LAPORAN KASUS CARDIORESPIRATORY ARREST EC PERDARAHAN INTRAABDOMINAL I. IDENTIT IDENTITA AS PAS PASIEN IEN
Nama
:
Tn. Z
Umur
:
35 tahun
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Alamat
:
Jl. Abdul Dg. Sirua
Tanggal emeriksaan
:
!" Juni !#
%$II.SUBJEKTIF ANAMNESIS
K&LU'AN UTA(A UTA(A
: luka memar erut sebelah kanan
ANA(N&S)S T&*+)(+)N: Dialami se,ak ! ,am sebelum masuk rumah sakit. Aal ke,adian asien terluka karena ke/elakaan lalu lintas saat mengendarai m0t0r.+asien diantar 0leh 0rang 1ang berada disekitar temat ke/elakaan. Saat ke,adian asien masih sadar2 asien merasa n1eri ada erut kanan dan merasa sesak. (ual -42 muntah -4. Setelah samai di *umah Sakit2 $5 menit kemudian tiba-tiba asien tambah sesak2 ernaasan satusatu2 u/at2 akral dingin2 tekanan darah semakin semakin turun2 turun2 dan kemudian asien men,adi tidak sadar.
III. III. OBJE OBJEKT KTIF IF Primary survy Air!ay
: lear Bra"#i
%$: **6 **6 3# 78me 78meni nitt )reg )regul uler er22 s0n s0nta tan2 n2 tie tie
th0ra/0abd0minal2 simetris
1
Cir&u'a"i($
: 9+6 +6" "#8# mm'g2 '* 6 $!# 78menit nit
)reguler2 tidak kuat angkat : ;S " &3(3<342 uil is0k0r2= 3mm83mm2 Disa)i'i"y E$vir($m$"
re>leks /aha1a ?8? : Suhu a7illa 6 3%.% 0
S&($*ary survy K+a'a
De>0rmitas
: Tidak ada
Simetris muka
: Simetris kiri 6 kanan
*ambut
: 'itam2 lurus2 sukar di/abut
Ma"a
&ks0talmus
: Tidak ada
K0n,ugti@a
: Anemi ?4
Sklera
: )kterus -4
K0rnea
: *e>leks k0rnea ?4
+uil
: )s0k0r2 !25mm8!25mm
T'i$%a
+endengaran
: Dalam batas n0rmal
N1eri tekan di r0sesus mast0ideus
: Tidak ada
Hi*u
%$+endarahan
: Tidak ada
Sekret
: Tidak ada
Mu'u"
9ibir
: Kering -4
T0nsil : T$-T$2 'ieremis -4
Lidah
: K0t0r -4
aring
: 'ieremis -4
2
L#r
Kelen,ar getah bening
: Tidak ada embesaran
Kaku Kuduk
: Tidak ada
Da*a
9entuk
: N0rm0th0ra72 simetris kanan6kiri
9uah dada
: Tidak ada kelainan
Sela iga
: Sela iga kiri 6 kanan
Paru
+alasi
: remitus raba simteris kiri6kanan2 N1eri tekan -4
+erkusi
: 9atas aru hear )S <) kanan
9atas aru belakang kanan )S )B 9atas aru belakang kiri )S B Auskultasi
: 9un1i ernaasan @esikuler
*0n/hi -8-2 Cheeing -8Ja$"u
%$)nseksi
: )/tus /0rdis tidak tamak
+alasi
: )/tus /0rdis tidak teraba
+erkusi
: 9atas atas )S ))) kiri 9atas kanan linea arasternalis de7tra 9atas kiri linea mid/la@i/ularis sinistra )S <
Auskultasi
: 9J )8)) murni regular2 9ising -4
A)*(m$
)nseksi
: tamak luka memar didaerah erut kanan atas
+alasi
: (assa tum0r -42 N1eri Tekan ?42 distended ?4
+erkusi
: ekak ?4
Auskultasi
: +eristaltik ?4 kesan menurun
3
E,s"rmi"as
Udem -42 >raktur -4 IV.
PEMERIKSAAN PENUNJAN
*en/ana +emeriksaan : -
V.
