BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan. Kerangka karangan yang belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final. Didalam Bahasa Indonesia penulisan kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya. perimbangannya. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas. Kerangka karangan banyak dipergunakan didalam setiap pembuatan penulisan karya ilmiah sehingga banyak ketentuan yang harus dilakukan untuk pembuatan penulisan tersebut. Untuk itu Penulis hanya membatasi penulisan ini pada pola susunan secara garis besar, macam – macam – macam macam dan syarat pembuatan outline (kerangka karangan).
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page1
1.2 Rumusan Masalah Setelah kita tinjau rumusan masalahnya adalah : 1. Apa pengertian kerangka karangan ? 2. Bagaimana bentuk – bentuk – bentuk kerangka karangan ? 3. Apa saja Pola susunannya ? 4. Apa saja macam – macam – macam macam kerangka karangan ? 5. Bagaimana Langkah – Langkah – langkah langkah menyusun kerangka karangan ? 6. Apa syarat-syarat kerangka karangan yang baik ? 7. Apa saja fungsi dan peran kerangka karangan karangan ?
1.2.1 Tujuan Tujuannya adalah agar kita dapat membuat kerangka karangan yang baik, benar dan logis, kita dapat membedakan mana yang gagasan utama dan mana yang termasuk gagasan tambahan dan kita juga menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kerangka Karangan Berikut ini pengertian dari outline (kerangka karangan) adalah sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Outline
Pengertian Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, garis besar, atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. 2.1.2 Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. 2.1.3 Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garisgaris besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan dibahas,susunan
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page3
sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garisgaris besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.
2.2 Bentuk Kerangka Karangan a) Kerangka karangan diungkapkan dalam bentuk kata : kerangka karangan topik. b) Kerangka karangan diungkapkan dalam bentuk kalimat : kerangka kalimat. c) Dalam beberapa kalimat : kerangka alinea. d) Dalam beberapa paragraf : proposal (harus dilengkapi dana dan waktu yang diperlukan.
Berdasarkan bentuk karangan :
Karangan Deskripsi Bentuk karangan seperti ini banyak di jumpai dalam berbagai betuk
karangan, misalnya novel, cerpen , laporan atau berita. Deskripsi adalah Tulisan yang menggambarkan bentuk objek pengamatan, rupa, sifat, rasa atau corak yang melukiskan perasaan.
Sebuah deskripsi di buat untuk membantu pembaca membayangkan suasana mengenal ciri orang, dan untuk memahami suat sensasi atau perasaan melalui ungkapan bahasa. Oleh karenanya dalam membuat deskripsi harus
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page4
berdasar pada pengamatan yang cermat dan penyusunan kalimat yang tepat yang harus diawali dengan sebuah gambaran yang umum, yang berupa kalimat atau frasa. Ada berbagai jenis deskripsi yang berupa deskripsi penampilan, kesopanan kesopanan perilaku, sifat, suara, cara bicara, dan sikap dan ada pula deskripsi melalui pencerapan salah satu pancaindera kita yang harus disusun secara kronologis dan logis.
Karangan Narasi
Secara sederhana di kenal sebagai cerita, peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu yang ada pula tokoh yang menghadapi suat konflik yang berisi fakta atau fiksi.
Karangan Eksposisi Tulisan yang memberikan informasi, penjelasan, keterangan atau
pemahaman kepada pembaca yang dapat di temui pada tulisan edotorial, esai, petunjuk penggunaan atau ulasan yang didasarkan pada perincian yang khusus dan cermat, penalaran, dan penggunaan contoh.
Karangan Argumentasi Karangan yang bertjuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat
atau pendirian pribadi atau membujuk pihak lain agar sebuah pendapat pribadi di terima yang dibuat dengan menyusun alasan atau pembuktian untuk menunjang kalimat topik dengan memberikan penjelasan dan fakta yang tepat.
Karangan Persuasi Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page5
2.3 Pola Penyusunan Kerangka Karangan Untuk memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang teratur biasanya digunakan digunakan beberapa tipe susunan, pola alamiah dan pola logis.
