(aporan !egiatan Inter%ensi )as*arakat di !e"amatan Pon"oksmo $+ADI!AI !ABI$
Dr# illiam, #!ed
Tanggal Pelaksanaan: 17 Desember 2014 Tempat: Pondok Pesantren Al-Ittihad, Desa Belng, !e"#Pon"oksmo !e"#Pon"oksmo Tanggal $%alasi: 1& 'anari 201&
BAB I P$.DA/(A. 1#1# (ATA+ B$(A!A. )AA(A/ Skabies atau yang umum dikenal dengan penyakit gudik adalah penyakit yang kulit menular akibat infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabei yang berada dalam terowongan di stratum korneum kulit manusia. Gejala yang ditimbulkan hanya rasa gatal terutama pada malam hari, muncul meruntus-meruntus di kulit, dan bersifat menular dengan cepat dalam serumah. Memang gejala yang ditimbulkan ringan dan tidak menunjukan efek yang signifikan secara langsung, namun berikut akan dijabarkan sebagian efek jangka panjang yang ditimbulkan dari penyakit akibat kutu ini. Bila dipelajari lebih lanjut, orang-orang yang menderita scabies akan mengalami kesulitan tidur di malam hari, yang akan berdampak pada penurunan kinerja da efektivitas kerjastudi yang akan dijalani hari esoknya, jika berkepanjangan akan mengakibatkan penurunan prestasi dan daya saing. !imana jika dibiarkan saja, penyakit ini dapat menyebar luas dengan cepat dan menurunkan kualitas S!M dalam " lingkungan yang semakin meluas. Bila suatu lingkungan dinyatakan banyak kutuscabies, maka otomatis devisa wilayah tersebut akan turun dari turis dan pengunjung. Selain itu, meruntus-meruntus yang muncul di kulit menimbulkan rasa kurang percaya diri bagi penderitanya, ditambah lagi bila terjadi infeksi sekunder kuman komensal yang membuat penampakan kelainan kulit menjadi memberat. #asa tidak percaya diri akan menimbulkan gangguan kepribadian yang berkepanjangan jika dibiarkan terus-menerus. !i kecamatan $oncokusumo, penulis menemukan banyak kasus scabies, terutama berasal dari daerah Belung, $ajaran, dan %aranganyar. !alam situasi demikian, penulis mengumpulkan informasi yang menunjang temuan di poli umum $uskesmas $oncokusumo, yakni di daerah-daerah tersebut terdapat banyak tempat tinggal bersama berupa pondok-pondok pesantren. $enulis menemukan kasus sebanyak && kasus scabies dalam kurun waktu satu bulan sejak penulis menjalankan tugas sebagai dokter di poli pengobatan umum. $enulis pun tergerak untuk melakukan intervensi terhadap temuan ini, yang pula terdapat kasus kambuhan. 'ntervensi yang dilakukan sebagai sebuah tahap awal penerapan program kesehatan pemerintah, yakni kesehatan lingkungan dan pembinaan instansi berupa poskestren. Sehubungan dengan cara pengobatan yang sederhana dan efisien, serta memungkinkan untuk dilakukan secara serentak sangat disayangkan bila penderita tidak tertangani dan mengalami akibat yang begitu luas, seperti insomnia berkepanjangan, penurunan prestasi, dan kualitas hidup. Maka, alangkah baiknya sebagai tenaga kesehatan mampu mengeradikasi scabies. 1#2#
'.
+)A. )AA(A/ !itemukan angka kasus kejadian Skabies yang tinggi, yakni && kasus dalam satu bulan di $uskesmas $oncokusumo, yang mayoritas berasal dari pondok-pondok pesantren.
''. '''.
1##
'.
''. '''.