+eriksa darah lengka
-
US;
-
0t0 th0raks
-
&K;
PENATALAKSANAAN
-
Ebser@asi Keadaan umum2 Tanda @ital
-
E! N(* N0n *ebreathing (ask4 $# liter
-
)<D *L 5## ml ! line4 / M$i" setelah berada di *umah Sakit
asien aneu
-
+asang m0nit0r
-
+* ! siklus
-
)n, &ine>rin ! am8i.@
-
+asien din1atakan meninggal di dean keluarga 0leh d0kter ,aga
0I. DIANOSIS 4
ardi0resirat0r1 arrest e/ +erdarahan )ntra-Abd0minal
CARDIORESPIRATORY ARREST
A. P$*a#u'ua$
Setia Tahun di Amerika Serikat2 lebih dari !5#.### 0rang meninggal tiba-tiba 0leh karena berbagai bentuk en1akit ,antung. Eleh karena berbagai kema,uaan 1ang ter,adi selama 3# tahun belakangan ini dalam hal mengidenti>ikasi >akt0r->akt0r en1ebab kematian se/ara tiba-tiba2 meresusitasi k0rban 1ang henti ,antung2 serta mengatasi berbagai aritmia dengan antiaritmia 1ang sesi>ik2 angka kematian tiba-tiba tersebut menurun se/ara drastis. Tetai seiring dengan eningkatan ,umlah lansia2 henti ,antung ,uga masih men,adi masalah 1ang enting.$ &@aluasi dan eng0batan e>ekti> terhada asien 1ang memiliki resik0 henti ,antung membutuhkan emahaman terhada at0mekanisme ter,adin1a henti ,antung tersebut sehingga strategi dalam en/egahan rimer serta tehnik dan m0dalitas enanganan dalam en/egahan sekunder daat diersiakan untuk memer0leh hasil 1ang lebih baik.! 5
Kasus henti ,antung mungkin ,arang8 tidak selalu didaatkan setia hari sebagai se0rang raktisi kesehatan. Akan tetai setia angg0ta raktisi kesehatan harus menguasai dan k0meten dalam melakukan basi/ li>e su0rt terhada henti ,antung 1ang meruakan kasus Li>e-Threatening mengan/am ,ia4.! B. D1i$isi
ardi0ulm0nar1 arrest adalah enghentian mendadak >ungsi mekanik ,antung dan aru-aru2 1ang >ungsin1a daat kembali dengan enatalaksanaan segera tetai ,uga daat mengarah ke kematian ,ika tidak segera di terai.Keberhasilan enanganan tersebut sangat bergantung keada mekanisme berhentin1a ,antung2 k0ndisi2 serta seberaa /eat henti ,antung tersebut ditangani. 'enti ,antung ini daat disebabkan 0leh ibrilasi akt0r mekanik.3 Se,ak menetakan dengan
tahun
$"%%2
Ameri/an
'eart
Ass0/ati0n
telah
ed0man resusitasi dengan urutan langkah-langkah sekuens4 9'D
akr0nim
FA-9-G
1aitu membuka
,alan
naas
memberikan bantuan naas 9reathing4 dan kemudian dada
A'A4
ir/ulati0n4.
Namun
tern1ata
sekuens
k0rban
Aira142
memberikan
k0mresi
ini berdamak ada enundaan
bermakna sekitar 3# detik untuk memberikan k0mresi dada lebih
aal
untuk
memertahankan sirkulasi ada k0rban. +ada menit-menit aal k0rban8asien mengalami henti ,antung2 dalam darah asien masih terkandung residu 0ksigen dalam bentuk ikatan 0ksihem0gl0bin 1ang daat diedarkan dengan bantuan sirkulasi buatan melalui k0mresi dada. Sehingga dalam ;uidelines !#$#2 A'A mengatur ulang
sekuens
*J+
dari
FA-9-G
men,adi
F-A-9G2
sehingga
memungkinkan setia en0l0ng memulai k0mresi dada sesegera mungkin.% Udate terbaru dari A'A mengenai guideline 8 alg0ritma +* !#$52 lebih memberikan enekanan ada detail ke/eatan dan kedalaman k0mresi dada selama +*. Sedikit berbeda dengan guideline !#$# 1ang han1a menekankan untuk
6
melakukan k0mresi dada aling sedikit $##78menit dan aling sedikit kedalaman ! in/hi2 guideline 1ang baru sa,a dirilis ini memberikan batasan 1ang lebih detail 1aitu ke/eatan k0mresi dada antara $## hingga $!# kali ermenit dan kedalaman k0mresi dada antara ! hingga !2H in/hi. *angkaian bantuan hidu dasar ada dasarn1a dinamis2 namun sebaikn1a tidak ada langkah 1ang terleatkan untuk memer0leh hasil 1ang 0timal. +ed0man baru ini berisi beberaa rek0mendasi 1ang didasarkan ada embuktian ilmiah2 1aitu: % -
+engenalan segera henti ,antung tiba-tiba suddent /ardia/t arrest4 didasarkan ada emeriksaan k0ndisi unres0nsi@e dan tidak adan1a naas n0rmal seerti2 k0rban tidak bernaas atau han1a gasing8terengah-engah4. +en0l0ng tidak b0leh menghabiskan
aktu
lebih
dari
$#
detik
untuk
melakukan emeriksaan
nadi. Jika nadi tidak daat diastikan dalam $# detik2 maka diangga tidak ada nadi dan *J+ harus dimulai atau memakai A&D aut0mati/ e7ternal -
de>ibrilat0r4 ,ika tersedia. FL00k2 Listen and eelG telah dihilangkan dari alg0ritme bantuan hidu dasar Ke/eatan k0mresi dada $## kali er menit +en0l0ng terus melakukan *J+ hingga ter,adi return 0> s0ntane0us /ir/ulati0n
-
*ES4 Kedalaman k0mresi untuk k0rban deasa telah diubah dari $I - ! in/hi
-
men,adi ! in/hi 5 /m4 +eningkatan >0kus untuk memastikan baha *J+ diberikan dengan high-ualit1 didasarkan ada : a. Ke/eatan dan
kedalaman
k0mresi
diberikan
dengan
adekuat
dan memungkinkan >ull /hest re/0il antara k0mresi b. (eminimalkan interusi saat memberikan k0mresi dada /. (enghindari emberian @entilasi 1ang berlebihan
C.
