Tugas Besar Perencanaan Tapak “Perencanaan Tapak Kawasan Perumahan dan Permukiman di Kota Boyolali” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Tapak (TKP 346) Dosen pengampu: Dr. Ir. Retno Widjajanti, MT
Disusun oleh: Kelompok 1A Dimas Danar Dewa 21040115140114 Velly Destasaminda 21040115120006 Pratiwi Dwi Lestari
21040115120017
Hafzhi Nur Azmi
21040115120050
M. Yazid Alwi N.
21040115120056
Zahratulhayah
21040115130084
Maestri Gritanarum 21040115130118 Pramisari Sri Sastiti
21040115140124
DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2017
DAFTAR ISI DAFTAR
ISI
...................................................................................................................................................................2
I.
DIAGRAM ALIR PERENCANAAN TAPAK ............ ............. ............. ............. .............. ............. ............. ............. .......3
II.
Ring kasan TOR ............ ............. ............. ............. ............. ............. .............. ............. ............. ............. ............. .....3
III. IV. V.
Latar Belakang Perencanaan Tapak Kawasan Permukiman Permukiman .............. ......................... ...................... ...................... ...................... ...................... .................3 ......3 Definisi Kawasan Permukiman ............. ........................ ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................4 ........4 Tujuan Perencanaan Tapak Kawasan Permukiman .................. ............................. ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................4 ........4
VI.
Sasaran Perencanaan Tapak Tapak Kawasan Permukiman...................... ................................. ...................... ...................... ...................... ...................... .....................4 ..........4
VII.
Konsep Perencanaan Tapak Kawasan Permukiman Permukiman ................. ............................ ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...............6 ....6
VIII.
Analisis Non F isik (Analisis Aktivitas) ............................ ........................................ ....................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...............7 ....7
VIII.1
Analisis Karakteristik Karakteristik Aktivitas Kawasan Kawasan Permukiman...................... ................................. ...................... ...................... ...................... .....................7 ..........7
VIII.2
Analisis Penggun a ............ .............. ............. ............. ............. ............. ............. ............. .............. ............. 8
VIII.3
Analisis Kebutuhan Ruang..................... ................................ ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... .................. ....... 22
VIII.4
Analisis Hubungan Ruang antar Kelompok Aktivitas/Fungsi Ruang ............ ....................... ...................... ...................... .................. ....... 29
VIII.5
Organisasi Ruang ............. ........................ ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... ...................... .................. ....... 30
I.
DIAGRAM ALIR PERENCANAAN TAPAK
II.
Ringkasan TOR Merencanakan suatu kawasan permukiman yang berbasis permukiman perkotaan yang berlokasi di
Kelurahan Banaran-Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, dengan luas lahan ±100 Ha. Potensi dan masalah
TOR Definisi dan Karakteristik
yang ada digunakan sebagai bahan kajian dan membuat konsep dan analisis dalam perencanaan tapak serta membuat desain tapak kawasan permukiman secara kreatif dengan skala 1:1000 dan detail desain sub-kawasan dengan skala 1:500.
Perumusan Tujuan dan Sasaran
III.
Latar Belakang Perencanaan Tapak Kawasan Permukiman Kawasan wilayah studi meliputi Kelurahan Banaran dan Karanggeneng. Karakteristik kawasan perkotaan
Data non-fisik yang
Data fisik yang
dibutuhkan:
dibutuhkan:
- Jumlah Jumlah Penduduk Penduduk
-
Peta Peta Top Topog ogra rafi fi
(berdasarkan
-
Peta Peta Jarin Jaringan gan Jalan an
karakteristikaktivitas)
-
Peta Peta Gun Guna a Laha Lahan n
- Pertumbuha Pertumbuhan n Penduduk Penduduk
-
Peta Peta Klimatolo m atologi gi
-
Perseb Persebara aran n Fasilitas l itas
dapat dengan mudah diidentifikasi pada kawasan wilayah studi. Terdapatnya industri produksi log kayu, batu bata, genteng serta furniture menjadi ciri khas dari kawasan ini. Industri produksi tersebut terletak di sepanjang jalanStrategi penyelesaian tapak
jalan utama di kawasan wilayah studi, studi, yaitu Jalan Soeharso dan jalan utara Pasar Pasar Sunggingan. Selain itu, kegiatan industri produksi ini juga telah berlangsung selama puluhan tahun, hal inilah yang kemudian menguatkan karakteristik kawasan.
Feed back
-
Analisis Non-Fisik: Kara Karakt kter erit itik ik
-
Pe en n gg gg un una
-
A kt kt iv it as as
-
Kebu Kebutu tuha han n ruang ruang
-
Kelomp Kelompok ok waktu waktu dan
-
Besa Besara ran n rua ruang ng
-
Hubu Hubung ngan an rua ruang ng
Kegiatan industri produksi yang ada di kawasan terdiri dari beberapa kegiatan pendukung, seperti aktivitas -
ruang
Analisis Fisik: L ua ua s l ah ah an an
-
Taut Tautan an wil wilay ayah ah
-
T op op og og ra ra fifi
-
D ra ra in as as e
-
Akse Aksesi sibi bili lita tass
-
View
-
Iklim i m dan lintas lintasan an matahri
-
V eg eg et et as as i
bongkar muat, penyimpanan produk, ruang pembakaran, serta ruang pengeringan. Pada kondisi eksisting beberapa aktivitas tersebut mayoritas telah diwadahi dan terpenuhi kebutuhannya. Tetapi, masih terdapat aktivitas yang belum terpenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan akan ruang, seperti ruang untuk aktivitas bongkar muat bahan baku atau pun produk hasil olahan. Selain itu, ketersedian bengkel reparasi alat produksi juga belum tersedia di kawasan tersebut, sehingga dapat menghambat aktivitas industri. Kemudian, banyak terdapat kegiatan industri yang terlalu dekat atau bahkan berdampingan dengan perumahan warga non-industri. Padahal, dengan kondisi yang demikian, akan menimbulkan beberapa
Organisasi ruang
permasalahan. Pertama, dalam aktivitas industri, terutama pada industri pemotongan kayu, menghasilkan sampah industri berupa serutan-serutan kayu yang berserakan sehingga sampah industri tersebut memberikan dampak berupa kesan kotor dan kumuh terhadap perumahan di sekitarnya. Kemudian, debu-debu yang beterbangan dari Zoning
hasil proses pemotongan kayu, dapat merusak kualitas udara di lingkungan sekitar hingga mengganggu pernafasan warga yang bermikum di sekitar kawasan industri. Hal tersebut diperparah dengan adanya proses pembakaran yang menghasilkan polusi udara berupa asap pembakaran dari aktivitas industri produksi bata-genteng yang juga
Desain siteplan
dapat merusak kualitas udara di sekitar kawasan industri. Selanjutnya, lokasi industri pemotongan kayu dan industri bata-genteng di kawasan perencanaan masih tersebar dan bercampur dengan hunian umum. Industri pemotongan kayu dan industri bata-genteng akan menghasilkan limbah berupa serbuk kayu, asap pembakaran,
dan kebisingan yang akan menganggu hunian umum, apabila lokasi industri pemotongan kayu dan industri bata-
Permukiman yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut:
genteng bercampur dengan hunian umum.
