BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belakan Belakang g Masal Masalah ah Perk erkemba embang ngan an duni dunia a otom otomot otif if yang yang sema semaki kin n pesa pesat, t, menu menunt ntut ut indu indust stri ri otomo tomoti tiff
untu untuk k
sela elalu
meng engedep edepa ankan
kemaj emajua uan n
tekn eknolog loginya inya
masin asing g-
masing.S masing.Supay upaya a mampu mampu mengiku mengikuti ti perkemba perkembangan ngan tersebut tersebut maka setiap setiap industry industry teru teruta tama ma
dibi dibida dang ng
otom otomot otif if
ditu ditunt ntut ut
untu untuk k
mela melak kukan ukan
ter terobos obosan an
bahk bahkan an
menemukan teknologi baru agar produk yang dihasilkan tidak ketinggalan zaman. Rem merupakan salah satu bagan utama Dari setiap kendaran, mengingat fungs fungsiny inya a sanga sangatt berper berperan an dalam dalam pengop pengopera erasia sian n kenda kendaraa raan. n. Pada Pada umumny umumnya a kendaraan harus memiliki tenaga yang cukup untuk bergerak pada berbagai kondisi atau keadaan keadaan,, tenaga tenaga tersebut tersebut dihasilk dihasilkan an dari motor melalui pembakar pembakaran an bahan bahan bakar dalam selinder. Diketahui bahwa kendaraan bergerak dan berjalan pada jalan yang tidak selalu rata, namun terkadang mendaki atau menurun. Demikian juga tidak tidak selalu selalu berjalan berjalan yang lurus terkadan terkadang g kendar kendaraan aan berbelok berbelok di tikunga tikungan n dan berhen berhenti ti secara secara tiba-t tiba-tiba iba.. ntuk ntuk mengta mengtasin sinya, ya, maka maka setiap setiap kenda kendaraa raan n harus harus dilen dilengk gkapi api denga dengan n sis sistem tem penger pengerema eman n yang yang lebih lebih aman aman pada pada saat saat penge pengemud mudii menginginkan kendaraan berhenti secara tiba-tiba atau ingin memperlambat laju kendaraan, maka rem sangat dibutuhkan untuk mengontrol kecepatan kendaraan. Deawasa ini menurut para ahli permobilan, rem merupakan kebutuhan sangat penting untuk keamanan berkendara.Perkembang berkendara.Perkembangan an teknologi rem yang hingga saat ini ini sema semaki kin n berk berkem emba bang ng yait yaitu u !" !"S S (Anti(Anti-Loc Lock k Brake Brake System System)) yang yang sudah udah di aplik aplikasi asikan kan pada pada seluru seluruh h mobil mobil kelura eluran n terba terbaru. ru.P Pada kend kendara araan an yang yang sudah sudah dilengkapi sistem rem !"S maka hasil pengereman menjadi lebih mantab dan akurat pada pada
saat saat-s -saa aatt
peng penger erem eman an
daru darura ratt (emergency #
tanp tanpa a
mema memand ndan ang g
kondi ondisi si
jalan.!palagi jalan.!palagi pengereman berlaku berlaku secara tiba-tiba, sistem rem !"S ini sangat membantu untuk menstabilkan arah kendaraan. Semua Semua siste sistem m pada pada !" !"S S dikont dikontro roll secara secara otomat otomatis is oleh oleh !" !"S$% S$%(Anti-Lock (Anti-Lock Brake System Control Module), Module) , penanganan masalah serta perawatan pada sistem !"S masih kurang memadai, karena kurangnya pengetahuan mekanik atau indi&idu tentang sisten rem !"S, hal ini tentunya sangat dikhwatirkan apabila pada sistem '
rem
!"S !" S
tida tidak k
dipe diperrhati hatika kan n
kondi ondisi si
dan dan
pera perawa wata tann nnya ya
seca secara ra
ruti rutin n
akan akan
menyebabakan kerusakan dan malfungtion pada sistem rem !"S. !pab !p abil ila a terj terjad adii kerus erusak akan an dan dan malf malfun ungt gtio ion n pada pada sist sistem em rem !" !"S S akan akan menyeb menyebabk abkan an kinerj kinerja a pada pada rem rem kuran kurang g maksim maksimal al dan dapat dapat membah membahaya ayaka kan n pengemudi. (leh sebab itu diperlukan perawatan pada sistem rem !"S sebelum terjadi kerusakan yang fatal. "erdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk mencari cara perawatan yang benar pada sistem rem !"S (Anti-Lock Brake System). B.
Pembatasan Masalah ntuk lebih terarahnya karya tulis ini maka permasalahan akan di batasi pada
)perawatan sistem rem !"S * Anti Anti-Lock Brake Lock Brake System# System# pada kendraan roda empat *mobil#+
C.
Perumusan Masalah "erdasarkan "erdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan permasalahan dapat dirumuskan dirumuskan
sebagai berikut '.
"agaimanakah cara kerja rem !"S (Anti-Lock Brake System)
.
"agaimanakah perawatan sistem rem !"S (Anti-Lock Brake System)
D. Tu Tujuan juan Penulisan Penul isan ujuan ujuan dari penulisan penulisan ini ini adalah untuk untuk mendeskripsikan mendeskripsikan tentang tentang '.
