2013
Bab I Pendahuluan 1.
Latar Belakang
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Air limbah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia sehari-hari, oleh sebab itu air limbah ini akan selalu diupayakan. Agar tidak mempengaruh ikondisi lingkungan dan kesehatan manusia. Karena jika air limbah yang dihasilkan dari aktifitas manusia tersebut tidak saja memepengaruhi aspek lingkungan dan kesehatan, bahkan akan mempengaruhi produktifitas kerja manusia yang tinggal di dalam lingkunganyang tidak sehat.
1
2013
Pada zaman dahulu orang belum mengolah air limbah yang dihasilkan, karena kuantitas air limbah belum mempengaruhi kondisi lingkungan dan kualitasnya dapat diolahsendiri secara alamiah yang dikenal dengan self purifications. Tetapi sekarang, dimana pertumbuhan manusia cukup tinggi, sedangkan sumber daya air, baik kuantitas maupun kualitasnya semakin menurun , khsusunya air tanah mulaitercemar oleh air limbah rumah tangga yang tidak dikendalikan dengan baik. Berkembangnya teknologi pengolahan air limbah maka instalasi maupun komponeninstalasi yang digunakan saat ini banyak menggunakan teknologi yang modern pula. Namun demikian adanya keterbatasan khususnya dalam operasi dan pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah, maka kondisi masyarakat indonesia masih memerlukan teknologi yang sesuai dengan kondisi sosial dan ekonomi Indonesia saat ini. Pengolahan air limbah mulai dari perdesaan, kota kecamatan hingga kota besar, penggunaan Instalasi Pengolahan Air Limbah dalam bentuk instalasi individual seperti Tangki Septik atau Cubluk, masih sesuai dengan tingkat pelayanan penyehatan lingkungan bagi masyarakat yang terdapat di pedesaan. Dikota kecil maupun kota di kota besar. Untuk mengetahui apakah pengolahan air limbah dari sumbernya layak atau tidak, dapat dilihat dari berbagai kasus pada tiap pembangunan perumahan yang kurang atau bahkan tidak sama sekali memperhatikan standar yang ada sebagai pedoman ataupun guide line pembangunan sistem pengolahan air limbah.Apabila air limbah dari sumber tersebut diketahui tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan maka diperlukan pengolahan terlebih dahulu. Teknologi pengolahan air limbah yang dipilih harus dapat meningkatkan kualitas air efluent dari sistem yang digunakan baik secara fisik, kimia maupun bakteriologis. Karena kualitas air efluent dari suatu sistem yang memenuhi persyartan baku mutu air limbah maka kondisi sanitasipun k akan tercipta dengan baik. Selain penanganan air limbah rumah tangga yang memenuhi persyaratan kesehatan,diperlukan pula penyediaan air bersih, sampah dan pembuangan air hujan yang memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan, sehingga akan tercipta kondisi lingkungan yang sehatdan pada akhirnya akan berdampak pula pada
2
2013
kesehatan dan produktifitas kerja dari masyarakat itu sendiri. Permasalahan sanitasi pemukiman kota yang hingga saat ini masih belum terselesaikan dengan baik yaitu pembuangan air limbah rumah tangga dan pembuangan sampah, dimana sebahagian besar masyarkat masih membuang limbah rumah tangga ke saluran terbuka yang menimbulkan lingkungan permukiman menjadi kotor dan merupakan salah satu dari penyebab banjir akibat penyumbatan gorong-gorong oleh sampah yang dibuang ke saluran air limbah dan ke saluran drainase. Dengan begitu banyaknya masalah limbah yang ada, kita dapat meminimalisir masalah tersebut yang salah satu caranya adalah dengan proses penjernihan air limbah sehingga tidak menimbulkan dampak yang berlebih baik dari segi estetika, maupun kesehatan. 2.
Tujuan
Tujuan pembuatan Makalah adalah sebagai: I.
Untuk mengetahui standar kualitas air murni
II.
Untuk mengetahui proses pengolahan air bersih
III. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam proses penjernihan air IV. Untuk mengetahui cara pembuatan alat penjernih air dengan teknik saring air sederhana.