1. Lokasi sedemikian rupa sehingga tidak terganggu oleh kegiatan lain seperti pabrik, yang
Kegiatan industri pemotongan kayu dan industri bata-genteng yang telah berlangsung selama puluhan
umumnya dapat memberikan dampak pada pencemaran udara atau pencemaran lingkungan
tahun, kemudian menguatkan karakteristik kawasan. Kawasan akan dipertahankan sebagai kawasan industri,
lainnya.
dengan membranding ulang kawasan tersebut dengan cara mengklasterkan kawasan industri di sepanjang Jalan
2. Mempunyai akses terhadap pusat-pusat pelayanan.
Soeharso supaya mudah dicapai oleh konsumen atau pun pemasok bahan baku. Hal ini kemudian menjadikan
3. Mempunyai fasilitas drainase.
barang industri mudah untuk didapat atau mudah dipasarkan. Kemudian, selain dengan cara mengklasterkan
4. Mempunyai fasilitas penyediaan air bersih.
kawasan industri menjadi satu, memperkuat karakteristik kawasan merupakan hal yang penting. Pentingnya
5. Dilengkapi dengan fasilitas air kotor.
karakteristik kawasan dijelaskan dalam buku Image Of City, Kevin Lynch mengatakan bahwa suatu design kota terbentuk berdasarkan identitas susunannya. Melalui identitas, orang akan lebih mudah mengenal objek-objek
6. Permukiman harus dilayani oleh fasilitas pembuangan sampah secara teratur.
dimana didalamnya tersirat perbedaan antara objek yang satu dengan yang lainnya salah satu bentuk nyatanya
7. Dilengkapi dengan fasilitas umum.
adalah melalui karakteristik kawasan dengan mencirikan karakteristik bangunan untuk kegiatan industri. Oleh
8. Dilayani oleh jaringan listrik dan telepon
karena itu diperlukan penataan kawasan industri dengan mengutamakan identitas kawasan dengan menunjukan karakteristik bangunan sehungga dapat membuat kawasan industri mudah dikenal.
IV.
Definisi Kawasan Permukiman Permukiman ( Human Settlement ) adalah tempat atau ruang untuk hidup dan berkehidupan bagi
V.
Tujuan Perencanaan Tapak Kawasan Permukiman Perencanaan tapak kawasan permukiman pada wilayah studi bertujuan untuk mewadahi setiap
aktivitas penduduk terutama dalam kegiatan hunian produksi dengan mengoptimalkan fungsi ruang sehingga dapat menciptakan citra baru untuk kawasan hunian produksi.
kelompok manusia (Doxiadis, 1971). Menurut Doxiadis dalam Kuswartojo, T., & Salim, S. (1997), permukiman merupakan sebuah sistem yang terdiri dari lima unsur, yaitu: Alam, Masyarakat, Manusia, Lindungan (Shell ), dan Jaringan. Bagian permukiman yang disebut wadah tersebut merupakan paduan tiga unsur: alam (tanah, air, udara), lindungan (shell) dan jaringan (networks), sedang isinya adalah
VI.
Sasaran Perencanaan Tapak Kawasan Permukiman Adapun tujuan tersebut dapat dicapai dengan beberapa sasaran, diantaranya adalah :
manusia dan masyarakat. Alam merupakan unsur dasar dan di alam itulah ciptakan lindungan (rumah,
1. Penyediaan ruang untuk mewadahi aktivitas masyarakat dan kebutuhan kawasan.
gedung dan lainnya) sebagai tempat manusia tinggal serta menjalankan fungsi lain.
2. Melengkapi fasilitas penunjang dan pelayanan untuk kawasan hunian produksi.
Kawasan permukiman tersebut memiliki fungsi : a) Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan interaksi sosial. b) Sebagai kumpulan tempat hunian dan tempat berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga.
3. Membentuk kawasan industri berbasis lingkungan.
WILAYAH MAKRO
WILAYAH MIKRO
WILAYAH MESO
VII.
Konsep Perencanaan Tapak Kawasan Permukiman Berdasarkan pengertian dari permukiman yang terdapat pada UU Nomor 1 Tahun 2011,
Permukiman
permukiman tidak hanya difungsikan sebagai kawasan hunian, namun juga sebagai tempat kegiatan yang dapat mendukung penghidupan. Adapun salah satu contoh dari kegiatan permukiman adalah kegiatan industri. Pada kondisi eksisting, kegiatan industri tidak hanya menjadi kegiatan pendukung penghidupan masyarakat, akan tetapi juga menjadi karakteristik yang menonjol di wilayah studi. Oleh sebab itu,
produksi, permukiman dengan kegiatan perdagangan dan jasa, serta permukiman umum
menyelesaikan permasalahan di kawasan tersebut:
Pengelompokan kawasan berdasarkan karakteristik dan jenis aktivitasnya
Pengadaan fasilitas penunjang kegiatan industri produksi yaitu bengkel reparasi peralatan
Penyediaan lahan untuk bongkar muat barang mentah dan hasil produksi
masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, kemudian disusun konsep perencanaan kawasan industri berbasis eco-
perumahan Industri produksi:
Permukiman berada di sepanjang jalan lingkungan yang berada di tengah kawasan perencanaan
Berikut merupakan konsep fisik yang akan diterapkan untuk mewadahi aktivitas di dalamnya, serta
diperlukan perencanaan yang tepat guna dan optimal agar dapat meningkatkan kualitas ekonomi
economic city , sebagai wilayah dengan fungsi utama industri produksi, perdagangan dan jasa serta
Terdapat berbagai macam jenis kelompok permukiman, yaitu permukiman dengan industri
Berdasarkan RDTRK Boyolali, Banaran dan Karanggeneng merupakan wilayah yang dikembangkan untuk permukiman, perdagangan dan jasa, serta perindustrian. Sedangkan karakteristik khas dari kawasan
Karakteristik khas kawasan adalah kegiatan industri produksi
Kegiatan industri produksi berskala rumah tangga
Pelaku kegiatan industri tersebut (Pemiliki dan Pekerja) merupakan warga setempat
Banaran dan Karanggeneng adalah kegiatan industri produksi genting dan pemotongan kayu.
