BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.1.
LAT LATAR BE BELA LAKA KANG NG
Hukum merupakan suatu peraturan yang di buat untuk mengatur, mengi mengikat kat,, dan memak memaksa sa masy masyara arakat kat untuk untuk mematu mematuhi hi suatu suatu hal hal yang yang dianggap baik dan perlu oleh suatu lembaga. Hukum juga erat kaitannya dengan masyarakat. Hukum dalam islam, merupakan sebuah pedoman atau batas bagi diri untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Hukum dalam islam bukanlah buatan dari makhluk-Nya seperti hukum yang ada dan berkembang selama ini di masyarakat. Melainkan hukum islam itu ada dan berdasar dari ajaran dan pedoman yang Allah SWT berikan, yaitu berupa perantara, Al-Quran misalnya yang merupakan pedoman tertinggi bagi umat islam di seluruh seluruh semesta semesta ini. !i Negara Negara kit kita, a, "ndone "ndonesia sia,, juga juga memil memiliki iki hukum hukum tertin tertinggi ggi dalam dalam pelaksanaan pelaksanaan kepemerintahannya, kepemerintahannya, yaitu ##! $%&'. !i dalam pembukaan ##! $%&' terdapat kutipan bah(asanya Negara )epublik "ndonesia yang berkedaulatan berkedaulatan rakyat berdasarkan kepada *etuhanan +ang Maha sa. Hal ini meny menyata atakan kan bah(a bah(a Negara Negara kit kitaa "ndone "ndonesia sia meyaki meyakini ni adany adanyaa hukum hukum agama yang berjalan dan bersikap menindak dalam kehidupan rakyatnya. *utipan *utipan tersebut tersebut juga menyataka menyatakann bah(a bah(a "ndonesia "ndonesia merupaka merupakann Negara Negara yang melegalkan agama. 1.2. RUMUSAN MASALAH
$. Apa saja sumber sumber Hukum "slam dan perananny peranannyaa sebagai pedoman pedoman kegiatan kegiatan umat islam . /agaimana 0ungsi Hukum Hukum "slam dalam kehidupan kehidupan bermasyarakat bermasyarakat 1. /agai /agaima mana na kontri kontribus busii Hukum Hukum "slam "slam dalam dalam 2erund 2erundang ang-un -undan danga gann di "ndonesia &. /agaimana kedudukan Al-Quran sebagai sumber Hukum "slam dalam mengatur kehidupan bermasyarakat '. *ap *apan dan dan dim imaana pene penera rapa pann Hukum ukum "sla "slam m dalam lam kehid hidupa upan bermasyarakat bermasyarakat
3. Mengapa Al-Quran dijadikan sumber Hukum "slam dalam kehidupan bermasyarakat bermasyarakat 1.3 TUJUAN
$. Menjelaska Menjelaskann kedudukan kedudukan Al-Quran Al-Quran sebaga sebagaii pedoman pedoman kegiatan kegiatan umat islam. islam. . Menjel Menjelask askan an arti arti dan 0ungs 0ungsii Assun Assunnah nah.. 1. Menjelaska Menjelaskann peranan peranan Assun Assunnah nah sebaga sebagaii petunjuk petunjuk muslim. muslim. &. Menjelaska Menjelaskann keduduka kedudukann akal pikiran pikiran manusi manusiaa dalam berijtih berijtihad. ad. '. Menjel Menjelask askan an perana peranann "jtihad "jtihad sebagai sebagai sumber sumber pengem pengemban banga gann nil nilaiai-nil nilai ai islam. 3. Menjelaska Menjelaskann 0ungsi 0ungsi hukum islam islam dalam dalam kehidup kehidupan an bermasy bermasyaraka arakat.t. 4. Meny Menyeb ebut utka kann kont kontri ribu busi si huku hukum m isla islam m dala dalam m peru perund ndan angg-un unda dang ngan an di "ndonesia. 5. Mengetah Mengetahui ui kapan kapan dan dimana dimana hukum hukum islam di di terapkan terapkan dalam dalam kehidupa kehidupann bermasyarakat. bermasyarakat. %. Mengetah Mengetahui ui sebab-seb sebab-sebab ab Al-Quran Al-Quran dijadika dijadikann sumber sumber hukum islam islam dalam kehidupan bermasyarakat. 1.4 METODE PENULISAN
!alam !alam pembua pembuatan tan maka makalah lah ini ini,, kami kami men6a men6ari ri segala segala in0orm in0ormasi asi yang yang di butuhkan dari berbagai sumber, baik dari buku, internet, maupun instrumen pendukung lainnya. !alam penulisannya kami memilah berbagai sumber tersebut dan dan mendi mendisku skusik sikan an denga dengann pihak pihak yang yang ahli ahli dibida dibidangn ngnya ya agar agar tid tidak ak terjad terjadii keran6uan atau keambiguan keambiguan bagi pemba6a dalam memahami isi makalah ini.
3. Mengapa Al-Quran dijadikan sumber Hukum "slam dalam kehidupan bermasyarakat bermasyarakat 1.3 TUJUAN
$. Menjelaska Menjelaskann kedudukan kedudukan Al-Quran Al-Quran sebaga sebagaii pedoman pedoman kegiatan kegiatan umat islam. islam. . Menjel Menjelask askan an arti arti dan 0ungs 0ungsii Assun Assunnah nah.. 1. Menjelaska Menjelaskann peranan peranan Assun Assunnah nah sebaga sebagaii petunjuk petunjuk muslim. muslim. &. Menjelaska Menjelaskann keduduka kedudukann akal pikiran pikiran manusi manusiaa dalam berijtih berijtihad. ad. '. Menjel Menjelask askan an perana peranann "jtihad "jtihad sebagai sebagai sumber sumber pengem pengemban banga gann nil nilaiai-nil nilai ai islam. 3. Menjelaska Menjelaskann 0ungsi 0ungsi hukum islam islam dalam dalam kehidup kehidupan an bermasy bermasyaraka arakat.t. 4. Meny Menyeb ebut utka kann kont kontri ribu busi si huku hukum m isla islam m dala dalam m peru perund ndan angg-un unda dang ngan an di "ndonesia. 5. Mengetah Mengetahui ui kapan kapan dan dimana dimana hukum hukum islam di di terapkan terapkan dalam dalam kehidupa kehidupann bermasyarakat. bermasyarakat. %. Mengetah Mengetahui ui sebab-seb sebab-sebab ab Al-Quran Al-Quran dijadika dijadikann sumber sumber hukum islam islam dalam kehidupan bermasyarakat. 1.4 METODE PENULISAN
!alam !alam pembua pembuatan tan maka makalah lah ini ini,, kami kami men6a men6ari ri segala segala in0orm in0ormasi asi yang yang di butuhkan dari berbagai sumber, baik dari buku, internet, maupun instrumen pendukung lainnya. !alam penulisannya kami memilah berbagai sumber tersebut dan dan mendi mendisku skusik sikan an denga dengann pihak pihak yang yang ahli ahli dibida dibidangn ngnya ya agar agar tid tidak ak terjad terjadii keran6uan atau keambiguan keambiguan bagi pemba6a dalam memahami isi makalah ini.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN HUKUM ISLAM