I$*i,asi a4 'enti Naas
7
'enti naas rimer resirat0r1 arrest4 daat disebabkan 0leh ban1ak hal2 misaln1a serangan str0ke2 kera/unan 0bat2 tenggelam2 inhalasi asa8ua8gas2 0bstruksi ,alan naas 0leh benda asing2 tesengat listrik2 tersambar etir2 serangan in>ark ,antung2 radang eigl0tis2 ter/ekik su>>0/ati0n42 trauma dan lain-lainn1aH. +ada aal henti naas2 ,antung masih berden1ut2 masih teraba nadi2 emberian E! ke 0tak dan 0rgan @ital lainn1a masih /uku samai beberaa menit. Kalau henti naas mendaat ert0l0ngan segera maka asien akan teselamatkan hidun1a dan sebalikn1a kalau terlambat akan berakibat henti ,antungH. b4 'enti Jantung 'enti ,antung rimer cardiac arrest 4 ialah ketidak sangguan /urah ,antung untuk memberi kebutuhan 0ksigen ke 0tak dan 0rgan @ital lainn1a se/ara mendadak dan daat balik n0rmal2 kalau dilakukan tindakan 1ang teat atau akan men1ebabkan kematian atau kerusakan 0tak. 'enti ,antung terminal akibat usia lan,ut atau en1akit kr0nis tentu tidak termasuk henti ,antungH. Sebagian besar henti ,antung disebabkan 0leh >ibrilasi @entrikel atau takikardi tana den1ut #-"#42 kemudian disusul 0leh @entrikel asist0l ?$#4 dan terakhir 0leh dis0siasi elektr0-mekanik ?54.Dua ,enis henti ,antung 1ang terakhir lebih ,antung.ibirilasi
sulit
ditanggulangi
@entrikel
ter,adi
karena akibat gangguan a/emaker karena
k00rdinasi
akti@itas
,antung
menghilang.'enti ,antung ditandai 0leh den1ut nadi besar tak teraba kar0tis >em0ralis2 radialis4 disertai kebiruan sian0sis4 atau u/at sekali2 ernaasan berhenti atau satu-satu gasing2 anu42 dilatasi uil tak bereaksi terhada rangsang /aha1a dan asien tidak sadar 5. +engiriman E! ke 0tak tergantung ada /urah ,antung2 kadar hem0gl0bin 'b42 saturasi 'b terhada E! dan >ungsi ernaasan. )skemi melebih 3-H menit ada suhu n0rmal akan men1ebabkan k0rtek serebri rusak meneta2 alauun setelah itu daat membuat ,antung berden1ut kembaliH. D. Fas CPCR
*esusitasi ,antung aru 0tak dibagi men,adi 3 >ase diantaran1a5: 8
$. AS& ) : Tun,angan 'idu Dasar 9asi/ Li>e Su0rt4 1aitu r0sedur ert0l0ngan darurat mengatasi 0bstruksi ,alan na>as2 henti na>as dan henti ,antung2 dan bagaimana melakukan *J+ se/ara benar. Terdiri dari : A (airway) :men,aga ,alan na>as teta terbuka. B (breathing) :@entilasi aru dan 0ksigenisasi 1ang adekuat. C (circulation) :melakukan sirkulasi buatan dengan k0mresi ,antung aru. 2. AS& )) : Tun,angan hidu lan,utan (Advance Life Support) 1aitu tun,angan hidu dasar ditambah dengan : ! (drugs) : emberian 0bat-0batan termasuk /airan. & &K;4 : diagn0sis elektr0kardi0gra>is se/eat mungkin2 untuk mengetahui aakah ada >ibrilasi @entrikel2 asist0le atau agonal ventricular co"ple#. (fibrillation treat"ent) :tindakan untuk mengatasi >ibrilasi @entrikel. $. AS& ))) : Tun,angan hidu terus-menerus (%rolonged Life Support). & (&auge) :+engukuran dan emeriksaan untuk "onitoring enderita se/ara terus menerus2 dinilai2 di/ari en1ebabn1a dan kemudian meng0batin1a. ' ('ead) :tindakan resusitasi untuk men1elamatkan 0tak dan sistim sara> dari kerusakan lebih lan,ut akibat ter,adin1a henti ,antung2 sehingga daat di/egah ter,adin1a kelainan neur0l0gi/ 1ang ermanen. ' 'i0termi4 : Segera dilakukan bila tidak ada erbaikan >ungsi susunan sara> usat 1aitu ada suhu antara 3#M 3!M. ' ('u"aniation) :'arus diingat baha k0rban 1ang dit0l0ng adalah manusia 1ang memun1ai erasaan2 karena itu semua tindakan hendakn1a berdasarkan erikemanusiaan. ) (ntensive care) : eraatan intensi> di )U2 1aitu : tun,angan @entilasi : trakhe0st0mi2 erna>asan dik0ntr0l terus menerus2 s0nde lambung2 engukuran '2 E! bila dierlukan2 dan tun,angan sirkulasi2 mengendalikan *e+ang 5. E. Pr(s*ur RJPO 9
Sebelum melakukan tahaan resusitasi ,antung aru2 harus terlebih dahulu dilakukan r0sedur aal ada k0rban8asien2 1aitu: % a. Danger 9aha1a4 (emastikan keamanan baik en0l0ng2 k0rban mauun lingkungan. 9iasa disingkat dengan 3A Tiga Aman4. Keamanan en0l0ng harus lebih diutamakan sebelum
mengambil keutusan untuk men0l0ng
k0rban agar
en0l0ng tidak men,adi k0rban kedua atau k0rban berikutn1a. b. *es0nse (emastikan keadaan asien dengan memanggil nama8sebutan 1ang umum dengan keras seerti F+akO 8 9uO 8 (asO 8 (bakOG disertai men1entuh atau mengg01angkan ergerakan
bahu
1ang
dengan
lembut
berlebihan. (emanggil
dan
manta untuk
k0rban
,uga
daat
men/egah disertai
dengan memberikan instruksi sederhana seerti F+ak2 buka matan1aOG2 F+ak2 siaa naman1a akPG. +r0sedur ini disebut sebagai teknik Ft0u/h and talkG. 'al ini /uku untuk membangunkan 0rang tidur atau merangsang sese0rang untuk bereaksi. Jika tidak ada res0n2 kemungkinan asien tidak sadar. Jika asien beres0n atau terbangun2 tinggalkan ada 0sisi seerti ada saat ditemukan dan hindari kemungkinan resik0 /edera lain 1ang bisa ter,adi. Analisa kebutuhan erlun1a bantuan dari tim gaat darurat. Jika sendirian2 tinggalkan asien sementara dan meminta bantuan2 kemudian lakukan 0bser@asi dan ka,i ulang se/ara reguler.
