MAKALAH TRANSPORTASI
FLUIDA DAN PADATAN
DISUSUN OLEH
Endang Sri Ulina Sirait
14 644 059
II A /S-1 Terapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA TAHUN 2015
CONVEYOR
Pengertian conveyor
Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif. Conveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Kelemahan sistem ini adalah tidak mempunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak kontinyu.
Macam – macam conveyor
Belt conveyor
Bucket conveyor
Screw conveyor
Scrapper conveyor
Apron conveyor
Pneumatic conveyor
Pengertian Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk mengangkut unti atau curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa unti atau curah dengan kapasitas yang cukup besar, dan sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban.
Konstruksi dari belt conveyor adalah :
Konstruksi arah pangangkutan horizontal
Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring
Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum
Sampai dengan 18'.
Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
Kapasitas tinggi
Serba guna
Dapat beroperasi secara continiue
Kapasitas dapat diatur
Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m
Dapat naik turun
Perawatan mudah
Kelemahan - kelemahan dari belt conveyor antara lain :
Jaraknya telah tertentu
Biaya relatif mahal
Sudut inklinasi terbatas
Bucket conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor apron yang dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:
Bucket terbuat dari baja
Bucket digerakkan dengan rantai
Biaya relatif murah.
Rangkaian sederhana.
Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
Investasi mahal.
Kecepatan rendah.
Screw conveyor
Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas horisontalnya.
Screw conveyor memiliki fungsi ganda selain pemindahan bahan tetapi juga mencampur bahan. Bahan yang dapat dipindahkan dengan screw conveyor terbatas pada bahan curah yang ukurannya tidak terlalu besar (butiran kecil) sampai bahan yang berbentuk serbuk maupun cair. Screw conveyor tidak dapat digunakan untuk pemindahan bahan bongkah besar (large-lumped), mudah hancur (easily-crushed), abrasive, dan material mudah menempel (sticking materials). Beban yang berlebihan akan mengakibatkan kemacetan, merusak poros, dan screw berhenti.
Kelebihan lain dari screw conveyor adalah dapat mengeluarkan material pada beberapa titik yang dikehendaki. Hal ini penting bagi material yang berdebu (dusty) dan material panas, material yang berbau.
Adanya screw pada conveyor ini mengakibatkan adanaya gesekan material terhadap screw dan through yang berakibat pada konsumsi daya yang tinggi. Oleh karena itu screw conveyor digunakan untuk kapasitas rendah sampai sedang (sampai 100 m3/jam) dan panjang biasanya 30 sampai 40 m.
Putaran screw conveyor bisa ke arah kanan (rught hand) yang merupakan jenis umum, dan ke arah kiri (left hand). Sedangkan jumlah ulir pada screw conveyor ada yang ulir tunggal, ulir ganda, dan ulir triple. Screw yang digunakan biasanya dibuat dari lembaran baja.
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor). Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Macam-macam flight adalah:
Sectional flight : Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
Special flight, terbagi:
cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.
Scrapper conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
Mempunyai jarak yang pendek.
Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
Apron conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
Kecepatan maksimum 100 ft/m.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
Kecepatan yang relatif rendah.
Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan
Pneumatic conveyor
Konveyor yang digunakan unluk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naikmelaluiselangyangdapatdipindahpindahkanujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
2. Elevator
Pengangkutan material dengan kemiringan yang curam diperlukan alat yang berupa bucket elevator. Secara umum bucket elevator terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing. Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
Buckets for Wet or Sticky Materials.
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket.
Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material yang berat.
Bucket Elevator
Bucket lift dapat mengangkut berbagai massal dari bahan-bahan baik yang berat maupun ringan. Elevator vertikal tergantung sepenuhnya pada tindakan gaya sentrifugal untuk mendapatkan bahan ke dalam saluran pelepasan dan harus dijalankan dengan kecepatan relatif tinggi. Condong Elevators dengan ember selain mengatur jarak yang saling berdekatan, memiliki pemisahan untuk menetapkan sebagian bucket yang meluncur dibawah kepala kerek. Karena mereka tidak bergantung sepenuhnya pada gaya sentrifugal untuk menempatkan bahan ke dalam saluran, kecepatan mungkin relatif rendah. Hampir semua sentrifugal keluarnya elevator memiliki jarak dengan bucket.Bucket mengambil bebanboot, sebuah lubang, atau timbunan bahan di kaki kerek. Ini adalah sebuah ember lift, yang digunakan untuk membawa bahan-bahan sulit di kecepatan lambat.
Jenis Lift :
Lift Penumpang ( Passenger Elevator)
Lift Barang (Freight elevator)
Lift Pelayan (Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil).
Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Perbedaan yang nyata pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada sistem pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb waiter sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih sederhana.
Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift barang untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam gedung-gedung diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan) dilengkapi dengan pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan pembukaan secara horizontal (terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya terdiri dari dua daun pintu atau lebih)
Jenis Elevator / lift dilihat dari penggunaannya, adalah ;
1. Passenger Elevator.
2. Observation Elevator (Panoramic Elevator, Lift Capsul).
3. Service Elevator (passenger-freight elevator).
4. Fireman lift (lift Pemadam Kebakaran).
Observation elevator adalah jenis lift penumpang yang sebagian besar pada dindingnya atau pintunya dilengkapi dengan kaca. Sehingga memungkinkan penumpangnya dapat melihat kearah luar. Lift jenis ini biasanya dipasang pada pertokoan atau hotel yang memiliki pemandangan yang bagus.
KOMPONEN UTAMA ELEVATOR
Komponen utama elevator terdiri dari 2 ( dua ) bagian besar , yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway )
1. Ruang mesin ( Machine Room )
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana diruangan tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator.
2. Motor penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor yang disesuaikan dengan kapasitas angkut .
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor ketika kereta telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) . Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ).
JenisPenggerak Elevator / lift pada umumnya
Pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi duakelompok yaitu:
A. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).
B. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).
Perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yaitu :
No
Perbandingan
Traction Machine
Hydrolic
1.
Pelayanan
tidak terbatas
terbatas 20 meter
2.
Pemakaian
Lebih dari 80 start /stop perjam.
Terbatas 80 start /stop perjam
3.
Kecepatan
Tidak terbatas (1000m/menit)
Terbatas (maks 90 m/menit)
Jenis Lift Dengan Traction Motor
Lift yang mempergunakan tarction motor dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Jenis Tarikan Langsung (Drum Type)
2. Jenis Tarikan Gesek (Traction Drive)
1. Drum Type Elevator
Cara operasi lift jenis ini seperti crane-crane pada proyek kontruksi bangunan, dengan menggulung tali baja pada tabung gulung. Pemakaian jenis lift ini pada lift penumpang tidak terlalu populer seperti pada lift traksi jenis motor pully, hal ini disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam pemakaian. Oleh karena itu lift jenis ini hanya dipergunakan untuk lift-lift dengan kapasitas kecil seperti pada lift perumahan (home elevator) dan (lift pelayan) dumbwaiter.
Adapun kelemahan tersebut, antara lain :
a. Kecepatan yang dapat dicapai secara teknis terbatas ( +/- 15 m/menit)
b. Kapasitas angkut terbatas (maksimal 200 kg).
c. Penggunaan tenaga listrik lebih boros ( tanpa bobot imbang ).
2. Traction Type Elevator
Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua ) penggolongan, yaitu :
a. Dilihat dari segi mesin penggerak , dibagi menjadi 2 (dua ) yaitu :
1 Geared Elevator
2 Gearless Elevator
b. Dilihat dari jenis motor traksi yang dipergunakan dapat menjadi dua (2) jenis, yaitu :
1 Lift traksi motor AC
2 Lift traksi motor DC
Geared elevator dengan penggerak motor AC geared biasanya dipergunakan pada lift berkecepatan rendah dan sedang. Sebaliknya Gearless elevator dengan penggerak motor DC ( AC VVVF ) dipergunakan pada lift kecepatan tinggi.
3. Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.
4. Panel
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
5. Ruang luncur
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin
6. Kereta ( Sangkar )
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.
3. CYCLONE
Cyclone merupakan peralatan mekanis yang sederhana . Cyclone mempunyai bentuk yang khas, mudah dikenal. Dapat ditemukan pada beberapa industri, dalam aplikasi di industri, cyclone dapat dipergunakan sebagai berikut :
Menyisihkan pertikel relative besar (> 20 μm)
Sering dipergunakan sebagai precleaner untuk alat pengendali yang
Lebih baik, seperti bag haouse dan electrostatic precipitator.
Lebih efisien untuk menyisihkan partikulat dari pada settling
chamber.
Penyisihan lebih dari 80%, tergantung dari diameter partikel yang akan disisihkan, volume gas dan ukuran unit
Untuk menghitung efisiensi cyclone perlu diketahui Critical size dan cutsize particles.
Critical size dan cutsize particles dapat didefinisikan sebagai:
Criticalsize (dp), ukuran partikel terkecil yang dapatdisisihkan dengan efisiensi 100%
Cutsize (dc) ,ukuran partikel terkecil yang dapat disisihkan dengan efisiensi 50%, dimana cutsize diameter tergantung dari sifat gas dan partikel, ukuran cyclone dan kondisi operasi.