I#
(kibat yang ditimbulkan oleh berdampak luas, seperti insomnia berkepanjangan, penurunan prestasi, dan kualitas hidup. Sebagai tahap awal penerapan program pemerintah yakni $os %esehatan $esantren T'A. 3 AA+A. Mengeradikasi scabiesgudik di wilayah kerja $oncokusumo yang merupakan penyakit sederhana dan efisien, serta memungkinkan untuk dilakukan secara serentak. Meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia yang potensial. Mencegah munculnya akibat yang berpotensi menimbulkan gangguan yang cukup serius.
T$)PAT 3 A!T P$(A!A.AA. )anggal $elaksanaan * "+ !esember " )empat 'ntervensi * $ondok $esantren $ria dan /anita (l-'ttihad, !esa Belung, %ec.$oncokusumo )anggal 0valuasi * "1 2anuari "1
BAB II )AT$+I dan )$T5D$ 2#1#
)B$+ DATA 16 Data !ass kabies !ata kasus scabies yang dikumpulkan penulis secara primer, yakni langsung dari temuan di $oliklinik 3mum yang terdapat di $uskesmas $oncokusumo. 26 Data mm !ata umum yang dikumpulkan penulis adalah data geografis, demogrrafis, tenaga dan fasilitas kesehatan yang tersedia. Data eograis $oncokusumo adalah kecamatan dengan luas wilayah berkisar "1+,4 km dengan wilayah cakupan berjumlah "+ desa. $ada kecamatan ini terdapat sebuah 3nit $elaksana )eknis !inas berupa sebuah $uskesmas. $uskesmas ini merupakan " dari &5 3$)! yang ada di %abupaten Malang. Menurut S% Bupati 6o. &1 tahun ", 3$)! $uskesmas $oncokusumo berhak melaksanakan pembangunan bidang kesehatan secara mandiri dan mempunyai kewenangan mengelola sumber daya, merencanakan, dan mendisain bentuk pembangunan kesehatan di wilayah kecamatannya sesuai dengan situasi, kondisi, kultur budaya, dan potensi setempat. %ecamatan $oncokusumo berada pada ketinggian 7 meter di atas permukaan laut dengan suhu minimummaksimum * "5 o8 &o8. Batas-batas wilayah* 3tara * %ecamatan )umpang )imur * %ecamatan 9umajang Selatan * %ecamatan /ajak Barat * %ecamatan )ajinan 9uas wilayah $oncokusumo "1+,4 km dengan pembagian* o $emukiman * "5," km o $ersawahan * +4,51 km o $erhutanan * &,5+ km o 9ain-lain * +," km
o o o o o o
". . &. . 1. 7.
Data Demograik Menurut data kependudukan tahun "&, kecamatan $oncokusumo memiliki* 2umlah $enduduk * 4.5+ jiwa 2umlah %% * &.+ %% 9aki-laki * 7.+1& jiwa $erempuan * +.1& jiwa Bayi * ".115 jiwa Balita * ". jiwa (da "+ desa yang termasuk dalam wilayah kerja $uskesmas $oncokusumo*
(rgosuko Belung !awuhan Gubugklakah 2ambesari %aranganyar
+. %arangnongko 5. 6gadas 4. 6gadireso ". 6gebruk "". $ajaran ". $andansari
"&. $oncokusumo ". Sumberejo "1. /onomulyo
"7. /onorejo "+. /ringinanom
mber Da*a !esehatan *ang Tersedia 2umlah tenaga kesehatan * 14 orang
" !okter 3mum " !okter Gigi " $erawat "& Bidan & $ekarya S9)( " $ekarya S9)$ 4 )enaga (dministrasi
" Sanitarian " 6utritionis " (nalis 9aborat " (sisten (poteker " !river " $esuruh & Magang
arana Pela*anan !esehatan *ang Tersedia $uskesmas 'nduk * " buah $uskesmas $embantu * buah $os %linik %B * buah $osyandu Balita * 4 buah $osyandu 9ansia * buah $olindes$oskesdes * " buah $onkesdes * "& buah %ader %esehatan * 1 orang Sarana )ransportasi * $uskesmas %eliling buah, Motor buah. Data !esehatan )as*arakat Primer /ilayah kerja $oncokusumo memiliki banyak $ondok $esantren yang memang sedang diusahakan untuk diadakan $oskestren :$os %esehatan $esantren;.