Konsep Perencanaan: ‘Perencanaan dan pengembangan kawasan permukiman berbasis Ecocity’
Perdagangan dan Jasa
Aktivitas perdagangan dan jasa terdapat di sepanjang jalan arteri dan kolektor yang ada di kawasan. KarakteristikKawasan: - Terdapat jalan utama yaitu Jalan Semarang-Surakarta dan jalan Soeharso - Terdapat kawasan industri sebagai ciri khas wilayah studi - Memiliki topografi yang cenderung landai
-
Potensi: Memiliki aksesibilitas yang baik Site kawasan yang terletak dekat dengan pusat kota SDM yang mendukung kegiatan industri produksi Konsep Perencanaan
Rumusan Tujuan dan Sasaran
“Perencanaan dan pengembangan
kawasan permukiman berbasis
Terdapat 3 jenis aktivitas utama: - Aktivitas industri produksi - Aktivitas perdagangan dan jasa - Aktivitas bermukim
Permasalahan: - Hunian umum dan hunian dengan aktivitas industri yang masih bercampur - Timbulnya polusi (udara & suara) yang disebabkan oleh aktivitas kegiatan industri - Sampah industri yang berserakan
Eco-economic City ”
VIII. VIII.1
Analisis Non Fisik (Analisis Aktivitas)
Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas
Analisis Karakteristik Aktivitas Kawasan Permukiman Wilayah studi adalah kawasan yang meliputi 2 kelurahan, yaitu Kelurahan Banaran dan Kelurahan Karanggeneng. Terdapat beberapa aktivitas yang menjadi ciri khas di kawasan ini,
Rekreasi
diantaranya adalah aktivitas bermukim, aktivitas jual-beli, pemanfaatan jasa, serta aktivitas
RTH Pasif
industri pengolahan berskala rumah tangga. Aktivitas bermukim ditandai dengan adanya hunian
Parkir Kendaraan Bermukim
Terdapat beberapa hunian yang tidak hanya digunakan sebagai aktivitas bermukim saja, tetapi juga dimanfaatkan untuk kegiatan penawaran jasa. Selain itu, aktivitas perdagangan di wilayah studi ditandai dengan adanya fasilitas perdagangan dan jasa di sepanjang jalan utama, yaitu Jalan Pandanaran dan Jalan Semarang-Surakarta, selain itu hal ini juga didukung oleh keberadaan pasar di wilayah studi. Aktivitas industri menjadi karakteristik utama dari wilayah studi, yaitu industri pengolahan skala rumah tangga, yang terdiri dari industri pemotongan kayu dan industri batagenting. Berdasarkan analisis terkait karakteristik aktivitas ini, perencanaan kawasan akan berfokus
wadah dari aktivitas di dalamnya.
Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas
Jenis Ruang
Hunian dengan Industri BataGenting
Pengguna
Terbangun
Hunian Mewah Tunggal Bermukim
Hunian Sedang Kopel Hunian Sederhana Deret
Hunian Umum
Perdagangan seharihari Kegiatan Ibadah Pembuangan Sampah Penjagaan Keamanan Pertemuan Warga Reparasi Listrik Komunikasi Berobat Parkir Kendaraan
Penduduk Kelas Ekonomi Penduduk Ekonomi Menengah Penduduk Ekonomi Bawah
Warung
Penduduk
Masjid Warga TPS Pos Hansip Balai Pertemuan Gardu Listrik Telepon Umum Balai Pengobatan Parkir umum
Penduduk Muslim Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Pengguna
Taman sub-pusat Vegetasi Pembatas Kebisingan Parkir umum
Penduduk Hunian Umum Penduduk Hunian Umum Penduduk
Terbangun
umum di hampir seluruh kawasan wilayah studi, baik hunian mewah, sedang dan sederhana.
pada kawasan permukiman sebagai tempat aktivitas bermukim, serta industri pengolahan sebagai
Jenis Ruang Non Terbangun
Bongkar-muat bahan baku Penyimpanan bahan bakar Pengolahan Batagenting Penjemuran batagenting Perbaikan peralatan Jual-beli mesin/peralatan Perdagangan Kegiatan Ibadah Penjagaan Keamanan Pertemuan Warga Reparasi Listrik Komunikasi Berobat Pembuangan Sampah Parkir Kendaraan
Hunian Sederhana Kopel
Penduduk
Ruang bongkar muat
Pekerja
Gudang penyimpanan kayu
Pekerja
Ruang produksi
Pekerja
Ruang penjemuran
Pekerja
Reparasi
Pekerja
Toko onderdil
Pekerja
Warung Mushola Pos Hansip Balai pertemuan Gardu Listrik Telepon Umum Balai Pengobatan TPS Parkir umum
Penduduk Penduduk Muslim Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Non Terbangun
Penduduk Industri Bata Genting Penduduk Industri Bata Genting
Rekreasi
Taman sub-pusat
RTH Pasif
Vegetasi Pembatas Kebisingan
Bermukim
Hunian Sederhana Kopel
Penduduk
Bongkar-muat kayu gelondongan
Ruang bongkar muat
Pekerja
Terbangun
Hunian dengan Pemotongan Kayu
Penyimpanan kayu gelondongan Pemotongan kayu Penjemuran Kayu
Gudang penyimpanan kayu gelondongan Ruang pemotongan Ruang Penjemuran
Pekerja Pekerja Pekerja
Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas Penyimpanan hasil olahan Perbaikan peralatan Jual-beli mesin/peralatan Perdagangan Kegiatan Ibadah Penjagaan Keamanan Pertemuan Warga Komunikasi Reparasi Listrik Berobat Pembuangan Sampah Parkir Kendaraan
Jenis Ruang Ruang Display dan Penyimpanan hasil kayu olahan Reparasi
Pengguna
Warung Mushola Pos Hansip Balai pertemuan Telepon Umum Gardu Listrik Balai Pengobatan TPS Parkir umum
Penduduk Penduduk Muslim Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Non Terbangun
Taman sub-pusat
RTH Pasif
Vegetasi Pembatas Kebisingan
Sistem Pusat Pelayanan
Kantor Kecamatan Kantor Kelurahan Pasar Pertokoan Masjid Lingkungan Balai serba guna Gardu Listrik Parkir umum TK SD SLTP SMU/SMK Taman Bacaan Posyandu Praktek Dokter Pos Kamtib Telepon Umum TPS Kantor Pos Apotik Taman pusat
Pengguna
Penduduk Penduduk
Penduduk
dalam tiap ruang. Tiap ruang t ersebut dikelompokkan menurut kelompok aktivitasnya yang terdiri atas hunian umum, hunian dengan industri bata-genting, hunian dengan industri pemotongan kayu, dan sistem pusat pelayanan. Langkah awal dalam menentukan jumlah pengguna tiap ruang dan kelompok aktivitas adalah menentukan jumlah penduduk total wilayah perencanaan tapak
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Muslim Penduduk Penduduk Penduduk Pelajar Pelajar Pelajar Pelajar Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah penduduk wilayah perencanaan tapak =
Penduduk
Jenis Ruang Taman dan Lapangan Olahraga Jalur Hijau Pemakaman
Analisis Pengguna Analisis pengguna membahas mengenai jumlah dan jenis pengguna yang akan ditampung
dengan penghitungan sebagai berikut.