2.3.1 Pola Alamiah
Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat dimensi dalam kehidupan manusia : atas – bawah, melintang – menyebrang, sekarang – nanti, ,dulu - sekarang, timur – barat, dan sebagainya. Oleh sebab itu susunan alamiah dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu : a. Urutan waktu atau urutan kronologis Urutan yang di dasarkan pada runtunan r untunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca. Contohnya : Topik (riwayat hidup seorang penulis) • asal usul penulis • pendidikan si penulis • kondisi kehidupan penulis • keinginan penulis • karir penulis karir penulis
b. Urutan ruang (sposial) Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan – tulisan – tulisan tulisan yang bersifat deskriptif . Contohnya : Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran) • Di daerah Kalimantan
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page6
• Di daerah Sulawesi • Di daerah Sumatra
c. Topik yang ada Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu peristiwa sudah di kenal dengan bagian – bagian bagian tertentu . Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian – bagian – bagian bagian itu – turut harus di jelaskan berturut – turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian – bagiannya bagiannya itu.
2.3.2 Pola Logis
Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih sempurna dari makhluk yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala sesuatu yang berada di sekitarnya dengan kemampuan akal budinya. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis. Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis . Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi t etapi erat dengan tanggapan penulis. Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
Macam-macam, Macam-macam, urutan logis yang dikenal adalah : a. Urutan klimaks dan anti klimaks Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Contoh : Topik (turunnya ( turunnya Suharto)
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page7
• Keresahan masyarakat • Merajalela nya praktek KKN • Keresahan masyarakat • Kerusuhan social • Tuntutan reformasi menggema
b. Urutan kausal Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang – perincian kemudian di lanjutkan dengan perincian perincian – perincian yang menelusuri akibat – – akibat akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam – persoalan penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan persoalan – persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya. Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air) • Tingginya harga bahan pangan • Penyebab krisis moneter • Dampak terjadi krisis moneter • Solusi pemecahan masalah krisis moneter
c. Urutan pemisahan masalah Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurangkurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif – alternatif alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut. Contoh : Topik (virus ( virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya) penanggulangannya) • Apa itu virusH1N1 • Bahaya virus H1N1 • Cara penanggulangannya penanggulangannya
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page8
d. Urutan umum – umum – khusus khusus Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus). Contoh : Topik (pengaruh ( pengaruh internet) • Para pangguna internet – anak o Anak anak o Remaja o Dewasa • Manfaat internet o Media informasi o Bisnis o Jaringan social
e. Urutan familitas Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di – hal kenal, kemudian berangsur – angsur angsur pindah kepada hal hal – hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan – keadaan – keadaan keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.
f. Urutan akseptabilitas Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca
Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page9
2.4Macam-macam Kerangka Karangan 2.4.1 Berdasar Sifat Rinciannya: Rinciannya:
1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal: cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan: a) topiknya tidak kompleks b) akan segera digarap 2) Kerangka Karangan Formal: terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan: topiknya sangat kompleks topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap Cara kerjanya: Rumuskan tema berupa tesis , kemudian pecah-pecah menjadi subordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal. 2.4.2 Berdasar Perumusan Teksnya
1) Kerangka Kalimat 2) Kerangka Topik 3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page10
2.5 Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Karangan 1. Menentukan tema dan judul Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis?
a. Tema Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis. Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar
penulis
memperoleh
tema.
Namun,
bagi
pemula
perlu
memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. dikembangkan. diantaranya : a. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas. b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan. kembangkan. c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh. Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page11
b. Judul
Ada dua cara cara pembatasan topik ? judul karangan. karangan.
masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan.
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik.
Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
Judul tidak harus sama dengan topik.
Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan dengan temanya. temanya.
Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.
Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya : “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”. Syarat judul yang baik.
harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page12
tidak provokatif. Judul karangan sedapat-dapatnya : A. singkat dan padat, B. menarik perhatian, serta C. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan. pembahasan.
Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh tulisan ini. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional : -
Menanggulangi
-
Mengurangi
-
Menemukan
-
Meningkatkan
-
Mengoptimalkan
-
Mengevaluasi
-
Mengendalikan 2. Mengumpulkan bahan Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum
melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page13
3. Menyeleksi bahasa Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya: petunjuk-petunjuknya: Catat hal penting semampunya. semampunya. Jadikan membaca sebagai kebutuhan. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah. 4. Membuat kerangka Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangkakarangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi
beberapa
bahasan
yang
lebih
fokus
dan
terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. 5. Mengembangkan kerangkakarangan Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page14
Tahapan dalam menyusun kerangkakarangan : a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul) b. Mengatur urutan gagasan. c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap Merangka karangan yang baik adalahkerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir).
2.6 Syarat Kerangka Karangan yang baik a. Tesis atau pengungkapan pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesi atau pengungkapan masksud. b. Tiap unit hanya mengandung mengandung satu gagasan.Bila gagasan.Bila satu unit terdapat lebih
dari
satu
gagasan,
maka
unit
tersbut
harus
dirinci.
c. Pokok-pokok dalam dalam kerangka karangan karangan harus disusun secara secara logis, sehingga
rangkaian
ide
atau
pikiran
itu
tergambar
jelas.
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten. konsisten . Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan
teratur
dan
sistematis
yang
memudahkan
kita
dalam
mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah langkah-langkah menyusun karangan satu per satu.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page15
2.7 Fungsi dan Peran Kerangka Karangan Berikut fungsi dan peran kerangkakarangan kerangkakarangan : a) Memudahkan pengelolaan susunan susunan karangan agar teratur dan sistematis b) Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan. c) Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting d) Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda e) Menghindari penggarapan penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih f) Sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus dikumpulkan g) Sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan secara sistematis h) Memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan dibahas atau di analisis dalam karangan
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page16
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bahwa setiap kita membuat suatu topik kita memerlukan kerangka karangan agar kita dapat membuat kerangka karangan secara teratur, logis dan sistematis. Setiap membuat kerangka karangan harus melalui tahap atau langkahlangkah agar rencana pembuatannya bisa teratur dan mudah sehingga memudahkan memudahkan penulis untuk membuat kerangka karangan tersebut. t ersebut. Kerangka karangan secara garis besar suatu rencana yang memuat garisgaris besar dan suatu karangan yang akan dikerjakan. Agar dalam pembuatan tidak terjadi penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih sehingga kita perlu mengevaluasi setiap topik yang akan kita kerjakan. Di dalam bahasa indonesia untuk membuat suatu penulisan ilmiah harus membuat Outline (Kerangka karangan) dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
Penyusunan outline (kerangka karangan) secara garis besar dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan pola alamiah dan pola logis.
Macam – macam macam outline ( kerangka karangan ) dapat berdasarkan atas : sifat rinciannya dan berdasar perumusan teksnya.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page17
Syarat outline ( kerangka karangan ) yang baik adalah sebagai berikut : a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas. d. Harus menggunakan simbol yang konsisten.