3
2013
Bab II PEMBAHASAN
a. PENGERTIAN Penyaringan air adalah suatu metode yang digunakan untuk menjernihkan air,dengan tujuan memperoleh air yang bersih dengan cara membuat saringan. Membuat saringan air bersih tidalah sesulit yang kita beyangkan. Karena masih ada cara membuat saringan air tradisional yang mudah untuk dilakukan.
b. METODE-METODE PENYARINGAN SARINGAN KAIN KATUN Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan. SARINGAN KAPAS Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan. AERASI Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon
4
2013
dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi. Dalam praktiknya terdapat 2 cara untuk menambahkan oksigen ke dalam air, yaitu : a. Memasukkan udara ke dalam air Yaitu proses memasukkan udara atau oksigen murni ke dalam air limbah melalui benda berpori atau nozzle. Nozzle diletakkan di bagian tengah sehingga akan meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara tersebut dengan air, dan proses pemberian oksigen akan berjalan lebih cepat. Oleh karena itu, biasanya nozzle ini diletakkan di dasar bak aerasi. Udara yang dimasukkan berasal dari udara luar yang dipompakan ke dalam air oleh pompa tekan. b. Memaksa air ke atas untuk berkontak dengan oksigen Yaitu cara mengontakkan air dengan oksigen melalui pemutaran baling baling yang diletakkan pada permukaan air limbah. Akibat dari pemutaran ini, air akan terangkat ke atas dan terjadi kontak dengan udara.
5
2013
c. Menyebarkan air dengan udara di atas lempengan tipis, melalui tetesan air kecil (waterfall aerator), atau dengan pencampur air dengan gelembung-gelembung udara. d. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap (cascade cycling).
SARINGAN PASIR LAMBAT (SPL) Saringan Pasir Lambat (SPL) alias Slow Sand Filter (SSF) sudah lama dikenal di Eropa sejak awal tahun 1800an. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, Saringan Pasir Lambat dapat digunakan untuk menyaring air keruh ataupun air kotor. Saringan Pasir Lambat sangat cocok untuk memenuhi
6
2013
kebutuhan akan air bersih pada komunitas skala kecil atau skala rumah tangga. Hal ini tidak lain karena debit air bersih yang dihasilkan oleh SPL relatif kecil.
Proses penyaringan pada Saringan Pasir Lambat dilakukan secara fisika dan biologi. Secara Fisika, partikel-partikel yang ada dalam sumber air yang keruh atau kotor akan tertahan oleh lapisan pasir yang ada pada saringan. Secara biologi, pada saringan akan terbentuk sebuah lapisan bakteri. Bakteri-bakteri dari genus Pseudomonas dan Trichoderma akan tumbuh dan berkembang biak membentuk sebuah lapisan khusus. Pada saat proses filtrasi dengan debit air lambat (100-200 liter/jam/m2 luas permukaan saringan), patogen yang tertahan oleh saringan akan dimusnahkan
oleh
bakteri-bakteri
tersebut.
Secara umum skema dari Saringan Pasir Lambat dapat dilihat sebagai berikut :
Atau mungkin anda dapat memodifikasinya sehingga menjadi seperti gambar di bawah
ini
7
Untuk perawatan saringan pasir lambat, secara berkala pasir dan kerikil harus selalu dibersihkan. Hal ini untuk menjaga agar kuantitas dan kualitas air bersih yang
dihasilkan selalu terjaga dan yang terpenting adalah tidak terjadi
penumpukan patogen / kuman pada saringan. Untuk mendapatkan hasil air bersih yang
lebih maksimal baik kualitas maupun kuantitasnya, anda dapat
menggabungkan dengan berbagai
atau jenis
mengkombinasikan
saringan
metodepenyaringan air
pasir
lambat ini
sederhana lainnya.
Adapun untuk disinfeksi / penghilangan kuman yang terkandung dalam air dapat menggunakan menggunakan berbagai cara seperti khlorinasi, brominasi, ozonisasi, penyinaran ultraviolet ataupun menggunakan aktif karbon. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya air hasil penyaringan dimasak terlebih dahulu hingga mendidih sebelum dikonsumsi atau anda mungkin dapat menggunakan cara disinfeksi / menghilangkan kuman pada air secara sederhana lainnya.