Non Terbangun
Rekreasi
VIII.2
Penduduk Industri Pemotongan Kayu Penduduk Industri Pemotongan Kayu
Terbangun
Kegiatan perkantoran Kegiatan perkantoran Perdagangan dan jasa Perdagangan dan jasa Kegiatan Ibadah Pertemuan warga Reparasi Listrik Parkir Kendaraan Belajar mengajar Belajar mengajar Belajar mengajar Belajar mengajar Kegiatan membaca Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan Penjagaan Keamanan Komunikasi Pembuangan Sampah Surat Menyurat Membeli Obat
RTH Pasif Bersemayam
Pekerja Pekerja
Jenis Aktivitas Rekreasi dan Olahraga
Pekerja
Toko onderdil
Rekreasi
Kelompok Aktivitas
Jumlah penduduk Kelurahan Banaran tahun 2015
= 8.207 jiwa
Jumlah penduduk Kelurahan Karanggeneng tahun 2015
= 7.426 jiwa
= (
(
ℎ ℎ
x
ℎ
=(
ℎ
x 8.207) + (
jumlah
penduduk
Banaran)
+
x jumlah penduduk Karanggeneng)
x 7.426)
= 5.073 jiwa
Perencanaan tapak yang akan dilakukan dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan ruang 20 tahun kedepan sehingga memerlukan proyeksi terhdadap data kependudukan. Proyeksi jumlah penduduk total dilakukan dengan penghitungan proyeksi model geometrik sebagai berikut. (1) Proyeksi penduduk Banaran tahun 2035: Pn
= Po (1+r)n
P2035 = P2015 (1+0,006) 2035-2015 Laju pertumubuhan penduduk 0,6% atau 0,006 P2035 = 8.207 (1,006) 20
P2035 = 9.250 jiwa
= (
(2) Proyeksi penduduk Karanggeneng tahun 2035: Pn
= Po (1+r)n
P2035 = P2015 (1+0,001) 2035-2015 Laju pertumubuhan penduduk 0,1% atau 0,001 20
P2035 = 7.426 (1,001) P2035 = 7.575 jiwa
(3) Asumsi proyeksi penduduk tapak tahun 2035 = Jumlah penduduk proyeksi wilayah perencanaan tapak di Banaran + Jumlah penduduk proyeksi wilayah perencanaan tapak di Karanggeneng
(
ℎ ℎ
x proyeksi penduduk Banaran) +
ℎ
=(
ℎ
x 9.250) + (
= 5.482 jiwa
x 7.575)
x proyeksi penduduk Karanggeneng)
Jumlah penduduk total wilayah perencanaan tapak terbagi berdasarkan jenis kelompok aktivitasnya yaitu penduduk hunian umum, penduduk hunian dengan industri bata-genting, dan penduduk hunian dengan industri pemotongan kayu. Pengitungan jumlah penduduk tiap kelompok aktivitas beserta penghitungan jumlah pengguna tiap ruang dalam kelompok aktivitas dirinci sebagai berikut. A. Kelompok hunian dengan industri bata-genting Terdapat 108 hunian eksisting dengan industri bata genting Jika 1 hunian diasumsikan dengan rata-rata KK adalah 4 jiwa maka didapat jumlah penduduk hunian dengan industri bata-genting melalui penghitungan berikut. Jumlah penduduk hunian industri bata-genting = Jumlah hunian industri bata genting x jiwa/KK = 108 x 4 = 432 jiwa Jenis Ruang
Pengguna
Jumlah Pengguna
Jumlah pengguna = jumlah penduduk hunian industri bata-genting Hunian Utama
Penduduk hunian industri bata-genting
Pekerja industri batagenting
Proyeksi jumlah pengguna =
= 432 jiwa = Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri bata-genting
Ruang bongkar muat
Proyeksi Jumlah Pengguna
Proyeksi jumlah pengguna =
= 4 x 108 = = 432 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri bata-genting
Gudang penyimpanan kayu
Pekerja industri batagenting
Proyeksi jumlah pengguna =
= 4 x 108 = = 432 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri bata-genting
Ruang produksi
Pekerja industri batagenting
Proyeksi jumlah pengguna =
= 4 x 108 = = 432 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri bata-genting
Ruang penjemuran
Pekerja industri batagenting
Proyeksi jumlah pengguna =
= 4 x 108 = = 432 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri bata-genting
Ruang reparasi
Pekerja industri batagenting
= 4 x 108
Proyeksi jumlah pengguna = =
= 432 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri bata-genting Toko onderdil
Pekerja industri batagenting
= 4 x 108 = 432 jiwa
Proyeksi jumlah pengguna = =
gg str bt−gtg tot .
5.4 82= 467 jiwa
gg rg bogr t tot .
x jumlah penduduk proyeksi
5.4 82= 467 jiwa
gg gg y tot .
tot
x jumlah penduduk proyeksi
5.4 82= 467 jiwa
gg rg r tot .
tot
tot
.
x jumlah penduduk proyeksi
5.4 82= 467 jiwa
gg too or
x jumlah penduduk proyeksi
5.4 82= 467 jiwa
gg rg rrs
.
x jumlah penduduk proyeksi
5.4 82= 467 jiwa
gg rg ros
.
x jumlah penduduk proyeksi
5.4 82= 467 jiwa
x jumlah penduduk proyeksi
Jenis Ruang
Pengguna
Jumlah Pengguna
Jumlah pengguna = Mushola
Penduduk hunian industri bata-genting muslim
Pos Hansip
Balai pertemuan
Penduduk hunian industri bata-genting
Gardu Listrik
Penduduk hunian industri bata-genting
Telepon Umum
Penduduk hunian industri bata-genting
TPS
Penduduk hunian industri bata-genting
Parkir umum
Penduduk hunian industri bata-genting
Warung
Penduduk hunian industri bata-genting
Taman sub-pusat
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
Vegetasi Pembatas Kebisingan
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
tot
x
jumlah pengguna hunian industri bata-genting =
Penduduk hunian industri bata-genting
s
. .
Proyeksi Jumlah Pengguna
Proyeksi jumlah pengguna = =
gg so tot .
x jumlah penduduk proyeksi
5.4 82= 444 jiwa
432 = 411 jiwa
Jumlah pengguna = jumlah penduduk hunian industri bata-genting = 432 jiwa
Proyeksi jumlah pengguna = =
gg str bt−gtg tot .