BAB III (A.DAA. dan !$+A.!A T$5+I #1# A)BA+A. !ABI$ Menurut 2uanda, Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi kulit terhadap Sarcoptes scabiei dan produknya. $arasit ini menggali paritparit di dalam epidermis sehingga menimbulkan gata-gatal dan merusak kulit penderita. Menurut /ahidayat, skabies adalah penyakit kulit yang mudah menular dan ditimbulkan oleh infestasi kutu Sarcoptes scabiei var homini yang membuat terowongan pada stratum korneum kulit, terutama pada tempat predileksi. Sarcoptes scabiei adalah parasit yang termasuk dalam filum artropoda :serangga;. Secara morfologi, merupakan tungau kecil berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Berwarna putih kotor, ukuran yang betina berkisar &&-1 mikron = 1-&1 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yakni - mikron = "1- mikron. Siklus hidup tungau ini adalah sebagai berikut, setelah kopulasi yang terjadi di atas kulit, tungau jantan akan mati. )ungau betina yang telah dibuahi akan menggali terowongan dalam stratum korneum dengan kecepatan -& milimeter perhari dan meletakkan telurnya - butir sehari sampai mencapai jumlah -1 butir telur. )elur akan menetas biasanya dalam waktu &-1 hari dan menjadi larva. 9arva ini dapat tinggal, tetapi dapat juga keluar. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 5-" hari. Skabies umumnya menyerang bagian lipatan tubuh. Gejala gatal-gatal, menyerang pada bagian kulit di malam hari. $enyakit skabies, disebabkan faktor kebersihan yang kurang dipelihara secara baik. (lat tidur berupa kasur, sprei, bantal, tempat tidur dan kondisi kamar yang pengab, dapat memicu terjadinya gatal-gatal. $enyakit gatal-gatal ini mudah menyerang siapapun yang jarang mandi. %arena itu, jika ingin menghindar dari serangan penyakit gatal-gatal, maka harus menjaga kebersihan. Bahkan skabies dapat menjangkit siapa saja yang bersentuhan tubuh dengan penderita. Skabies sering dikaitkan sebagai penyakitnya anak pesantren alasannya karena anak pesantren sukagemar bertukar, pinjam meminjam pakaian, handuk, sarung, bahkan bantal, guling dan kasurnya kepada sesamanya, sehingga disinilah kunci akrabnya penyakit ini dengan dunia pesantren. #2# 8A!T5+ P+$DIP5II Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain sosial ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, perkembangan demografis serta ekologis. $enyakit skabies disebut juga penyakit masyarakat karena mudah menular dan sangat cepat perkembangannya, terutama di tempat yang padat penduduk. %elainan kulit ini tidak hanya dapat disebabkan oleh tungau skabies, tetapi juga oleh garukan penderita sendiri. Gatal yang terjadi di sebabkan oleh sensitisasi terhadap sekreta dan ekskreta tungau. %elainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papula, vesikel, urtika, dll. !engan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.