*ata-kata sumber dalam hukum "slam merupakan terjemah dari kata mashadir yang berarti (adah ditemukannya dan ditimbanya norma hukum. Sumber Sumber hukum hukum "slam "slam yang yang utama utama adalah adalah Al Quran Quran dan dan sunah sunah.. Sel Selain ain menggunakan menggunakan kata sumber, juga digunakan kata dalil yang berarti keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran. Selain itu, ijtihad, ijma, dan 7iyas juga merupakan sumber hukum karena sebagai alat bantu untuk sampai kepada hukum-hukum yang dikandung oleh Al Quran dan sunah )asulullah )asulull ah SAW. SAW. Se6ara sederhana hukum adalah 8seperangkat peraturan tentang tingkah laku manusia yang diakui sekelompok masyarakat9 disusun orang-orang yang diberi diberi (e(en (e(enan angg oleh oleh masy masyara arakat kat itu itu99 berla berlaku ku mengi mengikat kat,, untuk untuk selur seluruh uh anggo anggotan tanya ya:. :. /ila /ila de0ini de0inisi si ini dikait dikaitkan kan dengan dengan "slam "slam atau atau syara syara maka maka hukum "slam berarti; 8seperangkat peraturan bedasarkan (ahyu Allah SWT dan sunah sunah )asulu )asululla llahh SA SAW W tentan tentangg tin tingka gkahh laku laku manus manusia ia yang yang diken dikenai ai hukum
Al Quran berisi (ahyu-(ahyu dari Allah SWT yang diturunkan se6ar se6araa berang berangsur sur-an -angsu gsurr
ibril >ibril.. Al Quran Quran dia(al dia(alii denga dengann surat surat Al ?at ?atiha ihah, h, diakhiri dengan surat An Nas. Memba6a Al Quran merupakan ibadah. Al Quran merupakan sumber hukum "slam yang utama. Setiap muslim berke(ajiban untuk berpegang teguh kepada hukum-hukum yang terdapat di dalamnya agar menjadi manusia yang taat kepada Allah SWT, yaitu
mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya Al Quran memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat manusia.
Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan@akidah, yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, serta 7adha dan 7adar.
Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu ajaran agar orang muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika kehidupan.
Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni shalat, puasa, akat dan haji.
Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam masyarakat.
•
I!" Ka#u$a Al Qur’a I!" %a#u$a Al Qur’a #"l"&a' #ar" !($" %ua'"'a! #a %ual"'a!. 1. S($" Kua'"'a!
Al Quran terdiri dari 1B >u, $$& surat, 3.13 ayat, 11.B$' huru0 dan 44.&1% kosa kata 2. S($" Kual"'a!
"si pokok Al Quran
1. Hukum yang berkaitan dengan ibadah; hukum yang mengatur hubungan rohaniyah dengan Allah SWT dan hal C hal lain yang berkaitan dengan keimanan. "lmu yang mempelajarinya disebut "lmu Tauhid atau "lmu *alam.
2. Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah yang mengatur hubungan dengan Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini ter6ermin dalam )ukun "slam dan disebut hukum syariat. "lmu yang mempelajarinya disebut "lmu ?i7ih.
3. Hukum yang berkaitan dengan akhlak. +akni tuntutan agar setiap muslim memiliki si0at C si0at mulia sekaligus menjauhi perilaku C perilaku ter6ela. B"la #"'")au #ar" Hu%u* S+ara '(r,a$" *()a#" #ua %(l*%/
$. Hukum yang berkaitan dengan amal ibadah seperti shalat, puasa, akat, haji, nadar, sumpah dan sebagainya yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan tuhannya. . Hukum yang berkaitan dengan amal kemasyarakatan
$. Hukum yang berkaitan dengan kehidupan manusia dalam berkeluarga, yaitu perka(inan dan (arisan. . Hukum
yang
berkaitan
dengan
perjanjian,
yaitu
yang
berhubungan dengan jual beli
seringkali hanya disebutkan nilai-nilainya, agar dapat dita0sirkan sesuai dengan perkembangan aman. Selain ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan hukum, ada juga yang berkaitan dengan masalah dak(ah, nasehat, tamsil, kisah sejarah dan lain-lainnya. Ayat yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut jumlahnya banyak sekali. B. Ha#"'!
Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan
Artinya; 8 D Apa yang diberikan )asul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah, D:
... R JO UE P LF L EFG I JK L EO L Artinya; 8D>auhilah perbuatan dustaD:
!" ##
...
$ %& '() *(+ , -
Artinya; 8!iharamkan bagimu bangkai, darah,dan daging babiD:
$. Hadits Shohih, adalah hadits yang diri(ayatkan oleh )a(i yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak ber illat, dan tidak janggal. "llat hadits yang dimaksud adalah suatu penyakit yang samar-samar yang dapat menodai keshohehan suatu hadits. . Hadits Hasan, adalah hadits yang diri(ayatkan oleh ra(i yang adil, tapi tidak begitu kuat ingatannya
sanadnya, dan tidak terdapat illat dan kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan termasuk hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk sesuatu hal yang tidak terlalu berat atau tidak terlalu penting. 1. Hadits !hoi0, adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih syarat-syarat hadits shohih atau hadits hasan. Hadits dhoi0 banyak ma6am ragamnya dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits shohih atau hasan yang tidak dipenuhi. A#au !+ara'-!+ara' !ua'u &a#"'! #"%a'a%a &a#"'! +a$ !&&"& +a"'u/
$. )a(inya bersi0at adil . Sempurna ingatan 1. Sanadnya tidak terputus &. Hadits itu tidak berilat, dan '. Hadits itu tidak janggal. . I)'"&a#
"jtihad
ialah
berusaha
dengan
sungguh-sungguh
untuk
meme6ahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapannya, baik dalam Al Quran maupun Hadits, dengan menggunkan akal pikiran yang sehat dan jernih, serta berpedoman kepada 6ara-6ara menetapkan hukum-hukumyang telah ditentukan. Hasil ijtihad dapat dijadikan sumber hukum yang ketiga. Hasil ini berdasarkan dialog nabi Muhammad SAW dengan sahabat yang bernama muad bin jabal, ketika Muad diutus ke negeri +aman. Nabi SAW, bertanya kepada Muad,: bagaimana kamu akan menetapkan hukum kalau dihadapkan pada satu masalah yang memerlukan penetapan hukum:, muad menja(ab, 8Saya akan menetapkan hukum dengan Al Quran, )asul bertanya lagi, 8Seandainya tidak ditemukan ketetapannya di dalam Al Quran: Muad menja(ab, 8Saya akan tetapkan dengan Hadits:. )asul bertanya lagi, 8seandainya tidak engkau temukan ketetapannya dalam Al Quran dan Hadits:, Muad menja(ab: saya akan berijtihad dengan pendapat saya sendiri: kemudian, )asulullah SAW menepuk-nepukkan bahu Muad bi >abal, tanda setuju. *isah mengenai
Muad ini menajdikan ijtihad sebagai dalil dalam menetapkan hukum "slam setelah Al Quran dan hadits. #ntuk melakukan ijtihad
/ # 0
( # 0 + ( #0
!#
!40 !