$ara kerja sistem rem !"S * Anti Anti-Lock Brake Lock Brake System# System#
.
Perawatan Sistem rem !"S * Anti Anti-Lock Brake Lock Brake System# System#
E. Manfaat Penulisan %anfaat dari penulisan ini adalah '. Sebgai Sebgai wacana baru baru terhadap terhadap perkemba perkembangan ngan ilmu ilmu pengetahuan pengetahuan dan teknolo teknologi gi khususnya perawatan sistem rem ! "S * Anti Anti-Lock Brake Lock BrakeSystem#. System#. .
Sebagai bahan penulisan lebih lanjut dalam perawatan sistem rem !"S * AntiLock Brake System).
BAB II TEOI DA!A
A
!istem em Rem merupakan salah satu bagian kendaraan yang sangat penting pada sebuah
kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat dari perkotaan sampai pedesaaan. Rem ini dapat mengatur kecepatan ataupun menghentikan lajunya kendaraan sesuai dengan yang kita harapkan, pengaturan kecepatan ataupun diberhentikannya lajunya kendaraan ini diatur melalui suatu gesekan antara komponen rem dengan roda yang berputar. Syarat/syarat sebuah rem adalah sebagai berikut '.
Dapat bekerja dengan cepat.
.
!pabila beban pada semua roda sama, maka daya pengereman harus sama
dengan atau gaya. pengereman seimbang dengan beban yang di terima oleh masing-masing roda. 0.
Dapat dipercaya dan mempunyai daya tahan cukup.
1.
%udah disetel dan diperbaiki pengemudi waktu pengereman.
$ara kerja rem adalah pengubah tenaga mekanik menjadi tenaga gesekan dengan jalan menekan sepatu rem *kan&as# terhadap tromol yang berputar.
0
B
!istem em AB! "Anti#L$%k Brake !&stem'
Gambar. Sistem ABS (Anti-Lock Brake System) !"S * Anti-Lock Brake System# adalah sebuah sistem pada kendaraan bermotor yang mencegah terjadinya roda menjadi terkunci pada saat pengereman. ujuannya adalah memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan kontrol pengendalian
pada
saat
pengereman
mendadak
dan
digunakan
untuk
memperpendek jarak pengereman *dengan memperbolehkan pengemudi menginjak pedal rem secara penuh tanpa perlu khawatir kendaraan akan selip dan lepas kendali seperti bila kita melakukan pengereman pada kendaraan non !"S * Anti-Lock Brake System #. $ara kerjanya adalah pada kendaraan terdapat electronic unit, speed sensor dan hydraulic &al&e pada brake circuit. 2lectronic unit memonitor kecepatan dari roda
pada saat pengereman,jika
berbeda
maka rem akan
me3release3, dan selanjutnya mengerem lagi. 4ampir sama dengan apabila kita melakukan pengereman sedikit-sedikit atau dalam artian tekan-lepas-tekan lepas. !"S tersebut bisa melakukan pengereman dalam artian 5tekan-lepas3 sebanyak 6 kali per detik. 7adi dengan teknologi ini berguna untuk mencegah ban terkunci.
1
!nti-lock "rake Systems dirancang untuk mencegah terjadinya penguncian roda (wheel lockup) saat pengeman mendadak di segala medan jalan. 4asil saat pengeraman adalah '.
%obil tetap stabil.
.
!rah kemudi stabil (Vehicle Staility).
0.
%engerem lebih cepat *jarak pengereman lebih dekat, kecuali jalan
tanah, bersalju#. 1.
Penguasaan kontrol kendaraan menjadi maksimal *tinggat kestabilan#.
8.
7ika roda depan terkuci, mobil tidak mungkin bisa di arahkan.
9.
7ika roda belakang terkunci, mobil bisa tidak stabil dan tergelincir ke
salah satu sisi.
7ika permukaan jalan saat pengereman tidak rata, roda yang mengalami selip akan mudah terkunci dan mobil akan berputar putar .namun dengan sistem !"S mobil akan tetap stabil sampai mobil tersebut berhenti .
C
($m)$nen#($m)$nen em AB! "Anti#L$%k Brake !&stem'
*. Master selinder %aster selinder berfungsi a. b.
%embangun tekanan hidraulis sesuai dengan gaya tekan pengemudi. ekanan hidraulis ini mengalir ke unit tekanan.
+. Unit control tekanan (akuator) nit control tekanan (akuator) berfungsi mengatur tekanan hidraulis rem untuk setiap roda sesuai dengan perintah computer.
,. ABS control module !"S control module berfungsi a. b.
%endapat informasi dari sensor putaran. %enghitung tekanan ideal pada roda. 8
c.
%engirimkan perintah pengatur ke unit control tekanan rem
d.
!"S control module selalu memeriksa fungsi diri secara otomatis
e.
"ila fungsinya salah, !"S control module akan member tahu aliran dengan lampu control pengemudi.
-. Sensor putran roda Sensor putran roda berfungsi menyensor kondisi putaran roda, dan dari sensor tersebut menghasilkan signal.
. Selinder roda Selinder roda berfungsi untuk menggerakkan atau menekan sepatu rem. Selinder roda dihubungkan dengan master selinder dengan menggunakan pipa-pipa .
/. Lampu control :ampu control berfungsi sebagai indicator !"S, bila terjadi kerusakan pada sisitem rem !"S. lampu indicator akan menyala.