5.4 82= 467 jiwa
x jumlah penduduk proyeksi
B.
Kelompok hunian dengan industri pemotongan kayu Terdapat 46 hunian eksisting dengan industri pemotongan kayu Jika 1 hunian diasumsikan dengan rata-rata KK adalah 4 jiwa maka didapat jumlah penduduk hunian dengan industri pemotongan kayu melalui penghitungan berikut. Jumlah penduduk hunian industri pemotongan kayu
= Jumlah hunian industri bata genting x jiwa/KK = 46 x 4 = 184 jiwa
Jenis Ruang
Hunian Utama
Pengguna
Penduduk Industri Pemotongan Kayu
Jumlah Pengguna
Jumlah pengguna = jumlah penduduk hunian industri pemotongan kayu = 184 jiwa
Proyeksi Jumlah Pengguna
Proyeksi jumlah pengguna = =
gg str otog y tot .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482 = 199 jiwa
Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri pemotongan
Ruang bongkar muat
Pekerja industri pemotongan kayu
kayu
Proyeksi jumlah pengguna =
= 4 x 46 = = 184 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri pemotongan
Gudang penyimpanan kayu gelondongan
Pekerja industri pemotongan kayu
Proyeksi jumlah pengguna =
kayu = = 4 x 46
gg rg bogr t tot .
5.482 = 199 jiwa
gg gg tot .
x jumlah penduduk proyeksi
x jumlah penduduk proyeksi
5.482 = 199 jiwa
= 184 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri pemotongan
Ruang pemotongan
Pekerja industri pemotongan kayu
Proyeksi jumlah pengguna =
kayu = = 4 x 46
gg rg otog
x jumlah penduduk proyeksi
tot .
5.482 = 199 jiwa
= 184 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri pemotongan
Ruang Penjemuran
Pekerja industri pemotongan kayu
Proyeksi jumlah pengguna =
kayu = = 4 x 46
gg rg r tot .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482 = 199 jiwa
= 184 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri pemotongan
Ruang penyimpanan hasil kayu olahan
Pekerja industri pemotongan kayu
Proyeksi jumlah pengguna =
kayu = = 4 x 46
gg rg y tot .
5.482 = 199 jiwa
x jumlah penduduk proyeksi
Jenis Ruang
Pengguna
Jumlah Pengguna
Proyeksi Jumlah Pengguna
= 184 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri pemotongan
Ruang reparasi
Pekerja industri pemotongan kayu
kayu
Proyeksi jumlah pengguna = =
= 4 x 46
gg rg rrs tot .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482 = 199 jiwa
= 184 jiwa Jumlah pengguna = jumlah pekerja x jumlah hunian industri pemotongan
Toko onderdil
Pekerja industri pemotongan kayu
Proyeksi jumlah pengguna =
kayu = = 4 x 46
gg too or tot .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482 = 199 jiwa
= 184 jiwa Jumlah pengguna =
Mushola
Penduduk Industri
Balai pertemuan Gardu Listrik Telepon Umum Warung TPS Parkir umum
tot
x
jumlah pengguna hunian industri pemotongan
Pemotongan Kayu
Proyeksi jumlah pengguna = =
gg so tot .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482 = 189 jiwa
kayu =
Pos Hansip
s
. .
184 = 175 jiwa
Penduduk Industri Pemotongan Kayu Penduduk Industri Pemotongan Kayu Penduduk Industri Pemotongan Kayu Penduduk Industri Pemotongan Kayu Penduduk Industri Pemotongan Kayu Penduduk Industri Pemotongan Kayu Penduduk Industri Pemotongan Kayu
Taman sub-pusat
Penduduk Industri Pemotongan Kayu
Vegetasi Pembatas Kebisingan
Penduduk Industri Pemotongan Kayu
Jumlah pengguna = jumlah penduduk hunian industri pemotongan kayu
Proyeksi jumlah pengguna =
= 184 jiwa =
gg str otog y tot .
5.4 82= 199 jiwa
x jumlah penduduk proyeksi
C. Kelompok hunian umum Jumlah penduduk hunian umum = jumlah penduduk total – (jumlah penduduk hunian industri bata-genting + jumlah penduduk hunian industri pemotongan kayu) = 5.073 – (432+184) = 4.457 jiwa Jenis Ruang
Pengguna
Jumlah Pengguna
Jumlah pengguna = Hunian Mewah Tunggal
Penduduk ekonomi atas
=
Penduduk ekonomi menengah
=
Penduduk ekonomi bawah
Masjid Warga
Penduduk muslim hunian umum
TPS Pos Hansip
Penduduk hunian umum
Balai Pertemuan
Penduduk hunian umum
Gardu Listrik
Penduduk hunian umum
Telepon Umum
Penduduk hunian umum
Posyandu
Penduduk hunian umum
x jumlah penduduk hunian umum 4.457 = 743
x jumlah penduduk hunian umum 4.457 = 1.486
x jumlah penduduk hunian umum 4.457 = 2.228
s tot
Proyeksi jumlah pengguna = =
Proyeksi jumlah pengguna = =
Proyeksi jumlah pengguna = =
.
.
x jumlah penduduk proyeksi
5.482 = 803 jiwa
gg g
x j umlah penduduk proyeksi
tot . .
5.482 = 1.606 jiwa
gg sr tot . .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482 = 2.408 jiwa
Proyeksi jumlah pengguna =
kayu .
tot
x
jumlah pengguna hunian industri pemotongan
=
Penduduk hunian umum
=
Jumlah pengguna =
Jumlah pengguna = Hunian Sederhana Deret
Jumlah pengguna = Hunian Menengah Kopel
Proyeksi Jumlah Pengguna gg w
=
gg so tot
. .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482= 4579 jiwa
4.457 = 4.237 jiwa
Jumlah pengguna = jumlah penduduk hunian umum
Proyeksi jumlah pengguna =
= 4.457 jiwa =
gg tot . .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482= 4.816 jiwa
Jenis Ruang
Pengguna
Parkir umum
Penduduk hunian umum
Warung
Penduduk hunian umum
Taman sub-pusat
Penduduk hunian umum
Jumlah Pengguna
Proyeksi Jumlah Pengguna
Jumlah Pengguna
Proyeksi Jumlah Pengguna
D. Kelompok Sistem Pusat Pelayanan Jenis Ruang
Pengguna
Kantor Kecamatan
Penduduk
Kantor Kelurahan
Penduduk
Pasar
Penduduk
Pertokoan
Penduduk
Jumlah pengguna = jumlah penduduk total
Proyeksi Jumlah pengguna = proyeksi jumlah penduduk total
= 5.073 jiwa
= 5.482 jiwa
Jumlah penduduk Muslim Kelurahan Banaran tahun 2015 = 8.052 jiwa Jumlah penduduk Muslim Kelurahan Karanggeneng tahun 2015 = 6.767 jiwa Jumlah penduduk Muslim di wilayah perencanaan tapak = (
Masjid Lingkungan
Penduduk Muslim
ℎ ℎ
x Proyeksi jumlah pengguna =
jumlah penduduk Muslim Banaran) + (
ℎ ℎ
x
=
gg Ms tot
. .