Gambar-gambar cyclone:
4. PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI ZAT PADAT
PENYIMPANAN
Penyimpanan bahan dalam proses Industri dapat dijumpai pada :
- Pada awal proses : menyimpan bahan baku
- Pada tengah-tengah proses : menyimpan bahan setengah jadi
- Pada akhir proses : menyimpan bahan jadi/produk
- Jumlah bahan yang disimpan tergantung dari:
- alat-alat pabrik secara keseluruhan
- metoda operasi : batch, semi-batch, continuous
- frekuensi, lamanya waktu yang diperlukan untuk proses dari masing-masing unit secara individu yang ada di pabrik
- mudah sukarnya bahan tersebut didapat, jalur distribusi bahan dan produk
Penyimpanan Zat Padat:
Penyimpanan dalam jumlah besar dilakukan dengan 3 metode :
- Ditimbun dengan sistem outdoor
- Ditimbun dengan sistem indoor
- Disimpan dalam bin/bunker dan silo
- Sistem Outdoor
Bahan yang disimpan adalah bahan yang tidak dipengaruhi oleh udara, hujan, panas dll, misalnya :batu, kayu, dsb
Terdapat berbagai metode antara lain:
- penyimpanan dibawah "travelling bridge"
- penimbunan dikanan-kiri jalan
- over head sistem
- drag scrapper sistem
Pemilihan metode penyimpanan ini didasarkan pada:
- sifat bahan yang disimpan
- jumlah bahan yang disimpan
- cara handling bahan
Overhead Sistem
Sistem ini digunakan untuk penyimpanan jika transportasi jarak jauh. Hal ini dilakukan dengan monorial car, cable way car dan sebagainya, yang dilengkapi dengan bucket.
2. Sistem Indoor
Penyimpanan dengan system ini dapat dilakukan dengan 2 cara:
(1) penyimpanan indoor dalam bentuk timbunan:
- untuk menyimpan bahan yang harus dipertahankan tetap kering
- bahan yang memerlukan perlindungan terhadap atmosfer pada musim tertentu, missal bahan keramik, mineral, hasil pertanian dll
- alat yang digunakan untuk system ini, yaitu:
monorail crane baik untuk storing maupun delivering
conveyor system, misal belt conveyor bersama dengan bucket elevator
conveyor system (belt) yang dilengkapi dengan tripper
(2) penyimpanan indoor dalam bentuk bunker/bin dan silo
BIN/ BUNKER :
- banyak dipakai dan sangat menguntungkan bila feeding berlangsung secara gravity
- Bahan yang disimpan bersifat free flowing
- Pengumpanan bahan melalui bagian atas bin yang terbuka menggunakan monorail crane yang dilengkapidengan tripper
- Pengeluaran bahan berlangsung secara gravity untuk bahan yang bersifat free flowing sedangkan untuk bahan yang cenderung menyumbat dipakai mechanical agitator
SILO:
- Alat ini prinsipnya sama dengan BIN hanya ukurannya lebih besar (+_40 m)
- Cocok untuk menyimpan bahan seperti lime, semen, dll
Penumpanan bahan melalui bagian atas dan Karena ketinggiannya digunkaan pengumpan berupa elevator, bucket atau sistem pneumatics.
TransportasiZatPadat
Transportasi merupakan proses yang paling sering berlangsung dalam industry kimia. Berbagai tahap proses teknik kimia seringkali dihubungkan satu sama lain melalui instalasi pengangkut. Berdasarkan keadaan agregat dari bahan yang akan diangkut, maka transportasi dapat dibedakan menjadi :
1. Pengangkutan bahan padat
2. Pengangkutan cairan
3. Pengangkutan gas
Pengangkutan bahan padat:
1. Untuk pengangkutan yang tidak kontinu digunakan :
Bejana
Karung/kantong
Container
Silo
2. Untuk pengangkutan yang kontinu digunakan :
Pengangkutan dengan gaya berat
Pengangkutan getar ( vibrating conveyor )
Pengangkutan spiral ( screw conveyor)
Pengangkutan Rantai ( chain conveyor)
Pengangkutan Keranjang ( bucket conveyor, elevator )
Pengangkutan Sabuk (belt conveyor )
Pengangkutan Pelat ( plate conveyor )
Pengangkutan Rol ( gravity roller conveyor )
Pengangkutan Pneumatik ( pneumatik conveyor )
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai dengan 18.
Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
Kapasitas tinggi.
Serba guna.
Dapat beropera sisecara kontinu.
Kapasitas dapat diatur.
Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
Dapat naik turun.
Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahandari belt conveyor:
Jaraknya telah tertentu.
Biaya relatif mahal.
Sudut inklinasi terbatas.