LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA
"Uji nyala logam Alkali dan Alkali tanah"
Disusun oleh :
Nama : Rijalul Halimi Harishun
Kelas : XII MIA 5
No : 33
SMA N 6 Semarang
BAB I PENDAHULAN
1.1 Dasar Teori
Alkali
Logam alkali mempunyai energi resonansi rendah dan kecenderungannya kuat melepaskan elektron valensi tunggalnya, cukup reaktif sehingga jarang ditemukan secara bebas di alam. Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk hidroksida logam alkali dengan melepaskan gas hidrogen dapat membentuk oksida, peroksida bahkan superoksida yang ketiganya menghilangkan bentuk kilapan logamnya. Selain litium yanga hanya dapat membentuk oksida maka logam alkali yang lain dapat membentuk peroksida dan untuk K, Rb, Cs dapat pula membentuk peroksida logam alkali artinya reaktifitas logam alkali dengan oksigen meningkat dari atas ke bawah dalam golongannya.
Oksida logam alkali berbeda-beda disebabkan oleh kekuatan ikatan antara kation dan anion pembentuknya. Hal ini disebabkan semua oksida, peroksida dan superoksida adalah ionik. Misalnya litium kestabilan oksidanya lebih besar dan bentuk peroksidanya yang sangat tidak stabil sehingga bentuk peroksida litium sulit sekali ditemukan stabil dan eksis di alam. Demikian pula logam alkali yang lain seperti natrium dapat membentuk oksida, peroksida dan superoksida, bahkan K, Rb dan Cs selain dapat membentuk oksida dan peroksida juga peroksida karena kestabilannya
Logam-logam alkali sangat elektropositif dan bereaksi langsung dengan sebagian besar unsur lain dan banyak senyawaan dengan pemanasan. Litium biasanya yang paling kurang reaktif sedangkan yang paling reaktif adalah sesium
Kelarutan logam-logam golongan I dan sampai batas tertentu bagi Ca, Sr, Ba, Eu dan Yb larut amonia memberikan larutan berwarna biru bila diencerkan. Larutan-larutan ini menghantarkan listik dan pembawa arus yang utama adalah elektron tervoltasi. Sementara umur elektron tersolvasi dalam air sangat pendek dalam ammonia cair yang sangat murni umurnya cukup panjang
Alkali tanah
Kalsium, stronsium, barium dan radium membentuk kelompok yang berkaitan secara erat diaman sifat kimiawi dan fisikanya berubah secara teratur dengan kenaikan ukuran. Contohnya adalah kenaikan dari Ca ke Ra dalam sifat keelektropositifan dalam logam, energi hidrasi garamnya, ketidaklarutan hampir semua garamnya terutama sulfat dan kestabilan termal dari karbonat dan nitrat. Seperti dalam golongan I kation-kation yang lebih besar dapat menstabilkan anion-anion yang lebih besar, karena kemiripan dalam muatan dan jari-jari, ion ion +2 dari lantanida mirip dengan ion-ion Sr sampai Ra.
Berilium terdapat di dalam mineral beryl Be3Al2(SiO3). Senyawaan berilium sangat beracun khususnya bila terhirup bila mana menyebabkan degenerasi jaringan paru-paru, mirip seperti penyakit silikosis pada pekerja tambang, senyawaan-senyawaan tersebut harus ditangani secara hati-hati. Magnesium, kalsium, stronsium dan barium tersebar luas dalam mineral-mineral dan di dalam laut. Semua isotop radium adalah radioaktif. 226Ra, 1600th yang terdapat dalam deret peluruhan 238U pertama kali diisolasi oleh Pierre dan Marie Curie dari batuan uranium pitchblende. Unsur ini dikumpulkan dari larutan dengan kompresipitasi dengan BaSO4 dan nitrat serta diikuti oleh kristalisasi bertingkat. Kegunaan unsur-unsur tersebut dalam pengobatan kanker telah disaingi oleh radiasi bentuk lain.
Logam-logam alkali tanah adalah Be, Mg, Ca, Sr dan Ba, logam ini juga cukup reaktif namun tidak sereaktif jika dibandingkan dengan logam alkali. Konfigurasi elektron terluarnya memiliki kecenderungan melepaskan kedua elektron terluarnya membentuk ion M2+ dengan bentuk konfigurasinya menyerupai konfigurasi gas mulia yang stabil dan karakter ini meningkat dari berilium ke barium. Energi ionisasi pertama dan kedua dari logam ini menurun dari berilium sampai ke barium dan khusus berilium di alam lebih cenderung membentuk molekular dibanding berbentuk ionik terutama oksidanya berbentuk oksida amfoter bukan oksida logam yang bersifat basa.
Sejumlah kecil sifat bervariasi secara teratur disepanjang periode. Kemampuan menghantar kalor dan lisrik adalah dua sifat yang bervariasi dan teratur. Jadi diatara unsur periodi ketiga, logam natrium, magnesium dan aluminium mempunyai selektivitas termal dan listrik yang baik. Kecenderungan suatu sifat memiliki arah yang terbalik dalam periode (serupa dengan kecenderungan titik leleh hidrogen halide yang memiliki arah terbalik.