am)ar .ek res0n k0rban% 10
/. all >0r 'el Jika asien8k0rban tidak memberikan res0n terhada anggilan atau instruksi2 0rang
segera meminta
tidak
sadarG
bantuan
dengan
untuk mengakti>kan
/ara
berteriak FT0l0ngO2
emergen/1
medi/al
ada
ser@i/e
&(S4.
am)ar 2.all >0r hel sebelum melakukan resusitasi%
d. +engaturan +0sisi $4 +0sisi +asien +asien terlentang ada ermukaan keras dan rata. Jika ditemukan tidak dalam 0sisi terlentang2 terlentangkan asien dengan teknik l0g r0ll2 1aitu digulingkan se/ara bersamaan keala2 leher dan unggung. !4 +0sisi +en0l0ng 9erlutut se,a,ar dengan bahu asien agar daat memberikan resusitasi ,antung aru *J+4 se/ara e>ekti> tana harus mengubah 0sisi atau menggeser lutut.
11
am)ar 3.Langkah-langkah +*
F. Ba$"ua$ Hi*u+ Dasar
Setelah melakukan r0sedur dasar2 maka langkah-langkah r0sedur selan,utn1a 1ang harus dilakukan2 1aitu%: a4 ir/ulati0n Terdiri atas dua tahaan2 1aitu: $4 (emastikan ada tidakn1a den1ut nadi asien 8 k0rban. Ada tidakn1a den1ut nadi k0rban ditentukan
dengan meraba arteri kar0tis 1ang berada di 12
daerah leher asien8k0rban dengan menggunakan dua ,ari telun,uk
dan
tangan
,ari
tengah4 diletakkan ada ertengan leher sehingga teraba
trakhea2 kemudian kedua ,ari digeser kira ! Q 3 /m ke sisi kanan atau kiri sebaikn1a sisi 1ang terdekat dengan en0l0ng4. Jika dalam $# detik nadi kar0tis sulit dideteksi2 k0mresi dada harus segera dimulai.
am)ar 4.(eraba ulsasi arteri kar0tis
A'A kar0tis
;uideline
!#$#
sebagai mekanisme
en0l0ng
sering
en0l0ng
aam
tidak untuk
menekankan menilai
mengalami kesulitan tidak
harus
henti
mendeteksi
emeriksaan ,antung nadi2
nadi karena
sehingga
memeriksa den1ut nadi kar0tis. K0rban
diangga /ardia/ arrest ,ika asien tiba-tiba tidak sadar2 tidak bernaas atau bernaas tai tidak n0rmal han1a gasing4.% !4 (elakukan bantuan sirkulasi 9ila nadi kar0tis tidak teraba2 segera mulai lakukan siklus 3# k0mresi dan ! @entilasi2 dengan teknik sebagai berikut: - +en0l0ng berlutut di sisi bahu k0rban - +0sisi badan teat diatas dada asien2 bertumu ada kedua tangan. - +en0l0ng meletakkan salah satu tumit telaak tangan ada I sternum2 diantara ! uting susu dan telaak tangan lainn1a di atas tangan ertama dengan ,ari saling bertaut. %
13
am)ar /.Tehnik melakukan k0mresi dada%
-
Dengan 0sisi badan tegak lurus2 en0l0ng mekan dada lurus ke baah se/ara
teratur dengan ke/eatan $##78menit hamir ! 78detik4 dengan
kedalaman
adekuat.