8
13
SARINGAN PASIR CEPAT (SPC) Saringan Pasir Cepat (SPC) atau bahasa kerennya Rapid Sand Filter (RSF) merupakan saringan air yang dapat menghasilkan debit air hasil penyaringan yang lebih banyak daripada Saringan Pasir Lambat (SPL). Walaupun demikian saringan ini kurang efektif untuk mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang disaring. Selain itu karena debit air yang cepat, lapisan bakteri yang berguna untuk menghilangkan patogen tidak akan terbentuk sebaik apa yang terjadi di Saringan Pasir Lambat. Sehingga akan membutuhkan proses disinfeksi kuman yang lebih intensif. Secara umum bahan lapisan saringan yang digunakan pada Saringan Pasir Cepat sama dengan Saringan Pasir Lambat, yakni pasir, kerikil dan batu. Perbedaan yang terlihat jelas adalah pada arah aliran air ketika penyaringan. Pada Saringan Pasir Lambat arah aliran airnya dari atas ke bawah, sedangkan pada Saringan Pasir Cepat dari bawah ke atas (up flow). Selain itu pada saringan pasir cepat umumnya dapat melakukan backwash atau pencucian saringan tanpa membongkar keseluruhan saringan..
9
2013
Cara pembuatan saringan: A. PENYARINGAN 1 Bahan dan Peralatan 1) 2 (dua) drum ijuk
8) parang
2) pipa PVC dengan diameter ¾ inci
9) besi
3) kran air
10) bor
4) pasir
11) kuas
5) kerikil
12) ember
6) potongan bata cat
13) cangkul
7) gergaji Cara Pembuatan 1) Membuat pipa penyaringan lihat Gambar 1. a. Ambil 2 pipa PVC diameter 0,75 inci dengan panjang 35 cm. b.
Pipa PVC dilubangi teratur sepanjang 20 cm.
c. Bagian dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk kemudian ijuk diikat dengan tali plastik. d.
Salah satu ujung pipa dibuat ulir.
10
13
2) Pemasangan pipa penyaring (lihat Gambar 2) Pipa penyaring dipasang pada drum pengendapan dan penyaringan dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
3) Membuat drum pengendapan (lihat Gambar 2 dan 3) a. Buat lubang dengan bor besi 10 cm dari dasar pada dinding drum untuk pipa penyaring. b. Pasang pipa penyaring yang sudah dibalut pada soket yang sudah tersedia (lihat keterangan No. 2) c. Pasang kran d.
Buat lubang pada dasar drum dengan tutup.
11
13
Membuat drum penyaring (lihat Gambar 2 dan 3) a. Buat lubang untuk pemasangan pipa penyaring dengan jarak 10 cm dari dasar drum. b. Isi drum berturut-turut dengan kerikil setebal 20 cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, ijuk 10 cm dan potongan bata 10 cm. Penyusunan drum endapan dan penyaringan (lihat Gb. 3) a.
Drum pengendapan dan penyaringan disusun bertingkat.
b. Kran-kran ditutup dan air diisikan ke dalam drum pengendapan c. Setelah 30 menit air dari drum pengendapan dialirkan ke dalam drum penyaringan. d. Aliran air yang keluar dari drum penyaringan disesuaikan dengan masukan dari drum pengendapan.
12
13
Keuntungan 1) Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga. 2)
Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya.
3) Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerah pedesaan. Kerugian 1) Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga. 2)
Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya.
3)
Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerah
13
13 3
pedesaan. B. PENYARINGAN 2 Bahan dan Peralatan 1) 2 (dua) kg arang aktif
6) tawas 10 gram
2) 3 (tiga) kg ijuk
7) kaporit 2,5 gram
3) pasir halus
8) 2 (dua) buah drum bekas
4) batu kerikil
9) 2 (dua) buah kran ukuran ½ cm
5) bubuk kapur 10 gram Cara Pembuatan 1) Lubangi kedua drum 5 cm dari bagian bawah, dan diberi kran. Drum I untuk bak pengendapan, drum II untuk bak penyaring. 2) Letakkan drum I lebih tinggi dari drum II hubungkan kedua drum tersebut, lihat gambar di halaman berikut ini.
14
MAKALAH PROSES PENYARINGAN AIR SECARA TRADISIONAL
20 3
3) Isilah drum II (bak penyaringan) berturut-turut dengan batu kerikil setebal 5 cm; arang setebal 5 cm; ijuk setebal 5 cm dan pasir halus setebal 15 cm (lihat Gambar 1) 4) Isilah drum I (bak pengendapan) dengan air yang akan dijernihkan. Bubuhi dengan 10 gram tawas (untuk 100 liter air) kemudian aduk selama 5 menit. Tambahkan bubuk kapur sebanyak 10 gram dan kaporit 2,5 gram, kemudian aduk perlahan-lahan selama 2-3 menit. Tujuan mengaduk, agar butir-butir lumpur menjadi besar dan mengendap. Penggunaan 1) Lakukan proses pengendapan ini pada waktu malam hari sehingga pada waktu pagu hari, air dapat dialirkan ke bak
15
2
penyaringan dan siap untuk dipakai. 2) Buka kran pada bak penyaringan untuk mendapatkan air yang bersih.