0. Sensor putran aksel belakang Sensor putran aksel belakang berfungsi menghitung putran roda secara induktif dan mengirim signal ke !"S control module.
D
1enis#jenis AB! "Anti#L$%k Brake !&stem' Pada sistem rem yang menggunakan !"S terdapat beberapa jenis !"S,
dintaranya
*. -Sensor -!"anel
9
7enis ini umumnya dipakai untuk mobil ;; (!ront engine !ront dri"ing) yang memakai <-brake lines. Roda depan dikontrol tersendiri dan kontrol roda belakang biasanya mengikuti select-low logic agar mobil bisa stabil saat !"S bekerja. 7enis !"S ini mempunyai empat wheel sensor dan 1 hydraulic control channel dan masingmasing
mengontrol
secara
tersendiri.
Sistem
ini
mempunyai
tingkat
keamanan dan jarak pemberhentian yang lebih pendek di berbagai macam kondisi jalan. =amun apabila permukaan jalannya licin, besar gaya rem antara kanan dan kiri yang tidak rata akan mengakibatkan terjadi gerakan >awing pada bodi kendaraan sehingga bisa mengurangi kestabilan. ?arena itulah, kebanyakan mobil yang dilengkapi dengan tipe 1 channel !"S memasukkan satu select low logic pada roda belakang agar mobil tetap stabil, di berbagai macam kondisi jalan.
+. -Sensor #-!"anel 7enis ini umumnya dipakai untuk mobil ;R (!ront engine #ear dri"ing) yang memakai 4-brake lines. Roda depan dikontrol tersendiri dan roda belakang dikontrol secara bersamaan pada brake pipe dengan dasar select-low logic. Dipakai untuk mobil ;; (!ront engine !ront dri"ing) , kebanyakan berat kendaraan terpusat di roda depan dan berat titik tengah kendaraan saat direm juga berpindah ke depan hampir @6A, gaya pengereman ini dikontol oleh roda depan. !rtinya adalah kebanyakan tenaga pengereman dibangkitkan oleh roda depan, sehingga agar
!"S
bisa
efektif,
maka
diperlukan
pengaturan
tersendiri (independent
control) pada roda depan. =amun demikian, roda belakang yang gaya pengeremannya lebih sedikit, juga sangat penting untuk memastikan kendaraan aman saat dilakukan pengereman. ?arena itulah apabila saat !"S roda belakang bekerja di permukaan jalan yang licin, maka independent control pada roda belakang mengatur agar gaya pengereman roda belakang tidak merata sehingga mobil mengalami yawing. ntuk menhindari gerakan yawing ini dan untuk menjaga agar mobil tetap aman saat !"S bekerja di berbagai kondisi jalan, maka tekanan rem roda belakang diatur berdasarkan
kecenderungan
roda
mana
yang
pengaturan ini dikenal dengan 5Select-low control3. @
mengalami
lock-up.
?onsep
,. #-Sensor #-!"anel Roda depan dikontrol tersendiri namun untuk roda belakang dikontrol secara bersamaan oleh satu wheel speed sensor *khususnya diBerential ring gear#.
%obil yang dilengkapi dengan 4-bake line system mempunyai sistem kontrol !"S jenis ini. channel untuk roda depan dan satunya lagi untuk roda belakang. Roda belakang dikontrol bersama dengan select low control logic. ntuk <-brake line system, diperlukan channels * brake port di dalam unit !"S# untuk mengatur roda belakang dikarenakan masing-masing roda belakang mempunyai jalur rem yang berbeda.
-. $-Sensor $-c"annel 4anya mengatur tekanan roda belakang oleh satu sensor.Dipakai ntuk mobil yang dilengkapi dengan 4-bake line system, hanya untuk mengontrol tekanan roda belakang.Pada rear diCrential dipasang satu wheel speed sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kecepan roda. $ara kerjanya adalah saat dilaukan pengeraman mendadak roda depan akan terkunci, sehingga kestabilan kemudi mobil akan hilang dan jarak henti pada permukaan jalan yang mempunyai daya gesek rendah *low- # juga akan bertambah jauh. Sistem ini hanya akan membantu untuk penghentian lurus.
E
AB!2M "Anti#L$%k Brake !&stem 2$ntr$l M$3ule' !"S terdiri dari wheel speed sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
kecenderungan
suatu
roda
mengalami
penguncian,
4$ ($ydraulic
Control
%nit)mensuplai tekanan rem ke setiap roda berdasarkan output signal dari !"S$%(control module).
E
Dari sinyal wheel speed sensor, !"S$% akan menghitung dan memperkirakan akselerasi, deselerasi dan slip rasio, pengaturan solenoid &al&e dan return pump, gunanya adalah adalah untuk mencegah terjadinya wheel lock-up. !"S$% dapat mengatur sistem monitoring pada sirkuit dan mematikan dirinya sendiri apabila sistem mengalami kegagalan.Pengemudi dapat mengetahui adanya kegagalan sistem pada !"S apabila lampu peringatan !"S menyala.
