PEMBIBITAN JAMUR MERANG
DISUSUN OLEH : KELOMPOK II ANGGOTA :
Clara Lorenza Muslimin Pagodja Novianti Panu
Siti Hajariah Djafar
Sitti Nurain Dunggio
Vera Sarif
SMK KESEHATAN BAKTI NUSANTARA GORONTALO
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini banyak industri rumahan yang memproduksi jamur, misalnya jamur tiram putih. Jamur tiram putih merupakanjamur yang banyak dikonsumsi oleh konsumen. Usaha jamur tiram ini tidak begitu sulit dalam melakukan pemeliharaan bibitnya. Hanya saja harus dengan ketelitian dan keuletan dalam mengerjakannya. Usaha ini juga dapat dikerjakan secara individu ataupun kelompok. Untuk itu, karya tulis ini ditulis untuk mengetahui cara-cara tentang budi daya jamur. Jamur (Fungi) adalah tumbuhan yang memiliki banyak jenis mulai dari yang bisa dimakan atau yang tidak bisa dimakan. Jamur memiliki ciriciri yaitu tidak berklorofil, bersifat saprofit, ada yang bersimbiosis, menghasilkan spora. Jamur hitam biasanya ditemukan dibawah tanaman berkayu. Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari. Ditempat yang lembab jamur akan cepat tumbuh. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana asal-usul jamur merang ? 2. Jelaskan morfologi jamur merang ? 3. Dimana saja jamur dapat berkembang biak ? 4. Bagaimana cara membudidayakan jamur merang ? 5. Apa saja manfaat jamur merang ?
C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui asal-usul jamur merang 2. Untuk mengetahui morfologi jamur merang 3. Untuk mengetahui tempat jamur merang berkembang biak 4. Untuk mengetahui cara membudidayakan membudidayakan jamur merang 5. Untuk mengetahui manfaat jamur merang
BAB II PEMBAHASAN A. ASAL-USUL JAMUR MERANG
Jamur merang (Volvariella volvacea ) adalah salah satu spesies jamur spesies jamur pangan Asia Timur dan Asia Timur dan Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis subtropis.. Jamur ini disebut dengan “jamur merang” karena umumnya ditanam di media merang (sekam padi). yang banyak dibudidayakan. Namun, jamur merang ternyata dapat tumbuh dengan baik di media olahan kardus bekas Jamur merang yang ditanam pada media kardus ini selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan “jamur kardus”. Jamur kardus dapat menjadi alternatif bagi masyarakat perkotaan yang ingin menanam jamur merang dan kesulitan mendapat media merang, sekaligus merupakan solusi penanganan limbah perkotaan yang semakin meningkat setiap harinya. Hasil panen jamur dari media kardus pun terbukti lebih unggul, yakni lebih putih, lebih kenyal, dan lebih tahan lama. Selain itu, jamur kardus beraroma wangi, tidak seperti jamur merang pada umumnya yang baunya apek. Selain pada sekam padi, jamur ini juga bisa tumbuh di media atau sisasisa tanaman yang memiliki sumber selulosa, seperti limbah pabrik kertas, limbah biji kopi, ampas batang aren, limbah kelapa sawit, ampas sagu, sisa kapas, dan kulit buah pala. B. MORFOLOGI JAMUR MERANG
Sesuai dengan nama ilmiahnya , Volvariella volvacea, jamur ini memiliki volva atau cawan berwarna cokelat muda yang awalnya merupakan selubung pembungkus tubuh buah saat masih stadia telur (masih muda). Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda.
Dalam perkembangannya, tangkai dan tudung buah membesar sehingga selubung tersebut tercabik dan terangkat ke atas dan sisanya yang tertinggal di bawah akan menjadi cawan.Jika cawan ini telah terbuka akan terbentuk bilah yang saat matang akan memproduksi basidia dan basidiospora berwarna berwarna merah atau merah muda. Selanjutnya basidiospora basidiospora akan berkecambah dan membentuk hifa. Setelah itu, kumpulan hifa membentuk gumpalan kecil (pin head) atau primordial yang akan membesar membentuk tubuh buah stadia kancing kecil (small button), kemudian tumbuh menjadi stadia kancing (button), dan akhirnya berkembang menjadi stadia telur (egg). Dalam budi daya jamur merang, pada stadia telur inilah jamur dipanen. C. LINGKUNGAN HIDUP JAMUR MERANG
Jamur merang tumbuh di lokasi yang mempunyai suhu 32-38°C dan kelembapan 80-90% dengan oksigen yang cukup. Jamur ini tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung, tetapi tetap membutuhkannya dalam bentuk pancaran tidak langsung. Derajat keasaman (pH) yang cocok untuk jamur merang adalah 6, 8, dan 7. Jamur merang dikenal juga sebagai warm mushroom , karena hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C. D. PEMBUDIDAYAAN JAMUR MERANG
Jamur merang biasanya dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung kumbung.. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami dan jerami sebagai media alami utama. Seperti tertulis di atas, jamur merang tidak hanya dapat tumbuh di sekam padi atau jerami tetapi bisa juga tumbuh di kardus, limbah pabrik kertas, limbah biji kopi, ampas batang aren, limbah kelapa sawit, ampas sagu, sisa kapas, dan kulit buah pala. Dan menurut penelitian, limbah kapas dan kardus adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang.