Pemeliharaan 1) Bersihkan endapan lumpur pada bak pengendapan sesering mungkin. 2) Apabila jalan air pada drum/bak penyaringan kurang lancar, cucilah pasir kerikil dan ijuk sampai bersih. 3) Apabila air bersih yang dihasilkan berbau kaporit sangat tajam, gantilah arang aktif dengan yang baru.
Keuntungan 1) Dapat digunakan untuk air sungai, rawa, sumur,sawah dan telaga. 2) Menghasilkan air yang jernih, tidak berbau, tidak asam, tidak payau.
Kerugian
16
1) Air tidak dapat dialirkan secara teratur. 2) Hanya dapat menjernihkan air dengan jumlah tertentu saja. 3) Bak harus sering dibersihkan. 4) Cara ini tidak dibenarkan untuk air yang tercemar bahan kimia buangan air pabrik. GRAVITY-FED FILTERING SYSTEM Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat. SARINGAN ARANG Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini. SARINGAN AIR SEDERHANA / TRADISIONAL Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk
17
/ ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana. SARINGAN KERAMIK Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir. Tinggal meletakkan wadah keramik di atas wadah plastik yang ada kerannya, niscaya air dirumah Anda sudah cukup bersih untuk digunakan. Bening dan tidak keruh lagi. Cara seperti ini banyak digunakan di India dan Pakistan juga Banglades. Menurut kabar airnya sudah layak minum. Tapi sebaiknya dimasak terlebih dahulu meski sudah disaring menggunakan alat seperti gambar di bawah ini. Cara kerja alat ini yaitu: letakkan wadah keramik di atas wadah plastik berkeran. Kemudian masukkan air keruh secukupnya ke wadah keramik. Rembesan air akan masuk ke wadah plastik dan sudah bersih, bening, dan tidak keruh lagi. Untuk keberlangsungnya, bersihkan residu yang tersisa dari air sebelumnya secara berkala 2 x seminggu agar pori-pori keramik tidak tertutup kotoran air keruh. Selain itu, agar tidak kemasukan kotoran lain atau binatang, sebaiknya menggunakan tutup diatas keramiknya.
18
3
cara kerja saringan keramik Air mentah, dimasukan kedalam saringan keramik, maka sedikit demi sedikit air akan meresap kedalam pori-pori dinding saringan yang sudah dilapisi oleh bahan pembunuh kuman, lama peresapan antara 1,4 liter per jam dan 2,0 liter per jam. Air yang sudah meresap selanjutnya akan tertampung dalam Ember yang khusus dan aman untuk bahan makanan dan minuman, supaya air yang dihasilkan dari proses ini layak untuk diminum dan tidak terkontaminasi dengan bahan kimia. Saringan keramik ini mampu menyaring 98-99,88% parasit dan bakteri yang berbahaya dari air minum. cara menggunakan saringan keramik baru anda 1. Sebelum Anda menggunakan filter Anda yang baru, bersihkanlah ember dengan air yang sudah bersih.
19
2. Lalu letakkan filter air di dalam ember dengan hanya menyentuh bagian pinggir-atas filter itu. 3. Isilah filter itu hingga penuh berapa kali, lalu buanglah air yang sudah disaring untuk menghilangkan rasa tanah liat. 4. Kalau air yang Anda gunakan adalah air yang keruh atau tidak bening, tutuplah bagian atas filter dengan sehelai kain halus untuk melakukan prapenyaringan air. Ikatkan tali di sekeliling kain supaya kain itu akan tidak jatuh ke dalam filter. Prapenyaringan dengan menggunakan kain akan membuat filter Anda lebih awet. 5. Filter Akan lebih deras mengalirkan air kalau filter itu penuh air, jadi seringseringlah mengisinya. cara membersihkan saringan keramik anda 1. Anda tidak perlu membersihkan filter itu lebih dari satu kali sebulan, kecuali filter itu berfungsi dengan sangat perlahan. 2. Untuk membersihkan filter itu, angkatlah filter dengan hati-hati dari dalam ember. Biarkan ember itu setengah penuh dengan air yang sudah disaring filter. 3.