*. %omposisi Dasar ABS!M (Anti-Lock Brake System !ontrol Module) !pabila !"S mengalami kegagalan, !"S$% akan mematikan kerja sistem untuk memastikan keselamatannya. ?arena apabila kerja dari solenoid &al&e tidak normal, dapat mempengaruhi tekanan rem terhadap roda.?arena alasan inilah !"S$% dapat menganalisa dan mengantisipasi semua kemungkinan kegagalan pada sistem. ntuk memasang
!"S
%$secara
langsung
pada
4$
*$ydraulic
Control
%nit),
semiconductor yang ada di dalam !"S$% harus tahan pada suhu antara - 16 sFd '8 derajat celsius. "erkat pengembangan teknologi semiconductor dan ukurannya yang kecill, sekarang ini yang popular banyak dipakai adalah tipe (ABSCM & $C%). %isalnya "osch !"S &ersi 8.6 atau yang lebih tinggi, &ersi %?-6i atau yang lebih tinggi keluaran 2G2S dan 2"$ 08 ?elsey 4ayes mewakili integrated !"S. Semua masukan merupakan double-monitored dan double-calculated. Hnput-nya juga doublemonitored.ntuk menghindari kesalahan pengoperasian pada 2$, maka dipasang dua microprocessor yang membandingkan dan memonitor hasilnya, dan 2$
sebagai
tambahan dimonitor
oleh S!S (Sa'ety
Assurance
System) atau
intelligent Iatch-Dog untuk mencegah kesalahan pengoperasian pada 2$. Satu H$ mengatur solenoid untuk setiap channel-nya dan Power %(S;2 dengan proteksi sirkuit yang bisa diandalkan sebagai pengganti relay yang mengatur kerja solenoid dan arus besar saat motor bekerja. Selanjutnya untuk mengurangi pumping dan pengaruh kick-back yang berlebihan, maka dipakai motor speed control dengan mircopocessor '9 bit agar perhitungan kecepatan roda dan performa !"S menjadi lebih baik, dengan kemampuan 8 millidetik per siklus kerja.
a. Sirkuit penguat input &"eel speed sensor
J
Dari setiap wheel speed sensor yand dipasang pada roda, di dalam sirkuitnya dipasang bentuk gelombang arus. "entuk gelombang tersebut dikuatkan dan dirubah menjadi bentuk gelombang persegi, dan dikirim ke %icrocontroller. Sesuai dengan jenis !"S, jumlah wheel speed sensor akan berubah dan jumlah sirkuit penguatnya juga akan berubah.
b. Microcontroler !cuan kecepatan, rasio selip, rata akslerasiFdeselerasi dan kerja solenoid dan motor dihitung berdasarkan informasi dari setiap rodanya. Sirkuit ini mendeteksi gelombang sensor kecepatan roda setiap detiknya.%icrocontroller menghitung acuan kecepatan berdasarkan kecepatan rodanya, kemudian membandingkan kecepatan referensi dan momen kecepatan roda untuk memperkirakan rasio selip dan rata akselerasi dan deselerasinya. Solenoid &al&e mengaktifkan output sirkuit untuk pressure dump, hold, menaikkan sinyal ke solenoid pada roda yang terkunci sesuai dengan perkiraan sinyal pengaturan seperti slip ratio, akselerasiFdeselerasi.
%.
Sirkuit Menga'tikan Solenoid ale Sirkuit ini gunanya adalah untuk mengatur arus solenoid &al&e
menghidupkan
atau
mematikan
pressure
dump,
hold,
menaikkan
dan sinyal
%icrocontroller.
3. 4$ltage egulat$r5 M$t$r ela& 3an 6ailsafe Dri7er 2ir%uit5 Lam) Dri7er 2ir%uit5 2$mmuni%ati$n 2ir%uit %emonitor tegangan suplai *8G, 'G# yang sedang dipakai untuk !"S$% dalam keadaan stabil berdasarkan batasan tegangannya.!lat ini dapat mendeteksi adanya kegagalan sistem dan mengaktifkan &al&e relay, motor relay. !pabila ada kerusakan pada sistem !"S, maka sistem akan dihentikan dikarenakan &al&eFmotor relay menjadi oB dan lampu peringan !"S akan menyala untuk memberitahukan
'6
kepada si pengemudi bahwa ada kerusakan pada sistem !"S. "ila adakerusakan pada !"S, maka rem yang bekerja adalah normal, seperti pada rem biasanya.
+. !afet& 2ir%uit Saat Hgnition switch diputar ke (=, !"S$% akan melakukan self-test sampai kecepatan kendaraan mencapai batas kecepatan normal dan juga memonitor sistem saat mobil melaju. 7ika terdeteksi ada kerusakan, pertama yang dilakukannya adalah menghentikan fungsi !"S dan menyalakan lampu peringatan !"S. %eskipun !"S tidak dapat bekerja, namun rem kon&ensional mesih tetap bekerja.setelahtidak terdeteksi lagi adanya kerusakan pada sistem, maka lampu peringatan akan mati dan sistem kembali berjalan normal.
a. Initial !elf#Testing setelah I8 ON "m$bil berhenti' ?etika kunci kontak diputar ke (= maka arus akan mengalir ke !"S$%, dan melakukan prosedur kerja sebagai berikut
'#
%engecek fungsi microprocessor • • • • •
#
%embuat Iatchdog 2rror dan memeriksa jika ada kesalahan %emeriksa data R(% %emeriksa data R!% apakah penulisan dan membacaan data normal %emeriksa kerja con&erter !FD (Analog igital) %emeriksa komunikasi diantara dua microprocessor
%emeriksa fungsi &al&e relay •
0#
%engaktifkan &al&e relay dan memeriksa kerjanya
%emeriksa fungsi fail memory circuit microprocessor •
%emeriksa fail memory circuit microprocessor
b. Initial !elf#Testing saat m$bil bergerak
''
?etika mobil mulai bergerak, !"S$% akan melakukan tes fungsi actuator sebagai berikut
'# es fungsi solenoid &al&e %emeriksa fungsi solenoid &al&e dan memonitor kerjannya.