$asien dengan skabies mempunyai gejala yang sangat khas. 'ni berbeda dengan penyakit kulit yang lain. Gejala tersebut antara lain * "; $roritus nocturna, yakni gatal pada malam hari. 'ni terjadi karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas, dan pada saat hospes dalam keadaan tenang atau tidak beraktivitas. ; $enyakit ini menyerang manusia secara kelompok. Misalnya dalam sebuah keluarga, biasanya seluruh anggota keluarga dapat terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, misalnya asrama, pesantren dan penjara. &; (danya lesi yang khas, berupa terowongan :kurnikulus; pada tempat-tempat predileksi> berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelokkelok, rata-rata panjang "cm. pada ujung terowongan ditemukan papul dan vesikel. )empat predileksinya adalah kulit dengan stratum korneum yang tipis yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, lipatan ketiak bagian depan, areola mammae :wanita;, umbilicus, bokong, genetalia eksterna :pria;, dan perut bagian bawah. $ada bayi dapat mengenai telapak tangan dan kaki. ; !itemukannya tungau merupakan penentu utama diagnosis. !iagnosis penyakit skabies dapat dibuat jika ditemukan dari tanda kardinal di atas. ## $PID$)I5(5I !ABI$ Skabies merupakan penyakit kulit yang endemis di wilayah beriklim tropis dan subtropics, seperti (frika, (merika selatan, %aribia, (ustralia tengah dan selatan, dan (sia. $revalensi skabies pada anak berusia 7 tahun di daerah kumuh di Bangladesh adalah &-4? dan di %amboja &?. Studi di rumah kesejahteraan di Malaysia tahun " menunjukkan prevalensi &? dan di )imor 9este prevalensi s kabies "+,&?. (da dugaan bahwa setiap siklus & tahun terjadi epidemi skabies. Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain* sosial ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk dan perkembangan demografik serta ekologik. $enyakit skabies dapat terjadi pada satu keluarga, tetangga yang berdekatan, bahkan dapat terjadi di seluruh kampung. Skabies sering diabaikan karena tidak mengancam jiwa sehingga prioritas penanganannya rendah, namun sebenarnya skabies kronis dan berat dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Skabies menimbulkan ketidaknyamanan karena menimbulkan lesi yang sangat gatal. (kibatnya, penderita sering menggaruk dan mengakibatkan infeksi sekunder terutama oleh bakteri Group A Streptococci :G(S; serta Staphylococcus aureus. %omplikasi akibat infestasi sekunder G(S dan S. aureus sering terdapat pada anak-anak di negara berkembang. $enyebab dan proses terjadinya penyakit skabies berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia :pejamu; dengan berbagai sifatnya :biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis dan antropologis; dengan penyebab :agent; serta dengan lingkungan :environment;. @aktor yang berperan pada tingginya prevalensi skabies di negara berkembang terkait dengan kemiskinan yang diasosiasikan dengan rendahnya tingkat kebersihan,
akses air yang sulit, dan kepadatan hunian. )ingginya kepadatan hunian dan interaksi atau kontak fisik antar individu memudahkan transmisi dan infestasi tungau skabies. Aleh karena itu, prevalensi skabies yang tinggi umumnya ditemukan di lingkungan dengan kepadatan penghuni dan kontak interpersonal tinggi seperti penjara, panti asuhan, dan pondok pesantren. $ondok pesantren adalah sekolah 'slam dengan sistem asrama dan pelajarnya disebut santri. $elajaran yang diberikan adalah pengetahuan umum dan agama tetapi dititikberatkan pada agama 'slam. !i 'ndonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, terdapat ".