Letakkan filter di atas sehelai kain yang bersih.
4. Dengan menggunakan air yang sudah disaring di dalam ember tadi, isilah filter itu sehingga setengah penuh, lalu gunakan sikat plastic untuk membersihkan poripori yang tersumbat. Buanglah air yang sudah kotor itu; Anda akan melihat ada partikel-partikel tanah liat di dalam air. 5. Bersihkan filter itu setiap bulan; kalau air yang digunakan itu kotor maka filter itu biasanya dapat digunakan hingga satu tahun sebelum akhirnya tersumbat dan tidak dapat mengalirkan air dengan lancar. 6.
Ganti filter anda setelah pemakaian satu setengah tahun.
SARINGAN CADAS / JEMPENG / LUMPANG BATU Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.
20
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC. SARINGAN TANAH LIAT. Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. PENJERNIHAN DENGAN BIJI KELOR Berdasarkan kepercayaan dan sedikit dongeng, setiap orang Kalimantan Timur meyakini, siapa pun pendatang atau tamu yang berkunjung ke Kalimantan Timur dan pernah meminum air Sungai Mahakam, diyakini pasti akan kembali lagi ke daerah tersebut, bahkan menetap. Sungai sepanjang 920 Km yang menjadi salah satu sarana transportasi sungai terpenting di propinsi Kaltim itu tak pernah sepi dari lintasan kapal motor dan kapal kontainer, yang terkadang menumpahkan limbah oli sisa ke sungai. Masyarakat agaknya tak pernah peduli dengan warna airnya yang keruh, atau berwarna hitam ketika air sungai surut, terbukti pinggiran sungai tak pernah sepi dari aktivitas manusia yang datang dan pergi mandi, mencuci atau bahkan mengambil air dari sungai tersebut untuk dikonsumsi. Padahal masyarakat dapat memanfaatkan air sungai dengan lebih nyaman dan terjamin kebersihannya apabila mampu menerapkan hasil penelitian seorang dosen dari Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Samarinda) yang diadopsi dari Negara Sudan, dan kemudian dikembangkan di wilayah tersebut. Adalah Enos Tangke Arung, MP, dosen Fahutan Unmul yang menemukan biji kelor dan menyulapnya menjadi ”serbuk ajaib” yang dapat mengubah air keruh dengan partikel tanah maupun unsur logam menjadi air bersih layak konsumsi, dan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan. Endapkan Partikel Logam
21
0
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzilisothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat. ”Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih,” katanya. Disebutkan, kandungan logam besi (Fe) dalam air Sungai Mahakam yang sebelumnya mencapai 3,23 mg/l, setelah dibersihkan dengan serbuk biji kelor menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah memenuhi standar baku mutu air minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air bersih 1,0 mg/l. Sedangkan tembaga (Cu) yang semula 1,15 mg/I menjadi 0,12mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang diperbolehkan, yaitu 1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang semula 0,24 mg/l menjadi 0,04 mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l. Arang Namun apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang khas masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus ditambahkan arang yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak bertebaran saat proses pengadukan. Arang berfungsi untuk menyerap aroma kelor tersebut. Selain itu, dari hasil uji sifat fisika kualitas air Sungai Mahakam dengan parameter kekeruhan yang semula mencapai 146 NTU, setelah dibersihkan dengan sebuk biji kelor menurun menjadi 7,75 NTU, atau memenuhi standar baku air bersih yang ditetapkan, yaitu 25NTU. Untuk parameter warna yang semula
22
sebesar 233 Pt.Co menjadi 13,75 Pt.Co, atau telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 15 Pt.Co dan 50 Pt.Co. Membuat Serbuk Cara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikelpartikel kotoran yan terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih. Enos, yang juga kepala Laboratorium Pulp dan Kertas Fahutan Unmul mengatakan, pihaknya juga telah membuat ekstraktif kelor dengan konsentrasi lima persen, yaitu dengan merebus lima gram tepung biji kelor ke dalam 100 ml air hingga mendidih dan disaring. ”Air saringan kelor ini dapat digunakan untuk menjernihkan air, caranya dengan mencampur tiga hingga lima militer ekstrak biji kelor ke dalam satu liter air dan diaduk dengan cepat,” katanya. AIR DISTILASI-UAP Distilasi–Uap merupakan salah satu cara penyaringan air. Beberapa ahli meyakini ini sebagai cara membuat air minum teraman. Selama proses pendidihan bakteri, virus dan polusi dapat dihilangkan seriring dengan meningkatnya penguapan. Banyak penelitian dilakukan terhadap tingkat keamanan terhadap kesehatan bila mengkonsumsi air dari masing-masing jenis air minum di atas. Perbedaan pun terjadi yang menyatakan tingkat aman kandungan minuman dan optimum dalam air. Bahan dan alat yang dibutuhkan : Air sumur/sungai Batu kerikil sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi oksigen. Pasir untuk menahan endapan lumpur.