* # # 5 Artinya; 8Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan rasulnya dan ulil amri diantara kamuD.:
keduanya terdapat persamaan illat atau sebab-sebabnya. Vontohnya, mengharamkan minuman keras, seperti bir dan (iski. Haramnya minuman keras ini di7iyaskan dengan khamar yang disebut dalam Al Quran karena antara keduanya terdapat persamaan illat adi, (alaupun bir tidak ada ketetapan hukmnya dalam Al Quran atau hadits tetap diharamkan karena mengandung persamaan dengan khamar yang ada hukumnya dalam Al Quran. Sebelum mengambil keputusan dengan menggunakan 7iyas maka ada baiknya mengetahui )ukun Qiyas, yaitu; $. !asar
"stihsan@"stislah, yaitu mentapkan hukum suatu perbuatan yang tidak dijelaskan se6ara kongret dalam Al Quran dan hadits yang didasarkan atas kepentingan umum atau kemashlahatan umum atau unutk kepentingan keadilan.
•
"stishab, yaitu meneruskan berlakunya suatu hukum yang telah ada dan telah ditetapkan suatu dalil, sampai ada dalil lain yang mengubah kedudukan dari hukum tersebut.
•
"stidlal, yaitu menetapkan suatu hukum perbuatan yang tidak disebutkan se6ara kongkret dalam Al Quran dan hadits dengan didasarkan karena telah menjadi adat istiadat atau kebiasaan masyarakat setempat. Termasuk dalam hal ini ialah hukum-hukum agama yang di(ahyukan sebelum "slam. Adat istiadat dan hukum agama sebelum "slam bisa diakui atau dibenarkan oleh "slam asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Al Quran dan hadits.
•
Maslahah mursalah, ialah maslahah yang sesuai dengan maksud syarak yang tidak diperoeh dari pengajaran dalil se6ara langsung dan jelas dari maslahah itu. Vontohnya seperti mengharuskan seorang tukang mengganti atau membayar kerugian pada pemilik barang, karena kerusakan diluar kesepakatan yang telah ditetapkan.
•
Al #r0, ialah urusan yang disepakati oelh segolongan manusia dalam perkembangan hidupnya.
•
Xarai, ialah pekerjaan-pekerjaan yang menjadi jalan untuk men6apai mashlahah atau untuk menghilangkan mudarat.
D. P(*,a$"a Hu%u* #ala* I!la*
Hukum dalam "slam ada lima yaitu; $. Wajib, yaitu perintah yang harus dikerjakan. >ika perintah tersebut dipatuhi ika dikerjakan dapat pahala, jika tidak dikerjakan tidak berdosa. 1. Haram, yaitu larangan keras. *alau dikerjakan berdosa jika tidak dikerjakan atau ditinggalkan mendapat pahala. &. Makruh, yaitu larangan yang tidak keras. *alau dilanggar tidak dihukum
$. Hukum yang diambil dari nash yang tegas, yakni adanya dan maksudnya menunjukkan kepada hukum itu .Hukum seperti ini tetap, tidak berubah dan (ajib dijalankan oleh seluruh kaum muslim, tidak seorangpun berhak membantahnya. Seperti (ajib shalat lima (aktu, akat, puasa, haji dan syarat syah jual beli dengan rela. "mam sya0iie berpendapat apabila ada ketentuan hukum dari Allah SWT, pada suatu kejadian, setiap muslim (ajib mengikutinya. . Hukum yang diambil dari nash yang tidak yakin maksudnya terhadap hukum-hukum itu. !alam hal seperti ini terbukalah jalan mujtahid untuk berijtihad dalam batas memahami nas itu. 2ara mujtahid boleh
me(ujudkan hukum atau menguatkan salah satu hukum dengan ijtihadnya. #mpamanya boleh atau tidakkah khiar majelis bagi dua orang yang berjual beli. !ua orang yang jual beli boleh memilih antara meneruskan jual beli atau tidak selama keduanya belum berpisah. *ata 8berpisah: yang dimaksud dalam hadits ini mungkin berpisah badan atau pembi6araan, mungkin pula ijab dan kabul. Sperti (ajib menyapu semua kepala atau sebagian saja ketika (udhu, dalam memahami ayat;
* # 6 7# $8 Artinya;
8!an
sapulah
kepalamu:
Al
Maidah
;
3=
>uga dalam memahami hadits tidak halal binatang yang disembelih karena semata-mata tidak memba6a basmalah. Alat apapun yang dapat mengalirkan darah dan disebutkan padanya nama Allah. $. Hukum yang tidak ada nas, baik se6ara 7ai
tidak tetap, mungkin berubah dengan berubahnya keadaan atau tinjauannya masing-masing. Maka mujtahid dimasa kini atau sesduahnya berhak membantah serta menetapkan hukum yang lain. Sebagaimana mujtahid pertama telah memberi
UNGSI HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MAS5ARAKAT
Tujuan hukum "slam, baik se6ara global maupun se6ara detail, men6egah kerusakan pada manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka; mengarahkan mereka kepada kebenaran, dan kebajikan, serta menerangkan jalan yang harus dilalui oleh manusia. Hukum "slam disyariatkan oleh Allah dengan tujuan utama untuk merealisasikan dan melindungi kemaslahatan umat manusia, baik indiYidu ataupun kolekti0 untuk menjamin, melindungi dan menjaga kemaslahatan tersebut "slam menetapkan sejumlah aturan, baik berupa perintah atau larangan. 2erangkat aturan ini disebut hukum pidana "slam. Sedangkan tujuan pokok dalam penjatuhan hukum dalam syariat "slam ialah pen6egahan dan pengajaran serta pendidikan. Zleh karena tujuan hukum adalah pen6egahan, maka besarnya hukuman harus sedemikian rupa yang 6ukup me(ujudkan tujuannya, dan dengan demikian maka terdapat prinsip keadilan dalam menjatuhkan hukuman. !engan demikian, maka hukuman dapat berbeda-beda terutama hukuman tair. Menurut de0inisi mutakalimin, agama ditujukan untuk kemaslahatan hamba di dunia dan di akhirat. "slam sebagai agama memiliki hukum yang 0ungsi utamanya terhadap kemaslahatan umat. Adapun 0ungsi adanya hukum "slam adalah sebagai berikut; a. u$!" I,a#a&
Hukum "slam adalah aturan Tuhan yang harus dipatuhi umat manusia dan kepatuhan merupakan ibadah yang sekaligus juga merupakan indikasi keimanan seseorang. ,. u$!" A*ar Ma’ru0 Na&" Mu$%ar
Hukum "slam telah ada dan eksis mendahului masyarakat karena ia adalah bagian dari kalam Allah yang 7adim. Namun dalam prakteknya hukum "slam tetap bersentuhan dengan masyarakat. 2enetapan hukum tidak pernah mengubah atau memberikan toleransi dalam hal proses pengharamannya. Vontoh; )iba dan khamr tidak diharamkan se6ara sekaligus tetapi se6ara bertahap oleh karena itu kita memahami 0ungsi kontrol sosial yang dilakukan le(at tahapan riba dan khamr. . u$!" 6a7a)"r
?ungsi hukum "slam sebagai sarana pemaksa yang melindungi (arga masyarakat
dari
segala
bentuk
an6aman
serta
perbuatan
yang
membahayakan.?ungsi ini terlihat dalam pengharaman membunuh dan berina, yang disertai dengan an6aman hokum atau sanksi hokum. Qishash, !iyat, ditetapkan untuk tindak pidana terhadap ji(a@ badan, hudud untuk tindak pidana tertentu