x jumlah penduduk proyeksi
5.4 82 = 5.212 jiwa
jumlah penduduk Muslim Karanggeneng)
= ( x 8.052) + ( x 6.767) = 2818 + 2005 = 4.823 jiwa Balai serba guna
Penduduk
Gardu Listrik
Penduduk
Jumlah pengguna = jumlah penduduk total
Proyeksi Jumlah pengguna = proyeksi jumlah penduduk total
Jenis Ruang Parkir umum
Pengguna
Jumlah Pengguna
Proyeksi Jumlah Pengguna
= 5.073 jiwa
Penduduk
= 5.482 jiwa
Jumlah guru dan murid TK Kelurahan Banaran tahun 2015 = 292 jiwa Jumlah guru dan murid TK Kelurahan Karanggeneng tahun 2015 = 440 jiwa Jumlah guru dan murid TK di wilayah perencanaan tapak = (
TK
Guru dan murid
ℎ ℎ
x Proyeksi jumlah pengguna =
jumlah guru dan murid TK Banaran) + (
ℎ ℎ
x
=
gr r TK tot .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482= 251 jiwa
jumlah penduduk TK Karanggeneng) =(
x 292) + (
x 440)
= 102 + 130 = 232 jiwa Jumlah guru dan murid SD Kelurahan Banaran tahun 2015 = 932 jiwa Jumlah guru dan murid SD Kelurahan Karanggeneng tahun 2015 = 1.109 jiwa Jumlah guru dan murid SD di wilayah studi = ( SD
Guru dan murid
ℎ ℎ
x
Proyeksi jumlah pengguna = =
Jumlah guru dan murid SD di Banaran) + (
ℎ ℎ
Jumlah guru dan murid SD di Karanggeneng) =(
x 932) + (
= 326 + 329
x 1.109)
x
gr r SD tot .
x jumlah penduduk proyeksi
5.482= 708 jiwa
Jenis Ruang
Pengguna
Jumlah Pengguna
Proyeksi Jumlah Pengguna
= 655 jiwa Jumlah guru dan murid SLTP di wilayah studi = 733 SLTP
Proyeksi jumlah pengguna =
Guru dan murid
=
gr r SLTP tot .
x j umlah penduduk proyeksi
5.482= 792 jiwa
Jumlah guru dan murid SMU/SMK Kelurahan Banaran tahun 2015 = 341 jiwa Jumlah guru dan murid SMU/SMK Kelurahan Karanggeneng tahun 2015 = 1.626 jiwa Jumlah guru dan murid SMU/SMK di wilayah studi = ( SMU/SMK
Guru dan murid
ℎ ℎ
x
Proyeksi jumlah pengguna =
Jumlah guru dan murid SMU/SMK di Banaran) + (
ℎ ℎ
=
gr r SLTP tot .
x j umlah penduduk proyeksi
5.482= 651 jiwa
x
Jumlah guru dan murid SMU/SMK di Karanggeneng)
= ( x 341) + ( x 1.626) = 119 + 483 = 602 jiwa Taman Bacaan
Penduduk
Puskesmas
Penduduk
Praktek Dokter
Penduduk
Pos Kamtib
Penduduk
Jumlah pengguna = jumlah penduduk total
Telepon Umum
Penduduk
= 5.073 jiwa
TPS
Penduduk
Kantor Pos
Penduduk
Apotik
Penduduk
Taman pusat
Penduduk
Proyeksi Jumlah pengguna = proyeksi jumlah penduduk total = 5.482 jiwa
Jenis Ruang
Pengguna
Taman dan Lapangan Olahraga
Penduduk
Jalur Hijau
Penduduk
Pemakaman
Penduduk
Jumlah Pengguna
Proyeksi Jumlah Pengguna
Analisis Jenis Aktivitas dan Fungsi Ruang, Fasilitas Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas
Jenis Ruang
Pengguna
Terbangun
Bermukim
Hunian Umum
Perdagangan sehari-hari Kegiatan Ibadah Pembuangan Sampah Penjagaan Keamanan Pertemuan Warga Reparasi Listrik Komunikasi Berobat Parkir Kendaraan
Hunian Mewah Tunggal Hunian Sedang Kopel Hunian Sederhana Deret Warung Masjid Warga TPS Pos Hansip Balai Pertemuan Gardu Listrik Telepon Umum Balai Pengobatan Parkir umum
Penduduk Kelas Ekonomi Penduduk Ekonomi Menengah Penduduk Ekonomi Bawah Penduduk Penduduk Muslim Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Non Terbangun
Rekreasi RTH Pasif Parkir Kendaraan
Taman sub-pusat Vegetasi Pembatas Kebisingan Parkir umum
Bermukim Bongkar-muat bahan baku Penyimpanan bahan bakar Pengolahan Bata-genting Penjemuran bata-genting Perbaikan peralatan Jual-beli mesin/peralatan Perdagangan Kegiatan Ibadah Penjagaan Keamanan Pertemuan Warga Reparasi Listrik Komunikasi Berobat Pembuangan Sampah Parkir Kendaraan
Hunian Sederhana Kopel Ruang bongkar muat Gudang penyimpanan kayu Ruang produksi Ruang penjemuran Reparasi Toko onderdil Warung Mushola Pos Hansip Balai pertemuan Gardu Listrik Telepon Umum Balai Pengobatan TPS Parkir umum
Penduduk Hunian Umum Penduduk Hunian Umum Penduduk
Terbangun
Hunian dengan Industri Bata-Genting
Penduduk Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Penduduk Penduduk Muslim Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Non Terbangun
Hunian dengan Pemotongan Kayu
Rekreasi RTH Pasif
Taman sub-pusat Vegetasi Pembatas Kebisingan
Bermukim Bongkar-muat kayu gelondongan
Hunian Sederhana Kopel Ruang bongkar muat
Penduduk Industri Bata Genting Penduduk Industri Bata Genting
Terbangun
Penduduk Pekerja
Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas Penyimpanan kayu gelondongan Pemotongan kayu Penjemuran Kayu Penyimpanan hasil olahan Perbaikan peralatan Jual-beli mesin/peralatan Perdagangan Kegiatan Ibadah Penjagaan Keamanan Pertemuan Warga Komunikasi Reparasi Listrik Berobat Pembuangan Sampah Parkir Kendaraan
Jenis Ruang Gudang penyimpanan kayu gelondongan Ruang pemotongan Ruang Penjemuran Ruang Display dan Penyimpanan hasil kayu olahan Reparasi Toko onderdil Warung Mushola Pos Hansip Balai pertemuan Telepon Umum Gardu Listrik Balai Pengobatan TPS Parkir umum