#
es fungsi motor %enjalankan motor dan memeriksa kondisinya. ergantung dari si pembuat !"S, waktu self testing pada motor dapat berbeda, namun kebanyakan self testing dilakukan saat mobil mulai berjalan atau pada akhir !"S bekerja.
0#
%emeriksa sinyal wheel speed sensor %emeriksa semua sinyal wheel speed sensor
%.
Tes sistem saat m$bil melaju Setelah proses inisial self-test selesai, sistem !"S diperiksa oleh dua
microprocessor dan sirkuit lain disekitarnya. 7ika ada kesalahan, microprocessor akan mengkonKrmasikannya dan kode kesalahan tersebut akan disimpan di dalam !"S$%.
'#
es tegangan *'G, 8G# Periksa apakah suplai tengannya '&olt dan tegangan di dalam !"S$% adalah
8 &olt. =amun perlu diperhatikan suatu saat tegangan bisa turun dikarenakan beroperasinya !"S atau motor saat sedang memonitor tegangan.
#
es kerja &al&e relay Saat !"S bekerja, &al&e relay diaktifkan.!"S$% menjaga kerja &al&e relay.
0#
Perhitungan menghasilkan perbandingan antara dua microprocessor "iasanya ada dua microprocessor di dalam !"S$% dan melakukan fungsi kerja dalam waktu yang sama. ?eduanya saling membandingkan hasil satu sama lainnya dan mengenalikesamaan diantara keduanya. ?onsep perbandingan ini '
bisa
menjamin
bahwa
sistemberjalan
sebagaimana
mestinya
dan
dapat
mendeteksi secara dini adanya kerusakan.
1#
es kerja microprocessor %emonitor microprocessor.
8#
%emeriksa data R(% %elakukan pemeriksaan jumlah data R(% dan memastikan bahwa program berjalan dengan baik.
3. Menam)ilkan !elf Diagn$sis !pabila ada kesalahan yang dideteksi oleh safety circuit, fungsi !"S akan berhenti dan lampu peringatan !"S menyala. !"S$% akan menampilkan kode kerusakan melalui alat Scan. !lat scan dapat mengaktifkan solenoid &al&es dan motor.
BAB III METODOLO8I PENULI!AN
A.
Metode *enulisan %etode yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah metode deskriptif kualitatif.%etode
deskriptif
merupakan
suatu metode yang '0
digunakan
untuk
membuat gambaran secara sistematis mengenai hubungan antara fenomena yang diselidiki dan hasilnya tidak dinyatakan dengan angka. %etode deskriptif kualitataif digunakan karena dapat membantu tujuan yang ingin dicapai yaitu menggambarkan beberapa hal tentang perawatan pada sistem rem !"S (Anti-Lock Brake System).
B.
+eknik pengumpulan Data Data penulisan makalah ini dengan teknik studi pustaka. Penulis mengkaji sejumlah referensi berupa buku-buku, jurnal ilmiah, artikel dan karya tulis lainnya yang rele&an dengan judul karya tulis ini. %aksud dari studi pustaka ini adalah untuk menemukan teori yang dapat menunjang keabsahan penulisan.
C.
,enis Sumber Data 7enis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku dan karya tulis lainya yang rele&an dengan penulis angkat.
D.
Sistematika *enulisan *. *enda"uluan Pendahuluan
berisi
gambaran
umum
tentang
kurangnya
pengetahuan
mekanik atau indi&idu tentang sisten rem !"S, hal ini tentunya sangat dikhwatirkan apabila pada sistem rem !"S tidak diperhatikan kondisi dan perawatannya secara rutin akan menyebabakan kerusakan dan malfungtion pada sistem rem !"S.
+. %aian *ustaka %erupakan uraian tentang metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini dan sistematika penulisan .
,. Metodologi *enulisan '1
%erupakan uraian tentang metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini dan sistematika penulisan.
-. *emba"asan %erupakan inti dari penulisan karya tulis ini, dimana dasar teori yang diperoleh dikaitkan satu sama lain. Dalam pembahasan diuraikan
gagasan
kreatif perawatan sitem rem !"S (Anti-Lock Brake System).
.
*enutup %erupakan bab yang berisi simpulan dan saran dari perawatan sistem rem !"S (Anti-Lock Brake System).
BAB I4 PEMBAHA!AN
!. !ara %era Sistem ABS (Anti-Lock Brake System) ?eempat roda di control oleh !"S untuk anti-lock dan cara kerjanya dijelaskan dibawah ini.
'8
*. Saat ABS tidak bekera (pengereman normal) ?arena tidak ada signal dari !"S control module dan solenoid &al&e tidak bekerja maka Low control &al&e tertekan oleh spring sehingga !"S tidak bekerja, pada kondisi ini cairan ditekan dari master selinder menuju Low control &al&e dan menuju port ' / port selanjutnya menuju cyilender roda.