?ungsi tersebut adalah sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan memperlan6ar proses interaksi sosial sehingga ter(ujudnya masyarakat harmonis, aman dan sejahtera.!alam hal-hal tertentu, hokum "slam menetapkan aturan yang 6ukup rin6i dan mendetail sebagaimana terlihat dalam hokum yang berkenaan dengan masalah yang lain, yakni masalah muamalah, yang pada umumnya hokum "slam dalam masalah ini hanya menetapkan aturan pokok dan nilai-nilai dasarnya. 2erin6iannya diserahkan kepada para ahli dan pihak-pihak yang berkompeten pada bidang masing-
masing, dengan tetap memperhatikan dan berpegang teguh pada aturan pokok dan nilai dasar tersebut. ?ungsi ini disebut dengan Tanim (a ishlah alummah. *e empat 0ungsi hokum "slam tersebut tidak dapat dipilah-pilah begitu saja untuk bidang hokum tertentu, tetapi satu dengan yang lain saling terkait. Adapun metode-metode pengambilan hukum "slam yaitu "jma dan Qiyas, "stihsan, Al- Maslahat, Al- Mursalat atau "stihlah, Saddu Al- Xariat. 1. I)*a #a Q"+a! a. I)*a
"jma adalah kesepakatan para ulama mujtahid dalam memutuskan suatu perkara atau hukum. "jm[ dilakukan untuk merumuskan suatu hukum yang tidak disebutkan se6ara khusus dalam kitab Al-Quran dan sunah. Vontoh "jma;
Menjadikan sunnah sebagai salah satu sumber hukum "slam. 2engumpulan dan pembukuan Al-7uran sejak pemerintahan Abu
/akar tetapi idenya berasal dari #mar bin *hatab 2enetapan a(al ramadhan dan sya(al berdasarkan ruyatul hilal.
,. Q"+a!
Qiyas adalah mempersamakan hukum suatu masalah yang belum ada kedudukan hukumnya dengan masalah lama yang pernah ada karena alasan yang sama. Vontoh Qiyas ;
Setiap minuman yang memabukan 6ontohnya mensen, sabu-sabu dan
lain-lain disamakan dengan khamar, ilatnya sama-sama memabukan. Harta anak (ajib dikeluarkan akat disamakan dengan harta de(asa. Menurut sya0ei karena sama-sama dapat tumbuh dan berkembang, dan
dapat menolong 0akir miskin. Mengatakan telmi kepada ortu disamakan dengan membentak dan ah, karena ilatnya sama-sama menyakiti dengan u6apan.
2. I!'"&!a
Menurut bahasa, istihsan berarti menganggap baik atau men6ari yang baik. Menurut ulama ushul 0i7h, ialah meninggalkan hukum yang telah ditetapkan
kepada hukum yang lainnya, pada suatu peristi(a atau kejadian yang ditetapkan berdasar dalil syara\. >adi singkatnya, istihsan adalah tindakan meninggalkan satu hukum kepada hukum lainnya disebabkan karena ada suatu dalil syara\ yang mengharuskan untuk meninggalkannya. Misal yang paling sering dikemukakan adalah peristi(a ditinggalkannya hukum potong tangan bagi pen6uri di aman khali0ah #mar bin Al-*hattab ra. 2adahal seharusnya pen6uri harus dipotong tangannya. "tu adalah suatu hukum asal. Namun kemudian hukum ini ditinggalkan kepada hukum lainnya, berupa tidak memotong tangan pen6uri. "ni adalah hukum berikutnya, dengan suatu dalil tertentu yang menguatkannya. Mula-mula peristi(a atau kejadian itu telah ditetapkan hukumnya berdasar nash, yaitu pen6uri harus dipotong tangannya. *emudian ditemukan nash yang lain yang mengharuskan untuk meninggalkan hukum dari peristi(a atau kejadian yang telah ditetapkan itu, pindah kepada hukum lain. !alam hal ini, sekalipun dalil pertama dianggap kuat, tetapi kepentingan menghendaki perpindahan hukum itu. Vontoh "stihsan ; Menurut Madhab Hana0i; sisa minuman burung buas, seperti sisa burung elang burung gagak dan sebagainya adalah su6i dan halal diminum. Hal ini ditetapkan dengan istihsan. Menurut 7iyas jali sisa minuman binatang buas, seperti anjing dan burung-burung buas adalah haram diminum karena sisa minuman yang telah ber6ampur dengan air liur binatang itu di7iyaskan kepada dagingnya. /inatang buas itu langsung Minum dengan mulutnya, sehingga air liurnya masuk ke tempat minumnya. Menurut 7iyas kha0i bah(a burung buas itu berbeda mulutnya dengan mulut binatang buas. Mulut binatang buas terdiri dari daging yang haram dimakan, sedang mulut burung buas merupakan paruh yang terdiri atas tulang atau at tanduk dan tulang atau at tanduk bukan merupakan najis. Zleh karena itu sisa minum burung buas itu tidak bertemu dengan dagingnya yang haram dimakan, demikian pula air liurnya. !alam hal ini keadaan yang tertentu yang ada pada burung buas yang membedakannya
dengan binatang buas. /erdasarkan keadaan inilah ditetapkan perpindahan dari 7iyas jali kepada 7iyas kha0i, yang disebut istihsan. 3. Al Ma!la&a' Al Mur!ala'
Merupakan metode penetapan hukum yang kasus atau maslahatnya tidak dapat ditetapkan atau diatur se6ara eksplisit di dalam Al-Quran dan hadist, dan tidak pula bertentangan dengan keduanya. Vontoh ; !alam pelayaran dengan kapal laut, dimana kapal demikian olengnya dan besar kemungkinan akan tenggelam jika semua barang yan ada di dalamnya tidak dibuang ke laut. !alam keadaan sema6am itu diperbolehkan membuang barang-barang ke laut, meskipun tidak seiin yang empunya demi untuk kemaslahatan penumpang, yaitu menolak bahaya yang mengan6am keselamatan ji(a mereka. 4. Sa##u al-6ar"’a'
Saddu al-Xariat diartikan sebagai upaya mujtahid untuk menetapkan
larangan terhadap kasus hukum yang pada dasarnya mubah. ]arangan itu berkesinambungan dimaksudkan untuk menghindari perbuatan lain atau tindakan lain yang dilarang. Ada empat kategori Xariat berdasarkan pada kemungkinan memba(a dampak negati0, yaitu ; $. Xariat yang pasti akan memba(a man0aat, seperti menggali sumur di jalan umum yang gelap terhadap ariat sema6am ini para ahli 0i7ih telah sepakat melarangnya. . Xariat yang jarang memba(a ma0sadat, seperti menanam dan membudidayakan pohon anggur. Meskipun buah anggur ada kemungkinan dibuat minuman keras, hal itu termasuk jarang. *arena itu, menurut ahli 0i7ih menanam anggur tidak perlu dilarang. 1. Xariat yang berdasarkan hukum yang kuat akan memba(a kepada ma0sadat, seperti menjual anggur kepada orang atau perusahaan yang biasa memproduksi minuman keras. Xariat ini harus dilarang. &. Xariat yang seringkali memba(a ma0sadat, namun keka(atiran terjadinya tidak sampai pada tingkat dugaan kuat, melainkan atas dasar asumsi biasa. Misalnya, transaksi jual beli se6ara kredit. !iasumsikan dalam transaksi tersebut akan memba(a ma0sadat terutama bagi debitur. Mengenai ariat
ini para ahli ushul 0i7h berbeda pendapat. Ada yang berpendapat harus dilarang dan ada pula yang sebaliknya. 2.4.