Pengguna Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Penduduk Penduduk Muslim Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Non Terbangun
Rekreasi
Taman sub-pusat
RTH Pasif
Vegetasi Pembatas Kebisingan
Kegiatan perkantoran Kegiatan perkantoran Perdagangan dan jasa Perdagangan dan jasa Kegiatan Ibadah Pertemuan warga Reparasi Listrik Parkir Kendaraan Belajar mengajar Belajar mengajar Belajar mengajar Belajar mengajar Kegiatan membaca Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan Penjagaan Keamanan Komunikasi Pembuangan Sampah Surat Menyurat Membeli Obat
Kantor Kecamatan Kantor Kelurahan Pasar Pertokoan Masjid Lingkungan Balai serba guna Gardu Listrik Parkir umum TK SD SLTP SMU/SMK Taman Bacaan Posyandu Praktek Dokter Pos Kamtib Telepon Umum TPS Kantor Pos Apotik
Penduduk Industri Pemotongan Kayu Penduduk Industri Pemotongan Kayu
Terbangun
Sistem Pusat Pelayanan
Non Terbangun
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Muslim Penduduk Penduduk Penduduk Pelajar Pelajar Pelajar Pelajar Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas
Jenis Ruang
Pengguna
Rekreasi Rekreasi dan Olahraga RTH Pasif Bersemayam
Taman pusat Taman dan Lapangan Olahraga Jalur Hijau Pemakaman
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
VIII.3
Analisis Kebutuhan Ruang TABEL KEBUTUHAN RUANG TERBANGUN
No
Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas
Jenis Bangunan
Pengguna
Penduduk Pendukung Eksisting
Penduduk Pendukun Eksisting (Proyeksi 20 tahun)
Standar (m2/unit) Penduduk Pendukung
Luas unit
Sumber
Jumlah (unit)
Luas Lahan (m2)
TERBANGUN Bermukim
1
Hunian Umum
Hunian Mewah
Penduduk Kelas Atas
743
803
4
400
Neufert Architects Data
201
80.400
Hunian Sedang
Penduduk Kelas Menengah
1.486
1.606
4
200
Neufert Architects Data
402
80.400
Hunian Sederhana
Penduduk Kelas Bawah
2.228
2.408
4
130
Neufert Architects Data
602
78.260
Perdagangan sehari-hari
Warung
Penduduk Hunian Umum
4.457
4.816
200
100
SNI
25
2.500
Kegiatan Ibadah
Mushola
Penduduk Muslim
4.237
4.579
2.500
600
SNI
2
1.200
Pembuangan Sampah
TPS
Penduduk
4.457
4.816
2.500
6
SNI
2
12
Penjagaan Keamanan
Pos Hansip
Penduduk
4.457
4.816
2.500
12
SNI
2
24
Pertemuan Warga
Balai pertemuan
Penduduk
4.457
4.816
2.500
300
SNI
2
600
Berobat
Posyandu
Penduduk Hunian Umum
4.457
4.816
1.250
60
SNI
4
240
Parkir Kendaraan
Parkir umum
Penduduk
4.457
4.816
2.500
100
SNI
2
200
1.250
SNI
2
2.500
NON-TERBANGUN Rekreasi
Taman sub-pusat
Penduduk Hunian Umum
Sub Total
4.457
4.816
2.500
Terbangun
243.836
Traffic (30% x 88.264)
73.151
Terbangun + Traffic Non-terbangun Total Ruang yang Dibutuhkan
316.987 2.500 319.487
TABEL KEBUTUHAN RUANG TERBANGUN
No
Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas
Jenis Bangunan
Pengguna
Penduduk Pendukung Eksisting
Penduduk Pendukun Eksisting (Proyeksi 20 tahun)
Standar (m2/unit) Penduduk Pendukung
Luas unit
Sumber
Jumlah (unit)
Luas Lahan (m2)
TERBANGUN Bermukim
2
Hunian dengan Industri Bata Genting
Hunian Sederhana Kopel
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
432
467
4
60
Pedoman Unit Rumah Sederhana Sehat
117
7.020
Bongkar-muat bahan baku
Ruang bongkar muat
Pekerja Industri BataGenting
432
467
4
50
Neufert Architects Data
117
5.850
Penyimpanan bahan bakar
Gudang penyimpanan kayu
Pekerja Industri BataGenting
432
467
4
12
Neufert Architects Data
117
1.404
Pengolahan Bata-genting
Ruang produksi
Pekerja Industri BataGenting
432
467
4
60
Neufert Architects Data
117
7.020
Penjemuran bata-genting
Ruang penjemuran
Pekerja Industri BataGenting
432
467
4
100
Observasi
117
11.700
Perbaikan peralatan
Reparasi
Pekerja Industri BataGenting
432
467
200
47
Neufert Architects Data
2
94
Jual-beli mesin/peralatan
Toko onderdil
Pekerja Industri BataGenting
432
467
200
100
SNI
2
200
Perdagangan
Warung
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
432
467
200
100
SNI
3
300
Kegiatan Ibadah
Mushola
Penduduk Hunian Industri Bata Genting Muslim
411
444
250
100
SNI
2
200
Penjagaan Keamanan
Pos Hansip
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
432
467
2.500
12
SNI
1
12
Pertemuan Warga
Balai pertemuan
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
432
467
2.500
300
SNI
1
300
Pembuangan Sampah
TPS
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
432
467
2.500
6
SNI
1
6
Parkir Kendaraan
Parkir umum
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
432
467
2.500
100
SNI
1
100
250
250
SNI
2
500
NON-TERBANGUN Rekreasi
Taman sub-pusat
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
432
467
RTH Pasif
Vegetasi Pembatas Kebisingan
Penduduk Hunian Industri Bata Genting
432
467
1
0,3
SPM
Terbangun
Sub Total
1
140
34.206
Traffic (30% x 32.394)
10.262
Terbangun + Traffic
44.468