Warna Nyala alkali dan alkali tanah :
Pada uji nyala api, senyawa yang mengandung logam golongan A, B, dan transisi (dalam sistem periodik unsur-unsur) diuapkan dengan oksidasi nyala api yang akan memberikan warna tertentu pada nyala tertentu. Semua logam alkali lunak, putih mengkilap seperti perak dengan titik leleh terendah. Sifat ini karena atom-atom alkali hanya memiliki satu elektron terluar yang terlibat dalam ikatan logam, sehingga energi kohesi antar atom dalam kristal sangatlah kecil. Logam logam alkali akan memperlihatkan warna spektrum emisi yang khas jika dibakar pada nyala api bunsen. Adapun warna-warna yang dihasilkan adalah Li merah karmin, Na kuning, K ungu, Rb merah, Cs biru.
Logam-logam golongan II A memiliki jari-jari yang lebih kecil jika dibandingkan dengan golongan I A, sehingga logam-logam alkali memiliki kerapatan serta energi ionisasi yang lebih tinggi. Hal ini karena logam-logam alkali memiliki dua elektron sehingga ikakatan antar atom lebih kuat. Garam –garam alkali tanah jika dibakar pada nyala bunsen akan menimbulkan spektrum emisi antaralain. Ca merah bata, Sr merah tua, Ba hijau kuning. Mg dan Be tidak memberikan spektrum emisi yang khas. Logam alkali tanah juga bersifat reduktor dan jika bereaksi dengan air akan membentuk basa dan gas H2.
1.2 Tujuan
Mengetahui warna nyala unsur alkali dan alkali tanah
1.3 Manfaat
Dapat mengetahui warna nyala dari unsur alkali dan alkali tanah
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Selasa, 17 November 2015
Pukul : 11.00 – 12.30 WIB
Tempat : Lab Kimia SMAN 6 Semarang
2.2 Alat dan Bahan
Alat :
Pinggan
Pipet tetes
Baker glass
Sendok
Korek api
Bahan :
5 garam :
NaCL
BaCl2
KCl
SrCl2
CaCO3
Alkohol
2.3 Cara kerja
Ambil garam seujung sendok kemudian masukkan ke dalam pinggan.
Tetesi garam dengan alkohol hingga semua garam terkena alkohol.
Nyalakan api, dan masukkan dalam pinggan secara perlahan.
Amati warna yang dominan.
Ulangi cara 1 – 4 pada semua garam
Untuk membesarkan api dapat ditambahkan tetesan alkoho dan intuk memperjelas warna ditambahkan garam yang diujikan.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel Pengamatan
No
Senyawa
Warna Nyala
Mengandung unsur
Golongan
1.
NaCl
Orange - Kuning
Na+
Alkali
2.
BaCl2
Hijau pucat kekuningan
Ba2+
Alkali tanah
3.
KCl
Ungu
K+
Alkali
4.
SrCl2
Merah tua
Sr2+
Alkali tanah
5.
CaCO3
Orange kemerahan
Ca2+
Alkali tanah
3.2 Pembahasan
Pada percobaan alkali dan alkali tanah dilakukan dua uji yaitu uji nyala dan uji kelarutan. Uji nyala adalah uji warna nyala untuk golongan alkali, alkali tanah dan transisi dalam sistem periodik unsur. Jika suatu atom diberi energi (panas, radiasi, listrik) maka elektron yang terletak pada kulit terluar akan tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Untuk kembali ke tingkat dasar, atom tersebut akan melepaskan energi dengan cara memancarkan emisi yang khas untuk atom tertentu. Energi yang dilepaskan dapat dideteksi dengan mata atau menggunakan alat spektrofotometer yang terlihat sebagai warna nyala, yang mana setiap atom akan menghasilkan warna nyala tertentu.
Pada percobaan ini dilakukan uji nyala dengan cara memasukkan sampel ke dalam pinggan dan menambahkannya beberapa tetes alkohol. Kemudian dibakar dengan korek api. Warna nyala yang dihasilkan Senyawa NaCl berwarna Kuning, Senyawa BaCl2 berwarna Hijau pucat kekuningan, Senyawa KCl berwarna Ungu, Senyawa SrCl2 berwarna Merah tua, Senyawa CaCO3 berwarna Orange kemerahan.
Warna nyala yang dihasilkan pada masing-masing sampel berbeda-beda. Hal ini karena konfigurasi electron garis spektrum tiap-tiap atom tersebut berbeda-beda.
3.3 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Senyawa NaCl berwarna Kuning
Senyawa BaCl2 berwarna Hijau pucat kekuningan
Senyawa KCl berwarna Ungu
Senyawa SrCl2 berwarna Merah tua
Senyawa CaCO3 berwarna Orange kemerahan
Masing – masing warna mempunyai panjang gelombang tertentu dari ini berarti energi yang dibebaskannya juga tertentu.