KONTRIBUSI
HUKUM
ISLAM
DALAM
PERUNDANG-
UNDANGAN DI INDONESIA
"slam sebagai agama yang dipeluk oleh mayoritas penduduk "ndonesia, tentu sangat berpengaruh terhadap pola hidup bangsa "ndonesia. 2erilaku pemeluknya tidak lepas dari syari\at yang dikandung agamanya. Melaksanakan syari\at agama yang berupa hukum-hukum, menjadi salah satu parameter ketaatan seseorang dalam menjalankan agamanya. /agi kalangan muslim, jelas yang dimaksudkan sebagai hukum adalahHukum "slam, yaitu keseluruhan aturan hukum yang bersumber pada A"7uran, dan sunnah )asul. *aidah-kaidah yang bersumber dari Allah SWT kemudian lebih dikonkretkan diselaraskan dengan kebutuhan amannya rnelalui ")'"&a# atau ((*ua &u%u*
oleh para mujtahid dan pakar di bidangnya masing-
masing, baik se6ara perorangan maupoun kolekti0. !alam perjalanan kodi0ikasi hukum nasional "ndonesia, keberadaan hokum "slam sangat penting, selain sebagai materi bagi penyusunan hukum nasional, hokum "slam juga menjadi inspirator dan dinamisator dalam pengembangan hokum nasional. Hukum "slam sangat dekat dengan sosioantropologis bangsa "ndonesia,sehingga kehadirannya dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat luas.*edekatan sosioantropologis Hukum "slam dengan masyarakatnya menjadi0enomena tersendiri ditandai dengan maraknya upaya 0ormalisasi pemberlakuansyari\at "slam di berbagai (ilayah di "ndonesia. Sebagai negara berdasar atas hukum yang ber0alsa0ah 2an6asila, Negara melindungi agama, penganut agama, bahkan berusaha memasukkan hukum agamaajaran dan hukum agama "slam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagaimana pernyataan the 0ounding 0ather )", Mohammad Hatta, bah(a dalampengaturan negara hukum )epublik "ndonesia, syari\at "slam berdasarkan A"-Qur\andan Hadis dapat dijadikan peraturan perundangundangan "ndonesia sehingga orang"slam mempunyai sistem syari\at yang
sesuai dengan kondisi "ndonesia.4 !ekrit2residen ' >uli $%'% ^ dalam salah satu konsiderannya ^ menyatakan bah(a P"a$a* Ja%ar'a '(r'a$$al 22 Ju" 194: *()"7a" U#a$-U#a$ Da!ar 194: #aa#ala& *(rua%a !ua'u ra$%a"a %(!a'ua #($a %!'"'u!" '(r!(,u' .
maka era ini dapat
dikatakan era penerimaan hukum "slam sebagai sumber otoritati0. Sistem hukum yang me(arnai hukum nasional kita di "ndonesia selama inipada dasarnya terbentuk atau dipengaruhi oleh tiga pilar subsistem hukum yaitu !"!'(* &u%u* ,ara' &u%u* a#a' #a !"!'(* &u%u* I!la*. S"!'(* Hu%u* Bara'
merupakan (arisan penjajah kolonial /elanda.
Sementara S"!'(* Hu%u* A#a' bersendikan atas dasardasaralam pikiran bangsa "ndonesia, dan untuk dapat sadar akan sistem hukum adatorang harus menyelami
dasar-dasar
alam
pikiran
yang
hidup
di
dalam
masyarakat"ndonesia. *emudian sistem Hu%u* I!la* yang merupakan sistem hukum yangbersumber pada kitab su6i A"7uran dan yang dijelaskan oleh Nabi Muhammaddengan hadis@sunnah-Nya serta dikonkretkan oleh para mujtahid dengan ijtihadnya. Hukum "slam memiliki prospek dan potensi yang sangat besar dalam pembangunan hukum nasional. Ada beberapa pertimbangan yang menjadikan hokum "slam layak menjadi rujukan dalam pembentukan hukum nasional yaitu; $. U#a$-u#a$ +a$ !u#a& a#a dan berlaku saat ini seperti, ## 2erka(inan, ## 2eradilan Agama, ## 2enyelenggaraan "badah Haji, ## 2engelolaan Xakat, dan ## Ztonomi *husus Nanggroe A6eh !arussalam serta beberapa undangundang lainnya yang langsung maupun tidak langsung memuat hukum "slam seperti ## Nomor $B Tahun $%%5 tentang perbankan yang mengakui keberadaan /ank Syari\ah dengan prinsip syari\ahnya., atau ## NZ. 1 Tahun BB3 tentang 2eradilan Agama yang semakin memperluas ke(enangannya, dan ## Nomor $ Tahun BB5 tentang 2erbankan Syariah. . Ju*la& (#u#u% I#(!"a yang men6apai lebih kurang %B persen beragama "slam akanmemberikan pertimbangan yang signi0ikan dalam mengakomodasi kepentingannya.