+45 pondok pesantren dengan prevalensi skabies cukup tinggi. $ada tahun &, prevalensi skabies di " pondok pesantren di %abupaten 9amongan adalah 5,5? dan di $esantren (n- 6ajach Magelang pada tahun 5 prevalensi skabies adalah &?. Santri yang mengidap skabies terganggu kualitas hidupnya karena keluhan gatal yang hebat serta infeksi sekunder. %eluhan tersebut menurunkan kualitas hidup dan prestasi akademik. $ada tahun 5 sebanyak "1,1? santri penderita skabies di $rovinsi (ceh menurun nilai rapornya. al tersebut ses uai dengan penelitian Sudarsono di Medan pada tahun "" yang menunjukkan prestasi belajar santri menjadi lebih rendah dibandingkan sebelum menderita skabies. !i 2akarta )imur, terdapat pesantren padat penghuni dan santrinya banyak yang mengeluh kudisan. 3ntuk mengetahui apakah keluhan tersebut adalah skabies, perlu dilakukan survei dan jika penyakit kulit yang diderita adalah skabies, santri perlu diobati. $engobatan skabies, mudah dilakukan dengan cure rate yang tinggi, namun jika tidak secara masal dan serentak, maka rekurensi segera terjadi. !engan demikian, pengobatan skabies harus diikuti dengan penyuluhan kesehatan agar santri dapat mencegah rekurensi skabies. (gar penyuluhan kesehatan memberikan hasil yang baik, penyuluhan harus disesuaikan dengan karakteristik demografi santri antara lain jenis kelamin dan pendidikan. #4# !5+$(AI !ABI$ 9 I.5).IA 'nsomnia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami kurang tidur atau memiliki masalah tidur. 3mumnya, orang tersebut merasa lelah pada hari berikutnya atau merasa seolah-olah ia tidak memiliki cukup tidur. Sekitar sepertiga dari populasi orang dewasa di dunia mengalami insomnia dalam hidup mereka. Menurut 6ational 8enter for Sleep !isorders #esearch di 6ational 'nstitutes of ealth sekitar &-? orang dewasa pernah mengalami insomnia dalam beberapa tahun tertentu dan sekitar "-"1? mengidap insomnia kronis. Apa Pen*ebab Insomnia 'nsomnia dapat disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa penyebab utama insomnia meliputi* • 5bat dan ;at tertent * 'ni termasuk, kafein, alkohol nikotin, dan obat-obatan •
seperti benCodiaCepin, kokain, ekstasi, heroin, dll 8aktor 8isik * 'nsomnia dapat disebabkan oleh kondisi fisik yang mendasari, antara lain* $enyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit saraf, seperti penyakit
•
(lCheimer atau penyakit $arkinson, masalah hormon, seperti estrogen, masalah otot, penyakit gastrointestinal, dan masalah genetik. 8aktor psikologis* Mengalami masalah kesehatan mental juga dapat
•
mempengaruhi pola tidur anda, seperti stres, depresi, kecemasan, dll 8aktor-aktor lain * )idur di samping pasangan mendengkur, parasit, dan hamil.
e
1. 7. +. 5.
)idur yang tidak menyegarkan %antuk di siang hari %esulitan berkonsentrasi 0mosional
Apa eek samping dari Insomnia 'nsomnia dapat memiliki efek fisik dan psikologis. %etika kamu memiliki kualitas tidur baik, maka segala aktivitas tubuh dan aktivitas kehidupan sehari-hari akan berjalan lancar. Sebaliknya, jika kualitas tidur buruk, berbagai efek negatif muncul. 'nilah dampak buruk yang bisa (nda alami jika waktu tidur kamu kurang dari +-4 jamhari, dan bila tidur (nda tidak nyenyak. 0fek samping dari insomnia antara lain* •
anggan ngsi mental
'nsomnia dapat mempengaruhi konsentrasi dan memori dan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari. #asa gelisah setiap malam pasti akan terus menghantui mereka yang memiliki kualitas tidur buruk. #eaksi tubuh pun bisa menurun.