A'A
k0mresi dada dilakukan
/eat
;uideline !#$# merek0mendasikan agar dan
dalam
ush
and
hard4 dengan
kedalaman 1ang adekuat2 1aitu: $4 Deasa : ! in/hi 5 /m42 rasi0 3# : ! $ atau ! en0l0ng4 !4 Anak : $83 diameter anter0-0steri0r dada 5 /m42 rasi0 3# : ! $ en0l0ng4 dan $5 : ! ! en0l0ng4 34 9a1i : $83 diameter anteri0-0steri0r dada H /m42
rasi0 3# : ! $
en0l0ng4 dan $5 : ! ! en0l0ng4. Selain
itu2
k0mresi
1ang
dilakukan
memungkinkan
ter,adin1a
/0mlete /hest re/0il atau engembangan dada seerti semula setelah k0mresi sebelum memulai k0mresi kembali. Dari tindakan k0mresi 1ang benar han1a akan men/aai tekanan sist0lik %#Q# mm'g2 dan diast0lik 1ang sangat rendah2 sedangkan /urah ,antung /ardia/ 0utut4 han1a !5 dari /urah ,antung n0rmal. Selang aktu mulai dari menemukan asien dan dilakukan r0sedur dasar samai dilakukann1a tindakan bantuan sirkulasi k0mresi dada4 tidak b0leh melebihi 3# detik. % b4
Aira1 14
+en0l0ng
memastikan
,alan
naas
bersih
dan
terbuka
sehingga
memungkinkan asien daat diberi bantuan naas2 sehingga langkah ini terdiri atas dua tahaan2 1aitu: $4 (embersihkan ,alan naas - (embuka mulut dengan /ara ,ari silang /r0ss >inger42 ibu ,ari diletakkan -
berlaanan dengan ,ari telun,uk ada mulut k0rban. (emeriksa adan1a sumbatan ada ,alan naas.
Jika
ditemukan
sumbatan benda /air2 bersihkan dengan teknik >inger see sauan ,ari4 1aitu men1usuri r0ngga mulut dengan dua ,ari2 bisa dilaisi dengan kasaatau 0t0ngan
kain
untuk
men1era
/airan.
Jika
ditemukan sumbatan
benda adat2 daat dik0rek dengan menggunakan ,ari telun,uk 1ang dibengk0kkan. Namun teknik ini harus dilakukan
dengan hati-hati2
karena teknik ini daat mend0r0ng sumbatan semakin dalam. Semua r0sedur ini tidak b0leh dilakukan lebih dari $# detik. % !4 (embuka ,alan naas Setelah ,alan naas diastikan bebas dari sumbatan benda asing2 ,alan naas asien8k0rban harus dibuka. 9ia san1a ada k0rban 1ang tidak sadar t0nus 0t0t-0t0tn1a menghilang termasuk t0nus 0t0t ada alatum sehingga alatum daat turun dan menemel ada eigl0tis. K0ndisi ini men,adi en1ebab sumbatan ,alan naas ada asien tidak sadar. +embebasan ,alan naas daat dilakukan dengan menggunakan tiga teknik 1aitu head tilt tengadah keala42 /hin li>t angkat dagu4 dan ,a thrust d0r0ngan rahang4. Ketiga teknik ini dikenal dengan Trile Aira1 (anu@eur.%
15
am)ar 5.Tehnik membuka ,alan naas%
A'A ;uideline !#$# merek0mendasikan untuk : -
(enggunakan head tilt-/hin li>t untuk membuka ,alan naas ada asien 1ang tidak ada ke/urigaan trauma keala dan leher. Sekitar #2$!-32 mengalami /edera sinal dan risik0 /edera sinal meningkat ,ika asien mengalami /edera
-
krani0>asial dan8atau ;S R. ;unakan ,a thrust ,ika asien di/urigai mengalami /edera ser@ikal. +asien susek /edera sinal lebih diutamakan dilakukan restriksi manual menematkan $ tangan
di
tia
sisi
keala
asien4
dari
ada menggunakan sinal
imm0biliati0n de@i/es karena daat mengganggu ,alan naas2 namun alat ini berman>aat memertahankan kese,a,aran sinal selama trans0rtasi. /4 9reathing 9antuan naas daat dilakukan melalui mulut ke mulut2 mulut ke hidung atau mulut dengan Caktu
ke
/ara memberikan
st0ma
lubang
hembusan
1ang
naas
dibuat
seban1ak
ada !
kali
tengg0r0kan4 hembusan.
1ang dibutuhkan untuk tia kali hembusan adalah $25Q! detik dan @0lume
udara 1ang dihembuskan adalah H## -%## ml $# ml8kg4 atau samai dada asien8k0rban tamak mengembang. Jika mengalami kesulitan untuk memberikan hembusan naas 1ang e>ekti>2 eriksa aakah masih ada sumbatan di mulut asien serta erbaiki 0sisi tengadah keala dan angkat dagu asien8k0rban. +emberian bantuan ernaasan2 terdiri atas 3 tiga4 tekinik 1aitu: 16
$4 (0uth t0 (0uth (ulut ke (ulut4 Teknik
ini
meruakan
/ara
1ang /eat dan e>ekti> untuk memberikan
udara ke aruQaru k0rban 8 asien. +ada
saat
dilakukan
hembusan naas
en0l0ng harus mengambil naas terlebih dahulu dan mulut en0l0ng daat
harus
menutu seluruh mulut asien8k0rban dengan baik agar tidak ter,adi
keb0/0ran saat menghembuskan naas dan ,uga en0l0ng harus menutu lubang hidung asien8k0rban dengan ibu ,ari dan ,ari telun,uk untuk men/egah udara keluar kembali dari hidung.