1. K(!a#ara u*a' I!la* #ala* ra%'(% %(&"#ua !(&ar"-&ar" . /anyak akti0itas keagamaan masyarakat yang terjadi selama ini merupakan 6erminan kesadaran mereka /ila dilihat dari realitas
politik
dan
perundang-undangan
di
"ndonesianampaknya eksistensi hukum "slam semakin patut diperhitungkan seperti terlihat dalam beberapa peraturan perundangan yang kehadirannya semakin memperkokoh Hukum "slam; 1. U#a$-U#a$ P(r%a7"a
#ndang-#ndang No. $ Tahun $%4& tentang 2erka(inan disahkan, 2ada 2asal undang-undang ini, ditulis bah(a perka(inan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya. Sementara dalam pasal 31 menyatakan bah(a, yang dimaksud pengadilan dalam #ndangundang ini adalah 2engadilan Agama bagi mereka yang beragama "slam. 2. U#a$-U#a$ P(ra#"la A$a*a
#ndang-#ndang No. 4 Tahun $%5% tentang 2eradilan Agama disahkan. #ndang-undangini membuktikan bah(a 2eradilan Agama sudah sepantasnya hadir, tumbuh, serta dikembangkan di bumi "ndonesia. Hal ini membuktikan adanya kontribusi umat "slam sebagai umat yang mayoritas. 3. U#a$-U#a$ P(+(l($$araa I,a#a& Ha)"
"ndonesia termasuk negara yang paling banyak jamaah hajinya. Sebabkuota yang ditentukan oleh Arab Saudi adalah $ persen dari total jumlahpenduduk suatu negara. "ndonesia berpenduduk sekitar 'B juta, makakuota haji sekitar 'B ribu ji(a. Agar penyelenggaraan haji bisa berjalan lan6ar, tidak ada kesulitan, baikdi dalam negeri maupun ketika di luar negeri, maka diperlukan manajemenyang baik. Apalagi haji dilaksanakan jauh dari negeri "ndonesia, yaitu lebihdari $B.BBB mil, melibatkan banyak orang dan departemen, dilaksanakanserentak dengan jutaan manusia dari seluruh dunia dalam satu tempatdan (aktu yang sama. #ntuk itu, pemerintah harus terlibat langsung dalampenyelenggaraannya, sebab menyangkut nama baik negara "ndonesia.#ntuk mendukung upaya penyelenggaraan ibadah haji yang e0ekti0,e0isien dan terlaksana dengan sukses, maka pemerintah mengeluarkan#ndang-#ndang Nomor $4 tahun $%%% tentang
2enyelenggaraan "badahHaji. *emudian ditindaklanjuti dengan *eputusan Menteri AgamaNomor & tahun $%%% tentang 2enyelenggaraan "badah Haji dan #mroh. 4. U#a$-U#a$ P($(llaa 6a%a'
Negara
menjamin
(arganya
melaksanakan
ajaran
agamanya,melindungi 0akir miskin dan untuk me(ujudkan kesejahteraan masyarakat"ndonesia sebagaimana ter6antum dalam 2asal ' ayat <$=, 2asal B ayat <$=,2asal % dan 2asal 1& ##! $%&', maka pemerintah perlu membuatperangkat yuridis yang akan mendukung upaya tersebut. *emudian lahirlah## Nomor 15 tahun $%%% tentang 2engelolaan Xakat. #ntuk melaksanakan ## tersebut mun6ul *eputusan 2residen Nomor 5 tahun BB$ tentang /adan Amil Xakat Nasional, yang di dalamnya men6antumkan perlunya tigakomponen untuk melaksanakan pengelolaan akat, yaitu /adan 2elaksana,!e(an 2ertimbangan dan *omisi 2enga(as. Sebelum berlakunya ## diatas, sejak masa penjajahan /elanda sudah ada perundang-undangan yangberkaitan dengan akat, yaitu /ijblad Nomor tahun $5%1 tanggal & Agustus$5%1 dan /ijblad Nomor 3BB tanggal 5 ?ebruari $%B'. :. U#a$-U#a$ ;a%a0
#ndang-#ndang Nomor &$ Tahun BB& tentang Waka0 disahkan dan diundangkan di >akarta pada tanggal 4 Zktober BB& oleh 2residen Susilo /ambang +udoyono <]embaran Negara )epublik "ndonesia Tahun BB& Nomor $'%=. Sebenarnya di "ndonesia sudah ada beberapa 2eraturan 2erundangundangan tentang (aka0, antara lain adalah 2eraturan 2emerintah Nomor 5 Tahun $%%4 tentang per(aka0an tanah milik. !alam 2eraturan 2emerintah Nomor 5 Tahun $%%4 itu hanya mengatur tentang (aka0 sosial <(aka0 umum= di atas tanah milik seseorang atau badan hukum. Tanah yang di(aka0kan dalam 2eraturan 2emerintah itu dibatasi hanya tanah milik saja, sedangkan hak-hak atas tanah lainnya seperti hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai tidak diatur. !i samping itu benda-benda lain seperti uang, saham dan lain-lain juga belum diatur
dalam 2eraturan 2emerintah. Zleh karena itu, pengembangan (aka0 di "ndonesia 6ukup tersendat-sendat. >ika dibandingkan dengan beberapa peraturan perundang-undangan tentang (aka0 ini terdapat beberapa hal baru dan penting. /eberapa diantaranya adalah mengenai masalah nahir, harta benda yangdi(aka0kan
Memasuki era re0ormasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapatterbuka luas. 2emerintah pun sangat responsi0 terhadap aspirasimasyarakat kehidupan demokrasi berjalan dinamis. Aspirasi rakyat A6eh yang selama Zrde /aru tidak tersalurkan, kaliini mendapat respon yang luar biasa dari 2emerintah. *ehidupan rakyat A6eh yang religius, menjunjung tinggi adat, dan telah menempatkanulama pada peran yang sangat terhormat dalam kehidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara perlu dilestarikan dan dikembangkan. #ntuk itu, akhirnya pemerintah memberikan jaminan kepastianhukum dalam penyelenggaraan keistime(aan yang dimiliki rakyat A6eh sebagaimana tersebut di atas dengan mun6ulnya #ndang-#ndang Nomor&& tahun $%%% tentang 2enyelenggaraan *eistime(aan 2ropinsi !aerah "stime(a A6eh.
=. U#a$-U#a$ O'*" K&u!u! #" A(&
Sistem 2emerintah Negara *esatuan )epublik "ndonesia menurut##!
$%&' mengakui dan menghormati satuan-satuan 2emerintah !aerahyang bersi0at khusus atau istime(a yang diatur dalam #ndang-undang Melihat karakter sosial dan masyarakat A6eh dengan budaya "slam yangkuat, dan telah memberikan semangat juang yang tinggi pada masaperjuangan memperebutkan kemerdekaan negara "ndonesia. Maka seiringdengan mun6ulnya era re0ormasi serta aspirasi rakyat A6eh. 2emerintahmemberikan otonomi khusus. Sehubungan dengan itu ditetapkan #ndangundangNomor $5 tahun BB$ tentang Ztonomi *husus 2ropinsi !aerah "stime(a A6eh !arussalam. !engan
lahirnya
#ndang-#ndang
Nomor
$5
tahun
BB$
tentangZtonomi *husus 2ropinsi !aerah "stime(a A6eh, salah satunya dalambidang hukum, maka baru-baru ini telah disahkan Qanun <2erda= Nomor$1 tahun BB1 tentang >udi, Nomor $& tahun Minuman *eras, Nomor $'tahun BB1 tentang Hal Mesum dan telah diterapkan Hukuman Vambuk. >. U#a$-u#a$ T('a$ P(r,a%a S+ar"?a&
#ndang-#ndang Nomor $B Tahun $%%5 tentang 2erubahan atas #ndang-#ndang Nomor 4 Tahun $%% tentang 2erbankan, yang diundangkan padatanggal $B NoYember $%%5, menandai sejarah baru di bidang perbankan yangmulai memberlakukan sistem ganda dual system banking di "ndonesia, yaitu konYensional dan syariah. Tren perkembangan perbankan syariahyang begitu 6epat dengan memperoleh simpatik luas dari umat muslim dan jugadari nonmuslim. Sistem 2erbankan Syariah berdiri di atas akad-akad yang telahdisepakati bersama dengan prinsip syariah tak boleh merugikan dan juga tidakboleh membebankan
kerugian
bersama
kepada
salah
satu
pihak.