tres dan depresi
'nsomnia meningkatkan aktivitas hormon dan jalur di otak yang menyebabkan stres, dan perubahan pola tidur telah terbukti secara signifikan mempengaruhi suasana hati. 'nsomnia terus menerus dapat menjadi tanda kegelisahan dan depresi. Studi yang dilakukan 3niversitas 8hicago juga menemukan Fmenutup mata kurang dari + jam bisa meningkatkan produksi kortisol atau hormon stres. Bahkan pada sore dan malam hari dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan glukosa darah sehingga bisa memicu terjadinya hipertensi, penyakit jantung dan diabetes tipe . •
!e"elakaan
$enelitian telah menunjukkan bahwa insomnia memainkan peran utama dalam kecelakaan mobil. Setiap tahun, lebih dari ". kecelakaan mobil di jalan raya disebabkan oleh kantuk atau insomnia. •
Antibodi men
Berdasarkan studi 2(M(, mereka yang tidur kurang dari + jam per malam bisa & kali lebih rentan mengalami rasa dingin. $enelitian lain menemukan, pada pria yang kurang tidur akan mengalami kegagalan untuk menjaga respon imun atau kekebalan tubuh secara normal setelah menerima suntikan flu. Mereka yang kurang tidur, antibodi yang bekerja setelah dilakukan vaksinasi hanya bisa bertahan paling lama " hari. %ondisi tersebut sangat berbahaya, karena itu, perbaiki kualitas tidur, untuk meningkatkan kekebalan tubuh (nda. 2ika terlalu sedikit waktu tidur (nda sistem kekebalan tubuh bisa terganggu. •
/asrat ngemil makanan berlemak meningkat %urang tidur bisa melenyapkan hormon yang mengatur nafsu makan. (kibatnya, keinginan menyantap makanan berlemak dan tinggi karbohidrat akan meningkat. 2ika selama malam tidur (nda tidak berkulitas bisa memicu rasa lapar berlebihan. %ondisi ini terjadi karena merangsang hormon ghrelin penambah nafsu makan, dan mengurango hormon leptin sebagai penekan nafsu makan. !alam penelitian yang dilakukan pada orang kembar identik oleh 3niversity of /ashington menemukan, mereka tidur +-4 jam setiap malam, rata-rata indeks massa tubuh ,5, hampir poin lebih rendah daripada rata-rata Body Mass 'nde= :BM'; mereka yang kurang tidur.
•
+entan terserang diabetes Gula adalah bahan bakar setiap sel dalam tubuh (nda. 2ika proses pengolahannya terganggu bisa menyebabkan efek buruk. !alam penelitian yang dilakukan 3niversitas 8hicago, (S, yang meneliti sejumlah orang selama 7 hari, mendapatkan kondisi ini bisa mengembangkan resistansi terhadap insulin, yakni hormon yang membantu mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel. Mereka yang tidur kurang dari 7 jam per malam dalam penelitian 7 hari ini menemukan, terjadi proses metabolisme gula yang tidak semestinya. (kibatnya bisa menyebabkan timbulnya diabetes.
•
Tampak lebih ta Mereka yang kurang tidur biasanya memiliki kulit yang pucat dan wajah lelah. D9ebih buruk lagi, peningkatan kadar kortisol dapat memperlambat produksi kolagen yang memicu terjadinya keriput lebih cepat,E kata 2yotsna Sahni, M!, ahli masalah tidur di 8anyon #anch, )ucson.
•
Berbagai rasa sakit bisa timbl )idaklah mengherankan, sakit kronis seperti masalah punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila (nda melakukan aktivitas tidur yang buruk. !alam sebuah studi dari 2ohn opkins Behavioral Sleep Medicine $rogram, direktur Michael Smith, $h!, membangunkan orang dewasa muda yang sehat selama menit setiap jam selama 5 jam selama & hari berturut-turut. asilnya, mereka memiliki toleransi sakit yang lebih rendah, dan mudah mengalami nyeri. +esiko kanker lebih tinggi
•
Alahraga membantu mencegah kanker, tetapi terlalu sedikit memejamkan mata dapat merusak efek pelindungnya. 2ohns opkins Bloomberg School of $ublic ealth studi meneliti hampir 7. wanita selama sekitar satu dekade dan menemukan bahwa penggemar olahraga yang tidur + jam atau lebih sedikit per malam memiliki kesempatan lebih besar 1? mengidap kanker daripada mereka yang rutin melakukan senam dan memiliki kualitas tidur yang baik. $asalnya, kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan metabolisme hormonal dan dikaitkan dengan risiko kanker, dan bisa menghapus manfaat latihan. # A!IBAT !ABI$ DA. I.5).IA $asien yang menderita scabies cenderung mengalami gangguan tidur yang berkepanjangan atau insomnia. al ini seperti telah dijabarkan sebelumnya, berbagai macam akibat dari scabies dan insomnia, bila dikorelasikan sangatlah memungkinkan mengakibatkan penurunan produktivitas sumber daya manusia. Sangat disayangkan bila sebuah penyakit sederhana dan mudah diberantas, malah mengakibatkan tidak produktifnya sebuah generasi bangsa yang potensial.