+. Saat ABS bekera (model tekanan reduksi) Saat roda mengunci *direm# !"S control module membuka solenoid &al&e, maka sisa cairan rem dengan tekanan yang rendah mengalir ke reser&oir dan menekan ;low control &al&e ke bawah sehingga saluran port menutup dan cairan rem tidak mengalir ke cylinder roda. ?etika perbedaa tekanan antara bawah dan atas semakin bertambah, maka Low control &al&e menekan ke bawah danport 0 terbuka selanjutnya cairan rem dalam cylinder roda mengalir ke port 0 / port 1 dan ke dalam reser&oir *tekanan di dalam cylinder roda menurunFberkurang. Selama pump dan !"S system bekerja cairan rem dalam reser&oir menurunFberkurang karena dialirkan ke cylinder master.
,. Saat ABS Bekera (model penamba"an tekanan) ?etika wheel cylinder memerlukan tekanan cairan yang tinggi, !"S control module menutup solenoid &al&e akibatnya low control &al&e berada pada posisi di bawah sehingga cairan rem dari master cylinder mengalir ke port ' dan 0 selanjutnya menuju wheel selinder bertambah. Pada saat yang sama, Low control &al&e bekerja akibatnya perbedaan tekanan cairan rem antara atas dan bawah menjadi sama sehingga port ' terbuka dan berhubungan dengan master cylinder sehingga tekanan cairan di wheel cylinder bertambah secara konstan.
-
.
Siklus %ontrol ABS (Anti-Lock Brake System) a. *engaturan rem pada permukaan yang tidak rata (koe'isien gaya rem) Saat awal pengeman, tekanan rem di dalam wheel brake cylinder dan masing-masing akan naik turun. Di akhir tahap ', deselerasi roda melebihi ambang batas *-a#, akibatnya solenoid &al&e akan memindahkan posisi )pressure '9
hold+ sesuai dengan kebutuhannya. ekanan rem tidak harus berkurang karena ambang batas *-a# dapat dilebihkan ke dalam range stabil dari koeKsiennya, atau dari kur&a brake slip.Pada saat bersamaan kecepan referensi dikurangi, besaran untuk slip switching ambang batas ' di dapat dari keceatan referensi. ?ecepatan roda turun dibawah ambang batas ' di akhir tahap . ?emudian solenoid &al&e pindah ke posisi )pressure drop+ , sehingga tekanan rem bisa dikurangi sampai deselerasi roda melebihi ambang batas *-a#. ?ecepatan turun lagi dibawah ambang batas *-a# di akhir tahap 0 dan tekanan bertahan mengikuti panjangnya.Pada saat tersebut akselerasi roda bertambah mengikuti bertambahnya ambang batas *Ma#.ekanan tetap konstan.Dan diakhir tahap 1, akselerasi melebihi kecepatan ambang batas *M!# tertinggi, tekanan rem kemudian bertambah mengikuti naiknya ambang batas *M!#. Di tahap 9, tekanan ren dipertahankan kembali agar tetap konstan karena ambang batas *Ma# dilebihkan.Di akhir tahap ini, akselerasi sekeliling roda turun dibawah ambang batas *Ma#.ini menandakan bahwa roda sudah memasuki batasan gaya rem yang stabil *coeCcientFbrake slip cur&e# dan agak ringan. ekanan rem sekarang mulai masuk tahapan @ sampai deselerasi roda melebihi ambang batas *-a# *akhir tahap @#.Pada saat tersebut, tekanan rem langsung diturunkan tanpa melalui sinyal '.
b. %ontrol rem di alan licin (koe'isisen gaya renda") Pada permukaan jalan licin seperti ini, dengan sedikit injakan saja pada brake pedal, bisa cukup untuk membuat roda terkunci sehingga memungkinkan terjadi selip pada ban.:ogic circuit di dalam 2$ dapat mengenali kondisi aspal suatu jalan kemudian menyesuaikannya karakter !"S. Pada tahap ' dan , pengaturan rem dilakukan dengan cara yang sama berdasarkan koeKsien gaya pengereman tinggi. ahap 0 dimulai dengan penahanan
tekanan
dalam
waktu
singkat,
kemudian
kecepatan
roda
diperbandingkan dengan slip switching ambang batas '. Selama kecepan roda kurang dari angka ambang batas slip switching, tekanan rem akan diturunkan sebentar, dalam waktu yang tetap, dan ini diikuti oleh tahap selanjutnya yaitu penahanan tekanan singkat. Roda kemudian berputar kembali mengikuti tahapan tekanannya dan rodaroda tersebut berputar melebihi ambang batas *Ma#.selanjutnya, tekanan '@
tertahan sampai akselerasinya dibawah ambang batas *Ma# lagi *akhir tahap 1#. Hni di ikuti oleh tahap 8 melalui step-type yang terbentuk di dalam tekanan yang sudah dikenalnya dari bagian sebelumnya sampai siklus kontrol baru bias dikenali oleh pressure reduction tahap 9. Roda berputar dengan batasan selip tinggi untuk waktu yang relatif lama, sehingga tidak aman untuk kestabilan mobil dan penguasaan kemudi. ntuk mengatasi kedua masalah ini, diperlukan perbandingan secara terus-menerus antara kecepatan roda dan slip switching ambang batas ' ini dan juga siklus control berikutnya. Sebagai akibatnya, di tahan 9 tekanan rem secara tetap akan dikurangi sampai akselerasi roda melebihi ambang batas *Ma# tahap @. "erkat penurunanan tekanan secara tetap, roda berputar dengan selip tinggi dalam waktu singkat, sehingga bisa meningkatkan kestabilan kendaraan dan kontrol kemudi dibanding dengan siklus pertama.