*euntunganmenjadi keuntungan bersama, dan juga kerugian menjadi kerugian yang harusditanggung bersama. Sistem perbankan syariah telah teruji dan terbukti di seluruh dunia,termasuk "ndonesia, dalam menghadapi krisis moneter yang dapat terjadi kapansaja. 2emerintah telah menyatakan keseriusannya untuk
menelaah urgensipembuatan ## 2erbankan Syariah di "ndonesia, dan akhirnya pada tanggal $4 >uni BB5 !2) mengesahkan #ndang-#ndang Tentang 2erbankan Syariahyang diundangkan pada tanggal $3 >uli BB5. ]embaran Negara )epublik"ndonesia Tahun BB5 Nomor %& tentang 2erbankan Syariah, dan Tambahan ]embaran Negara )epublik "ndonesia Nomor &534=. 9. U#a$-U#a$ N. 3 Ta&u 2@@< '('a$ P(ru,a&a a'a! U#a$U#a$ N. = 'a&u 19>9 '('a$ P(ra#"la A$a*a
2ada tanggal 5 ?ebruari BB3, ## No. 4 tahun $%5% tentang2eradilan Agama telah diamandemen melalui ## No. 1 tahun BB3tentang 2erubahan
atas
##
No.
4
tahun
$%5%
<]embaran
Negara
)epublik"ndonesia tahun BB3 Nomor =. 2erubahan tersebut dilakukan karena ## No. 4 tahun $%5% tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum masyarakat dan kehidupan ketatanegaraan. *e(enangan
2eradilan
Agama
yang
semula
bertugas dan
ber(enangmemeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara tingkat pertamaantara orang-orang yang beragama "slam di bidang; perka(inan, ke(arisan, (asiat dan hibah, (a7a0 dan shada7ah. /erdasarkan ##No. 1 tahun BB3 ke(enangannya diperluas dalam bidang ekonomisyariah meliputi; /ank Syariah, Asuaransi, Asuransi Syariah, )easuransiSyariah dan Surat /erharga /erjangka Menengah Syariah, SekuritasSyariah, 2engadilan Syariah, !ana 2ensiun ]embaga *euangan
dengan sendirinya menundukan diri dengan sukarela kepada hukum "slammengenai hal-hal yang menjadi ke(enangan 2eradilan Agama sesuaidengan ketentuan 2asal &%. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah eksistensi 2eradilan Agamayang telah mendapat pengakuan se6ara konstitusional . !engan masuknya 2eradilan Agama ke dalam ##! $%&', tidak akan ada perdebatan lagimengenai kehadiran peradilan agama dalam sistem kekuasaan kehakiman di Negara *esatuan )epublik "ndonesia. 1@. K*"la!" Hu%u* I!la*
2er(ujudan hukum bagi umat "slam di "ndonesia terkadang menimbulkan pemahaman yang berbeda. Akibatnya, hukum yang dijatuhkan sering terjadi perdebatan di kalangan para ulama. *arena itu diperlukan upaya penyeragaman pemahaman dan kejelasan bagi kesatuan hukum "slam. *einginan itu akhirnya memun6ulkan K*"la!" Hu%u* I!la* KHI,yang
saat ini telah menjadi salah satu pegangan utama para hakim
di lingkungan 2eradilan Agama. Sebab selama ini 2eradilan Agama tidak mempunyai bukustandar yang bisa dijadikan pegangan sebagaimana halnya *#H 2erdata. !an pada tanggal $B >uni $%%$ 2residen menandatangani "npress No.$ Tahun $%%$yang merupakan instruksi untuk memasyarakatkan KHI. 2.:.
KEDUDUKAN AL-QUR’AN 1. Al-Qur’a S(,a$a" Su*,(r B(r,a$a" D"!"l" Il*u K("!la*a
!isiplin ilmu yang bersumber dari Al-Quran di antaranya yaitu; a.
"lmu Tauhid
b.
"lmu Hukum
6.
"lmu Tasa(u0
d. e. 0.
"lmu ?ilasa0at "slam "lmu Sejarah "slam "lmu 2endidikan "slam
2. Al-Qura !(,a$a" ;a&+u Alla& S;T
yaitu seluruh ayat Al-Quran
adalah (ahyu Allah9 tidak ada satu kata pun yang datang dari perkataan atau pikiran Nabi.
3. K"'a,ul Na,a 7al a%&,ar B(r"'a #a Ka,ar
arinya, Al-Quran
merupakan khabar yang di ba(ah nabi yang datang dari Allah dan di sebarkan kepada manusia.
4. M"&a)ul Ha+a& P(#*a H"#u sudah
seharusnya setiap Muslim
menjadikan Al-Quran sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di hadapi. :. S(,a$a" !ala& !a'u !(,a, *a!u%+a ra$ ara, %( a$a*a I!la* pada
aman rasulallah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang akan datang. <. Al-Qura !(,a$a" !ua'u +a$ ,(r!"0a' A,a#" artinya, Al-Quran itu tidak
akan terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai sumber hukum, sumber ilmu pengetahuan dan lain-lain. =. Al-Qur’a #" u%"l !(ara *u'a7a''"r artinya, Al-Quran disampaikan kepada orang lain se6ara terus-menerus oleh sekelompok orang yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta karena banyaknya jumlah orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal mereka. >. Al-Qur’a !(,a$a" !u*,(r &u%u* ,
seluruh mahab sepakat Al-Quran
sebagai sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bah(a Al-Quran menempati posisi a(al dari tertib sumber hukum dalam berhujjah. 9. Al-Qur’a #" !a*a"%a %(a#a a," Mu&a**a# !(ara l"!a artinya,
baik la0a ataupun maknanya dari Allah SWT. 1@. Al-Qur’a '(r*a%'u, #ala* Mu!&a0 , artinya bah(a setiap (ahyu Allah
yang la0a dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Musha0
membuka lebar-lebar mata
manusia agar mereka manyadari jati diri dan hakikat hidup di muka bumi. 2.<. PENERAPAN HUKUM ISLAM
2enerapan Hukum "slam dalam *ehidupan Muslim Allah SWT telah menurunkan Al-Quran kepada )asulullah se6ara bertahap sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia. *arena seperti yang telah dijelaskan dalam Surat Al-Anbiya ayat $B4;
() 9 ): ;<# = + :0 # + # ' :!an tiadalah *ami mengutus kamu, melainkan untuk
L L L` Lf J I L f L c L` R q Lc _ EO L LEF LL` G JK L LO L E P E _ J L`O L E • € J L L` ~ Lv} L EF U F L L _ L U LJ{ E P L L FI KJ L L L` L w | J} L z vL J x f L J{O L Jf JF ‚ w L` _F‡ ˆJ LLU † L J E€ ƒ„J… L _ J I UE J x G Lf J G LJ _ 8Hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti keinginan mereka. !an (aspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan kamu terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. >ika mereka berpaling