Non-terbangun Total Ruang yang Dibutuhkan
640 45.108
TABEL KEBUTUHAN RUANG TERBANGUN
No
Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas
Jenis Bangunan
Pengguna
Penduduk Pendukung Eksisting
Penduduk Pendukun Eksisting (Proyeksi 20 tahun)
Standar (m2/unit) Penduduk Pendukung
Luas unit
Sumber
Jumlah (unit)
Luas Lahan (m2)
TERBANGUN Bermukim
Hunian Sederhana Kopel
Bongkar-muat kayu gelondongan Penyimpanan kayu gelondongan Pemotongan kayu
Ruang bongkar muat Gudang penyimpanan kayu gelondongan Ruang pemotongan
Penjemuran Kayu
Ruang Penjemuran
Penyimpanan hasil olahan
Ruang penyimpanan hasil kayu olahan Reparasi
Perbaikan peralatan
3
Hunian dengan Industri Pemotongan Kayu
Jual-beli mesin/peralatan Perdagangan
Toko onderdil
Kegiatan Ibadah
Mushola
Penjagaan Keamanan
Pos Hansip
Pertemuan Warga
Balai pertemuan
Pembuangan Sampah
TPS
Parkir Kendaraan
Parkir umum
Warung
Penduduk Hunian Industri Pemotongan Kayu Pekerja Industri Pemotongan Kayu Pekerja Industri Pemotongan Kayu
184
199
4
44
Pedoman Unit Rumah Sederhana Sehat
50
2.200
184
199
4
50
50
2.500
184
199
4
12
Neufert Architects Data Neufert Architects Data
50
600
Pekerja Industri Pemotongan Kayu Pekerja Industri Pemotongan Kayu Pekerja Industri Pemotongan Kayu
184
199
4
39
50
1.950
184
199
4
100
Neufert Architects Data Observasi
50
5.000
184
199
4
12
Neufert Architects Data
50
600
Pekerja Industri Pemotongan Kayu Pekerja Industri Pemotongan Kayu Penduduk Hunian Industri Pemotongan Kayu Penduduk Hunian Industri Pemotongan Kayu Muslim Penduduk Hunian Industri Pemotongan Kayu Penduduk Hunian Industri Pemotongan Kayu Penduduk Hunian Industri Pemotongan Kayu Penduduk Hunian Industri Pemotongan Kayu
184
199
200
47
1
47
184
199
200
100
Neufert Architects Data SNI
1
100
184
199
200
100
SNI
1
100
175
189
250
100
SNI
1
100
184
199
2.500
12
SNI
1
12
184
199
2.500
300
SNI
1
300
184
199
2.500
6
SNI
1
6
184
199
2.500
100
SNI
1
100
NON-TERBANGUN
Rekreasi
Taman sub-pusat
Penduduk Hunian Industri Pemotongan Kayu
184
199
250
250
SNI
1
250
RTH Pasif
Vegetasi Pembatas Kebisingan
Penduduk Hunian Industri Pemotongan Kayu
184
199
1
0,3
SPM
1
60
Terbangun
Sub Total
14.415
Traffic (30% x 13.675)
4.325
Terbangun + Traffic
18.740
Non-terbangun Total Ruang yang Dibutuhkan
310 19.050
TABEL KEBUTUHAN RUANG TERBANGUN
No
Kelompok Aktivitas
Jenis Aktivitas
Jenis Bangunan
Pengguna
Penduduk Pendukung Eksisting
Penduduk Pendukun Eksisting (Proyeksi 20 tahun)
Standar (m2/unit) Penduduk Pendukung
Luas unit
Sumber
Jumlah (unit)
Luas Lahan (m2)
TERBANGUN Kegiatan perkantoran
4
Sistem Pusat Pelayanan
Penduduk
Kegiatan perkantoran
Kantor Kecamatan Kantor Kelurahan
Perdagangan dan jasa
5.073
5.482
120.000
2.500
SNI
1
2.500
Penduduk
5.073
5.482
30.000
1.000
SNI
2
2.000
Pasar
Penduduk
5.073
5.482
30.000
10.000
SNI
1
10.000
Perdagangan dan jasa
Pertokoan
Penduduk
5.073
5.482
6.000
3.000
SNI
5
15.000
Kegiatan Ibadah
Penduduk Muslim
4.823
5.212
30.000
3.600
SNI
1
3.600
Pertemuan warga
Masjid Lingkungan Balai serba guna
Penduduk
5.073
5.482
30.000
1.000
SNI
1
1.000
Parkir Kendaraan
Parkir umum
Penduduk
5.073
5.482
30000
500
SNI
1
500
Belajar mengajar
TK
Pelajar
232
251
1.250
500
SNI
1
500
Belajar mengajar
SD
Pelajar
655
708
1.600
2.000
SNI
1
2.000
Belajar mengajar
SLTP
Pelajar
733
792
4.800
9.000
SNI
1
9.000
Belajar mengajar
SMU/SMK
Pelajar
602
651
4.800
12.500
SNI
1
12.500
Kegiatan membaca
Taman Bacaan
Penduduk
5.073
5.482
2.500
150
SNI
3
450
Pelayanan kesehatan
Puskesmas
Penduduk
5.073
5.482
30.000
300
SNI
1
300
Pelayanan kesehatan
Praktek Dokter
Penduduk
5.073
5.482
5.000
18
SNI
2
36
Penjagaan Keamanan
Pos Kamtib
Penduduk
5.073
5.482
30.000
200
SNI
1
200
Pembuangan Sampah
TPS
Penduduk
5.073
5.482
2.500
15
SNI
3
45
Surat Menyurat
Kantor Pos
Penduduk
5.073
5.482
30.000
72
SNI
1
72
Membeli Obat
Apotik
Penduduk
5.073
5.482
30.000
250
SNI
1
250
NON-TERBANGUN Rekreasi
Taman pusat
Penduduk
5.073
5.482
2.500
1.250
SNI
3
3.750
Rekreasi dan Olahraga
Taman dan Lap. Olahraga
Penduduk
5.073
5.482
30.000
9.000
SNI
1
9.000
RTH Pasif
Jalur Hijau
Penduduk
5.073
5.482
1
15
SNI
2
82.230
Bersemayam
Pemakaman
Penduduk
Sub Total
TOTAL: Ruang yang Dibutuhkan (Terbangun)
5.073
5.482
1
0,2
SPM
1
4.800
Terbangun
59.953
Traffic (30% x 48.123)
17.986
Terbangun + Traffic
77.939
Non-terbangun
99.780
Total Ruang yang Dibutuhkan
177.719
Terbangun Traffic (30% x 340.423)
458.133 137.440
Terbangun + Traffic
595.573
Luas Lahan Terbangun (60% x 1.086.400)
651.480
Luas Lahan Non Terbangun (40% x 1.086.400)
434.560
Ketersediaan Lahan Eksisting
VIII.4
Analisis Hubungan Ruang antar Kelompok Aktivitas/Fungsi Ruang
Hunian Umum
Hunian dengan Industri Pemotongan Kayu
Hunian dengan Industri Bata, Genting
Sistem Pusat Pelayanan
VIII.5
Organisasi Ruang