". *era&atan Sistem em ABS (Anti-Lock Brake System) ntuk mencegah timbulnya kerusakan saat melepas sambungan-sambungan kabel, sensor, relay dan fuse, kunci kontak harus (;; dan setelah dipasang kembali, (= kan kunci kontak kemudian set D$ !"S hydaulic nit.
*. Memeriksa keranya ABS /ydraulic Unit a.
Periksa apakah seluruh komponen !"S dalam kondisi baik.
b.
periksa apakah &oltage battery '' G atau lebih.
c.
Periksa apakah lampu peringatan !"S berfungsi dengan baik.
d.
Dongkrak kendaran
e.
=etralkan tuas transmisi dan tarik tuas rem tangan.
f.
Putar-putarkan setiap roda dan periksa apakah berputar dengan lancar.
g.
Nunakan kabel untuk menghubungkan Diag- conector dengan ground, putar kunci kontak ke posisi (= dan periksa lampu peringatan !"S dengan prosedur D$ '.
h.
(;; kan kunci kontak
i.
Putarkan roda dan (n kan kunci kontak kemudian tekan pedal rem dan periksa '#
!pakah terdengar suara kerjanya selenoid
#
!pakah terdengar suara kerjanya motor pump 'E
j.
langi pemeriksaan pada langkah E-J untuk semua roda, jika hasilnya tidak sesuai, ganti !"S hydraulic nit.
k.
(;; kan kunci kontak dan lepaskan kabel yang menghubungkan Diag- connector dengan ground.
+. ABS /ydraulic Unit a.
%emeriksa Solenoid &al&e • • •
b.
Putar kunci kontak ke posisi (;; :epaskan sambungan kabel ke solenoid Periksa resistance solenoid &al&e
%emeriksa %otor Pump • • •
Putar kunci kontak ke posisi (;; :epaskan sambungan kabek ke motor Periksa resistance motor !ntara terminal ' O !ntara terminal dan body motor ' %O
•
4ubungkan positif *M# battery keterminal ' dan negatif *-# battery ke terminal . ?emudian periksa apakah motor bekerja *adanya suara#, jika pada pemeriksaan '-0 tidak sesuai ganti hydraulic unit.
c. •
%elepas :epaskan kabel negatif dari battery Nunakan spesial tools, lepaskan brake pipe dari !"S 4ydraulic nit Special tool ! 6JJ86 / @E'6
• •
d.
:epaskan sambungan kabel !"S hydraulic unit :epaskan !"S hydrauic nit dari bracketnya.
%emasang •
Pasang hydraulic unit dengan urutan kebalikan dari prosedur melepas %omen pengencagan a '9 =.m *',9 kg.m# b ' =.m *,' kg.m#
'J
• •
"uang udara dari sisitem rem Periksa kembali setiap komponen yang terpasang dan adanya kebocoran minyak rem
,. ABS !ontrol Module !"S control module terdiri dari parts yang sangat presisi, jangan membongkar !"S $ontrol %odule .
a. Mele)as • • •
:epaskan kabel negatif battery :epaskan steering column hole co&er, knee bolster panel :epaskan sambungan kabel !"S control module
-. Speed Sensor oda Depan a. Memeriksa $ut)ut 7$ltage • • • • •
Putar kunci kontak ke posisi (;; Dongkrak kendaraan :epaskan sambungan kabel ke speed sensor 4ubungkan &olt meter ke connector kabel speed sensor Sambil memutarkan roda, periksa &oltage pada speed sensor "ila menggunakan (scilloscope, periksa &oltage peak to peak, apakah sesuai dengan spesiKkasi Goltage peak to peak ' putaran F detik '6 mG F detik.
b. Mele)as • • • • •
%.
:epaskan kabel negatif dan battery Dongkrak kendaraan dan lepaskan roda :epaskan sambungan kabel speed sensor ?eluarkan grommet dari fender 8 lepaskan speed sensor
Memeriksa s)ee3 sens$r •
Periksa sensor dari kerusakan.
•
Periksa resistance. 6
Resistance terminal ', - ',9 kO Resistance antara terminal dan body sensor ' mO F lebih, jika ada kelainan, ganti sensor.
3.
Memeriksa )utaran r$t$r • •
e.
Periksa gigi-gigi roto dari keruskan *aus Fpecah# Putar dri&e shaft dan periksa apakah rotor berputar dengan lancar.
Memasang •
Pasang kembali speed sensor seperti semula %omen pengencangan *a#
•
,0 =.m *kg.m#
Pastikan bahwa antara spedd sensor dan knuckle tidak ada celah *jarak#
. Speed Sensor oda Belakang a. Memeriksa $ut)ut 7$ltage Prosedur pemeriksaan sama dengan speed sensor roda depan.
b. Mele)as
•
:epaskan kabel negatif dari battery Dongkrak kendaraan :epaskan sambungan kabel speed sensor dan lepaskan kabelnya dari
•
suspension frame :epaskan speed sensor dari knuckle
• •
%.