am)ar 6.Tehnik melakukan bantuan naas m0uth t0 m0uth%
!4 (0uth t0 N0se (ulut ke 'idung4 Teknik ini direk0mendasikan ,ika usaha bantuan naas dari mulut k0rban tidak memungkinkan2 misaln1a ada mulut k0rban mengalami luka 1ang berat. Teknikn1a sama dengan m0uth t0 m0uth2 erbedaan1a ada saat memberikan hembusan ada hidung asien8k0rban2 en0l0ng harus harus menutu mulut asien8k0rban.% 34 (0uth t0 St0ma (ulut ke St0ma4 +asien 1ang ernah men,alani laring0t0mi memiliki lubang st0ma4 ada area leher 1ang menghubungkan trakhea langsung ke kulit. 9ila asien ini mengalami
kesulitan
ernaasan
maka
harus
dilakukan
bantuan
ernaasan dari mulut ke st0ma. Setelah dilakukan emberian ! kali hembusan naas @entilasi4 maka en0l0ng segera
melan,utkan
kembali
emberian
k0mresi 3# kali dan @entilasi ! kali hingga 5 siklus. d4 &@aluasi +enilaian Ulang4 17
Sesudah emberian 5 siklus k0mresi dan @entilasi kira-kira ! menit42 en0l0ng kemudian melakukan e@aluasi2 dengan ketentuan sebagai berikut: -
Jika tidak ada nadi kar0tis2 en0l0ng kembali melan,utkan k0mresi dan
-
@entilasi dengan rasi0 3# : ! seban1ak 5 siklus Jika ada nadi tai naas belum ada2 en0l0ng memberikan bantuan naas seban1ak
-
$#- $! 78menit dan m0nit0r nadi tia ! menit. Jika ada naas dan den1ut nadi teraba namun asien belum sadar2 letakkan asien8k0rban ada 0sisi emulihan re/0@er1 0siti0n4 untuk men,adi ,alan naas teta terbuka dan bila asien muntah tidak ter,adi asirasi. Casada terhada kemungkinan asien
mengalami henti naas kembali2
,ika ter,adi segera
terlentangkan asien dan lakukan bantuan naas kembali. Langkah - langkah emberian 0sisi emulihan daat dilihat ada gambar berikut:
am)ar 7.Langkah emberian 0sisi emulihan
%
A'A ;uideline !#$# memberikan beberaa rek0mendasi sebagai berikut : -
+emberian bantuan naas @entilasi4 sama dengan rek0mendasi A'A !##52 1aitu a. +emberian dilakukan sesuai tidal @0lume b. Setelah alat intubasi terasang ada ! 0rang en0l0ng : selama emberian *J+2 @entilasi
diberikan
tia
-$#
78menit
tana
usaha 18
sinkr0nisasi
antara k0mresi dan @entilasi. K0mresi dada tidak b0leh
dihentikan untuk emberian @entilasi. % Tidak menekankan emeriksaan breathing karena en0l0ng baik r0>esi0nal
-
mauun
aam kemungkinan tidak daat menentukan se/ara akurat ada
atau tidakn1a naas ada asien tidak sadar karena ,alan naas tidak terbuka atau karena asien mengalami 0//asi0nal gasing 1ang daat ter,adi ada beberaa menit ertama setelah henti ,antung. -
9ila tersedia2 gunakan Aut0mated &7ternal De>ibrillat0r A&D4.
e4 De>ibrilati0n De>ibrilati0n atau dalam bahasa )nd0nesia diter,emahkan dengan istilah de>ibrilasi adalah suatu terai ke,ut ,antung dengan memberikan energi listrik. 'al ini dilakukan ,ika en1ebab henti ,antung /ardia/ arrest4 adalah kelainan irama ,antung 1ang disebut dengan ibrilasi ibrilasi de>ibrilat0r4 1ang daat digunakan 0leh 0rang aam 1ang disebut Aut0mati/ &7ternal De>ibrilati0n2 dimana
alat
tersebut daat
mengetahui k0rban henti ,antung ini harus
dilakukan de>ibrilasi atau tidak2 ,ika erlu dilakukan de>ibrilasi alat tersebut daat memberikan tanda keada en0l0ng untuk melakukan de>ibrilasi atau melan,utkan bantuan naas dan bantuan sirkulasi.% . Ba$"ua$ Hi*u+ La$8u" Terdiri atas 9antuan hidu dasar ditambah langkah-langkah: D Drugs4: +emberian 0bat-0batan. • Ebat-0bat tersebut dibagi men,adi ! g0l0ngan: $4 +enting: a. adrenalin : (ekanisme ker,a merangsang reset0r al>a dan beta2 d0sis 1ang
diberikan #25 Q $ mg i@ diulang setelah 5 menit sesuai kebutuhan dan 1ang erlu dierhatikan daat meningkatkan emakaian E! m10/ard2 takiaritmi2 >ibrilasi @entrikel5. b. Natrium 9i/arb0nat: +enting untuk melaan metab0lik asid0sis2 diberikan i@ dengan d0sis aal : $ m&8kg992 baik berua b0lus atauun dalam in>us
19