23
3
Arang sebagai penyerap partikel yang halus, penyerap bau dan warna yang
terdapat di air.
Ijuk untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan
meratakan air yang mengalir Drum plastik/gentong/bak semen 200 lt Gentong besar atau bak penampung dari semen Pompa air Penyangga kayu (bila perlu) Pipa bambu/Paralon atau selang plastik Kran air Kasa nyamuk dari plastik Solasi paralon dan lem paralon.
Cara membuat alat penjernih air Mempersiapkan bak penampung air. Buatlah kran pada ketinggian 10 cm dari bagian dasar, untuk masing-masing drum/gentong. Kran disambung saluran paralon 30 cm yang diberi lubang dan dibungkus dengan kasa nyamuk. Saluran paralon tersebut terdapat pada bagian dalam drum/gentong. Cucilah bahan-bahan penyaring seperti batu kerikil, arang, pasir dan ijuk hingga benar-benar bersih, dikeringkan. Susunlah bahan penyaring mulai dari bagian dasar keatas berturut-turut batu (15 cm); kerikil (10 cm); arang tempurung kelapa (15 cm); pasir halus (20 cm); ijuk (20 cm); pasir halus (15 cm); ijuk (15 cm). Ingat, dalam penyusunannya harus rapat dan merata, jangan sampai ada rongga antar lapisan. Buat penyangga kayu berundak. Ketinggian undak pertama 50 cm dan udak kedua 170 cm (disesuaikan dengan ketinggian drum). Susun kedua drum/gentong secara bertingkat. Drum/gentong pertama diletakkan di undak pertama (untuk penyaring). Setelah mengendap baru air dialirkan. Alirkan air dari drum/gentong pertama ke gentong kedua. Air yang keluar pertama, mula-mula keruh dan setelah beberapa saat akan jernih. Setelah jernih, baru ditampung ke drum/gentong kedua. Sebelum diminum air harus direbus atau sterilkan. Setelah beberapa lama (lebih kurang 3 bulan) air yang keluar tidak jernih lagi, berarti filter perlu diganti atau dicuci lagi.
24
Setelah mempersiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan, kami mulai merancang alat yang akan digunakan, menyiapkan air bersih dan menyiapkan air keruh yang akan dijernihkan. GAMBAR ALAT :
25
c. CARA MENGUJI KUALITAS AIR Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan berbau dapat langsung diseteksi dengan panca indera. Namun air yang terlihat jernih dan tidak berbau belum tentu aman untuk digunakan untuk minum. Karenanya perlu diuji kualitasnya
apakah
memenuhi
syarat
kesehatan
ataukah
tidak.
Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana. Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat kuantitatif,
namun
biayanya
cukup
mahal.
Analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan kimia dalam air, yaitu sebagai berikut : Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh. Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan. Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi. Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik.
26
Gambar 1. Pengujian kandungan kimia air menggunakan air teh
Pengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup. Air tersebut dibiarkan sampai lima hari Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya). Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.
Gambar 2. Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana
27
BAB III Penutup
KESIMPULAN dan SARAN
Sumber air adalah salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi masyarakat luas khususnya pedesaan karena mereka lebih banyak memerlukan air dalam kehidupannya, seperti pengairan, irigasi, dsb. Dengan adanya berbagai permasalahan yang timbul baik disebabkan oleh alam musim kemarau) dan ulah manusia itu sendiri (kurang bijak dalam penggunaan sumber air). Dengan adanya metode-metode yang dapat digunakan dalam mengatasi kekeringan, sumber air, dsb, misalnya penampungan air hujan, biopori dan sumur resapan yang tidak memakan biaya yang besar bagi masyarakat pedesaan. Semua metode akan berhasil jika terdapat gotong royong yang merupakan budaya asli Indonesia antara masyarakat, pejabat pedesaan, dan para aparatur negara.