3.2 Saran
Banyak orang beranggapan bahwa topik = judul. Topik merupakan pokok yang akan diperikan atau masalah yang akan dikemukakan. Judul adalah nama karya tersebut. Tema lebih luas lingkupnya dan biasanya lebih abstrak; tema dapat dibagi-bagi menjadi beberapa topik. Dari topik dapat muncul judul-judul. Walaupun topik yang dipilih sama, tetapi maksudnya berlainan, maka tema yang dihasilkan juga lain. Selanjutnya penggarapan dan materimateri yang dipilih pun berbeda. Setelah topik ditetapkan, maksud topik diuraikan langkah selanjutnya membuat sebuah rumusan tentang masalah dan tujuan yang akan dicapai. Perumusan itu tidak lain adalah tema karangan. Tema karangan itu berbentuk satu kalimat, satu alinea.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page18
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pendidikan
Bahasa Nasional.2011. Bahasa
Indonesia
NonKependidikan.Serang:Universitas .Serang:Universitas Sultan AgengTirtayasa AgengTirtayasa
http://adegustiann.blogsome.com/20 http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/membuat-kera 09/02/02/membuat-kerangka-karangan/ ngka-karangan/ http://farchanbinadnan.blogspot.c http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/membua om/2009/12/membuat-kerangka-karangan. t-kerangka-karangan.html html http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan http://mettamustika.wordpress.com/2011 http://mettamustika.wordp ress.com/2011/04/07/kerangka-ka /04/07/kerangka-karangan/ rangan/ http://punyachipau.blogspot.com/201 http://punyachipau.blogspot.com/2011/11/makalah-kera 1/11/makalah-kerangka-karanganngka-karanganoutline.html
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page19
Biografi RullyAgustyawan : RullyAgustyawandilahirkan di Serang, pada tanggal 05 –
Agustus – Agustus – 1992 1992 anak ke 2 dari 2 bersaudara. Saya Telah menyelesaikan studi di Taman Kanak – kanakKharisma pada tahun 1999, melanjutkan studi di SDN IV Cilegon Cilegon lulus pada tahun tahun 2005, lalu melanjutkan melanjutkan studi di SMP YPWKS Cilegon lulus pada tahun 2008, lalu melanjutkan studi di SMAN 1 Kramatwatu Serang dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam lulus pada tahun 2011,
dan
sekarang
sedang
melanjutkan
studi
di
Universitas
Sultan
AgengTirtayasa AgengTirtayasa Jurusan Agribisnis. PengalamanKarir yang telah dijalani yaitu pada tahun 2008 – 2009 menjadi Paskibra ( Pasukan Pengibar Bendera ) dan pada tahun 2011 sampai sekarang di Percaya sebagai ManagerTeam di Aeromodelling Provinsi Banten.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page20
Biografi FitriyanaTriastuti :
Sebelum menjadi dewasa seperti sekarang ini, FitriyanaTriastuti, 17 tahun, dilahirkan sebagai anak ketiga dari 3 bersaudara tepatnya pada tanggal 11 Februari 1994 di kota tempat orang tuanya merantau yaitu Kota Tangerang, yang mempunyai satu orang kakak perempuan dan satu orang kakak laki - laki. Fitri, begitu biasa dia di panggil, orangnya ramah, baik, kadang - kadang plinplan, tidak kikuk bergaul dengan masyarakat dan tidak sungkan dalam menunjukan bakatnya sebagai pecinta seni mulai dari menari, melukis, membuat gambar, mendesign sesuatu, hingga memainkan alat musik pun fitri melakoni nya. Ayahnya yang bernama Sudiyono yang pekerjaannya sebagai kepala sekolah di tingkat SMP dan ibunya yang bernama Martuti bekerja bekerja sebagai guru matematika di tingkat SMP pula, mampu menyekolahkan Fitri dari studi Taman Kanak – kanak – kanak Griya Rahayu lulus pada tahun 1999, yang kemudian melanjutkan studi yang pakaiannya masih merah putih di SDN Cibodas IV lulus pada tahun 2005, dilanjutkan kejenjang lebih tinggi yakni SMP PGRI Jatiuwung lulus pada tahun 2008, kemudian menempuh sekolah di SMAN 11 Kota Tangerang lulus pada tahun 2011 dan sekarang Fitri melanjutkan studi dan sudah menjadi mahasiswa di Universitas Sultan AgengTirtayasa Jurusan Agribisnis yang adanya hanya di