Memeriksa sens$r • •
Periksa kondisi sensor dari kerusakan Periksa resistance sensor Resistance antara terminal ',8 / ',J kO atau ', - ',9 kO Resistance antara terminal dan body sensor ' %O 7ika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesiKkasi ganti sensor.
3. Memriksa sens$r $t$r •
Periksa gigi rotor dari kerusakan *ausFpecah#
'
•
•
e.
Putar roda belakang dan periksa prputaran rotor apakah berjalan dengan baik 7ika dalam pemeriksaan ada kelainan, ganti sensor rotor
Memasang •
Pasang sensor rotor seperti semula %omen pengencangan *a#
•
,0 =.m *kg.m#
Pastikan bahwa antar sensor dan knuckle tidak terdapat celah *jarak#
/. ABS 0ail - Sa'e elay a. Memeriksa • • • • • • •
•
:epaskan kabel negatif *-# dari battery :epaskan fail-safe relay dari relay bo Periksa resistance antara kedua terminal !ntara ' dan 0 @E - J9O !ntara dan 8 terhubung !ntara 1 dan 8 tidak ada hubungan 4ubungkan battery ke terminal ' dan 0, kemudian periksa hubungan antara terminal 1 dan 8 7ika dalam pemeriksaan langka ' / 1 tidak sesuai spesifkasi, ganti relay.
0. ABS *ump Motor elay a. Memeriksa
•
:epaskan kabel negatif dari battery :epaskan pump motor relay dari relay bo Periksa resistance antara setiap terminal !ntara dan 1 @6 / J6 O !ntara ' dan 0 tidak ada hubungan Periksa apakah ada hubungan antara terminal ' dan 0, jika battery di
•
hubungakan ke terminal dan 1. 7ika dalam pemeriksaan langkah 0 dan 1 tidak sesuai dengan spesiKkasi,
• • • • •
ganti relay.
BAB 4 PENUTUP
A.
Simpulan Dari penulisan makalah ini dapat ditarik kesimpulannya diantaranya
'.
$ara kerja rem !"S sudah di control secara otomatis, semua msukan dari sensorsensor di olah oleh !"S$%.
.
Dalam perawatan sistem rem !"S *!nti-:ock "rake System# harus sesuai dengan prosedur perawatan, agar diperoleh hasil yang maksimal dan mengurangi kerusakan yang lebih fatal.
B. !aran
Saran yang dapat ditawarkan oleh penulis sehubungan dengan judul yang diangkat dalam makalah ini adalah '.
"agi para mahasiswa teknik otomotif maupun mekanik mobil agar melakukan perawatan sistem rem !"S (Anti-Lock Brake System) sesuai dengan prosedur perawatan.
.
"agi pihak jurusan eknik (tomotif agar dapat menyediakan model untuk sistem rem !"S *!nti-:ock "rake System# agar mahasiswa teknik otomotif lebih menguasai sistem rem !"S * Anti-Lock Brake System#.
0
DA6TA PU!TA(A
+oyota Astra. 1e& Step $ +raining Manual. *+ +oyota astra motor2 ,akarta *anduan manual seris Su3uki Baleno. ABS4+!S45S* +A6161G GU6D5 $ /7U1DA6 M8B6L 61D815S6A /yundai Motor !ompany9 All rig"t resered *ublis"ed by !"onan +ec"nical Serice +raining !enter. ,e''erson9 tertius. :;;<. %aian Sistem em ABS (Anti-Lock Brake System) *ada %endaraan +oyota !orolla +ipe A5-05. ,urnal 08MAS
1
DA6TA I!I KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………… ………………………………i DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………… ……………………………ii BAB I.......................................................................................................................... ' PENDAHULUAN....................................................................................................... '
!. :atar "elakang %asalah.....................................................................................' B.
Pembatasan %asalah..........................................................................................
C.
Perumusan %asalah...........................................................................................
D. ujuan Penulisan................................................................................................. 2.
%anfaat Penulisan..............................................................................................
BAB II......................................................................................................................... 0 TEORI DASAR.......................................................................................................... 0 A.
Sistem Rem........................................................................................................ 0
B.
Sistem Rem !"S *!nti-:ock "rake System#........................................................1
C.
?omponen-?omponen Rem !"S *!nti-:ock "rake System#................................8
D.
7enis-jenis !"S *!nti-:ock "rake System#........................................................... 9
E.
!"S$% *!nti-:ock "rake System $ontrol %odule#.............................................. E
BAB III..................................................................................................................... '0 METODOLOGI PENULISAN .................................................................................'0
!. %etode Penulisan.............................................................................................'0 ".
eknik pengumpulan Data................................................................................ '0
$. 7enis Sumber Data............................................................................................'0 D. Sistematika Penulisan...................................................................................... '0 BAB IV..................................................................................................................... '8 PEMBAHASAN ....................................................................................................... '8
!. $ara ?erja Sistem !"S *!nti-:ock "rake System#.............................................'8 ". Perawatan Sistem Rem !"S *!nti-:ock "rake System#.....................................'@ 8
BAB V....................................................................................................................... PENUTUP................................................................................................................
!. Simpulan.......................................................................................................... ". Saran................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA
9