#=# !$+A.!A T$5+I
BAB I P$.>A'IA. DATA
Topik Utama Masalah Data Temuan Kasus Skabies Tanggal Temuan Tanggal
Temuan
Tanggal
Temuan
1 2 2 1 1 1
1?-11-14 1@-11-14 20-11-14 21-11-14 22-11-14 24-11-14 2&-11-14 2=-11-14 27-11-14 2?-11-14 2@-11-14 Total
& 2 1
Pencapai an Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD 99.8% Cakupan pelayanan kesehatan remaja 68% Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut 60% Cakupan kesehatan lingkungan institusi yang 8!% diina Cakupan pr"mkes desa dengan pr"gram #$S &7%
Target
21-10-14 22-10-14 2-10-14 24-10-14 2&-10-14 27-10-14 2?-10-14 2@-10-14 0-10-14 1-10-14 01-11-14 0-11-14
Topik Masalah
4 1 2 2 2
04-11-14 0&-11-14 0=-11-14 07-11-14 0?-11-14 10-11-14 11-11-14 12-11-14 1-11-14 14-11-14 1&-11-14 17-11-14
100% 70% 65% 100% 50%
Analisis Masalah dengan Data '. Ditemukannya anyak kasus Skaies di p"li umum yang may"ritas erasal dari #"nd"k #esantren(riwayat tinggal p"nd"k) terutama di daerah elung dan #ajaran. . Ditemukannya angka *akupan pelayanan kesehatan anak SD) remaja) dan usia lanjut yang masih rendah. C. Ditemukannya elum ter*apainya *akupan #r"m+es #$S di desa, desa) dan D. Ditemukannya *akupan peminaan institusi "leh tenaga kesehatan yang masih rendah. Diagnosis Komunitas & Faktor Terkait , Skaies pada -ingkungan masyarakat #"nd"k #esantren. , erupakan #"nd"kan yang padat siswa /s dan ') yang tinggal dan tidur ersama,sama. , -ingkungan tempat tinggal yang erdekatan) masih sangat mendukung untuk penyearan s*aies) misal luas kamar tidak sesuai jumlah penghuni.
,
#enggunaan alat mandi) pakaian) alas tidur) dll se*ara ersama, sama.
Solusi Penatalaksanaan '. erakan ersih #"nd"k ersama,sama , emersihkan(mengeas alas tidur) kamar) dan tempat tidur. , erendam pakaian dengan air panas sekali seulan. . elakukan gerakan mandi dengan saun sul2ur. C. emagikan salep Skaisid 6 ulan sekali untuk seluruh warga #"nd"k. D. engadakan a*ara keersamaan di #emandian 'ir #anas 1 tahun sekali. 3. #enempelan p"ster tentang gejala dan *ara memasmi Skaies di #"nd"kan dan Sek"lah,sek"lah. 4. #enyuluhan ke kelas,kelas tiap 6 ulan sekali. . Segera melap"r dan memeriksakan diri agi warga p"nd"k yang memiliki gejala s*aies. $. erakan 'kti2 #enjaga #ersaudaraan dientuk kesadaran ahwa kesehatan priadi adalah kesehatan ersama) jadi mengajak untuk saling memperhatikan teman yang merupakan saudara di p"nd"k maupun sek"lah. Solusi yang Mungkin Dilaksanakan 1. erakan ersih #"nd"k. !. #enyuluhan ke kelas,kelas tiap 6 ulan sekali. . #enempelan p"ster tentang gejala dan *ara memasmi Skaies di #"nd"kan dan Sek"lah,sek"lah &. Segera melap"r dan memeriksakan diri agi warga p"nd"k yang mengalami gejala s*aies. 5. erakan 'kti2 #enjaga #ersaudaraan
BAB I.T$+$.I dan !$I)P(A. 17 Desember 2014 9 Pelaksanaan Inter%ensi
1& 'anari 201& 9 $%alasi /asil $B$()
$DA/
$B$()
$DA/
$B$()
$DA/
$B$()
$DA/
$B$()
$DA/
$B$()
$DA/
$B$()
$DA/
$B$()
$DA/
!esimplan )erdapat perubahan perilaku yang cukup signifikan, yakni dari penambahan jumlah tempat menjemur dan tidak lagi menjemur pakaian di tanah ataupun rumput. Meski belum sepenuhya terjadi perubahan, namun dapat dinilai bahwa intervensi penyuluhan yang diberikan telah menambah pengertian dan merubah sikap serta perilaku bagi santri-santri di $ondok $esantren.