setelah selama eri0de $# menit. Daat ,uga diberikan intrakardial2 begitu sirkulasi s0ntan 1ang e>ekti> ter/aai2 emberian harus dihentikan karena bisa ter,adi metab0lik alkal0sis2 takhiaritmia dan hier0sm0lalitas. 9ila belum ada sirkulasi 1ang e>ekti> maka ulangi lagi emberian dengan d0sis 1ang sama5. /. Sul>at Atr0in:
(engurangi
t0nus
@agus
memudahkan
k0nduksi
atri0@entrikuler dan memer/eat den1ut ,antung ada keadaan sinus bradikardi. +aling berguna dalam men/egah FarrestG ada keadaan sinus bradikardi sekunder karena in>ark mi0kard2 terutama bila ada hi0tensi. D0sis 1ang dian,urkan I mg2 diberikan i@. Sebagai b0lus dan diulang dalam inter@al 5 menit samai ter/aai den1ut nadi %# 8menit2 d0sis t0tal tidak b0leh melebihi ! mg ke/uali ada bl0k atri0@entrikuler dera,at 3 1ang membutuhkan d0sis lebih besar. d. Lid0kain: (eninggikan ambang >ibrilasi dan memun1ai e>ek antiaritmia dengan /ara meningkatkan ambang stimulasi listrik dari @entrikel selama diast0le. +ada d0sis teraeutik biasa2 tidak ada erubahan bermakna dari k0ntraktilitas mi0kard2 tekanan arteri sistemik2 atau eri0de re>rakter abs0lut. Ebat ini terutama e>ekti> menekan iritabilitas sehingga men/egah kembalin1a >ibrilasi @entrikel setelah de>ibrilasi 1ang berhasil2 ,uga e>ekti> meng0ntr0l den1ut @entrikel rematur 1ang mutlti >0kal dan eis0de takhikardi @entrikel. D0sis 5#-$## mg diberikan i@ sebagai b0lus2 elan elan dan bisa diulang bila erlu. Daat dilan,utkan dengan in>us k0ntinu $-3 mg.menit2 biasan1a tidak lebih dari H mg.menit2 berua lid0/aine 5## ml de7tr0se 5 larutan $ mg8ml4 5. !4 9erguna: a. )s0r0teren0l: (eruakan 0bat ilihan untuk eng0batan segera bradikardi hebat karena /0mlete heart bl0/k4. )a diberikan dalam in>us dengan ,umlah ! samai !# mg8menit $-$# ml larutan dari $ mg dalam 5## ml de/tr0se 5 42 dan diatur untuk meninggikan den1ut ,antung samai kira-
20
kira %# kali8menit. Juga berguna untuk sinus bradikardi berat 1ang tidak berhasil diatasi dengan Atr0ine5. b. +r0an0l0l: Suatu beta adrenergi/ bl0/ker 1ang e>ek anti aritmian1a terbukti berguna untuk kasus-kasus takhikardi @entrikel 1ang berulang atau >ibrilasi @entrikel berulang dimana ritme ,antung tidak daat diatasi dengan Lid0/aine. D0sis umumn1a adalah $ mg i@2 daat diulang samai t0tal 3 mg2 dengan engaasan 1ang ketat5. /. K0rtik0ster0id: Sekaran>g lebih disukai k0rtik0ster0id sintetis 5 mg8kg99 meth1l rednis0l0n s0dium su//inate atau $ mg8kg99 de7amethas0ne >0s>at4 untuk eng0batan s10k kardi0genik atau sh0/k lung akibat henti ,antung. 9ila ada ke/urigaan edema 0tak setelah henti ,antung2 %#-$## mg meth1l rednis0l0n s0dium su//inate tia % ,am akan menguntungkan. 9ila ada k0mlikasi aru seerti neum0nia 0st asirasi2 maka digunakan •
de7amethas0n >0s>at H- mg tia % ,am5. & &K;4: Diagn0sis elektr0kardigra>is untuk mengetahui adan1a >ibrilasi @entrikel
•
dan m0nit0ring. : ibrilati0n Treatment4 ;ambaran &K; ada rekuensin1a.
am)ar 9.
Terai de>initi>n1a adalah s10k ele/tri/ D-Sh0/k4 dan belum ada satu 0batun 1ang daat menghilangkan >ibrilasi. H. Ba$"ua$ Hi*u+ "rus-m$rus & (&auge) : Tindakan selan,utn1a adalah melakukan m0nit0ring terus-menerus •
terutama s1stem ernaasan2 kardi0@askuler dan s1stem sara>. 21
•
' ('ead) :tindakan resusitasi untuk men1elamatkan 0tak dan sistim sara> dari kerusakan lebih lan,ut2 sehingga daat di/egah ter,adin1a kelainan neur0l0gi/ 1ang
•
ermanen. ' 'i0termi4 : Segera dilakukan bila tidak ada erbaikan >ungsi susunan sara>
•
usat 1aitu ada suhu antara 3#M 3!M. ' ('u"aniation) :'arus diingat baha k0rban 1ang dit0l0ng adalah manusia 1ang memun1ai erasaan2
•
karena itu
semua tindakan hendakn1a berdasarkan
erikemanusiaan. ) (ntensive care) : eraatan intensi> di )U2 1aitu : tun,angan @entilasi : trakhe0st0mi2 erna>asan dik0ntr0l terus menerus2 s0nde lambung2 engukuran '2 E! bila dierlukan2 dan tun,angan sirkulasi2 mengendalikan *e+ang.