Penyaringan tradisional lebih effisien, sehat dan aman untuk digunakan menyaring air supaya menjadi bersih. Demikian Makalah ini kami buat kritik dan saran yang membangun sangat saya perlukan untuk penyempurnaan makalah ini,dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi,siswa,guru dan pembaca sekalian.
28
3
DAFTAR PUSTAKA
1.
http:///www.google.com/Bagaimana%20Cara%20Menyaring%20Air
%20%E2%80%
94%20Cara%20Melakukan%20Membuat%20Mengirim
%20Menginstall%20M
emperbaiki%20Mengganti%20Mencari%20Merawat
%20Mengetahui%20Meng uruskan%20Situs%20Cara%20dan%20Panduan.htm 2.
http:///www.google.com/Bagaimana%20Cara%20Menyaring%20Air
%20%E2%80%
94%20Cara%20Melakukan%20Membuat%20Mengirim
%20Menginstall%20M
emperbaiki%20Mengganti%20Mencari%20Merawat
%20Mengetahui%20Meng uruskan%20Situs%20Cara%20dan%20Panduan.htm 3.
http:///www.google.com/Cara%20Menjernihkan%20Air%20dengan
%20Metode%20
Pengendapan%20&%20Penyaringan
%20%20%20IniCaraKu.com.htm 4.
http:///www.google.com/Cara%20Sederhana%20Menguji%20Kualitas
%20Air%20 %20%20(021)%20853%20777%2025%20%20%20filter %20penyaring%20penj ernih%20air.htm 5.
http:///www.google.com/Fariebowo%20%20%E2%80%9CPengelolaan
%20Sumber
%20Daya%20Air%20Untuk%20Memenuhi%20Kebutuhan
%20Hidup%20Mas yarakat%20Lebak%E2%80%9D.htm 6.
http:///www.google.com/Forum%20National%20Geographic%20Indonesia
%20%20 11%20Cara%20Penyaringan%20Tradisional%20Untuk%20Mendapatkan %20A ir%20Bersih%20%23shareiteveryday.htm 7.
http:///www.google.com/Lingkungan%20Hijaullor%20BLOG
%20%20METODE%2 0PENJERNIHAN%20AIR%20SEDERHANA.htm 8.
http:///www.google.com/Makalah%20Penjernihan%20Air
%20%20%20Kumpulan% 20Informasi.htm 9. http:///www.google.com /Penjernihan%20Air%20%20%20evynurhidayah.ht m 10.
http:///www.google.com/Penjernihan%20Air%20menggunakan%20sistem
%20saring
an%20pasir%20%C2%AB%20Corat%20Coret%20Inspirasi%20&
%20Aspirasi. htm 11.
http:///www.google.com/Penyaring%20Air%20Keramik%20Tradisional
%20%20%2 0Energi%20Alternatif%20Ramah%20Lingkungan.htm 12.
http:///www.google.com/PENYARINGAN%20AIR%20SECARA
%20SEDERHAN A%20%C2%AB%20arelinfafa.htm
29
3
13.
http:///www.google.com/Saringan%20Air%20Bersih%20%20Saringan
%20(Penjerni h)%20Air%20Tradisional.htm 14.
http:///www.google.com/Saringan%20Air%20Sederhana%20%20Saringan
%20Pasir %20Lambat%20(SPL).htm 15.
http:///www.google.com/Saringan%20Air%20Sederhana%20(penjernih
%20air%20k eruh%20kotor)%20%20%20aimyaya%20dot%20com.htm 16.
http:///www.google.com/Saringan%20Air%20Sederhana%20(penjernih
%20air%20k eruh%20kotor)%20%20%20aimyaya%20dot%20com.htm 17.
http:///www.google.com/Teknik%20Penyaringan%20Air%20%C2%AB
%20NERA CA.htm 18.
http:///www.google.com/Yuugure%20Yoshi's%20Blog%20%20Belajar
%20Menjern ihkan%20Air%20(Saran%20John%20Titor).htm
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENYARINGAN AIR SEDERHANA BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh: Paschalis Garrung Patila Muhammad Rizky Mulya Juan Christo Topaya James Aljendro Djangu Liong Boas Koraag
(171.101.045/2017) (171.101.032/2017) (171.101.033/2017) (171.101.037/2017) (121.021.043/2012)
HALAMAN SAMPUL
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2017
30