undangan. >ika penerapannya diserahkan kepada setiap indiYidu, setiap orang akan menyatakan dirinya sebagai hakim, yang berakibat terjadinya keka6auan struktur sosial. Sebab itu, pemerintah merupakan jalur terbaik untuk menerapkan hukum-hukum itu. >ika 6ara ini tidak ter(ujud, maka umat "slam harus turun tangan bekerja sama dengan ikhlas untuk melakukan munasabah amar ma\ru0 nahi munkar kepada mereka. >ika mereka tidak menghiraukannya, maka umat "slam harus membentuk sebuah lembaga
*itab su6i Al-Qur\an memiliki keistime(aan-keistime(aan yang dapat dibedakan dari kitab-kitab su6i yang diturunkan sebelumnya, di antaranya ialah;
Al-Qur\an memuat ringkasan dari ajaran-ajaran ketuhanan yang pernah dimuat kitab-kitab su6i sebelumnya seperti Taurat, Xabur, "njil dan lainlain. >uga ajaran-ajaran dari Tuhan yang berupa (asiat. Al-Qur\an juga mengokohkan perihal kebenaran yang pernah terkandung dalam kitabkitab su6i terdahulu yang berhubungan dengan peribadatan kepada Allah +ang Maha sa, beriman kepada para rasul, membenarkan adanya balasan pada hari akhir, keharusanmenegakkan hak dan keadilan, berakhlak luhur serta berbudi mulia dan lain-lain. Allah Taala ber0irman;
> # # # !&! (7 ) # ?9-& @ A # B( #< " 0 - $ 7# > * # * ) C6 C0 DE # ( # ; + " 0 )7# (7 * # (+ 9 ) I * # A F9 # ' 9 G # * # +F H - $ # =6 F
8*ami menurunkan kitab Al-Qur\an kepadamu angan engkau ikuti na0su mereka yang membelokkan engkau dari kebenaran yang sudah datang
padamu. #ntuk masing-masing dari kamu semua *ami tetapkan aturan
dan jalan.:
Sesungguhnya Al-Qur\an adalah kitab yang mulia. Tidak akan dihinggapi oleh kebatilan
J K # $
#<
-
" $ #<
Sesungguhnya *ami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya *ami
"
benar-benar memeliharanya :
Adapun tujuan menjaga dan melindungi Al-Qur\an dari kebatilan, kepalsuan dan pengubahan tidak lain hanya agar supaya hujah Allah akan tetap tegak di hadapan seluruh manusia, sehingga Allah Ta\ala dapat me(arisi bumi ini dan siapa yang ada di atas permukaannya.
*itab Su6i Al-Qur\an yang dikehendaki oleh Allah Ta\ala akan kekekalannya, tidak mungkin pada suatu hari nanti akan terjadi bah(a suatu ilmu pengetahuan akan men6apai titik hakikat yang bertentangan
dengan hakikat yang ter6antum di dalam ayat Al-Qur\an. Sebabnya tidak lain karena Al-Qur\an adalah 0irman Allah Ta\ala, sedang keadaan yang terjadi di dalam alam semesta ini semuanya merupakan karya Allah Ta\ala pula. !apat dipastikan bah(a 0irman dan amal perbuatan Allah tidak mungkin bertentangan antara yang satu dengan yang lain. /ahkan yang dapat terjadi ialah bah(a yang satu akan membenarkan yang lain. !ari sudut inilah, maka kita menyaksikan sendiri betapa banyaknya kebenaran yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern ternyata sesuai dan 6o6ok dengan apa yang terkandung dalam Al-Qur\an. >adi apa yang ditemukan adalah memperkokoh dan merealisir kebenaran dari apa yang sudah di0irmankan oleh Allah S(t. sendiri. !alam hal ini baiklah kita ambil 0irman-Nya,
0
(E! L # N 0 / # O# P / # # ! # !# M # 8 - L Q& ( # G 6R/G H # *! M + 0 B7- 7# S
0 4A $
..
8Akan *ami
Allah S(t. berkehendak supaya kalimat-Nya disiarkan dan disampaikan kepada semua akal pikiran dan pendengaran, sehingga menjadi suatu kenyataan dan perbuatan. *ehendak sema6am ini tidak mungkin berhasil, ke6uali jika kalimat-kalimat itu sendiri benar-benar mudah diingat, diha0al serta dipahami. Zleh karena itu Al-Qur\an sengaja diturunkan oleh Allah Ta\ala dengan suatu gaya bahasa yang istime(a, mudah, tidak sukar bagi siapa pun untuk memahaminya dan tidak sukar pula mengamalkannya, asal disertai dengan keikhlasan hati dan kemauan yang kuat. !i antara bukti kemudahan bahasa yang digunakan oleh Al-Qur\an ialah banyak sekali orang-orang yang ha0al di luar kepala, baik dari kaum lelaki, (anita,
anak-anak, orang-orang tua, orang kaya atau miskin dan lain-lain sebagainya. Allah S(t. /er0irman;8
Sungguh *ami
BAB III PENUTUP 3.1.
SIMPULAN
$. Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat >ibril. Al-Quran tertulis dalamn bentuk musha0 dia(ali dengan surat al-0atihah dan ditutup dengan an-Nas. AlQuran mempunyai kedudukan yang sanagt penting bagi manusia sebagai pedoman kehidupan . As-Sunnah berarti perkataan, perbuatan, dan ta7rir nabi Muhammad SAW yang ber0ungsi sebagai penguat hukum yang telah ditetapkan oleh AlQuran, memberikan rin6ian terhadap pernyataan Al-Quran yang bersi0at global, membatasi kemutlakan yang dinyatakan dalam Al-Quran, dan menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan oleh Al-Quran. 1. "jtihad yaitu menggunakan keseluruhan kesanggupan ber0ikir untuk menetapkan hukum syara dengan jalan mengeluarkan hukum dari alQuran dan Sunnah
&. ?ungsi hukum islam dalam kehidupan bermasyarakat yaitu 0ungsi ibadah, 0ungsi amar maru0 nahi munkar, 0ungsi a(air, dan 0ungsi tanim (a "slah al #mmah. '. *ontribusi hukum islam yang sudah menjadi hukum nasional antara lain hukum perka(inan, hukum tentang pelaksanaan haji, bagi hasil, in0a7 dan (aka0. 3. ?ungsi hukum islam dalam kehidupan bermasyarakat adalah mengatur segala tingkah laku dari bangun tidur sampai tidur lagi. 3.2.
SARAN
"slam bukan hanya sekedar nama, akan tetapi sebuah agama yang memiliki aturan-aturan yang harus kita taati. Mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita mampu menjadi muslim yang benar ada nya. "slam bukan lelu6on yang mampu kita permainkan dan merubah semua aturan tersebut. !an jangan pernah jadikan islam sebagai topeng untuk berbuat kedaliman Sebagai umat islam yang menjunjung tinggi hukum, hendaklah kita selalu berpegang teguh kepada Al-Quran dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup dalam kehidupan bermasyarakat. *arena sesuai sabda )osulullah jika kita berpegang teguh kepada Al‰7uran dan Al-Hadist "nsyaallah kita akan selamat dunia akhirat.