I.
P$a"a'a,sa$aa$ +rinsi enanganan dari +asien henti ,antung adalah dengan melakukan *antai
Keberlangsungan 'idu hain 0> Sur@i@al4 1ang terdiri dari 5 tindakan 1ang meruakan suatu kesatuan 1aitu :
am)ar :.hain E> Sur@i@al
$. &arl1 re/0gniti0n and a/ti@ati0n. (elakukan engenalan segera ada k0ndisi henti ,antung dan mengakti@asi sistem res0ns gaat darurat &(S8&mergen/1 (edi/al *es0nses4. +asien henti ,antung umumn1a tidak res0nsi>2 +erna>asan tidak n0rmal8 bahkan tidak ada2 dan nadi tidak teraba. (elakukan L00k-listen-and >eel tidak lagi dian,urkan. !. &arl1 +*. (emberikan resusitasi ,antung aru sedini mungkin 3. &arl1 de>ibrillati0n. (elakukan de>ibrilasi sesegera mungkin. +ada temat dan >asilitas umum2 biasan1a tersedia A&D Aut0mated &7ternal De>ibrillati0n4
22
H. &>>e/ti@e ad@an/ed li>e su0rt. (elakukan emberian bantuan hidu lan,ut dengan e>ekti> Keutusan untuk mengakhiri resusitasi Keutusan untuk memulai dan mengakhiri usaha resusitasi adalah masalah medis2 tergantung ada ertimbangan ena>siran status serebral dan kardi0@askuler enderita.Kriteria terbaik adan1a sirkulasi serebral dan adekuat adalah reaksi uil2 tingkat kesadaran2 gerakan dan erna>asan s0ntan dan re>leks.Keadaan tidak sadar 1ang dalam tana erna>asan s0ntan dan uil teta dilatasi $5-3# menit2 biasan1a menandakan kematian serebral dan usaha-usaha resusitasi selan,utn1a biasan1a siasia.Kematian ,antung sangat memungkinkan ter,adi bila tidak ada akti@itas elektr0kardi0gra>i @entrikuler se/ara berturut-turut selama $# menit atau lebih sesudah *J+ 1ang teat termasuk terai 0bat.
J. Pr(%$(sis
Keberhasilan dari *esusitasi 1ang diberikan tergantung dari seberaa /eat resusitasi tersebut dilakukan. +rinsin1a adalah semakin /eat semakin baik. 'al ini didasari 0leh adan1a 3 >ase 1ang ter,adi ada /ardia/ arrest : $4 ase $ >ase elektris4. ase ini berlangsung se,ak mun/uln1a henti ,antung < hingga 5 menit setelah henti ,antung. Tindakan de>ibrilasi aal men,adi tindakan aling enting selama eri0de ini. !4 ase ! >ase sirkulasi atau hem0dinamik4. ase ini berlangsung se,ak 5 menit hingga $5 menit setelah henti ,antung. *J+ men,adi tindakan aling enting selama eri0de ini2 setelah itu diikuti dengan emberian tindakan de>ibrilasi ,ika tersedia. 34 ase 3 ase metab0lik4. ase ini berlangsung setelah $5 menit ter,adin1a henti ,antung. Selama >ase ini2 e>ekti>itas de>ibrilasi dan *J+ sudah menurun.
23
DAFTAR PUSTAKA
$. Dimar/0 J+. Sudden ardia/ Death. )n: ra>0rd ('2 edit0r. urrent Diagn0sis and Treatment: ardi0l0g1. 3rd ed. (/ ;ra 'ill: Lange. !##". . 3!-33! !. 0luh0un (. ardi0ulm0nar1 resus/itati0n in rimar1 /are. )n: 0luh0un (2 edit0rs. A9 0> *esus/itati0n. 5th ed. 9(J 900ks. !##H. . 5-5" 3. (1erburg *J2 astellasn0s A. ardia/ arrest and Sudden ardia/ Death. )n (ann DL2 et all2 edit0rs. 9raunalds 'eart Disease: A Te7tb00k E> ardi0@as/ular (edi/ine. &lse@ier Saunders. $#th ed. !#$5. . !$-35
24
H. Latie> S.A.2 !##. %etun+u* %ra*tis Anestesiologi. &disi Kedua. +enerbit KU). Jakarta. 5. Andre12 !##. ,esusitasi -antung %aru %ada egawatan ardiovas*uler . Diakses dari
htt:881umi0ne.0rdress./0m8!##8$$8!8resusitasi-,antung-aru-ada-
kegaatan-kardi0@askuler8 %. (0rris 2 et all. ardia/ Arrest *h1thims. )n : (0rris 2 et al edit0rs. A9 0> lini/al &le/tr0/ardi0grah1. 9(J b00ks. Sain !##3. . %$-%5 . Tra@ers A'2 et all. +* E@er@ie. Ameri/an 'eart ardi0ulm0nar1 Ass0/iati0n ;uidelines >0r *esus/itati0n and &mergen/1 ardi0@as/ular are. A'A ,0urnal2 !#$#. . S%% Q S%".
25