Pembudidayaan jamur merang tidaklah sulit. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah cara – cara – cara cara pembudidayaan jamur merang demgam media sekam padi atau jerami.
Pembibitan
1. Cari jamur merang dipertanian jamur merang 2. Iris-iris jamur ( payungnya saja ) lalu masukkan dalam panic. Siramlah dengan air hangat agar steril 3. Aduk abu sekam, sekam dan irisan jamur diisi air bersih dengan banyak irisan ¾ kg. tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari. 4. Setelah 2-4 hari, buka tutupnya dan akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba ( hifa jamur ). Bila tidak terdapat serabut tersebut, berarti pembibitan gagal Saat pembibitan, usahakan mencapai 7 (netral) atau mendekati 7 (6 atau 8). Temperatur ruangan 34oC – 36 36oC. Temperatur media barkisar antara 34oC – 38 38oC.
Perawatan
1. Hari I : penanaman penanaman dilakukan sore hari hari 2. Hari II : Pertumbuhan miselium diperhatikan. 3. Hari III : Bila bibit telah tumbuh miselium, maka penyiraman dapat dimulai. Jika belum tumbuh, maka tunggu sampai tumbuh (biasanya dihari ke empat. Dengan kata lain, penyiraman dilakukan pada hari ke 3 atau ke 4 setelah penanaman atau pembibitan. Penyiraman dilakukan pada tengah hari. (12.30 – (12.30 – 13.00). 13.00). 4. Hari IV dan seterusnya penyiraman terus dilakukan. Atur suhu agar tetap konstan. 5. Bila media kekurangan air, maka air dapat ditambahkan. Bila media kelebihan air, maka buka katup jendela. 6. Setelah 15 – 15 – 20 20 hari, jamur telah telah siap panen
Panen
1. Ciri-ciri jamur siap panen Bila masih ada tonjolan, panen dilakukan keesokan harinya Bila sidah bulat merata, jamur siap dipanen. 2. Cara memanen jamur Lebih baik menggunakan pisau yang telah disterilkan. Sisakan sedikit pangkal buah jamur yang dipanen. 3. Penyebab jamur pecah Suhu terlalu tinggi Terlambat waktu panen E. MANFAAT JAMUR MERANG Jamur mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan proteinnya (15-20 persen berat keringnya). Daya cernanya pun tinggi (34-89 persen). Sifat nutrisi (kelengkapan asam amino)yang dimiliki oleh jamur lebih l ebih menentukan mutu gizinya. Jamur segar umumnya mengandung 85 -89 persen air. Kandungan Kandungan lemak cukup rendah rendah antara 1,08-9,4 1,08-9,4 persen (berat (berat kering) terdiri dari asam lemak bebas mono ditriglieserida, sterol, dan phoshpolipida. Jamur merang juga merupakan sumber dari beberapa macam enzim terutama tripsin yang berperan penting untuk membantu proses pencernaan. Jamur Jamur merang dapat juga juga dijadikan sebagai sebagai makanan pelindung karena kandungan vitamin vitamin B-kompleks yang yang lengkap termasuk termasuk riboflavin serta memiliki asam amino esensial yang cukup lengkap.
Manfaat jamur bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut: 1. Menurunkan kolesterol darah. 2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 3. Mengatasi gangguan pencernaan dan hati. 4. Kaya vitamin dan mineral serta protein. 5. Melancarkan peredaran darah. 6. Menghambat virus HIV-AIDS.
BAB III PENUTUP a. Kesimpulan
Jamur merang merupakan salah satu spesies jamur pangan yang mengandung gizi tinggi. Budi daya jamur merang tidak boleh dilakukan secara asal-asalan karena jamur tersebut memerlukan syarat-syarat syarat-syarat tertentu untuk tumbuh. b. Saran Penanaman bibit jamur diusahakan di tempat tertutup dan bersih. Pada saat mencampur bahan-bahan sebaiknya memakai masker
agar campuran tidak terhirup dan masuk ke dalam paru-paru.
DAFTAR PUSTAKA
http://shofi-karima.blogspo http://shofi-karima.blogspot.co.id/2013/01/ t.co.id/2013/01/apa-itu-jamur-m apa-itu-jamur-merang-padaerang-padakesempatan.html