 2 mL larutan Iodium
4. Setelah ditambah larutan iodium kemudian dihomogenkan 5. Diamati perubahan warna yang terjadi 6. Jika terbentuk warna biru tua, maka sampel tersebut (+) golongan polisakarida
F HASIL PENGAMATAN
No
Zat Uji
+ larutan iodium
1
Sukrosa
Tidak berubah warna (-)
2
Amilum
Berubah warna menjadi biru tua (+)
3
Mie
Berubah warna menjadi biru tua (+)
G PEMBAHASAN
Molekul polisakarida terdiri dari banyak satuan monosakarida. Jika satuan monosakarida itu merupakan gula pentosa, C5H10O5, maka polisakarida tersebut dikelompokkan sebagai pentosa (C5H8O4)n. Jika satuan monosakarida tersebut adalah satuan gula heksosa C6H12O6, maka polisakarida tersebut dikelompokkan sebagai heksosan, (C6H10O5)n. Hidrolisis polisakarida akan menghasilkan sejumlah besar satuan monosakarida. Amilum / zat pati merupakan polisakarida yang tidak mengandung nitgoren. Amilum praktis tidak larut dalam air dingin, tetapi apabila dipanaskan dengan air yang cukup, ternyata zat ini terdiri atas dua fraksi. Fraksi yang larut disebut amilosa dan fraksi yang tidak larut disebut amilopektin. Kadar amilosa dalam berbagai jenis amilum umumnya tidak sama sekitar 10-25%.
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa amilum dan mie menunjukan reaksi positif yang berati termasuk dalam golongan polisakarida. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini dapat menyebabkan warna biru tua pada komplek tersebut.Amilum dengan penambahan iodium memberikan warna biru yang segera hilang bila dipanaskan dan timbul kembali setelah didinginkan. Secara osmotik, bobot molekul amilosa diketahui 10.000-50.000. Amilum sedikit larut dalam air. Jika dipanaskan dengan air akan menghasilkan lem yang merupakan bentuk koloid. Jika amilum dihidolisis dalam larutan asam (sebagai katalis) akan menghasilkan berturut-turut dekstrosa, maltosa dan glukosa. Hidrolisis lengkap amilosa hanya menghasilkan maltosa sebagai satu – satunya disakarida. Sedangkan sukrosa tidak termasuk golongan polisakarida karena sukrosa merupakan golongan disakarida.
H KESIMPULAN Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa sampel yang tergolong dalam polisakarida adalah amilum dan mie
I
SARAN Perlu ketelitian dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books? id=j1EPBAAAQBAJ&pg=PA358&dq=sukrosa+bukan+gula+pereduksi&hl=en&sa= X&ei=AuZCVd_XGOS7mgX7goDwBA&ved=0CCkQ6AEwAg#v=onepage&q=sukr osa%20bukan%20gula%20pereduksi&f=false
https://books.google.co.id/books? id=BvqstT6oE8gC&pg=PA291&dq=polisakarida&hl=en&sa=X&ei=wRVDVaqaK-
S9mgWjkoDYBQ&sqi=2&ved=0CCkQ6AEwAg#v=onepage&q=polisakarida&f=fal se
https://books.google.co.id/books? id=7Lauz8HpOVAC&pg=PA225&dq=polisakarida&hl=en&sa=X&ei=Yu1CVYahCs XamgWb84CIAQ&sqi=2&ved=0CCIQ6AEwAQ#v=onepage&q=polisakarida&f=fal se http://uzi-agustin.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biokimia-uji-iodium.html diakses pada tanggal 1 Mei 2015
LAMPIRAN
Setelah ditambahkan larutan iodium