Datar Pstaka ". #atnasari (@, Sungkar S. $revalensi Skabies dan @aktor-@aktor yang Berhubungan di $esantren H, 2akarta )imur. Iol , 6o. ". 2akarta* !epartemen $arasitologi @akultas %edokteran 3niversitas 'ndonesia. ". . !juanda (, amCah M, (isah S. Skabies. 'n* Buku (jar 'lmu $enyakit %ulit dan %elamin. 2akarta* @akultas %edokteran 3niversitas 'ndonesia. +. &. Mayoclinician. 'nsomnia !efinitions and Basics. !iunduh dari www.mayoclinic.orgdiseases-conditionsinsomniabasicsdefinitioncon-4& JvedK80L@j(JusgK(@Lj86@y-'hpo/+dfl'b330v'45) N9LJsige3poh@c +6e!7&*e7+. 7. Baker @. Scabies management. $aediatric 8hild ealth. ">7*++1-+. +. Shelley @/, 8urrie B2. $roblems in diagnosing scabies, a global disease in human and animal populations. 8M#. +>75-+4. 5. engge 3#, 8urrie B2, 2Pger G, 9upi A, SchwartC #(. Scabies* a ubiOuitous neglected skin disease. 9ancet 'nfect !is. 7>7*+74-+4. 4. ayyid M, Saadah S, (dil (#, #ohela, 2amaiah M. $revalence of scabies and head lice among children in a welfare home in $ulau $inang, Malaysia. )ropical Biomedicine. "> +*Q7. ". /A. 0pidemiology and management of common skin disease in children in developing countries. Rserial di internet. 1. Rdiakses 5 (pril ". !iunduh dari* http*whOlibdoc.who.inthO1/AN@8N8(N1."Neng. "". Golant (%, 9evitt 2A. Scabies* a review of diagnosis and management based on mite biology. $ediatr #ev. ">&&*e"-e". ". Gilmore S2. 8ontrol strategies for endemic childhood scabies. $loS Ane. "">7*e"144. "&. 2ohnstone $, Strong M. Scabies. BM2. 5>5*"++. ". aningsih S. $eran strategis pesantren, madrasah, dan sekokah 'slam di 'ndonesia. 0l )arbawi 2urnal $endidikan 'slam. 5>"*". "1. !epartemen %esehatan #'. $edoman penyelenggaraan dan pembinaan pos kesehatan pesantren. +. !iunduh dari* http*perpustakaan.depkes.go.id. "7. Marufi ', %eman S, 6otobroto B. @aktor sanitasi lingkungan yang berperan terhadap prevalensi penyakit skabies. 2urnal 3nair. 1>*". "+. Saad. $engaruh faktor higiene perorangan terhadap kejadian skabies di $esantran (n 6ajach Magelang. Semarang* 3niversitas !iponegoro> 5. "5. MuCakir. @aktor yang berhubungan dengan skabies di pesantren %abupaten (ceh Besar tahun + Rskripsi. Medan* 3niversitas Sumatera 3tara> 5. "4. Sudarsono. )anjung 8. 9akswinar S. "". . ilmi @. $revalensi skabies dan hubungannya dengan karakteristik santri $esantren H 2akarta )imur Rskripsi. 2akarta* 3niversitas 'ndonesia> "". !1. /ahjoedi '. @aktor risiko kejadian penyakit scabies di pesantren %abupaten %ulon $rogo Rskripsi. 5.