Fakultas Pertanian. Semoga masih berlanjut ke jenjang yang wanita ini inginkan dalam menempuh S2 di universitas yang diinginkannya. Sudah banyak pengalaman dan prestasi yang Fitri raih selama ini. Dari pengalaman organisasi tingkat sekolah sampai tingkat RT pun ia pernah menjalaninya. Di waktu SDnyaia pernah menjadi pengibar bendera ,saat waktu SMP wanita ini pernah menjabat sebagai sekretaris osis angkatan 2008 dan tetap masih setia menjadi pengibar bendera , dan waktu SMA Fitri pernah menjadi sekretaris remaja masjid Nurul Amin yang letaknya tidak jauh dari rumahnya dan sekaligus menjabat menjabat sebagai ketua ketua team basket di tingkat RT. Banyak hasil karya karya ciptaan Fitri yang membuat banyak orang terkesima melihatnya, sungguh luar biasa hasil karya seni nya, sehingga banyak orang pula yang menghargainya.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page21
Biografi AffiriyaniRiharjani :
Nama saya Affiriyani. Orang-orang biasa memanggil saya Firi. Saya lahir di Banjarnegara Banjarnegar a , Jawa Tengah pada tanggal 24 April 1993, dari seorang Ibu bernama Salimah dan seorang ayah bernama SellyRiharjani. Ayah saya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, sedangkan Ibu saya hanya seorang Ibu rumah tangga. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Adik saya perempuan bernama Cahyacita Ashar Ramadhina yang masih berumur 1,5 tahun yang lahir pada tanggal 1 September 2010 di Tangerang. Umur kami berbeda jauh 17,5 tahun. Saya mulai bersekolah pada umur 5 tahun di TK Bhayangkara , Banjarnegara , Jawa Tengah sampai berumur 6 tahun. Menginjak umur umur 7 tahun, saya duduk duduk di bangku kelas 1 SD Krandegan 4. Semasa kecil saya tinggal bersama nenek saya , karena Ayah dan Ibu saya bekerja di Tangerang. Yang pada akhirnya kenaikan kelas 3 SD saya pindah sekolah ke Tangerang menyusul Ayah dan Ibu saya untuk tinggal dan melanjutkan sekolah disana. Kini saya tinggal di Komplek Perumahan KORPRI Neglasari Tangerang. Kelas 3 SD saya pindah ke sekolah SDN 15 Kota Tangerang. Disana saya mendapat satu teman dekat bernama SifaFuziah Sari yang ternyata bertempat bertempat tinggal satu komplek dengan dengan saya. Semasa Semasa SD dari kelas satu sampai kelas 4 saya mendapat peringkat 5 besar di kelas, namun menginjak kelas 5-6 SD peringkat peringkat saya menurun. Lulus SD saya saya diterima di SMP Negeri Negeri favorit di Tangerang yaitu yaitu SMPN 2 Tangerang. Tidak disangka saya satu sekolah lagi bersama teman dekat saya Sifa Fauziah Sari sampai tingkat SMA yaitu di SMA N 14 Tangerang. Di SMA saya aktif di Organisasi Paskibra. Saya mengikuti tes seleksi paskibra tingkat Kota, Provinsi dan Nasional. Namun, saya hanya lolos seleksi tingkat Kota Tangerang. Itulah mungkin salah satu prestasi saya di SMA. Lulus SMA saya mengikuti tes Saringan Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan tes Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI). Di tes SNMPTN saya memilih 2 PTN yaitu Universitas Jenderal Soedirman jurusan Kesehatan Masyarakat dan UNTIRTA jurusan Agribisnis. Di STPI saya memilih jurusan LLU (Lalu Lintas Udara). Dari pengumuman hasil tes tersebut, akhirnya saya di terima SNMPTN dan berkuliah hingga saat ini di Universitas Sultan AgengTirtayasa AgengTirtayasa di jurusan Agribisnis.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page22
Biografi Panji Putra bayu : Panji Putra Bayu M dilahirkan di Serang, pada tanggal 08 – Juni – Juni – – 1993 1993 anak ke 1
dari 4 bersaudara. Saya Telah menyelesaikan studi di SDN 1 Serang lulus pada tahun 2005, lalu melanjutkan studi di SMPN 1 Serang lulus pada tahun 2008, lalu melanjutkan studi di SMAN 2 Cipocok dengan Cipocok dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Alam lulus pada tahun 2011, dan sekarang sedang melanjutkan studi di Universitas Sultan AgengTirtayasa Jurusan Agribisnis.
Bahasa Indonesia Kerangka Karangan
Page23